Disusun oleh
SELLA APRILIANI 03170100004
Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dalam penulisan makalah ini,
saya merasa masih banyak kekurangan baik teknis penulisan maupun materi yang
dibuat, mengingat akan kemampuan yang dimiliki dan pengetahuan yang belum
terlalu luas. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini khususnya kepada Dosen
pembimbing ibu Ns.Heny Suryanti,S.Kep,MARS
Akhir kata saya berharap semoga makalah ini bermanfaat dan memberikan
pengetahuan yang lebih luas bagi semua pembaca. Terimakasih.
Penulis
i
DAFTAR ISI
iii
1
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan industri perhotelan tidak terlepas dari tumbuh dan
berkembangnya kegiatan industri kepariwisataan yang telah berkembang di
berbagai negara di seluruh belahan dunia yang mengelola sektor pariwisata.
Kemajuan perkembangan pariwisata sebagai industri, sebenarnya ditunjang oleh
bermacam-macam usaha yang perlu dikelola secara terpadu dan baik yang salah
satu diantaranya adalah akomodasi yang menjamin penginapan yang nyaman.
Fungsi hotel secara umum yang dikenal oleh masyarakat luas adalah sebagai tempat
atau sarana akomodasi untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan, pelancong),
sebagai tempat beristirahat atau tinggal sementara waktu dari perjalanan jauh dari
tempat asalnya.
Karna Linen Section adalah bagian yang sangat penting di Hotel, maka
penulis tertarik untuk membuat karya ilmiah mengenai Linen Section di hotel
dengan judul “Pengelolaan Linen di Hotel”
1
I.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas , maka rumusan dalam makalah ini :
2
BAB II
PEMBAHASAN
pengendalian seluruh kain-kain yang terdapat dalam suatu kamar hotel yang
meliputi bath towel, hand towel, face towel, sheet, bed pad, bath curtain dan bath
mat.
2.2 HOUSEKEEPING
3
2. Koridor
3. Kamar mandi umum
4. Elevator
5. Ruang serbaguna
6. Ruang linen
7. Ruang penyimpanan seragam karyawan
8. Loker karyawan
9. Area parkir
10. Tangga
11. Restoran dan bar
12. Kantor
13. Kolom renang
14. Toko souvenir
4
hotel.pendidikan tenaga kerja minimal SMIP ( Sekolah Menengah Industri
Pariwisata)
3. fasilitas pendukung
Fasilitas pendukung yang dimaksud adalah ruangan yang digunakan oleh
karyawan housekeeping. Ruangan ini dapat digunakan untuk pertemuan
antara atasan dan bawahan. Ruangan ini mudah di bersihkan.
5
a. menangani penyimpanan , penyediaan , kelengkapan , kebersihan da
kerapihan seluruh jenis – jenis linen yang di btutuhkan untuk keperluan
operasional hotel
memberi masukan-masukan ataupun saran-saran tentang kualitas jenis
linen yang akan di beli.
5.. laundry supervisor
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. melaksanakan pemeliharaan seluruh jenis linen yang digunakan oleh
operasional hotel
b. mengawasi penerimaan pekerjaan cucian pakaian tamu dan seragam
karyawan hotel
2.3 PROSEDUR PENCUCIAN PAKAIAN TAMU
1. Pengumpulan
Saat proses Pengumpulan, untuk memastikan kondisi pakaian tamu,
Pakaian harus diperiksa terlebih dahulu secara teliti. Kemudian dihitung
jumlah pakaian serta dituliskan juga nomor kamar, nama tamu. Setelah itu
Masukan ke dalam laundry bag, Konfirmasi dengan tamu, dan tamu diminta
untuk menandatangani lauindry list.
2. Transportasi
Terdapat 2 cara dalam membawa pakaian Laundry Tamu
a. Membawa pakaian dengan tangan
b. Membawa dengan trolly
Memberi tanda sangat penting agar pakaian tamu tidak saling tertukar.
4. Pencucian
Dilakukan pencucian dengan berbagai bahan pembersih, pencucian Guest
Linen dilakukan terpisah dengan pencucian House Linen.
5. Pemerasan
Kecepatan pemerasan :
low speed : < 300 RPM
medium speed : 300 – 400 RPM
hight speed : 700 – 900 RPM
Hindari pemerasan yang berlebihan, karena akan mengakibatkan
kerusakan sera kain, dan hati-hati dengan jenis kain yang sensitif. Setelah
6
Pemerasan selesai dilanjutkan dengan Proses Pengeringan dan
Pengepresan menggunakan Garmen press, Wool Press, Hand ironer.
7. Pembukuan
a. Pakaian dicatat data guest laundry book.
b. Catat jenis pakaian, proses pencucian, harga, nama tamu,
nomorkamar.
8. Pengiriman
Saat proses Pengiriman dilakukan juga Proses Billing (Pembayaran atau
Pemberian Kwitansi Laundry)
7
2.5 STRUKTUR ORGANISASI LAYANAN LAUNDRY
1. LAUNDRY MANAGER
Bertugas dan berfungsi memimpim seluruh pelaksanaan kegiatan proses
pencucian di laundry dan dry cleaning
Bertanggung jawab atas pengeluaran untuk biaya operasional.
Melatih dan memotivasi bawahannya.
Menangani masalah atau keluhan tamu.
2. LAUNDRY SECRETARY
Tugasnya ialah membantu Laundry Manager dalam menyelesaikan seluruh
tugas-tugas yang sifatnya administrative.
6. ORDER TAKER
Mencatat permintaan pencucian tamu dan menginformasikan kepada valet
agar mengambil cucian tersebut.
8
7. VALET
Petugas yang bertanggung jawab atas pengambilan & pengantaran cucian
tamu.
8. CHECKER
Memeriksa seluruh cucian tamu sebelum diproses yaitu menangani kondisi
cucian (kancing, saku).
Menghitung kembali jumlah cucian agar sesuai dengan daftar laundry.
Memindahkan data dari laundry list ke buku cucian tamu.
Menyerahkan laundry list ke bagian laundry, dry cleaning dan laundry
office.
9. MARKER
Memberikan tanda ke setiap jenis cucian agar tidak tertukar untuk itu
diperlukan linen paper (kertas kain) yang kuat dan tahan, berisi :
a. Nomor kamar
b. Tanggal
c. Kode dari si pembuat.
10. WASHER
Melaksanakan proses pencucian pakaian tamu, pakaian pegawai, lena hotel
dan atau out side laundry dengan mesin menurut standar dan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan.
11. PRESSER
Mengepres pakaian tamu dan pakaian pegawai menurut standar dan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.
13. MANGLER
Mengepres linen hotel dan atau out side linen sesuai dengan standar yang
ditentukan dan melipat menurut prosedur yang telah ditetapkan.
9
sesuatunya akan bekerja atau berjalan sesuai dengan instruksi yang diminta
oleh operatornya, sehingga hal ini akan mempermudah tugas para operator
laundry.
Adapun mesin / peralatan laundry tersebut adalah sebagai berikut:
Mesin ini biasanya dioperasikan secara otomatis, akan tetapi masih banyak
mesin-mesin lama yang dioperasikan secara manual. Didalam mesin ini akan
terjadi suatu proses pembasahan dan penyabunan (aksi kimia) dan sekaligus
proses bantingan yang disebabkan gerak putar dari drum mesin (aksi
mekanik). Pada aksi mekanik ini pakaian akan diputar bolak-balik seolaholah
dibanting dan gerakan berputar inipun memungkinkan air akan ikut bergerak
menembus serat kain, sehingga kotoran akan lepas dari kain yang dicuci.
Mesin cuci ini juga berfungsi sebagai mesin pembilas pada saat mencuci
pakaian maupun mencuci pada cucian lainnya. Mesin ini dilengkapi dengan:
a. Kran air dingin dan air panas untuk mencuci
b. Kran steam yang dapat memanaskan cucian
c. Timer/pengatur waktu
d. Temperatur/pengatur panas
e. Level/pengukur tinggi air dalam mesin
f. Kran pembuangan air
g. Pintu untuk memasukkan dan mengeluarkan cucian
h. Kunci pemutar mesin
i. Kotak untuk memasukkan chemical / bahan pembersihuntuk mencuci
Mesin ini berfungsi sebagai mesin pemeras, pada proses pemerasan ini
pakaian akan diputar dengan kecepatan tinggi, sehingga air yang membasahi
pakaian akan tersedot keluar dan pakaian menjadi lembab. Jangka waktu
proses pemerasan ini disesuaikan dengan jenis dan keadaan material yang
diperas, makin tebal material pakaian tersebut maka waktu pemerasannyapun
lebih lama. Mesin pemeras ada yang menjadi satu pada mesin cuci tetapi ada
juga yg terpisah dari mesin cuci, mesin ini disebut extractor
machine.
Mesin ini digunakan untuk mengeringkan pakaian yang sudah diperas. Proses
pengeringan ini dilakukan dengan cara menghembuskan udara panas kedalam
10
drum mesin yang sedang berputar. Udara panas ini biasanya dihasilkan dari
pembakaran gas, steam (uap panas) atau element electric.
Mesin pelicin/press terdiri dari bermacam jenis atau fungsi, dan bisa kita
bedakan sebagai berikut:
a. Mesin Press Panas (Garment Press):
1) Setrika biasa (Electric Iron) Setrikaan ini menggunakan daya listrik
(element) sebagai sumber panasnya, dan dioperasikan secara manual (dengan
tangan).
2) Garment Press terdiri dari:
Collar & Cuff Press untuk melicinkankerah dan pergelangan tangan
kemejapanjang.
Mushroom Garment Press untukmelicinkan bagian dada punggung,pundak
dan tangan dari pakaian.
Utility Garment Press untuk melicinkancelana bagian bawah.
Wool press terdiri dari, top pant press,mushroom press dan utility wool
press.
3) Hand Iron Steam
Setrika ini seperti electric iron, tetapi menggunakan steam (uap panas) sebagai
pemanasnya, seterika ini digerakkan dengan tangan biasa.
Mesin ini sering juga disebut dengan Roller, Ironer dan digunakan untuk
mengepress bahan yang berbentuk lembaran, seperti sheet (sprei), pillow case
(sarung bantal), taplak meja (table cloth), napkin (serbet) dll.
11
7. Mesin Dry Cleaning.
Mesin ini digunakan untuk mencuci pakaian yang mewah, seperti baju pesta
atau jas dan bahan yang tidak tahan jika dicuci dengan air seperti wool, sutra
dan bahan lain yang tipis. Media pencuci dari mesin ini adalah Solvent
(Percloro Ethyline), solvent dapat dipakai ber(l)ulang-ulang. Jika solvent sudah
mulai kotor dapat disaring kembali dan digunakan kembali.
12
2.7 BAHAN PEMBERSIH ( CLEANING SUPPLIES)
1. Air : sebagai bahan utama mudah di dapat dan bisa di pakai sebagai bahan
campuran
2. Deterjen : suatu bahan kimia yg dapat menurunkan/menghilangkan
pengotor yg memiliki ikatan dengan pakaian. Kumpulan zat kimia yg
dipakai dalam proses pencucian
3. Strippes : berbentuk cairan dan dapat digunakan ntuk mengangkat lapisan
(sealer) dan finisher
4. Sealers : bahan pembersih berbentu cair yang berfungsi untuk melapisi
lantai atau kayu
5. Polisher (pengkilap) : dapat digunakan pada bahan dasar kayu,
metal,kaca,kulit dan mamer
6. Abrasive : zat kimia yang digunakan untuk menghilangkan kotoran yang
berat dan untuk pemoles
7. Disinfectant : bahan pembersih berbentuk cair yang berfungsi membunuh
kuman dan bakteri
8. Acid : bahan pembersih berbentuk asam
9. Alkali : bahan pembersih berbentuk cair . Ph alami alkali adalah 7
10. Solven : bahan pembersih ini berbentuk cair , dipakai dalam proses dry
cleaning
11. Amoniak : zat pembersih ini brbentuk cair dan kristal dengan bau yag khas
, keras ,serta tidak bewarna.
12. Multi pupose cleaner : bahan pembersih yang digunakan untuk mencuci
tembok , menggosok lantai
13. Penghilang bau ( deodorizers) : penyegaran ruangan dirancsng untuk
mengurangi bau tidak enak tau tak sedap
14. Pembersih logam : bahan ini berbentuk pasta
13
operasional pelayanan ini meliputi pelayanan pencucian biasa (laundry
service), pelayanan cuci kering (ddry cleaning service), dan setrika (press
only). Sedangkan waktu pelayanannya terbagi menjadi dua yaitu:
a. one day service/ regular/ today
adalah pelayanan pencucian pakaian tamu dimana cucian diserahkan
atau dikumpulkan oleh petugas sebelum pukul 10.00 pagi dan akan
dikembalikan pada pukul 18.00 pada hari yang sama
b. express service
adalah apabila tamu menghendaki pelayanan yang cepat, cucian/
pakaiannya selesai dicuci dalam waktu 2 sampai 3 jam. Untuk
pelayanan ini biasanya hotel akan memberikan harga tambahan
100% dari harga normal
Selain pelayanan diatas ada juga tamu yang mengirimkan cuciannya
setelah jam 10.00. tetapi menginginkan selesai pada hari yan sama
seperti halnya pada one day service. Pelayanan seperti ini pihak
hotel akan memberikan harga tambahan 50% dari harga normal
2. Prosedur pelayanan
pengambilan cucian tamu dikamar menjadi tanggung jawab valet.
Sedangkan untuk out side laundry tamu mengantar cuciannya ke hotel atau
pihak hotel yang amengambil ke agen-agen laundry yang bekerjasama
dengan hotel yang bersangkutan. Untuk penanganan out side laundry ini
seksi counter bekerja sama dengan seksi valet pada saat pengecekkannya.
Peralatan yangg harus dibawa valet pada saat pengambilan cucian tamu di
kamar adalah tas cucian (laundry bag), dafftar cucian (laundry list), valet
record dan alat tulis.
a. prosedur pengambilan cucian tamu (guest laundry)
1.) tamu yang berniat mencuciakan pakaiannya ke laundry
dapat melalui beberapa cara, yaitu :
a. menghubungi seksi order taker
b. menggantungkan kartu pelayanan laundry (
laundry service bag) di pintu
14
c. memberitahukan kepada room attendant atau
floor captain
2.) informasi yang diterima oleh petugas di atas selanjutnya
akan di informasikan kepada valet
3.) setelah menerima informasi tersebut valet menuju ke
kamar tamu sambil membawa perlengkapan yang
diperlukan
4.) sesampainya di kamar tamu valet mengetuk pintu kamar
tamu 3x sambil menyebutkan identitasnya
5.) apabila pintu dibuka oleh tamu ucapkan salam dan katakan
keperluan anda
6.) mintalah ijin kepada tamu untuk mengecek cucian
7.) setelah melakukan pengecekkan dan pada kolom hotel
sudah terisi, masukkan kembali cucian ke dalam tas
laundry beserta dengan list nya
8.) keluarlah dari kamar tamu ucapakan trimakasih kepada
tamu
9.) tutup pintu pelan-pelan letakkan laundry pada kereta
laundry bila anda membawanya
10.) isilah valet record dan bawalah cucian ke ruang
laundry serahkan kepada checker
11.) checker selanjutnya akan mengecek cucian tersebut.
15
3) Express service, yaitu pelayanan dalam waktu yang sangat
singkat ± 2 jam dengan penambahan ongkos sekitar 100%
dari harga standar
Kedua bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga pada saat ini
ke dua bahan ini banyak digabungkan untuk menghasilkan bahan pakaian
yang lebih kuat, halus, dan mudah menyerap.
Bahan pencuci di laundry pun sangat beragam dan penggunaan disesuaikan
dengan asal bahan pakaian. Pakaian yang terbuat dari kapas akan berbeda
bahan cucinya dengan pakaian yang terbuat dari wool.
Kelengkapan bahan pencuci yang digunakan di hotel sebagai berikut.
a. Air, merupakan media utama yang digunakan untuk pelepasan
kotoran. Pemilihan air yang tepat sangat berpengaruh pada daya
cuci detergen yang dapat mempengaruhi hasil cucian. Beberapa
sumber air yang kita ketahui yaitu air hujan, air sungai, air dari mata
16
air, air sumur, atau air leding. Untuk mendapatkan kualitas air yang
baik untuk pencucian, perlu dilakukan pemeriksaan air. Hal ini
meliputi faktor-faktor berikut.
1) Kesadahan, yaitu banyaknya zat kapur yang terkandung
dalam air.
2) pH,yaitu logaritma dari ion-ion hidrogen yang menyatakan
kondisi air yang bersangkutan.
a) pH lebih besar dari 7 = basa
b) pH lebih kecil dari 7 = asam
c) p H sama dengan 7 = netral
d) Alkalinitas, yaitu berapa persen alkali ( kimia
sabun yang terkantung di dalam air ), agar tidak
terjadi kelebihan dosis penggunaan alkali sebagai
chemical.
b. Detergen, yaitu bahan kimia yang dapat berfungsi menurunkan atau
menghilangkan kotoran / noda yang memiliki ikatan pada pakaian.
Detergen merupakan campuran dari beberapa bahan kimia antara
lain surfactant, alkali builder,sequestrans ( pelunak air ), dan
additive lain ( optical brighter, anti redoposition, anti corrosive ).
c. Bleach ( pemutih ) adalah bahan pencuci yang dapat memutihkan
pakaian dan memusnahkan kuman-kuman. Bleach hanya dapat
bekerja setelah dalam air dan akan sangat baik bila menggunakan
air bersuhu 50 derajad celcius. Penggunaannya diutamakan untuk
bahan-bahan putih seperti linen, agar kelihatan lebih cemerlang.
d. Sour adalah bahan pencuci yang berguna untuk hal-hal berikut.
1. Menetralkan keadaan alkali yang terdapat pada
pakaian yang dicuci agar tidak gatal waktu dipakai,
tidak gosong bila disetrika
2. Menjaga pakaian putih tetap putih
3. Menghindari kerusakan pada pakaian berwarna,
sebagai akibat masih adanya sisa-sisa detergen
pada pakaian.
17
4. Mematikan kuman-kuman terutama untuk pakaian
berwarna yang hanya menggunakan air dingin dan
tidak menggunakan bleach.
e. Starch, manfaat starch antara lain untuk hal-hal berikut.
1. Memberikan perlindungan selaput film pada
permukaan pakaian sehingga dapat menahan
kotoran-kotoran yang masuk ke dalam serat
pakaian.
2. Memperkuat pakaian.
3. Memberikan permukaan yang rata dan licin pada
pakaian.
f. Softener ( pelembut ) adalah bahan pencuci yang berguna untuk
melembutkan pakaian. Softener biasanya dipergunakan untuk
mencuci bahan-bahan seperti handuk atau pakaian anak. Selain itu,
softener bisa memberikan efek-efek sebagai berikut.
1. Lebih mudah disetrika.
2. Lebih licin dan tidak kusut.
3. Menyegarkan.
g. Liquid soap ( bahan cair ) adalah pembersih sabun cair karena
mengandung obat pembersih noda / kotoran. Penggunaannya
disesuaikan dengan jumlah cucian.
18
1) Cantumkan nomor / kode untuk nama hari dalam satu
minggu, misalnya seperti berikut.
2) Pemberian penomoran dimulai dari nomor 101 sampai
140. Kemudian, dilanjutkan ke nomor 210 hingga 240 dan
seterusnya.
3) Pemberian tanda harus sesuai dengan daftar cucian.
4) Berikan tanda pada setiap pakaian tamu.
5) Bila akan memasang tanda baru, lepas lebih dahulu tanda
lama pada pakaian.
6) Periksa pada pakaian tamu apakah ada barang-barang
berharga milik tamu di dalamnya.
7) Pasang tanda pada tempat-tempat yang aman. Misalnya,
pada kantong bagian dalam, kerah bagian dalam, atau
pinggang bagian dalam.
8) Setelah diberi tanda, tempatkan pakaian sesuai dengan
layanan yang diinginkan.
19
Tujuan dari proses pencucian yaitu menghilangkan kotoran dan noda-noda,
menjaga agar pakaian bebas dari kuman-kuman, menjaga agar sifat asli dari pakaian
tetap bertahan seperti tetap halus, dan mencegah agar pakaian tidak cepat rusak.
Dengan tujuan tersebut maka proses pencuci pakaian sangat penting dan mengacu
pada layanan petugas checker ( pemeriksaan pencucian pakaian tamu ) dan marker
( pemberi tanda / penyortir ).
20
a) Manual, yaitu cara menjalankan mesin dry cleaning,
apabila automatisnya tidak berfungsi.
b) Automatic, yaitu cara menjalankan mesin dry cleaning
dengan diprogram sehingga dapat bekerja secara otomatis.
Untuk cucian kering ( dry cleaning ), mesin setrika yang digunakan
wool press unit. Mesin ini digunakan untuk melicinkan pakaian yang
terbuat dari wool, silk, dan syntetis. Mesin ini terdiri dari mushroom
dry cleaning press, utility dry cleaning press, finishing form, dan
hand / steam iron.
21
o Cotton garment press, yaitu alat pelicin untuk bahan pakaian yang
terbuat dari katun untuk pakaian lain selain kemeja.
Mesin cotton garment press yang biasa digunakan adalah sebagai
berikut.
1) Mushroom press, digunakan untuk menyetrika bagian
atas celana, blouse, dress, atau skirt
2) Utulity press, digunakan untuk menyetrika bermacam-
macam pakaian bagian bawah.
o Hand iron, yaitu alat pelicin yang digunakan untuk menyetrika
bagian-bagian yang tidak bisa terjangkau dengan mesin, misalnya
digunakan untuk menyetrika rempel ( skirting ).
22
4) Bagian bawah lemas, tajam, dan tidak ada lipatan lain
BAB III
23
napkin (serbet) dll. yang mana jika tidak menggunakan mesin ini maka akan
makan waktu yang lumayan lama untuk merapikan tiap lembarannya satu
persatu sedangkan di hotel sangat membutuhkan sheet (sprei), pillow case
(sarung bantal), taplak meja (table cloth), napkin (serbet) dll. Karena itu
adalah keperluan tiap-tiap kamar yang ada di hotel. Dan biasanya setelah
proses dimesin proses selanjutnya langsung masuk ke mesin pelipatan yang
mana dapat dilakukan oleh satu orang dengan cepat, jika pelipatan dilakukan
secara manual akan memakan waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkanpun
harus 2 orang.
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dengan adanya persaingan yang semakin beragam, mendorong
pelaku bisnis perhotelan menyediakan semua akomodasi yang diperlukan
24
oleh pelanggannya dalam bentuk fasilitas dan layanan. Salah satu penunjang
penting dalam perhotelan adalah layanan laundry yang menangani
pemeliharaan atas semua jenis linen yang dipergunakan dalam operasional
hotel. Tugas utama laundry dan linen adalah membantu hotel yang
berhubungan dengan proses pencucian linen untuk guest room, restaurant dan
meeting room serta uniform bagi karyawan. Ada beberapa prosedur
pencucian pakaian laundry tamu yaitu pengumpulan, transportasi,
penyeleksian & pemberian tanda (sorting), pencucian, pemanasan, finishing
& pengepakan, pembukuan, dan pengiriman. Adapun bahan pembersi dalam
laundry diantaranya stripes, sealers, acid, solven, dll. Penyusunan struktur
organisasi pelayanan laundry sangatlah penting dalam tercapainya pelayanan
yang baik dan dapat membentuk SOP yang baik.
3.2 Saran
Pemeliharaan linen dihotel sangat penting sebagai prioritas utama
hotel dalam menyuguhkan sebuah kenyamanan bagi para pengunjung hotel.
Dengan mengelolah layanan laundry dengan baik hotel tersebut akan menjadi
tempat yang nyaman dan dipercaya kualitas dalam memberikan pelayanan
yang memuaskan. Sebagai contoh dalam memberikan pelayanan yang baik
dalam pelayanan laundry hotel harus memiliki perencanaan dan pengelolaan
jasa pembersih yang berkualitas dan dapat dipercaya dalam menjalankan SOP
dengan baik, disamping itu para karyawan harus bertanggung jawab terhadap
tugasnya masing-masing, prosedur pencucian juga harus diperhatikan untuk
menndapatkan hasil yang maksimal dalam memberi kenyamanan pengunjung
hotel.
DAFTAR PUSTAKA
25
26