Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

MPT HORTIKULTURA

“ MENGENAL TANAMAN HIAS ”

KELOMPOK 1 :

AAN ARIS SUNANDA MELISA SEPTRIA

AISYATUL DANIATI M. HANAFI

BAMA YANI NANDA FIRDAUS

ERWILDA FAIZAH RIFAL NASTA F.

ILHAM RUDI KURNIAWAN

PRODI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA BARAT

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur Alhamdulillah Penulis haturkan kepada Allah SWT yang
telah memberikan Rahmat serta Nikmatnya, sehingga penulis bisa menyelesaikan
Makalah MPT Hortikultura Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian, Universitas
Muhammadiyah Sumatera Barat, Payakumbuh. Selanjutnya Shalawat beriring
salam tidak lupa Penulis sampaikan buat tokoh revolusi Agama Islam yaitu Nabi
Muhammad SAW.
Makalah ini disusun berdasarkan penyesuaian kurikulum dan materi
perkuliahan yang dibahas untuk mata kuliah MPT Hortikultura bagi mahasiswa
Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Payakumbuh.
Materi berkaitan dengan Pengertian Tanaman Hias, Penggolongan Tanaman Hias
Dan Manfaat Tanaman Hias.
Akhir kata penulis berharap makalah ini dapat menjadi sumber pengayaan
pemahaman mahasiswa dan menambah kecintaan dan kepedulian pada ilmu
pertanian terutama dalam MPT Hortikultura tentang Tanaman Hias. Kritik dan
saran untuk perbaikan sangat diharapkan dari semua pihak yang peduli akan
perkembangan ilmu Pertanian.

Payakumbuh, 24 April 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................2

DAFTAR ISI ...........................................................................................................3

BAB I MENGENAL TANAMAN HIAS................................................................4

1.1 Latar Belakang ......................................................................................4


1.2 Rumusan masalah...................................................................................5
1.3 Tujuan ...................................................................................................5
BAB II PENGERTIAN TANAMAN HIAS............................................................6
BAB III PENGGOLONGAN TANAMAN HIAS...................................................8
BAB IV FUNGSI TANAMAN HIAS DALAM KEHIDUPAN...........................14
BAB V PERBANYAKAN TANAMAN HIAS.....................................................18

BAB VI KESIMPULAN........................................................................................28

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29

3
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tanaman hias adalah salah satu produk hortikultura yang merupakan jenis
tanaman yang memiliki nilai keindahan dari penampakan fisik tanaman tersebut.
Bentuk tanaman hias yang dapat diusahakan antara lain tanaman hias pot dan
bunga potong. Kebutuhan akan tanaman hias baik tanaman hias pot maupun
bunga potong semakin meningkat. Hal ini ditunjukkan dengan data statistic
Direktorat Jenderal Hortikultura (2008) yang menyatakan bahwa tahun 2006
produksi bunga potong adalah sebanyak 167 juta tangkai dan pada tahun 2007
produksi bunga potong adalah sebanyak 214 juta tangkai . Peningkatan kebutuhan
tanaman hias ini harus direspon dengan pengembangan kualitas maupun
kuantitasnya. Sehingga tanaman hias dapat dijadikan sebagai penghias. Fungsi
penghias dimaksudkan sebagai pemberi keindahan dan menari atau bisa dinikmati
secara visual, baik yang ditanam di halaman maupun yang berada di ruangan. Jadi
tanaman hias berfungsi untuk menciptakan keindahan serta daya tarik pada suatu
obyek, karena memiliki bentuk dan warna yang indah. Sehingga tanaman hias
disebut Ornamental plant.

Tanaman hias memiliki berbagai macam jenis dengan perbanyakan


generative dan vegetative, sehingga tanaman hias dapat diperbanyak dengan
menambah jumlah, jenis dan menjaga vigor dari tanaman tersebut.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan tanaman hias ?


2. Apa saja jenis tanaman hias ?
3. Apa fungsi tanaman hias dalam kehidupan ?
4. Bagaimana teknik perbanyakan tanaman hias?

1.3 Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk mengetahui maksud dari tanaman hias,


penggolongan tanaman hias, fungsi tanaman hias bagi kehidupan dan teknik
perbanyakan tanaman hias.

5
BAB II

PENGERTIAN TANAMAN HIAS

2.1 PENGERTIAN DAN KARAKTERISTIK TANAMAN HIAS

Tanaman hias merupakan bagian dari hortikultur non pangan yang


digolongkan dalam florikultur. Florikuktur merupakan cabang ilmu hortikultura
yang mempelajari tanaman hias sebagai bunga potong, daun potong, tanaman pot
atau tanaman penghias taman. Komoditi ini dibudidayakan dalam kehidupan
sehari-hari untuk dinikmati keindahannya (Lakitan 1995).

Menurut Soedarmono (1997), tanaman hias didefinisikan sebagai jenis


tanaman tertentu baik yang berasal dari tanaman daun dan tanaman bunga yang
dapat ditata untuk memperindah lingkungan sehingga suasana menjadi lebih
artistik dan menarik.

Ashari (1995) menyatakan bahwa industri tanaman hias meliputi budidaya


tanaman dalam pot, bunga potong, daun potong dan tanaman hias lainnya yang
kebanyakan dilakukan di areal tertentu seperti rumah kaca. Keindahan tanaman
tersebut dapat dipancarkan dari keseluruhan tajuk tanaman juga bentuk, warna
bunga dan kerangka tanaman.

Definisi lain dari tanaman hias dikemukakan oleh Rahardi (1997) yang
menyatakan bahwa tanaman hias meliput tanaman pot, bunga potong, kaktus,
bonsai dan tanaman hidroponik.

Tanaman hias merupakan tanaman hortikultur non pangan, berbeda


dengan sayur-sayuran atau buah-buahan, tanaman ini dibudidayakan untuk
diminati keindahannya atau nilai estetikanya. Keindahan tanaman hias dapat
dinikmati dengan cara menghadirkan tanaman tersebut secara utuh di lingkungan
permukiman, misalnya dengan menanam tanaman hias tersebut di halaman rumah
atau taman-taman umum. Tanaman hias selain ditanam langsung di tanah juga

6
dapat ditanam dalam pot. Dengan demikian, panen tanaman hias dapat dilakukan
secara fisik atau non fisik dengan menikmati keindahannya (Lakitan 1995).

Tanaman hias adalah tanaman yang fungsi utamanya adalah sebagai


penghias. Fungsi penghias dimaksudkan sebagai pemberi keindahan dan menarik
atau bisa dinikmati secara visual, baik yang ditanam di halaman maupun yang
berada di ruangan. Jadi tanaman hias berfungsi untuk menciptakan keindahan
serta daya tarik pada suatu obyek, karena memiliki bentuk dan warna yang indah.
Sehingga tanaman hias disebut Ornamental plant.

Jadi, Tanaman hias (Ornamental plant) adalah tanaman hortikultura non


pangan, yang dibudidayakan untuk dinikmati nilai estetika atau keindahannya
yang masuk kedalam Florikultura, yaitu ilmu yang mempelajari tentang budidaya
tanaman hias untuk produksi bunga potong (cut flower), tanaman hias pot
(tanaman dalam ruangan), dan tanaman hias taman.

7
BAB III

PENGGOLONGAN TANAMAN HIAS

 Secara Umum
Tanaman hias ada beraneka macam jenisnya, karena itu ada
pengelompokan tanaman hias. Adanya pengelompokan tanaman hias
dimaksudkan untuk memudahkan mengenalnya juga dalam rangka
menjadi dasar dalam pengelolaannya, tanaman hias dikelompokkan
berdasarkan :

1. Pengelompokan Tanaman Hias Berdasarkan Peletakan Tanaman

a. Tanaman Hias Halaman (Outdoor plant)

Halaman sekitar bangunan akan lebih asri dan teduh jika


ditanami tanaman hias. Keberadaan tanaman yang menghiasi
halaman bisa sebagai penyejuk jiwa, selain fungsi yang lain.
Hampir semua jenis tanaman bisa ditanam di halaman, asal
lahan dan iklimnya sesuai, dan dirawat dengan baik. Tanaman
hias yang ditanam di halaman bisa berupa tanaman yang kecil
ataupun pohon besar. Tanaman hias halaman bisa langsung
ditanam di lahan atau ditanam dalam pot.

Beberapa contoh tanaman hias bunga yang ditanam di halaman


adalah : bunga tasbih, anyelir, bougenville, kamboja jepang,
blanceng, sri rejeki, lidah buaya, palm kuning dan dahlia.

b. Tanaman Hias Ruangan (indoor plant)

Tanaman hias dalam ruangan adalah beberapa jenis tanaman


yang termasuk dalam indoor plant. Untuk indoor plant dipilih
tanaman yang tahan berada di ruangan, biasanya ukuran
tanamannya tidak terlalu besar. Peletakan tanaman dalam
ruangan akan memberikan kesan sejuk dan menyenangkan

8
karena keindahan tanaman yang ada, serta memberikan
kesegaran. Bisaanya indoor plant ditanam menggunakan pot,
tetapi ada juga yang membuat taman mini dalam ruangan.
Selain kesan indah dan asri, sebenarnya indoor plant juga dapat
mengurangi polutan yang berasal dari barang-barang yang ada
di dalam ruangan.

Beberapa contoh tanaman yang ditanam indoor plant adalah :


calatea, beringin putih, spatifylum, walisongo, zamia, dll.

2. Pengelompokan Tanaman Hias Berdasarkan Bagian Tanaman


Yang Mempunyai Nilai Ekonomi

a. Tanaman Hias Bunga

Daya tarik dan keindahan tanaman hias bunga adalah pada


bunganya. Keindahannya dilihat dari beraneka bentuk
bunganya, berbagai macam warnanya yang menarik, juga
aroma keharuman bunga, serta pemanfaatannya.

Beberapa contoh tanaman hias bunga adalah : krisan/seruni,


mawar, melati, herbras, dll.

b. Tanaman Hias Daun

Letak keindahan dan daya tarik tanaman hias ini adalah pada
daunnya yang berwarna warni, bentuk daunnya yang indah dan
unik. Beberapa tanaman ada yang terdiri dari banyak spesies
dengan bentuk dan qwarna daun yang berbeda.

Beberapa contoh tanaman hias daun adalah ; asparagus, kuping


gajah, begonia daun, suplir, sri rejeki, dll.

c. Tanaman Hias Buah

9
Tanaman hias ini menariknya dilihat dari buahnya yang indah
untuk menghias halaman maupun ruangan. Buah dari tanaman
hias ini ada yang bisa dimakan, tetapi beberapa diantaranya
hanya bisa dimanfaatkan sebagai hiasan saja.

Beberapa contoh tanaman hias buah adalah : cabe pelangi,


jeruk kingkit, buah tin, terong susu, jeruk nagami, dll.

d. Tanaman Hias Batang

Tanaman hias batang adalah tanaman hias yang memiliki daya


tarik pada bagian batangnya, karena adanya keunikan dan
keindahan pada bagian batang dari tanaman tersebut. Orang
membeli tanaman hias batang mengutamakan keindahan batang
yang berbentuk unik dan menarik.

Beberapa contoh tanaman hias batang adalah : bamboo kuning


mini, palem merah, kaktus, bamboo hoki, dll.

3. Pengelompokan Tanaman Hias Berdasarkan Kegunaannya

a. Tanaman Hias Sebagai Pagar

Beberapa tanaman hias dimanfaatkan juga sebagai pagar


pembatas rumah atau kantor atau sekolahan bahkan pada
beberapa hotel sudah memanfaatkan tanaman hias ini sebagai
pembatas atau pagar.. Kelebihan pagar dari tanaman hias
adalah disamping tampak asri dan hijau, juga telah banyak
penelitian yang menyatakan bahwa beberapa tanaman hias bisa
berfungsi sebagai penyerap kebisingan. Pagar hidup cukup
ekonomis dan memiliki daya tarik tersendiri.

Beberapa contoh tanaman hias sebagai pagar adalah : soka,


bamboo jepang, sirih merah, bugeville, kembang sepatu, dll.

10
b. Tanaman Hias Sebagai Pergola

Tanaman hias yang digunakan untuk membentuk kanopi yang


ditanam atau diletakkan pada konstruksi yang terbuat dari pipa
atau logam dengan menggunakan tanaman rambat. Tanaman
pergola digunakan untuk menangkal cahaya dan panas
matahari.

Beberapa contoh tanaman hias sebagai pergola adalah :


alamanda, air mata pengantin, nona makan sirih, dll.

c. Tanaman Hias Sebagai Peneduh

Banyak tanaman hias yang difungsikan sebagai peneduh di


pinggir jalan atau taman. Tanaman hias sebagai peneduh
bisaanya adalah tanaman hias yang berbentuk pohon dan
banyak daunnya.

Beberapa contoh tanaman hias sebagai peneduh adalah :


kakancingan, flamboyan, dadap merah, tanjung, bungur, dll.

d. Tanaman Hias Penyerap Polutan

Beberapa tanaman hias disamping keindahan juga memiliki


fungsi yang baik untuk menyerap polutan dan menjadikan
udara bersih bebas dari radikal bebas.

Beberapa contoh tanaman hias penyerap polutan adalah : lili


paris, srigading, beringin putih, lidah mertua, paku boston, dll.

e. Tanaman Hias Bunga Potong

Dimanfaatkan bunganya sebagai bunga potong, untuk


rangkaian bunga, krans, buket, vas bunga. Daya tariknya pada
keindahan bunga, aroma, dan ketahanannya.

11
Beberapa contoh tanaman hias sebagai bunga potong adalah :
mawar, anyelir, bougenville, krisan, bunga sedap malam, dll.

f. Tanaman Hias Sebagai Bunga Tabur

Di Indonesia masih banyak kegiatan adat dan budaya yang


menggunakan bunga tabur dalam upacara ritualnya sehingga
bunga tabur harus selalu ada di pasaran.

Beberapa contoh tanaman hias sebagai bunga tabur adalah :


kantil, kenanga, mawar, melati, dll.

g. Tanaman Hias Sebagai Tanaman Obat

Banyak tanaman hias yang mengandung senyawa yang bisa


dimanfaatkan untuk pengobatan terhadap berbagai jenis
penyakit.

Beberapa contoh tanaman hias sebagai tanaman obat adalah :


lidah buaya, bunga pukul delapan, iler, kastuba, dll.

4. Pengelompokan Tanaman Hias Berdasarkan Morfologi Tanamana.

a. Tanaman Hias Tegak

Tanaman mempunyai batang tegak, artinya untuk


pertumbuhannya tidak membutuhkan penyangga atau ajir, baik
yang umurnya semusim maupun tahunan.

Beberapa contoh tanaman hias tegak : kemuning, hanjung,


jengger ayam, panggoda, bunga mentega, dll.

b. Tanaman Hias Merambat/Menjalar

Selain dinikmati keindahannya, tanaman hias menjalar atau


merambat bisa dimanfaatkan untuk pagar, tanaman pergola,
maupun tanaman gantung.

12
Beberapa contoh tanaman hias merambat/menjalar : daun ivy,
bunga lipstick, krokot, morning glory, dll.

5. Pengelompokan Tanaman Hias Berdasarkan Siklus Hidupnya

a. Annual

Tanaman Hias dalam kelompok annual masa hidupnya kurang


dari satu tahun. Beberapa contoh tanaman yang masuk
kelompok annual antara lain : Jengger ayam, Krokot, Iler,
Pacar Air, Keladi.

b. Biennial

Tanaman Hias dalam kelompok biennial masa hidupnya lebih


dari satu tahun sampai dua tahun. Beberapa contoh tanaman
yang masuk kelompok biennial antara lain : Sri Rejeki, Lidah
Buaya, Begonia, Mawar, Gerbera.

c. Perennial

Tanaman Hias dalam kelompok perennial masa hidupnya lebih


dari dua tahun. Umumnya tanaman berupa perdu atau pohon.
Beberapa contoh tanaman yang masuk kelompok perennial
antara lain : Cempaka, Kembang Sepatu, Bambu Hias,
Kenanga, Flamboyan.

13
BAB IV

FUNGSI TANAMAN HIAS DALAM KEHIDUPAN

Secara umum tanaman hias berfungsi sebagai :

 Tanaman hias adalah tanaman yang fungsi utamanya adalah


sebagai penghias. Fungsi penghias dimaksudkan sebagai pemberi
keindahan dan menarik atau bisa dinikmati secara visual, baik yang
ditanam di halaman maupun yang berada di ruangan. Jadi tanaman
hias berfungsi untuk menciptakan keindahan serta daya tarik pada
suatu obyek, karena memiliki bentuk dan warna yang indah.
Sehingga tanaman hias disebut Ornamental plant.
 Tanaman hias berfungsi sebagai penyejuk jiwa.
Tanaman hias mengeluarkan Oksigen (O2) yang sangat diperlukan
oleh manusia untuk pernafasan serta sebagai pendukung kehidupan
makhluk hidup dalam lingkungannya di muka bumi. Pengaturan
lingkungan dengan penanaman berbagai tanaman hias yang baik
komposisinya akan dapat menciptakan keindahan, kenyamanan,
dan keharmonisan lingkungan. Di dalam lingkungan keluarga,
semua ini untuk memperoleh kepuasan batin yang tak ternilai
harganya, yang mampu melenyapkan kepenatan, keruwetan
fikiran, dan kelelahan batin. Disamping itu tanaman hias menyerap
karbon dioksida (CO2) yang tidak diperlukan oleh makluk hidup,
termasuk manusia.
 Tanaman hias dapat berperan sebagai paru-paru lingkungan, yaitu
pemberi udara yang bersih dan pembersih udara yang kotor.
Dengan banyaknya tanaman hias, udara menjadi semakin bersih
dan semakin segar, serta melindungi dari sengatan teriknya
matahari. Menanam ataupun memelihara tanaman hias saat ini
telah menjadi salah satu hobi yang diminati masyarakat, hobi ini

14
selain untuk memenuhi ketenteraman jiwa atau penghilang stres
juga dapat membantu dalam menyayangi lingkungan hidup.
 Tanaman hias juga bisa memberikan manfaat yang baik terkait
fungsinya terhadap lingkungan. Pengaturan lingkungan dengan
penanaman berbagai tanaman hias yang menarik dan baik
komposisinya akan dapat menciptakan keindahan, kenyamanan,
dan keharmonisan lingkungan. Lingkungan yang rindang dan
banyak ditumbuhi pepohonan akan terasa lebih nyaman, sejuk,
mencegah kebisingan dan kepanasan, serta menambah indah
pemandangan.
 Tanaman hias bisa penyerap polutan baik di halaman maupun di
dalam ruangan dapat mengurangi polusi udara dengan menanam
atau meletakkan tanaman hias diluar dan. di dalam rumah
diharapkan dapat menyerap polutan dan menjadikan udara bersih.
 Tanaman hias sekaligus juga difungsikan sebagai pagar, yang biasa
disebut sebagai pagar hidup. Tanaman pagar adalah tanaman
berupa pohon atau perdu yang ditanam sebagai pagar hidup. Di
pedesaan pagar hidup sudah menjadi pemandangan yang biasa dan
sampai sekarang juga masih ada, walaupun beberapa perumahan di
desa sekarang malah sudah mengubah pagarnya menggunakan
tembok atau besi. Sedangkan di perkotaan setelah beberapa waktu
ditinggalkan, pagar hidup ini sekarang mulai marak dan menjadi
trend baru perumahan perkotaan.
 Tanaman hias sebagai tanaman peneduh. Sebagai tanaman
peneduh, selain memperhatikan keindahan bunganya juga dilihat
dari segi bentuk tajuk yang dimilikinya. Sebagai tanaman peneduh
dapat mencakup pula tanaman penaung serta tanaman tepi jalan.
Tanaman hias yang ditanam pada rumah yang berada di pinggir
jalan atau berada di daerah ramai aktifitas kendaraan bermotor
maka kebisingan dapat dikurangi karena tanaman dapat meredam
suara bising yang dihasilkan dari suara kendaraan dan mampu

15
menyaring debu. Jenis tanaman yang cocok ditanam untuk kondisi
ini adalah tanaman dari jenis semak.
 Tanaman hias sebagai keperluan adat (upacara, riasan), sebagai
karangan bunga/bunga potong (vas, krans, buket). Meja tamu atau
ruang bersantai akan terkesan indah jika dihiasi dengan bunga yang
berwarna-warni. Beberapa tanaman hias bahkan juga bisa
dimanfaatkan untuk tanaman obat.
 Tanaman hias juga bisa memberikan arti nilai ekonomi. Dimana
Tanaman hias memiliki nilai jual tinggi sehingga menjanjikan
keuntungan yang baik dan hasil secara ekonomi tinggi. Bahkan ada
beberapa hasil tanaman hias yang bisa digunakan sebagai bahan
baku industry dalam bidang kecantikan dan kesehatan. Arti
ekonomi juga ditunjukkan dengan adanya beberapa jenis tanaman
yang menghasilkan devisa bagi negara.

Menurut Palungkun (2004) dalam Safitri (2009), tanaman hias mempunyai


beberapa fungsi, yaitu :

1. Keindahan

Tanaman hias yang ditata dan dirangkai sedemikian rupa dan sesuai
dengan karakteristik tanamannya akan menimbulkan rasa indah dan puas bagi
individu yang memandangnya serta penyaluran jiwa seni.

2. Stabilisator atau pemeliharan lingkungan

Keberadaan tanaman hias dapat meredap suara, menyaring debu,


menyerap gas beracun serta memelihara suhu dan kelembaban. Tanaman hias juga
menyerap terik matahari sehingga menjadikan udara lebih sejuk dan nyaman.

3. Pendidikan

Tanaman dapat menumbuhkan rasa cinta pada alam dan membentuk watak
positif pada seseorang. Misalnya dengan melakukan kegiatan penataan taman di
sekolah terutama taman kanak-kanak ataupun playgroup.

16
4. Pemeliharaan Kesehatan

Keberadaan tanaman hias dapat menimbulkan rasa tentram dan tenaga


sehingga memelihara kesehatan jiwa manusia. Proses asimilasi yang dilakukan
tanaman menghasilkan gas oksigen dari penguraian gas asam arang sehingga
udara tetap segar.

5. Sosial dan Ekonomi

Komoditas tanaman hias merupakan bisnis yang potensial untuk


meningkatkan penghasilan. Keteraturan penataan tanaman hias pun dapat
menimbulkan citra yang lebih positif pada individu dan sekitarnya.

6. Tanaman Obat

Tanaman hias dapat dimanfaatkan sebagai obat penyembuh penyakit.


Misalnya tanaman kembang sepatu yang sari perasan bunganya dapat dijadikan
obat untuk menyembuhkan tubercolosa dan bronchitis.

17
BAB V

PERBANYAKAN TANAMAN HIAS

5.1 Jenis Perbanyakan Tanaman Hias

Pada umumnya ada 2 cara untuk memperbanyak tanaman hias, yaitu :


perbanyakan dengan cara generative dan perbanyakan dengan cara vegetative.

5.1.1 Perbanyakan secara generative

Perbanyakan secara generative atau seksual yaitu perbanyakan


dengan menggunakan biji. Atau mengkombinasikan bahan genetic
untuk membentuk genetic baru. Biji merupakan organ tanaman yang
terbentuk setelah terjadinya proses fertilisasi ( menyatunya atau
meleburnya gamet jantan dan gamet betina ). Biji digunakan untuk
melanjutkan kehidupan secara alami pada tanaman.

Teknik perbanyakan generatif memiliki banyak keunggulan,


yaitu menghasilkan jumlah tanaman baru dalam jumlah relatif banyak
serta tanaman yang sempurna, masa produktif tanaman lebih lama,
system perakaran yang kuat, memiliki keragaman genetic yang
digunakan untuk pemuliaan tanaman.

. Namun, teknik ini tidak banyak digunakan dalam


perbanyakan tanaman hias. Hal ini disebabkan waktu tumbuh yang
dibutuhkan tanaman hasil perbanyakan generatif sampai kondisi layak
jual lebih lama dibandingkan tanaman hasil perbanyakan vegatif.
Selain itu, tanaman baru yang dihasilkan memiliki keragaman yang
tinggi. Hal ini tidak akan ditemukan pada hasil perbanyakan vegetatif
konvensional, kecuali teknik kultur jaringan. Keragaman ini dapat
menjadi suatu kelebihan atau kekurangan. Keragaman sangat berarti
untuk menciptakan kultivar baru, seperti pada anthurium dan tanaman
hias lainnya yang dapat menjadi daya tarik tersendiri. Contoh tanaman

18
yang perbanyakan menggunakan cara ini adalah adenium (kamboja
jepang).

5.1.2 Perbanyakan Vegetative

Perbanyakan tanaman dengan cara vegetative atau aseksual


yaitu perbanyakan dengan menggunakan bagian dari tanaman untuk
memperoleh tanaman baru yang sama dengan induknya. Menggunakan
organ atau bagian vegetative untuk mengkreasikan turunan yang
identik dengan tanaman.

Prinsip dari perbanyakan vegetaatif yaitu merangsang tunas


adventif yang ada pada bagian – bagian vegetative tanaman yaitu daun,
batang, pucuk, umbi, dan akar agar berkembang menjadi tanaman yang
sempurna.

Perbanyakan vegetative memiliki keunggulan yaitu :


menghasilkan tanaman yang memiliki sifat yang sama dengan
induknya, tanaman lebih cepat berbunga dan berbuah, dan dapat
menggabungkan berbagai sifat yang diinginkan.

19
Beberapa cara perbanyakan tanaman secara vegetative, yaitu :

a. Sambungan (grafting)

Teknik menyatukan tanaman yang satu dengan yang lain


sehingga membentuk jenis tanaman yang baru.

Sambungan adalah teknik perbanyakan dengan cara


menyambungkan jenis tanaman yang memiliki perakaran kuat
(sebagai batang bawah) dengan tanaman yang memiliki
penampilan menarik (sebagai batang atas). Biasanya teknik ini
berhasil dilakukan pada tanaman yang masih satu spesies, misalnya
euphorbia lokal dengan euphorbia impor. Namun,cara perbanyakan
ini juga tidak menutup kemungkinan diakukan pda tanaman yang
berbeda genus, tetapi masihn satu famili. Untuk mengetahui
apakah tanaman tersebut satu genus atau satu spesies, dapat dilihah
dari nama latin tanamannya. Contohnya penamaam jenis tanaman
plumeria rubra. Plumeria merupakan nama genusnya, sedangkan
rubra adalah namna spesiesnya.

Tanaman yang akan di-grifting,baik bagian atas ataupun


bagian bawah, harus dalam kondisi sehat, salah satu baguan akan
lebih mudah busuk dan akhirnya mati.

b. Okulasi (budding)

Okulasi adalah teknik perbanyakan dengan cara


menyambungkan mata tunas dari satu tanaman dengan tanaman
utuh yang lain. Teknik ini sangat mudah di lakukan, bahkan oleh
pemula sekalipun.

Umumnya okulasi diperbanyak dengan bagian tanaman


yang disebut mata tunas. Mata tunas tersebut diambil dari bagian
tengah atau bawah batang tanaman induk.Setelas dipotong, mata
tunas harus sesegera mungkin ditempelkan pada batang bawah.

20
Jika tidak langsung ditempelkan, sebaiknya mata tunas tersebut
disimpan di tempat yang sejuk dan lembap.

Setelah mata tunas menyatu dengan baik pada batang


bawah, bagian atas batang bawah dipotong sehingga mata tunas
dapat berkembang dengan baik. Pemotongan bagian atas batang
bawah juga akan menginduksi tunas-tunas batang bawah lain untuk
tumbuh. Saat mulai tumbuh, mata tunas tersebut segera dipotong
agar tidak menghambat pertumbuhan mata tunas hasil tempelan.

Sama seperti teknik sambungan, teknik ini biasanya


berhasil dilakukuan pada spesies yang sama. Penggunaan mata
tunas dorman dari tanaman dewasa dan bagian bawah tanaman
yang sedang aktif tumbuh turut mendukung keberhasilan teknik
ini.

c. Bumbunan (layering)

Batang tanaman yamg masih terhubungkan dengan


tanaman induknya dapat membentuk akar apabila batang tersebut
bersentuhan dengan media pengakaran. Setelah membentuk
perakaran, berubah batang tersebut dipisahkan dengan tanaman
induk. Cara perbanyakan ini disebut dengan bumbunan. Dalam
perakitnya, cara perbanyakan ini relatif aman karena selama
tanaman membentuk perakaran, pasokan unsur hara untuk batang
tidak terhenti.

Cara perbanyakan bumbunan ada dua macam, yaitu


cangkok dan merunduk.

1. Cangkok (aerial layering)

Cangkok yaitu perbanyakan tanaman dengan


melukai atau membungkus bagian batang dengan media
tanam untuk merangsang perakaran.

21
Cangkok bisa dilakukan dalam perbanyakan
tanaman hias. Ukuran cabang yang dapat dicangkok
bervariasi, mulai dari diameter 2 mm - 4 cm. Cabang
dengan diameter kurang dari 2 mm tidak bagus
digunakan untuk cangkok karena masih sangat muda.
Cabang yang sangat muda memiliki sedikit cadangan
makanan sehingga potensi keberhasilan cangkok
rendah. Begitu pula apabila menggunakan cabang
tanaman lebih besar dari 4 cm. Cabang yang terlalu
besar menandakan sel tanaman sudah terlalu tua untuk
bergenerasi sehingga potensi keberhasilanyya juga
rendah.

Cangkok memudahkan untuk mendapatkan tanaman


yang berukuran besar dalam waktu yang singkat.
Namun, untuk budi daya massal, cara ini kurang efisien
karena hanya dapat menghasilkan tanaman dalam
jumlah yang sedikit dari satu tanaman induk. Beberapa
tanaman hias yang diperbanyak dengan cara ini adalah
puring (Codiaeum variegatum) dan hanjuang
(Cordyline sp).

Media perakaran untuk mencangkok harus terbebas


dari bahan organik atau mikroorganisme. Bahan
organik atau mikroorganisme dapat mengganggu proses
mencangkok. Media untuk mencangkok bisa
menggunakan sabut kelapa, peat moss, coco peat, atau
tanah. Namun, media yang paling mudah dan praktis
adalah tanah yang diambil pada kedalaman 30 cm dari
permukaan. Tanah ini hanya sedikit mengandung bahan
organik dan mikroorganisme sehingga lebih steril.

22
2. Merunduk

Berbeda dengan cangkok, teknik merunduk


biasanya diaplikasikan pada tanaman yang memiliki
batang yang lentur, seperti tanaman sirih-sirihan.
Dengan cara ini, kambium pada batang tanaman tidak
perlu dihilangkan. Untuk mempermudah proses
merunduk, dapat menggunakan alat bantu, seperti
penjepit, untuk mempertahankan batang tetap tertimbun
tanah.

Batang yang digunakan untuk runduk masih


menempel pada tanaman induk, dan membentuk
perakaran apabila menyentuh media tanam dan
dipisahkan untuk membentuk tanaman baru..

Batang tanaman yang digunakan untuk tenknik ini


harus berupa batang dewasa. Apabila terlalu muda,
batang akan terus tumbuh dan tidak menghasilkan akar.
Sebaliknya, jika batang terlalu tua, kemungkinan batang
tidak akan menghasilkan akar atau hanya menghasilkan
sedikit akar saja.

d. Setek ( cuttings )

Setek merupakan perbanyakan tanaman dengan


memisahkan atau memotong bagian vegetative tanaman induk
untuk beregenerasi membentuk tanaman induk baru atau utuh .
Bahan untuk setek dapat berupa batang, daun, atau bagian daun,
dan akar.

23
Bagian tanaman yang digunakan untuk stek ada 4 macam,
yaitu :

 Herbaceous : succulent, bahan lunak yang berwarna


hijau..
 Softwood : lunak, bagian tanaman berkayu yang
masih muda.
 Semi-hardwood : bagian tanaman berkayu yang
telah mengalami perkembangan.
 Hardwood : bagian tanaman yang telah berkembang
lanjut, dorman.

Pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk mengambil


potongan tanaman karena tanaman sedang dalam keadaan segar.
Jika tidak akan langsung ditanam, kantong plastik dengan handuk
basah dapat digunakan untuk menyimpan setek. Tujuannya agar
setek tetap dalam keadaan segar dan lembap hingga akan ditanam
untuk diakarkan.

Ukuran setek biasanya berkisar 5 - 7 cm atau 2 - 3 buku.


Untuk memotong batang, bisa menggunakan pisau yang tipis dan
tajam. Akan lebih aman, jika mencelupkan pisau ke dalam larutan
alkohol atau fungisida berkonsentrasi rendah setiap kali selesai
memotong tanaman. Tujuannya untuk menghindarkan penyebaran
penyakit dari tanaman yang sakit ke tanaman yang sehat.

Untuk setek batang, daun perlu dikurangi hingga hanya


terdapat 3 - 5 helai untuk mengurangi potensi kehilangan air. Pada
tanaman yang berdaun lebar, daun yang tersisa dapat dipotong
setengah atau diikat. Pemotongan atau pingikatan tersebut juga
brtujuan untuk menghemat tempat saat penanaman untuk
pengakaran. Pada setek daun, bagian tanaman yang diambil adalah
daun dan tangkainya, tangkainya saja, atau bagian daunnya saja.
Tipe perbanyakan ini harus membentuk, baik akar maupun tunas.

24
Dengan demikian, setek daun membutuhkan waktu lebih lama
untuk membentuk tanaman dewasa yang baru dibandingkan
dengan setek batang. Saat tanaman baru sudah terbentuk, daun
lama dapat dipotong dan dibuang.

Berdasarkan cara penanaman saat pengakaran, setek dibagi


menjadi dua macam, yaitu setek komunal dan setek individu. Pada
setek komunal, batang setek ditanam secara bersama-sama dalam
satu wadah (pot). Cara ini membantu menjaga kelembapan di
sekitar setek. Pada setek individu, setiap batng setek ditanam
terpisah. Setek individu biasanya dilakukan pada tanaman yang
memiliki sensitivitas tinggi terhadap serangan jamur atau bakteri,
seperti Dipladenia sp. 'Sun Parasol Crimson', Mandevilla sp, atau
tanaman-tanaman impor. Sementara itu setek komunal bisa
dilakkukan pada tanaman yang memiliki sensitivitas yang rendah,
seperti tanaman hias jenis lokal.

Untuk meningkatkan persentase keberhasilan setek,


pemberian pupuk P pada tanaman akan sangat berguna. Hal ini
disebabkan ketebalan daun tanaman yang diberi pupuk akan
bertambah sehinggakeberhasilan penyetekan meningkat (terbukti
pada tanaman mandevilla).

e. Kultur jaringan

Kultur jaringan adalah teknik perbanyakan dengan


menggunakan berbagai bagian tanaman untuk dapat membentuk
suatu tanaman utuh. Dengan menggunakan teknik ini, tanaman
dapat dihasilkan dalam jumlah yang sangat besar dan dalam waktu
singkat. Semua jenis tanaman dapat diperbanyak dengan kultur
jaringan dan semua bagian tanaman dapat digunakan sebagai
sumber perbanyakan (eksplan).

Proses perbanyakan secara kultur jaringan terdiri dari


sterilisasi alat-alat, persiapan media, isolasi bahan tanaman

25
(eksplan), sterilisasi eksplan, mengkulturkan, aklimatisasi, dan
pemindahan tanaman hasil kultur jaringan ke lapangan.

Teknik dengan kultur jaringan merupakan perbanyakan


tanaman dengan teknik in vitro yang dapat menghasilkan sejumlah
besar tanaman pada ruang kecil, Menggunakan zat pengatur
tumbuh untuk memanipulasi pertumbuhan, Menggunakan medium
yang mengandung nutrisi, dan Menggunakan medium padat, semi
padat dan cair dalam wadah yang steril.

26
BAB VI

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian makalah diatas, penulis menyimpulkan bahwa :

Tanaman hias merupakan salah satu kelompok tanaman dalam


hortikultura, Hortikultura adalah ilmu yang mempelajari budidaya tanaman buah-
buahan, sayuran, tanaman hias, dan tanaman obat-obatan. Cabang hortikultura
yang mempelajari budidaya tanaman hias disebut Florikultur.

Tanaman hias adalah tanaman yang fungsi utamanya adalah sebagai


penghias. Fungsi penghias dimaksudkan sebagai pemberi keindahan dan menarik
atau bisa dinikmati secara visual, baik yang ditanam di halaman maupun yang
berada di ruangan. Jadi tanaman hias berfungsi untuk menciptakan keindahan
serta daya tarik pada suatu obyek, karena memiliki bentuk dan warna yang indah.
Sehingga tanaman hias disebut Ornamental plant.

Penggolongan tanaman hias dibagi menjadi beberaapa golongan yaitu


berdasarkan :

 Industry secara komersial


 Nilai estetika yang dimiliki organ tanaman
 Tempat tumbuh tanaman hias
 Secara umum ( peletakan tanaman, kegunaannya, nilai estetika,
peneduh, penyerap polutan dll)
Tanaman hias adalah tanaman yang fungsi utamanya adalah sebagai
penghias, sebagai penyejuk, sebagai nilai estetika, sebagai peneduh dan
pelindung, pendidikan, sebagai alat untuk menjadikan lingkungan segar, dan
sebagai kesehatan.

27
Perbanyakan tanaman adalah proses menciptakan tanaman baru dari
berbagai sumber atau bagian tanaman lainnya, seperti biji, stek, umbi, dan bagian
tanaman lainnya.

28
DAFTAR PUSTAKA

Balai Penelitian Tanaman Hias. 2012. Potensi Tanaman Hias Tropis. Pustaka.

Litbang Departemen Pertanian. Cianjur. Bbpp, 2016. Http://Www.Bbpp-


Lembang.Info/Index.Php/En/Arsip/Artikel/Artikelpertanian/502-Tanaman-
Bungatasbih#Jacommentid:16. Diakses 15 April 2020.

Lakamisi, H. 2010. Prospek Agribisnis Tanaman Hias Dalam Pot (Potplant).


Jurnal Ilmiah Agribisnis Dan Perikanan Vol. 3 (2): 55-59.

Nyai Ngasih, 2015. 10 Jenis Tanaman Hias Gantung Berbunga.


Http://Www.Ngasih.Com/2015/08/26/10-Jenis-Tanaman-Hias-Gantung-
Berbungaterbaik/.Diakses 17 April 2020.

Rukmana, R., 1997. Teknik Perbanyakan Tanaman Hias. Kanisius. Yogyakarta

Santoso, Bambang, B. 2010. Bahan Ajar Perbanyakan Tanaman Hias. Fakultas


Pertanian. Unram.

Supriyadi, A., Dan Widyastuti, T., 2014. Organisme Pengganggu Tanaman Dan
Pengendaliannya. Lp3m Umy. Yogyakarta.

Widyastuti, Titiek. 2018. Bahan Ajar Teknologi Budidaya Tanaman Hias


Agribisnis. CV Mine:Bantul. Yogyakarta.

29

Anda mungkin juga menyukai