Untuk menghadirkan bunga sebagai pemanis suasana tentu tak serampangan. Bunga-bunga itu harus
dirangkai dan diatur dengan tepat. Nah, agar anda dapat merangkai bunga dengan indah, maka simaklah
tips-tips berikut ini.
Untuk menyusun bunga, misalnya untuk bunga papan anda dapat menggunakan jambangan rendah,
vass/cerana dan keranjang bunga, atau media lain sesuai kreativitas anda. Anda juga butuh prikker
(tancapan bunga), kalau tidak ada anda bisa menggunakan bantalan bunga dari pelepah pisang. Jangan
lupa siapkan pisau, gunting bunga, kawat kecil atau benang rami dan malam/lilin.
Prikker atau alat penusuk bunga diletakkan pada jambangan yang rendah yang belum diisi air. Jadi, baik
prikker maupun jambangan masih kering. Agar prikker tidak bergeser tempat, kita lem pada jambangan
dengan menggunakan lilin atau malam yang dipanaskan. Setelah itu, barulah bunga disusun.
Bunga disusun menurut keadaan alam. Artinya bunga-bunga yang kecil kita letakkan di atas sedang yang
besar kita letakkan di bagian bawah. Jika susunannya horizontal, maka bunga kecil tadi kita letakkan paling
tepi. Bila bunga disusun menjuntai ke bawah, maka bunga yang paling kecil terletak pada bagian bawah
susunan.
Bila memasang karangan bunga pada meja yang dikelilingi kursi, maka penyusunan bunga dibuat bentuk
bulat, sehingga bisa dilihat dari segala jurusan. Jika diletakkan pada sudut ruangan, maka bunga disusun
simetris dalam artian hanya bisa dilihat dari satu sudut saja. Supaya menghasilkan susunan bunga yang
cantik, sebelum dirangkai sebaiknya direncanakan dulu dalam rangka apakah bunga itu disusun. Apakah
untuk pesta perkawinan, syukuran atau sekedar penghias meja tamu di hari biasa;
Ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam menyusun bunga, misalnya saja bunga papan
atau jenis bunga lainnya, yaitu:
• Susunan bunga atau bentuk rangkaian
• Kombinasi warna
Taman Dekorasi
Florikultura adalah kegiatan yang meliputi industri green house untuk budidaya bunga, bibit
(seedling/bedding plants), bunga potong, daun potong, tanaman pot dan tanaman landscape,
termasuk nursery (pembibitan). Salah satu kegiatan yang berorientasi pada potensi
pengembangan tanaman hias/florikultura adalah usaha/kegiatan pembuatan taman dekorasi.
Dewasa ini taman dekorasi sering terlihat kehadirannya pada berbagai acara baik yang bersifat
resmi atau seremonial.
Taman dekorasi adalah penataan tanaman hias secara masal atau berkelompok yang
dikombinasikan secara unik dengan elemen dekoratif dalam suatu ruang atau tempat yang
bersifat sementara dan berfungsi sebaagi elemen pelengkap dan penghias sehingga suasana
menjadi natural.
Taman ini dibuat dalam waktu singkat dan cepat, penggunaannya dalam waktu singkat dan
cepat, penggunaannya untuk jangka waktu tertentu dan segera dibongkar begitu acara selesai.
Adanya taman ini tak lepas dari usaha pengguna atau penyelenggara acara untuk menambah
keindahan, kenyamanan, menyemarakkan suasana dan menjadi daya tarik kuat bagi pengunjung
pada suatu event.
Tidak sedikit biaya yang dikeluarkan oleh pengguna untuk menghadirkan taman ini. Namun
kalkulasi harga tidak menjadi masalah bagi penyelenggara, mereka akan puas selama dekorator
dengan imajinasinya mampu memvisualisasikan dengan menghadirkan setting taman sesudai
harapan mereka.
Teknik Pembuatan
Yang harus diperhatikan bagi pemula sebelum melakukan kegiatan dekorasi adalah memahami
karakteristik tanaman, beberapa faktor tanaman meliputi:
Bentuk tajuk: bulat, lonjong, meninggi, tidak beraturan, rapat, renggang, lebar, kecil
Bentuk daun: lebar, kecil
Tekstur daun: lembut, kasar
Ragam warna bunga
Ragam warna daun
Ketinggian tanaman
Ukuran taman: besar, sedang, kecil
Jenis tanaman: indoor, outdoor dan lainnya.
Pemahaman ini sangat mendukung untuk menentukan jenis tanaman yang menjadi pilihan
menentukan posisi pada waktu menata serta memadukan bebrapa hiasan pada taman.
Tidak ada rumus yang baku dalam menata dekorasi, anda tidak perlu takut atau ragu-ragu untuk
mengambil keputusan dalam melaksanakan ide-ide dan kreasi sewaktu melakukan penataaan.
Namun ada beberapa langkah-langkah dan kaidah yang harus diterapkan sebelum penataan
dilakukan sehingga proses penataan mudah dan terpola.
Menentukan Tema
Tema adalah pola dasar pembentuk taman yakni impresi atau kesan utama suasana yang
diperlihatkan yang membentuk karakter taman. Secara umum taman yang dibuat terbagi menjadi
2 tema yaitu formal dan informal.
Tema formal berbentuk teratur dengan pola-pola yang dapat diprediksi kesudahannya.
Tema informal diwujudkan melalui pola-pola yang alami, lebih bebas dan terkesan abstrak.
Desain / Rancangan
Desain merupakan bentuk atau rangka taman, desain diperoleh dari pemahaman bentuk ruangan
(tempat kegiatan) yang akan didekorasi yang meliputi:
Fokus
Yakni menciptakan titik-titik yang akan menjadi pusat perhatian, perkiraan dibagian mana saja
yang akan dijadikan fokus.
Penataan taman ini dimulai dari area-area yang telah ditetapkan menjadi fokus untuk kemudian
proses penataaan menyebar kesegala arah sehingga penyebaran penataan bertemu antar fokus
dan menjadi satu kesatuan. Penyebaran tanaman menggunakan prinsip-prinsip: gradasi,
kombinasi, komunal, individual, monoton atau sporadik.
Sentuhan akhir (finishing) yang harus dilakukan adalah pemasangan Green Cover disekitar
tanaman yang mempunyai ukuran lebih kecil, lebih pendek dan terletak pada batas
terluar/terdepan dari komunitas.
Material yang biasa digunakan: rumput, sekam warna, daun pinus, daun pandan, potongan
kayu/bambu dan material lain yang dikombinasikan dengan batu alam.
Tips
Anda dapat berlatih membuat taman dalam skala kecil dahulu, visualisasikan imajinasi anda
dalam bentuk tatanan taman, sangatlah bijak bila dalam proses penataan tidak tergesa-gesa,
lakukan sedikit demi sedikit sambil anda ber-improvisasi dengan bebas.
Anda bisa mengembangkan bentuk rancangan dengan memadukan unsur-unsur yang dirasa
menambah keindahan misalnya lampu hias, penataan cahaya, kolam mungil, waterfall, batu
alam, benda etnik atau material lain yang bersifat artistik.
(Sumber: Brosur UPT Balain Benih TPH Provinsi Kalimantan Selatan 2014)