BAB V
LAYANAN LAUNDRY/BINATU
ADE JUWAEDAH
SLAMET WIDODO
A. KOMPETENSI INTI :
Menguasai Materi, struktur, konsep, pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang diampu.
B. KOMPETENSI DASAR :
Merancang pemrosesan dan pencucian barang barang tamu
1. Pendahuluan
Laundry merupakan bagian dari housekeeping yang bertanggung jawab
atas pencucian semua linen serta pakaian tamu. Laundry atau binatu merupakan
kata benda yang mengacu pada tindakan pencucian pakaian dan linen,
dimana proses pencucian sedang dilakukan atau yang telah dicuci.
1
Fungsi dari layanan laundry adalah “laundry memiliki fungsi sebagai tempat untuk
memberikan layanan pencucian linen hotel, uniform karyawan maupun
pakaian tamu yang kotor (house laundry maupun guest laundry” (Sawithi &
Erwin, 2008 hlm416). Dengan adanya layanan laundry ini, kebutuhan akan
kebersihan linen sebagai fasilitas hotel serta permintaan layanan guest
laundry dapat terpenuhi. Selain memberikan keuntungan lebih untuk pihak
hotel, dengan adanya layanan ini ini tamu akan merasa lebih puas dengan
fasilitas dan layanan hotel. hal ini akan dapat memberikan kesan kepada tamu
dan meningkatkan citra perusahaan dimata tamu.
2
3. Stuktur Organisasi Layanan Laundry
Sebuah departemen akan memiliki struktur organisasi dimana setiap divisi yang
terdapat dalam struktur organisasi tersebut harus melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya masing-masing. Setiap departemen laudry disetiap hotel
menerapkan struktur organisasi yang berbeda atau bervariasi, seperti pendapat
Suwithi & Erwin (2008 hlm416) yang menyatakan “ada beberapa variasi struktur
organisasi laundry di hotel, semua ini tergantung kepada ukuran (size) dan pola
manajemen yang diterapkan”. Suwithi & Erwin juga menggambarkan beberapa
struktur organisasi layanan laundry pada gambar 6.1, sebagai berikut :
Keterangan :
1). Washer and Dryer : bagian/orang yang tugasnya mencuci dan meneringkan
cucian dengan mesin pencuci
2). Dry Cleaning : bagian yang tugas-tugasnya mengurus cucian yang dicuci tidak
dengan air melainkan dengan menggunakan solvent
3). Valet Service : bagian/orang yang tugasnya mengatur perawatan dan
penyelesaian pakaian pria dan pakaian tamu untuk diteruskan ke guest laundry
section
4). Sorterer and Marker : bagian/orang yang tugasnya mensorter/ memisahkan
setiap jenis cucian dan memberikan tanda/Mark/no) sebelum dilakukan
pencucian oleh washer.
3
5). Presser and Mangler : bagian/orang yang tugasnya melakukan
pemerasan dan menyetrika dengan iron presser machine dan mangler
orang yang tugasnya menggiling (memutar) mesin presser
Berdasarkan struktur organisasi diatas, Suwithi & Erwin (2008, hlm 419)
mengemukakan tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan sesuai
struktur organisasi di atas. Adapun tugas da tangung jawab tersebut adalah sebagai
berikut :
1). Laundry Manager : Bertugas dan berfungsi memimpin/mengorganisir
seluruh kegiatan maupun pelaksanaan kegiatan proses pencucian di laundry
dan dry cleaning.
2). Assisten Laundry Manager :
a) Membantu laundry manager menggantikannya pada saat tidak berada di
tempat selama operasional laundry dan dry cleaning berjalan
b) Bertanggungjawab kepada laundry manager/langsung ke general
manager jika laundry manager tidak berada di tempat
c) Tidak boleh mengambil kesimpulan sendiri
4
3). Laundry Supervisor : Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam
operasional laundry
4). Valet Supervisor: Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam
operasional valet
5). Dry Cleaning Supervisor: Merencanakan, mengorganisir, mengarahkan,
mengkoordinir dan mengawasi seluruh kegiatan bawahannya dalam
operasional dry cleaning
6). Checker: Memeriksa seluruh cucian tamu sebelum diproses yaitu menangani
kondisi cucian (kancing, saku)
7). Marker : Memberikan tanda kesetiap jenis cucian agar tidak tertukar
untuk itu diperlukan linen paper (kertas kain) yang kuat dan tahan berisi:
a) Nomor kamar
b) Tanggal
c) Kode dari si pembuat
8). Sorterer : Memisahkan-misahkan cucian tamu atas dasar:
a) Jenis bahan
b) Bentuk cucian
c) Tingkat pengotoran
d) Warna cucian
9). Washer/Extract : Melaksanakan proses pencucian, dan pemerasan
10). Tumbler : Melaksanakan proses pengeringan setelah dicuci
11). Presser : Petugas laundry yang memiliki tugas melincinkan pakaian
12). Finisher : Menyelesaikan akhir proses pencucian, antara lain:
a) Linen : room, FB others (swimming pool towel) b. Uniform : from all
employees
b) Linen & Uniform section :Bagian dari housekeeping department yaitu
tempat berkumpulnya house laundry
c) Linen attendent, bertugas mengantar dan mengambil house laundry ke
dan dari house laundry section
5
d) Finisher : hanya ada Folder untuk linen dan hanger untuk uniform.
Biasanya digantung untuk guest outside laundry, petugasnya desebut
hanger/hangingman. Pakaian biasanya dilipat untuk tamu in-house/yang
akan check out, petugasnya: folder dan pakaian juga kadang-kadang
dibungkus, petugas yang membungkus pakaian yang dilaundry ini disebut
wrapper. (Suwithi & Erwin, 2008, hlm.419)
6
2). Mesin pemeras (extractor machine), mesin ini bekerja secara otomatis
memeras cucian yang selesai dicuci dengan cara pakaian atau linen diputar
dengan kecepatan tinggi sehingga air yang ada dalam pakaian atau linen
akan tersedot keluar. Cucian yang sudah diperas, siap dilanjutkan ke mesin
pengering.
3). Mesin pengering (drying tumbler/ tumbler machine), mesin ini bekerja
secara otomatis mengeringkan cucian yang sudah diperas. Pengeringan
ini dilakukan dengan menghembuskan udara panas kedalam drum mesin
pengering.
7
4). Setrika press (presser) terdiri dari tipe-tipe berikut:
a) Shirt press unit
8
d) Flat work ironer / mangler (setrika khusus linen-linen berbentuk
lembaran). Mesin ini bekerja secara otomatis menyetrika linen-linen
hotel. Misalnya, sprei (sheet), sarung bantal (pillow case), taplak meja dan
napkin (kain serbet).
9
6). Mesin pemberi tanda (polimark machine), yaitu mesin yang bekerja
secara otomatis memberi tanda pada cucian tamu. Mesin ini dapat
mencetak nomor kamar, nomor urut, nomor urut pita kecil, dan
menempelkannya pada cucian tamu. Tujuannya agar cucian tidak tertukar
atau hilang.
10
bahan pembersih
i) Checker rack/table yang digunakan untuk memisahkan dan merapihkan
pakaian yang sudah diproses
j) Cabinet yaitu lemari yang digunakan untuk menyimpan linen yang
sudah rapih sementara waktu
11
7. Prosedur Layanan Laundry
Dalam melaksanakan pencucian pakaian tamu, terdapat hal penting yang
harus diperhatikan oleh petugas laundry yaitu pada proses pencucian.
Petugas laundry melakukan proses menghilangkan kotoran pada linen atau
pakaian sehingga linen atau pakaian yang dicuci tersebut tampak seperti semula
atau baru. Untuk melakukan layanan laundry terdapat prosedur yang harus
dilaksanakan agar prosen layanan laundry dapat terlaksana dengan baik dan
teratur. Prosedur layanan laundry dapat dilakukan dengan cara seperti yang
dikemukakan oleh Suwithi & Erwin (2008, hlm 440) yang penulis sarikan sebagai
berikut ;
a. Collecting atau pengumpulan linen kotor
Pengumpulan linen kotor disetiap departemen memiliki prosedurnya masing-
masing. Linen yang kotor dapat dikumpulkan dan dapat dikelompokan
berdasarkan jenis linen atau beratnya.
d. Washing/ extracting
Proses ini dilakukan dengan menggunakan mesin pencuci yang tersedia, dan
jika terdapat jenis linen yang tidak dapat dicuci dengan menggunakan mesin
cuci, maka petugas harus mencucinya secara manual.
12
e. Folding
Setelah linen dikeringkan dan disetrika maka langkah selanjutnya adalah
melipat linen yang dapat dilakukan dengan menggunakan mesin atau dilipat
secara manual.
f. Stocking/ storage
Linen yang telah dilipat akan disimpan ditempat penyimpanan sementara
yang telah disediakan oleh pihak hotel sebelum linen bersih akan diambil oleh
room attendant untuk digunakan oleh tamu.
13