Sumberrejo,April 2020
i
Ika Prihantini & Rika Eliana
1
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
baik oleh warga dengan harapan dapat meningkatkan perekonomian desa.
Menurut data statistik perkoprasian 2007 menunjukkan bahwa tahun 2006
jumlah koperasi mencapai 141.326 unit meningkat sebesar 4,71% dari tahun
2005 sejumlah 134.963 unit (www.depkop.go.id). Kondisi ini menggambarkan
keberadaan koperasi setidaknya diharapkan mampu menumbuhkan posisi
tawar (bergaining position) rakyat terhadap pasar.
1.3. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
bentukan dari sekelompok orang yang memiliki tujuan bersama. Kelompok
orang inilah yang akan menjadi anggota koperasi yang didirikannya.
Pembentukan koperasi berdasarkan asas kekeluargaan dan gotong royong
khususnya untuk membantu para anggotanya yang memerlukan bantuan baik
berbentuk barang ataupun pinjaman uang.
Dalam praktiknya terdapat banyak jenis-jenis koperasi. Pendirian jenis
koperasi tidak lepas dari keinginan para anggota koperasi tersebut. Dalam
makalah ini hanya akan bahas mengenai koperasi yang berkaitan dengan
lembaga keuangan atau pembiayaan. Koperasi yang dapat dikategorikan
sebagai lembaga pembiayaan adalah koperasi simpan pinjam. Walaupun
banyak pihak tidak memasukkannya sebagai lembaga pembiayaan.
Dalam menjalankan kegiatannya koperasi simpan pinjam
memungut sejumlah uang dari setiap anggota koperasi. Uang yang di
kumpulkan para anggota tersebut. Kemudian dijadikan modal untuk di kelola
oleh pengurus koperasi, dipinjamkan kembali bagi anggota yang
membutuhkannya.
Koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat
yang berdasarkan asas kekeluargaan.
4 unsur koperasi Indonesia :
1. Koperasi adalah badan usaha;
2. Koperasi adalah kumpulan orang – orang atau badan hukum koperasi;
3. Koperasi Indonesia , koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip –
prinsip koperasi;
4. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat.
6
anggotanya kepada KSP/USP dalam bentuk tabungan dan simpanan koperasi
berjangka. Pengertian simpanan sebagaimana dinyatakan dalam PP tersebut
adalah simpanan yang merupakan hutang bagi KSP/USP, sementara itu
terdapat jenis simpanan lain dari anggota yang merupakan kekayaan bersih
bagi KSP/USP, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib (bagi KSP).
Pembahasan mengenai simpanan di bawah ini, meliputi simpanan yang
merupakan kekayaan bersih, yaitu simpanan pokok dan simpanan wajib serta
simpanan yang merupakan hutang, yaitu tabungan dan simpanan berjangka.
Sumber dana merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
koperasi simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan dana para
anggotanya. Bagi anggota koperasi yang kelebihan dana diharapkan untuk
menyimpan dananya di koperasi dan kemudian oleh pihak koperasi
dipinjamkan kembali kepada para anggota yang membutuhkan dana dan jika
memungkinkan koperasi juga dapat meminjamkan dananya kepada
masyarakat luas.
Setiap anggota koperasi diwajibkan untuk menyetor sejumlah uang
sebagai sumbangan pokok anggota, disamping itu, ditetapkan pula sumbangan
wajib kepada para anggotanya. Kemudian sumber dana lainnya dapat
diperoleh dari berbagai lembaga baik lembaga pemerintah maupun lembaga
swasta yang kelebihan dana.
Secara umum sumber dana koperasi adalah :
1. Dari para anggota koperasi berupa :
a. Iuran Wajib
b. Iuran Pokok
c. Iuran Sukarela
2. Dari luar koperasi berupa :
a. Badan Pemerintah
b. Perbankan
c. Lembaga Swasta Lainnya
Pembagian keuntungan diberikan kepada para anggota sangat
tergantung kepada keaktifan para anggotanya dalam meminjamkan dana.
Sebagai contoh dalam koperasi simpan pinjam semakin banyak seorang
anggota meminjam sejumlah uang, maka pembagian keuntungan akan lebih
7
besar dibandingkan dengan anggota yang tidak meminjam, demikian pula
sebaliknya.
2.3. Jenis-jenis Koperasi
8
yang luas dibandingkan dengan koperasi primer. Koperasi
sekunder dapat dibagi menjadi :
1. Koperasi pusat adalah koperasi yang beranggotakan paling
sedikit 5 koperasi primer.
2. Gabungan koperasi adalah koperasi yang anggotanya
minimal 3 koperasi pusat.
3. Induk koperasi adalah koperasi yang minimum anggotanya
adalah 3 gabungan koperasi.
10
sebelum jangka waktu tersebut berakhir. Ketentuan-ketentuan
yang berkaitan dengan simpanan berjangka dapat meliputi:
a. Calon penyimpan pada simpanan berjangka disyaratkan
terlebih dulu untuk menjadi penabung.
b. Jumlah setoran minimal.
c. Sebagai imbalan, penyimpanan akan mendapatkan bunga
sesuai dengan jangka waktu dari simpanan berjangka
tersebut.
d. Pembayaran bunga simpanan berjangka dilakukan setiap
akhir bulan dengan menambahkannya ke dalam saldo
tabungan.
11
a. Setiap anggota dapat berlatih berorganisasi dan bergotong royong
b. Setiap anggota dapat berlatih bertanggung jawab
Dengan terpenuhinya kebutuhan anggota maka semakin meningkatlah
kesejahteraan anggota koperasi. Dengan memajukan kesejahteraan anggotanya
berarti koperasi juga memajukan kesejahteraan masyarakat dan memajukan
tatanan ekonomi nasional.
Keuntungan dari koperasi juga adalah bunga yang dibebankan kepada
peminjam. Semakin banyak uang yang disalurkan akan memperbesar
keuntungan koperasi. Disamping itu, keuntungan lainnya adalah memperoleh
biaya-biaya administrasi yang dibebankan kepada peminjam. Kemudian
keuntungan juga dapat diperoleh dari hasil investasi lain yang dilakukan diluar
kegiatan peminjaman misalnya penempatan uang dalam bidang surat-surat
berharga.
Pembagian keuntungan didalam koperasi simpan pinjam diberikan
terutama bagi peminjam yang tidak pernah lalai memenuhi kewajibannya.
Semakin besar pinjaman, maka pembagian keuntungannya pun semakin besar
pula, demikian pula sebaliknya.
Dapat disimpulkan bahwa keuntungan koperasi adalah :
1. Biaya Bungan yang dibebankan kepada peminjam;
2. Biaya administrasi setiap kali transaksi;
3. Hasil investasi di luar kegiatan koperasi.
2.5. Pendirian Koperasi
12
Mendirikan sebuah koperasi jumlah minimal anggotanya adalah 20
orang. Dalam proses pendiriannya awali dengan rapat pembentukan koperasi
yang harus dihadiri oleh pejabat dinas atau instansi yang membidangi
permasalahan koperasi di wilayah setempatMelalui notaris atau kuasa pendiri,
berkas ijin pendirian koperasi simpan pinjam tersebut diajukan ke pejabat
yang berwenang untuk dievaluasi. Beberapa bukti tertulis yang wajib
dilampirkan antara lain berupa salinan akta pendirian bermaterai, akta
pendirian yang telah ditandatangani notaris, surat bukti tersedianya modal,
rencana kegiatan usaha kurang kurangnya untuk 3 tahun ke depan, dan RAPB.
15
UU baru itu akan memperbolehkan investor masuk menanamkan
modalnya, lnvestor dapat menjadi sumber pembiayaan yang efektif bagi
koperasi karena tidak mengenal dana hibah dan modal penyertaan. Seluruh
kegiatan koperasi itu akan diawasi oleh Lembaga Pengawas Koperasi (LPK).
16
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2. Saran
17
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Kasmir.1998.BankdanLembagaKeuanganLainnya.Jakarta:RajaGrafindo,
PT
http://www.koperasindo.net/2012/12/koperasi-simpan-pinjam-dan-
pengelolaanya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi
18