MANAJEMEN DESTINASI
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Destinasi
Dosen: Sofiani, S.Tr.Par., M.Par
DESTINASI WISATA: BUNAKEN
Disusun oleh:
Kelompok 7
Merry Regina Liana 19180191
Kriestien 19180248
Fransiska Candra 19180263
Nisrina Syifa Zananni 19180329
Ratih Pratiwi 19180339
5PHP3
PROGRAM STUDI HOSPITALITY DAN PARIWISATA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS BUNDA MULIA
2020
Daftar Isi
Daftar Isi...................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................2
C. Tujuan Pembahasan...................................................................................2
BAB II TEORI PENDUKUNG...............................................................................4
A. Pengertian Destinasi Pariwisata Menurut Para Ahli:................................4
B. Konsep 10-A..............................................................................................4
C. Pengertian Teknologi Informasi Menurut Para Ahli:................................6
D. Pengertian Pemasaran Komunikasi Menurut Para Ahli:...........................7
BAB III PEMBAHASAN........................................................................................8
A. Pengelolaan destinasi berlandaskan konsep 10 A.....................................8
B. Teknologi informasi dan Cara Komunikasi Pemasaran di Bunaken.......13
C. Hubungan antara perilaku wisatawan dengan trend pasar pariwisata yang
sedang berkembang...........................................................................................14
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN...............................................................17
A. Kesimpulan..............................................................................................17
B. Saran........................................................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bisnis pariwisata semakin menjanjikan, termasuk di Indonesia.
Indonesia memiliki pesona alam yang cantik dan natural yang membuat
banyak wisatawan ingin melakukan aktivitas wisata di Indonesia. Hal ini
menyebabkan permintaan dan minat untuk berpariwisata pun meningkat. Ada
dua hal yang menjadi alasan wisatawan untuk berwisata. Pertama, karena
seiring dengan peningkatan kesejahteraan masyarakat, berwisata menjadi
kebutuhan semua orang. Terutama golongan ekonomi menengah ke atas.
Wisata adalah kegiatan untuk mendapatkan suasana menyenangkan sehingga
mereka tak segan merogoh kantung dalam jumlah besar demi mendapatkan
kesenangan. Jangan heran jika bidang ini bergelimang dengan rupiah.
Kedua, wisata adalah mengenai gaya hidup dan tren yang sekarang ini
terus meningkat. Kini berwisata bukan lagi kegiatan tersier sebagaimana
puluhan tahun lalu. Dahulu, berwisata adalah acaranya orang kaya saja tetapi
sekarang setiap orang membutuhkannya. Oleh karena saat ini wisata telah
menjadi tren maka hal ini dapat mempengaruhi perilaku konsumen
menyangkut suatu proses pengambilan keputusan sebelum pembelian sampai
dengan mengkonsumsi produk dan tujuan mempelajari perilaku konsumen
adalah untuk menyusun strategi pemasaran yang berhasil (Supriyono dan
Iskandar, 2015).
Salah satu kawasan konservasi yang telah mengembangkan wisata
alam adalah Taman Nasional Bunaken di Provinsi Sulawesi Utara. Sebagai
kawasan konservasi yang memiliki tingkat aksesibilitas yang relatif dekat
dengan ibu kota provinsi dan didukung keunikan sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya maka Taman Nasional Bunaken memiliki potensi besar dalam
pengembangan pariwisata. Taman Nasional Bunaken merupakan kawasan
ekowisata dan destinasi unggulan serta menjadi kekuatan pariwisata Kota
Manado. Pertumbuhan usaha industri pariwisata memberikan kontribusi yang
cukup signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota
Manado tahun 2012, yaitu sebesar Rp 4.375.528.650.000 atau 28% dari total
PDRB Kota Manado (Rp 15.621.876.980.000) (Badan Pusat Statistik Kota
Manado, 2013).
Pengembangan wisata alam di kawasan konservasi tidak terlepas dari
peran para pemangku kepentingan, diantaranya pemerintah sebagai pembuat
dan penyusun kebijakan, swasta sebagai pelaku usaha wisata, akademisi,
masyarakat, maupun pihak lainnya. Peranan para pemangku kepentingan
dalam pengembangan wisata alam di kawasan konservasi menghadirkan
konsepsi pengembangan wisata yang tidak bisa dilakukan secara sendirian dan
menuntut kebersamaan arah tindak dan keseimbangan para pemangku
kepentingan. Konsepsi ini mengarah pada pemahaman tata kelola.
Adanya situasi yang terjadi di Taman Nasional Bunaken dan kondisi
yang diharapkan para pemangku kepentingan menunjukkan pelaksanaan tata
kelola pariwisata belum memberikan hasil yang cukup memuaskan. Oleh
karena itu diperlukan suatu analisis untuk mengetahui peranan dan kebutuhan
para pemangku kepentingan dalam tata kelola pariwisata di Taman Nasional
Bunaken.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dijabarkan, maka dirumuskan
masalah yang akan dibahas sebagai berikut:
1. Bagaimana pengelolaan destinasi Bunaken dalam penerapan
konsepnya?
2. Bagaimana penerapan teknologi komunikasi pada destinasi
Bunaken dalam pemasarannya?
3. Bagaimana hubungan wisatawan dengan trend Pariwisata (etnik,
budaya, lingkungan, rekreasi, dan bisnis) pada destinasi Bunaken
C. Tujuan Pembahasan
Dari penjelasan rumusan masalah di atas maka tujuan dari
pembuatan makalah ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Mengetahui cara pengelolaan Destinasi Bunaken dalam penerapan
konsepnya
2. Mengetahui penerapan teknologi komunikasi dan pemasaran pada
destinasi Bunaken
3. Mengetahui seperti apakah hubungan wisatawan dengan trend pada
destinasi Bunaken
BAB II
TEORI PENDUKUNG
B. Konsep 10-A
Bussiness Dictionary
”Marketing communications is coordinated promotional
messages delivered through one or more channels such as print, radio,
television, direct mail, and personal selling.”(Komunikasi pemasaran
adalah suatu pesan-pesan promosi yang terkoordinasi dan dikirim
melalui satu atau lebih saluran komunikasi seperti media cetak, radio,
televisi, surat, dan penjualan secara personal)
3.
Availability (Ketersediaan)
Sekarang ini, booking dan pemesanan tiket pesawat ke
Manado, Sulawesi Utara, penginapan sampai dengan ke lokasi
destinasi sudah tersedia di berbagai aplikasi seperti traveloka,
tiket.com, dll yang mempermudah wisatawan baik domestik maupun
mancanegara untuk mengunjungi Taman Nasional Laut Bunaken.
4. Access (Akses)
Akses ke lokasi destinasi sudah sangat mudah untuk dijangkau
terutama akomodasi di Bunaken. Wisatawan tidak perlu resah lagi
tentang akomodasi mulai dari penginapan, tempat makan, dan
transportasi dapat dengan mudah didapatkan. Sudah tersedia berbagai
pilihan penginapan di sekitar Bunaken yang dapat dipilih wisatawan
seperti hotel, menginap di rumah warga setempat, dan cottage/rumah
tinggal yang tersedia di sepanjang pantai dengan harga yang bervariasi.
Untuk ke destinasinya dapat dilalui dari kota Manado lalu akan
diarahkan menuju Pelabuhan Marina Blue Banter. Setelah itu
wisatawan dapat menggunakan kapal ke Pulau Bunaken yang
menempuh waktu sekitar 20 menit.
5. Appreciation (Apresiasi)
Selain keindahan bawah laut yang menarik wisatawan untuk
berkunjung terdapat satu hal yang dirasakan oleh wisatawan domestic
maupun mancanegara yaitu masyarakat lokal yang sangat ramah dan
murah senyum menyambut baik kedatangan wisatawan. Sebagian dari
mereka juga fasih untuk berbahasa Inggris sebagai salah satu bahasa
yang digunakan untuk menyapa dan melayani wisatawan mancanegara
yang datang ke Taman Nasional Bunaken. Ada beberapa nelayan yang
mengantar pengunjung diving sangat fasih dalam beberapa bahasa.
Mereka belajar supaya dapat memberikan pelayanan terbaik dan
membuat wisatawan merasa nyaman.
6. Assurance (Jaminan)
Appearance (Penampilan)
Bunaken memiliki pesona alam bawah laut indah yang mampu
mendatangkan wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara.
Sehingga kesan pertama dari para wisatawan yang datang kebanyakan
dari wisatawan menyatakan sangat puas, merasa senang dan takjub.
Mulai dari sepanjang perjalanan menuju pulau bunaken dengan
pemandangan yang sungguh keren. Air lautnya yang sangat jernih
sehingga ikan-ikan dapat terlihat dari permukaan laut. Pemandangan
bawah lautnya yang sangat memukau. Kegiatan diving ataupun
snorkeling yang bisa membuat kagum wisatawan.
Akomodasi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan. Penduduk sekitar yang murah senyum serta fasih
berbahasa inggris. Banyak souvenir khas bunaken yang ditawarkan
untuk oleh-oleh. Sehingga kesan pertama yang dirasakan wisatawan
yang datang cukup baik dan berkesan bagi mereka. Banyak juga
wisatawan yang kesan pertamanya senang dan kagum namun, setelah
sampai di Pulau Bunaken nya mereka merasa sedikit kecewa karena
pantainya sedikit kotor, banyak sampah-sampah berserakan mungkin
karena kurangnya kesadaran penduduk atau wisatawan terhadap
kebersihan lingkungan. Tetapi setelah melihat keindahan bawah
lautnya rasa kecewa itu pun hilang karena keindahan bawah lautnya
yang membuat mereka takjub.
9. Action (Tindakan)
Untuk rencana jangka panjang serta pengembangan destinasi
Pulau Bunaken pemerintah berencana membuat klaster-klaster
sehingga antara tempat penduduknya dengan tempat wisata dan area
konservasi jelas letaknya tidak tercampur, lebih tertata, terdesain
dengan rapi dan jelas. Berencana membangun 300 homestay di
kawasan Taman Nasional Bunaken bertujuan untuk mendukung
kegiatan pariwisata di Bunaken dan harapannya supaya masyarakat
maupun wisatawan bisa menikmati secara langsung keindahan pulau
Bunaken, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Perlu adanya perbaikan fasilitas penunjang pariwisata salah
satunya adalah penambahan jumlah kapal untuk membawa wisatawan
ke Pulau Bunaken. Melakukan diversifikasi objek wisata Bunaken
dengan mengembangkan objek wisata air lainnya agar tidak selalu
berfokus pada wisata bawah lautnya saja, sehingga tidak menyebabkan
kerusakan, mengingat kapasitasnya yang terbatas. Mengeluarkan
aturan untuk tidak menginjak terumbu karang, tidak membuang
sampah sembarangan, melakukan snorkelling/diving di lokasi yang
sudah ditentukan, agar keindahan bawah lautnya tidak rusak dan tetap
terjaga agar dapat dinikmati jangka panjang.
10. Accountability (Akuntabilitas)
Kepulauan Bunaken sendiri dalam pengembangan destinasi
wisatanya sudah bagus seperti penataan kawasan destinasi wisata agar
mampu menciptakan kawasan pariwisata bahari yang kenal dengan
budaya lokal. Pembangunan-pembangunan infrastruktur seperti
penataan kawasan, jalan, penyediaan air bersih, fasilitas umum,
sanitasi serta menara pengawas dijalankan secara terpadu. Penataan
Kawasan dilakukan dengan merenovasi tourism trail yang meliputi
mangrove trail, beach walk, membangun kawasan dermaga wisata.
Dengan penataan dan penambahan fasilitas baru di Pulau
Bunaken supaya meningkatkan kenyamanan dan meningkatkan
kapasitas pengunjung. Serta keikutsertaan penduduk sekitar dalam
kegiatan pariwisata sudah dilakukan sehingga bisa meningkatkan
perekonomian penduduk sekitar. Menjaga, melestarikan serta sering
melakukan kegiatan bersih-bersih bawah laut. Pengoptimalan promosi
Pulau Bunaken sebagai destinasi wisata bahari terbaik di dunia.
A. Kesimpulan
B. Saran