PENDAHULUAN
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
masyarakat bangsa dan Negara khususnya Negara Timor Leste sekarang yang baru
merdeka.
Penidikan di Timor Leste sekarang ini terusnya berupaya agar lebih maju dan
agar siswa atau anak memperoleh minat belajar yang lebih baik.
Sekolah merupakan suatu lembaga pendidikan, yang baik harus terus tumbuh
dengan baik. Kemampuan tumbuh ini memungkinkannya tanngguh bukan saja dalam
1
Sekolah adalah lembaga pendidikan secara resmi menyelenggarakan kegiatan
pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah yang dilakukan oleh
tertentu dan diikuti oleh peserta didik pada setiap jenjang tertentu, mulai dari tingkat
menjadi warga Negara yang cerdas, terampil dan bertingkah laku baik. Sekolah
sebagai tempat belajar bagi seorang siswa dan teman-temannya untuk mendapatkan
secara formal.
Lingkungan sekolah sangat berperan penting dalam proses belajar siswa. Sarana
Sarana prasarana yang tidak lengkap akan membuat proses pembelajaran akan
terhambat. Begitu juga dengan peran guru dalam proses pembelajaran yang
mempengaruhi minat belajar siswa karena memberikan stimulasi kepada siswa untuk
mengajar yang efekif adalah adanya motivasi dan ketekunan siswa dalam belajar.
2
belajar dalam konteks pendidikan mempunyai peranan penting yang besar dan
strategis. Hal ini disebabkan karena lingkungan adalah tempat interaksi langsung
dalam belajar.
Baucau merupakan salah satu sekolah yang letak gedung sekolah terlalu dekat
dengan jalan umum dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan belajar siswa.
Teman-teman yang rajin belajar dapat mendorong seorang siswa untuk lebih
semangat dalam kegiatan belajarnya. Karena belajar merupakan suatu proses dimana
didalamnya terjadi suatu interaksi atau hubungan antara siswa dengan lingkungannya
yang mengakibatkan adanya perubahan tingkah laku yang akan memberikan suatu
(keterampilan).
belajar siswa Kelas III di Ensino Basico Central N0. 03 Vila-Nova Baucau Tahun
Ajaran 2013.
Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah di atas, maka masalah yang
ditimbulkan dalam penulisan ini adalah: Apakah ada pengaruh yang signifikan antara
Lingkungan sekolah terhadap motivasi belajar pada siswa kelas III di Ensino Bsico
3
1.3 Tujuan Penelitian
Vila-Nova Baucau.
motivasi belajar siswa-Siswi di Ensino Bsico Central N0. 03 Vila Nova Baucau
sumber daya manusia dalam hal ini lingkungan Sekolah dan Motivasi Belajar.
2. Sebagai bahan masukan bagi sekolah agar dapat melihat dan meninjau
keadaan sekolah agar siswa dapat tenang untuk mengikuti kegiatan proses
belajar mengajar
6 57
3. Sebagai salah satu referensi bagi penulis selanjutnya mengenai lingkungan
terhadap motivasi belajar pada siswa kelas III di Ensino Bsico Central N0. 03 Vila-
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
kegiatan dalam rangka proses belajar mengajar di kelas, (Winkel, 2009:28). Defenisi
lain menyebutkan bahwa Sekolah adalah suatu lembaga yang memberikan pelajaran
kepada murid-muridnya.
pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja dan terarah yang dilakukan oleh
tertentu dan diikuti oleh peserta didik pada setiap jenjang tertentu, mulai dari tingkat
mengembangkan dan meningkatkan pola pikir anak karena di sekolah mereka belajar
Lingkungan secara sempit diartikan sebagai alam sekitar diluar diri manusia atau
individu.
6
Sedangkan arti luas, lingkungan mencakup segala material dalam dan di luar
individu, baik yang bersifat fisiologis, psikologis, maupun sosio kultural. Secara
fisiologis, lingkungan meliputi kondisi dan material jasmaniah di dalam tubuh. Secara
psikologis, lingkungan mencakup segenap yang diterima oleh individu mulai sejarah
sejak dalam kondisi konsensi, kelahiran sampai kematian. Secara sosio kultural,
belajar. Keadaan gedung sekolahnya & letaknya, serta alat-alat belajar yang juga
Letak gedung sekolah harus memenuhi syarat-syarat seperti tidak terlalu dekat
dengan kebisingan / jalan ramai dan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan
ilmu kesehatan sekolah, (Sumadi Suryabrata, 2006: 233). Lingkungan sekolah seperti
para guru dan staf administrasi & teman-teman sekelas juga dapat mempengaruhi
semangat belajar siswa. Para guru menunjukkan sikap dan prilaku yang simpatik,
misalnya rajin membaca dan berdiskusi dapat menjadi daya dorong yang positif bagi
7
2. Lingkungan sosial menyangkut hubungan siswa dengan teman-temanya,
guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah. Lingkungan sekolah
masyarakat sekolah, tata tertib dan fasilitas-fasilitas sekolah. Sedangkan Dimyati dan
sekolah, ruang belajar, lapangan olah raga, ruang, kesenian dan peralatan olah raga.
Sarana pembelajaran meliputi buku pelajaran, buku bacaan alat dan fasilitas
belajar para siswanya. Lingkungan ini meliputi lingkungan fisik sekolah seperti
lingkungan sekitar sekolah, sarana dan prasarana belajar yang ada, sumber-sumber
belajar dan media belajar dan sebagainya. Lingkungan sosial menyangkut hubungan
merupakan tempat bagi siswa untuk belajar bersama teman-temannya secara terarah
guna menerima transfer pengetahuan dari guru yang didalamnya mencakup keadaan
8
sekitar suasana sekolah, relasi siswa dengan teman-temannya, relasi siswa dengan
guru dan dengan staf sekolah, kualitas guru dan metode mengajarnya, keadaan
prasarana sekolah.
adanya daya saing dari lingkungan, anak akan terpicu untuk belajar lebih giat.
Biasanya, ukuran keberhasilan siswa diambil dari nilai tertinggi yang ada. Jika
nilai tertinggi disekolah tersebut rendah, dibandingkan dengan nilai di sekolah lain,
minat belajar siswa. Bahkan dalam sebuah penelitian, penggunaan cat dalam
bebas dari kebisingan, tempat belajar yang baik dan didukung peralatan yang
9
Lingkungan yang kaya dengan stimulasi akan menumbuhkan minat yang
besar pada siswa. Dengan besarnya stimulasi dari lingkungan, siswa akan merespon
segala sesuatu yang ada di sekitar kita, yang dalam arti yang lebih sempit, lingkungan
(Tabrani Rusyan.dkk:1994).
Segala kondisi yang berada di dalam dan diluar individu baik fisiologis,
psikologis, maupun sosio kultural akan mempengaruhi tingkah individu kearah yang
Koran dan lain sebagainya. Menurut Dwi Siswoyo, dkk (2007 : 148) menyatakan
keagamaan)
lingkungan sekolah adalah segala sesuatu yang berada di alam sekitar yang memiliki
10
Menurut Dr. Siswojo (2006 : 11 ) menyatakan secara garis besar apa
dalam psikologi kita mengenal adanya dua jenis lingkungan (environment), yaitu
Yang di maksud dengan lingkungan alam adalah segala sesuatu yang ada di dunia ini
keadaan flora dan fauna. Sedangkan, yang dimaksud dengan lingkungan social ialah
2.1.2 Sekolah
Definisi lain menyebutkan bahwa sekolah adalah suatu lembaga yang memberikan
bahwa sekolah:
11
3. Sekolah adalah lembaga social yang berfungsi untuk melayani anggota-
saling membutuhkan.
(4) Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang diperlukan dalam
dihadapi masyarakat.
kemampuannya.
12
Secara lebih kongkret lagi, tujuan diselenggarakannya hubungan sekolah
program sekolah.
e. Mengembangkan kerja sama yang lebih erat antara keluarga dan sekolah
ke tingkat yang lebih tinggi. Jadi dalam hal ini, bukan sekolah yang harus mengegor
secara pasif kepada pengembangan masyarakat, tetapi sebaiknya sekolah yang justru
13
harus memelapori bagaimana dan kemana masyarakat itu harus dikembangkan.
Seperti dikemukakan oleh Prof. Dr. Bachtiar Rifai dan Ir. S. Sudarmadi, M.Sc. dalam
pendidikan nonformal, baik untuk para pemuda maupun untuk orang dewasa
pria-wanita.
pendidikan.
dialog yang kontinyu antara sekolah orang tua murid-masyarakat dan juga
Penulis berpendapat bahwa hubungan kerja sama sekolah dan masyarakat itu
1. Hubungan edukatif yaitu Hubungan kerja sama dalam hal mendidik / murid,
antara guru di sekolah dan orang tua di dalam keluarga. Adanya hubungan
14
ini dimaksudkan agar tidak terjadi perbedaan prinsip atau bahkan
pada diri anak / murid. Antara sekolah yang diwakili oleh guru dan orang
tua tidak saling berbeda atau berselisih paham, baik tentang norma-norma
2. Hubungan cultural yaitu Usaha kerja sama antara sekolah dan masyarakat
2.2 Motivasi
Kata motivasi berasal dari bahsa Latin, Movere yang berarti dorongan atau
penggerak. Motivasi ini hanya diberikan kepada manusia khususnya kepada anak
didik atau siswa. Motivasi mempersoalkan bagaimana cara semangat belajar seorang
15
siswa agar mau belajar keras dengan memberikan semua kemampuan dan prestasinya
untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang jelas dan terarah karena pada dasarnya
pendidikan bukan saja megharapkan seorang siswa yang mampu dan trampil tetapi
yang terpenting seorang siswa mau belajar dengan giat dan keinginan untuk mencapai
Motivasi adalah dorongan hati dan keinginan yang datang dari dalam diri
individu itu serta dorongan yang diberikan seorang. Setiap lembaga pendidikan atau
sekolah akan mempunyai suatu respon motivasi dan respon tersebut dapat
dikembangkan guru untuk mencapai produktivitas belajar dan dituntut agar lebih
disiplin dalam belajar. Tugas seorang guru dapat menciptakan perasaan (motivasi)
terhadap siswa yang berlainan, karena diantara seorang siswa banyak perilaku dan
keinginan yang tidak bisa diramalkan secara tepat. Seorang guru harus secara cermat
belajar di sekolah.
mengarahkan sekolah dan siswa agar mau belajar hingga berhasil. Sehingga motivasi
adalah kecendrungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri
Motivasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga
keinginan yang terdapat pada diri seorang, individu yang meransangnya untuk
16
melakukan tindakan-tindakan. Motivasi itu tampak dalam dua (2) segi yang berbeda
yaitu:
sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan potensi serta daya belajar siswa
merupakan subyek yang penting bagi guru karena menurut defenisi guru harus
berkarya dengan melalui orang lain. Guru perlu memahami siswa-siswi yang
berperilaku tertentu agar dapat mempengaruhinya untuk belajar sesuai dengan yang
diinginkan. Motivasi adalah juaga membingunkan, karena motif tidak dapat diamati
atau diukur secara langsung tetapi harus disimpulkan dari perilaku orang.
Menurut Siagian (2004; 140) bahwa pada dasarnya motivasi merupakan suatu
proses psikologis yang sangat fundamental sifatnya akan sangat sukar untuk
menyagah bahwa motivasi merupakan proses yang amat penting dalam pemuasaan
Memang benar bahwa pemuasaan kebutuhan seorang tidak dapat dijelaskan dan
17
Menurut Hamzah B.Uno (2006;1) motivasi adalah dorongan dasar yang
menggerakkan seseorang bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seseorang
yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Oleh karena itu, perbuatan seseorang
yang didasarkan atas motivasi tertentu mengandung tema sesuai dengan motivasi
yang mendasarinya.
Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan dalam memotivasi para siswa, guru
dan kebutuhan akan semangat seorang siswa yang diinginkan para guru yang
merupakan daya penyerap untuk memotivasi dalam mengarahkan suatu potensi yang
diperlukan untuk diciptakan prestasi yang tinggi. Motivasi merupakan bentuk langkah
melaksanakan kegiatan belajar yang maksimal sehingga dapat mencapai tujuan yang
diinginkan.
18
5) Untuk menciptakan suasana dan hubungan belajar yang baik
1. Adanya tujuan.
2. Mengetahui kepentingan
Pada proses motivasi ini penting untuk mengetahui kebutuhan atau keinginan para
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dan efektif dengan
siswa dan mengetahui apa yang diperoleh dan dilaksanakan dalam usaha
pencapaian tujuan
Dalam proses motivasi ini perlu untuk meningkatkan tujuan pendidikan dan
sedangkan tujuan siswa adalah pencapaian prestasi yang baik. Jadi tujuan sekola
19
Guru harus menciptakan kerja sama yag terkoordinasi baik yang bisa mencapai
tujuan pendidikan. Kerja sama ini penting karena dalam suatu sekolah biasanya
mau melaksanakan. Motivasi lebih dekat pada mau melaksanakan tugas untuk
mencapai tujuan. Motivasi adalah kekuatan baik dari dalam maupun luar yang
sebelumnya. Atau dengan kata lain motivasi dapat diartikan sebagai dorongan mental
diartikan sebagai proses untuk mencoba mempengaruhi orang atau orang-orang yang
terdiri atas:
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi. Motovasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari
20
2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.
Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang
akan menghadapi ujian dengan harapan dapat lulus, tentu akan melakukan
kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktu untuk bermain bola atau
pencapaian prestasi. Seorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya
motivasi yang baik akan menunjukan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan
dapat dilihat dari berbagai sudut pandangan. Dengan demikian, motivasi atau motif-
21
b) Motif- motif darurat
Sendangakan motivasi rohaniah adalah kemauan. Soal kemauan pada setiap diri
b) Momen pilih
c) Momen putusan
2.3 Belajar
belajar sebagai suatu aktivitas mental/ psikis yang berlangsung dalam interaksi
laku pada seseorang tersebut, seperti dari tidak tahu menjadi tahu dan dari tidak
22
Pendapat tradisional, belajar diartikan sebagai usaha menambah dan
mengumpulkan sejumlah pengetahuan, (Aquib, 2002: 42). Dalam hal lain, belajar
dimilikinya, dengan jalan menghafal. Sementara itu, Ahli pendidikan Modern Zainal
perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku
yang baru berkat pengalaman dan latihan. Tingkah laku yang baru tersebut seperti
adanya perubahan dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian baru serta
Menurut Rober (1988) dan Muhibbin (1995) yang dikutip Moreira (2011: 56)
dalam modul Strategi Belajar Mengajar menyatakan bahwa belajar pada dasarnya
adalah suatu proses perubahan manusia, sedangkan proses pada dasarnya berasal dari
bahasa Latin Processus yang berarti berjalan ke depan yaitu berupa urutan langkah-
langkah atau kemajuan yang mengarah tercapainya suatu tujuan. Dalam ilmu
suatu proses usaha yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan
23
tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu
Selain itu, dapat dikatakan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
yang terjadi pada diri seseorang berkat interaksi dengan lingkungannya yang terjadi
secara sadar, kontinyu, aktif dan terarah yang menyebabkan perubahan pada
yaitu: ( 1 ). Kenakalan anak remaja ( 2). Pergaulan (3). Kurang mampu dalam hal
Belajar adalah suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya
sejarah psikologi, kita banyak sekali mengenal aliran psikologi adalah beberapa teori
tentang belajar.
melatih daya itu dapat digunakan berbagai cara atau vahan. Misalkan untuk
24
melatih daya ingat dalam belajar dengan menghafalkan kata-kata atau angka,
istilah-istilah asing.
Ilmu jiwa Asosiasi berprinsip bahwa keseluruhan itu sebenarnya terdiri dari
dua faktor yaitu faktor internal dan faktor ekternal yang dapat dijabarkan lebih lanjut
sebagai berikut :
1. Faktor yang berasal dari dalam diri siswa (internal), diantaranya meliputi:
a. Intelegensi
b. Bakat
25
Minat dan perhatian dalam belajar sangat berhubungan erat.
Begitu juga jika seseorang menaruh perhatian secara kontinue baik secara
sadar maupun secara tidak sadar pada objek tertentu biasanya akan
d. Kesehatan jasmani
kegiatan belajar mengajar seseorang apabila memiliki badan atau kondisi fisik
sebaliknya seseorang yang sedang dalam kondisi sakit maka akan sulit untuk
e. Cara belajar
Cara belajar yang efektif dan efisien akan sangat berpengaruh terhadap
yang telah diterima, membaca dengan teliti dan betul materinya, mencoba
2. Faktor Eksternal
Faktor Eksternal adalah faktor yang berasal dari luar diri siswa, yaitu
26
oleh Abu Ahmadi (2007; 123) yang menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang
mempengaruhi belajar siswa baik secara langsung maupun tidak langsung. Faktor-
3. Faktor-faktor individual
dan motivasi. Sedangkan menurut Jhon M. Keller sebagaimana yang dikutip oleh
oleh dua macam masukan, yaitu kelompok masukan pribadi (personal inputs) dan
27
b. Gaya kognitif siswa, yaitu kebiasaan bertindak yang relatif tetap dalam
dikelompokan menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri anak didik tersebut
Proses belajar mengajar adalah suatu aspek dari lingkungan sekolah yang
terorganisasi. Lingkungan ini diatur serta diawasi agar kegiatan belajar terarah sesuai
terdapat dua hal yang ikut menentukan keberhasilan, yakni pengaturan proses belajar
mengajar, serta pengajaran itu sendiri, dan keduanya mempunyai ketergantungan satu
sama lain. Kemampuan mengatur proses belajar mengajar yang baik, akan
menciptakan situasi yang memungkinkan anak belajar, sehingga merupakan titik awal
keberhasil pengajaran.
untuk setiap individu siswa. Proses belajar mengajar merupakan suatu rententan
28
kegiatan guru dalam menumbuhkan organisasi proses belajar mengajar yang efektif,
tujuan pengajaran, pengaturan penggunaan waktu luang, pengaturan ruang dan alat
2010:23).
Dalam proses belajar mengajar, selalu terdapat dua subyek yang berinteraksi
yaitu siswa sebagai anak didik dan guru sebagai pendidik. Siswa dalam pelajaran
menginginkan sesuatu yang menjadi kebutuhan bagi hidup dan kehidupan di hari
kelak. Kebutuhan yang ingin dicapai dalam belajar merupakan suatu dorongan yang
timbul dari dalam dirinya sejak mengenal dunia pendidikan. Tentunya dalam
Proses belajar mengajar adalah suatu proses yang dengan sengaja diciptakan untuk
kepentingan anak didik. Agar anak didik senang dan bergairah dalam belajar, guru
semua potensi kelas yang ada. Keinginan ini selalu ada pada setiap diri guru dimana
menciptakan kondisi belajar dalam kelas tanpa menggunakan job description (uraian
kerja) dalam proses mengajar. Sehubungan dengan hal ini, Syaiful, dkk, (2010:29)
mengajar adalah:
29
1. Kegiatan-kegiatan organisasi belajar. Organisasi belajar, merupakan usaha
mengajar di sekolah, maka yang dimaksud masukan mentah atau raw input adalah
siswa. Sebagai raw input, siswa memiliki karakteristik tertentu, baik fisiologis
maupun psikologis. Di samping itu, faktor lain yang dapat mempengaruhi proses dan
a. Faktor Eksternal
b. Faktor Internal
belajar mengajar merupakan aktivitas yang paling penting karena melalui proses
itulah tujuan pendidikan akan dicapai dalam bentuk perubahan perilaku siswa.
30
2.4 Kerangka Berpikir
Siswa kelas III DI Ensino Basico Central No.03 Vila-Nova Baucau Tahun Ajaran
2013, Di mana, dari judul tersebut terdapat dua variabel yang menjadi sasaran
penelitian, yaitu variabel bebas Lingkungan Sekolah yang disebut variabel (X) dan
variabel terikat yaitu Motivasi belajar yang disebut variabel (Y). Untuk itu, kerangka
2.5 Hipotesis
melalui data yang terkumpul. Jadi, hiptesis dalam penelitian ini adalah diduga
belajar pada siswa kelas III di Ensino Basico Central No.03 Vila-Nova Baucau Tahun
Ajaran 2014.
31
BAB III
METODE PENELITIAN
Yang menjadi Lokasi utama dalam penelitian ini adalah tempat dimana
peneliti melakukan observasi atau penelitian. Dengan demikian Tempat atau lokasi
Waktu dalam Penelitian ini akan dilakukan selama tiga Bulan terhitung mulai
3.2.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan subjek atau suatu obyek yang akan diteliti
dianalisis dan disimpulkan serta kesimpulan tersebut benar-benar terwakili, hal ini
semua nilai yang mungkin hasil perhitungan atau mengukur kualitas dan kuantitatif
mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota, kumpulan yang lengkap dan jelas
32
Berdasarkan kedua pendapat di atas, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas III di Ensino Basico Central No.03 Vila-
3.2.2. Sampel
Menurut Dr. Sugiyono ( 2010 :81) menyatakan bahwa Sampel adalah bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut dan populasi yang
ada di EBC. No. 03 Vila-Nova Baucau jumlahnya beasar, tetapi peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi hanya representatif yaitu terdiri
dari 60 orang maka ke enam puluh itu untuk dijadikan sebagai responden dalam
penelitian ini.
Penelitian ini, meliputi dua varibel yaitu Lingkungan sekolah dan Motivasi
Belajar Siswa. Berdasarkan hubungan adanya variabel pertama (X) dan variabel
kedua (Y), yang telah diuraikan di atas maka kedua variabel ini dapat dibedakan
sebagai berikut:
33
3.3.2 Variabel Terikat
Bahwa variabel ini adalah variabel kedua yaitu Motivasi Belajar Siswa
dan hasil bekerja dalam proses belajar mengajar atas seluruh guru di sekolah serta
34
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
langsung kepada para responden dan peneliti dapat memberikan penjelasan atas
berikut:
variabel
35
3.5 Instrumen Penelitian
dilokasi yang telah ditentukan, dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument
Skala Likert, yang dapat membantu peneliti untuk mengetahui fenomena sosial, ini
ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, dengan skala likert, maka variabel yang akan
diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item yang dapat berupa pertanyaan, setiap item instrument
yang menggunakan Skala Liker mempunyai nilai dari sangat positif sampai sangat
Pada tahap ini penulis terjun langsung ke sekolah atau kelas pada saat guru
sedang mengajar penelitian untuk mengamati secara langsung masalah yang akan
diteliti.
tertulis yang harus dijawab secara tertulis juga. Jadi questioner/angket tertulis
36
merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengadakan
Bahwa syarat penting yang berlaku pada sebuah kuesioner, yaitu kuesioner
untuk valid dikatakan ( sah ) jika pertanyaan pada suatu kuesioner mampu untuk
skor butir pertanyaan dengan total skor seluruh pertanyaan dengan menggunakan
rumus korelasi product momment dari korelasi Pearson. Suatu butir pertanyaan
dikatakan valid atau sah jika nilai R hitung adalah positif lebih besar dari pada R tabel atau
nilai korelasi memiliki nilai signifikansi. Maka pada butir pertanyaan atau
ada 5 butir pertanyaan, dengan demikian jumlah seluruhnya ada 10 butir pertanyaan
Cronbachs Alpha atau alpha hitung dengan alpha tabel. Jika alpha hitung lebih besar
dari pada alpha table, maka butir pertanyaan dinyatakan reliabel terhadap indikator,
37
jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu
ke waktu. Pengukuran reabilitas pada dasarnya bisa dilakukan dengan dua cara : 1)
Repeated Measures atau ukur ulang. Disini seseorang akan disoroti pertanyaan yag
sama pada waktu yang berbeda kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan
jawabannya, dan 2) One shot atau diukur sekali saja. Disini pengukuran hanya sekali
dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain. Dalam penelitian ini
pengukuran rebialitas diukur dengan one shot atau sekali diukur saja.
Kemudian dikaji melalui Quessioner dan dianalisa secara kuantitatif dan memakai
alat analisis data dengan korelasi product Momment ( KPM ) sebagai berikut:
yakni:
X
Y
rxy= n . Y 2
n . X 2 .
n ( XY )( X ) .( Y )
38
Korelasi PPM dilambangkan (r) dengan ketentuan nilai r tidak lebih dari harga (-1
r +1). Apabila r=-1 artinya korelasinya negative sempurna; r=0 artinya tidak
ada korelasi; r=1 artinya korelasinya sangat kuat. Sedangkan arti dari r akan
r n2
thitung =
1r 2
di mana thitung = Nilai t
n = jumlah sampel
39
DAFTAR PUSTAKA
Motivasi belajar
PersadaPress,Jakarta
Jakarta
Persada, Jakarta
40
Suharsini, A.2006. Prosedur Penelitian Pendidikan Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta.
,BANDUNG.
41