PERILAKU ORGANISASI
Kelas C
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR
2020/2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesesaikan makalah yang berjuidul
“Hubungan Nilai Kerja dengan Generasi Y”. Penyusunan makalah ini untuk memenuhi salah
satu tugas individu mata kuliah perilaku organisasi.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Generasi millennial adalah generasi manusia yang kira-kira lahir pada era tahun
1981 sampai dengan tahun 1995. Pada era ini, computer baru mulai booming, seiring
dengan naik daunnya video games, gadgets, smartphones, dan internet. Generasi
millennial merupakan satu-satunya generasi yang sempat melewati millennium kedua
semenjak teori generasi ini diutarakan pertama kali oleh sosiolog Karl Mannheim pada
tahun 1923 melalui essaynya. Berdasarkan teori Mannheim para sosiolog di Amerika
Serikat akhirnya membagi manusia kedalam beberapa generasi, yakni :
3
1. Pribadi yang Multitasking.
Para milenial memiliki karakter yang kuat dalam mengerjakan beberapa pekerjaan
dalam satu waktu secara bersamaan. Mereka sangat pandai dalam melakukan hal
ini. generasi millennial adalah orang-orang yang multitasking dengan contoh para
milenial bisa mengerjakan laporan keuangan, slide presentasi sambil membalas chat
rekan kerjanya. Atau makan siang sambil mengerjakan tugas kerja di depan
laptopnya.
Para milenial adalah orang-orang yang sangat suka terhubung satu sama lain.
Contohnya dapat kita lihat hampir seluruh media sosial yang ada seperti Facebook,
Twitter, Instagram, dan akun media sosial lainnya dipenuhi oleh para milenial.
Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa untuk tidak terkoneksi walau hanya satu
hari saja, karena dengan cara itulah mereka bisa mendapatkan informasi-informasi
terkini. Para milenial cenderung tidak suka bekerja di organisasi atau perusahaan
yang tidak bersentuhan dengan teknologi. Bagi mereka, itu adalah hal yang
ketinggalan zaman dan tidak relevan dengan perubahan yang ada. Itulah mengapa
semakin banyak perusahaan yang hadir dengan membangun citra mereka menjadi
kantor millennial.
Tech-Savvy adalah karakteristik utama yang sangat melekat pada para millenial.
Memang tidak dapat disangkal bahwa para milenial adalah generasi yang sangat
jago mengotak-atik teknologi dibandingkan para generasi sebelumnya. Kondisi ini
memberikan harapan yang besar bagi para milenial kepada perusahaan di era digital
untuk selalu mengikuti perkembangan teknologi. Para milenial sangat menghargai
perusahaan yang benar-benar mengandalkan teknologi. Misalnya, perusahaan
menyediakan fasilitas e-learning sehingga para karyawan milenial dapat belajar dan
mengembangkan kemampuan mereka.
Istilah “kepo” atau selalu ingin tahu segala hal adalah karakteristik yang juga sangat
melekat dalam pribadi para milenial. Para milenial adalah generasi yang tidak suka
4
terkungkung dalam ketidaktahuan, sehingga mereka akan mencari tahu segala hal
yang ingin mereka ketahui melalui teknologi. Terlebih lagi mereka adalah para tech-
savvy. Jadi, tidak sulit bagi mereka untuk mengembangkan rasa kepo-nya.
Salah satu generasi yang paling menonjol adalah generasi milenial atau milenium,
Kebanyakan generasi milenial merasakan perbedaan teknologi yang sangat kentara.
Misalnya pada masa kecil mereka tidak bermain gadget, sekarang hampir seluruh
kehidupannya bergantung kepada gadget. Efek selanjutnya yang berkembang adalah
budaya kerja. Adapun budaya kerja pada generasi millennial adalah sebagai berikut :
5
Hal terakhir yang sangat menarik dari generasi milenial adalah mereka tidak
terpaku pada uang. Mereka rela bekerja dengan gaji yang mungkin tidak melimpah
asalkan mereka mendapatkan pengalaman yang kaya.
Itulah beberapa hal menarik tentang budaya kerja generasi milenial. Hal ini sangat
penting bagi pelaku usaha karena menanamkan budaya perusahaan (faktor internal)
lebih penting daripada target keuntungan yang cepat.
6
mengenai pekerjaannya. Pertukaran ilmu ini dipercaya dapat menjembatani jarak
antara milenial dan generasi di atasnya, yaitu baby boomer dan generasi X.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Generasi millennial adalah generasi manusia yang kira-kira lahir pada era tahun
1981 sampai dengan tahun 1995. Pada era ini, computer baru mulai booming, seiring
dengan naik daunnya video games, gadgets, smartphones, dan internet. Para pemuda
millennial mempunyai karakteristik yang berbeda dengan orang-orang generasi
sbelumnya. Karakteristik yang dimiliki generasi millennial adalah karakteristik penting
dalam dunia pekerjaan. Adapun karakteristik tersebut adalah pribadi yang multitasking,
pribadi yang suka terhubung, para penggemar teknologi, dan pribadi yang selalu ingin
tau. Keempat karakteristik tersebut mampu membuat para generasi millennial mudah
untuk melamar pekerjaan. Karena dengan kelebihan itu mereka akan mendapatkan
kepercayaan dan jabatan yang lebih dalam dunia kerja.
Generasi milenial atau milenium, Kebanyakan merasakan perbedaan teknologi
yang sangat kentara hal itu berpengaruh terhadap budaya kerja generasi millennial.
Budaya kerja yang dimiliki oleh generasi millennial adalah lebih realistis, lebih bebas,
dan tidak memandang soal uang. Karena mereka bertujuan mencari pekerjaan dan
menambah relasi serta pengetahuan bukan jabatan. Selain itu para generasi millennial
juga mempunyai ekspektasi dalam hal dunia kerja. Mereka berfikiran dengan bekerja
akan mendapatkan work life balance, atasan yang ramah serta mendapatkan ilmu yang
baru.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://glints.com/id/lowongan/karakteristik-generasi-milenial/#.YEdpfm8zbDc
https://cohive.space/blogs/memahami-budaya-kerja-generasi-milenial/
https://lifepal.co.id/media/6-prinsip-kerja-generasi-milenial/
https://www.studilmu.com/blogs/details/mengenal-para-milenial-di-dunia-kerja-lebih-dalam