Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman yang mempunyai keindahan dan dapat dinikmati keindahannya berupa


daun, bunga, batang , sehingga orang merasa nyaman. Tujuan adanya tanaman hias
Agar dapat di kembangkan sehingga laku di pasaran. Budi daya tanaman hias tidak
hanya menjadi hobi semata, tapi juga dapat menjadi peluang usaha. Bagi yang memiliki
hobi bercocok tanaman mungkin akan tertarik dengan usaha ini. Tidak sulit untuk
memulai usaha ini, dengan keuletan dan ketekunan bisa menghasilkan penghasilan
yang cukup lumayan. Tentu saja tidak dalam waktu yang singkat, diperlukan proses
yang cukup lama. Tapi jika hasil budi daya tanaman hias yang anda tanam bagus maka
cukuplah untuk anda merasa puas. Yang perlu anda lakukan adalah mempelajari cara
budidaya tanaman hiasagar tidak salah dalam penerapannya.

Pengertian tanaman hias adalah semua jenis tanaman yang bermanfaat untuk
menambah keindahan dan kecantikan baik itu tanaman hias bunga, daun, batang
maupun akar. Dari penjelasan ini jelas tanaman hias adalah segala tanaman yang di
tanam untuk estetika keindahan sehingga jenis jenisnyapun ada beraneka ragam. Bisa
berupa tanaman bunga, phon bahkan buash buahan dan sayuranpun dapat digolongkan
sebagai tanaman hias selama mereka memberikan unsure keindahan.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:


1. Apa Pengertian Tanaman Hias?

2. Apa Pengertian Budidaya Tanaman Hias?

3. Bagaimana cara budidaya tanaman hias?

4. Apa Contoh tanaman hias?

5. Apa Penjelasan Bunga Anggrek?

1
1.3 Tujuan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Tanaman Hias.


2. Untuk Mengetahui Apa Pengertian Budidaya Tanaman Hias.
3. Untuk Mengetahui Bagaimana cara budidaya tanaman hias.
4. Untuk Mengetahui Apa Contoh tanaman hias.
5. Untuk Mengetahui Apa Penjelasan Bunga Anggrek.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tanaman Hias

Pengertian tanaman hias adalah semua jenis tanaman yang bermanfaat untuk
menambah keindahan dan kecantikan baik itu tanaman hias bunga, daun, batang maupun
akar. Dari penjelasan ini jelas tanaman hias adalah segala tanaman yang di tanam untuk
estetika keindahan sehingga jenis jenisnyapun ada beraneka ragam. Bisa berupa tanaman
bunga, phon bahkan buash buahan dan sayuranpun dapat digolongkan sebagai tanaman
hias selama mereka memberikan unsure keindahan.

Tanaman hias umumnya sengaja ditanam dengan tujuan untuk memberikan kesan
indah baik untuk dalam ruangan maupun untuk dluar ruangan. Tanaman hias tidak hanya
memberikan unsure keindahan saja namun juga memberikan berbagai manfaat bagi anda.
Manfaat yang anda dapatkan ini akan tergantung dari jenis tanaman yang anda pilih.

2.2 Budidaya Tanaman Hias


Budidaya tanaman adalah usaha pengembangan tanaman dengan memanfaatkan
media tumbuhan. Budidaya tanaman saat ini banyak macamnya, salah satunya
adalah budidaya tanaman hias. Tanaman hias mencakup semua tanaman yang memiliki
bentuk dan kesan indah yang sengaja di tanam dengan maksud dan tujuan tertentu.
Pemanfaatan tanaman hias tidak hanya terpaku pada bunga saja, tapi juga mencakup
buah, daun dan tangkai/ranting dapat menjadi faktor keindahan tanaman hias.
Budi daya tanaman hias tidak hanya menjadi hobi semata, tapi juga dapat menjadi
peluang usaha. Bagi yang memiliki hobi bercocok tanaman mungkin akan tertarik
dengan usaha ini. Tidak sulit untuk memulai usaha ini, dengan keuletan dan ketekunan
bisa menghasilkan penghasilan yang cukup lumayan. Tentu saja tidak dalam waktu yang
singkat, diperlukan proses yang cukup lama. Tapi jika hasil budi daya tanaman hias yang
anda tanam bagus maka cukuplah untuk anda merasa puas. Yang perlu anda lakukan
adalah mempelajari cara budidaya tanaman hiasagar tidak salah dalam penerapannya.

3
Fungsi tanaman hias
-sebagai keindahan
-memupuk hobi  
-mengurangi polusi udara
- menyerap racun  
-melestarikan SDA
-bahan baku kosmetik/industri
-menambah lapangan kerja
-menambah penghasilan
-menghilangkan stres  

Faktor – faktor yang mempengaruhi perputaran produk tanaman hias


-jenis tanaman hias yang diusahakan
-penambahan konsumen
-inovasi jenis tanaman hias
-tingkat pengetahuan

Jenis – jenis tanaman hias dilihat dari segi


-daun
-bunga
-batang

Manfaat tanaman hias di bidang ekonomi

 Membuka peluang usaha baru sehingga bisa menyediakan lapangan pekerjaan di


berbagai wilayah di Indonesia.
 Menghasilkan tanaman hias yang berkualitas dan bermutu.
 Menjadi salah satu komoditas yang diperjual belikan dengan nilai jual yang cukup
tinggi.

Manfaat tanaman hias di bidang seni

 Meningkatkan keindahan lingkungan di sekitar tempat tinggal.


 Memanfaatkan lahan kosong untuk ditanami tanaman hias agar terlihat lebih indah.
 Meningkatkan penghijauan di lingkungan hidup.

4
Manfaat tanaman hias di bidang lingkungan

 Menjaga dan meningkatkan kebersihan udara.


 Menyerap air sehingga bisa mencegah terjadinya erosi.
 Mengemburkan tanah, sehingga lahan akan menjadi lebih subur.
 Menjadikan lingkungan sekitar menjadi lebih teduh dan segar.

2.3 CARA MEMBUDIDAYAKAN TANAMAN HIAS


Budidaya tanaman adalah usaha pengembangan tanaman dengan memanfaatkan
media tumbuhan. Budidaya tanaman saat ini banyak macamnya, salah satunya
adalah budidaya tanaman hias. Tanaman hias mencakup semua tanaman yang memiliki
bentuk dan kesan indah yang sengaja di tanam dengan maksud dan tujuan tertentu.
Pemanfaatan tanaman hias tidak hanya terpaku pada bunga saja, tapi juga mencakup
buah, daun dan tangkai/ranting dapat menjadi faktor keindahan tanaman hias.
Budi daya tanaman hias tidak hanya menjadi hobi semata, tapi juga dapat menjadi
peluang usaha. Bagi yang memiliki hobi bercocok tanaman mungkin akan tertarik dengan
usaha ini. Tidak sulit untuk memulai usaha ini, dengan keuletan dan ketekunan bisa
menghasilkan penghasilan yang cukup lumayan. Tentu saja tidak dalam waktu yang
singkat, diperlukan proses yang cukup lama. Tapi jika hasil budi daya tanaman hias yang
anda tanam bagus maka cukuplah untuk anda merasa puas. Yang perlu anda lakukan
adalah mempelajari cara budidaya tanaman hiasagar tidak salah dalam penerapannya.

Hal-hal yang harus di perhatikan dalam budidaya tanaman hias adalah:


1. Media Tanam: yang terdiri dari wadah atau pot tanaman dan juga tanah yang
merupakan unsur pokok dalam penanaman. Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap
tanaman, jadi sebaiknya perhatikan kesesuaian antara media tanam dengan jenis
tanaman yang yang akan di tanam.
2. Pemilihan tanaman: Pilihlah tanaman yang cukup mudah dalam perawatannya agar
memudahkan pekerjaan anda. Setiap tanaman memiliki karakterisik yang berbeda
dalam perawatan dan juga bisa sangat sensitife.
3. Perawatan: perawatan tanaman hias terdiri dari penyiraman dan pemupukan
tanaman. Siram tanaman secukupnya untuk menhindari pembusukan pada akar
tanaman. Gunakan pupuk kompos untuk pemupukan, bila sulit anda juga bisa
menggunakan pupuk buatan pabrik.

5
4. Tempat: Usahakan tanaman tidak terlalu seing terkena sinar matahari, buatlah
semacam peneduh dari jaring -jaring untuk atap tanaman anda.
Air sangat berperan penting terhadap tanaman, karena air berguna untuk mengontrol suhu
saat udara panas. Oleh karena itu penyiraman sangat berpengaruh terhadap kehidupan
tanaman, kekurangan dan bahkan terlambat menyiram tanaman berdampak layu pada
daun. Layu pada daun disebabkan oleh penguapan dalam sel tanaman akibat kekurangan
kadar air dan juga suhu udara di sekitar yang panas. Penyiraman terlalu banyak juga
berdampak buruk terhadap tanaman, apalagi tanaman dala pot. Ini akan membuat media
tanam menjadi lumpur lebih lama sehingga membuat akar tanaman membusuk.

Hal lain yang perlu di perhatikan dalam budi daya tanaman hias adalah:
1. Hama tanaman, seperti ulat, serangga, lalat dan juga jamur. Lakukan penyemprotan
anti hama terhadap jenis tanaman hias yang mudah terkena hama bila diperlukan.
2. Penataan dan pemangkasan, agar tanaman tumbuh rapi  dan teratur lakukan penataan
terhadap ranting dan tangkai tanaman agar hasilnya bagus seperti pada
tanaman bonsai. Pemangkasan tanaman juga penting agar memicu tunas dan daun
baru sehingga tumbuh bersamaan.
3. Penggantian media tanam, hal ini dilakukan terhadap tanaman dalam pot yang
disebabkan oleh penuhnya akar sehingga dapat menghambat pertumbuhan.
Penggantian media tanam tergantung pada jenis tanaman.
Memang tidak mudah melakukannya, tapi jika ditekuni dan terus menambah wawasan
tentang cara budidaya tanaman maka tidak ada yang tidak mungkin untuk anda dapat
berhasil.

ALAT DAN BAHAN


1.     Pot
2.    Tanah
3.    Pupuk Organik
4.    Sendok
5.    Bunga
6.    Air

6
2.4 Contoh Tanaman Hias

Setelah mengetahui manfaat dan pengertian tanaman hias, sekarang akan dibahas
beberapa contoh tanaman hias yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Secara garis
besar, tanaman hias dibagi menjadi dua yakni tanaman hias daun dan tanaman hias
bunga. Perbedaan kedua tanaman hias tersebut bisa ditebak dari namanya, tanaman hias
daun mempunyai keindahan pada bentuk dan warna daunnya. Biasanya tanaman hias
daun tidak mempunyai bunga, sehingga pesona utamanya hanya pada warna dan bentuk
daunnya. Tanaman hias bunga merupakan tanaman hias yang memiliki keindahan pada
bunganya. Jenis tanaman inilah yang sering digunakan sebagai tanaman penghias taman
baik di dalam atau di luar ruangan.

2.5 Penjelasan Tanaman Bunga Anggrek

A. Asal-Usul Bunga Anggrek

Anggrek termasuk famili Orchidaceae. Dalam bahasa Yunani, kata “Orchid” berasal
dari orchis yang berarti testicle atau buah zakar. Pada zaman dahulu, anggrek biasa
diidentikkan dengan keberadaan pria, baik warna, bentuk, bahkan strukturnya.
Anggrek juga melambangkan kesuburan dan kejantanan. Mereka beranggapan jika
mengonsumsi anggrek muda, seseorang bisa memiliki anak laki-laki dan jika
mengonsumsi anggrek tua akan melahirkan anak perempuan.
Famili anggrek merupakan salah satu kelompok terbesar di antara tumbuhan lainnya
di dunia. Anggrek termasuk keluarga besar dari kelompok (subdivisi) tanaman
berbunga atau berbiji tertutup (angiospermae), kelas tanama berbiji tunggal
(monocotyledone), ordo Orchidales, dan family Orchidaceae (anggrek-anggrekan).
Famili ini dapat dibagi lagi menjadi 5 subfamili, 16 tribe (suku), dan 28 subtribe
(subsuku). Menurut para ahli, di dunia ada sekitar 50.000 jenis spesies anggrek alam
yang terhimpun dalam 1.200 genus (induk jenis atau marga). Di antara jenis-jenis
anggrek tersebut,ada yang terbagi lagi menjadi beberapa subspesies atau lebih
dikenal dengan nama varietas. Antara satu varietas dan variets lain mempunyai
sedikit perbedaan, misalnya warna dan ukuran bunganya. Jenis-jenis anggrek yang
sangat banyak ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sesuai dengan

7
tempat asalnya.
Anggrek bisa ditemukan di seluruh dunia, baik di daerah tropis maupun subtropis,
kecuali di benua Antartika. Anggrek dapat tumbuh di dataran rendah, gunung kering,
hutan rimba yang panas, sampai dataran tinggi, termasuk puncak gunung yang
bersalju. Di habitat aslinya, berbagai jenis anggrek liar ini dapat hidup beradaptasi
selama jutaan tahun, sehingga mampu hidup di berbagai tempat yang berbeda.
Negara yang memiliki jumlah spesies anggrek cukup banyak di antaranya Vietnam
(5.000-6.000 spesies) dan Indonesia (sekitar 5.000 spesies). Sementara itu, negara di
Asia Tenggara lainnya yang memiliki jumlah spesies anggrek cukup banyak di
antaranya Myanmar (700 spesies), Malaysia (800 spesies), dan Filipina (1.000
spesies). Di Indonesia sendiri, anggrek tersebar dari pulau Sumatera sampai Papua.
Pulau Kalimantan memiliki sekitar 3.000 spesies, Papua 1.000 spesies, Sumatera
990 spesies, Jawa 975 spesies, dan Maluku 125 spesies.

B. Tipe Pertumbuhan Anggrek

Tipe petumbuhan anggrek erat kaitannya dengan cara anggrek memperbanyak diri
secara vegetatif (aseksual) sesuai dengan sifat khas pertumbuhan batangnya. Tipe
pertumbuhan anggrek ada dua, yakni simpodial (berumpun) dan monopodial
(memanjang ke atas).

8
1. Tipe Monopodial

Anggrek monopodial memiliki satu batang (sumbu) utama yang terus-menerus


tumbuh ke atas, sehingga pertumbuhan ujung batangnya tidak terbatas. Akar-akar
udara untuk mencari makan bermunculan di sepanjang batang. Akar-akar udara
ini juga berguna untuk merekatkan diri ke benda-benda yang terdapat di
sekitarnya agar bisa tumbuh tegak dan kokoh. Yang termasuk anggrek
monopodial antara lain Arachnis, Renanthera, Renantanda, Aranda, Vanda pensil,
Vanda semiterete, Vanda quarter-terete, Phalaenopsis, dan Apple blossom.
Perbanyakan anggrek monopodial bisa dilakukan dengan cara penyetekan.
Penyetekan biasanya dilakukan pada bulan Februari, Maret, dan April. Sekitar 3-
4 bulan setelah penanaman, hasil setekan anggrek akan berbunga.

2. Tipe Simpodial
Anggrek simpodial adalah anggrek yang tumbuh merumpun bersama-sama dan
biasanya terdiri dari beberapa umbi semu. Karenanya, pertumbuhan batang
anggrek ini terbatas dan sangat sulit ditentukan bagian batang utamanya, karena
semua cabang besarnya sama atau seragam. Pertumbuhan batang ke atas terbatas
dan tidak tumbuh memanjang. Meskipun demikian, anggrek tipe simpodial ini
memiliki cara vegetatif tersendiri untuk memperbanyak diri, yakni dengan
membuat anakan seperti pohon pisang. Yang termasuk anggrek simpodial antara
lain Cattleya, Coelogyne, Dendrobium, Bulbophyllum, dan Oncidium.
Tunas adventif akan tumbuh jika akar terkena infeksi, mengalami kerusakan di
bagian vegetatifnya, atau kehabisan zat makanan setelah terjadi pembungaan.
Pada anggrek simpodial, antara umbi semu induk anggrek dan anakan
dihubungkan dengan akar yang saling berdekatan. Pemotongan akar tersebut akan
menghasilkan rumpun baru yang terdiri dari tiga buah umbi semu. Perbanyakan
tanaman dengan cara memotong akar anggrek dikenal dengan istilah split atau
pembelahan rumpun. Selain itu, bisa juga dilakukan dengan cara keiki,
pengeratan ruas. Khusus pada anggrek bulan bisa dilakukan pengeratan di tangkai
bunganya.

C. Perbanyakan secara Tradisional

1. Penyetekan
Penyetekan biasanya dilakukan pada anggrek tipe monopodial, seperti Aranda,

9
Vanda, Renanthera, Arachnis, dan Aranthera. Bagian tanaman yang distek adalah
dahan atau ranting tanaman yang tumbuh dari sumbu utama. Sementara itu, pada
tanaman yang tidak memiliki dahan dan ranting, penyetekan dilakukan di bagian
batangnya. Alat yang digunakan untuk penyetekan adalah pisau atau gunting.
Alat ini harus dalam keadaan bersih, agar saat penyetekan dilakukan tidak ada
bakteri, jamur, hama, dan sumber penyakit yang menempel di tempat perlukaan.
Suhu ideal saat pemotongan dan setelah terjadi pemotongan dalam penyetekan
adalah 25-300 C dengan kelembapan tidak kurang dari 75%. Kelembapan yang
tinggi ini dimaksudkan agar tidak terjadi kekeringan pada anggrek yang distek,
karena daun akan terus melepaskan uap air, padahal selama akar tanaman belum
tumbuh, air yang menguap tersebut tidak akan tergantikan. Kelembapan yang
tinggi akan membantu menahan penguapan, sehingg kekurangan air dapat
teratasi.

Penyetekan bisa dilakukan dengan beberapa tahap sebagai berikut:

a. Tanaman anggrekyang distek harus sudah berbunga dengan tinggi normal.


b. Dahan atau bahan yang akan dipotong harus berada di antara daun, sehingga
kelak bagian bawah dan bagian atas tanaman tetap memiliki daun.
c. Calon batang atau dahan bagian atas yang akan ditanam harus mempunyai
beberapa mata tunas dan akar udara. Sementara itu, bagian bawah harus
mempunyai minimum dua helai daun.
d. Panjang steknya (bagian atas) 40-70 cm.
e. Tutupi atau bungkus bagian batang yang akan dipotong menggunakan
kompos sebelum melakukan pemotongan untuk mendorong tumbuhnya akar
udara di bagian batang tersebut. Usahakan kompos tetap selalu lembap
dengan cara disemprot air ketika mulai kering.
f. Lakukan pemotongan secara hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada
tanaman anggrek, seperti batang terbelah.
g. Agar terbebas dari infeksi, luka bekas potongan bisa diobati dengan
Carbolinium Plantarum, sejenis obat antijamur yang dicampur dengan
parafin. Bisa juga dengan menggunakan cat putih atau pelitur yang dicampur
dengan fungisida.

10
h. Sebelum tumbuh akar, bagian atas tanaman yang sudah dipotong (stek) tidak
boleh terkena cahaya matahari langsung, karenanya, stek harus ditanam di
tempat yang terlindung dari sinar matahari dan dalam keadaan lembap.
i. Sebelum ditanam, stek dicelupkan terlebih dahulu ke dalam zat pengatur
tumbuh agar akar cepat tumbuh. Pencelupan biasanya di lakukan selama
setengah jam.
j. Stek yang tanpa daun masih bisa tumbuh asalkan batangnya masih segar,
hijau, dan basah.
k. Penanaman bisa dilakukan dalam pot atau kompot yang telah berisi media.
Bisa pula ditempelkan di batang pohon.
l. Lakukan perawatan yang baik dan jaga kondisi stek tetap lembap. Perawatan
stek anggrek yang telah ditanam dalam pot sama dengan perawatan anggrek
lainnya.
m. Lakukan perawatan yang baik dan jaga kondisi stek tetap lembap. Perawatan
stek anggrek yang telah ditanam dalam pot sama dengan perawatan anggrek
lainnya.

2. Pemisahan Rumpun atau Spliting


Pemisahan rumpun biasanya dilakukan pada anggrek tipe simpodial yang
hidup secara merumpun. Anggrek simpodial tumbuh memanjang dan memiliki
cara memperbanyak diri secara vegetatif dengan membuat banyak anakan seperti
halnya pisang. Jenis anggrek monopodial ini di antaranya Dendrobium, Catlleya,
Cymbidium, Oncidium, dan Coelogyne.
Anggrek simpodial membentuk rumpun yang besar. Rumpun-rumpun ini
bisa dipisahkan untuk memperbanyak anggrek. Satu rumpun biasnya terdiri dari
umbi depan (umbi yang terbentuk paling akhir), umbi belakang (umbi yang
tumbuh awal dan sudah tua), tunas (batang muda yang baru tumbuh), dan tunas
yang tumbuh di ruas-ruas (persambungan) yang disebut dengan anakan adventif.
Anak adventif muncul jika tanaman terkena serangan penyakit, sehingga
mengalami kerusakan di bagian vegetatifnya. Antara umbi semu induk dan
anakan dihubungkan oleh akar yang saling berdekatan. Akar yang dipotong akan
menghasilkan rumpun baru yang terdiri dari tiga buah umbi semu. Pemisahan
rumpun bisa dilakukan di dalam atau di luar pot. Disarankan pemotongan

11
menggunakan pisau atau gunting yang tajam, steril, dan bersih.

Cara pemotongannya sebagai berikut:


a) Tanaman yang akan dipotong minimum memiliki enam buah umbi semu,
sehingga setiap potongan terdapat tiga umbi semu.
b) Setiap potongan harus ada bagian tanaman yang memiliki tanda-tada hidup,
yaitu batang yang sudah dewasa atau yang masih muda. Kondisi akan lebih
baik jika di potongan rumpun itu terdapat tunas segar atau mata tunas yang
akan tumbuh menjadi tunas.
c) Pemotongan harus dilakukan pada rhizoma tertentu, sehingga setiap
potongan mempunyai tiga umbi semu.
d) Pemotongan bisa dilakukan sekaligus, tetapi yang lebih baik adalah
dilakukan setengahnya terlebih dahulu agar antar umbi semu masih
berhubungan. Setelah tumbuh akar atau tunas dipotongan yang baru, baru
dipotong secara keseluruhan
e) Bersihkan potongan tersebut, terutama di luka bekas potongan menggunakan
Carbolinum Plantarum (sejenis obat antijamur) yang dicampur dengan
parafin. Bisa juga dengan menggunakan cat putih atau pelitur yang dicampur
dengan fungisida.
f) Keringkan potongan tanaman tersebut beberapa saat, kemudian tanam di
dalam pot atau gantungan yang berbeda.
g) Umbi semu yang tidak berdaun sebaiknya digantung, disiram, dan dipupuk
(agar tumbuhkan tunas baru). Penyiraman dilakukan sehari sekali. Sementara
itu, pemupukan dilakukan 1-2 kali dalam seminggu. Pupuk yang digunakan
sebaiknya pupuk organik dengan dosis 2 ml per satu liter air dalam sekali
pemupukan. Setelah tumbuh tunas, anggrek dipindahkan ke dalam pot atau
media lain.

3. Keiki
Selain dengan cara pemisahan rumpun, kita bisa memperbanyak anggrek
simpodial, terutama Dendrobium menggunakan cara keiki. Keiki dalam bahasa
Jepang berarti bayi. Keiki ini tumbuh dari tunas yang terdapat di ruas umbi semu
tanaman dewasa. Tidak semua anggrek Dendrobium dewwasa munculkan keiki.
Keiki biasanya tidak tumbuh dari umbi semu yang masih terdapat rhizoma,

12
meskipun daunnya telah gugur semua. Keiki akan tumbuh setelah umbi
semuanya tidak menyatu atau tidak ada lagi rhizomanya. Dalam waktu 2-3 bulan,
keiki ini akan tumbuh.

Perbanyakan dengan cara keiki sebagai berikut:

a. Umbi semu yang sudah tidak berdaun dipotong menggunakan pisau atau
gunting yang tajam, bersih, dan steril.
b. Dalam satu rumpun, umbi semu yang sudah tidak ada daunnya dipotong di
bagian pangkal dan hanya disisakan umbi yang masih berdaun.
c. Umbi semu yang sudah dipotong ini diletakkan di tempat yang lembap dan
terlindung dari sinar matahari hingga tumbuh keiki.
d. Keiki yang akarnya sudah tumbuh dipisahkan dari umbinya dan ditanam
sebagai tanaman baru.
e. Dalam memotong keiki perlu diikutsertakan sebagian potongan umbi
semunya agar cadangan terbawa untuk memenuhi kebutuhan tanaman selama
beradaptasi dengan media tanam yang baru.
f. Sebelum ditanam di pot, keiki diletakkan atau ditempelkan di media berupa
pakis yang digantung.
g. Setelah tumbuh umbi semu, tanaman ditanam di dalam pot.

4. Perbanyakan dengan Tangkai Bunga


Pada beberapa jenis anggrek, seperti Epidendrum radiacans dan Phalaenopsis
schilleriana, perbanyakan vegetatifnya bisa dilakukan pada tangkai bunganya.
Saat Epidendrum radiacans berbunga, tangkainya dipotong dan dibuat stek
dengan menghilangkan bagian bunganya. Di tangkai tersebut akan tumbuh akar
dan selanjutnya tumbuh menjadi tanaman baru.
Umumnya Phalaenopsis schilleriana jika ditanam di dataran rendah, di sepanjang
tangkai bunganya akan tumbuh tunas. Jika ingin memperbanyak anggrek dari
tunas tersebut prosesnya sebagai berikut.
a. Tempelkan tangkai bunga yang bertunas di pakis yang berbentuk papan
dengan cara mengikatnya menggunakan tali rafia atau kawat.
b. Setelah akarnya keluar dan telah menempel di pakis, maka tangkai bunga
dipotong menggunakan gunting atau pisau yang tajam dan bersih
c. Hilangkan bagian yang berbunga dan letakkan di tempat yang teduh.

13
d. Setelah tumbuh dengan baik dan dapat beradaptasi, tanaman bisa
dipindahkan ke dalam pot dan tumbuh menjadi anggrek yang baru.

5. Penyebaran Biji secara Tradisional


Penyebaran biji anggrek secara tradisional bisa dilakukan dengan mengikuti
kondisi yang terjadi di alam. Caranya sebagai berikut:
a) Anggrek epifit bisa ditempelkan di pohon dengan cara mengikatnya
menggunakan kawat atau tali sampai akarnya melekat pada pohon. Pohon
yang ideal untuk perumbuhan anggrek adalah pohon belimbing dan pohon
yang bisa di tumbuhi anggur.
b) Setelah buah anggrek masak, buah dipetik.
c) Tempat di sekeliling akar anggrek dibasahi. Akar yang dimaksud adalah akar
anggrek yang buahnya dipetik atau akar anggrek lain tetapi masih satu jenis.
d) Buka buah tersebut dan biji yang ada di dalamnya ditebarkan di sekitar akar.
e) Beberapa bulan kemudian tumbuh beratus-ratus benih anggrek di sekitar
akar.
f) Jika tidak dipindahkan ke dalam pot, benih anggrek tersebut tidak semuanya
tumbuh menjadi anggrek dewasa, tetapi hanya sebagian.

D. Syarat Pertumbuhan Anggrek

1. Iklim
a) Angin dan curah hujan tidak terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman anggrek.
b) Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya
berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
c) Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu
udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak
dianjurkan untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan
tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.

14
2. Media Tanam
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
a) Media untuk anggrek Ephyfit dan Semi Ephyfit terdiri dari:
1) Serat Pakis yang telah digodok.
2) Kulit kayu yang dibuang getahnya.
3) Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.
4) Ijuk
5) Potongan batang pohon enau.
6) Arang kayu .
7) Pecahan genting/batu bata.
8) Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya.

Untuk anggrek Semi Ephyfit yang akarnya menempel pada media untuk mencari
makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang atau
daun-daun.

b) Media untuk anggrek Terrestrial


Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam,
pupuk kandang, serat pakis dan lainnya.

c) Media untuk anggrek semi Terrestrial


Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar, ditambah
pupuk kandang, sekam atau serutan kayu. Dipakai media pecahan genting,
serabut kayu, serat pakis dan lainnya.

3. Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu:
a) Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl)
Anggrek panas memerlukan suhu udara 26-30 0C pada siang hari, 21 0C pada
malam hari, dengan daerah ketinggian 0-650 meter dpl.
Contoh jenis anggrek ini adalah:
1) Dendrobium phalaenopsis
2) Onchidium Papillo
3) Phaphilopedillum Bellatum

15
b) Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl)
Anggrek sedang pada suhu udara siang hari 21 0C dan 15–21 0C, pada malam
hari, dengan ketinggian 150-1500 m dpl.
c) Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl)
Anggrek dingin jarang tumbuh di Indonesia, tumbuh baik pada suhu udara 15-
21 0C di siang hari dan 9–15 0C pada malam hari, dengan ketinggian ≥ 1500 m
dpl. Contoh: anggrek jenis Cymbidium.

4. Teknik Penanaman
Penanaman tanaman anggrek, disesuaikan dengan sifat hidup tanaman anggrek,
yaitu:
a. Anggrek Ephyfit adalah anggrek yang menupang pada batang/pohon lain tetapi
tidak merusak/merugikan yang ditumpangi. Alat yang dipakai untuk menempel
adalah akarnya, sedangkan akar yang fungsinya untuk mencari makanan adalah
akar udara.
b. Anggrek semi Ephyfit adalah jenis anggrek yang menempel pada
pohon/tanaman lain yang tidak merusak yang ditempel, hanya akar lekatnya juga
berfungsi seperti akar udara yaitu untuk mencari makanan untuk berkembang.
c. Anggrek tanah/anggrek Terrestris.

5. Pemupukan
Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar yang meliputi: C,
H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang dibutuhkan dalam
jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst. Unsur makro
dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas atau air dan
garam-garam yang terlarut di dalamnya.

Pemupukan pada tanaman anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:


a. Pemupukan untuk bibit (seedlings) dengan N, P, K.
Perbandingan N:P:K=6:3:1. Unsur N lebih banyak dibutuhkan untuk
pembentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur N diambil dari
pupuk ZA/urea, untuk P dipakai pupuk ES; DS; TS, dan K dari Kalium Sulfat
(K2SO4).
Pupuk-pupuk buatan yang mengandung N, P, K:

16
a. Urea : 0,6 gram untuk 1 liter air
b. ES : 0,3 gram untuk 1 liter air
c. ZK : 0,1 gram untuk 1 liter air
b. Pemupukan untuk ukuran sedang (mid-size) dengan N, P, K.
Perbandingan N:P:K=3:3:3 yang sama banyak disini tidak memerlukan tambahan
pupuk, maka dapat disusun sendiri pupuk yang mengandung N, P, K dengan cara
misalnya :
1. Urea : 0,3 gram untuk 1 liter air
2. DS : 0,3 gram untuk 1 liter air
3. K2SO4 : 0,3 gram untuk 1 liter air
c. Pemupukan untuk ukuran berbunga (flowerings-size)
Tanaman yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan N:P:K= 1:6:1.
Teknik pemberian pupuk buatan adalah:
1. Dlm bentuk padat atau powder yg dilakukan dg menaburkan secara hati-hati,
jangan tersangkut pada daun atau batangnya yang menyebabkan daun/batang tadi
dapat terbakar.
2. Disiramkan, anggrek dapat menyerap air dan garam-garam yang terlarut di
dalamnya. Cara ini banyak dilakukan
3. Penyemprotan, cara ini sangat baik apabila terjadi pembusukan akar
didalamnya, maka akarnya ditutup plastik.
Pupuk kandang yang sering digunakan adalah kotoran kuda, sapi, kerbau,
kambing, ayam dan lain-lain. Kebaikan pemakaian pupuk kandang selain
mengandung bermacam-macam unsur yang dibutuhkan oleh tanaman juga sangat
membantu dalam penyimpanan air, apalagi pada musim kemarau. Keburukan dari
pupuk kandang ini adalah di dalam kotoran banyak bateri yang mengandung
jamur. Untuk itu dianjurkan disangrai lebih dahulu untuk menghilangkan
jamur/bakteri di dalamnya. Pemupukan tanaman lebih baik dilakukan pada waktu
pagi atau pada sore hari.

6. Pengairan dan Penyiraman


Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek dapat berasal dari:
a. Air Ledeng, baik untuk menyiram karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi,
maka perlu diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yang
baik sekitar 5,6-6.

17
b. Air sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral dari
tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus
diperhatikan pHnya.
c. Air hujan, yang ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik untuk
penyiraman.

7. Waktu Pengobatan/Penyemprotan Pestisida


Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada waktu pagi hari atau sore hari sekitar
jam 5.00. Penyemprotan bagi tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin kurang
lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan bagi tanaman anggrek terserang hama perlu
dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan jangka waktu tertentu (untuk kutu daun
seminggu sekali. Adapun jenis insektisida dan dosis yang digunakan untuk hama
antara lain:
a) Orthene 75 SP dosis 5-10 gram/10 liter air untuk ulat pemakan daun
b) Bayrusil 250 EC dosis 2 cc/liter air untuk ulat pemakan daun
c) Malathion dosis 3 gram/liter air untuk ulat, kumbang, kutu
d) Kelthane dosis 2 gram/liter air, untuk kutu
e) Metadeks dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong dan
bekicot air
f) Falidol E.605 dosis dibasahi air, dicampur dedak 6-8 cc/10 liter, untuk keong
dan bekicot air

Untuk hama bekicot ada 2 cara pengendaliannya yaitu:


a) Menyebarkan obat sekitar pot anggrek dengan mencampur antara obat
Metadeks ke dedak halus di tambah air sedikit.
b) Membuat larutan 1 cc Dieldrin 50% 25 EP dicampur dengan 1 liter air atau 6–
8 cc Folediol E 605 kedalam air 10 liter. Kemudian pot tanaman anggrek
direndam dalam larutan tersebut selama beberapa waktu dan diulang satu minggu
sekali.

8. Penyimpanan
Penyimpanan bertujuan untuk memperlambat proses kelayuan bunga, sehingga
dilakukan pada saat:
a) Bunga baru saja dipetik sambil menunggu pemanen selesai.

18
b) Bunga yang telah dipanen tidak segera dijual atau diangkut.
c) Bunga mengalami perjalanan sebelum sampai ke konsumen.

Agar bunga tetap segar perlu adanya pengawetan dengan tujuan agar penurunan
mutu lebih lambat, bunga tetap segar. Usaha pengawetan bunga dilakukan dengan
cara penempatan bunga dalam larutan pengawet atau air hangat (38–43 0C)
selama 2 jam. Larutan bahan pengawet tsb antara lain:
a) Larutan seven up dengan kadar 30 %.
b) 2 % larutan gula + 2 gram physan (termasuk fungisida) dan 1 gram asam sitrat
per 10 liter.
c) 2 % larutan gula + 2 gram 8-hydroquinoline sulfat dan 1 gram asam sitrat per
10 liter.
d) Larutan gula kadar 4–5 % ditambah 0,2 gram quinolin per liter.
Pengawetan untuk bunga yang dikirim jauh adalah dengan merendam tangkainya
dalam larutan gula dengan kadar 6–8 % selama 24 jam atau dimasukan dalam
kantong plastik dan kadar karbon dioksida (CO2) dinaikkan dengan
menggunakan es kering atau disimpan pada ruangan dengan kondisi udara antara
00–50C.
9. Pengemasan dan Pengangkutan
Setelah dilakukan pembersihan, pemilihan dan pengawetan bunga dendrobium
potong dipak melalui cara:
a) Setiap sepuluh tangkai dibungkus bagian pucuk dengan menggunakan kantong
plastik tipis, ukuran disesuaikan tergantung panjang tangkai.
b) Setiap pangkal tangkai dibalut kapas basah, kemudian dibungkus kantong
plastik ukuran panjang 8 cm & lebar 4 cm.
c) Pembungkus bunga dan pembungkus pangkal tangkai digabungkan selanjutnya
diikat dengan karet gelang.
d) Bungkusan-bungkusan bunga disusun bersilang di dalam kotak karton yang
berlubang sampai cukup padat.
e) Kotak karton ditutup rapat dengan menggunakan carton tape.

E. Jenis-Jenis Anggrek
Berikut ini beberapa jenis anggrek:
Anggrek Orcidaceae

19
Anggrek Bulan Phalaenopsis amabilis
Anggrek Buntut Bajing Rhinchostylis retusa
Anggrek Dendro Dedrobium sp
Anggrek Dendro Larat Dendrobium phalaenopsis
Anggrek Dendro Merpati Dendrobium crumenatum
Anggrek Dendro Rusa Dendrobium veratroides
Anggrek Dendro Sumba Dendrobium purpureum
Anggrek Ekor Tupai Rhinchostylis retusa
Anggrek Eria Kancil Eria javanica
Anggrek Eria Konde Eria albido tomentosa
Anggrek Eria Lili Eria hyachintoides
Anggrek Eria Lily Eria hyachintoides
Anggrek Eria Mawar Eria flvascen
Anggrek Eria Rotan Eria compressa
Anggrek Hitam Coelogyne pandurata
Anggrek Kalajengking Arachnis flos-aeris
Anggrek Kasut Paphiopedilum sp
Anggrek Kasut Belang Paphiopedilum lowii
Anggrek Kasut Berbulu Paphiopedilum glaucophyllum
Anggrek Kasut Hijau Paphiopedilum javanicum
Anggrek Kasut Kumis Cypripedium chamberlalianum
Anggrek Kasut Pita Paphiopedilum tonsum
Anggrek Kepang Pholidota imbricata
Anggrek Macan Gramatophyllum sp
Anggrek Mata Sapi Dendrobium anosum
Anggrek Oncidium Oncidium sp
Anggrek Tanah Spathoglottis aurea
Anggrek Tanah Apuy Phajus tankervilliae
Anggrek Tanah Coklat Phajus callosus
Anggrek Tanah Kuning Phajus flavus
Anggrek Tebu Gramatophyllum speciosum
Anggrek Vanda Vanda

20
BAB III
PENUTUP
3.1    Kesimpulan
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam budidaya TAMANAN HIAS BUNGA adalah:
1. Media Tanam: yang terdiri dari wadah atau pot tanaman dan juga tanah yang
merupakan unsur pokok dalam penanaman. Jenis tanah sangat berpengaruh terhadap
tanaman, jadi sebaiknya perhatikan kesesuaian antara media tanam dengan jenis
tanaman yang yang akan di tanam.
2. Pemilihan tanaman: Pilihlah tanaman yang cukup mudah dalam perawatannya agar
memudahkan pekerjaan anda. Setiap tanaman memiliki karakterisik yang berbeda
dalam perawatan dan juga bisa sangat sensitife.
3. Perawatan: perawatan tanaman hias terdiri dari penyiraman dan pemupukan tanaman.
Siram tanaman secukupnya untuk menhindari pembusukan pada akar tanaman.
Gunakan pupuk kompos untuk pemupukan, bila sulit anda juga bisa menggunakan
pupuk buatan pabrik.
4. Tempat: Usahakan tanaman tidak terlalu seing terkena sinar matahari, buatlah
semacam peneduh dari jaring -jaring untuk atap tanaman anda.
5. Air juga sangat berperan penting terhadap tanaman, karena air berguna untuk
mengontrol suhu saat udara panas. Oleh karena itu penyiraman sangat berpengaruh
terhadap kehidupan tanaman, kekurangan dan bahkan terlambat menyiram tanaman
berdampak layu.

3.2    Saran
Kita perlu mengetahui lebih banyak macam – macam tanaman hias dan manfaatnya .
dan dapat memperindah halaman rumah kita . Perlu adanya sosialisai  kepada masyarakat
luar mengenai hasil-hasil yang tepat kegunaannya. Para petani dan juga masyarakat
hendaknya dapat menjaga dan membudidayakan jenis TAMANAN HIAS BUNGA di
Indonesia tetap terjaga .

21
DAFTAR PUSTAKA

http://tanamanbunga.com/cara-budidaya-tanaman-hias.html
http://istono-girimulyo.blogspot.com/2012/11/cara-budidaya-tanaman-hias.html

22

Anda mungkin juga menyukai