Anda di halaman 1dari 34

Pendahuluan

Pariwisata tetap menjadi primadona dan bahkan


menjadi salah satu tumpuan harapan perekonomian
suatu bangsa.
Pariwisata dinilai sebagai sektor yang paling siap
bangkit, ketika negara sedang mengalami krisis.
Pariwisata merupakan sektor tanpa batas karena
terkait industri lainnya seperti keamanan, pertanian,
transportasi, akomodasi, pers, dan cendramata.
Masalahnya, membangkitkan pariwisata sering
terbentur pada masalah fundamental, yakni
keterpaduan yang dimulai dari perencanaan,
penyusunan strategi, sampai pemasaran pariwisata.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Pariwisata Global
Industri pariwisata sebagai industri jasa masih merupakan

andalan untuk meraih devisa, bahkan industri pariwisata


dikatakan sebagai sektor penyelamat pada saat perolehan
devisa sektor lainnya semakin menurun.

Menurut The World Tourism Organization (WTO) /

UNWTO bahwa pariwisata dunia akan tumbuh 4 persen per


tahunnya.

Tahun 2000, sebanyak 698 juta orang bepergian keluar

negeri, mengeluarkan uang lebih dari US$ 478 milyar.

Pariwisata sebagai penghasil ekspor nomor satu di dunia

melebihi produk otomotif, kimia, minyak bumi, dan produk


makanan.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Pariwisata Indonesia
Pemerintah Indonesia juga memandang
industri pariwisata sebagai sektor andalan di
masa yang akan datang dalam mendapatkan
devisa.
Pada tahun 2003 sektor pariwisata mampu
menyerap devisa 4,5 milyar dollar Amerika
Serikat.
Tahun 2005 target kunjungan wisman 6 juta
orang dengan target pemasukan devisa 6
milyar dolar AS.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Lanjutan-1
Dari sisi penawaran, Indonesia memiliki 26 kawasan
wisata termasuk diantaranya yang populer adalah Bali.
Indonesia juga memiliki tiga warisan budaya dunia
(world cultural heritage) yang dianugrahkan UNESCO
yakni : Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Situs
Purbakala Sangiran di Jatim.
Disamping itu, Indonesia juga memiliki warisan alam
dunia (world natural heritage) yakni Taman Nasional
Komodo di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional
Ujung Kulon di Banten, dan Taman Nasional Lorentz di
Papua.

Dr. Sukaatmadja ,MP

Lanjutan-2
Segmen pasar utama berasal dari negara-negara ASEAN

dan negara Asia lainnya seperti Jepang, Taiwan, dan Korea


Selatan.

Segmen pasar pelengkap meliputi negara-negara Eropa

seperti Jerman, Inggris, Prancis, dan Belanda serta


beberapa negara di Benua Amerika dan Afrika.

Negara-negara di kawasan Teluk masih merupakan segmen

pasar potensial.

Industri pariwisata merupakan salah satu dari lima andalan

penghasil devisa Indonesia, selain Sektor Minyak dan Gas,


Tekstil, Pakaian Jadi, dan Kayu Lapis, menyerap tenaga
kerja 7,4 juta jiwa serta memberi multiplier effect pada
sekitar 150 sektor lainnya
.
Dr. Sukaatmadja
,MP

Pariwisata Bali
Pariwisata Bali adalah pariwisata yang diformat
sebagai Pariwisata Budaya, berlandasan adat istiadat
dan Agama Hindu, sangat mewarnai struktur
perekonomian Provinsi Bali.
Pariwisata Bali yang berbasis pada budaya mempunyai
keunggulan dan karakteristik yang unik jika
dibandingkan dengan pariwisata lainnya, baik di
Indonesia maupun di negara lain sekali pun.
Pariwisata Bali berkaitan erat dengan kehidupan sosial
budaya orang Bali, khususnya dalam kehidupan
beragama dan adat istiadatnya. Budaya dan adat
istiadatnya merupakan modal daya tarik bagi
wisatawan terhadap pariwisata Bali.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Lanjutan-1
Struktur perekonomian Bali di mana
pariwisata sebagai leading sector, mempunyai
karakteristik yang berbeda dibandingkan
dengan daerah lainnya di Indonesia.
Pada tahun 1999, kontribusi kelompok sektor
tersier mencapai 61,90 persen dan meningkat
di tahun 2003 menjadi 62,85 persen.
Kontribusi sektor primer turun dari 22,80
persen pada tahun 1999 menjadi 21,30 persen
pada tahun 2003.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Lanjutan-2
Pada tahun 1999, usaha yang bergerak di sektor perdagangan,
hotel, dan restoran menyumbang 31,26 persen terhadap PDRB
Bali.
Tahun 2000 sumbangan sektor perdagangan hotel dan restoran
meningkat menjadi 33,19 persen, terhadap PDRB Bali.
Tahun 2001 sampai 2003 sumbangan tersebut menurun yakni
tahun 2001 sebesar 31,83 persen, tahun 2002 sebesar 30,90
persen, dan tahun 2003 sebesar 30,17 persen.
Walaupun demikian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran
tetap sebagai penyumbang terbesar terhadap PDRB Bali.
Secara tidak langsung, hal tersebut juga berarti adanya
sumbangan yang signifikan industri pariwisata terhadap PDRB
Bali secara keseluruhan.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Lanjutan-3
Selain Agama Hindu dan adat istiadatnya, sektor
pertanian juga merupakan spirit industri pariwisata
Bali.
Sektor pertanian yang dianggap sebagai spirit industri
pariwisata Bali secara kuantitas sulit dikembangkan
lagi karena semakin menyempitnya lahan pertanian.
Hampir 1.500 hektar lahan pertanian di Provinsi Bali
bekurang setiap tahunnya karena keperluan industri,
pemukiman, dan untuk fasilitas lainnya.
Sinergi yang saling menguntungkan antara sektor
pertanian dan industri pariwisata Bali masih belum
tampak jelas.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Lanjutan-4
Dilihat dari keterlibatan penduduk lokal dalam dunia
pariwisata sebagai pekerja pariwisata menunjukkan
peran yang semakin signifikan.
Kontribusi tenaga kerja sektoral Bali pada tahun
2000 menunjukkan bahwa :
Sektor jasa menyerap tenaga kerja paling besar
yaitu 44,3 persen
Sektor pertanian 43,3 persen
Sektor industri 23,3 persen
Dr. Sukaatmadja ,MP

Industri Pariwisata
Untuk mendapatkan pengertian serta definisi tentang
industri pariwisata, tidak akan dapat terlepas dari
suatu rencana perjalanan wisata yang dilakukan oleh
wisatawan.
Produk Industri Pariwisata
Dalam Ilmu Ekonomi yang dimaksud dengan produk
adalah barang atau jasa yang dihasilkan melalui
proses produksi.
Produk wisata pada dasarnya merupakan rangkaian
dari jasa-jasa atau produk-produk yang diperlukan
oleh wisatawan dalam menikmati wisatanya.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Konsep Pariwisata
Konsep pemanfaatan waktu luang (leisure time)
menjadi semakin penting dalam kehidupan manusia
sehari-hari.
Waktu luang saat ini lebih dipandang sebagai antitesis
pekerjaan, selain sebagai bagian dari kehidupan
sehari-hari, seperti apa yang dipersepsikan
sebelumnya dalam beberapa budaya masyarakat.
Waktu luang, tidak selalu diartikan dalam persepsi
sempit sebagai waktu sisa, yang tidak dimanfaatkan
sama sekali, akan tetapi dalam waktu luang dapat
dilakukan aktivitas-aktivitas seperti rekreasi atau
kegiatan bermain lainnya.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Definisi Pariwisata
Menurut Mill (2000), pariwisata adalah aktivitas

yang terjadi apabila seorang wisatawan


melakukan perjalanan, mencakup segala sesuatu
mulai dari perencanaan perjalanan itu sendiri,
perjalanan ke tempat tertentu, tinggal di tempat
itu, kembali, dan kenangan (experience) yang
didapat sesudahnya.

Aktivitas perjalanan meliputi pembelian-

pembelian yang dilakukan serta interaksi yang


terjadi antara pihak tuan rumah dan tamunya.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Undang-Undang
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan
menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan
atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata ,
usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait di
bidang tersebut.
Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu
yang menjadi sasaran wisata.
Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas
tertentu yang dibangun atau disediakan untuk
memenuhi kebutuhan pariwisata.
Menteri Pariwisata adalah menteri yang
bertanggungjawab diDr.bidang
kepariwisataan.
Sukaatmadja ,MP

Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I


Bali No. 3 Tahun 1991 Tentang Pariwisata
Budaya
Berdasarkan sumber dan potensi dasar serta
kondisi objektif Daerah Bali, maka
kepariwisataan yang dikembangkan di Daerah
Bali adalah Pariwisata Budaya.
Pariwisata Budaya adalah salah satu jenis
kepariwisataan yang dalam perkembangan dan
pengembangannya menggunakan kebudayaan
Daerah Bali yang merupakan bagian dari
kebudayaan nasional
Dr. Sukaatmadja ,MP

Secara Fisik Produk Pariwisata


Jasa travel agent yang memberikan informasi tentang
rencana perjalanan yang diinginkan oleh wisatawan.
Jasa perusahaan angkutan yang akan membawa
wisatawan dari dan ke daerah tujuan wisata
berdasarkan kesepakatan wisatawan dan perusahaan
jasa angkutan.
Jasa pelayanan dari perusahaan yang menyediakan
akomodasi perhotelan.
Restoran, (catering trade) fasilitas rekreasi serta
entertainment dan hiburan lainnya.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Secara Fisik
(Lanjutan)

Jasa retail travel agent lokal (tour operator) yang


menyelanggarakan city sightseing, tours, excursion
pada objek wisata dan atraksi wisata setempat.
Objek wisata dan atraksi wisata, yang terdapat di
daerah tujuan wisata sebagai daya tarik untuk datang
dan berkunjung ke daerah tersebut.
Jasa souvernirshop, handicraft , serta shopping
centre, melayani wisatawan untuk berbelanja barangbarang untuk kenang-kenangan.

Dr. Sukaatmadja ,MP

Unsur-Unsur Penting Dalam Pariwisata


Dalam pariwisata, sumber-sumber atau unsurunsur penting yang sifatnya langka dalam
melayani wisatawan adalah tenaga kerja dan
perusahaan, termasuk sarana publik; kapital
termasuk akses, infrastruktur publik, dan
fasilitas swasta; serta tanah termasuk pantai
dan air.
Sedangkan yang termasuk sumber-sumber
pariwisata bebas adalah cuaca, budaya, dan
warisan nenek moyang termasuk pandangan
hidup (way of life).
Dr. Sukaatmadja ,MP

PARIWISATA SEBAGAI INDUSTRI


Produk Industri Pariwisata adalah semua bentuk
pelayanan yang dinikmati wisatawan, semenjak ia
meninggalkan tempat kediamannya, selama berada di
daerah tujuan wisata yang dikunjungi, hingga ia
kembali pulang ke tempat asalnya semula.
Industri Pariwisata adalah serangkaian perusahaan
yang secara bersama menghasilkan barang dan jasa
(goods and services) yang berbeda satu dengan
lainnya, untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan
wisatawan pada khususnya dan traveller pada
umumnya, selama menikmati perjalanan wisata.

Dr. Sukaatmadja ,MP

Karakteristik Industri Pariwisata


Tidak dapat dipindahkan.
Tidak banyak memerlukan perantara (midleman).
Tidak dapat ditimbun.
Tidak mempunyai standar atau ukuran yang objektif.
Bersifat tidak tetap dan sangat dipengaruhi oleh
faktor non-ekonomis.
Tidak dapat mencoba atau mencicipi.
Banyak tergantung dari tenaga manusia, sedikit
sekali yang dapat digantikan dengan mesin.
Memerlukan biaya yang besar untuk membangun
sarana kepariwisataan, sedangkan perubahan
elastisitas permintaan sangat kuat.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Terminologi
Kepariwisataan (Tourism) adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
Bisnis Pariwisata adalah sebagai kegiatan yang
bertujuan menyelenggarakan produk pariwisata atau
menyediakan atau mengusahakan ODTW, usaha
sarana pariwisata, dan usaha lain di bidang
kepariwisataan.
ODTW adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran
wisatawan karena keunikannya.
Kawasan Pariwisata adalah kawasan dengan luas
tertentu yang dibangun atau disediakan untuk
memenuhi kebutuhan pariwisata.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Pariwisata dan Wisatawan


PARIWISATA (TOUR) adalah kegiatan kepergian sementara yang
bersifat sukarela dari seseorang atau lebih menuju tempat lain di
luar tempat tinggalnya, tidak untuk mencari nafkah melainkan untuk
menikmati ODTW. Dorongan kepergiannya adalah karena berbagai
kepentingan, baik ekonomi, sosial, kebudayaan, politik, agama,
kesehatan, maupun sekedar ingin tahu, menambah pengalaman, atau
untuk belajar.
WISATAWAN (TRAVELLERS) adalah seseorang atau sekelompok
orang yang melakukan suatu perjalanan wisata dengan lama tinggal
sekurang-kurangnya 24 jam di DTW, tidak mencari nafkah.
PELANCONG (EXCURSIONIST) adalah seseorang atau
sekelompok orang yang melakukan suatu perjalanan wisata dengan
lama tinggal kurang dari 24 jam.
PENGUNJUNG (VISITOR) adalah seseorang yang datang ke suatu
tempat untuk melakukan pekerjaan dengan menerima upah .
Dr. Sukaatmadja ,MP

Wisman dan Wisdom


Wisatawan Mancanegara (Wisman) adalah orangorang yang sedang mengadakan perjalanan antar
negara dalam jangka waktu minimal 24 jam dan
maksimal 3 bulan ke suatu negara yang bukan negara
di mana ia biasa tinggal, dengan tujuan tidak menetap
atau bekerja tetap, dan membelanjakan uangnya di
tempat tersebut dengan uang yang diperoleh di
tempat lain.
Wisatawan Domestik (Wisdom) adalah orang-orang
yang sedang mengadakan perjalanan antar daerah di
suatu negara selain di mana ia biasanya tinggal
menetap, dengan lama perjalanan minimal 24 jam dan
tidak bertujuan untuk memperoleh upah atau nafkah.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Klasifikasi Kelompok Wisatawan


Leisure: perjalanan untuk keperluan
bersenang-senang termasuk mengunjungi
keluarga, dan juga kunjungan mengikuti
perjalanan kapal laut walaupun masa tinggal
kurang dari 24 jam.
Business Travel: perjalanan untuk keperluan
periklanan atau karena tugas tertentu
seperti untuk kepentingan ilmu pengetahuan
dan teknologi, tugas negara, diplomasi,
agama, olahraga, termasuk perjalanan untuk
tujuan bisnis.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Klasifikasi Kelompok
Bukan Wisatawan
Mereka yang berkunjung dengan tujuan untuk
mencari pekerjaan atau melakukan kegiatan
usaha.
Mereka yang berkunjung ke suatu daerah atau
negara dengan tujuan untuk bertempat tinggal
tetap.
Penduduk di daerah lepas batas negara dan
bekerja di negara yang berdekatan.
Wisatawan yang hanya melewati suatu negara,
tidak tinggal di negara yang dilalui.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Bentuk-bentuk Wisata
Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas
Individual Tour, Family Group Tour, dan Group Tour.
Dari segi kepentingannya, wisata dibedakan atas
Pre-arranged Tour, Package Tour, Coach Tour,
Special Arranged Tour, dan Optional Tour.
Dari segi maksud dan tujuannya, wisata dibedakan
atas Holiday Tour, Familiarization Tour, Educational
Tour, Scientific Tour, Pileimage Tour, Special
Mission Tour, Special Programe Tour, dan Hunting
Tour.
Dari segi penyelenggaraannya, wisata dibedakan
atas Excursion, Safari Tour, Crize Tour, Youth Tour,
dan Marine Tour.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Tipologi Motif Berwisata


Motif bersenang-senang (pleasure tourism). Kegiatan perjalanan dengan
tujuan ingin mengumpulkan pengalaman sebanyak mungkin, biasanya dilakukan
berpindah tempat.
Motif rekreasi (recreation tourism). Kegiatan perjalanan yang dapat
menyenangkan untuk memulihkan kesegaran jasmani dan rohani, biasanya
dilakukan pada suatu tempat saja.
Motif kebudayaan (culture tourism). Kegiatan perjalanan untuk mempelajari
dan menghayati suatu budaya guna menambah pengalaman, termasuk berbagai
peristiwa khusus.
Motif olahraga. Dalam hubungan dengan olahraga, harus dibedakan antara
pesta olahraga (sporting events) dan olahraga sebagai kegiatan berolahraga.
Motif MICE. Kunjungan bisnis akan berdampak pada arus kedatangan
wisatawan dan dapat berlanjut menjadi hubungan bisnis yang mantap.
Motif spiritual (spiritual tourism). Kegiatan perjalanan untuk berziarah atau
keperluan keagamaan.
Motif interpersonal. Kegiatan perjalanan untuk bertemu tokoh-tokoh yang
istimewa.
Motif Kesehatan (health tourism). Kegiatan perjalanan ke tempat-tempat
yang dianggap memiliki khasiat untuk menyembuhkan penyakit.
Motif sosial (social tourism). Kegiatan perjalanan bersenang-senang yang
dibantu oleh pihak-pihak tertentu secara sosial, termasuk wisata remaja.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Asas Penyelenggaraan Kepariwisataan


Asas Manfaat adalah penyelenggaraan kepariwisataan harus
dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat.
Asas Usaha Bersama dan Kekeluargaan adalah penyelenggaraan
kepariwisataan dilaksanakan untuk mencapai cita-cita dan aspirasi
bangsa yang dalam kegiatannya dapat dilakukan oleh seluruh
lapisan masyarakat dan dijiwai oleh semangat kekeluargaan.
Asas Adil dan Merata adalah hasil penyelengaraan kepariwisataan harus dapat dinikmati secara merata oleh seluruh rakyat.
Asas Perikehidupan dalam Keseimbangan adalah
penyelenggaraan kepariwisataan tidak hanya memberikan manfaat
ekonomi melainkan juga meningkatkan kehidupan sosial budaya
serta hubungan antarmanusia dalam upaya meningkatkan
kehidupan berkebangsaan sebagai bagian dari masyarakat dunia.
Asas Percaya Diri Sendiri adalah penyelenggaraan kepariwisataan dan segala sesuatunya harus mampu membangkitkan
kepercayaan akan kemampuan dan kekuatan sendiri.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Dimensi Pariwisata
ATRACTION. Atraksi menarik orang untuk datang ke suatu
kawasan tujuan wisata. Sebagai agen penyebab pertumbuhan, bisa
jadi atraksi adalah apa yang pertama kali menarik wisatawan
berkunjung ke suatu kawasan. Dalam artian pembangunan,
cenderung dikembangkan lebih dahulu.
ANCILLARY. Fasilitas kepariwisataan, terdiri atas fasilitas pokok
dan pelengkap yang akan melayani dan memuaskan semua kebutuhan
dan keinginan wisatawan selama melakukan perjalanan wisata.
ACCSESSIBILITY. Bisnis pariwisata adalah keinginan orang untuk
melakukan perjalanan ke tempat, budaya, iklim, dan pemandangan
yang berbeda dari yang biasanya ditempati. Karena itu, sangat
diperlukan adanya aksesibilitas yang nyaman dan aman untuk
memuaskan keinginan tersebut.
AMENITIES. Keramahtamahan sebagai pendukung pariwisata
adalah perasaan disambut baik yang diterima wisatawan sewaktu
berkunjung pada suatu kawasan. Hal ini termasuk cara
berpenampilan, cara memberi salam pada wisatawan, dan suka
membantu.

Dr. Sukaatmadja ,MP

Prasarana Kepariwisataan

Prasarana Umum yaitu prasarana yang menyangkut

kebutuhan dasar umum bagi kelancaran perekonomian,


seperti penyediaan air bersih, pembangkit tenaga
listrik, jaringan jalan raya, terminal, dan
telekomunikasi.

Prasarana Kebutuhan Masyarakat Banyak yaitu

prasarana yang menyangkut kebutuhan masyarakat


banyak, seperti rumah sakit, bank, apotek, kantor pos,
pompa bensin, pemerintahan umum, toilet, dan polisi.

Dr. Sukaatmadja ,MP

Sarana Kepariwisataan
Sarana Pokok Kepariwisataan yaitu perusahaan yang hidup dan
kehidupannya sangat tergantung pada lalu lintas wisatawan,
seperti perusahaan yang mempersiapkan penyelenggaraan tour
(Receptive Tourist Plant), perusahan yang memberikan pelayanan
di daerah tujuan wisata (Residential Tourist Plant).
Sarana Pelengkap Kepariwisataan yaitu fasilitas yang dapat
dilakukan wisatawan di DTW untuk melengkapi sarana pokok
sedemikian rupa sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan
lebih lama tinggal di daerah yang dikunjungi, seperti fasilitas
olah raga untuk musim dingin dan musim panas, swimming-pool,
boating, dan hunting safari .
Sarana Penunjang Kepariwisataan yaitu fasilitas yang diperlukan
wisatawan berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan
pelengkap, tetapi yang lebih penting agar wisatawan lebih banyak
berbelanja di DTW, seperti: night club, steambath, casino,
souvenir shop, bioskop, dan opera.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Bisnis Kepariwisataan
Restoran

Fasilitras Rekreasi:
Taman-taman negara
Tempat perkemahan
Ruang konser
Teater

Penginapan:
Hotel, motel, resor
Kondominium, Wisma
Bed and breakfast

Bisnis Kepariwisataan

Atraksi Wisata:
Taman bertema
Museum
Keajaiban alam
Lain-lain:
Pompa bensin
Toko makanan
Alat olah raga
Toko pakaian liburan

Transportasi:
Mobil, KA, Pesawat udara
Penyewaan mobil
Bus, Kapal pesiar
Pengembangan Destinasi:
Penelitian pasar
Penelitian kelayakan
Lembaga keuangan
Penelitian Perjalanan:
Demografi
Perilaku & Psikografi
Analisis B/C

Pelayanan Perjalanan:
Biro perjalanan
Perjalanan besar
Perush incentive travel
Reception service
Dr. Sukaatmadja ,MP

Kantor Pemerintah:
Nasional
Daerah dan Lokal
Biro Konvensi

Tugas Kelompok
Bentuklah kelompok dengan anggota maksimal 2 (dua)
orang. Cari satu ide kreatif dengan menampilkan
foto-foto terkait dalam rangka menyusun Rencana
Pengembangan Bisnis Pariwisata yang dapat
memanfaatkan kearifan lokal agar dapat selain
meningkatkan nilai tambah produk , juga
penciptaan kesempatan berusaha dan kesempatan
kerja bagi masyarakat sekitar. Bagaimana strategi
Anda agar usaha tersebut dapat lebih baik
dibandingkan pesaing? Manfaat apa yang dapat
dihasilkan. Kumpul soft copy-nya dalam bentuk power
point saja secara serentak melalui Korma pada 20
Juni 2014.
Dr. Sukaatmadja ,MP

Anda mungkin juga menyukai