FLORIST
DOSEN PENGAMPU:
Dra. Damiati, M.Kes.
DISUSUN OLEH:
Ni Putu Davita Ramania Sari 2315011011
I Dewa Ayu Sri Andenia 2315011013
I Gusti Agung Dwi Putra Yasa
Alvi Putri Maulinda 2315011018
Ni Made Sukma Sri Mili 2315011022
Fitriani Gea
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Merangkai bunga adalah salah satu bentuk seni yang mampu
mengekspresikan emosi manusia, selain itu bunga juga dapat menyegarkan
pikiran dan jiwa, baik untuk perangkai maupun penikmat. Pelaku bisnis atau
jasa yang berhubungan dengan bunga sering disebut sebagai florist, seperti
teknik merawat bunga, mendesain rangkaian bunga (flower arranging),
penjualan, display, dan pengiriman/delivery rangkaian bunga. Untuk menjadi
seorang florist, dibutuhkan keterampilan dan kreatifitas yang tinggi.
Seorang florist harus mampu memilih bunga material lainnya yang cocok
satu sama lain, tahu bagaimana cara mengurus dan mengatur posisi bunga
sehingga tetap segar dalam jangka waktu tertentu, dan paham akan keinginan
pelanggannya. Selain itu, jenis-jenis rangkaian bunga tidaklah sedikit, ada
berbagai macam rangakaian bunga dengan makna yang berbeda. Saat ini
florist merupakan salah satu usaha masih berkembang di Indonesia. Bisnis ini
sendiri tidak lepas dari acara-acara sosial, seperti ulang tahun, perkawinan,
upacara kenegaraan, dan upacara keagamaan. Rangkaian bunga biasa
diberikan sebagai hadiah atau menjadi dekor utama dalam acara tersebut.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Agar lebih memahami dan mendalami pokok bahasan tentang florist
2. Agar dapat menerapkan teknik merangkai bunga yang benar dalam praktek
nanti.
3. Mengetahui dasar-dasar cara merangkai bunga, sehingga di saat ada acara
bisa merangkai atau mendekor bunga sendiri
BAB II
PEMBAHASAN
2. Event Florist
Florist ini memiliki spesialisasi dalam membuat karangan bungan
untuk acara besar seperti pernikahan hingga acara networking.
Seorang event florist akan bekerja sama dengan event planner
untuk membuat karangan bunga yang sesuai tema acara.
3. Wedding Florist
Wedding florist memiliki spesialis membuat karangan seperti buket
hinggan dekorasi untuk pernikahan. Florist akan bekerja sama
dengan pasangan yang jadi kliennya untuk membuat desain yang
sesuai tema acara dan budget.
4. Florist Grosir
Florist grosir menyuplai bunga dan produk tumbuhan lainnya ke
retailer, event planner, dan bisis lainnya. Florist grosir juga
memberi layanan mendesain dan mengoperasikan serta
menunjukan produk kepada konsumen.
3. Gunting
Ada beberapa jenis gunting yang diperlukan dalam merangkai bunga.
Yaitu gunting bunga, gunting daun, gunting kawat, dan gunting kertas.
4. Cutting Board
Sebagai alas untuk memotong oasis
5. Pisau Tajam
Digunakan untuk memotong foam/busa
7. Ember
Untuk merendam oasis yang akan digunakan
8. Tempat Sampah
Untuk tempat sampah supaya area kerja tetap bersih
9. Daun
Jenis daun yang biasannya digunakan untuk merangkai bunga adalah daun
cemara, daun sari gading, daun simbar
a. Daun Cemara
10. Bunga
Ada banyak jenis bunga yang bisa dibuat untuk rangkaian bunga, misalnya
aster, mawar, anggrek, dan lain-lainya
a. Bunga Mawar
b. Bunga Anggrek
c. Bunga Aster
2. Bunga Papan
Bunga papan dapat digunakan sebagai media untuk mengucapkan selamat. Bunga
papan terdiri dari komponen bunga, daun, papan foam, dan bahan- bahan lainnya.
Dari semua bahan tersebut dibentuk dengan desain tertentu sehingga
menghasilkan sesuatu yang indah.
5. Flower Box
Dalam bunga kotak ini, fokusnya lebih pada mahkota dan kelopak bunga. Ini
berbeda dengan buket yang masih bisa disusun berdasarkan ketinggian tangkai
serta daun-daunnya. Sedangkan flower box hanya menyusun serangkaian mahkota
bunga dengan beberapa kelopak yang menjadi hiasan.
2.6 Bentuk Dasar Rangkaian Bunga
1. Piramida
Sebuah piramida adalah rangkaian yang kita jarang melihat tetapi sebenarnya ada.
Dasarnya adalah segitiga dan sangat tinggi. Hal ini dapat digunakan sebagai pusat
meja.
2. Kubah
Seperti namanya, rangkaian kubah bulat. Wadah yang digunakan untuk jenis
rangkaian yang terbaik menengah di ketinggian. Rangkaian kubah adalah suatu
rangkaian serba dengan distribusi yang sama dari bunga di sekelilingnya. Berbeda
dengan rangkaian kubah klasik, rangkaian kubah interpretif terlihat lebih bergaya.
Hal ini tidak benar-benar bulat dan ada bunga lebih sedikit tetapi lebih banyak
baris dan ruang.
3. Sabit
Rangkaian ini juga biasa disebut rangkaian kurva. Sebuah rangkaian kurva cukup
sulit untuk membuatnya karena assymmetrical. Proporsi harus seimbang dari
sudut mana Anda melihat. Berat juga harus seimbang sehingga rangkaian stabil.
Kebalikan dari rangkaian sabit, adalah rangkaian sabit terbalik.
4. Horizontal
Sebuah rangkaian horizontal adalah rangkaian rendah tapi panjang biasanya 2 kali
tinggi. Sebuah rangkaian horizontal klasik simetris, yang berarti panjang di kedua
sisi adalah sama. Selain itu, penempatan bunga dicerminkan ke sisi lain. Ini
memiliki desain yang lebih dan karakter, karena bunga memiliki individualitas
mereka sendiri. Dan karena assymmetrical, panjang di kedua belah pihak mungkin
tidak sama.
5. T-Terbalik
T-Terbalik adalah rangkaian bunga dalam bentuk huruf T, tetapi terbalik. Ini
terlihat seperti rangkaian segitiga tapi sedikit berbeda. Sebuah rangkaian T-
Terbalik klasik akan menjadi sesuatu yang memiliki tipe bunga yang sama di 3
sisi. Sedangkan T terbalik interpretif adalah suatu rangkaian assymmetrical.
Panjang di satu sisi mungkin berbeda dengan yang lain. Ketika kita mulai
mengerti arti bentuk dasar rangkaian bunga, kita akan lebih menghargainya
ketimbang sebelumnya. Dan keanggunan setiap bentuk rangkaian bisa kita
gunakan dalam berbagai keperluan dekorasi ruangan bahkan hadiah kepada
bunda, sahabat, pacar, partner, customer, dan lain-lain.
2.7 Teknik Merangkai Bunga
1. Teknik Basing
Dalam membuat rangkaian bunga istilahbasing biasa digunakan untuk tujuan
memberikan sebuah penekanan rangkaian bunga dari bagian bawah. Dengan
menggunakan teknik ini rangkaian bunga lebih menitikberatkan pada bagian-
bagian bunga yang meliputi tekstur warna, bentuk, dimensi dan juga
keseimbangan visual yang sama-sama ditata dengan sedemikian rupa untuk
mendapatkan sebuah rangkaian bunga yang harmonis.
2. Teknik Layering
Teknik selanjutnya dalam membuat rangkaian bunga adalah teknik layering atau
biasa disebut dengan istilah stacking. Layering merupakan bagian dari basing
yaitu dengan membuat rangkaian daun terlihat apik dengan menyusun daun bunga
mulai dari ukuran terkecil sampai ukuran terbesar dengan mengatur gradasi warna
yang serasi dan artistic
3. Teknik terracing
konsep dari teknik terracing sebenarnya mirip dengan konsep terasering. Secara
mudahnya teknik Terracing digunakan untuk menyusun rangkaian bunga secara
bertingkat. Cara menyusunnya bisa dilakukan mulai dari bunga yang memiliki
ukuran kecil pada bagian atas dan bunga yang ukuran besar pada ukuran bawah.
4. Teknik Pave
Teknik keempat yang digunakan untuk merangkai bunga adalah teknik Pave.
Teknik ini dilakukan dengan cara membentuk sebuah rangkaian bunga secara
melingkar yang kemudian diisi dengan bunga yang sejenis yang memiliki ukuran
yang tidak terlalu besar. Pada teknik ini Anda bisa menggunakan beberapa warna
bunga yang cantik seperti Krisan, tetapi tetap kelompokan warna agar tidak
tercampur menjadi satu.
5. Teknik Clustering
Teknik clustering banyak diterapkan pada hand bouquet yang biasa dibawa oleh
pengantin wanita, yaitu merapatkan sebuah rangkaian bunga sehingga terlihat
padat. Teknik ini biasanya menonjolkan keindahan dari warna bunga karena
penataannya yang sederhana dan rapat.
Saran
Sebagai seorang dekorator, florist bertugas memberikan nuansa warna warni
yang indah pada ruangan dengan mengatur bunga sesuai dengan jenis acara dan
tempat acaraacara. Misalnya mendekorasi acara pernikahan, pesta sampai acara
formal.