Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

PENGELOLAAN LINEN DI HOTEL

Dosen Mata Kuliah :


Ns.Heny Suryanti,S.Kep,MARS

Disusun oleh
SELLA APRILIANI 03170100004

LISNAWATI OKTAVIANA HIA 03180100002


REVI FAJARANI FADLI 03170100002
RAHMAT KAHFI 03170100003
HENDRAWAN IMAM ABADI 03170100001
GULO
FITRI SHADIAH SUNANTI 03180100003
MERTAWATI DAELI 03180100006

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN INDONESIA MAJU


PROGRAM STUDI DIII ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dalam penulisan makalah ini,
saya merasa masih banyak kekurangan baik teknis penulisan maupun materi yang
dibuat, mengingat akan kemampuan yang dimiliki dan pengetahuan yang belum
terlalu luas. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-
pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini khususnya kepada Dosen
pembimbing ibu Ns.Heny Suryanti,S.Kep,MARS

Akhir kata saya berharap semoga makalah ini bermanfaat dan memberikan
pengetahuan yang lebih luas bagi semua pembaca. Terimakasih.

Jakarta , 30 April 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i


BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
I.1 LATAR BELAKANG ............................................................................................. 1
I.2 RUMUSAN MASALAH ......................................................................................... 2
I.3 TUJUAN MAKALAH ............................................................................................ 2
BAB II ................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 3
2.1 DEFINISI LINEN DAN LAUNDRY..................................................................... 3
2.2 HOUSEKEEPING .................................................................................................. 3
2.2.1 AREA UMUM ................................................................................................... 3
2.2.2 PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN JASA PEMBERSIHAN DAN
PEMELIHARAAN AREA PUBLIK 4
2.2.3 DISTRIBUSI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SETIAP
PERSONEL 5
2.3 PROSEDUR PENCUCIAN PAKAIAN TAMU ................................................... 6
2.4 FUNGSI LAYANAN LAUNDRY.......................................................................... 7
2.5 STRUKTUR ORGANISASI LAYANAN LAUNDRY ........................................ 8
2.6 MESIN LAUNDRY ( LAUNDRY MACHINE) DAN PERALATAN
PEND
UKUNG LAUNDRY ( SUPPORTING UNIT) 9
2.7 BAHAN PEMBERSIH ( CLEANING SUPPLIES) ........................................... 13
BAB III............................................................................................................................. 23
CONTOH KASUS DAN PEMBAHASAN ................................................................... 23
3.1. CONTOH KASUS DAN PEMBAHASAN ........................................................ 23
BAB IV ............................................................................................................................. 24
PENUTUP........................................................................................................................ 24
3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 24
3.2 Saran ................................................................................................................ 25
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 25

iii
1
BAB I

PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Perkembangan industri perhotelan tidak terlepas dari tumbuh dan
berkembangnya kegiatan industri kepariwisataan yang telah berkembang di
berbagai negara di seluruh belahan dunia yang mengelola sektor pariwisata.
Kemajuan perkembangan pariwisata sebagai industri, sebenarnya ditunjang oleh
bermacam-macam usaha yang perlu dikelola secara terpadu dan baik yang salah
satu diantaranya adalah akomodasi yang menjamin penginapan yang nyaman.
Fungsi hotel secara umum yang dikenal oleh masyarakat luas adalah sebagai tempat
atau sarana akomodasi untuk memenuhi kebutuhan tamu (wisatawan, pelancong),
sebagai tempat beristirahat atau tinggal sementara waktu dari perjalanan jauh dari
tempat asalnya.

Dengan mengingat kembali tujuan tamu yang berkunjung kebanyakan


untuk menginap, maka pelayanan kamar dengan segala kelengkapannya harus
benar-benar diperhatikan, khususnya yang berhubungan dengan Room Linen.
Kelengkapan tempat tidur tamu harus menjadi prioritas dalam menyuguhkan
sebuah kenyamanan beristirahat. Linen merupakan salah satu perlengkapan hotel
yang penting dan memakan biaya yang mahal maka pengelolaan terhadap linen
harus dilakukan untuk dapat memeriksa jumlah persediaan linen, keadaan fisik
linen apakah terdapat kerusakan baik kerusakan kecil ataupun besar, dan juga untuk
melihat apakah linen-linen tersebut masih layak untuk digunakan.

Dengan adanya persaingan yang semakin beragam, mendorong pelaku


bisnis perhotelan menyediakan semua akomodasi yang diperlukan oleh
pelanggannya dalam bentuk fasilitas dan layanan. Salah satu penunjang penting
dalam perhotelan adalah layanan laundry yang menangani pemeliharaan atas semua
jenis linen yang dipergunakan dalam operasional hotel. Laundry bertanggung jawab
melaksanakan pemeliharaan seluruh jenis linen yang dipergunakan untuk
operasional hotel.

Pemeliharaan tersebut dilakukan dengan cara pencucian, pengeringan dan


pelipatan sehingga siap untuk digunakan. Disamping melakukan pemeliharaan
seluruh jenis-jenis linen yang digunakan oleh hotel, Housekeeping department juga
menerima pekerjaan cucian pakaian tamu dan juga pakaian seragam karyawan
hotel.Dikarenakan jasa laundry sangat berkaitan dengan layanan dan kualitas, maka
dibutuhkan SOP untuk membantu menjaga standar dan konsistensi kerja.

Karna Linen Section adalah bagian yang sangat penting di Hotel, maka
penulis tertarik untuk membuat karya ilmiah mengenai Linen Section di hotel
dengan judul “Pengelolaan Linen di Hotel”

1
I.2 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas , maka rumusan dalam makalah ini :

1. Apa yang dimaksud dengan linen dan Laundry?


2. Seperti apa kebersihan area umum yang baik?
3. Bagaimana prosedur pencucian pakaian tamu dihotel?
4. Apa fungsi layanan laundry?
5. Seperti apa struktur organisasi layanan laundry?
6. Apa saja mesin yang dipakai dalam laundry?
7. Bahan pembersi apa yang digunakan dalam layanan laundry?
8. Bagaimana proses layanan cucian dihotel?

I.3 TUJUAN MAKALAH


Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui bagaimana
pengelolaan linen dihotel. Ada beberapa prosedur yang ada dihotel dalam
pengelolaan linen yang perlu diketahui. Disamping itu kita juga dapat
pengetahuan setiap bagian-bagian proses layanan linen dihotel.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI LINEN DAN LAUNDRY


Laundry dan Linen adalah salah satu bagian dari housekeeping yang
bertanggung jawab atas pencucian semua linen, baik itu house laundry maupun
guest laundry sehingga membutuhkan pelayanan yang baik dalam penanganannya.
Laundry memiliki peran yang penting di dalam hotel karena dengan adanya laundry
kebutuhan tamu dapat terpenuhi dengan baik dan memberikan kepuasan kepada
tamu. Tugas utama laundry dan linen adalah membantu hotel yang berhubungan
dengan proses pencucian linen untuk guest room, restaurant dan meeting room serta
uniform bagi karyawan.
Menurut Artyasa dalam Preyetno (2008: 21) pengelolaan room linen yaitu

pengendalian seluruh kain-kain yang terdapat dalam suatu kamar hotel yang

meliputi bath towel, hand towel, face towel, sheet, bed pad, bath curtain dan bath

mat.

2.2 HOUSEKEEPING

2.2.1 AREA UMUM


Area umum adalah daerah yang disediakan oleh pihak hotel untuk
semua tamu yang menginap atau menggunakan fasilitas hotel. Daerah ini
bebas digunakan oleh seluruh tamu, baik untuk berkumpul , bertemu
relasi, maupun untuk membicarakan berbagai masalah.
Area umum biasanya terletak di font of the house dan back of the
house . suasana di area umum khususnya font of the house setiap hari
akan terlihat sibuk. Hal ini terjadi karena adanya kegiatan tamu-tamu
yang berkunjung ke hotel, baik tamu yang menginap maupun yang tidak
menginap.
Tugas pokok dari bagian pembersih area umum adalah menjaga
kebersihan dan kerapian area umum. Area umum yang biasanya terdapat
di hotel adalah:
1. Lobi

3
2. Koridor
3. Kamar mandi umum
4. Elevator
5. Ruang serbaguna
6. Ruang linen
7. Ruang penyimpanan seragam karyawan
8. Loker karyawan
9. Area parkir
10. Tangga
11. Restoran dan bar
12. Kantor
13. Kolom renang
14. Toko souvenir

2.2.2 PERENCANAAN DAN PENGELOLAAN JASA PEMBERSIHAN


DAN PEMELIHARAAN AREA PUBLIK
Penyusan rencana pengelolaan jasa pembersihan dan pemeliharaan
area publik meliputi persiapan peralatan dan bahan pembersih, tenaga
kerja , dan fasilitas pendukung lainnya.
1. peralatan dan kebersihan
Peralatan dan kebersihan yang dibutuhkan sangat beragam,tergantung
kebutuhan tiap bagian, yaitu bagian linen , room , florist , dan swimming
pool. Jumlah yang disediakan harus sesuai dengan :
a. kemampuan hotel ( dalam hal ini adalah biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan dalam penyelenggaraan jasa pembersih dan pengelolaan area
publik)
b. luas area
c. frekuensi area yang digunakan oleh tamu
2. tenaga kerja
Tenaga kerja yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan jasa kebersihan dan
pemeliharaan area publik harus mengetahui tentang seluk beluk

4
hotel.pendidikan tenaga kerja minimal SMIP ( Sekolah Menengah Industri
Pariwisata)
3. fasilitas pendukung
Fasilitas pendukung yang dimaksud adalah ruangan yang digunakan oleh
karyawan housekeeping. Ruangan ini dapat digunakan untuk pertemuan
antara atasan dan bawahan. Ruangan ini mudah di bersihkan.

2.2.3 DISTRIBUSI TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB SETIAP


PERSONEL
Setiap personel mempunyai tugas dan tanggung jawab masing-
masing. Berikut ini adalah uraian mengenai tugas dan tanggung jawab
masing-masing persone;.
1. executive housekeeper
Merupakan jabatan seseorang yang bertangung jawab penuh terhadap
kelancaran operasinal bagian tata graha, selain itu juga bertanggung
jawab terhadap pengadaan peralatan dan bahan yang dibutuhkan dalam
rangka memelihara dan menjaga kebersihan seluruh kamar dan ruangan
hotel.
2. room supervisor
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. menjaga kebersihan , kerapihan , dan kelengkapan kamar tamu
b. melakukan pengawasan terhadap proses pekerjaan yang dilaksanakan
oleh room boy
3. public area supervisor
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. menjaga kebersihan, kerapian , kelengkapan , dan ruangan umum
b. melakukan pengawasan terhdapat proses pekerjan ang dilaksanakan
oleh public area attendant/houseman
4. linen supervisor
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :

5
a. menangani penyimpanan , penyediaan , kelengkapan , kebersihan da
kerapihan seluruh jenis – jenis linen yang di btutuhkan untuk keperluan
operasional hotel
memberi masukan-masukan ataupun saran-saran tentang kualitas jenis
linen yang akan di beli.
5.. laundry supervisor
Mempunyai tugas dan tanggung jawab sebagai berikut :
a. melaksanakan pemeliharaan seluruh jenis linen yang digunakan oleh
operasional hotel
b. mengawasi penerimaan pekerjaan cucian pakaian tamu dan seragam
karyawan hotel
2.3 PROSEDUR PENCUCIAN PAKAIAN TAMU
1. Pengumpulan
Saat proses Pengumpulan, untuk memastikan kondisi pakaian tamu,
Pakaian harus diperiksa terlebih dahulu secara teliti. Kemudian dihitung
jumlah pakaian serta dituliskan juga nomor kamar, nama tamu. Setelah itu
Masukan ke dalam laundry bag, Konfirmasi dengan tamu, dan tamu diminta
untuk menandatangani lauindry list.

2. Transportasi
Terdapat 2 cara dalam membawa pakaian Laundry Tamu
a. Membawa pakaian dengan tangan
b. Membawa dengan trolly

3. Penyeleksian & memberi tanda ( Sortir )


Diproses inilah pakaian tamu akan dipisahkan berdasarkan :
a. Jenis kotoran/tingkat kotoranringan, sedang atau berat
b. Jenis bahan / kain seperti bahan dasar kain ataupun warnanya

Memberi tanda sangat penting agar pakaian tamu tidak saling tertukar.

4. Pencucian
Dilakukan pencucian dengan berbagai bahan pembersih, pencucian Guest
Linen dilakukan terpisah dengan pencucian House Linen.

5. Pemerasan
Kecepatan pemerasan :
 low speed : < 300 RPM
 medium speed : 300 – 400 RPM
 hight speed : 700 – 900 RPM
Hindari pemerasan yang berlebihan, karena akan mengakibatkan
kerusakan sera kain, dan hati-hati dengan jenis kain yang sensitif. Setelah

6
Pemerasan selesai dilanjutkan dengan Proses Pengeringan dan
Pengepresan menggunakan Garmen press, Wool Press, Hand ironer.

6. Finishing & pengepakan


 Evaluasi hasil cucian.
 Penyempurnaan pressing
 Pelipatan menggunakan mesin pelipat otomatis.
 Pelipatan secara manual
 Konfirmasi

7. Pembukuan
a. Pakaian dicatat data guest laundry book.
b. Catat jenis pakaian, proses pencucian, harga, nama tamu,
nomorkamar.

8. Pengiriman
Saat proses Pengiriman dilakukan juga Proses Billing (Pembayaran atau
Pemberian Kwitansi Laundry)

2.4 FUNGSI LAYANAN LAUNDRY


Laundry selalu mendapat perhatian yang besar baik dari pihak
manajemen maupun dari tamu. Adalah menjadi suatu kewajiban hotel
untuk menyediakan fasilitas laundry yang memadai demi kepusan tamu.
Laundry sangatlah memiliki peranan dan fungsi yang sangat penting
didalam hotel, karena dengan adanya laundry kebutuhan tamu sebagian
sudah dapat terpenuhi, dengan demikian hotel sudah dapat memberikan
kepuasan kepada tamu. Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka
laundry memiliki fungsi sebagai tempat untuk memberikan layanan
pencucian linen hotel, uniform karyawan maupun pakaian tamu yang
kotor (house laundry maupun Guest Laundry).
Sesuai dengan perkembangan jenis kegiatan usaha pelayanan laundry
hotel saat ini, ada beberapa Hotel yang memiliki sarana dan prasarana
yang sangat besar sehingga dari awal sudah direncanakan untuk
mendapatkan pendapatan dan penghasilan laundry dari:
• Kebutuhan laundry hotel-hotel lain yang tidak memiliki sarana
dan prasarana laundry sendiri
• Outside Laundry dengan cara membuka outlet di tempat-tempat
tertentu misalnya di Shopping Mall, daerah kompleks perumahan
kelas atas (Elite Real Estate) dan Apartment mewah
• Memenuhi kebutuhan laundry perusahaan pelanggan hotel
misalnya perkantoran-perkantoran besar yang memberikan
fasilitas laundry bagi karyawannya
Catatan:
• Biasanya Hotel laundry tidak menerima permintaan laundry dari
rumah sakit karena pertimbangan kesehatan termasuk
cleanliness, hygiene dan limbah serta citra hotel.

7
2.5 STRUKTUR ORGANISASI LAYANAN LAUNDRY

1. LAUNDRY MANAGER
 Bertugas dan berfungsi memimpim seluruh pelaksanaan kegiatan proses
pencucian di laundry dan dry cleaning
 Bertanggung jawab atas pengeluaran untuk biaya operasional.
 Melatih dan memotivasi bawahannya.
 Menangani masalah atau keluhan tamu.

2. LAUNDRY SECRETARY
Tugasnya ialah membantu Laundry Manager dalam menyelesaikan seluruh
tugas-tugas yang sifatnya administrative.

3. ASSISTANT LAUNDRY MANAGER


 Membantu menggantikan Laundry Manager pada saat tidak berada
ditempat selama operasional laundry dan dry cleaning berjalan.
 Bertanggung jawab kepada Laundry Manager /langsung ke General
Manager jika, Laundry manager tidak berada ditempat.

4. CHIEF GUEST LAUNDRY


 Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan, mengkoordinir dan
mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam operasional laundry
 Melaksanakan program kerja yang telah ditentukan bersama
 Membuat laporan hasil kerja anak buah
 Membina kerjasama dengan pengawas lain

5. CHIEF HOUSE LAUNDRY


Menyiapkan pencucian, pemerasan, pengeringan dan pengepresan linen hotel,
uniform pegawai, dengan mempergunakan mesin sesuai dengan prosedur dan
standar yang telah ditetapkan

6. ORDER TAKER
Mencatat permintaan pencucian tamu dan menginformasikan kepada valet
agar mengambil cucian tersebut.

8
7. VALET
Petugas yang bertanggung jawab atas pengambilan & pengantaran cucian
tamu.

8. CHECKER
 Memeriksa seluruh cucian tamu sebelum diproses yaitu menangani kondisi
cucian (kancing, saku).
 Menghitung kembali jumlah cucian agar sesuai dengan daftar laundry.
 Memindahkan data dari laundry list ke buku cucian tamu.
 Menyerahkan laundry list ke bagian laundry, dry cleaning dan laundry
office.

9. MARKER
Memberikan tanda ke setiap jenis cucian agar tidak tertukar untuk itu
diperlukan linen paper (kertas kain) yang kuat dan tahan, berisi :
a. Nomor kamar
b. Tanggal
c. Kode dari si pembuat.

10. WASHER
Melaksanakan proses pencucian pakaian tamu, pakaian pegawai, lena hotel
dan atau out side laundry dengan mesin menurut standar dan sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan.

11. PRESSER
Mengepres pakaian tamu dan pakaian pegawai menurut standar dan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan.

12. DRY CLEANING OPERATOR


o Petugas yang menjalankan mesin dry cleaning
o Memeriksa dan mensortir cucian yang akan dicuci menurut jenis
bahan dan warna.
o Memasukan cucian ke trolley hamper bila perlu untuk menghindari
kerusakan bahan

13. MANGLER
Mengepres linen hotel dan atau out side linen sesuai dengan standar yang
ditentukan dan melipat menurut prosedur yang telah ditetapkan.

2.6 MESIN LAUNDRY ( LAUNDRY MACHINE) DAN PERALATAN


PENDUKUNG LAUNDRY ( SUPPORTING UNIT)
Seiring dengan perkembangan / modernisasi industri, maka peralatan/mesin
laundry pun ikut mengikuti perkembangan tersebut. Saat ini mesin-mesin
laundry sudah sangat modern, sebagian darinya dioperasikan dengan sistem
komputer, atau sistem kerjanya telah terprogram dalam komputer dan segala

9
sesuatunya akan bekerja atau berjalan sesuai dengan instruksi yang diminta
oleh operatornya, sehingga hal ini akan mempermudah tugas para operator
laundry.
Adapun mesin / peralatan laundry tersebut adalah sebagai berikut:

1. Mesin Cuci Laundry (Washing Machine) .

Mesin ini biasanya dioperasikan secara otomatis, akan tetapi masih banyak
mesin-mesin lama yang dioperasikan secara manual. Didalam mesin ini akan
terjadi suatu proses pembasahan dan penyabunan (aksi kimia) dan sekaligus
proses bantingan yang disebabkan gerak putar dari drum mesin (aksi
mekanik). Pada aksi mekanik ini pakaian akan diputar bolak-balik seolaholah
dibanting dan gerakan berputar inipun memungkinkan air akan ikut bergerak
menembus serat kain, sehingga kotoran akan lepas dari kain yang dicuci.
Mesin cuci ini juga berfungsi sebagai mesin pembilas pada saat mencuci
pakaian maupun mencuci pada cucian lainnya. Mesin ini dilengkapi dengan:
a. Kran air dingin dan air panas untuk mencuci
b. Kran steam yang dapat memanaskan cucian
c. Timer/pengatur waktu
d. Temperatur/pengatur panas
e. Level/pengukur tinggi air dalam mesin
f. Kran pembuangan air
g. Pintu untuk memasukkan dan mengeluarkan cucian
h. Kunci pemutar mesin
i. Kotak untuk memasukkan chemical / bahan pembersihuntuk mencuci

2. Mesin Pemeras (Extractor machine).

Mesin ini berfungsi sebagai mesin pemeras, pada proses pemerasan ini
pakaian akan diputar dengan kecepatan tinggi, sehingga air yang membasahi
pakaian akan tersedot keluar dan pakaian menjadi lembab. Jangka waktu
proses pemerasan ini disesuaikan dengan jenis dan keadaan material yang
diperas, makin tebal material pakaian tersebut maka waktu pemerasannyapun
lebih lama. Mesin pemeras ada yang menjadi satu pada mesin cuci tetapi ada
juga yg terpisah dari mesin cuci, mesin ini disebut extractor
machine.

Mesin ini dilengkapi dengan :


a. Saklar ON/OFF untuk menghidupkan dan mematikan mesin
b. Rem, untuk menghentikan mesin, setelah selesai proses pemerasan
c. Pintu masuk dan keluarnya cucian
d. Kran pembuangan air.

3. Mesin Pengering ( Drying Tumbler )

Mesin ini digunakan untuk mengeringkan pakaian yang sudah diperas. Proses
pengeringan ini dilakukan dengan cara menghembuskan udara panas kedalam

10
drum mesin yang sedang berputar. Udara panas ini biasanya dihasilkan dari
pembakaran gas, steam (uap panas) atau element electric.

Mesin ini dilengkapi dengan :


a. Kran steam (pemanas cucian)
b. Temperatur (pengukur panas)
c. Timer (pengatur waktu)
d. Pintu masuk dan keluas cucian
e. Filter Kotoran cucian

4. Mesin Pelicin (Pressing Machine)

Mesin pelicin/press terdiri dari bermacam jenis atau fungsi, dan bisa kita
bedakan sebagai berikut:
a. Mesin Press Panas (Garment Press):
1) Setrika biasa (Electric Iron) Setrikaan ini menggunakan daya listrik
(element) sebagai sumber panasnya, dan dioperasikan secara manual (dengan
tangan).
2) Garment Press terdiri dari:
 Collar & Cuff Press untuk melicinkankerah dan pergelangan tangan
kemejapanjang.
 Mushroom Garment Press untukmelicinkan bagian dada punggung,pundak
dan tangan dari pakaian.
 Utility Garment Press untuk melicinkancelana bagian bawah.
 Wool press terdiri dari, top pant press,mushroom press dan utility wool
press.
3) Hand Iron Steam
Setrika ini seperti electric iron, tetapi menggunakan steam (uap panas) sebagai
pemanasnya, seterika ini digerakkan dengan tangan biasa.

4) Suxy Q Press / Body Former.


Mesin yang digunakan untuk membentuk badan darijas/mesin yang dipakai
untuk melicinkan jas dansejenisnya.

5. Mesin Flat Work Ironer / Mangler.

Mesin ini sering juga disebut dengan Roller, Ironer dan digunakan untuk
mengepress bahan yang berbentuk lembaran, seperti sheet (sprei), pillow case
(sarung bantal), taplak meja (table cloth), napkin (serbet) dll.

6. Mesin Penghilang Noda ( Spooting Board Machine )\

Mesin ini digunakan untuk menghilangkan noda-noda pada pakaian dengan


memakai berbagai jenis spot removal. Sistem kerja dari mesin dengan memakai
steam, penghisap (vacuum) dan angin penyemprot (kompresor). Spoting ini
dilakukan sebelum pakaian dicuci, sehingga pada saat dicuci noda sudah
tidak ada lagi.

11
7. Mesin Dry Cleaning.

Mesin ini digunakan untuk mencuci pakaian yang mewah, seperti baju pesta
atau jas dan bahan yang tidak tahan jika dicuci dengan air seperti wool, sutra
dan bahan lain yang tipis. Media pencuci dari mesin ini adalah Solvent
(Percloro Ethyline), solvent dapat dipakai ber(l)ulang-ulang. Jika solvent sudah
mulai kotor dapat disaring kembali dan digunakan kembali.

adapun beberapa peralatan yang perlu ada di ruang Laundry seperti :

1. Sink atau bak.Tempat pencucian pakaian secara manual (dengan tangan),


semuapakaian yang tidak dapat dicuci dengan mesin seperti pakaiandalam
wanita yang sangat sensitif, akan dicuci dengan caramanual. Begitu juga kerah
pakaian yang sangat kotor akan disikatdiatas sink.
2. Trolley atau wagonAdalah kereta dorong yang berbentuk segi empat
denganmenggunakan roda. Trolley ini digunakan untuk
menempatkansementara cucian yang akan diproses, dan untuk mengantar
cucian yang telah selesai diproses.
3. Brush Sikat yang digunakan untuk menyikat kerah pakaian yang sangat
kotor maupun noda-noda yang lain dengan cara menyikat satu arah dan diberi
sedikit bahan pembersih (detergent) untuk memudahkan penghilangan noda.
4. SpatulaAlat seperti kape yang digunakan untuk membersihkan noda-
nodapada pakaian, alat ini terbuat dari stainless steel atau gading gajahukuran
2cm x 10cm.
5. Pail (ember)Alat ini digunakan untuk memisah-misahkan cucian (pakaian)
yangtelah diberi tanda (marking), dengan tujuan untukmengklasifikasikan
cucian (pakaian) berdasarkan warna, jenis serat(bahan) dan proses
pencuciannya, disamping itu pail jugadigunakan untuk menaruh cucian yang
tingkat kotorannya sangatberat.
6. Washing NetJala (net) yang digunakan untuk membungkus pakaian yang
sangatsensitife seperti sutera, dasi dan lain-lain, terutama pakaian yangakan
dicuci dengan cara dry cleaning, agar pakaian tersebut tidakrusak dikarenakan
aksi mekanik (bantingan) dari mesin.
7. Table Linen ( Meja Linen)Biasanya table linen/meja linen ini ditempatkan
didepan mesin flatwork ironer dan digunakan untuk menempatkan linen-linen
yangbersih yang akan dipress maupun linen-linen bersih yang sudahrapih.
8. Measuring (C)cupMeasuring cup atau gayung pengukur digunakan untuk
menakarbahan pembersih yang akan digunakan dalam proses pencucian.
9. Checker (R)rack / tableRak atau meja checker untuk memilah-milah dan
merapihkanpakaian yang sudah diproses.
10. CabinetLemari yang digunakan untuk menyimpan sementara
pakaian yangsudah rapih dan bersih, tetapi masih ada masalah yang
harusdiselesaikan.

12
2.7 BAHAN PEMBERSIH ( CLEANING SUPPLIES)
1. Air : sebagai bahan utama mudah di dapat dan bisa di pakai sebagai bahan
campuran
2. Deterjen : suatu bahan kimia yg dapat menurunkan/menghilangkan
pengotor yg memiliki ikatan dengan pakaian. Kumpulan zat kimia yg
dipakai dalam proses pencucian
3. Strippes : berbentuk cairan dan dapat digunakan ntuk mengangkat lapisan
(sealer) dan finisher
4. Sealers : bahan pembersih berbentu cair yang berfungsi untuk melapisi
lantai atau kayu
5. Polisher (pengkilap) : dapat digunakan pada bahan dasar kayu,
metal,kaca,kulit dan mamer
6. Abrasive : zat kimia yang digunakan untuk menghilangkan kotoran yang
berat dan untuk pemoles
7. Disinfectant : bahan pembersih berbentuk cair yang berfungsi membunuh
kuman dan bakteri
8. Acid : bahan pembersih berbentuk asam
9. Alkali : bahan pembersih berbentuk cair . Ph alami alkali adalah 7
10. Solven : bahan pembersih ini berbentuk cair , dipakai dalam proses dry
cleaning
11. Amoniak : zat pembersih ini brbentuk cair dan kristal dengan bau yag khas
, keras ,serta tidak bewarna.
12. Multi pupose cleaner : bahan pembersih yang digunakan untuk mencuci
tembok , menggosok lantai
13. Penghilang bau ( deodorizers) : penyegaran ruangan dirancsng untuk
mengurangi bau tidak enak tau tak sedap
14. Pembersih logam : bahan ini berbentuk pasta

2.10. PROSEDUR LAYANAN CUCIAN


A. penerimaan cucian tamu
1.sistem pelayanan
pelayanan cucian tamu di hotel ada dua jenis, yaitu cucain tamu yang tinggal
di hotel (guest laundry) dan dari tamu luar hotel (out side laundry). Secara

13
operasional pelayanan ini meliputi pelayanan pencucian biasa (laundry
service), pelayanan cuci kering (ddry cleaning service), dan setrika (press
only). Sedangkan waktu pelayanannya terbagi menjadi dua yaitu:
a. one day service/ regular/ today
adalah pelayanan pencucian pakaian tamu dimana cucian diserahkan
atau dikumpulkan oleh petugas sebelum pukul 10.00 pagi dan akan
dikembalikan pada pukul 18.00 pada hari yang sama
b. express service
adalah apabila tamu menghendaki pelayanan yang cepat, cucian/
pakaiannya selesai dicuci dalam waktu 2 sampai 3 jam. Untuk
pelayanan ini biasanya hotel akan memberikan harga tambahan
100% dari harga normal
Selain pelayanan diatas ada juga tamu yang mengirimkan cuciannya
setelah jam 10.00. tetapi menginginkan selesai pada hari yan sama
seperti halnya pada one day service. Pelayanan seperti ini pihak
hotel akan memberikan harga tambahan 50% dari harga normal

2. Prosedur pelayanan
pengambilan cucian tamu dikamar menjadi tanggung jawab valet.
Sedangkan untuk out side laundry tamu mengantar cuciannya ke hotel atau
pihak hotel yang amengambil ke agen-agen laundry yang bekerjasama
dengan hotel yang bersangkutan. Untuk penanganan out side laundry ini
seksi counter bekerja sama dengan seksi valet pada saat pengecekkannya.
Peralatan yangg harus dibawa valet pada saat pengambilan cucian tamu di
kamar adalah tas cucian (laundry bag), dafftar cucian (laundry list), valet
record dan alat tulis.
a. prosedur pengambilan cucian tamu (guest laundry)
1.) tamu yang berniat mencuciakan pakaiannya ke laundry
dapat melalui beberapa cara, yaitu :
a. menghubungi seksi order taker
b. menggantungkan kartu pelayanan laundry (
laundry service bag) di pintu

14
c. memberitahukan kepada room attendant atau
floor captain
2.) informasi yang diterima oleh petugas di atas selanjutnya
akan di informasikan kepada valet
3.) setelah menerima informasi tersebut valet menuju ke
kamar tamu sambil membawa perlengkapan yang
diperlukan
4.) sesampainya di kamar tamu valet mengetuk pintu kamar
tamu 3x sambil menyebutkan identitasnya
5.) apabila pintu dibuka oleh tamu ucapkan salam dan katakan
keperluan anda
6.) mintalah ijin kepada tamu untuk mengecek cucian
7.) setelah melakukan pengecekkan dan pada kolom hotel
sudah terisi, masukkan kembali cucian ke dalam tas
laundry beserta dengan list nya
8.) keluarlah dari kamar tamu ucapakan trimakasih kepada
tamu
9.) tutup pintu pelan-pelan letakkan laundry pada kereta
laundry bila anda membawanya
10.) isilah valet record dan bawalah cucian ke ruang
laundry serahkan kepada checker
11.) checker selanjutnya akan mengecek cucian tersebut.

Jenis-jenis Layanan Laundry


Jenis-jenis layanan pada Departemen Laundry antara lain sebagai berikut.
a. Layanan pencucian
1) One day servive, yaitu pelayanan pencucian dalam waktu
satu hari yang sama dengan ongkos standar
2) Special service, yaitu pelayanan pencucian khusus dalam
satu hari dengan penambahan ongkos 50% dari harga standar

15
3) Express service, yaitu pelayanan dalam waktu yang sangat
singkat ± 2 jam dengan penambahan ongkos sekitar 100%
dari harga standar

3. Bahan Pencuci ( Laundry Supplies )


Berdasarkan sumbernya asal bahan pakaian dibagi menjadi dua yaitu
sebagai berikut.
a. Bahan alam, yang berasal dari hewan dan nabati.
1) Bahan dari hewani diambil dari bulu-bulu / kulit beberapa
hewan, misalnya domba, ular, buaya, tupai, atau bahan-
bahan yang memiliki kualitas yang tinggi ( ulat sutera yang
akan dijadikan kain sutera )
2) Bahan dari nabati diambil dari tumbuhan, misalnya kapas,
kulit pohon rami, serat yute, atau daun nanas.
b. Bahan sintetis yang berasal penggabungan bahan kimia.
Pada dasarnya bahan sintetis ini berasal dari alam yang
intisarinya dipisah-pisahkan dan digabungkan dengan bahan
lain, sehingga dapat dijadikan serat-serat. Contoh : serat
rayon, polyster, acrylic, dan nylon.

Kedua bahan ini memiliki kelebihan dan kekurangan, sehingga pada saat ini
ke dua bahan ini banyak digabungkan untuk menghasilkan bahan pakaian
yang lebih kuat, halus, dan mudah menyerap.
Bahan pencuci di laundry pun sangat beragam dan penggunaan disesuaikan
dengan asal bahan pakaian. Pakaian yang terbuat dari kapas akan berbeda
bahan cucinya dengan pakaian yang terbuat dari wool.
Kelengkapan bahan pencuci yang digunakan di hotel sebagai berikut.
a. Air, merupakan media utama yang digunakan untuk pelepasan
kotoran. Pemilihan air yang tepat sangat berpengaruh pada daya
cuci detergen yang dapat mempengaruhi hasil cucian. Beberapa
sumber air yang kita ketahui yaitu air hujan, air sungai, air dari mata

16
air, air sumur, atau air leding. Untuk mendapatkan kualitas air yang
baik untuk pencucian, perlu dilakukan pemeriksaan air. Hal ini
meliputi faktor-faktor berikut.
1) Kesadahan, yaitu banyaknya zat kapur yang terkandung
dalam air.
2) pH,yaitu logaritma dari ion-ion hidrogen yang menyatakan
kondisi air yang bersangkutan.
a) pH lebih besar dari 7 = basa
b) pH lebih kecil dari 7 = asam
c) p H sama dengan 7 = netral
d) Alkalinitas, yaitu berapa persen alkali ( kimia
sabun yang terkantung di dalam air ), agar tidak
terjadi kelebihan dosis penggunaan alkali sebagai
chemical.
b. Detergen, yaitu bahan kimia yang dapat berfungsi menurunkan atau
menghilangkan kotoran / noda yang memiliki ikatan pada pakaian.
Detergen merupakan campuran dari beberapa bahan kimia antara
lain surfactant, alkali builder,sequestrans ( pelunak air ), dan
additive lain ( optical brighter, anti redoposition, anti corrosive ).
c. Bleach ( pemutih ) adalah bahan pencuci yang dapat memutihkan
pakaian dan memusnahkan kuman-kuman. Bleach hanya dapat
bekerja setelah dalam air dan akan sangat baik bila menggunakan
air bersuhu 50 derajad celcius. Penggunaannya diutamakan untuk
bahan-bahan putih seperti linen, agar kelihatan lebih cemerlang.
d. Sour adalah bahan pencuci yang berguna untuk hal-hal berikut.
1. Menetralkan keadaan alkali yang terdapat pada
pakaian yang dicuci agar tidak gatal waktu dipakai,
tidak gosong bila disetrika
2. Menjaga pakaian putih tetap putih
3. Menghindari kerusakan pada pakaian berwarna,
sebagai akibat masih adanya sisa-sisa detergen
pada pakaian.

17
4. Mematikan kuman-kuman terutama untuk pakaian
berwarna yang hanya menggunakan air dingin dan
tidak menggunakan bleach.
e. Starch, manfaat starch antara lain untuk hal-hal berikut.
1. Memberikan perlindungan selaput film pada
permukaan pakaian sehingga dapat menahan
kotoran-kotoran yang masuk ke dalam serat
pakaian.
2. Memperkuat pakaian.
3. Memberikan permukaan yang rata dan licin pada
pakaian.
f. Softener ( pelembut ) adalah bahan pencuci yang berguna untuk
melembutkan pakaian. Softener biasanya dipergunakan untuk
mencuci bahan-bahan seperti handuk atau pakaian anak. Selain itu,
softener bisa memberikan efek-efek sebagai berikut.
1. Lebih mudah disetrika.
2. Lebih licin dan tidak kusut.
3. Menyegarkan.
g. Liquid soap ( bahan cair ) adalah pembersih sabun cair karena
mengandung obat pembersih noda / kotoran. Penggunaannya
disesuaikan dengan jumlah cucian.

4. Pemberian Tanda pada Pakaian ( Marking a Guest Laundry )


Pekerjaan ini dilakukan oleh seorang marker, pemberian tanda biasa dibagi
menjadi 2, yaitu sebagai berikut.
a. Pemberian tanda pada pakaian karyawan, biasanya menggunakan
kode departemen dan singkatan nama pegawai.
b.Pemberian tanda pada pakaian tamu, biasanya secara manual
menggunakan nomor kamar tamu. Jika menggunakan mesin
pemberi tanda ( marking machine ), pemberian tanda dilakukan
seperti prosedur berikut.

18
1) Cantumkan nomor / kode untuk nama hari dalam satu
minggu, misalnya seperti berikut.
2) Pemberian penomoran dimulai dari nomor 101 sampai
140. Kemudian, dilanjutkan ke nomor 210 hingga 240 dan
seterusnya.
3) Pemberian tanda harus sesuai dengan daftar cucian.
4) Berikan tanda pada setiap pakaian tamu.
5) Bila akan memasang tanda baru, lepas lebih dahulu tanda
lama pada pakaian.
6) Periksa pada pakaian tamu apakah ada barang-barang
berharga milik tamu di dalamnya.
7) Pasang tanda pada tempat-tempat yang aman. Misalnya,
pada kantong bagian dalam, kerah bagian dalam, atau
pinggang bagian dalam.
8) Setelah diberi tanda, tempatkan pakaian sesuai dengan
layanan yang diinginkan.

Cara menggunakan mesin untuk penanda sebagai berikut.


a) Siapkan mesin pemberi tanda.
b) Periksa setiap komponen ( nomor kode, pita, bahan pembersih,
cara menggunakan ).
c) Hubungkan dengan listrik
d) Tekan tombol power on dan panaskan mesin.
e) Tempelkan bagian pakaian yang akan diberi tanda.
f) Tekan pegangan mesin ke bawah untuk membuat nomor kode.

B.Proses Pencucian Pakaian Tamu


Dalam melaksanakan pencucian pakaian tamu, ada hal penting yang harus
diperhatikan yaitu proses pencucian. Yang dimaksud dengan proses pencucian
yaitu proses menghilangkan kotoran pada pakaian sehingga pakaian yang dicuci
tampak seperti semula atau baru.

19
Tujuan dari proses pencucian yaitu menghilangkan kotoran dan noda-noda,
menjaga agar pakaian bebas dari kuman-kuman, menjaga agar sifat asli dari pakaian
tetap bertahan seperti tetap halus, dan mencegah agar pakaian tidak cepat rusak.
Dengan tujuan tersebut maka proses pencuci pakaian sangat penting dan mengacu
pada layanan petugas checker ( pemeriksaan pencucian pakaian tamu ) dan marker
( pemberi tanda / penyortir ).

1. Tahap Pencucian ( Washing )


Proses pencucian dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu sebagai berikut.
a. Laundry
Proses laundry pakaian yang akan dicuci selalu menggunakan air, sehingga
tahapan pencucian yang dilakukan sebagai berikut.
1)Pre-washing, bertujuan untuk melunakkan kotoran atau noda yang
melekat. Proses ini dapat dilakukan secara manual atau dengan
mesin.
2) Washing, mencuci pakaian dengan menggunakan mesin yang
bertujuan untuk menghilangkan kotoran.
3) Rinsing, proses pembilasan cucian untuk menghilangkan sisa-sisa
detergen selama proses pencucian. Pembilasan dilakukan 3x atau
sampai air pembilas terakhir bening.
4) Extracting, proses pemerasan cucian untuk mengurangi kadar air
hingga cucian menjadi lembab.
b.Dry cleaning
Dengan proses dry cleaning, maka prosedur cuci kering dapat
dilakukanseperti berikut ini.
1) Pengelompokkan bahan yang akan dicuci sesuai tingkat kotor
ringan, sedang, dan berat.
2) Menghilangkan noda-noda ( spotting ) pada pakaian sebelum
dicuci kering.
3) Pencucian ( dry cleaning ), dilakukan secara manual dan otomatis
( automatic ).

20
a) Manual, yaitu cara menjalankan mesin dry cleaning,
apabila automatisnya tidak berfungsi.
b) Automatic, yaitu cara menjalankan mesin dry cleaning
dengan diprogram sehingga dapat bekerja secara otomatis.
Untuk cucian kering ( dry cleaning ), mesin setrika yang digunakan
wool press unit. Mesin ini digunakan untuk melicinkan pakaian yang
terbuat dari wool, silk, dan syntetis. Mesin ini terdiri dari mushroom
dry cleaning press, utility dry cleaning press, finishing form, dan
hand / steam iron.

2. Tahap Pengeringan ( Drying )


Prosses pengeringan dilakukan dengan menggunakan mesin drying tumbler.
Pada proses pengeringan pakaian tamu dikelompokkan sesuai dengan asal
bahan dan tingkat ketebalan kain pada pakaian.

3. Tahap Penyelesaian ( Finishing )


Tahap ini bertanggung jawab menyelesaikan penyetrikaan ( pressing )
pakaian tamu setelah selesai dikeringkan. Bila ada cucian yang belum bersih
dan sempurna harus diselesaikan atau dicuci ulang.
Proses penyetrikaan ( pressing ) dilakukan untuk memberikan efek licin
pada pakaian, sehingga pakaian tampak rapi dan halus, serta melindungi
serat kain dari kotoran. Proses penyetrikaan dapat dilakukan dengan
beberapa alat yang disesuaikan dengan jenis pakaian tamu, yaitu sebagai
berikut.
o Shirt press unit, yaitu digunakan untuk melicinkan kemeja yang
terbuat dari katun. Mesin ini khusus digunakan untuk melicinkan
lengan baju.
o Tundem press, yaitu digunakan untuk melicinkan kerah baju (
collar ), pergelangan tangan ( long sleeve ), dan bagian pundak (
shoulder )
o Body press, khusus digunakan untuk bagian badan baju.

21
o Cotton garment press, yaitu alat pelicin untuk bahan pakaian yang
terbuat dari katun untuk pakaian lain selain kemeja.
Mesin cotton garment press yang biasa digunakan adalah sebagai
berikut.
1) Mushroom press, digunakan untuk menyetrika bagian
atas celana, blouse, dress, atau skirt
2) Utulity press, digunakan untuk menyetrika bermacam-
macam pakaian bagian bawah.
o Hand iron, yaitu alat pelicin yang digunakan untuk menyetrika
bagian-bagian yang tidak bisa terjangkau dengan mesin, misalnya
digunakan untuk menyetrika rempel ( skirting ).

Seorang petugas pada bagian pressing harus mampu menggunakan mesin-


mesin dengan benar. Selain itu, petugas harus mengetahui standar kualitas
setrikaan yang baik.Kualitas setrikaan yang baik sebagai berikut.
a. Celana :
4) Garis celana harus lurus dan tidak boleh terlihat ada garis
lain.
5) Bagian resliting rata dan tidak ada garis.
6) Saku rata tidak ada lipatan.
7) Bagian ikat pinggang rata dan tidak ada yang terlipat.
b. Baju :
3) Leher tajam dan sesuai bentuk
4) Bagian pundak mempunyai garis yang lurus dengan lengan
dan tidak ada lipatan-Lipatan.
5) Lengan sesuai bentuk dan tidak ada garis ganda.
6) Bagian badan sesuai dengan bentuk pakaian, tidak ada lipatan
lain dan kancing lengkap.
c. Rok :
1) Bagian pinggang lemas dan tidak ada lipatan-lipatan.
2) Bagian muka dan belakang rata dan tidak ada lipatan-lipatan.
3) Rempel / garis lurus tajam dan tidak ada lipatan lain.

22
4) Bagian bawah lemas, tajam, dan tidak ada lipatan lain

BAB III

CONTOH KASUS DAN PEMBAHASAN


3.1. CONTOH KASUS DAN PEMBAHASAN
Penggunaan Mesin Flat Work Ironer / Mangler.
Mangler ini merupakan satu komponen penting dalam pengelolaan linen
di hotel karena di hotel banyak sekali bahan yang berbentuk lembaran besar
seperti sheet (sprei), pillow case (sarung bantal), taplak meja (table cloth),

23
napkin (serbet) dll. yang mana jika tidak menggunakan mesin ini maka akan
makan waktu yang lumayan lama untuk merapikan tiap lembarannya satu
persatu sedangkan di hotel sangat membutuhkan sheet (sprei), pillow case
(sarung bantal), taplak meja (table cloth), napkin (serbet) dll. Karena itu
adalah keperluan tiap-tiap kamar yang ada di hotel. Dan biasanya setelah
proses dimesin proses selanjutnya langsung masuk ke mesin pelipatan yang
mana dapat dilakukan oleh satu orang dengan cepat, jika pelipatan dilakukan
secara manual akan memakan waktu dan tenaga kerja yang dibutuhkanpun
harus 2 orang.

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dengan adanya persaingan yang semakin beragam, mendorong
pelaku bisnis perhotelan menyediakan semua akomodasi yang diperlukan

24
oleh pelanggannya dalam bentuk fasilitas dan layanan. Salah satu penunjang
penting dalam perhotelan adalah layanan laundry yang menangani
pemeliharaan atas semua jenis linen yang dipergunakan dalam operasional
hotel. Tugas utama laundry dan linen adalah membantu hotel yang
berhubungan dengan proses pencucian linen untuk guest room, restaurant dan
meeting room serta uniform bagi karyawan. Ada beberapa prosedur
pencucian pakaian laundry tamu yaitu pengumpulan, transportasi,
penyeleksian & pemberian tanda (sorting), pencucian, pemanasan, finishing
& pengepakan, pembukuan, dan pengiriman. Adapun bahan pembersi dalam
laundry diantaranya stripes, sealers, acid, solven, dll. Penyusunan struktur
organisasi pelayanan laundry sangatlah penting dalam tercapainya pelayanan
yang baik dan dapat membentuk SOP yang baik.

3.2 Saran
Pemeliharaan linen dihotel sangat penting sebagai prioritas utama
hotel dalam menyuguhkan sebuah kenyamanan bagi para pengunjung hotel.
Dengan mengelolah layanan laundry dengan baik hotel tersebut akan menjadi
tempat yang nyaman dan dipercaya kualitas dalam memberikan pelayanan
yang memuaskan. Sebagai contoh dalam memberikan pelayanan yang baik
dalam pelayanan laundry hotel harus memiliki perencanaan dan pengelolaan
jasa pembersih yang berkualitas dan dapat dipercaya dalam menjalankan SOP
dengan baik, disamping itu para karyawan harus bertanggung jawab terhadap
tugasnya masing-masing, prosedur pencucian juga harus diperhatikan untuk
menndapatkan hasil yang maksimal dalam memberi kenyamanan pengunjung
hotel.

DAFTAR PUSTAKA

Suwithi, Ni Wayan. 2008. Buku Akomodasi Perhotelan Jilid 2 Kelas 10

SMK. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

25
26

Anda mungkin juga menyukai