Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

PT. NUSANTARA SEJAHTERA RAYA


MANAJEMEN STRATEGI (6HRA)

KELOMPOK II:

Amanda Febika Ramadhan (2018116071)

Bambang Irawan (2018116060)

Harry Baisya Achmad (2018116056)

Rika Aprilita (2018116054)

UNIVERSITAS SAHID JAKARTA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


MANAJEMEN
RINGKASAN

TUJUAN PERUSAHAAN

Bioskop pada umumnya mempunyai harapan melalui memiliki minat beli ulang
(Repurchase Intention) yang tinggi. Minat beli ulang yang tinggi pada konsumen dapat
ditunjang dengan memberikan kualitas lebih baik daripada perusahaan pesaing. Semakin
banyak pesaing, maka semakin banyak pula alternatif yang dimiliki oleh konsumen.
Melalui pengembangan beragam aspek kualitas unggulan, perusahaan menilai cara
tersebut efektif dalam upaya perusahaan mempertahankan konsumennya. Adapun strategi
ini dilakukan agar konsumen melakukan pembelian kembali terhadap produk jasa yang
ditawarkan dan perusahaan dapat terus berkembang sesuai visi dan misi para pendirinya.
Berbagai macam pengembangan inovasi teknologi dan sistem layanan terus
dilakukan oleh Cinema XXI dari waktu ke waktu. Hal ini didasari oleh perannya sebagai
perusahaan yang selalu memaksimalkan peningkatan mutu dan kualitas dunia perfilman
Indonesia, sebagaimana disebutkan didalam misi perusahaan yang sejalan dengan
visinya. Implementasi dari visi dan misi tersebut saling berkaitan, berkontribusi besar
terhadap pencapaian dan memiliki pengaruh investasi jangka pendek maupun jangka
panjang bagi perusahaan, baik beberapa tahun kedepan maupun di masa mendatang.

VISI DAN MISI PERUSAHAAN

➢ Visi : Terus menjadi yang terbaik di dunia dan membanggakan Indonesia,


sehingga kita bisa merasakan 25 tahun berikutnya lagi, lagi dan lagi.
➢ Misi :
1) Meningkatkan mutu dan kualitas dunia perfilman di Indonesia.
2) Menyediakan film yang baik dan berkualitas
3) Memberikan hiburan kepada masyarakat global dengan
menyediakan film-film berkualitas dan menarik
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
PT. Nusantara Sejahtera Raya dikenal masyarakat sebagai Cinema XXI,
merupakan salah satu bioskop terbesar di Indonesia yang memulai karirnya di
industri hiburan sejak tahun 1987. Selama lebih dari 30 tahun bergerak di industri
hiburan, Cinema XXI senantiasa menghadirkan serta menyuguhkan pengalaman
baru dan kenikmatan terbaik dalam menonton pertunjukan film layar lebar sebagai
aktivitas bisnis inti dari perusahaan. Terhitung pada tahun 2019 Cinema XXI telah
menguasai indsutri cinema dengan jumlah mencapai 1.195 layar dan 221 lokasi
bioskop yang tersebar di 52 kota di seluruh Indonesia, dan akan terus berkembang
untuk mencapai target 2.000 layar dalam lima tahun kedepan.
PT. Nusantara Sejahtera Raya tentunya mengerti apa yang diinginkan
konsumennya dimana efisiensi, efektifitas serta mobilitas yang tinggi akan
tuntutan dari industri hiburan pastinya mengidamkan suatu pemikiran dan
tindakan praktis guna mempertahankan loyalitas pelanggan. Untuk itu perusahaan
tidak hanya menjual produk melalui penanyangan film-film berkualitas saja,
tetapi akan terus menerus mengikuti perkembangan teknologi demi memberikan
pelayanan terbaik bagi para konsumennya.
Selaras dengan visi dan misi yang telah dirancang, di tahun 2006
perusahaan meluncurkan program M-Tix guna memfasilitasi pemesanan tiket
bioskop secara online. Tahun 2012, perusahaan menghadirkan pengalaman
menonton dengan teknologi revolusioner yakni IMAX teater. Kesempurnaan
dalam memberikan pelayanan kepada penonton yang tak terlupakan hadir dengan
melengkapi sistem audio ‘Dolby Atmos’ pada tahun 2017 yang telah tersebar di
59 layar. Cinema XXI terus berkomitmen dalam menghadirkan pengalaman
menonton yang tak terlupakan untuk hari ini, esok dan di masa yang akan datang.
Bukan hanya menjadi tempat hiburan untuk menonton film, tetapi juga rumah
kedua untuk menghabiskan waktu bersama teman dan keluarga. Kontribusi
perusahaan tidak cukup sampai disitu terkait pembaharuan fasilitas dan inovasi
teknologi yang terus dilakukan tidak membuat perusahaan melakukan diferensiasi
tarif melainkan tetap memberlakukan tarif normal atau setara harga tiket regular.
Sebagaimana telah dijelaskan diatas, kesinambungan visi dan misi dari
perusahaan adalah menghadirkan pengalaman menonton bioskop paripurna bagi
seluruh masyarakat Indonesia dengan harga terjangkau tanpa membuat
perusahaan mengalami loss profit. Perusahaan tetap mampu meraup keuntungan
dari penjualan tiket yang naik hingga 10%-15% di semester I/2019 jika
dibandingkan dengan semester I/2018. Saat dikalkulasi hingga akhir tahun 2019
perusahaan telah meraup pencapaian keuntungan mencapai 25% dari penjualan
tiket ditengah ketatnya persaingan industri yang serupa.

B. Strategi Pemasaran Perusahaan


Perusahaan mengaplikasikan Integrated Service Marketing
Communication (IMC) sebagai strategi pemasaran dalam rangka menarik minat
konsumen. Bagian dari strategi bisnis ini guna bersaing di industri cinema dan
memperoleh peningkatan margin keuntungan setiap tahunnya. Strategi ini
dianggap efisien dan efektif selama pengelolaan manajemen perusahaan dengan
harapan dapat menselaraskan antara keinginan dan harapan konsumen terhadap
produk jasa yang memiliki karakteristik intangibility, inseparability, variability
dan perishability. Dalam mengkomunikasikan nilai yang terkandung dalam
produknya, perusahaan melakukan konsep pemasaran tersebut untuk menciptakan
kesadaran, pengetahuan dan berbagai atributnya dengan menginformasikan
kelebihan dari produk, menciptakan citra produk serta menciptakan nilai positif
produk. Konsep strategi ini juga bertujuan untuk menciptakan suatu hubungan
yang kuat antara merek dengan konsumennya dan dalam rangka menciptakan
peluang serta menjalin hubungan baik antara perusahaan dengan konsumen demi
menumbuhkan rasa kepuasan melalui pelayanan jasa terbaik dan berkualitas
sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan. Semakin baik perusahaan dalam
memberikan pelayanan kepada konsumen, maka loyalitas konsumen akan
semakin tinggi jika dibandingkan dengan perusahan pesaingnya.
Strategi pemasaran yang dilakukan juga menerapkan unsur yang bauran
pemasaran mulai dari produk, harga, distribusi dan promosi. Upaya perusahaan
dalam mengkampanyekan produk-produknya melalui advertising, sales and
promotion serta direct marketing. Oleh sebab itu, perusahaan melakukan varian
inovasi untuk meningkatkan core value dan loyalitas konsumen melalui program
‘Partner Loyalty Reward’ yang bekerjasama dengan rekanan mitra Cinema XXI
untuk layanan M-Tix sehingga para member yang memiliki point rewards dapat
menukarkan poin tersebut dengan e-Voucher tiket. Kehadiran program ini
merupakan penggunaan Application Programming Interface (API) pertama yang
dilakukan industri cinema dengan tujuan meningkatkan Ultimate Movie
Experience, mengingat menonton merupakan salah satu aktivitas hiburan yang
digemari oleh masyarakat Indonesia.

C. Tujuan dan Manfaat


Perencanaan strategi ini bertujuan untuk keberlangsungan hidup
perusahaan dan dapat digunakan untuk menilai serta menyesuaikan arah
perusahaan dalam menanggapi perubahan lingkungan bisnis yang terjadi di masa
depan. Melalui pengalokasian modal dan sumber daya manusianya dapat
menjadikan perusahaan lebih efektif dan efisien sebagai penyempurnaan layanan
terhadap konsumen serta dapat dijadikan sebagai alat ukur dalam pencapaian
kinerja yang akan digunakan oleh pihak-pihak dalam rangka menilai dan
mengevaluasi kinerja perusahaan.
Beberapa manfaat yang dapat diambil dari pengaplikasiaan perencanaan
strategis bagi perusahaan antara lain:
1) Meminimalkan kemungkinan kesalahan pengambilan keputusan, dimana
tujuan dan strategi dirumuskan dengan cermat dan komprehensif.
2) Penetapan rencana strategi memberikan manfaat dalam mengembangkan
landasan yang koheren dan kokoh bagi keberlangsungan bisnis.
3) Melalui pengaplikasian strategi dengan menggunakan pendekatan yang logis
dan sistematis, mampu mengimplementasi harapan maupun keinginan
konsumen berdasarkan visi misi yang telah dibuat dan tepat sasaran.
4) Strategi tersebut memberikan manfaat terhadap pencapaian yang diinginkan
oleh perusahaan berupa peningkatan keuntungan, loyalitas konsumen,
membantu laju bisnis untuk berorientasi dalam jangka waktu yang panjang
dan mewujudkan apa yang di cita-citakan oleh perusahaan. Intinya melalui
visi misi tersebut dimana merupakan bagian dari perancangan strategi,
perusahaan dapat berfokus kepada pengintegrasian berbagai departemen
untuk mencapai tujuan strategisnya.
D. Sasaran
Volatilitas lingkungan bisnis menyebabkan banyak perusahaan
menggunakan perencanaan strategi baik dijalankan untuk jangka pendek maupun
jangka panjang, meskipun strategi tersebut memerlukan banyak sumber daya dan
waktu untuk mengeksekusinya. Perencanaan strategi tersebut memberikan
kontribusi signifikan untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Sasaran dari perencanaan strategi Cinema XXI, antara lain:
a) Perencanaan strategis membantu manajer dan karyawan untuk menunjukkan
komitmen terhadap tujuan dari perusahaan. Dimana perencanaan strategis
membuat tujuan dan sasaran organisasi menjadi nyata, dan karyawan dapat
lebih mudah memahami hubungan antara kinerja mereka, kesuksesan
perusahaan, dan kompensasi yang didapatkan. Sehingga baik karyawan
maupun manajer berkompentensi untuk menjadi lebih inovatif dan kreatif.
b) Penting bagi perusahaan untuk mendesentralisasikan proses perencanaan
strategis dengan melibatkan atau memberdayakan manajer serta karyawan
tingkat bawah di seluruh bagian dari perusahaan.
c) Pelaksanaan perencanaan strategis yang dilakukan secara terstruktur dan
terorganisir dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan dan pemegang
saham. Dimana perusahaan mampu mendapatkan dan mempertahankan
keunggulan kompetitif produk jasa yang ditawarkan daripada perusahaan
pesaing. Ketika perusahaan dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat
dilakukan oleh perusahaan pesaing atau memiliki sesuatu yang diinginkan oleh
perusahaan pesaing dimana hal tersebut dapat mewakili keunggulan
kompetitif. Misalnya, Cinema XXI menjadi satu-satunya bioskop yang
mengaplikasian program Application Programming Interface (API) untuk
meningkatkan ultimate movie experience penonton sebagai cara untuk
memperkuat brand image perusahaan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep Manajemen Strategi


2.1 Pengertian Manajemen
Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa inggris), yang
merupakan turunan kata “to manage” dengan artian tata laksana atau
ketatalaksanaan, sehingga dapat diartikan dengan bagaimana cara manajer
mengatur, membimbing serta memimpin semua orang yang membantunya
agar dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pengertian manajemen
menurut beberapa ahli, antara lain:
1) Menurut James A.F. Stoner, manajemen merupakan suatu proses
perencanaan pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengendalian upaya
dari anggota organisasi serta penggunaan semua sumber daya yang ada
pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan
sebelumnya.
2) Menurut R. Terry, manajemen merupakan suatu proses khas yang terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai
sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya.
Secara umum manajemen merupakan suatu proses yang terdiri dari
rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian atau pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber daya lainnya yang sifatnya terbatas.
2.2 Pengertian Strategi
Strategi berasal dari bahasa Yunani “strategeia”, yang berarti
kepemimpian dalam ketentaraan. Dalam pengertiannya strategi adalah
rencana jangka panjang denagn diikuti tindakan-tindakan yang ditujukan
untuk mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya berdasarkan
analisis dan pengamatan lingkungan. Menurut Wheelen dan Hunger (2012)
strategi perusahaan merupakan perencanaan komprehensif tentang bagaimana
perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan memaksimalkan
keunggulan kompetitif dan meminimalkan keterbatasan bersaing.
Adapun pengertian strategi menurut Glueck dan Jauch, dimana strategi
adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi, menghubungkan
keungulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan yang dirancang
untuk memastikan tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui
pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.

2.3 Pengertian Manajemen Strategi


Manajemen strategi merupakan serangkaian rencana jangka pendek
hingga rencana jangka panjang yang diimplementasikan dalam seluruh proses
bisnis organisasi untuk menghadapi persaingan dan mencapai visi perusahaan.
Manajemen strategi merupakan upaya suatu organisasi dalam memenangkan
suatu persaingan. Adapun pengertian strategi menurut para ahli, antara lain:
Menurut Fred R. David (2004:5), manajemen strategi adalah ilmu
mengenai perumusan, pelaksanaan dan evaluasi keputusan-keputusan lintas
fungsi yang memungkinkan organisasi mencapai tujuannya.
Menurut Aime Heene dan Sebastian (2010:9-10), manajemen strategi
adalah kesatuan proses manajemen pada suatu organisasi yang berulang-ulang
dalam menciptakan nilai serta kemampuan untuk menghantar dan
memperluas distribusinya kepada pemangku kepentingan ataupun pihak lain
yang berkepentingan. Terdapat 5 (lima) tugas dalam manajemen strategi:
1) Mengembangkan visi dan misi
2) Menetapkan tujuan dan sasaran
3) Menciptakan suatu strategi mencapai sasaran
4) Mengimplementasikan dan melaksanakan strategi
5) Mengevaluasi strategi dan pengarahan
Menurut David (2011:5), manajemen strategis dapat didefinisikan
sebagai seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan,
serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas fungsional yang
memampukan sebuah organisasi mencapai tujuannya. Manajemen strategis
berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran,
keuangan atau akuntansi, produksi atau operasi, penelitian dan
pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan
organisasional. Sedangkan menurut Afin (2013:45), manajemen strategis
adalah cara menumbuhkan dan mengatur strategi sebuah organisasi atau
perusahaan sehingga bisa mencapai tujuannya dengan baik dan tepat sesuai
sasaran dan waktu yang telah ditetapkan. Hal itu akan membentuk sebuah
strategi menentukan arah dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dipakai
untuk kemajuan perusahaan tersebut. Oleh karena itu, diperlukan adanya
pemikiran serius dan mumpuni untuk mengatur strategi.
Dapat disimpulkan dari beberapa teori yang ada berdasarkan pendapat
dan pandangan para ahli mengenai definisi manajemen strategi yakni strategi
yang tercermin pada perusahaan dan digunakan sebagai konsep dasar dalam
mengelola bisnisnya yang merupakan sebuah tindakan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan dalam memajukan dan sesuai dengan sasaran yang
diinginkan oleh perusahaan, agar lebih baik serta unggul dari para pesaingnya.

B. Kebutuhan Pendukung Implementasi Manajemen Strategi


Sumber daya yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk mendukung
implementasi manajemen strategi yang telah direncanakan yakni:
1. Rencana Tindakan
Pelimpahan tanggung jawab ditunjukan kepada direktur operasional,
direktur keuangan dan direktur tehnik sebagai struktur jabaran tertinggi
dalam organisasi untuk memenuhi langkah maupun tindakan dari
manajemen strategi yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Melalui
perencanaan strategi perusahaan, manajer operasional maupun manajer
marketing mampu mendelegasikan penugasan pekerjaan dengan baik dan
spesifik kepada karyawan maupun staf yang berada dibawah naungannya.
2. Sumber Daya Manusia
Manajemen perusahaan wajib mengkomunikasikan strategi maupun taktik
yang akan dilaksanakan oleh seluruh komponen organisasi, agar arah dan
tujuan dari strategi tersebut dapat dicapai secara efektif. Pengadaan
pembinaan dan pelatihan bagi karyawan tetap dilangsungkan setiap
setahun sekali.
3. Rencana Bisnis Tahunan
Untuk menjamin keberhasilan implementasi strategi, perusahaan wajib
mencantumkan rencana implementasi tersebut ke dalam rencana
angggaran dan pendapatan bisnis tahunan. Adapun perlunya perusahaan
mendanai strategi melalui rencana bisnis tahunan dan mengembangkan
rencana tersebut untuk memonitor serta mengendalikan strategi dan taktik
untuk keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.
4. Keuangan
Kerjasama strategi antara pihak perusahaan PT. Nusantara Sejahtera Raya
dengan lembaga pengelola dana investasi milik pemerintah Singapura
(GIC) menyuntikkan dana sebesar Rp 3,5 triliun atau 265 juta dollar AS.
Dimana kerjasama tersebut akan membantu perusahaan dalam memasuki
pertumbuhan bisnis di jenjang berikutnya.
BAB III

TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Perusahaan
3.1 Sejarah Perusahaan
PT. Nusantara Sejahtera Raya beroperasi sebagai Cineplex 21
Group yang merupakan sebuah jaringan bioskop di Indonesia dan sebagai
pelopor jaringan cineplex di Indonesia. Jaringan bioskop ini tersebar di
beberapa kota besar di seluruh Indonesia dan sebagian besar di antaranya
terletak di dalam pusat perbelanjaan. Bioskop ini menyuguhkan film-film
Hollywood dan Indonesia sebagai menu utama yang didukung oleh
teknologi tata suara Dolby Digital, THX serta Dolby Atmos. Cineplex 21
Group memulai kiprahnya di industri hiburan sejak tanggal 21 Agustus
1987 hingga Juni 2015. Dimana Cineplex 21 Group memiliki total 1.195
layar yang tersebar di 52 kota di 221 lokasi di seluruh Indonesia.
Perusahaan ini didirikan oleh Sudwikatmono bekerjasama dengan Benny
Suherman dan Harris Lesmana. Studio 21 pertama dibangun di Jalan M.H.
Thamrin kavling 21 oleh Sudwikatmono pada tanggal 21 Agustus 1987.

3.2 Produk-produk Perusahaan dan Sejarah Perkembangannya


1) Cinema 21 dan Cinema XXI
Cinema 21 telah ada sejak tahun 1987 dan muncul sebagai
bioskop pertama dengan konsep multipleks, yaitu satu lokasi bioskop
memiliki lebih dari satu layar. Dimana bioskop pada umumnya lebih
banyak tersedia dengan konsep single-screen, yaitu satu bioskop satu
layar. Setelah Cinema XXI berdiri, perlahan Cinema 21 berubah
menjadi jaringan bioskop kelas dua dimana sebagian besar film yang
diputar merupakan film-film buatan cineas dalam negeri dan film-film
luar negeri yang tidak diputar lagi di teater Cinema XXI, dimana lokasi
dan segmen disesuaikan dengan pengunjung pusat perbelanjaan.
Teater Cinema XXI pertama kali didirikan di Plaza Indonesia
Entertainment X'nter pada Januari 2004 dengan kesan mencolok yang
terletak pada tata ruang, games, lounge, ruang merokok hingga
kafetaria yang semua fasilitas tersebut tidak dapat dijumpai di bioskop
Cinema 21. Bioskop Cinema XXI yang berada di Plaza Indonesia
memiliki 4 unit teater reguler dan 2 unit teater Premiere. Mayoritas
film-film yang diputar di teater tersebut merupakan film-film produksi
Hollywood yang terbaru.
Di penghujung 2008, seiring dengan perkembangan teknologi
dari 2D menjadi 3D dan makin maraknya film-film berbasis format
digital. Pihak bperusahaan turut mengaplikasikan teknologi Dolby
Digital Cinema 3D di beberapa studio yang memadai. Jumlah bioskop
yang mengadakan fasilitas 3D masih terus bertambah dan meningkat
seiring dengan perkembangan film-film berformat digital tersebut.
Pada November 2013, Cinema XXI memperkenalkan sistem suara
Dolby Atmos dimana sistem audio ini pertama kali diluncurkan di
Studio 1 Epicentrum Jakarta. Pada tahun 2016 sistem suara Dolby
Atmos sudah tersebar di 40 studio di wilayah Jakarta, Bogor,
Tangerang, Bekasi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya,
Palembang, Medan, Balikpapan, Makassar, dan Manado.
Cinema XXI juga meluncurkan produk yang diberi nama ‘Studio
XXI’ dimana studio ini merupakan satu-satunya yang menggunakan
sofa empuk serta memiliki sertifikat THX untuk keseluruhan
studionya. Namun sayangnya, pada tanggal 1 Juli 2014 dimana
merupakan hari terakhir beroperasinya teater bioskop tersebut di Plaza
Indonesia karena kurangnya minat dari penonton.
2) The Premier
Produk teater ini ditargetkan untuk para pecinta film yang
menginginkan fasilitas yang mewah dan elegan. Dimana suatu konsep
bioskop yang dilengkapi dengan segala kemewahan dan pelayanan
lebih termasuk di dalamnya terdapat lobby khusus, kursi pesawat kelas
bisnis (reclining sofa seater), selimut dan bantal, serta kemewahan-
kemewahan lainnya. Pada dasarnya film yang ditayangkan terbilang
sama dengan Cinema XXI, tetapi terdapat perbedaan pada fasilitas
yang ditawarkan.
The Premiere pertama kali dibuka di Jakarta pada tahun 2006,
hingga saat ini sudah hadir di beberapa kota besar di Indonesia. The
Premiere mematok harga mulai Rp 60.000-Rp 150.000. Kota Bandung
merupakan kota pertama yang menghadirkan The Premiere di luar
Jakarta, tepatnya di Ciwalk Bandung pada tanggal 1 Mei 2009 dengan
harga awal Rp 50.000. Di tahun 2010 menyambut antusias dari
masyarakat, The Premiere mulai melakukan ekspansi di kota besar
lainnya yakni Surabaya yang terletak di mall Grand City dan Lenmarc.
Di tahun 2012 untuk pertama kalinya The Premiere kembali membuka
gerainya yang berada di luar Pulau Jawa tepatnya di Beachwalk Bali.
3) IMAX
Pada tanggal 4 Mei 2012, IMAX pertama kali dibuka di mall
Gandaria City Jakarta. Dimana IMAX (Image Maximum) merupakan
sebuah proyeksi film yang memiliki kemampuan dalam menampilkan
gambar yang ukuran serta resolusinya lebih besar daripada film
konvensional lainnya. Standar layar dari IMAX ini sendiri adalah 22
meter untuk lebarnya dan 16 meter untuk panjangnya dan bisa lebih
besar lagi dari ukuran tersebut. Adapun kapasitas tempat duduk di
teater IMAX mampu menampung hingga 391 orang didalamnya.
Setahun kemudian tepatnya 24 April 2013, studio kedua dibuka
dan berlokasi di Mall Kelapa Gading Jakarta dengan menayangkan
film perdananya tang merupakan sekuel dari produksi milik Marvel
Studios yakni ‘Iron Man 3’. Bioskop IMAX Kelapa Gading memiliki
ukuran layar yang lebih besar daripada IMAX Gandaria City dan
kapasitas tempat duduk yang tersedia lebih banyak hingga 539 unit
kursi. Tidak semua genre film dapat ditayangkan, IMAX hanya
beroperasi menayangkan film-film produksi Hollywood saja. Pada
tahun 2020, perusahaan terus berinovasi membuat gebrakan baru
untuk memanjakan penonton agar dapat merasakan sensasi teknologi
mutakhir yakni ‘IMAX with Laser’ yang didukung oleh projector
generasi lanjutan dengan laser 4K dan pembaharuan instalasi suara
(IMAX’s 12-channel sound). Inovasi pembaharuan teknologi ini
merupakan yang pertama di Indonesia dan ketiga di ASEAN.
4) Mobile Ticketing
Untuk melengkapi kenyamanan dan kemudahan konsumen,
perusahaan meluncurkan system mobile ticketing (M-Tix) sebagai
fitur tambahan berupa pembelian tiket online melalui website
www.21cineplex.com maupun aplikasi yang terdapat di smartphone.
Aplikasi Cinema 21 atau XXI dapat diunduh melalui Play store
maupun App Store. Fitur ini memudahkan pengguna untuk dapat
memilih langsung film yang ingin ditonton, waktu tayang, letak kursi
dan lokasi bioskop yang diinginkan tanpa harus datang langsung ke
loket penjualan tiket. Sistem M-Tix telah tersedia di beberapa studio
Cinema XXI dan Cinema 21. Layanan ini akan dikenai tambahan
biaya yang langsung dikalkulasikan dengan harga tiket. Pengisian
dana (top-up) dapat dilakukan melaui marketplace Tokopedia, bank-
bank yang bermitra seperti BCA, BNI dan Mandiri. Adapun top-up
dapat dilakukan gerai konvensional seperti Indomart dan Alfarmart
dengan kelipatan minimal Rp 100.000 dan maksimal Rp 500.000.

3.3 Struktur Organisasi Perusahaan


Struktur Organisasi PT. Nusantara Sejahtera Raya
3.4 Tugas Anggota Organisasi Perusahaan
Tugas dan tanggung jawab dari anggota organisasi perusahaan antara lain:
1. Presiden Direktur (Owner)
a. Menentukan visi dan misi dari perusahaan.
b. Bertanggung jawab dalam seluruh kegiatan didalam perusahaan.
c. Mengawasi seluruh kegiatan didalam perusahaan serta
bertanggung jawab penuh kepada para pemegang saham.
2. Direktur Keuangan
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan finansial perusahaan.
b. Mengawasi setiap transaksi yang terdapat dalam perusahaan.
c. Membuat laporan keuangan bagi owner dan para stakeholder.
3. Direktur Operasional
a. Mengatur seluruh kegiatan operasional dalam perusahaan.
b. Mengawasi kegiatan dari manager pemasaran dan operasional.
c. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional perusahaan
baik dari segi pemasaran dan operasional.
4. Direktur Tehnik
a. Bertanggung jawab atas penanganan tehnik dan maintenance di
gedung-gedung bioskop milik PT. Nusantara Sejahtera Raya.
b. Membawahi beberapa kepala divisi tehnik yaitu kepala divisi
proyektor, kepala divisi A/C dan kepala divisi komputer.
5. Manager Pemasaran atau Marketing
a. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan promosi film dan
pelayanan pelanggan.
b. Bertanggung jawab terhadap layanan website dan M-Tix.
c. Menampung berbagai keluhan pelanggan.
d. Bertanggung jawab mengawasi serta melakukan analisis dan
penelitian bagi kepuasan pelanggan.
6. Manager Operasional
a. Mengawasi seluruh kegiatan tiap-tiap manager cabang bioskop.
b. Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan bioskop di seluruh
cabang yang tersebar.
7. Manager Cabang
a. Mengatur seluruh divisi dan kegiatan yang berada di cabang yang
dikepalai.
b. Bertanggung jawab atas kegiatan dan layanan bioskop di cabang
yang dikepalai.

B. Analisis IFE dan EFE


1) Analisis SWOT Perusahaan
a. Kekuatan (Strength)
- Cinema XXI memiliki modal utama sebagai market leader, dimana
jaringan bioskop terbesar di Indonesia yang dibangun selama lebih
dari 30 tahun. Memiliki jumlah bioskop terbanyak dibandingkan
kompetitor artinya target market yang disasar oleh perusahaan
semakin meningkat.
- Memiliki brand images yang kuat sehingga mampu menumbuhkan
citra merek yang berpengaruh terhadap top of mind bagi masyarakat.
- Inovatif terhadap teknologi pendukung bioskop, harga tiket yang
terjangkau dan fasilitas yang memadai.
b. Kelemahan (Weaknesses)
- Terdapat biaya layanan yang dibebankan disetiap pembelian tiket
melalui M-Tix dan fee of charge saat melakukan pengisian saldo, baik
melalui bank maupun gerai-gerai konvensional.
- Harga produk makanan yang dijual di lounge terbilang cukup mahal
jika dibandingkan dengan competitor.
- Antisipasi staff saat terjadi kendala maupun complain konsumen.
c. Peluang (Opportunities)
- Peluang pasar konsumen untuk industri hiburan terutama bioskop
tanah air masih sangat luas. Kesempatan untuk meningkatkan jumlah
penonton atau konsumen masih terbuka lebar.
- Cinema XXI memiliki peluang untuk meningkatkan product
positioning melalui tambahan layanan yang bersifat fleksibel.
- Perkembangan teknologi dalam memasarkan produk melalui
pemanfaatan social media.
d. Ancaman (Threats)
- Ancaman bagi perusahaan datang dari kompetitor yang memiliki
produk atau layanan sejenis seperti CGV Blitz dan Cinemaxx.
Kehadiran competitor mampu menyaingi Cinema XXI, terbukti dari
jumlah penonton yang terus mengalami peningkatan.
- CGV Blitz dan Cinemaxx juga melakukan ekspansi ke daerah-daerah
dengan menambah jumlah teater bioskopnya.
- Loss profit akibat menurunnya daya saing yang tinggi.

2) Matriks IFE Perusahaan

No. FAKTOR INTERNAL BOBOT NILAI BOBOT


‘KEKUATAN’ x NILAI
1 Perusahaan sebagai market leader yang 0.35 4 1.40
memiliki pangsa pasar yang luas
2 Brand images yang kuat 0.20 3 0.60
3 Pemanfaatan media social sebagai alat 0.10 3 0.30
pemasaran
TOTAL 0.60 2.30

No. FAKTOR INTERNAL BOBOT NILAI BOBOT


‘KELEMAHAN’ x NILAI
1 Fee of charge saat melakukan top-up dan 0.20 2 0.40
pembelian tiket di M-Tix
2 Harga produk makanan yang mahal 0.15 2 0.30
3 Kompetensi karyawan dalam menghadapi 0.05 1 0.05
kendala dan complain konsumen
TOTAL 0.40 0.75
Total Bobot x Nilai Untuk Mendapatkan 1.00 3.05
Faktor Internal

Kesimpulan:
Dengan total skor yang didapat yakni sebesar 3.05 dari rata-rata nilai
tertimbang (≥ 2.50) dapat disimpulkan bahwa perusahaan mampu
memanfaatkan faktor kekuatan secara optimal dan mampu menekan
kelemahan secara maksimal.
3) Matriks EFE Perusahaan
BOBOT
No. PELUANG BOBOT NILAI x
NILAI
1 Peluang industri cinema masih terbuka luas 0.30 4 1.20
untuk meningkatkan pangsa pasar.
2 Peningkatan positioning product 0.25 3 0.75
3 Pemanfaatan social media sebagai alat 0.15 2 0.30
promosi
TOTAL 0.70 2.25
BOBOT
No. ANCAMAN BOBOT NILAI x
NILAI
1 Adanya kompetitor bisnis dan produk sejenis 0.15 2 0.30
2 Ekspansi perluasan yang dilakukan oleh 0.10 1 0.10
kompetitor
3 Loss profit akibat daya saing yang tinggi 0.05 3 0.15
TOTAL 0.30 0.55
Total Bobot x Nilai Untuk Mendapatkan 1.00 2.80
Faktor Eksternal

Kesimpulan:
Dengan total skor yang didapat yakni sebesar 2.80 dari rata-rata nilai
tertimbang (≥ 2.50) dapat disimpulkan bahwa perusahaan mampu
memanfaatkan faktor peluang secara optimal dan mampu mengantisipasi
ancaman di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai