Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

“Konsep Perusahaan”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Ekonomi Bisnis
Dosen Pengampu:
Deni Yudiantoro., SAP., SPd., MM

Disusun oleh kelompok 3

1. Akmal Rizki Rediansyah ( 12406173006 )


2. Nuzulur Rohmah ( 12406173035 )
3. Umi Zakiyah ( 12406173039 )
4. Ikfina Rahma Sari ( 12406173049 )

KELAS MKS 5A
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
OKTOBER 2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala limpahan rahmat dan hidayah Tuhan Yang Maha
Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat
menyusun makalah ini dengan baik dan benar, serta tepat pada waktunya. Dalam
makalah ini kami akan membahas mengenai “Konsep Perusahaan” untuk
memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Pembangunan yang diampu oleh Deni
Yudiantoro., SAP., SPd., MM.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai banyak pihak sehingga dapat mempermudah pembuatan makalah ini.
Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami menerima
saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberi penjelasan
mengenai Formulasi Strategi sehingga pembaca dapat menerapkannya dalam
melaksanakan kegiatan bisnis yang dijalani.

Tulungagung, 04 Oktober 2019

Penyusun

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...................................................................................................... i


Daftar Isi ................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .............................................................................................1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan .....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Tujuan Perusahaan dalam Teori .....................................................................
B. Bentuk Organisasi Perusahaan .......................................................................
C. Struktur Organisasi Perusahaan .....................................................................
D. Fungsi Planning, Controlling, Organizing dan Leading ...............................
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Saran ...............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Perusahaan adalah tempat terjadinya kegiatan produksi dan berkumpulnya


semua faktor produksi. Setiap perusahaan ada yang terdaftar di pemerintah dan ada
pula yang tidak. Bagi perusahaan yang terdaftar di pemerintah, mereka
mempunyai badan usaha untuk perusahaannya. Badan usaha ini adalah status dari
perusahaan tersebut yang terdaftar di pemerintah secara resmi.

Untuk menghasilkan barang siap konsumsi, perusahaan memerlukan bahan -


bahan dan faktor pendukung lainnya, seperti bahan baku, bahan pembantu, peralatan
dan tenaga kerja. Untuk memperoleh bahan baku dan bahan pembantu serta tenaga
kerja dikeluarkan sejumlah biaya yang disebut biaya produksi.

Hasil dari kegiatan produksi adalah barang atau jasa, barang atau jasa inilah yang
akan dijual untuk memperoleh kembali biaya yang dikeluarkan. Jika hasil penjualan
barang atau jasa lebih besar dari biaya yang dikeluarkan maka perusahaan tersebut
memperoleh keuntungan dan sebaliknya jika hasil penjualan barang atau jasa lebih
kecil dari jumlah biaya yang dikeluarkan maka perusaahaan tersebut akan mengalami
kerugian. Dengan demikian dalam menghasilkan barang, perusahaan menggabungkan
beberapa faktor produksi untuk mencapi tujuan yaitu keuntungan.

Perusahaan merupakan kesatuan teknis yang bertujuan menghasilkan barang


atau jasa. Perusahaan juga disebut tempat berlangsungnya proses produksi yang
menggabungkan factor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa.
Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari
keuntungan. Orang atau lembaga yang melakukan usaha pada perusahaan disebut
pengusaha, para pengusaha berusaha dibidang usaha yang beragam.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah Tujuan Perusahaan Secara Teori?
2. Apa Saja Bentuk Organisasi Perusahaan?
3. Bagaimanakah Struktur Organisasi Perusahaan?
4. Bagaimana Fungsi Planning, Controlling, Organizing Dan Leading Dalam
Perusahaan?
C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk Mengetahui Tujuan Perusahaan Secara Teori
2. Untuk Mengetahui Bentuk Organisasi Perusahaan
3. Untuk Mengetahui Struktur Organisasi Perusahaan
4. Untuk Mengetahui Fungsi Planning, Controlling, Organizing Dan Leading
Dalam Perusahaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Perusahaan dalam Teori
B. Bentuk Organisasi Perusahaan

Perusahaan adalah suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasikan dan


dioperasikan untuk menyediakan barang dan jasa bagi konsumen agar
memperoleh keuntungan. Bila dilihat dari tanggung jawab pemiliknya, maka
perusahaan atau badan usaha dapat dibedakan sebagai berikut :

1. Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan yaitu badan usaha yang didirikan, dimiliki, dan
dimodali oleh satu orang. Pemilik juga bertindak sebagai pemimpin.
Pemilik bertanggung jawab penuh atas segala hutang/kewajiban perusahaan
dengan seluruh hartanya, baik yang ditanamkan pada perusahaan maupun
harta pribadinya1.
Kelebihan Perusahaan Perseorangan
a. Mudah dibentuk dan dibubarkan
b. Bekerja dengan sederhana
c. Pengelolaannya sederhana
d. Bebas bergerak
Kelemahan Perusahaan Pereseorangan
a. Tanggungjawab perusahaan tidak terbatas.
b. Sumber dana hanya terbatas pada pemilik
c. Resiko kegiatan perusahaan ditanggung sendiri
d. Kemampuan manajemen terbatas
Contoh perusahaan perseorangan adalah usaha kecil atau UKM (Usaha
Kecil Menengah) seperti bengkel, binatu (laundry), salon kecantikan, rumah
makan, toko kelontong, dan lain-lain.

2. Perusahaan Firma
Perusahaan Firma yaitu badan usaha yang didirikan dan dimiliki oleh
beberapa orang dengan memakai satu nama (salah satu anggota atau nama

1
http://digilib.unila.ac.id/6122/21/BAB%208.%20MANAJEMEN%20DAN%20ORGANISASI%20.pdf
. Di akses pada 04 Oktober 2019 pukul 13.00
lain) untuk kepentingan bersama. Semua anggota firma bertindak sebagai
pemimpin perusahaan dan bertanggung jawab penuh atas segala
kewajiban/hutang firma dengan seluruh hartanya, baik harta yang
ditanamkan pada perusahaan maupun harta pribadinya.
Secara umum, perusahaan Firma di Indonesia dapat dibagi menjadi
4 jenis. Berikut ini penjelasan mengenai jenis-jenis dan contoh firma yang
ada di Indonesia:

1. Firma Dagang (Trading Partnership)


Firma dagang (trading partnership) adalah badan usaha yang bergerak di
industri perdagangan. Jadi, kegiatan utama jenis firma dagang adalah
menjual suatu produk.

Beberapa contoh perusahaan firma dagang diantaranya adalah:

a. Terra Firma
b. Perusahaan Diadora
c. Perusahaan Nike
d. Perusahaan Polosport
e. Perusahaan Converse
f. Perusahaan Crocs
g. Dan lain-lain

2. Firma Non-Dagang / Jasa


Firma non dagang adalah badan usaha yang bergerak di industri jasa.
Dengan kata lain, produk yang dijual adalah jasa sesuai dengan
keahliannya.
Beberapa contoh firma non dagan atau jasa di Indonesia adalah:
a. Firma Hukum (konsultan hukum, kantor pengacara, dan lain-lain)
b. Firma Akuntansi (kantor akuntan publik).
c. Konsultan Bisnis
d. Konsultan Manajemen
e. Dan lain-lain

3. Firma Terbatas (Limited Partnership)

Firma terbatas (Limited Partnership) adalah firma dimana para


anggotanya memiliki kekuasaan terbatas dalam menjalankan perusahaan.
Dengan kata lain, semua anggota firma memiliki kewajiban dan
tanggungjawab yang terbatas.

Beberapa contoh firma terbatas di Indonesia adalah:

a. Firma Indo Eternity


b. Firma Multi Marketing
c. Firma Panghudi Luhur
d. Firma Sumber Rezeki

Kelebihan Perusahaan Firma


a. Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi karena gabungan
modal yang dimiliki beberapa orang
b. Keputusan bersama dengan pertimbangan seluruh anggota firma,
sehingga keputusan-keputusan menjadi lebih baik
Kelemahan Perusahaan Firma
a. Kerugian atau hutang-hutang perusahaan ditanggung oleh kekayaan
pribadi masing-masing anggota firma
b. Pimpinan dipegang lebih dari satu orang sehingga menimbulkan
perselisihan faham.
c. Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin, sebab bila salah
seorang anggota keluar, maka firma pun bubar

3. Perusahaan Komanditer
Perusahaan Komanditer yaitu badan usaha yang didirikan oleh dua orang
atau lebih dimana sebagian anggotanya duduk sebagai anggota aktif dan
sebagian yang lain sebagai anggota pasif. Anggota aktif (sekutu
komplementer) yaitu anggota yang bertugas mengurus, mengelola, dan
bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan. Anggota aktif
bertanggung jawab penuh atas kewajiban perusahaan dengan seluruh harta
bendanya, baik yang ditanamkan pada perusahaan maupun harta pribadinya.
Sedangkan anggota pasif (sekutu komanditer) yaitu anggota yang hanya
berperan memasukkan modalnya ke perusahaan.
Kelebihan Perusahaan Komanditer
a. Mudah untuk mendapat kredit usaha
b. Kebutuhan akan modal mudah dipenuhi.
c. Pendiriannya relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan
perseroan terbatas (PT).
d. Pengelolaan dapat diberikan kepada pihak yang memiliki keahlian
e. Kesempatan untuk berkembang lebih besar
Kelemahan Perusahaan Komanditer
a. Kelangsungan usaha sewaktu-waktu dapat terganggu
b. Anggota pasif tidak ikut mengelola perusahaan dan hanya
mempercayakan modalnya kepada anggota aktif
c. Tanggung jawab anggota aktif tidak terbatas
Contoh perusahaan komanditer adalah CV Canvilgroup, CV Herry jaya
utama, CV Taruna jaya mandiri, CV Purnama jaya persada, CV Global
energi sistem (ges)

4. Perseroan Terbatas (PT)


Perseroan Terbatas yaitu badan usaha yang modalnya didapatkan dari
penjualan saham. Saham adalah surat berharga yang dikeluarkan oleh
perusahaan atau PT. Setiap pemegang saham memiliki tanggung jawab pada
sejumlah modal yang ditanamkan pada perusahaan dan setiap pemegang
saham adalah pemilik perusahaan sedangkan pengurus perusahaan adalah
direktur beserta stafnya yang diawasi oleh dewan komisaris.
Jenis-jenis perseroan terbatas
1. Perseroan Terbatas Umum, merupakan perseroan terbatas yang
kebutuhan modalnya diperoleh dengan menjual saham di Bursa.
Jadi siapa saja dapat membeli sahamnya. Sering pula dinamakan
Perseroan Terbatas Terbuka Contohnya : PT. Gudang Garam Tbk
2. Perseroan Terbatas Tertutup merupakan perseroan terbatas dimana
saham-sahamnya dimiliki oleh orang-orang tertentu yang memiliki
hubungan kekeluargaan. Contoh perseroan terbatas tertutup, yaitu:
perusahaan Aburizal Bakrie
3. Perseroan Terbatas Perseorangan merupakan perseroan terbatas
dimana seluruh saham
4. Perseroan Terbatas Milik Negara merupakan perseroan terbatas
yang sebagian atau seluruh sahamnya dimiliki oleh negara. Contoh
perseroan terbatas milik Negara yaitu PT Pertamina, PT Kereta Api
Indonesia (KAI), dan lain-lain2

2
M. manullang, Pengantar Bisnis, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002), Hlm: 80
Kelebihan Perseroan Terbatas (PT)
a. Mudah mendapatkan modal dengan menjual saham perusahaan.
b. Tanggung jawab pemegang saham terbatas sehingga kelancaran
produksi hanya dipegang oleh pimpinan perusahaan.
c. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain.
d. Lapangan usaha lebih luas karena suatu PT dapat menarik modal
yang sangat besar dari masyarakat sehingga dengan modal ini PT
dapat memperluas usaha sehingga kelangsungan hidup perusahaan
lebih terjamin, karena tidak terpengaruh dengan berhentinya
pemegang saham, Manager beserta staff-nya dan karyawan
perusahaan.
e. Kepemilikan dapat berganti-ganti dengan jalan memindahkan hak
milik dengan cara menjual saham kepada orang lain.
f. Efisiensi dari manajemen. Para pemegang saham dapat memilih
orang yang ahli sebagai Dewan Komisaris dan Manager yang
cakap dan berpengalaman.
g. Tanggungjawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap
hutang-hutang perusahaan.
h. Pemisahan antara pemilik dan pengurus
i. Mudah mendapatkan modal
j. Manajemen dan spesialisasi pekerjaan lebih efisien sebab
penempatan jabatan sering didasarkan atas orang yang tepat.
k. Perseroan terbatas sering kali lebih memperhatikan kesejahteraan
pegawainya.

Kelemahan Perseroan Terbatas


a. Pendirian Perseroan Terbatas relative lebih rumit dan lebih mahal.
b. Pemungutan pajak terhadap perseroan terbatas relative besar.
c. Tidak terjaminnya rahasia karena semua aktivitas perusahaan harus
dilaporkan kepada para pemegang saham.
d. Kurangnya perhatian para pemegang saham terhadap perusahaan.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Di dalam Manajemen sebuah perusahaan, struktur organisasi perusahaan
memiliki fungsi yang sangat penting. Struktur tersebut menjelaskan komponen-
komponen perusahaan yang harus bekerja sama secara aktif, efektif dan efisien agar
visi dan misi perusahaan dapat tercapai.
1) 4 Aspek Struktur Organisasi Perusahaan
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sebuah Struktur Organisasi
Perusahaan akan menunjukkan 4 aspek penting yaitu kedudukan, fungsi, hak
dan kewajiban dari setiap individu pada posisi-posisinya sendiri.
a. Kedudukan : Struktur dalam sebuah perusahaan merupakan garis hierarki
yang membentang dari komponen teratas hingga dibawah. Yang jelas,
setiap komponennya memiliki kedudukan yang lebih tinggi atau lebih
rendah antara satu dengan yang lain. Kedudukan ini secara langsung
membedakan fungsi mereka.
b. Fungsi : Fungsi bisa dibedakan berdasarkan kedudukan setiap komponen.
Fungsi juga dapat diartikan sebagai peran dari individu tersebut.
Contohnya, posisi bidang keuangan dalam struktur organisasi perusahaan
berada langsung dibawah direktur utama, sehingga ia memiliki fungsi dan
peran yang sangat berbeda dari manager pemasaran yang berada dibawah
direktur. Perbedaan kedudukan, fungsi dan peran ini juga menentukan
perbedaan hak dan kewajiban setiap komponennya.
c. Hak : Hak merupakan sesuatu yang pantas didapat oleh individu sesuai
dengan kewajiban yang telah ia tuntaskan selama jangka waktu tertentu.
Contohnya, setiap orang pasti menerima gaji, tetapi gaji tersebut berbeda
jumlahnya sesuai dengan jabatan. Hal tersebut dikarenakan semakin tinggi
kedudukan Anda di dalam struktur organisasi perusahaan, maka semakin
tinggi pula tekanan dan tanggung jawab yang harus ditanggung
d. Kewajiban : Kewajiban tentunya dapat dilihat dari kedudukan individu
dalam struktur perusahaan. Setiap komponennya memiliki tugas dan
kewajiban yang sesuai dengan fungsi dan peran yang dijalani.3
2) Contoh Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi di dalam sebuah perusahaan dibaca di mulai dari
atas hingga ke bawah. Di kotak teratas terisi untuk jabatan yang memimpin
perusahaan, seperti Direksi. Kemudian, Direksi memberikan amanah
kepada Dirut atau Direktur Utama. Sebelum Dirut memberikan tugas
kepada Direktur, disana ada Direktur Keuangan yang duduk pada posisi
ke-3. Setelah Direktur, ada Direktur Personalia yang nantinya
beruhubungan dengan para manager. Pada struktur organisasi perusahaan
kecil, ada setidaknya 5 level kedudukan. Namun, struktur akan lebih
panjang dan rumit ketika perusahaan semakin besar.

3
https://jurnalmanajemen.com/struktur-organisasi-perusahaan/ (Diakses pada tanggal 04 Oktober
2019 pukul 19.00 WIB)

1
Berikut mengenai penjelasan dari bagian-bagian tersebut:
a. Direksi
Direksi merupakan Organ Perseroan yang bertanggung jawab
serta memiliki wewenang atas pengurusan Perseroan dalam
menunjang kepentingannya sesuai maksud dan tujuannya. Baik
kepentingan tersebut di dalam pengadilan ataupun diluar sesuai
ketentuan anggaran dasar yang telah disediakan. Pada bagian ini
umumnya terdiri dari satu orang direktur utama, tiga wakil direktur
utama serta enam direktur.
Tugas direksi secara umum adalah menentukan suatu usaha yang
bakal dijalankan oleh sebuah perusahaan. Pada bagian ini juga yang
menentukan sebuah kebijakan serta penjadwalan seluruh kegiatan
yang ada di perusahaan. Dengan begitu, direksi adalah pemegang
kendali penuh atas perusahaan dan bertanggung jawab secara total
terhadap kemajuan perusahaan.
b. Direktur Utama
Direktur Utama yaitu orang yang memiliki wewenang dalam
merumuskan & menetapkan suatu kebijakan serta program umum
perusahaan sesuai dengan wewenang yang diberikan perusahaan
kepadanya. Seorang direktur utama bertugas untuk mengkoordinir
semua kegiatan dalam bidang kepegawaian, administrasi keuangan
dan kesektariatan. Selain itu juga bertugas dalam mengendalikan
pengadaan peralatan & perlengkapan, membuat rancangan untuk
mengembangkan dari sumber pendapatan, membuat rancangan
pembelanjaan kekayaan perusahaan, memimpin dan bertanggung
jawab atas semua dewan atau komite exekutif.
Tugas direktur utama selanjutnya adalah menawarkan ide-idenya
dalam memajukan perusahaan di tingkat tertinggi (Kerja sama
denngan MD/CEO), memimpin rapat dan mewakili perusahaan dalam
berhubungan dengan pihak luar perusahaan.
c. Direktur
Direktur yaitu orang yang dipilih untuk memimpin sebuah
perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas (PT). Seorang direktur
dipilih oleh sang pemilik usaha untuk mengelola dan menjalankan
perusahaannya.
Tugas umum seorang direktur adalah membuat prosedur
ketetapan untuk tiap manajer dalam mencapai tujuan dan sasaran
perusahaan. Selain itu seorang direktur juga bertugas untuk
mengkoordinir setiap kegiatan dari para manajer serta menerima
pertanggung jawabannya secara periodik. Seorang direktur memiliki
wewenang untuk mengangkat, mengganti, atau memberhentikan
karyawan dan pegawainya. Seorang direktur juga bertugas membuat
ketetapan operasional perusahaan dalam jangka pendek.
d. Direktur Keuangan
Direktur keuangan adalah orang yang bertugas di semua kegiatan
yang ada kaitannya dengan keuangan dan anggaran perusahaan.
Direktur keuangan bisa membentuk organ lagi dibawahnya yang
setingkat dengan jumlah yang ditetapkan dan disetujui dari Dewan
Direksi.
Secara umum direktur keuangan bertugas untuk mengawasi
seluruh operasional keuangan yang ada di perusahaan, bertanggung
jawab terhadap semua kegiatan yang ada kaitannya dengan keuangan.
Selain itu, direktur keuangan juga membuat prosedur pelaksanaan
yang berkaitan dengan keuangan secara rinci serta menetapkan
standar kerja lapangan demi menjamin agar tidak terjadi kebocoran di
bidang keuangan.
e. Direktur Personalia
Direktur personalia adalah orang yang bertugas mengembangkan
sistem perencanaan personalia serta mengendalikan suatu kebijakan
untuk para pegawai. Selain itu direktur personalia juga melayani
kebutuhan administrasi pagawainya dan melaksanakan pembinaan
untuk pengembangan staff administrasi.
f. Manajer
Manager adalah orang yang bertugas dalam menyesuaikan dan
mengintegrasikan macam-macam variabel dan karakteristik dari
pegawainya dalam mencapai tujuan organisasi yang sama.
Tugas Manajer:

1. Memberi pengarahan dalam membuat keputusan,


kebijaksanaan, supervisi dan sebagainya.
2. Merancang organisasi & pekerjaan.
3. Menyeleksi, menilai, melatih dan mengembangkan pegawai
atau calon pegawainya.
4. Mengatur dan mengendalikan sistem komunikasi.
5. Membuat sistem reward.
g. Manajer Personalia
Manajemen personalia yaitu orang yang bertugas membuat
rencana, pembagian kompensasi, mengembangkan, dan pemeliharaan
tenaga kerja agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Secara umum tugas manajer personalia adalah mengatur
organisasi, mengendalikan unit personalia, mengurus proses
administrasi seluruh kegiatan personalia. Manajemen personalia juga
bertugas mengurus prosedur perekrutan dengan seleksi, ujian,
wawancara serta membuat sistem nilai untuk kinerja karyawannya.
Selain itu manajer personalia juga bertugas mengurus perizinan
ketenaga kerjaan, mengurus dana pengobatan dan dana pensiun
karyawan, mengurus perjalanan dinas beserta fasilitasnya.
Manajemen personalia juga bertugas membuat sistem data karyawan,
surat-form administrasi dari kegiatan personalia dan membuat sistem
laporan yang berkaitan dengan semua kegiatan personalia.
h. Manajer Pemasaran
Manajer pemasaran yaitu orang yang bertugas memasarkan haslil
produksi perusahaan. Secara umum tugasnya adalah membuat
rencana dan rancangan strategi pemasaran produksi sesuai dengan
trend pasar. Selain itu juga melakukan riset marketing sesuai
perkembangan pasar, membuat operasioanl informasi perusahaan
yang efisien dan melaporkan hasil kerjanya pada direktur secara
berkala.

i. Manajer Pabrik
Manajer pabrik yaitu orang yang bertugas dan memiliki tanggung
jawab penuh terhadap pabrik yang dititipkan kepadanya. Manajer
pabrik haruslah sering-sering berkonsultasi kepada direktur agar tugas
yang dilaksanakannya bisa berjalan selaras. Selain itu manajer pabrik
juga bertanggung jawab atas hasil produksi yaitu dengan
mengantisipasi dan mengatasi segala persoalan yang ada kaitannya
dengan produksi perusahaan bersama divisi lain. Yang ada dibawah
pertanggung jawaban manajer pabrik yaitu PPC, pengadaan barang
serta produksi.
j. ADM & Gudang
Bagian ADM & Gudang ini bertugas untuk mengecek segala
administrasi & transaksi yang ada kaitannya dengan jalannya
perusahaan. Pada bagian ini terdiri dari Acounting, CMT dan Kasir.
Tugas ADM dan Pergudangan:
1. Tugas Accounting yaitu melakukan pendataan dan pembukuan
terhadap seluruh transaksi yang terjadi.
2. Tugas CMT yaitu mengurus hal-hal yang memiliki kaitan dengan
pihak Outsourcing.
3. Tugas Kasir yaitu membuat laporan tentang pengeluaran &
pemasukan terhadap uang harian di perusahaan.
k. Divisi Regional
Divisi regional yaitu orang yang bertugas mengelola aset
perusahaan serta menjalankan bisnis perusahaan sesuai arahan dari
perusahaan. Selain itu juga bertugas menyepakati target kerja bersama
dengan direksi.
Tugas divisi regional selanjutnya adalah melaksanakan prosedur
& kebijakan baku yang sudah ditetapkan perusahaan, beroperasi
sebagai badan usaha yang memberikan keuntungan pada pemodal
serta meningkatkan aset perusahaan4.
D. Fungsi Planning, Controlling, Organizing dan Leading
1. Planning
Perencanaan adalah penentuan segala sesuatu sebelum dilakukan
kegiatan dan aktivitas yang akan dilaksanakan. Fungsi perencanaan
meliputi usaha pemilihan berbagai alternatif tujuan, strategi,
kebijaksanaan, serta taktik yang akan dijalankan. Usaha tersebut
merupakan pengambilan keputusan yang mempengaruhi jalannya
perusahaan di waktu-waktu yang akan datang. Proses pengambilan
keputusan ini haruslah bersifat ilmiah, rencana yang dibuat haruslah juga
memenuhi sifat- sifat serta tujuan tertentu. Setelah itu selanjutnya
kebijaksanaan, taktik dan strategi perlu digariskan, dan kemudian
pelaksanaan rencana tersebut haruslah konsisten dan konsekuen.
Perencanaan Bisnis adalah suatu langkah penting yang perlu
diambil oleh pengusaha bijaksana, tanpa memandang ukuran bisnis.
Dalam dunia bisnis perencanaan tidak boleh diabaikan, apalagi untuk
pencapaian tujuan dalam dunia bisnis diperlukan pengorbanan yang
sangat besar. Apakah itu modal, tenaga, pikiran ataupun pengorbanan-
pengorbanan yang lain. Sehingga dalam perencanaan bisnis dapat
dilakukan secara cermat, akurat serta meyakinkan. Tolak ukur dari
sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya perencanaan bisnis
yang tepat dalam membangun sebuah usaha. Perencanaan ini merupakan
kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan
sebuah bisnis untuk menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan
profit yang tinggi dan menarik bagi investor, untuk menanamkan
modalnya kepada perusahaan kita. Didalam konsep perencanaan bisnis
digunakan perincian-perincian yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk

4
https://elizato.com/contoh-struktur-organisasi-perusahaan/ (Diakses pada tanggal 04 Oktober
2019 pukul 19.15 WIB)
jangka pendek dan jangka panjang. Sehingga calon investor ataupun
mitra usaha akan merasa yakin pada usaha yang akan kita jalankan.
2. Organizing
Pengorganisasian adalah pengelompokan sumber data dan kegiatan
untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian
kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi dan juga
koordinasi dalam bagan organisasi. Organisasi adalah alat untuk
mencapai tujuan. Dengan organisasi yang baik, akan membantu
terwujudnya tujuan secara efektif.
Dalam suatu organisasi dituntut adanya kerja sama antara dua
orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien.
Organisasi merupakan suatu proses untuk merancang struktur formal,
pengelompokan dan mengatur serta membagi tugastugas atau pekerjaan
diantara para anggota organisasi agar tujuan organisasi dapat tecapai.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dipilih orang yang
memiliki kemampuan dan kompetensi dalam melaksanakan tugas. Oleh
karena itu, perlu memilih dan menentukan orang yang akan dipercaya
atau diposisikan dalam posisi tersebut. Sehubungan dengan hal
tersebut, perlu diperhatikan dalam hal proses penarikan, penempatan,
pemberian latihan dan pengembangan anggota- anggota organisasi.
G.R. Terry berpendapat bahwa pengorganisasian adalah:
“Tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif
antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efesien
dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal
melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu
guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.”5
3. Leading
Pengarahan adalah keinginan untuk membuat orang lain mengikuti
keinginannya dengan menggunakan kekuatan pribadi atau kekuasaan
jabatan secara efektif dan pada tempatnya demi kepentingan jangka

5
Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Bumi
Aksara.,2001), hlm. 23.
panjang perusahaan. Termasuk didalamnya memberitahukan orang lain
apa yang harus dilakukan dengan berbagai macam cara, mulai dari
ketegasan bahkan dengan hukuman. Tujuannya adalah agar tugas-tugas
dapat terselesaikan dengan baik.
Para ahli banyak berpendapat kalau suatu pengarahan merupakan
fungsi terpenting dalam manajemen. Karena merupakan fungsi
terpenting maka hendaknya pengarahan ini benar-benar dilakukan
dengan baik oleh seorang pemimpin. Seorang manajer yang baik
hendaknya sering memberi masukan kepada anggotanya karena hal
tersebut dapat menunjang prestasi kerja anggota. Biasanya seorang
anggota akan senang dengan adanya suatu perhatian atau penghargaan
atas yang dikerjakan.
Cara-cara diatas adalah hal utama yang sering digunakan oleh
banyak manajer, salah satu alasan pentingnya pelaksanaan fungsi
pengarahan terhadap anggota adalah:
1. Motivasi secara netral dan ter-arah, yakni pimpinan organisasi
berada di tengahtengah para bawahannya dengan demikian dapat
memberikan bimbingan, instruksi, nasehat dan koreksi jika
diperlukan.
2. Adanya upaya untuk menyeimbangkan tujuan organisasi dengan
tujuan pribadi dari para anggota.
3. Secara eksplisit terlihat bahwa para pelaksana operasional organisasi
dalam memberikan jasa-jasanya memerlukan beberapa perangsang
atau insentif.
Pengarahan merupakan fungsi manajemen yang membuat
tindakan-tindakan agar semua pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
sebaik mungkin. Oleh karena tindakantindakan itu dilakukan oleh
orang, maka pengarahan meliputi pemberian perintahperintah dan
motivasi pada anggota yang melaksanakan perintah-perintah tersebut.
Biasanya fungsi ini dikenal sebagai leading, directing,motivating atau
actuating.
4. Controlling
Controlling atau pengawasan, sering juga disebut pengendalian
adalah salah satu fungsi manajemen yang berupa mengadakan
penilaian, bila perlu mengadakan koreksi sehingga apa yang dilakukan
bawahan dapat diarahkan kejalan yang benar dengan maksud dengan
tujuan yang telah digariskan semula. Controlling merupakan fungsi
keempat dari seorang pemimpin. Fungsi ini merupakan fungsi
pimpinan yang berhubungan dengan usaha menyelamatkan jalannya
kegiatan atau perusahaan kearah pulau cita-cita yakni kepada tujuan
yang telah direncanakan.6
Controlling diperlukan untuk mengetahui:
1. Apakah semua kegiatan telah dapat berjalan sesuai dengan
rencana sebelumnya (planning).
2. Apakah didalam pelaksanaan terjadi hambatan, kerugian,
penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang, penyimpangan dan
pemborosan.
3. Untuk mencegah terjadinya kegagalan, kerugian,
penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang penyimpangan, dan
pemborosan.
4. Untuk meningkatkan efisien dan efektifitas organisasi.

6
Manullang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982), hlm. 171.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran

i
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai