Anda di halaman 1dari 14

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN


AKOMODASI PERHOTELAN

BAB V
LAYANAN LAUNDRY/BINATU

ADE JUWAEDAH
SLAMET WIDODO

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
2017
BAB V
LAYANAN LAUNDRY/BINATU

A. KOMPETENSI INTI :
Menguasai Materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
B. KOMPETENSI DASAR :
Merancang pemrosesan dan pencucian barang barang tamu

C. URAIAN MATERI PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan
Laundry merupakan bagian dari housekeeping yang bertanggung jawab
atas pencucian semua linen serta pakaian tamu. Laundry atau binatu merupakan
kata benda yang mengacu pada tindakan pencucian pakaian dan linen,
dimana proses pencucian sedang dilakukan atau yang telah dicuci.

Tugas utama laundry adalah membantu operasioanal hotel yang


berhubungan dengan proses pencucian linen untuk guest room,
restaurant dan meeting room serta uniform bagi karyawan. Dengan adanya
layanan laundry dalam sebuah hotel akan dapat meningkatkan layanan kepada
tamu sehingga tamu tidak perlu mencari laundry keluar hotel serta perlengkapan
linen hotel selalu dalam keadaan bersih. Hal ini akan dapat meningkatkan kesan
tamu terhadap hotel dan meningkatkan citra hotel.

2. Fungsi Layanan Laundry


Departemen atau bagian laundry memiliki peranan yang cukup penting dalam
sebuah hotel, dengan adanya departemen laundry maka linen yang
dipergunakan untuk digunakan oleh tamu hotel dapat selalu dalam keadaan
yang bersih dan rapih. Hal ini dapat mengakibatkan citra perusahaan yang baik
dimata tamu hotel. pihak hotel wajib untuk menyediakan layanna laudry yang
memadai untuk mencapai kepuasan tamu,

1
Fungsi dari layanan laundry adalah “laundry memiliki fungsi sebagai tempat untuk
memberikan layanan pencucian linen hotel, uniform karyawan maupun
pakaian tamu yang kotor (house laundry maupun guest laundry” (Sawithi &
Erwin, 2008 hlm416). Dengan adanya layanan laundry ini, kebutuhan akan
kebersihan linen sebagai fasilitas hotel serta permintaan layanan guest
laundry dapat terpenuhi. Selain memberikan keuntungan lebih untuk pihak
hotel, dengan adanya layanan ini ini tamu akan merasa lebih puas dengan
fasilitas dan layanan hotel. hal ini akan dapat memberikan kesan kepada tamu
dan meningkatkan citra perusahaan dimata tamu.

Tujuan dari proses pencucian yang dilakuan di laudry yaitu menghilangkan


kotoran dan noda-noda, menjaga agar linen atau pakaian bebas dari kuman-
kuman serta menjaga agar sifat asli dari pakaian tetap bertahan seperti tetap
halus, dan mencegah agar pakaian tidak cepat rusak. Beberapa tugas dari
departemen atau bagian laundry adalah sebagai berikut :
a. Mencuci semua perlengkapan hotel yang terbuat dari tekstil, yang disebut
dengan (house laundry)
b. Mencuci semua bahan atau pakaian tamu yang dicucikan, baik yang
menginap di hotel maupun dari luar hotel. Bahan atau pakaian tamu tersebut
dikelompokkan ke dalam 4 kelompok berikut.
1). In house guest laundry, yaitu semua cucian laundry dari tamu yang
menginap di hotel.
2). Outside guest laundry, yaitu semua cucian laundry dari tamu yang
tidak menginap di hotel
3). In house guest valet, yaitu cucian dry cleaning atau pressing dari tamu
yang menginap di hotel.
4). Outside guest valet, yaitu semua cucian dry cleaning atau pressing dari
tamu yang tidak menginap di hotel.

2
3. Stuktur Organisasi Layanan Laundry
Sebuah departemen akan memiliki struktur organisasi dimana setiap divisi yang
terdapat dalam struktur organisasi tersebut harus melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing. Setiap departemen laudry disetiap hotel
menerapkan struktur organisasi yang berbeda atau bervariasi, seperti pendapat
Suwithi & Erwin (2008 hlm416) yang menyatakan “ada beberapa variasi struktur
organisasi laundry di hotel, semua ini tergantung kepada ukuran (size) dan pola
manajemen yang diterapkan”. Suwithi & Erwin juga menggambarkan beberapa
struktur organisasi layanan laundry pada gambar 6.1, sebagai berikut :

Keterangan :
1). Washer and Dryer : bagian/orang yang tugasnya mencuci dan meneringkan
cucian dengan mesin pencuci
2). Dry Cleaning : bagian yang tugas-tugasnya mengurus cucian yang dicuci tidak
dengan air melainkan dengan menggunakan solvent
3). Valet Service : bagian/orang yang tugasnya mengatur perawatan dan
penyelesaian pakaian pria dan pakaian tamu untuk diteruskan ke guest laundry
section
4). Sorterer and Marker : bagian/orang yang tugasnya mensorter/ memisahkan
setiap jenis cucian dan memberikan tanda/Mark/no) sebelum dilakukan
pencucian oleh washer.

3
5). Presser and Mangler : bagian/orang yang tugasnya melakukan
pemerasan dan menyetrika dengan iron presser machine dan mangler
orang yang tugasnya menggiling (memutar) mesin presser

Gambar 6.2 Struktur organisasi Laudry variasi 2

Berdasarkan struktur organisasi diatas, Suwithi & Erwin (2008, hlm 419)
mengemukakan tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan sesuai
struktur organisasi di atas. Adapun tugas da tangung jawab tersebut adalah sebagai
berikut :
1). Laundry Manager : Bertugas dan berfungsi memimpin/mengorganisir
seluruh kegiatan maupun pelaksanaan kegiatan proses pencucian di laundry
dan dry cleaning.
2). Assisten Laundry Manager :
a) Membantu laundry manager menggantikannya pada saat tidak berada di
tempat selama operasional laundry dan dry cleaning berjalan
b) Bertanggungjawab kepada laundry manager/langsung ke general
manager jika laundry manager tidak berada di tempat
c) Tidak boleh mengambil kesimpulan sendiri

4
3). Laundry Supervisor : Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam
operasional laundry
4). Valet Supervisor: Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam
operasional valet
5). Dry Cleaning Supervisor: Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam
operasional dry cleaning
6). Checker: Memeriksa seluruh cucian tamu sebelum diproses yaitu menangani
kondisi cucian (kancing, saku)
7). Marker : Memberikan tanda kesetiap jenis cucian agar tidak tertukar
untuk itu diperlukan linen paper (kertas kain) yang kuat dan tahan berisi:
a) Nomor kamar
b) Tanggal
c) Kode dari si pembuat
8). Sorterer : Memisahkan-misahkan cucian tamu atas dasar:
a) Jenis bahan
b) Bentuk cucian
c) Tingkat pengotoran
d) Warna cucian
9). Washer/Extract : Melaksanakan proses pencucian, dan pemerasan
10). Tumbler : Melaksanakan proses pengeringan setelah dicuci
11). Presser : Petugas laundry yang memiliki tugas melincinkan pakaian
12). Finisher : Menyelesaikan akhir proses pencucian, antara lain:
a) Linen : room, FB others (swimming pool towel) b. Uniform : from all
employees
b) Linen & Uniform section :Bagian dari housekeeping department yaitu
tempat berkumpulnya house laundry
c) Linen attendent, bertugas mengantar dan mengambil house laundry ke
dan dari house laundry section

5
d) Finisher : hanya ada Folder untuk linen dan hanger untuk uniform.
Biasanya digantung untuk guest outside laundry, petugasnya desebut
hanger/hangingman. Pakaian biasanya dilipat untuk tamu in-house/yang
akan check out, petugasnya: folder dan pakaian juga kadang-kadang
dibungkus, petugas yang membungkus pakaian yang dilaundry ini disebut
wrapper. (Suwithi & Erwin, 2008, hlm.419)

Setiap divisi dalam struktur organisasi tersebut melaksanakan tugas dan


tanggung jawabnya masing-masing dan saling bekerjasama untuk melayani
tamu.

4. Peralatan dan Bahan Layanan Laundry


Peralatan dan bahan untuk layanan laundry akan memberikan kemudahan
untuk petugas laundry dalam menjalankan pekerjaannya, dengan adanya
peralatan yang semakin canggih setiap waktunya dapat membuat pekerjaan
petugas laundry menjadi lebih efisien dan efektif.
a. Pelaratan cucian (laundry Machine)
Peralatan ini terdiri atas :
1). Mesin cuci (washing machine), digunakan untuk mencuci pakaian atau
linen kotor dan sekaligus membilas. Mesin ini biasanya dioperasikan
secara otomatis untuk mempermudah pekerjaan, namun tidak jarang
juga yang masih menggunakan mesin cuci manual. Pada proses
pencucian digunakan obat pembersih seperti sabun, detergen dan
softener.

Gambar 6.3 Mesin Cuci Laundry

6
2). Mesin pemeras (extractor machine), mesin ini bekerja secara otomatis
memeras cucian yang selesai dicuci dengan cara pakaian atau linen diputar
dengan kecepatan tinggi sehingga air yang ada dalam pakaian atau linen
akan tersedot keluar. Cucian yang sudah diperas, siap dilanjutkan ke mesin
pengering.

Gambar 6.4 Mesin peremas

3). Mesin pengering (drying tumbler/ tumbler machine), mesin ini bekerja
secara otomatis mengeringkan cucian yang sudah diperas. Pengeringan
ini dilakukan dengan menghembuskan udara panas kedalam drum mesin
pengering.

Gambar 6.5 Mesin Pengering

7
4). Setrika press (presser) terdiri dari tipe-tipe berikut:
a) Shirt press unit

Gambar 6.6. Setrika Press

b) Cotton garment press, berguna untuk menghaluskan dan merapikan


pakaian / cucian

Gambar 6.7 cotton garment press

c) Hand iron (setrika tangan), merupakan mesin setrika tangan yang


dihubungkan dengan aliran uap panas atau lebih mirip setrika biasa.

Gambar 6.8 hand iron

8
d) Flat work ironer / mangler (setrika khusus linen-linen berbentuk
lembaran). Mesin ini bekerja secara otomatis menyetrika linen-linen
hotel. Misalnya, sprei (sheet), sarung bantal (pillow case), taplak meja dan
napkin (kain serbet).

Gambar 6.8 flat work ironer

5). Mesin dry cleaning terdiri dari :


a) Dry cleaning unit dan
b) Dry cleaning press machine, yaitu :
(1) Utility cleaning machine
(2) Mushroom dry cleaning press
(3) Form finisher / steam air
(4) Hand ( steam ) iron
(5) Pant topper
(6) Puffer atau
(7) Silk presser

Gambar 6.9 Mesin Dry cleaning

9
6). Mesin pemberi tanda (polimark machine), yaitu mesin yang bekerja
secara otomatis memberi tanda pada cucian tamu. Mesin ini dapat
mencetak nomor kamar, nomor urut, nomor urut pita kecil, dan
menempelkannya pada cucian tamu. Tujuannya agar cucian tidak tertukar
atau hilang.

Gambar 6.10 Mesin pemberi tanda

5. Peralatan kebersihan (supporting unit)


Peralatan ini terdiri atas :
a) Sink atau bak sebagai tempat pencucian pakaian secara manual.
b) Trolley atau wagon yaitu kereta dorong yang digunkan untuk menempatkan
cucian yang akan d proses sementara
c) Brush yaitu sikat yang digunakan untuk menyikat kerah pakaian yang kotor
ataupun noda lainnya
d) Spatula digunakan untuk membersihkan noda pada linen yang terbuat dari
stainless steel
e) Pail (ember) digunakan untuk memisahkan cucian yang telah diberi tanda
untuk mengelompokan cucian
f) Washing net atau jala yang digunakan untuk membungkus pakaian yang
sangat sensitive
g) Table linen atau meja linen digunakan untuk menempatkan linen yang
bersih dan akan dipress
h) Measuring cup atau gayung pengukur yang digunakan untuk menakar

10
bahan pembersih
i) Checker rack/table yang digunakan untuk memisahkan dan merapihkan
pakaian yang sudah diproses
j) Cabinet yaitu lemari yang digunakan untuk menyimpan linen yang
sudah rapih sementara waktu

6. Bahan Pembersih (cleaning agent)


Bahan pembersih ini terdiri atas :
a) Air, merupakan media utama yang digunakan untuk pelepasan kotoran.
b) Detergen, yaitu bahan kimia yang dapat berfungsi menurunkan atau
menghilangkan kotoran atau noda yang memiliki ikatan pada pakaian.
Detergen merupakan campuran dari beberap bahan kimia antara lain
surfactant, alkali builder, sequestrans (pelunak air), dan additive lain
(optical brighter, anti redoposition, anti corrosiv ).
c) Bleach (pemutih) adalah bahan pencuci yang dapat memutihkan
pakaian dan memusnahkan kuman-kuman. Bleach hanya dapat bekerja
setelah dalam air dan akan sangat baik bila menggunakan air bersuhu 50
derajad celcius.
d) Sour adalah bahan pencuci yang berguna untuk menetralkan keadaan alkali
yang terdapat pada pakaian yang dicuci agar tidak gatal waktu dipakai, tidak
gosong bila disetrika, menjaga pakaian putih tetap putih, menghindari
kerusakan pada pakaian berwarna, sebagai akibat masih adanya sisa-sisa
detergen pada pakaian dan mematikan kuman-kuman terutama untuk
pakaian berwarna yang hanya menggunakan air dingin dan tidak
menggunakan bleach.
e) Softener (pelembut) adalah bahan pencuci yang berguna untuk
melembutkan pakaian.
f) Liquid soap (bahan cair) adalah pembersih sabun cair karena mengandung
obat pembersih noda / kotoran. Penggunaannya disesuaikan dengan jumlah
cucian.

11
7. Prosedur Layanan Laundry
Dalam melaksanakan pencucian pakaian tamu, terdapat hal penting yang
harus diperhatikan oleh petugas laundry yaitu pada proses pencucian.
Petugas laundry melakukan proses menghilangkan kotoran pada linen atau
pakaian sehingga linen atau pakaian yang dicuci tersebut tampak seperti semula
atau baru. Untuk melakukan layanan laundry terdapat prosedur yang harus
dilaksanakan agar prosen layanan laundry dapat terlaksana dengan baik dan
teratur. Prosedur layanan laundry dapat dilakukan dengan cara seperti yang
dikemukakan oleh Suwithi & Erwin (2008, hlm 440) yang penulis sarikan sebagai
berikut ;
a. Collecting atau pengumpulan linen kotor
Pengumpulan linen kotor disetiap departemen memiliki prosedurnya masing-
masing. Linen yang kotor dapat dikumpulkan dan dapat dikelompokan
berdasarkan jenis linen atau beratnya.

b. Transporting of soiled linen


Pengangkutan cucian kotor dapat menggunakan beberapa peralatan yang
tersedia seperti menggunakan trolley atau kereta dorong, keranjang, tas atau alat
pembungkus lainnya.

c. Sorting solied linen/ classifying


Penyortingan linen kotor dilakukan untuk mengefisienkan waktu dan menjaga
agar hasil cucian linen benar-benar besih. Penyortingan ini dapat
dilakukan dengan cara mengelompokan linen sesuai jenis bahan atau
tingkatan noda pada linen.

d. Washing/ extracting
Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin pencuci yang tersedia, dan
jika terdapat jenis linen yang tidak dapat dicuci dengan menggunakan mesin
cuci, maka petugas harus mencucinya secara manual.

12
e. Folding
Setelah linen dikeringkan dan disetrika maka langkah selanjutnya adalah
melipat linen yang dapat dilakukan dengan menggunakan mesin atau dilipat
secara manual.

f. Stocking/ storage
Linen yang telah dilipat akan disimpan ditempat penyimpanan sementara
yang telah disediakan oleh pihak hotel sebelum linen bersih akan diambil oleh
room attendant untuk digunakan oleh tamu.

g. Using clean linen


Setelah semua proses pembersihan dilakukan, linen bersih dapat digunakan
untuk menggantikan linen yang telah kotor dan semua linen digunakan sesuai
dengan fungsinya masing-masing.

Layanan laundry untuk pakaian tamu (guest laundry) memiliiki prosedur


yang tidak jauh berbeda dengan prosedur pencucian linen, namun pelayanan
laundry pada pakaian tamu harus benar-benar memperhatikan jenis kain dan
penangannya. Adapun prosedur guest laundry dapat dilihat dari gambar 6.11
berikut ini :

Gambar 6.11 Prosedur Guest laundry

13

Anda mungkin juga menyukai