Anda di halaman 1dari 17

PENERAPAN FUNGSI MANAJEMEN DALAM MICE

“Pelayanan akomodasi, makanan dan minuman”

KELOMPOK XII

AINUN YOLANDA (17212005)


ST NAURA PARADIVYA (17212024)

MANAJAMEN KEPARIWISATAAN

POLITEKNIK NEGERI PARIWISATA MAKASSAR

TAHUN AKADEMIK 2018/2019


DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................................iii

BAB I. PENDAHULUAN

Latar Belakang ...........................................................................................................1


Batasan Masalah.........................................................................................................3
Rumusan Masalah ......................................................................................................3

BAB II. PEMBAHASAN

Fungsi Manajemen .....................................................................................................4


Pelayanan Akomodasi… ............................................................................................5
Pelayanana Makanan dan Minuman ..........................................................................5

BAB III. PENUTUP

Kesimpulan ................................................................................................................7
Saran ...........................................................................................................................7

Daftar Pustaka ........................................................................................................................8

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kita
berbagai macam nikmat, sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu
membawa keberkahan, baik kehidupan di alam dunia ini, terlebih lagi pada
kehidupan akhirat kelak, sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita
capai menjadi lebih mudah dan penuh manfaat.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya kami ucapkan kepada Dosen serta
teman-teman sekalian yang telah membantu sehingga makalah ini terselesaikan
dalam waktu yang telah ditentukan. Kami menyadari sekali, di dalam penyusunan
makalah dengan pokok pembahasan: “Penerapan Fungsi Manajemen dalam
MICE” ini masih jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangnya,
baik dari segi tata bahasa maupun dalam hal pengkonsolidasian kepada dosen
serta teman-teman sekalian, untuk itu besar harapan kami jika ada kritik dan saran
yang membangun untuk lebih menyempurnakan makalah-makalah kami di lain
waktu.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini ialah, mudah-
mudahan apa yang kami susun ini penuh manfaat, baik untuk pribadi, teman-
teman sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Makassar, 2 September 2018

Penyusun,

AINUN YOLANDA (17212005)


ST NAURA PARADIVYA AL-N (17212024)

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
MICE adalah kepanjangan dari “Meeting, Incentive, Convention and
Exhibition” di dalam bahasa indonesia artinya adalah Pertemuan, Insentif,
Konvensi dan Pameran. Industri MICE paling banyak digelar dalam event-event
pariwisata dan pameran barang atau jasa, dengan kelompok atau jumlah peserta
yang besar dan biasanya direncanakan dengan matang, berangkat bersama untuk
suatu tujuan tertentu.
Adapun bentuk-bentuk MICE yaitu:
a. Meeting
Meeting adalah istilah bahasa inggris yang berarti rapat, pertemuan atau
persidangan. Meeting merupakan suatu kegiatan yang termasuk di dalam
MICE.
Menurut Kesrul (2004:8); Meeting Suatu pertemuan atau persidangan
yang diselenggarakan oleh kelompok orang yang tergabung dalam
asosiasi, perkumpulan atau perserikatan dengan tujuan mengembangkan
profesionalisme, peningkatan sumber daya manusia, menggalang kerja
sama anggota dan pengurus, menyebarluaskan informasi terbaru,
publikasi, hubungan kemasyarakatan.
Menurut Kesrul (2004:3); “Meeting adalah suatu kegiatan kepariwisataan
yang aktifitasnya merupakan perpaduan antara leisure dan business,
biasanya melibatkan orang secara bersama-sama”.
b. Incentive
Undang-undang No.9 tahun 1990 yang dikutip oleh Pendit (1999:27);
menjelaskan bahwa perjalanan insentive merupakan suatu kegiatan
perjalanan yang diselenggarakan oleh suatu perusahaan untuk para
karyawan dan mitra usaha sebagai imbalan penghargaan atas prestasi
mereka dalam kaitan penyelenggaraan konvensi yang membahas
perkembangan kegiatan perusahaan yang bersangkutan.

1
Menurut Kesrul (2004:18), bahwa insentive merupakan hadiah atau
penghargaan yang diberikan oleh suatu perusahaan kepada karyawan,
klien, atau konsumen. Bentuknya bisa berupa uang, paket wisata atau
barang.
c. Conference
Menurut (Pendit,1999:29), Istilah conference diterjemahkan dengan
konferensi dalam bahasa Indonesia yang mengandung pengertian sama.
Dalam prakteknya, arti meeting sama saja dengan conference, maka secara
teknis akronim mice sesungguhnya adalah istilah yang memudahkan orang
mengingatnya bahwa kegiatan-kegiatan yang dimaksud sebagai
perencanaan, pelaksanaan dan penyelenggaraan sebuah meeting, incentive,
conference dan exhibition hakekatnya merupakan sarana yang sekaligus
adalah produk paket-paket wisata yang siap dipasarkan. Kegiatan-kegiatan
ini dalam industri pariwisata dikelompokkan dalam sati kategori, yaitu
mice.
Menurut Kesrul, (2004 :7), Conference atau konferensi adalah suatu
pertemuan yang diselenggarakan terutama mengenai bentuk-bentuk tata
karena, adat atau kebiasaan yang berdasarkan mufakat umum, dua
perjanjian antara negara-negara para penguasa pemerintahan atau
perjanjian international mengenai topik tawanan perang dan sebagainya.
d. Exhibition
Exhibition berarti pameran, dalam kaitannya dengan industri pariwisata,
pameran termasuk dalam bisnis wisata konvensi. Hal ini diatur dalam
Surat Keputusan Menparpostel RI Nomor KM. 108 / HM. 703 / MPPT-91,
Bab I, Pasal 1c, yang dikutip oleh Pendit (1999:34) yang berbunyi “
Pameran merupakan suatu kegiatan untuk menyebar luaskan informasi dan
promosi yang ada hubungannya dengan penyelenggaraan konvensi atau
yang ada kaitannya dengan pariwisata.

2
Manajemen adalah ilmu dan seni perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan terhadap usaha-usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Fungsi manajemen mencakup elemen-elemen yang melekat dalam
kegiatan manajemen yang dijadikan sebagai suatu acuan oleh seorang manajer pada
waktu melaksanakan suatu kegiatan guna mencapai suatu tujuan tertentu. Manajer
memastikan semuanya berjalan lancar sesuai tujuan. Dalam penerapan fungsi
manajemen dalam MICE terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan diantara
lain yaitu ketersediaan pelayanan akomodasi dan pelayanan makanan dan
minuman, pengelolaan suatu jasa pelayanan dapat memudahkan dan membuat
suatu pelaksaan event berjalan dengan lancar.

1. Batasan Masalah
1.1 Fungsi penerapan manajemen dalam MICE
1.2 Pelayanan Akomodasi, Makanan dan Minuman

2. Rumusan Masalah
1.1 Apa saja Fungsi penerapan manajemen dalam penerapan MICE?
1.2 Bagaimana pelayanan Akomodasi, Makanan dan Minuman yang
terdapat dalam penerapan MICE?

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen mencakup elemen-elemen yang melekat dalam
kegiatan manajemen yang dijadikan sebagai suatu acuan oleh seorang manajer
pada waktu melaksanakan suatu kegiatan guna mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajer memastikan semuanya berjalan lancar sesuai tujuan. Berikut adalah
fungsi-fungsi manajemen. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Merencanakan
Manajer merencanakan suatu kegiatan untuk mencapai tujuan. Perencanaan
tersebut meliputi apa yang harus dilakukan dan berapa anggarannya. Perencanaan
juga termasuk agenda, upaya, dan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan. Tujuan juga ditentukan saat pertama kali melakukan
perencanaan. Hasilnya berupa rencana, baik rencana jangka panjang maupun
jangka pendek.
2. Mengorganisasikan
Manajer mengorganisasikan suatu perencanaan. Setelah perencanaan selesai
dirancang, manajer akan menentukan siapa-siapa saja yang melakukan kewajiban
tertentu dan ditempatkan di posisi tertentu. Hasil dari proses pengorganisasian
adalah kelompok atau organisasi dengan masing-masing tugasnya. Manajer juga
harus mampu mencegah terjadinya kekosongan dalam suatu posisi sehingga
perencanaan tidak dapat berjalan dengan baik. Selain itu, pengaturan sumber daya
selain manusia juga diatur dalam fungsi ini.
3. Mengarahkan
Manajer mengarahkan seluruh bawahannya untuk dapat menjalankan
tugasnya masing-masing sesuai perencanaan. Manajer harus mampu memotivasi
dan mengarahkan supaya hasil pekerjaan mereka berjalan dengan baik dan sesuai
dengan tujuan yang diharapkan.
4. Menkoordinasi
Manajer mengendalikan atau menkoordinasi bawahannya supaya proses
berjalan sesuai rencana. Manajer juga memandu bawahannya supaya bekerja

4
sesuai rencana dan membuat mereka saling bekerjasama. Selain itu, manajer juga
berperan mencegah perselisihan antar bawahan.
5. Mengawasi
Manajer mengawasi seluruh proses organisasi dan memastikan semuanya
berjalan dengan baik. Manajer senantiasa memeriksa dan mengoreksi setiap hasil
pekerjaan supaya sesuai dengan rencana. Hal ini bertujuan untuk menghindari
hambatan-hambatan dalam mencapai tujuan. Manajer juga harus mampu mencari
solusi alternatif bila salah satu perencanaan sebelumnya tidak bisa berjalan
dengan lancar. (Tambahan)
6. Mengevaluasi
Hasil akhir juga harus dievaluasi untuk menilai seberapa dekat hasil pekerjaan
dengan tujuan, atau bahkan melampaui tujuan. Sehingga manajer dapat melakukan
evaluasi supaya perencanaan selanjutnya bisa lebih baik lagi.
7. Hubungan Dengan Pihak Eksternal
Biasanya, pihak luar ketika ingin menemui suatu organisasi atau perusahaan,
mereka akan bertemu dengan pihak manajemen terlebih dahulu. Terutama
pertemuan yang menyangkut perusahaan atau organisasi secara keseluruhan. Hal
ini karena manajer yang paling banyak mengetahui seluk beluk organisasi atau
perusahaan.

B. PELAYANAN AKOMODASI
Dalam pelaksanaan atau penerapan MICE, penyediaan akomodasi pada
suatu kegiatan sangat penting dalam menunjang terlaksanya sebuah event.
Berikut ini daftar penanganan akomodasi yang harus di cek:
- Akomodasi sesuai harapan peserta
- Penginapan : Jumlah kamar, tipe kamar dan tempat tidur
- Kamar gratis untuk panitia atau komite : jumlah, tipe, dan fasilitas yang harus
dibayar
- Kamar khusus untuk organisasi dan tamu resmi : jumlah, tipe, dan harga.

5
1. Akomodasi secara umum dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
 Akomodasi Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan
dioperasikan semata-mata untuk mencari keuntungan yang sebesar-
besarnya.
 Akomodasi Semi Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan
dioperasikan bukan semata-mata untuk tujuan komersil, tetapi juga
untuk tujuan sosial (masyarakat yang kurang mampu).
 Akomodasi Non Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan
diopersikan semata-mata untuk tujuan non komersil, yaitu tidak
mencari keuntungan atau semata-mata untuk tujuan sosial atau bantuan
secara cuma-cuma, namun khusus untuk golongan/kalangan tertentu
dan juga untuk tujuan tertentu.

2. Jenis – jenis akomodasi


a. Akomodasi komersil
Akomodasi komersil adalah akomodasi yang dibangun dan
dioperasikan semata-mata untuk mencari keuntungan (profit) yang
sebesar-besarnya, jenisnya antara lain :
 Hotel, suatu bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial,
disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan
penginapan berikut makan dan minum (SK. Menteri perhubungan No.
PM.10/ Pw. 301/ Phb.77). Klasifikasi hotel menurut phisik (banyak
atau sedikitnya jumlah kamar) antara lain :

a) Hotel Kecil, hotel dengan 25 kamar atau kurang.

b) Hotel Sedang, hotel yang memiliki lebih dari 25 dan kurang dari
100 kamar.

c) Hotel menengah, hotel dengan jumlah kamar lebih dari 100 dan
kurang dari 300 kamar.

6
d) Hotel besar, adalah hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar.

 Motel, dalam bahasa inggris, motel, motor hotel, and motor court are
designed to serve the needs of motorists and, as a necessity, must
provide facilities for car parking (private garage), car services, and
easy access from the higway.

Motel pertama kali timbul di Amerika Serikat atas dasar permintaan


pasar yaitu kenyataan adanya kebutuhan akan penginapan sementara
bagi orang-orang yang bepergian dengan kendaraan sendiri sebelum
mereka melanjutkan perjalanannya kembali.

 Hostel (Youth Hostel), adalah bentuk hotel yang disediakan bagi


remaja atau pelajar dengan tarif relatif lebih murah (youth hostel di
Indonesia dikenal dengan istilah pondok wisata remaja).
 Cotagge, sejenis akomodasi yang berlokasi disekitar pantai atau danau
dengan bentuk bangunannya terpisah-pisah atau berpondok-pondok,
serta dilengkapi dengan fasilitas rekreasi pantai atau laut.
 Bungalow, sejenis akomodasi yang berbentuk rumah-rumah berlokasi
di daerah pegunungan, yang disewakan untuk keluarga/rombongan
karyawan untuk seminar /lokakarya, dan sebagai tempat peristirahatan
padawaktu liburan.
 Inn, sejenis akomodasi yang berlokasi di daerah peristirahatan
menghubungkan dua buah kota, menyediakan penginapan, makan dan
minum, serta pelayanan umum lainnya, serta disewakan untuk umum
bagi orang-orang yang mengadakan perjalanan dan singgah
(beristirahat) untuk sementara waktu (kurang dari 24 jam dan jarang
sampai 2 / 3 hari).
 Guest House, sejenis akomodasi yang dimiliki oleh perusahaan,
instansi pemerintah / swasta yang diperuntukan bagi para tamu-
tamunya yang menginap dan mendapatkan fasilitas makan, minum
serta pelayanan lainnya yang disediakan secara sederhana dan gratis

7
atau ditanggung perusahaan / instansi yang mengundangnya, tetapi bila
guest house ini dimilki oleh perusahaan swasta yang dibuka untuk
umum maka sifatnya sama dengan hotel yaitu bertujuan untuk mencari
keuntungan hanya pelayanannya yang secara sederhana.
 Apartment House, sejenis akomodasi yang disewakan untuk ditempati
sebagai rumah tinggal ( dalam jangka waktu lama ) untuk 2, 3 atau 4
keluarga secara terpisah.
 Logement (Losmen), sejenis akomodasi yang menggunakan sebagian
atau keseluruhan bangunan rumah untuk penginapan dengan atau tanpa
makan dan minum bagi setiap orang yang datang untuk beristirahat
sementara waktu. ( saat ini kebanyakan losmen menjadi hotel melati ),
dengan fasilitas dan tarif yang lebih rendah dari hotel berbintang.
 Floating Hotel, sejenis akomodasi yang berada di atas kapal-kapal
pesiar yang menyediakan fasilitas kamar, makan dan minum serta
fasilitas pelayanan dan hiburan seperti hotel, namun berfungsi pula
sebagai alat transportasi laut.
 Pension, sejenis akomodasi berupa hotel kecil yang menyediakan
pelayanan penginapan, makan dan minum tamu-tamunya dengan tarif
relatif rendah.
 Mansion House, sejenis akomodasi berbentuk rumah-rumah besar
yang ditempati/disewakan kepada beberapa keluarga atau satu keluarga
besar, ataupun kelompok karyawan yang ditanggung oleh suatu
perusahaan.
 Ryokan, akomodasi khas Jepang, yang memiliki sarana dan fasilitas
serta pelayanan khas sesuai dengan kebiasaan orang-orang Jepang.
 Marina Boatel, Nautel, sejenis akomodasi yang dibangun/berada di
atas sungai, danau atau laut yang dapat berfungsi juga sebagai
penambatan/bersandarnya kapal-kapal pribadi dan kapal-kapal kecil
yang melayani wisata bahari.
 Holiday Flatlets, sejenis akomodasi yang dilengkapi dengan peralatan
rumah tangga, peralatan rekreasi, dan peralatan olahraga yang

8
disewakan secara mingguan / pada hari-hari libur dengan pelayanan /
pemeliharaan dan pembersihan ruangan secara minimal.
 Lodging House, sejenis rumah yang menyediakan tempat menginap
untuk satu malam saja atau untuk waktu kurang dari 1 minggu sekali
datang menginap.
 Boarding House, yaitu suatu bangunan atau bagian dari bangunan yang
menyediakan tempat menginap untuk waktu singkat seperti lodging
house, hanya ditambah dengan makan dan minum.
 Condominium Hotel, suatu kompleks bangunan yang dimiliki oleh
bebrapa orang pengusaha, atau bangunan tersebut dapat dijual untuk
beberapa pengusaha dengan perusahaan yang berbeda jenis usahanya.

b. Akomodasi semi komersil

Akomodasi semi komersial adalah akomodasi yang dibangun dan


dioperasikan bukan semata-mata untuk tujuan komersil, tetapi juga
untuk tujuan sosial (masyarakat yang kurang mampu), jenisnya antara
lain :

1. Graha Wisata Remaja

2. Asrama Mahasiswa/Pelajar

3. Pondok Pesantren

4. Rumah Sakit

5. Home-Stay

6. Rooming House

7. Holiday Camp

8. Camping Ground/Camping Site

9
9. Wisma

10. Penginapan

c. Akomodasi non komersil

Akomodasi Non Komersil, yaitu akomodasi yang dibangun dan


diopersikan semata-mata untuk tujuan non komersil, yaitu tidak mencari
keuntungan atau semata-mata untuk tujuan sosial atau bantuan secara
cuma-cuma, namun khusus untuk golongan/kalangan tertentu dan juga
untuk tujuan tertentu, jenisnya antara lain :

1. Mess (yang dimiliki instansi pemerintah/departemen)

2. Guest House (dilingkungan Istana,khusus bagi tamu negar)

3. Rumah Panti Asuhan

4. Pemondokan

5. Villa (yang dimiliki secara pribadi)

C. PELAYANAN MAKANAN DAN MINUMAN


Menurut Kesrul (2004:113), Mengemukakan bahwa agar acara pertemuan
atau konferensi berjalan dengan lancar dan mengurangi complaint makanan dan
minuman. Seorang meeting manager perlu memeriksa lokasi dan penempatan
reguler food and beverage, room service and banquet capabilities. Evaluasi
kualitas makanan dan minuman meliputi appearance and attractiveness,
cleanliness, dan jenis serta variasi makanan dan minuman pada saat ramai (peak
hours) untuk mengetahui ketersediaan stok pelayanan dan keterampilan.
Termasuk harga yang sesuai dengan penawaran, di samping itu apakah perlu
melakukan pemesanan terlebih dahulu. Apakah restaurant tersebut melayani

10
permintaan khusus atau tambahan menyangkut layout dan jenis makanan dan
minuman.

Kualitas pelayanan yang diberikan adalah merupakan kinerja terpenting


oleh penyelenggara konvensi bagi kepuasan pelanggan/pesertanya. Penyelenggara
harus memperhatikan hal-hal yang dianggap penting oleh konsumennya, agar
pelanggan/peserta dapat merasakan kepuasan sebagaimana yang diharapkan. Ada
dua definisi yang dianggap cukup mewakili kepuasan pelanggan atau disebut juga
dengan “customer satisfaction” yaitu:
a. Swan, et sl. (1980) mendefinisikan kepuasan pelanggan sebagai evaluasi
secara sadar atau penilaian kognitif menyangkut apakah kinerja produk
atau jasa bagus atau tidak atau apakah produk bersangkutan cocok atau
tidak dengan tujuan pemakaiannya.
b. Kotler (2009) kepuasan pelanggan adalah hasil yang dirasakan oleh
pelanggan yang sesuai dengan harapannya.

Secara garis besar pelayanan makanan dan minuman meluputi hal-hal berikut :

1. Mempersiapkan area restoran untuk pelayanan.


2. Menyiapkan dan mengatur meja.
3. Menyambut pelanggan.
4. Mengambil dan memproses pesanan.
5. Menyajikan makanan dan minuman dan membersihkannya.
6. Menutup area resto

Selain itu untuk pelayanan makanan dan minuman, Menurut Kesrul


(2004:113); Mengemukakan bahwa agar acara pertemuan atau konferensi berjalan
dengan lancar dan mengurangi complaint makanan dan minuman. Seorang
meeting manager perlu memeriksa lokasi dan penempatan reguler food and
beverage, room service and banquet capabilities. Evaluasi kualitas makanan dan
minuman meliputi appearance and attractiveness, cleanliness, dan jenis serta

11
variasi makanan dan minuman pada saat ramai (peak hours) untuk mengetahui
ketersediaan stok pelayanan dan keterampilan.

12
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
MICE diartikan sebagai wisata konvensi, dengan batasan : usaha jasa
konvensi, perjalanan insentif, dan pameran merupakan usaha dengan
kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang
(negarawan, usahawan, cendikiawan dsb) untuk membahas masalah-
masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Kualitas pelayanan
yang diberikan diantara lain ketersediaan akomodasi yang memadai serta
pelayanan catering (makanan dan minuman) merupakan kinerja terpenting
oleh penyelenggara konvensi bagi kepuasan pelanggan/pesertanya.
Kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan/peserta merupakan respon
terhadap evaluasi kesesuaian yang dirasakan antara harapan dengan
kinerja aktual yang dirasakan. Salah satu faktor yang menentukaan
kepuasan pelanggan/peserta konvensi adalah presepsinya mengenai
kualitas penyelenggaraan MICE dan bagaimana usaha jasa yang tersedia
didalamnya.

2. SARAN
Perkembangan Mice di Indonesia sudah semakin maju diharapkan
pelayanan yang diberikan kepada peserta yang menghadiri
penyelenggaraan MICE juga semakin baik kedepannya. Dengan kerjasama
yang baik serta kontribusi antara penyelenggara maupun pihak yang terkait
sehingga mampu mendukung suksesnya sebuah penyelenggaraan MICE.

13
DAFTAR PUSTAKA

Getz, D. (1997), Event Management and event Tourism, New York, Cognizant
Communication Corporation.

http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/05/jenis-jenis-akomodasi-
pariwisata.html

Noor, A (2009), Manajemen Event, Alfabeta, Bandung.

14

Anda mungkin juga menyukai