Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL BISNIS PEMINJAMAN MODAL USAHA

ECO GREEN DEWITA

Tas Anyaman Dari Enceng Gondok Dengan Kain Songket Khas Lombok Tengah

Lombok Tengah, 18 Desember 2020

Disusun oleh :

DESAK AYU OTRIYA DEWITA (A1B019066)

CEO ECO GREEN DEWITA

Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok Tengah

No Telp : (0370) 647742 No Fax : (0370) 3086537


Alamat E-mail : ecogreendewita@gmail.com Situs Web www.ecogreendewita.com
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN 4
1.1. LATAR BELAKANG MASALAH 4
1.2 TINJAUAN PUSTAKA 5

BAB II LATAR BELAKANG PERUSAHAAN 7


2.1 DATA PERUSAHAAN 7
2.2 BIODATA PEMILIK/PENGURUS 7

2.3 STRUKTUR ORGANISASI 8


BAB III GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA 9
3.1 LATAR BELAKANG IDE 9
3.2 ANALISA PRODUK 10

3.3 ANALISA PEMASARAN 10


A. STRENGTH (KEKUATAN) 10
B. WEAKNESS (KELEMAHAN) 10
3.4 ANALISA KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM 10

BAB IV METODE PELAKSANAAN 12


4.1 PERSIAPAN 12
4.1.1 LOKASI USAHA 12

4.1.2 OBSERVASI PASAR 12


4.2 PROSES PEMBUATAN PRODUK 13

4.2.1 PERANCANGAN DESAIN 13

4.2.2 PROSES PEMBUATAN BAHAN BAKU ANYAMAN TAS 13


4.2.3 PROSES PEMBUATAN TAS 14

4.3 PROSES PEMASARAN 14

4.3.1 PRODUK 14

4.3.2 HARGA PRODUK 15


4.3.3 PROMOSI 15

2
BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN 16
5.1 ANGGARAN BIAYA 16
5.2 JADWAL KEGIATAN16

BAB VI ANALISIS KEUANGAN 17


6.1 RENCANA KEBUTUHAN BIAYA 17

6.2 RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN 18

6.3 RENCANA PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN 18

BAB VII PENUTUP 20


A. KESIMPULAN 20
B. SARAN 20
DAFTAR PUSTAKA 21

3
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 LATAR BELAKANG MASALAH

Fashion merupakan suatu hal yang selalu diminati masyarakat modern terutama kaum
wanita. Salah satu produk fashion adalah tas. Seiring berkembangnya zaman, kini tas tak sekedar
berfungsi sebagai sarana alat yang digunakan untuk membawa barang, namun tas kini turut
bertransformasi menjadi fashion untuk mempercantik penampilan sekaligus bagian dari gaya
hidup wanita dalam bermasyarakat.
Eceng gondok banyak terdapat di bendungan Lombok Tengah seperti bendungan Batujai
bendungan Lemper, bendungan Babi, dan belum dimanfaatkan bahkan menjadi tanaman
pengganggu di badan air tersebut. Kurangnya pengelolaan limbah eceng gondok oleh dinas
terkait dan masyarakat menyebabkan dampak negatif seperti mengganggu keindahan dan
sanitasi lingkungan sekitar serta merugikan makhluk hidup yang ada di badan air tersebut.
Diperlukan upaya pemanfaatan enceng gondok menjadi produk yang bernialai jual seperti
menjadi bahan baku kerajinan, souvenir atau tas. Hal ini dapat berdampak positif bagi
perekonomian warga sekitar karena dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan
meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitar wilayah bendungan.
Wilayah Lombok Tengah khusus Desa Sade, Desa Ende dan Desa Sukarara merupakan
penghasil kain tenun khas Lombok. Songket merupakan salah satu kain tenun tradisional yang
memiliki keindahan yang terletak pada desain motifnya yang ditenun dengan rumit dan memiliki
makna tersendiri yang berkaitan dengan banyak aspek dalam budaya Lombok. Dari segi
pewarnaannya memakai pewarna alami seperti buah mengkudu, kunyit, dan pewarna alami
lainnya sehingga warna dari corak yang dihasilkan tidak cepat memudar dan warna kain yang
alami sedangkan bahan baku benang dibuat dari kapas, kulit kayu, serat pisang, serat nanas, daun
palem dan sebagainya yang mana bahan-bahan ini merupakan bahan alami yang kuat. Beberapa
jenis motif kain tenun Lombok seperti motif subhanale, motif serat penginang, motif ragi genep,
motif bintang empat, motif keker, motif tokek dan lain-lain.
Batang eceng gondok dapat dipadukan dengan kain tenun songket menjadi produk tas
anyaman dari limbah eceng gondok dan kain tenun songket khas Lombok Tengah. Selain

4
memperkenalkan budaya lokal sebagai ikon produk, pemanfaatan enceng gondok ini juga
mengusung konsep ecogreen untuk memproduksi barang berkualitas baik.

Di Indonesia, banyak perairan yang ditumbuhi eceng gondok. Dengan kemajuan


pengetahuan, eceng gondok dapat diolah menjadi bahan baku kerajinan, sehingga diperlukan
pengkajian untuk penyempurnaan tumbuhnya suatu industri kecil penyediaan bahan baku
kerajinan anyaman eceng gondok. Pada kajian ini disajikan seluruh kajian waktu hasil
pengolahan eceng gondok dari sejak pemanenan sampai bahan baku siap digunakan dan
penghitungan kapasitas produksi sebagai gambaran untuk usaha pendirian usaha eceng gondok.
(Rufaida dan Endang, 2005).
Peluang pasar yang besar dimana Lombok menjadi salah satu sentra pariwisata,
khususnya diwilayah KEK Mandalika. Hal ini membuka peluang besar bagi pemasaran produk
tas anyaman yang kami produksi dimana turis mancanegara yang berkunjung menjadi target
pasar selain warga lokal . Selain itu juga semakin terbukanya perdagangan bebas dunia dimana
eksport dan import sudah dipermudah dan juga melalui market online di era milenial seperti
sekarang ini yang sangat berkembang membuka peluang besar untuk mengembangkan usaha
kami ini. Produk ini akan kami buat semenarik mungkin, multi fungsi dan fashionable sesuai
dengan kebutuhan wanita.

1.2 TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen adalah proses pendayagunaan seluruh sumber daya yang dimiliki organisasi
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Proses dimaksud melibatkan organisasi, arahan,
koordinasi, dan evaluasi orang-orang guna mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut.
(Simamora, 2001). Manajemen sangat penting untuk kehidupan yang terorganisir dan diperlukan
untuk menjalankan semua bentuk organisasi. Manajemen yang baik adalah tulang punggung
organisasi yang sukses. Mengelola kehidupan berarti menyelesaikan sesuatu untuk mencapai
tujuan hidup dan mengelola suatu organisasi berarti menyelesaikan sesuatu dengan dan melalui
orang lain untuk mencapai tujuannya.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) adalah pendayagunaan, pengembangan,


penilaian, pemberian balas jasa, dan pengelolaan individu anggota organisasi atau kelompok

5
pekerja. Manajemen SDM juga menyangkut desain pekerjaan, perencanaan pegawai, seleksi dan
penempatan, pengembangan pegawai, pengelolaan karier, kompensasi, evaluasi kinerja,
pengembangan tim kerja, sampai dengan masa pensiun.

Kegiatan dibidang SDM dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu dari sisi pekerjaan
dan dari sisi pekerja. Dari sisi pekerjaan terdiri dari anlisis dan evaluasi pekerjaan. Sementara itu,
dari sisi pekerja meliputi kegiatan-kegiatan pengadaan tenaga kerja, penilaian prestasi kerja,
pelatihan dan pengembangan, promosi, kompensasi dan pemutusan hubungan kerja. Manajemen
Sumber Daya Manusia menurut Gary Dessler (1997) adalah kebijakan dari praktik yang
dibutuhkan seseorang untuk menjalankan aspek “orang” atau SDM dari posisi seorang
manajemen, meliputi perekrutan, penyaringan, pelatihan, pemberian imbalan, dan penilaian.

Selanjutnya menurut A.F Stoner yang dikutip oleh Sondang P. Siagian (2013:6),
Manajemen sumber daya manusia yaitu suatu prosedur berkelanjutan yang bertujuan untuk
memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orangorang yang tepat untuk ditempatkan
pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi memerlukannya.

Proposal bisnis peminjaman modal usaha ini membahas tentang salah satu produk
fashion. Fashion merupakan sebuah ekspresi estetika yang populer pada waktu, masa, tempat
tertentu dan dalam konteks tertentu, terutama pada pakaian, alas kaki, gaya
hidup, aksesori, riasan wajah, gaya rambut, dan proporsi tubuh. salah satu produk fashion yaitu
tas.

Tas merupakan sebuah tempat atau wadah yang dapat dibawa untuk bepergian maupun
untuk fashion. Proposal bisnis ini berfokus pada tas anyaman dari enceng gondok. Enceng
gondok merupakan tumbuhan liar (gulma) yang sering ditemukan di sungai, danau, kolam,
saluran air, dan rawa. Enceng gondok dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku untuk pembuatan
tas anyaman. Dan tas enceng gondok mempunyai daya jual yang tinggi.

Pembuatan tas anyaman dari enceng gondok juga membutuhkan biaya-biaya, oleh karena
itu perusahaan tentunya harus memiliki modal yang cukup. Modal adalah suatu aset utama
perusahaan dalam menjalankan bisnis yang umumnya berbentuk dana, aset, atau utang. Dengan
begitu, maka proses produksi hingga pemasaran perusahaan bisa berjalan dengan lancar.

6
BAB II

LATAR BELAKANG PERUSAHAAN

2.1 DATA PERUSAHAAN

1. Nama Perusahaan : Eco Green Dewita

2. Bidang Usaha : Fashion

3. Jenis Produk : Tas Anyaman Dari Enceng Gondok Dengan Kain Songket Khas
Lombok Tengah

4. Alamat Perusahaan : Desa Batujai, Kecamatan Praya Barat, Kabupaten Lombok


Tengah

5. Nomor Telepon/Fax : (0370) 647742/ (0370) 3086537

6. Alamat E-mail : ecogreendewita@gmail.com

7. Bank Perusahaan : Bank NTB

8. Bentuk Badan Hukum : Perusahaan Perseorangan

9. Mulai Berdiri : 08 Agustus 2020

2.2 BIODATA PEMILIK/PENGURUS

1. Nama : Desak Ayu Otriya Dewita

2. Jabatan : Chief Executive Officer (CEO)

3. Tempat dan Tanggal Lahir : Mataram, 27 Juni 2001

4. Alamat Rumah : Jalan Bhanda Sraya, Gang Ramayana

5. Nomor Telepon : 087865384161

6. Nomor Fax : (0370) 6752837

7. Alamat E-mail : otriyaoya@gmail.com

8. Pendidikan Terakhir : S1 Manajemen Universitas Mataram

9. Pengalaman Kerja : 2 tahun menjadi direktur

7
2.3 STRUKTUR ORGANISASI

STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN PERSEORANGAN ECO GREEN DEWITA

Desak Ayu Otriya Dewita

Chief Executive Officer (CEO)

Manajer Keuangan Manajer Pemasaran Manajer SDM Manajer Operaional

Divisi Desain Produk Koordinator Pengawas

Tenaga Kerja
Divisi Kemasan
Divisi Keungan &
Produk
Akuntansi Divisi Proses
Produksi
Divisi Promosi
Produk
Divisi Pengajian Divisis
Pengembangan
& Pajak
Usaha

Divisi Investasi

Keuangan Korporasi

8
BAB III

GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA

3.1 LATAR BELAKANG IDE

Ide pembuatan tas anyaman limbah eceng gondok berawal dari terlihatnya limbah eceng
gondok yang tidak dikelola dengan baik oleh pemerintah maupun masyarakat yang ada di sekitar
bendungan di Lombok tengah, begitu banyak limbah yang tidak dikelola dan dimanfaatkan
dengan baik dan juga dilihat dari potensi lokal berupa kain tenun songket khas Lombok. Salah
satunya yang ada di wilayah Lombok tengah, dari inilah terciptanya ide pembuatan produk kami
berupa tas anyaman.
Mengingat juga Lombok merupakan salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi
wisatawan lokal maupun wisatawan asing ini membuka peluang dalam memasarkan cindramata
lokal berupa tas anyaman. Kami akan membuat tas dari limbah eceng gondok dan kain tenun
songket ini dengan desain secantik mungkin serta sesuai fashion yang ada diera milenial seperti
sekarang ini. Bererapa contoh desaintas anyaman dan motif kain tenun songket yang akan dibuat
dapat dilihat seperti gambar berikut.
Gambar 2.1 Contoh Desain Tas anyaman
Gambar 2.2 Gambar Desain Tas Anyaman

3.2 ANALISA PRODUK

Produk ini berupa Tas wanita yang terbuat dari limbah eceng gondok di bendungan
Lombok Tengah yang dianyam dan dipadukan dengan kain tenun songket khas Lombok Tengah.

3.3 ANALISA PEMASARAN

9
A. STRENGTH (KEKUATAN)
1. Menampilkan variasi motif unik pada tas anyaman.
2. Menampilkan variasi motif bahan kain tenun songket untuk memperindah tas.
3. Jenis kain tenun songket yang digunakan berkualitas
4. Memiliki banyak variasi warna dan desain karena dalam satu kain dan kain lainnya
memiliki corak dan desain tas berbeda.
5. Mempunyai fungsional sesuai kebutuhan tas wanita. Misalnya tas tempat HP, peralatan,
buku,kosmetik, dan lain-lain.
6. Pemasaran produk yang tidak hanya melalui kerja sama dengan toko-toko, penyebaran
brosur, membuka lapak pada pameran namun juga malalui pemasaran secara online
melalui media social dan unicorn
7. Kami mengaitkan produk kami dengan “cinta lingkungan dan pengenalan budaya lokal”
dimana produk kami memamfaatkan limbah eceng gondok yang ada di bendungan
Lombok Tengah dan menggunakan kain tenun songket khas daerah Lombok Tengah.
B. WEAKNESS (KELEMAHAN)
1. Dalam merencanakan produk kami ini pasti terdapat banyak pesaing yang membuat
produk tas yang sama dengan bahan yang berbeda dipasaran.
2. Bahan baku anyaman eceng gondok yang membutuhkan waktu lama pada proses
pengeringan.
3. Persaing bisnis online yang semakin marak diera milenial seperti sekarang ini.

3.4 ANALISA KEBUTUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM

JABATAN Tingkat Pendidikan Pengalaman (tahun) Keterampilan


CEO Minimal Lulusan S1 Minimal 1 tahun Ahli dan berkompeten
pernah menjadi dalam setiap bidang,
direktur dan dapat mengambil
keputusan yang
terbaik
Manajer Keuangan Minimal lulusan S1 Minimal 1 tahun Ahli dalam
menjadi Manajer keuangan,akuntansi,
dan invesatsi
korporasi

10
Manajer Pemasaran Minimal lulusan Minimal 1,5 tahun di Ahli dalam bidang
SMA/SMK bidang pemasaran pemasaran online dan
juga offline
Manajer SDM Minimal lulusan Minimal 1 tahun Tegas dan disiplin
SMA/SMK menjadi manajer dalam pengawasan
kinerja tiap-tiap divisi
Manajer Operasional Minimal lulusan S1 Minimal 1,5 tahun di Ahli dalam proses
bidang operasional produksi pembuatan
kerja tas anyaman enceng
gondok seperti
menganyam, menjahit
serta ahli dalam
mengembangkan
usaha

BAB IV

METODE PELAKSANAAN

4.1 PERSIAPAN

11
Dalam sebuah pelaksanaan sebuah usaha perlu dilakukannya kesepakatan antara semua
anggota dan juga persiapan yang matang. Maka langkah awal yang kami lakukan untuk memulai
kegiatan ini adalah berdiskusi dengan semua manajer untuk menentukan semua aspek. Hal-hal
yang harus dilakukan ialah :
a. Mengurus perizin lokasi bendungan yang akan diambil limbah eceng gondok dan
pengolahan bahan baku eceng gondok agar siap di jadikan bahan baku anyaman tas.
b. Mensurvey lokasi pengayam serta penjahit tas
c. Mensurvey lokasi pembelian bahan baku berupa kain tenun songket, kain dalaman tas,
resleting, lem, kacingan magnet tali tas dan berbagai bahan baku penunjang lainnya.
d. Mensurvey lokasi usaha dan juga harga jual pasar untuk menentukan harga tas yang akan
diproduksi.
e. Membuat strategi produksi yang akan dilakukan dan juga memerlukan manajemen
pemasaran yang baik untuk dapat menembus persaingan pasar.

4.1.1 LOKASI USAHA


Lokasi dalam pembuatan tas ini kami pusatkan di daerah Lombok Tengah. Lokasi
ini dipilih karena menjadi daerah yang kami angkat dalam proposal penelitian kami selain itu
juga bahan baku mudah kami dapatkan di daerah ini seperti limbah eceng gondok, kain tenun
songket yang khas dan berkualitas.

4.1.2 OBSERVASI PASAR


Peninjauan pangsa pasar sebelum melakukan proses produksi sangat penting pada
usaha ini. Maka sebelum itu kita lakukan terlebih dahulu riset pasar untuk mengetahui
tingkat kebutuhan konsumen terhadap produk kami. Riset ini berfungsi untuk mengetahui
keinginan yang diharapkan oleh konsumen mengenai jenis bahan baku, warna, keunikan
dan juga harganya. Hasil riset ini akan digunakan untuk menentukan desain produk. Riset
ini akan dilakukan dengan cara mencari sample data penjualan terbanyak untuk model tas
pada toko-toko yang ada dan juga dengan mengamati model atau desain tas apa saja yang
diminati di era milenial seperti sekarang ini melalui sarana teknologi yang berkembang
pesat seperti sekarang ini seperti media sosial.

12
4.2 PROSES PEMBUATAN PRODUK
4.2.1 PERANCANGAN DESAIN
Setelah melakukan riset kita dapat menentukan desain sesuai dengan keinginan
konsumen. Tahap ini sangat berpengaruh pada prospek penjualan karena dengan desain
yang bagus kami mengharapkan peluang penerimaan konsumen terhadap produk kami
semakin tinggi. Dalam kesepakatan dengan para karyawan perusahaan, dapat kita
lakukan desain tas anyaman.

4.2.2 PROSES PEMBUATAN BAHAN BAKU ANYAMAN TAS


Cara pengolahan dari limbah eceng gondok menjadi bahan baku anyaman sebagai
berikut :
a. Diambil dan dipisahkan tangkai eceng gondok dari bagian tanaman lain yaitu akar,
daun, bunga, dan tunasnya
b. Tangkai eceng gondok dibersihkan dengan air bersih agar terpisah dari kotoran
yang menempel pada tangkai
c. Pengeringan dilakukan dengan proses penjemuran tangkai eceng gondok kurang
lebih 7 hari dengan terlebih dahulu dikeluarkan kandungan airnya dengan di press
dengan cara manual. Cara ini dilakuakan untuk mempercepat proses pengeringan
d. Mengelompokkan tangkai eceng gondok berdasarkan panjang dan ukurannya
e. Tangkai yang sudah kering dibelah menjadi bagian yang lebih tipis
f. Tangkai eceng gondok kemudian dicelupkan kedalam larutan pengawet kitosin agar
bahan baku anyaman eceng gondok tahan lama.

4.2.3 PROSES PEMBUATAN TAS


a. Proses Penganyaman
Dalam proses ini, bahan baku anyam eceng gondok dianyam membentuk pola tas
sesuai dengan pola design yang telah dibuat.
b. Proses Penjahitan Tas

13
Dalam proses ini, pola tas yang telah dianyam akan dipadukan dengan kain tenun
songket khas Lombok Tengah melalui proses penjahitan yang bertujuan untuk merapikan
dan mempercantik tas
c. Proses Pengecekan Hasil Produksi
Dalam proses ini, hasil produk berupa tas anyam dicek kembali kelayakannya,
apakah sudah layak dipasarkan atau tidak agar tidak terdapat cacat dalam produksi.
d. Proses Pengemasan
Proses ini adalah proses terakhir dari rangkaian proses pembuatan tas dimana
produk dikemas dan siap dipasarkan.

4.3 PROSES PEMASARAN


4.3.1 PRODUK
a. Segmentasi Pasar
Sasaran usaha kita adalah masyarakat lokal, dan wisatawan lokal dan
mancanegara, dimana destinasi wisata di NTB yang menjadi salah satu program kerja
pemerintah dalam bidang pariwisata sekarang ada di Lombok tengah, khususnya di KEK
Mandalika. Jadi dengan demikian peluang pemasaran produk tas anyaman limbah eceng
gondok dan kain tenun songket cukup besar. Selain itu juga, penjualan produk tas ini
menggunakan system online seperti media social (facebook, whatsApp, instagram, dll)
dan unicorn (LAZADA, Shopee, Buka lapak, Traveloka, dll.)

b. Position
Usaha kami menempatkan diri sebagai pemanfaatan limbah atau gulma eceng
gondok serta pengenalan budaya lokal kain tenun songket khas Lombok Tengah, NTB.

c. Strategi Pemasaran
 penyebaran informasi secara langsung.
Penyebaran ini dilakukan kepada kelompok atau individu dari mulut ke mulut atau
dapat dilaksanakan dengan mengikuti pameran kewirausaahan ataupun seminar
kewirausaahan.

14
 Penyebaran informasi secara tidak langsung
Penyebaran informasi tidak langsung dapat melalui media social dan unicorn yang
biasa disebut dengan internet marketing.
 Membuat pengemasan yang menarik

4.3.2 HARGA PRODUK


Harga produk tas anyaman kami ialah Rp. 150.000 per unit
4.3.3 PROMOSI
Untuk kegiatan promosi dan pemasaran yang kami lakukan adalah membuat logo
brand, membuat brosur, famplet, membuat website media social, unicorn.

BAB V

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

15
5.1 ANGGARAN BIAYA

Anggaran biaya yang dibutuhkan dalam pembuatan tas anyaman eceng gondok ini adalah
sebagai berikut :
Tabel 5.1 Anggaran Biaya

No. Jenis Pengeluaran Biaya


1. Penunjang / Perlengkapan yang diperlukan Rp 6.400.000
2. Bahan Habis Pakai Rp 4.000.000
3. Perjalanan Rp 1.000.000
4. Lain-lain Rp 1.000.000
TOTAL Rp 12.400.000

5.2 JADWAL KEGIATAN


Pada kegiatan pembuatan tas anyaman kami memiliki beberapa jadwal kegiatan sebagai
berikut :

Tabel 5.2 Jadwal Kegiatan


No Kegiatan Pic Bulan ke
1 2 3 4 5
1 Persiapan
a. Survey harga All tim
Pembuatan proposal All tim
c. Studi tentang pembuatan tas All tim
d.Riset pasar All tim
e.Survei tempat All tim
2 Pelaksanaan Program
a.Pembuatan desain All tim
b.Pembuatan sample All tim
c.Uji Pasar
3 Evaluasi
a.Evaluasi program All tim
b.Penyusunan laporan akhir All tim

BAB VI

ANALISIS KEUANGAN

16
6.1 RENCANA KEBUTUHAN BIAYA
Untuk perhitungan perencanaan biaya, kami melakukan 1 kali produksi selama satu bulan,
sehingga rencana kebutuhan biaya nya adalah sebagai berikut :

a. Biaya tetap dalam per 1 kali produksi

Nama barang Kontribusi Total


Gaji Karyawan 20 orang x Rp.300.000 Rp. 6.000.000

b. Biaya variabel dalam 1 kali produksi

Nama barang Kontribusi Total


Kain tenun songket 10 meter x Rp. 150.000 Rp. 1.500.000
Resleting tas 100 pcs x Rp. 10.000 Rp. 1.000.000
Pancingan magnet dan 100 Pcs X Rp 15.000 Rp. 1.500.000
tali tas
Plastik pembungkus 1 pack x 50.000 Rp. 50.000
Pengawet kitosan 1 kg Rp. 500.000
Label tas 100 Pcs x Rp. 1000 Rp. 100.000
Lem kaleng 5 kaleng x Rp. 50.000 Rp. 250.000
Kain dalaman tas 50 meter x Rp. 20.000 Rp. 1.000.000
Bahan baku ayam - -
limbah eceng gondok
Biaya lain-lain Rp. 500.000 Rp. 500.000
Total Biaya Rp. 6.400.000

d. Total pendapatan

Produk Jumlah Terjual Harga per buah total


Tas anyaman 100 pcs Rp. 150.000 Rp. 15.000.000

d. Laba
Total pendapatan – (biaya tetap + biaya variable)
Rp. 15.000.000 – ( Rp. 6.000.000 + Rp. 6.400.000 ) = Rp. 2.600.000

6.2 RENCANA KEBUTUHAN PINJAMAN


Perusahaan kami memiliki modal saat ini sebesar Rp. 6.000.000 dan perusahaan kami
rencananya membutuhkan biaya sebesar kurang lebih Rp. 13.000.000, oleh karena itu
perusahaan kami membutuhkan pinjaman modal sebesar Rp. 7.000.000 agar dapat memenuhi
kebutuhan biaya variable seperti yang sudah tertera pada rencana anggaran biaya diatas agar

17
dapat mendapatkan laba yang lumayan besar. Agar lebih jelas, berikut kami uraikan rencana
kebutuhan pinjamannya :
Rencana Kebutuhan Biaya : Rp. 13.000.000
Modal Perusahaan : Rp. 6.000.000
Rencana Kebutuhan Pinjaman : Rp. 7.000.000

6.3 RENCANA PENGEMBALIAN DANA PINJAMAN


Rencana Kebutuhan Pinjaman : Rp. 7.000.000
Jangka Waktu Pengembalian :
Dari laba yang dihasilkan dari penjualan tas anyaman eceng gondok, perusahaan kami
berencana akan membayar sebesar Rp. 1.000.000 tiap bulannya dengan bunga yang ditawarkan
oleh pemberi pinjaman modal sebesar 10%. Dengan jangka waktu pengembalian selama 7
bulan. Sehingga rencana pengembalian dana pinjaman tiap bulannya sebagai berikut :
Pengembalian dana tiap bulan Rp. 1.000.000
Bunga pinjaman 10% tiap bulan Rp. 700.000
Total cicilan pengembalian tiap bulan Rp. 1.700.000

Total pengembalian dana pinjaman yang akan didapat oleh pemberi pinjaman modal dengan
jangka waktu pengembalian selama 7 bulan dengan bunga 10% tiap bulan adalah sebagai
berikut:
Rincian dana Waktu 7 bulan Total
Pengembalian dana tiap bulan 7 x Rp. 1.000.000 Rp. 7.000.000
Bunga 10% tiap bulan 7 x Rp. 700.000 Rp. 4.900.000
Total dana yang Didapat Rp. 11.900.000

Jadi, jika pemberi pinjaman modal bersedia memberikan pinjaman modal sebesar Rp. 7.000.000
dengan bunga sebesar 10%, maka pada saat jatuh tempo (jangka waktu 7 bulan) akan mendapat
pengembalian dana pinjaman sebesar Rp. 11.900.000

18
BAB VII
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari penjelasan proposal bisnis peminjaman modal yang sudah dijelaskan diatas, dapat
disimpulkan bahwa alasan utama perusahaan kami menggunakan eceng gondok sebagai bahan
baku dalam pembuatan tas anyaman yaitu agar dapat membantu pemerintah dalam mengolah dan
memanfaatkan limbah dengan baik, serta memanfaatkan pula salah satu potensi lokal berupa

19
kain tenun songket khas Lombok, salah satunya yang ada di wilayah Lombok Tengah. Oleh
karena itu, perusahaan kami berharap agar mendapatkan pinjaman modal seperti yang sudah
dijelaskan diatas demi kelancaran dalam menjalankan bisnis dan sebagai bentuk partisispasi
dukungan dalam mengolah dan memanfaatkan limbah dengan baik.

B. SARAN
Perusahaan kami memang perusahaan perseorangan yang baru dan belum terlalu besar,
oleh karena itu kami menyarankan kepada seluruh masyarakat sekitar desa Batuaji yang
merupakan lokasi usaha kami agar dapat mendukung usaha ini dan juga seluruh masyarakat
Indonesia maupun yang ada diluar negeri untuk membeli produk tas anyaman kami sebagai
bentuk support/dukungan bagi perusahaan kami agar dapat terus berkembang dan menjadi
perusahaan yang selalu memanfaatkan dan mengolah limbah dengan baik sehingga bumi kita
menjadi bersih dan yang paling penting, dapat melestarikan dan mengembangkan kain songket
khas Lombok.

DAFTAR PUSTAKA

Dessler, Gary. (1997). Manajemen Sumberdaya Manusia. Jakarta : PT. Prenhallindo.

Prawiresetono, Suyadi. (1999). Sumber Daya Manusia, Kebijakan Kinerja Karyawan.


Yogyakarta : BPFE

20
Dessler, Gary. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jilid 1 Edisi 10, Alih Bahasa :
Paramita Rahay, (2016), Indeks, Jakarta.

Rivai, Veithzal. (2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Lijan Poltak Sinambela. 2016. Manajemen Sumber Daya Manusia : Membangun Tim Kerja
Yang Solid Untuk Meningkatkan Kinerja. Jakarta : Bumi Aksara

http://tasanyaman123.blogspot.com/2015/10/tas-anyaman-dan-tas-rajut.html

https://accurate.id/akuntansi/pengertian-modal/

https://accurate.id/marketing-manajemen/mengenal-pengertian-manajemen-secara-lengkap-dan-
mendalam/

21

Anda mungkin juga menyukai