Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PERMODALAN KOPERASI DAN SISA HASIL USAHA (SHU)

Dosen Pengampu:

Yeni Septiani S.E., M.M.

Disusun Oleh

Kelompok II

1. Adinda Milenia 191010506509

2. Beni Priyadi Saputra 191010503980

3. Erwin Akbar Kurniawan 191010503881

4. Mega Putri Mustiyani 191010503981

5. Nur Rahma 191010503952

6. Raras Sarah Rahmania 191010506532

7. Vita Rahmadia Putri 191010503894

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S-1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG
2022
Kata Pengantar
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Semesta Alam karena atas
izin dan kehendaknya makalah ini dapat kami rampungkan tepat pada waktunya. Kami
berterima kasih kepada Dosen Pengampu Yeni Septiani S.E., M.M. sebagai dosen mata
kuliah Koperasi dan usaha kecil menengah.

Penulisan dan pembuatan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Koperasi dan usaha kecil menengah. Adapun yang kami bahas dalam makalah sederhana
ini mengenai Permodalan Koperasi Dan Sisa Hasil Usaha (SHU).
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam makalah ini
masih banyak kekurangan dan kesalahan, kami mohon maaf. Oleh karena itu kami sangat
menantikan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna menyempurnakan makalah
ini. Kami berharap tugas ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi kami kelompok II
khususnya, atas perhatiannya kami mengucapkan terima kasih.

Tangerang Selatan, 15 September 2022

Kelompok 1
Daftar Isi
Kata Pengantar ....................................................................................................................... 2
BAB I....................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 4
1. PERMODALAN KOPERASI ......................................................................................... 4
A. Modal sendiri .............................................................................................................. 4
B. Modal pinjaman .......................................................................................................... 4
C. Modal Penyertaan ...................................................................................................... 5
D.Modal Sosial Koperasi. ................................................................................................ 6
2. SISA HASIL USAHA (SHU) ......................................................................................... 7
a. SHU ATAS JASA MODAL ........................................................................................ 8
b. SHU ATAS JASA USAHA.......................................................................................... 8
BAB II ..................................................................................................................................... 9
STUDI KASUS KOPERASI ................................................................................................... 9
A. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Pasar Srinadi Klungkung ................................. 9
B. Visi Dan Misi Koperasi Pasar Srinadi Klungkung ...................................................... 10
C. Unit kegiatan Koperasi Pasar Srinadi Klungkung ...................................................... 12
D. Permasalahan Pada Koperasi Pasar Srinadi Klungkung ........................................... 14
BAB III .................................................................................................................................. 15
PENUTUP ............................................................................................................................. 15
A. Kesimpulan ................................................................................................................... 15
B. Saran ............................................................................................................................. 15
BAB I

PEMBAHASAN
1. PERMODALAN KOPERASI
Menurut pasal 41 UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang perkoperasian Indonesia
bahwa Modal badan usaha koperasi terdiri dari modal sendiri, modal pinjaman, modal
penyertaan, serta modal sosial koperasi.

A. Modal sendiri
Modal sendiri berasal dari empat sumber, yaitu simpanan pokok,simpanan
wajib, dana cadangan dan hibah atau donasi.

 Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib
dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota.
Simpanan pokok ini tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadi anggota.
 Simpanan Wajib jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama yang wajib
dibayar oleh anggota kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu.
Simpanan wajib tidak dapat diambil kembali selama yang bersangkutan masih
menjadai anggota
 Dana Cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihansisa hasil
usaha yang dimaksudkan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup
kerugian koperasi bila diperlukan.
 Hibah adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang
yang diterima dari pihak lain yang bersifat hibah/pemberian dan tidak mengikat.

B. Modal pinjaman
Koperasi juga bisa bisa memperbesar modalnya untuk mengembangkan sayap
bisnisnya dengan meminjam dari luar koperasi dengan memperhatikan kelayakan dan
kelangsungan usahanya. Modal dari luar atau modal pinjaman bersumber dari : anggota,
koperasi lain dan atau anggotanya.bank dan lembaga lainnya,penerbitan obligasi,dan
surat utang lainnya, sumbersumber lain yang sah.

 Pinjaman dari Anggota.


Yaitu pinjaman dari anggota atau calon anggota koperasi yang memenuhi
syarat.
 Pinjaman dari Koperasi Lain
Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh sesama badan
usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang kebutuhan modal.

 Pinjaman dari lembaga lain.


Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi
mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada
koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari Negara-negara yang
bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat khususnya usaha
koperasi.

 Obligasi dan Surat Utang.


Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau surat utang
kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari masyarakat umum
diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk menjual obligasi dan surat
utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas pasar modal yang ada.

 Sumber Keuangan Lain yang syah


Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari dana yang
tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam modal.

C. Modal Penyertaan
Selain modal sendiri dan modal pinjaman, koperasi juga bisa mendapat modal
yang berasal dari modal penyertaan.Dalam pasal 42 UU No 25 tahun 1992 ayat 1
disebutkan bahwa koperasi dapat pula melakukan pemupukan modal yang beasal dari
modal penyertaan. Dalam penjelasan tersebut dikatakan bahwa pemupukan modal dari
modal penyertaan ,baik yang dilaksanakan dalam rangka mempekuat kegiatan usaha
koperasi terutama yang berbentuk investasi. Modal penyertaan ikut menanggung resiko.
Pemilik modal penyertaan tidak mempunyai hak suara dalam rapat anggota.dan dalam
menentukan kebijakan koperasi secara keseluruhan.Namun demikian pemilik modal
penyetaan dapat diikutsertakan dalaam pengelolaan dan pengawasan usaha invstasi yang
didukung oleh modal penyertaan nya dengan perjanjian.

Ketentuan mengenai pemupukan modal yang berasal dari modal penyertaan diatur
lebih lanjut dalam peratuan pemerintah nomor;33 tahun 1998, Yang dimaksud Modal
penyertaan adalah sejumlah uang atau barang modal yang dapat dinilai dengan uang yang
ditanamkan oleh pemodal untuk menambah dan memperkuat struktrur permodalan
koperasi dalam meningkatkan kegiatan usahanya,sedangkan yang menjadi pemodal
adalah pihak yang menanamkan modal penyertaan ke koperasi. Modal penyertaan bisa
berasal dari pemerintah,dari anggota masyarakat, badan usaha ataupun badan –badan
usaha lain yang berminat.

Pemupukan modal penyertaan berdasarkan perjanjian antara koperasi dengan


pemodal yang mana dalam perjanjian memuat;

a). Nama koperasi dan pemodal;

b). Besarnya modal penyertaan;

c) Usaha hak dan kewajiban pemodal dan koperasi;

d). Pengelolaan dan pengawasan;

e). Hak dan kewajiban pemodal dan koperasi

f). Pembagian keuntungan;

g). Tata cara pengalihan modal penyertaan yang dimiliki pemodal dalam koperasi;

h). Perselisihan

D.Modal Sosial Koperasi.


Dalam manajemen bisnis modern, modal social atau social capital menjadi salah
satu isu yang menarik. Banyak pengamat ekonomi bahkan menilai bahwa kepurukan
ekonomi saat ini karena kelalaian para pemimpin perusahaan memacu dan
memberdayakan social capital secara tepat dalam proses berkelanjutan yang
bermutu.Atau sering popular dikatakan bahwa kegagalan suatu organisasi dan atau usaha
bisnis seringkali diakibatkan oleh lemahnya perhatian terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan atau stakeholders Bisnis bisa berantakan dan gagal apabila perhatian
terhadap modal social para anggota dan konsumen tidak mampu dialokasikan secara
tepat.

Dalam kontek tersebut koperasi harus menata mutu partisipasi anggota dan
pemimpinnya,bukan hanya untuk membebaskan individu-individu dari tukang riba dan
pengeruk keuntungan tetapi juga terhadap sikap individu dan kebiasaan masyarakat yang
menghambat kemajuan.Melalui prinsip-prinsip dan metode yang digunakan , batasan
bahwa sisa hasil usaha adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku
dikurangibiaya penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan. Sedangkan ayat 2 menjelaskan cara membagi SHU dan pemanfaatannya.

Dijelaskan SHU setelah dikurangi dana cadangan ,dibagi kepada anggota


sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan
koperasi serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan dari
koperasi sesuai dengan keputusan Rapat Anggota. Penetapan besarnya pembagian kepada
anggota dan jenis seerta besarnya keperluan koperasi seharusnya mampu memacu tujuh
kebijakan dalam social capital yaitu: kejujuran,loyalitas, ketepatan yang cerdas,
partisipasi yang adil, disiplin dan keteguhan terhadap ikatan perjanjian determinasi untuk
memacu mutual benefit,dan transparan.

Dalam bukunya “ membangun Koperasi,Koperasi membangun”Bung Hatta


menjelaskan tujuh nilai keutamaan yang dapat dikategorikan sebagai social capital yaitu
:

1. Kebenaran untuk menggerakan kepercayaan.


2. Keadilan dalam usaha bersama
3. Kebaikan dan kejujuran mencapai perbaikan secara konsisten
4. Tanggung jawab dalam individualitas dan solidaritas
5. Paham yang sehat dan cerdas serta tegas,
6. Kemauan untuk menolong diri sendiri dan menggerakan autoaktiva,
7. Kesetiaan dalam pengurusan.

2. SISA HASIL USAHA (SHU)


Kegiatan sebuah koperasi selalu diakhiri dengan penghitungan sisa hasil usaha
(SHU) pada tiap tahun buku, di mana dari hasil yang diperoleh nantinya akan dapat
digunakan untuk mengetahui perkembangan serta mengetahui maju mundurnya koperasi.
Untuk itulah SHU sangat penting artinya bagi keberlangsungan kehidupan koperasi. SHU
dibagikan kepada anggota sesuai dengan jasa masing-masing anggota yang telah
ditetapkan dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi.

Pembagian sisa hasil usaha koperasi sesuai dengan ketentuan dalam Undang-
Undang Nomor 25 tahun 1992 Pasal 45 ayat 1 yang menyatakan bahwa SHU koperasi
adalah pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan
biaya, penyusutan dan kewajiban lain termasuk pajak dalam tahun buku yang
bersangkutan.
a. SHU ATAS JASA MODAL
Pembagian SHU berdasarkan jasa usaha anggota berarti bahwa anggota suatu
koperasi merupakan pemilik sekaligus investor pada koperasi tersebut. Pemberian jasa
anggota atas modal dan simpanan keanggotan akan tetap diterima dari koperasi selama
koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.

b. SHU ATAS JASA USAHA


Pembagian SHU berdasarkan jasa usaha anggota berarti bahwa anggota koperasi
selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan. Umumnya pembagian SHU
didasarkan pada aturan yang tertera pada Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga
(AD/ART) yang ditetapkan dalam Rapat Anggota. Menurut AD/ART yang ada pada
BMTXXX, SHU dibagikan atas komponen :

1. Dana Cadangan

2. Jasa Anggota

3. Dana Pengurus

4. Dana Karyawan

5. Dana Pendidikan

6. Dana Sosial
BAB II

STUDI KASUS KOPERASI

A. Sejarah Singkat Berdirinya Koperasi Pasar Srinadi Klungkung


Bangsa yang besar adalah bangsa yang dapat menghargai jasa para pahlawannya.
Namun bagaimana kita dapat menghargai mereka jika kita tidak mengenal mereka dan
tidak mau meneruskan perjuangannya.

Para pendiri Republik Indonesia tercinta ini telah meletakkan Dasar Negara dengan
Pancasilanya. Begitu pula dalam membangun sistim perekonomian yang didasari
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 untuk mencapai pemerataan, keadilan,
kemakmuran dan kesejahteraan masyarakat bangun usahanya adalah melalui
“KOPERASI”.

Menyadari akan kebenaran falsafah tersebut, Pemerintah Daerah dalam hal ini Bapak
Bupati Klungkung dan Kepala Pasar Umum Klungkung pada saat itu sangat interst untuk
mendirikan Koperasi didalam Pasar Umum Klungkung.

Beliau ingin membuktikan bahwa Koperasi bila dikelola dengan baik akan sangat
bermanfaat dan berguna sebagaimana fungsi dan tujuannya. Dengan jumlah pedagang
ribuan merupakan modal yang sangat berharga untuk dapat meningkatkan kesejahteraan
mereka. Oleh karena itu sebagai suplementer adalah melalui lembaga Koperasi Pedagang
Pasar yang dirasa tepat dan mutlak diperlukan diharapkan sifat simbiosisnya lebih cepat
mendorong terwujudnya cita-cita. Maka pada tanggal 14 Januari 1985 melalui rapat
pembentukan yang di hadiri oleh :

1. Ngk. Putu Mega dari unsur Pengelola Pasar (Kepala Pasar)


2. Gde Nuaba dari unsur Pedagang.
3. I Ngh. Sukra dari unsur Pengelola Pasar (Karyawan Pasar)
4. I Nengah Murdana dari unsur Pedagang.
5. Ahmad Sudarman dari unsur Pedagang.

Sepakat untuk mendirikan perkumpulan Koperasi dengan nama Koperasi Pasar


Srinadi Klungkung yang disingkat Koppas SRINADI dengan Badan Hukum Nomor :
1089/BH/VIII tanggal 14 Desember 1985.

Dengan susunan kepengurusan :

I. Penasehat : Kepala Pasar Umum Klungkung (Ngk. PT.Mega)

II. Pengurus :
i) Ketua : I Gde Nuaba.
ii) Sekretaris : I Nengah Sukra.
iii) Bendahara : I Nengah Murdana

III. Pengawas:
i. I Made Sumerta.
ii. I Dewa Gde Artana.
iii. I Dewa Gde Putra.

Namun dalam perkembangannya berdasarkan Undang Undang No. 25 tahun 1992


diadakan perubahan Badan hukum menjadi Nomor : 29/BH/PAD/KWK.22/III/1996,
tanggal 13 Maret 19

B. Visi Dan Misi Koperasi Pasar Srinadi Klungkung


Visi :

Tercapainya peningkatan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat


pada umumnya melalui usaha bersama sesuai dengan amanah pasal 33 UUD 1945
dan prinsip-prinsip Koperasi

Misi

 Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menjadi


anggota
 Menguatkan dan mengembangkan organisasi danl embaga
 Meningkatkan dan mengembangkan kualitas SDM
 Meningkatkan kualitas pelayanan usaha berdasarkan atas azas kekeluargaan
 Melakukan Prinsip-prinsip koperasi secara maksimal
 Mengelola secara maksimal potensi yang ada di kabupaten Klungkung dan
dimanfaatkan secara maksimal untuk kepentingan bersama sesuai AD/ART,
sebagai wujud meningkatkan peran Koperasi pasar srinadi klungkung
terhadap pembangunan daerah klungkung
 Meningkatkan Kepedulian sosial (CSR) Koperasi pasar Srinadi klungkung
sejalan dengan konsep TRI HITA KARANA Melalui Promosi usaha yang
dikaitkan event-event / Lomba - lomba baik bidang pendidikan, olahraga, seni,
budaya, agama dan kegiatan sosial lainya
a. Organisasi Dan Manajemen

 Susunan Kepengurusan

Berdasarkan hasil keputusan Rapat anggota tahunan (RAT) tahun buku 2013,
yang dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 24 Januari 2014 memutuskan susunan
Pengurus periode 2014 – 2019 sbb:

1. Penasehat

 I Nyoman Suwirta,S.Pd,MM.
 I Komang Widiyasa Putra,S.STp,M.Ap

2. Pengurus

 Drs. Ngakan Made Nata : Ketua.


 I Komang Sudarma : Sekretaris.
 Luh Susun : Bendahara.

3. Pengawas

 I Made Dala : Ketua.


 I Wayan Sunantra,S : Anggota.
 I Kadek Swastika : Anggota.

b. Pengelola

1. Manajer Umum : I Nengah Sujena Arinatha,SE

2. Manajer Unit

1. Simpan Pinjam : Ni Ketut Sucita.


2. Grosir : I Putu Ardana
3. Swalayan Mini : I Wayan Suardana
4. Supermarket Inti : Tjok Istri Semara Dewi
5. Percetakan&Konveksi : Dewa Nym Sedana Yasa
6. Toko Bangunan : I Wayan Wijaya.
7. Wisata Tirta : Boby Darmawan
8. Bengkel & Radio : I Wayan Darmawan
3. Dengan jumlah karyawan-karyawati : 307 orang.

c. Keanggotaan

Koperasi srinadi klungkung kini memiliki 12.600 anggota aktif. Anggota


secara keseluruhan menjalankan manajemen dalam suatu rapat anggota dengan
menetapkan:

• Anggaran dasar

• Kebijaksanaan umum serta pelaksanaan keputusan koperasi

• Pemilihan/pengangkatan/pemberhentian pengurus dan pengawas

• Rencana kerja, pertanggungjawaban pengurus dalam pelaksanaan tugasnya

• PembagianSHU

• Penggabungan, peleburan, pembagian dan pembubaran koperasi.

C. Unit kegiatan Koperasi Pasar Srinadi Klungkung


a. Unit Simpan Pinjam

Simpanan :

1.1. Tabungan Koperasi (Tabkop)

1.2. Simpanan Berjangka Koperasi (Simkakop).

2. Pinjaman :

2.1 Pinjaman modal usaha dengan angsuran Pasaran dan Bulanan.

2.2 Pinjaman P3KCK.

2.3 Kapling tanah.

2.4 Kredit Pemilikan Rumah.

b. Unit Grosir

Melayani anggota maupun non anggota dalam memenuhi kebutuhan akan barang
dagangan sebagai usaha pokok dari pada anggota secara grosiran yang sebagian besar
berpropesi sebagai pedagang, terutama palen-palen dan sembako yang berlokasi
didalam Pasar Umum Klungkung di Galiran.

c. Unit swayalan mini

Melayani kebutuhan anggota maupun non anggota dalam penyediaan semua


kebutuhan pokok sehari-hari secara eceran yang berlokasi di Jalan Jempiring,
Semarapura Klod.

d. Unit Percetakan

Berusaha dalam bidang percetakan maupun konveksi disamping untuk


kebutuhan sendiri juga untuk melayani kebutuhan masyarakat / umum.

e. Unit Toko Swayalan Bangunan

Melayani anggota ataupun masyarakat terutama dalam memperoleh kebutuhan


akan bahan bangunan dengan pelayanan swalayan

f. Unit Supermarket Inti

Melayani kebutuhan anggota maupun non anggota dalam penyediaan semua


kebutuhan pokok sehari-hari secara eceran yang berlokasi di Jalan Gunung Watukaru
( Bangunan Eks Tragia )

g. Unit Wisata Tirta

Melayani kebutuhan anggota maupun non anggota dalam penyediaan sarana olah
raga dan Taman Rekreasi Keluarga yang murah dan meriah yang berlokasi di Banjar
Minggir Desa Gelgel Kec.Klungkung

h. Unit Bengkel

Melayani kebutuhan anggota maupun non anggota dalam


perawatan/pemeliharaan kendaraannya dengan perawatan dan tehnologi serba
canggih untuk segala jenis dan merk mobil dan sepeda motor yang terletak di Jalan
Ngurah Rai Klungkung

i. Unit Radio
Melayani kebutuhan anggota maupun non anggota dalam penyediaan sarana
penyiaran untuk membatu perkembangan usaha / promosi usaha ( penyiaran Iklan-
iklan ) Unit Radio terletak di Jalan Ngurah Rai Klungkung.

D. Permasalahan Pada Koperasi Pasar Srinadi Klungkung


Upaya untuk memperkuat struktur pembiayaan permodalan koperasi maka perlu
di upayakan pembentukan dan pengembangan lembaga keuangan alternatif (LKA)
melalui KSP/USP, lembaga keuangan masyarakat (LKM) maupun subdisi dana yang
bergulir yang tidak bertentangan dengan ketentuan yang ada

Pemerintah menciptakan iklim yang kondusif yang memungkinkan koperasi


memperluas jaringan usaha teknologi dan kemitraannya baik secara vertikal
horizontal dengan penguasa besar dan BUMN / BUMD
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Koperasi yang menjadi wadah kerjasama masyarakat dalam pembangunan


ekonomi masyarakat, dan mensejahterakan anggota pada khususnya dan masyarakat
setempat pada umumnya, seharusnya mampu mendongkrak kesejahteraan ekonomi
masyarakat setempat.

B. Saran

1.Berperan aktif sebagai pemberi bantuan dana dalam segala aktifitas Desa yang
tujuannya mensejahterakan ekonomi masyarakat.

2.Melampirkan rencana kerja dan rencana anggaran belanja dan pendapatan Koperasi.

3.Mewujudkan Koperasi sebagai central Ekonomi dengan menyediakan bahan-bahan


kebutuhan masyarakat melalui pembangunan usaha yang skalanya lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai