Pariwisata Global
Industri pariwisata sebagai industri jasa masih merupakan
Pariwisata Indonesia
Pemerintah Indonesia juga memandang
industri pariwisata sebagai sektor andalan di
masa yang akan datang dalam mendapatkan
devisa.
Pada tahun 2003 sektor pariwisata mampu
menyerap devisa 4,5 milyar dollar Amerika
Serikat.
Tahun 2005 target kunjungan wisman 6 juta
orang dengan target pemasukan devisa 6
milyar dolar AS.
Dr. Sukaatmadja ,MP
Lanjutan-1
Dari sisi penawaran, Indonesia memiliki 26 kawasan
wisata termasuk diantaranya yang populer adalah Bali.
Indonesia juga memiliki tiga warisan budaya dunia
(world cultural heritage) yang dianugrahkan UNESCO
yakni : Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Situs
Purbakala Sangiran di Jatim.
Disamping itu, Indonesia juga memiliki warisan alam
dunia (world natural heritage) yakni Taman Nasional
Komodo di Nusa Tenggara Timur, Taman Nasional
Ujung Kulon di Banten, dan Taman Nasional Lorentz di
Papua.
Lanjutan-2
Segmen pasar utama berasal dari negara-negara ASEAN
pasar potensial.
Pariwisata Bali
Pariwisata Bali adalah pariwisata yang diformat
sebagai Pariwisata Budaya, berlandasan adat istiadat
dan Agama Hindu, sangat mewarnai struktur
perekonomian Provinsi Bali.
Pariwisata Bali yang berbasis pada budaya mempunyai
keunggulan dan karakteristik yang unik jika
dibandingkan dengan pariwisata lainnya, baik di
Indonesia maupun di negara lain sekali pun.
Pariwisata Bali berkaitan erat dengan kehidupan sosial
budaya orang Bali, khususnya dalam kehidupan
beragama dan adat istiadatnya. Budaya dan adat
istiadatnya merupakan modal daya tarik bagi
wisatawan terhadap pariwisata Bali.
Dr. Sukaatmadja ,MP
Lanjutan-1
Struktur perekonomian Bali di mana
pariwisata sebagai leading sector, mempunyai
karakteristik yang berbeda dibandingkan
dengan daerah lainnya di Indonesia.
Pada tahun 1999, kontribusi kelompok sektor
tersier mencapai 61,90 persen dan meningkat
di tahun 2003 menjadi 62,85 persen.
Kontribusi sektor primer turun dari 22,80
persen pada tahun 1999 menjadi 21,30 persen
pada tahun 2003.
Dr. Sukaatmadja ,MP
Lanjutan-2
Pada tahun 1999, usaha yang bergerak di sektor perdagangan,
hotel, dan restoran menyumbang 31,26 persen terhadap PDRB
Bali.
Tahun 2000 sumbangan sektor perdagangan hotel dan restoran
meningkat menjadi 33,19 persen, terhadap PDRB Bali.
Tahun 2001 sampai 2003 sumbangan tersebut menurun yakni
tahun 2001 sebesar 31,83 persen, tahun 2002 sebesar 30,90
persen, dan tahun 2003 sebesar 30,17 persen.
Walaupun demikian, sektor perdagangan, hotel, dan restoran
tetap sebagai penyumbang terbesar terhadap PDRB Bali.
Secara tidak langsung, hal tersebut juga berarti adanya
sumbangan yang signifikan industri pariwisata terhadap PDRB
Bali secara keseluruhan.
Dr. Sukaatmadja ,MP
Lanjutan-3
Selain Agama Hindu dan adat istiadatnya, sektor
pertanian juga merupakan spirit industri pariwisata
Bali.
Sektor pertanian yang dianggap sebagai spirit industri
pariwisata Bali secara kuantitas sulit dikembangkan
lagi karena semakin menyempitnya lahan pertanian.
Hampir 1.500 hektar lahan pertanian di Provinsi Bali
bekurang setiap tahunnya karena keperluan industri,
pemukiman, dan untuk fasilitas lainnya.
Sinergi yang saling menguntungkan antara sektor
pertanian dan industri pariwisata Bali masih belum
tampak jelas.
Dr. Sukaatmadja ,MP
Lanjutan-4
Dilihat dari keterlibatan penduduk lokal dalam dunia
pariwisata sebagai pekerja pariwisata menunjukkan
peran yang semakin signifikan.
Kontribusi tenaga kerja sektoral Bali pada tahun
2000 menunjukkan bahwa :
Sektor jasa menyerap tenaga kerja paling besar
yaitu 44,3 persen
Sektor pertanian 43,3 persen
Sektor industri 23,3 persen
Dr. Sukaatmadja ,MP
Industri Pariwisata
Untuk mendapatkan pengertian serta definisi tentang
industri pariwisata, tidak akan dapat terlepas dari
suatu rencana perjalanan wisata yang dilakukan oleh
wisatawan.
Produk Industri Pariwisata
Dalam Ilmu Ekonomi yang dimaksud dengan produk
adalah barang atau jasa yang dihasilkan melalui
proses produksi.
Produk wisata pada dasarnya merupakan rangkaian
dari jasa-jasa atau produk-produk yang diperlukan
oleh wisatawan dalam menikmati wisatanya.
Dr. Sukaatmadja ,MP
Konsep Pariwisata
Konsep pemanfaatan waktu luang (leisure time)
menjadi semakin penting dalam kehidupan manusia
sehari-hari.
Waktu luang saat ini lebih dipandang sebagai antitesis
pekerjaan, selain sebagai bagian dari kehidupan
sehari-hari, seperti apa yang dipersepsikan
sebelumnya dalam beberapa budaya masyarakat.
Waktu luang, tidak selalu diartikan dalam persepsi
sempit sebagai waktu sisa, yang tidak dimanfaatkan
sama sekali, akan tetapi dalam waktu luang dapat
dilakukan aktivitas-aktivitas seperti rekreasi atau
kegiatan bermain lainnya.
Dr. Sukaatmadja ,MP
Definisi Pariwisata
Menurut Mill (2000), pariwisata adalah aktivitas
Undang-Undang
Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan
menyelenggarakan jasa pariwisata atau menyediakan
atau mengusahakan objek dan daya tarik wisata ,
usaha sarana pariwisata, dan usaha lain yang terkait di
bidang tersebut.
Objek dan daya tarik wisata adalah segala sesuatu
yang menjadi sasaran wisata.
Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas
tertentu yang dibangun atau disediakan untuk
memenuhi kebutuhan pariwisata.
Menteri Pariwisata adalah menteri yang
bertanggungjawab diDr.bidang
kepariwisataan.
Sukaatmadja ,MP
Secara Fisik
(Lanjutan)
Terminologi
Kepariwisataan (Tourism) adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
Bisnis Pariwisata adalah sebagai kegiatan yang
bertujuan menyelenggarakan produk pariwisata atau
menyediakan atau mengusahakan ODTW, usaha
sarana pariwisata, dan usaha lain di bidang
kepariwisataan.
ODTW adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran
wisatawan karena keunikannya.
Kawasan Pariwisata adalah kawasan dengan luas
tertentu yang dibangun atau disediakan untuk
memenuhi kebutuhan pariwisata.
Dr. Sukaatmadja ,MP
Klasifikasi Kelompok
Bukan Wisatawan
Mereka yang berkunjung dengan tujuan untuk
mencari pekerjaan atau melakukan kegiatan
usaha.
Mereka yang berkunjung ke suatu daerah atau
negara dengan tujuan untuk bertempat tinggal
tetap.
Penduduk di daerah lepas batas negara dan
bekerja di negara yang berdekatan.
Wisatawan yang hanya melewati suatu negara,
tidak tinggal di negara yang dilalui.
Dr. Sukaatmadja ,MP
Bentuk-bentuk Wisata
Dari segi jumlahnya, wisata dibedakan atas
Individual Tour, Family Group Tour, dan Group Tour.
Dari segi kepentingannya, wisata dibedakan atas
Pre-arranged Tour, Package Tour, Coach Tour,
Special Arranged Tour, dan Optional Tour.
Dari segi maksud dan tujuannya, wisata dibedakan
atas Holiday Tour, Familiarization Tour, Educational
Tour, Scientific Tour, Pileimage Tour, Special
Mission Tour, Special Programe Tour, dan Hunting
Tour.
Dari segi penyelenggaraannya, wisata dibedakan
atas Excursion, Safari Tour, Crize Tour, Youth Tour,
dan Marine Tour.
Dr. Sukaatmadja ,MP
Dimensi Pariwisata
ATRACTION. Atraksi menarik orang untuk datang ke suatu
kawasan tujuan wisata. Sebagai agen penyebab pertumbuhan, bisa
jadi atraksi adalah apa yang pertama kali menarik wisatawan
berkunjung ke suatu kawasan. Dalam artian pembangunan,
cenderung dikembangkan lebih dahulu.
ANCILLARY. Fasilitas kepariwisataan, terdiri atas fasilitas pokok
dan pelengkap yang akan melayani dan memuaskan semua kebutuhan
dan keinginan wisatawan selama melakukan perjalanan wisata.
ACCSESSIBILITY. Bisnis pariwisata adalah keinginan orang untuk
melakukan perjalanan ke tempat, budaya, iklim, dan pemandangan
yang berbeda dari yang biasanya ditempati. Karena itu, sangat
diperlukan adanya aksesibilitas yang nyaman dan aman untuk
memuaskan keinginan tersebut.
AMENITIES. Keramahtamahan sebagai pendukung pariwisata
adalah perasaan disambut baik yang diterima wisatawan sewaktu
berkunjung pada suatu kawasan. Hal ini termasuk cara
berpenampilan, cara memberi salam pada wisatawan, dan suka
membantu.
Prasarana Kepariwisataan
Sarana Kepariwisataan
Sarana Pokok Kepariwisataan yaitu perusahaan yang hidup dan
kehidupannya sangat tergantung pada lalu lintas wisatawan,
seperti perusahaan yang mempersiapkan penyelenggaraan tour
(Receptive Tourist Plant), perusahan yang memberikan pelayanan
di daerah tujuan wisata (Residential Tourist Plant).
Sarana Pelengkap Kepariwisataan yaitu fasilitas yang dapat
dilakukan wisatawan di DTW untuk melengkapi sarana pokok
sedemikian rupa sehingga fungsinya dapat membuat wisatawan
lebih lama tinggal di daerah yang dikunjungi, seperti fasilitas
olah raga untuk musim dingin dan musim panas, swimming-pool,
boating, dan hunting safari .
Sarana Penunjang Kepariwisataan yaitu fasilitas yang diperlukan
wisatawan berfungsi tidak hanya melengkapi sarana pokok dan
pelengkap, tetapi yang lebih penting agar wisatawan lebih banyak
berbelanja di DTW, seperti: night club, steambath, casino,
souvenir shop, bioskop, dan opera.
Dr. Sukaatmadja ,MP
Bisnis Kepariwisataan
Restoran
Fasilitras Rekreasi:
Taman-taman negara
Tempat perkemahan
Ruang konser
Teater
Penginapan:
Hotel, motel, resor
Kondominium, Wisma
Bed and breakfast
Bisnis Kepariwisataan
Atraksi Wisata:
Taman bertema
Museum
Keajaiban alam
Lain-lain:
Pompa bensin
Toko makanan
Alat olah raga
Toko pakaian liburan
Transportasi:
Mobil, KA, Pesawat udara
Penyewaan mobil
Bus, Kapal pesiar
Pengembangan Destinasi:
Penelitian pasar
Penelitian kelayakan
Lembaga keuangan
Penelitian Perjalanan:
Demografi
Perilaku & Psikografi
Analisis B/C
Pelayanan Perjalanan:
Biro perjalanan
Perjalanan besar
Perush incentive travel
Reception service
Dr. Sukaatmadja ,MP
Kantor Pemerintah:
Nasional
Daerah dan Lokal
Biro Konvensi
Tugas Kelompok
Bentuklah kelompok dengan anggota maksimal 2 (dua)
orang. Cari satu ide kreatif dengan menampilkan
foto-foto terkait dalam rangka menyusun Rencana
Pengembangan Bisnis Pariwisata yang dapat
memanfaatkan kearifan lokal agar dapat selain
meningkatkan nilai tambah produk , juga
penciptaan kesempatan berusaha dan kesempatan
kerja bagi masyarakat sekitar. Bagaimana strategi
Anda agar usaha tersebut dapat lebih baik
dibandingkan pesaing? Manfaat apa yang dapat
dihasilkan. Kumpul soft copy-nya dalam bentuk power
point saja secara serentak melalui Korma pada 20
Juni 2014.
Dr. Sukaatmadja ,MP