Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL SEMINAR JAR-702

Museum Seni Lukis dan Grafiti Banda Aceh

Disusun Oleh:
CHOSSY AL HAFIDZ V
NIM : 1204104010060

JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

LATAR BELAKANG
Aceh merupakan kota yang mempunyai potensi besar sebagai kota budaya. Aceh
sebagai kota budaya memiliki suatu kebudayaan yang juga di akui sebagai kebudayaan
nasional Indonesia. Kebudayaan nasional Indonesia harus bisa memberikan identitas
kepada bangsa Indonesia sebagai suatu keseluruhan dan kesatuan nasional, maka
kebudayaan harus memiliki sifat khas yang tidak dimiliki oleh negara lain serta dapat
dibanggakaan oleh masyarakat Indonesia. Salah satu kebudayaan yang menonjolkan
mutu serta sifat khas adalah unsur kesenian. Seni adalah bahasa untuk menerjemahkan
pikiran dan perasaan dari dalam diri manusia ke dalam tanda-tanda konvensional dan
simbol-simbol di luar mereka yang mungkin dibaca orang lain. Aceh merupakan sebuah
provinsi di Indonesia yang kaya akan karya karya seni. Dari dulu sampai sekarang Aceh
masih menjunjung tinggi nilai nilai seni.
Suatu kesenian tidak akan bisa hilang dari sebuah daerah, dan bahkan kesenian ini
bisa menjadi warisan turun temurun yang bisa terus berkembang dan maju. Di daerah
Aceh untuk mendukung sebuah karya seni tentu juga harus di dukung oleh tiap kabupaten
kota. Sebab, seni bisa jadi sebuah identitas kota melalui perkebangan dan aktfitasnya.
Seni rupa adalah sebagai salah satu bentuk kesenian merupakan kegiatan rohani
dan pengalaman estetik yang diwujudkan melalui unsur rupa, antara lain garis, bidang,
warna, unsur bidang, tekstur, gelap dan terang serta ruang. Selain itu seni rupa memiliki
jenis beragam dan mudah dikombinasikan dengan bidang seni lain sebagai wacana baru.
Seni rupa juga mempunyai beberapa cabang salah satunya adalah seni lukis. Seni lukis
dengan dasar dan pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang
lebih utuh dari menggambar. Dan juga ada seni Grafiti. Seni Grafiti ini merupakan
kegiatan seni rupa yang menggunakan komposisi Warna, Garis, Bentuk dan Volume
untuk menuliskan sebuah kata tertentu di dinding. Graffiti itu sendiri merupakan : Suatu
kreasi seni yang di ekspresikan oleh seniman lewat media tembok beton atau media
dinding kayu serta beton yang dapat di lukis dalam bentuk huruf,gambar yang

mempunyai makna tertentu sebagai curahan hati yang membuat nya di tuangkan dalam
bentuk tulisan dan gambar sedemikian rupa yang biasanya memakai cat pilox sebagai
cairan pewarna atau juga memakai kompressor air bruss.
Di Banda Aceh saat ini belum tersedia tempat untuk mengabadikan atau tempat
untuk bisa mengenang karya Seni lukis dan seni Grafiti. Seniman Lukisan dan Bomber
(sebutan untuk seniman Grafiti ) sudah butuh adanya tempat atau wadah untuk mereka
agar bisa mengenang karya mereka. Sekarang ini seniman lukisan di aceh masih belum
tau dimana mereka bisa meletakkan karyanya agar bisa dipamerkan sedangkan para
bomber masih sangat banyak yang menggunakan dinding-dinding umum untuk
mengkreasikan karya mereka dan itu bisa membuat keindahan sebuah kota berkurang
karena dinding-dindingnya digunakan sebagai lahan karya para bomber.
Sekarang ini pun sudah banyak diselenggarakannya lomba lomba untuk seni
graffiti dan lahan yang digunakan pun masih merupakan dinding-dinding umum atau
fasilitas umum lainnya dan ini bisa membuat keindahan kota berkurang menurut sebagian
orang. Ini adalah salah satu contoh bahwa di Banda Aceh membutuhkan sebuah tempat
untuk para seniman seniman jalanan untuk bisa mengekspresikan karya karyanya tanpa
mengotori dinding-dinding dan fasilitas umum lainnya.
Dilihat dari semakin banyaknya seniman lukisan dan seniman graffiti sudah
saatnya para para seniman ini memiliki sebuah wadah atau tempat agar karyanya bisa
dinikmati oleh khalayak ramai tanpa harus mengotori fasilitas umum. Dan sebuah wadah
ini bisa membuat para seniman seniman memperkenalkan karya karya aceh ke tingkat
nasional bahkan sampai internasional. Hasil karya seni rupa tersebut dapat dikumpulkan
menjadi satu melalui sebuah wadah yaitu museum. Museum adalah sebuah lembaga yang
bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan perkembangannya,
terbuka untuk umum, yang memperoleh, yang merawat, menghubungkan dan
memamerkan untuk tujuan studi, pendidikan dan kesenian, barang-barang pembuktian
manusia dan lingkungannya. Ini di harapkan dapat meningkatkan minat para seniman
lukisan dan seniman graffiti Aceh untuk memperkenalkan bahwa Aceh juga punya karya
karya yang menakjubkan.

1.2

Maksud dan Tujuan

1.2.1

Maksud
Maksud dari perencanaan museum Seni Lukis dan Graffiti ini adalah untuk bisa

mewadahi karya karya para seniman agar dapat dinikmati oleh khalayak ramai dalam satu
tempat, museum ini juga dapat mengembangkan potensi seni di Banda Aceh agar lebuh
maju dan dapat bersaing dengan kota kota lainnya dan bahkan mampu bersaing dengan
Negara lain. Dan itu dapat membawa nama Aceh menjadi lebih maju dalam bidang seni.

1.2.2

Tujuan
Memberikan wadah kepada para seniman agar karya karyanya dapat di lihat oleh
banyak orang dan juga agar seniman graffiti punya wadah supaya tidak mengotori

dinding atau fasilitas umum lainnya.


Mewujudkan Museum Seni Lukis dan Graffiti di Banda Aceh ini yang
memberikan kenyamanan visual dengan suasana edukatif dan rekreatif kepada
pengunjung Museum.

1.3

Rumusan Masalah
Bagaimana menghasilkan sebuah bangunan yang dapat memberikan citra

kesenian namun juga dapat menampilkan kesan modern.


Bagaimana wujud bangunan Museum Seni Lukis dan Graffti di Banda Aceh yang
mampu menarik pengunjung untuk datang dan memberikan kenyamanan visual
dengan suasana edukatif dan rekreatif melalui pengolahan tata ruang pamer dan

sirkulasi dalam bangunan.


Bagaimana menyatukan seluruh karya dari masing masing jenis seni dalam
sebuah bangunan agar membuat pengunjung merasa nyaman dan tertarik untuk
berkunjung kembali.

Anda mungkin juga menyukai