(MAKALAH)
Oleh:
KELOMPOK V:
Alya Nur Abdila 0310182088
Asy Shafa Audina Saragih 0310182065
Rani 0310183131
Selvi Sinta Wahyuni 0310181025
Siti Komariah 0310181030
Assalamu`alaikum wr. wb
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt. bahwasanya atas berkat
rahmat dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah tentang Estetika,
Design Dalam Hortikultura Dan Arsitektur Lansekap Serta Merangkai Dan
Menata Bungameskipun masih jauh dari kesempurnaan. Tidak lupa pula
shalawat beriringkan salam kami curahkan kejunjungan kita Nabi Muhammad
saw. yang telah membawa umatnya dari alam jahiliyah menuju alam yang terang-
benderang yang disinari iman dan Islam. Alhamdulillah bahwa isi dari makalah
ini bisa menjadi salah satu kunci menambah ilmu pengetahuan bagi kita semua.
Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah memotivasi atas
terselesainya pengerjaan makalah ini, kepada dosen Mata Kuliah Dasar-Dasar
Hortikultura, kedua orang tua, dan teman-teman seperjuangan yang telah
memberikan motivasi terhadap kami atas terselesainya makalah ini. Sebelum kata-
kata ini kami akhiri, kami sebelumnya minta maaf kepada semua pihak yang
membaca makalah ini, terutama kepada dosen pengampu yaitu Mhd.Hasyim
Ansyari Berutu,M.Pd. Mungkin itu dari kata-kata kami, bila dari saudara/i ada
kritik dan sarannya terhadap isi makalah ini kami menerima dengan lapang dada.
Semoga saudara semuanya dapat memahami isi makalah ini dan semoga
bermanfaat.
Wassalamu`alaikum wr. Wb
Penyusun
1
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .................................................................................................. i
Daftar Isi ............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 3
A. Latar Belakang ........................................................................................... 3
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 3
C. Tujuan ........................................................................................................ 4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 5
A. Pengertian dan Nilai Estetika dalam Hortikultura? ................................... 5
B. Perancangan/Design Estetika..................................................................... 7
C. Arsitektur Lansek....................................................................................... 9
D. Merangkai dan Menata Bunga? ............................................................... 13
BAB III PENUTUP ......................................................................................... 19
A. Kesimpulan .............................................................................................. 19
B. Saran ....................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 20
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa Latin hortus, yang berarti
tanaman kebun dan cultura/colere, berarti budidaya, sehingga dapat diartikan
sebagai budidaya tanaman kebun. Istilah hortikultura digunakan pada jenis
tanaman yang dibudidayakan. Bidang kerja hortikultura meliputi pembenihan,
pembibitan, kultur jaringan, produksi tanaman, hama dan penyakit, panen,
pengemasan dan distribusi. Hortikultura merupakan salah satu metode budidaya
pertanian modern.
Menurut Liberty Hyde Bailey, salah satu sarjana hortikultura Amerika yang
paling terkenal, “Hortikultura adalah pertumbuhan bunga, buah-buahan dan
sayuran, dan tanaman dengan ornamen dan kemewahan.” Sederhananya,
hortikultura adalah seni dan ilmu produksi tanaman untuk kecantikan dan
utilitas. Kita bekerja dengan buah-buahan, sayuran, tanaman hias, dan turfgrass,
di berbagai laboratorium, lapangan, lapangan golf, dan pusat taman. Daripada
tanaman pokok, hortikultura berfokus pada buah, sayuran, bunga, dan tanaman
lanskap. Sebagai hasilnya, kita menggunakan kreativitas untuk mencari solusi
berkelanjutan dalam penelitian hortikultura untuk meningkatkan kesehatan dan
kualitas hidup bagi dunia pada umumnya.
Menurut Janick (1972), hortikultura dalam konsepnya yang sekarang adalah
bagian dari pertanian tanaman yang berkaitan dengan apa yang disebut
“tanaman kebun” yang jelas berbeda dengan agronomi (tanaman lapangan,
terutama biji-bijian dan hijauan) dan kehutanan (pohon hutan dan produk). Dia
memberikan definisi hortikultura sebagai berikut: itu adalah cabang pertanian
yang berkaitan dengan tanaman berbudaya intensif yang langsung digunakan
manusia untuk makanan, untuk keperluan pengobatan, atau untuk kepuasan
estetika.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana Pengertian dan Nilai Estetika dalam Hortikultura?
3
2. Bagaimana Perancangan/Design Estetika?
3. Bagaimana Arsitektur Lansek?
4. Bagaimana Merangkai dan Menata Bunga?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Nilai Estetika dalam Hortikultura
2. Untuk mengetahui Perancangan/Design Estetika
3. Untuk mengetahui Arsitektur Lansek
4. Untuk mengetahui Merangkai dan Menata Bunga
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hortikultura
Kata hortikultura (horticulture) berasal dari bahasa latin “hortus” yang
artinya kebun dan colere’ yang artinya membudidayakan. Jadi hortikultura
adalah membudidayakan tanaman dikebun. Konsep ini berbda dengan
agronomi yang membudidayakan tanaman di lapangan. Budidaya dikebun
bersifat lebih intensif, padat modal, dan tenaga kerja. Hortikultura
menghasilkan pengembalian, apakah berupa keuntungan ekonomi atau
kesenangan pribadi yang sesuai dengan usaha intensif tersebut. Praktik
hortikultura modern berkembang berdasarkan pengembangan ilmu yang
menghasilkan teknologi untuk memproduksi dan menangani komoditas
hortikultura yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan ekonomi maupun
kesenangan pribadi1.
B. Nilai Estetika
Tanaman hortikultura merupakan salah satu objek dalam pengembangan
KRPL, karena mempunyai berbagai macam fungsi yaitu sumber pendapatan,
sumber pangan tambahan, fungsi estetika/keindahan dan penghasil tanaman
rempah/obat.2 Estetika adalah wujud dari keindahan dan keselerasan dari
harmonisasi keanekeragaman hayati yang dibutuhkan oleh manusia terkait
dengan ketenangan jiwa, keseimbangan, kesenangan dan kedamaian.
Keragaman jumlah, struktur dan komposisi spesies dalam suatu sistem
bentang alam yang dinamis menciptakan nilai-nilai estetika yang dapat
dinikmati oleh manusia. Manusia selalu mencari keindahan alam, dan
menyelamatkan keanekaragaman hayati pada semua level adalah kunci bagi
penyediaan alam yang indah untuk dinikmati dari generasi ke generasi.3
1
Roedhy Poerwanto dan Anas D. Susila, Seri 1 Hortikultura Tropika Teknologi
Hortikultura (Bogor: PT. IPB Press, 2021). h. 3.
2
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian, Inovasi
Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat (Jakarta: IAARD Press, 2015. h. 279.
3
Luchman Hakim, Etnobotani Dan Manajemen Kebun Pekarangan Rumah: Ketahanan
Pangan, Kesehatan Dan Agrowisata (Malang: Penerbit Selaras, 2014). h. 229.
5
1) Estetika dalam Hortikultura (Ornamental Hortikultura)
Menumbuh kembangkan dan menggunakan tanaman karena keindahan
dikenal sebagai ornamental horticulture. Bagian ini mencakup produksi dan
menggunakan tanaman hias (bunga, daun, batang dan sebagainya) sebagai
penghias out door maupun indoor. Umumnya, bagian ini melibatkan kreasi-
kreasi keindahan pada kondisi apa saja.
2) Aspek Dalam Estetika Hortikultura
Ada dua aspek dalam ornamental horticulture, Floriculture dan Landscape
horticulture. Keduanya melibatkan penggunaan tanaman hias bunga dan
tanaman hias daun.
a. Florikultura
Florikultura adalah kegiatan yang meliputi industri green house untuk
budidaya bunga, bibit (seedling/bedding plants), bunga potong, daun potong,
tanaman pot dan tanaman landscape, termasuk nursery (pembibitan).
b. Landscape Hortikultura
Bagian ilmu hortikultura yang khusus membahas tentang pemanfaatan
tanaman hortikultura, terutama tanaman hias dalam penataan lingkungan.
Aplikasi desain dan prinsip hortikultura dalam menempatkan dan merawat
tanaman dalam landscape (taman).
3) Nilai Estetik
Tanaman tidak hanya berfungsi sebagai bahan seni (art) tetapi juga berperan
dalam segala aspek fungsi hortikultura maupun fungsi fisik. Taman diartikan
sebagai suatu bidang lahan yang diatur sedemikian rupa sehingga mempunyai
nilai keindahan, kenyamanan dan keamanan bagi pemilkinya ataupun bagi
pengguna taman tersebut.
Tanaman merupakan unsur utama dalam taman. Tanaman merupakan
elemen lunak suatu taman. Pemilihan jenis tanaman dalam suatu perencanaan
lansekap (taman) adalah suatu seni dan juga sekaligus ilmu pengetahuan.
Dikatakan seni, karena menyangkut elemen desain seperti warna, bentuk,
tekstur dan kualitas desain yang berubah karena tanaman sangat dipengaruhi
oleh iklim, usia/umur.4
4
Bambang B. Santoso, Estetika Dalam Hortikultura. Fakultas Pertanian UNRAM, 2014.
6
C. Perancangan/Desain dalam Hortikultura
Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan.
Estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan
bagaimana supaya dapat merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai
estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris yang
kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa.
D. Estetika dalam Hortikultura (Ornamental Hortikultura)5
1) Florikultura
2) Landscape hortikultura
5
Zulkarnain Zuhri, Dasar-dasar hortikultura, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hal. 43
7
Desain interior adalah Ilmu yang mempelajari perancangan suatu karya
seni yang ada di dalam suatu bangunan dan digunakan untuk memecahkan
masalah manusia. Aplikasi desain dan prinsip hortikultura dlm menempatkan
dan merawat tanaman dlm lingkungan ruangan.
2) Exteriorscaping
Perancangan suatu karya seni yang ada di luar ruangan atau gedung atau
suatu bangunan. Aplikasi desain dan prinsip hortikultura dlm menempatkan
dan merawat tanaman dlm lingkungan luar ruangan (alam terbuka).
F. Landscape Desain6
Lansekap yang baik adalah didesain dengan baik, bukan sekedar didekor.
Lansekap tersebut dikreasi secara utuh dengan menggabungkan dan
menerapkan.
1) Keseimbangan
2) Proporsi ukuran
6
Zulkarnain Zuhri, Dasar-dasar hortikultura, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2009), hal 56
8
Kesebandingan (proporsi) merupakan hubungan perbandingan antara
bagian dengan bagian lain atau bagian dengan elemen keseluruhan.
Kesebandingan dapat dijangkau dengan menunjukkan hubungan antara: Suatu
elemen dengan elemen yang lain, Elemen bidang/ ruang dengan dimensi
bidang/ruangnya, Dimensi bidang/ruang itu sendiri. Dalam grafis komunikasi,
semua unsur berperan menentukan proporsi, seperti hadirnya warna cerah
yang diletakkan pada bidang/ruang sempit atau kecil.
3) Pengulangan
Irama (ritme) dapat kita rasakan. Ritme terjadi karena adanya pengulangan
pada bidang/ruang yang menyebabkan kita dapat merasakan adanya perakan,
getaran, atau perpindahan dari unsur satu ke unsur lain. Gerak dan
pengulangan tersebut mengajak mata mengikuti arah gerakan yang terjadi
pada sebuah karya.
4) Urutan, susunan
9
arsitektur pertamanan atau arsitektur lansekap adalah suatu seni dan sekaligus
fungsi, yang dimaksud disini adalah bagaimana menciptakan dan melestarikan
keindahan lingkungan di sekitar manusia, kemudian bagaimana caranya
meningkatkan kenyamanan, kemudahan dan kesehatan.
Kemudian ASLA ( American Society of Landscape Architecture)
menyatakan bahwa ilmu Arsitektur landskap adalah suatu seni perancangan
atau “ design “ dan juga merupakan suatu perencanaan atau “ planning” yang
merupakan pengolahan suatu lahan, mengatur unsure-unsur yang terdapat di
alam dan juga unsure budaya serta menitik beratkan pada konservasi
sumberdaya dan pengendaliannya untuk menciptakan lingkungan yang
bermanfaat dan menyenangkan. Namun bila disimak lebih mendalam pada
dasarnya pengertian arsitektur lanskap adalah kolerasi antara alam dan
kegiatan aktifitas manusia untuk mengatur dan megendalikan serta
menciptakan ruang-ruang.7
H. Fungsi Lansekap
Fungsi suatu lansekap disain adalah lebih kepada perencanaan langsung
dari autdoor space, dimana lansekap ini merupakan penghubung antara
manusia dengan alam. Masalah pokok di dalam arsitektur lansekap adalah
masalah lingkungan hidup manusia, dan tujuan pokok dari perencanaan dan
perancangan lansekap secara umum adalah untuk memperbaiki dan
menyempurnakan lingkungan hidup tersebut. Arsitektur Landscape akan
membantu anda dalam beberapa hal:8
1. Menciptakan konsep taman indah yang dapat menghilangkan stress
dan menyejukkan suasana hati
2. Menciptakan konsep taman indah yang menaikkan nilai estetika
3. Menciptakan desain taman rumah yang menaikkan nilai rumah atau
propert anda
4. Memungkinkan anda untuk menikmati keindahan taman di rumah anda
setiap hari
7
Catanese & Snyder, Perencanaan Kota, (Jakarta: Erlangga edisi dua, 1988), h. 77
8
Hakim, Komponen Perencanaan Arsitektur Lanskap, (Jakarta: Bumi Aksara, 2003), h. 44
10
5. Memungkinkan anda untuk mengekspresikan kepribadian anda melalui
taman indah di rumah anda
6. Memungkinkan anda mempunyai taman paling indah di lingkungan
tempat tinggal anda
7. Memungkinkan anda dapat berbagi keindahan taman yang anda miliki
kepada saudara atau teman anda
8. Memberikan gambaran detail dan pilihan desain taman indah yang
mungkin belum pernah anda bayangkan sebelumnya
9. Memberikan saran desain taman indah yang sesuai dengan budget
anda
1) Fungsi Lansekap Tanaman
Tanaman dalam elemen lanskap memiliki karakteristik hortikultura seperti
bentuk tinggi dan lebar, bercabang, berbunga dan berdaun serta tanaman
mempunyai kualitas desain seperti dari bentuk, warna, tekstur dan
berkelompok. Tanaman dalam elemen lanskap meliputi pohon, rumput,
tanaman penutup tanah, atau semak atau perdu. Tanaman penutup tanah
adalah tanaman yang memiliki keunggulan karena keunikan atau keindahan
daun-daunnya.. Fungsi dari penggunaan tanaman dalam lanskap meliputi:9
a) Fungsi Estetika Tanaman
Fungsi estetika tanaman digunakan untuk memberikan keindahan dan
kenyamanan. Estetika tanaman dapat memberikan seni hidup untuk
meningkatkan kualitas visual lingkungan dengan penampilan warna, dan
bentuk arsitektur taman. Bila ditempatkan sebagai dinding atau pagar,
tanaman dapat menciptakan daya tarik dari bayangan ranting dan daun-
daun. Tanaman dapat sebagai latar tanaman lainnya dan dapat diatur untuk
visual obyektif dan structural.
b) Fungsi Arsitekturistik Tanaman
Tanaman dapat digunakan untuk membentuk dinding, lantai dari
perbedaan pertumbuhan dan karakteristik daun-daunnya. Semak-semak
dapat menciptakan dinding atau menyaring atau penghalang pandangan
yang dapat memberikan perlindungan. Tanaman penutup tanah dengan
9
Ibid, 45
11
daun-daun dan karakteristik teksturnya yang seragam memberikan nuansa
seperti lantai arsitektural.
c) Fungsi Tanaman Secara Teknis
Fungsi tanaman secara teknis yaitu dapat menghalau serta melembutkan
cahaya matahari di permukaan dan di dalam air, dapat menghalau cahaya
kendaraan dan jalan. Tanaman yang banyak ranting dan daun dapat
menyerap dan mengurangi kebisingan. Menurut Nazaruddin (1996),
tanaman semak merupakan jenis tanaman yang agak kecil dan rendah,
serta pertumbuhannya cenderung merambat atau melebar. Jenis tanaman
semak hias adalah lidah mertua (Sanseviera trifasciata), tricolor
(Dracaenamarginata, nusa indah (Mussaenda philippica) Peraturan Daerah
Kota Surabaya No. 7 Tahun 2002 menjelaskan, bahwa semak hias adalah
tanaman yang pertumbuhan optimal batangnya mempunyai garis tengah
maksimal 5 cm, dengan ketinggian 2 meter.
d) Tanaman Sebagai Penyerap Polutan
Tanaman yang ditanam pada jalur hijau jalan di perkotaan dimaksudkan
untuk memenuhi beberapa fungsi antara lain fungsi untuk memperbaiki
iklim mikro, yaitu menurunkan suhu, meningkatkan kelembapan udara dan
menurunkan intensitas sinar matahari. Sedangkan fungsi secara teknis
adalah untuk mengurangi dan menurunkan tingkat pencemaran udara
dengan cara menyerap polutan
I. Merencanakan Lansekap
12
unsur tidak hidup dalam lansekap yang keberadaannya dapat meningkatkan
kualitas dan fungsi dari lansekap tersebut misalnya pagar, lampu-lampu
taman, bangku dan meja taman, gazebo, kolam, bebatuan, kerikil dan lain-
lain.10
K. Merangkai dan Menata Bunga
Pertama-tama, bahan yang perlu kita siapkan tentunya bunga. Ada banyak
jenis bunga yang bisa dibuat untuk rangkaian bunga, misalnya aster,
mawar,anggrek dan lain-lain. Beraneka ragam jenis tanamanbisa dipakai
untuk campuran dalam merangkai bunga, meskipun jenis tanaman tersebut
tidak lazim dipakai untuk dekorasi bunga pada umumnya. Misalnya saja
dalam gaya wild menyuguhkan aneka daun, buah atau bunga liar yang tumbuh
dikebun, taman, serta hutan. Ketika baru membeli bunga sebaiknya letakan
bunga dan daun yang baru saja dibeli pada ember yang telah diberi air agar
tetap dalam keadaan segar, namun jangan biarkan air yang ternedam daun
digunakan kembali, karena mengandung CO2 yang dapat mematikan bunga.
Ada empat jenis bunga yang dibedakan menurut fungsinya dalam rangkaian,
yaitu.
10
Lauren, Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan, (Bandung: PT. Intermata, 1994), h.
90
11
Lanto Wahyudi, Panduan Merangkai Bunga, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2003),
hal. 18
13
2) Line Flowers
Bunga yang disebut dengan jenis line flowers adalah bnga yang tangkai
bungannya hanya satu dan panjang dengan kuntum bunga pada berbagai
tingkat perkembangan. Bunga jenis ini berfungsi membentuk kerangka desain
vertikal dan mengunjukkan tinggi dan lebar rangkaian, biasanya efektif
digunakan/diletakan pada bagian luar rangkaian,. bunga yang termasuk jenis
line flower antara lain snapdragons, gladiolus, sedap malam, dan lain-lain.
3) Mass Flowers
4) Form Flowers
5) Filler Flowers
Bunga dengan jenis filler flower adalah bunga yang memilki cabang yang
banyak dan menyebar, di masing-masing cabang tumbuh bunga. Biasanya
bunga jenis ini berupa bunga-bunga yang lebat. Sesuai dengan namanya,
bunga jemis filler flowers berfungsi untuk mengisi ruang kosong, dan
biasanya juga dimanfaatkan untuk menutupi kawat kerangkai desain. Yang
termasuk dalam jenis bunga ini antara lain Hypericum Berries, Statice, Baby's
Breath, aster dan lain-lain.
14
6) Wadah atau pot bunga
Bahan selanjutnya yang perlu disiapkan adalah pot atau vas bunga yang
digunakan sebagai wadah atau tempat rangkaian bunga. Sebelumnya
digunakan , cuci wadah hingga bersih sebelum mulai mengatur bahan
tanaman. Pilih wadah dengan ukuran yang sesuai dengan rangkaian yang akan
dibentuk. Semakin besar wadah, bahan tanaman yang dibutuhkan tentu lebih
banyak.
Hindari pot atau vas yang memiliki hiasan banyak, karena dapt
mengurangi atau menganggu daya tarik rangkaian bunga itu sendiri.
Sebaiknya pilih wadah yang berwarna netral, seperti coklat dan abu-abu atau
hijau untuk menyelaraskan dengan bahan dan latar belakang. Anda juga dapat
menggunkan wadah dengan berbagi macam bahan, seperti wadah dalam kaca,
tanah liat/tembikar, porselein dan logam. Wadah kaca biasanya dimaksudkan
untuk memperlihatkan batang dari bunga.
Floral foam atau gabus biasanya disebut dengan oase. Bahan ini digunakan
untuk tempat menancapkan bunga, biasanya sebagai media untuk bunga meja
atau pot tanpa air. Sebelumnya digunakan , rendam floral foam dalam ember
air. Sampai hampir mengapung, ini untuk memastikan meresapnya air dengan
cukup. Gabus atau oase ini tersedia dalam dua bentuk, bentuk basah dan
kering; bentuk oase basah sebaiknyanya sekali pakai saja, karena lubang yang
ada di busa tidak akan memasok air kebatang tanaman bunga. Floral foam ini
murah dan bisa dibeli dari toko yang menjual aksesoris merangkai bunga atau
pedagan bunga.Untuk menjaga supaya air pada floral foam tidak merembes
keman-mana, kita bisa membungkusnya dengan alumunium foil.
15
2) Pisau Tajam, digunakan untuk memotong Foam/busa.
Untuk membuat susunan bunga yang indah dan seimbang, Anda harus
mengetahui prinsip-prinsip desain bunga. Tidaklah cukup untuk sekedar tahu
apa jenis bunga untuk dimasukkan ke dalam rangkaian. Anda perlu memiliki
beberapa panduan. Berikut adalah prinsip-prinsip utama desain bunga untuk
12
Lanto Wahyudi, Panduan Merangkai Bunga, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2003), hal. 25
16
meningkatkan bunga Anda mengatur keterampilan. Ini hanyalah panduan dan
bisa ditafsirkan secara berbeda untuk menciptakan desain yang indah.
1. Aksen
2. Harmoni
3. Keseimbangan
4. Proporsi
Proporsi adalah jumlah bunga yang ingin Anda gunakan termasuk bahan
lain yang anda sukai untuk digunakan dalam sebuah rangkaian. Satu bunga
berkaitan dengan lainnya dalam beberapa cara, termasuk ukuran, warna
dan bentuk. Sebuah karangan bunga yang baik memiliki proporsi yang
baik.
5. Irama
17
Irama adalah gerakan sederhana. Sebuah karangan bunga dapat berisi
gerakan, yang dapat dilihat atau tidak terlalu jelas. Hal ini dicapai dengan
menempatkan bahan yang secara alami membawa fitur ini, seperti anggur
atau memiliki cabang melengkung.
6. Komposisi
7. Kesatuan
Semua bahan individu dalam susunan bunga harus melengkapi satu sama
lain dan melengkapi wadah rangkaian seperti vas atau pot.
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Estetika adalah salah satu cabang filsafat yang membahas keindahan.
Estetika merupakan ilmu membahas bagaimana keindahan bisa terbentuk, dan
bagaimana supaya dapat merasakannya. Pembahasan lebih lanjut mengenai
estetika adalah sebuah filosofi yang mempelajari nilai-nilai sensoris yang
kadang dianggap sebagai penilaian terhadap sentimen dan rasa.
Tanaman tidak hanya berfungsi sebagai bahan seni (art) tetapi juga berperan
dalam segala aspek fungsi hortikultura maupun fungsi fisik. Taman diartikan
sebagai suatu bidang lahan yang diatur sedemikian rupa sehingga mempunyai
nilai keindahan, kenyamanan dan keamanan bagi pemilkinya ataupun bagi
pengguna taman tersebut.
B. Saran
Penulis berharap dengan makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
dapat memaklumi jika masih banyak terdapat kekurangan di dalam makalah ini.
Semoga dengan saran dari pembaca atau dosen pembimbing penulisan makalah
ini bisa menjadi lebih baik lagi
19
DAFTAR PUSTAKA
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. 2015.
Inovasi Hortikultura Pengungkit Peningkatan Pendapatan Rakyat.
Jakarta: IAARD Press.
Catanese & Snyder. 1988. Perencanaan Kota. Jakarta: Erlangga edisi dua
Hakim, Luchman. 2014. Etnobotani Dan Manajemen Kebun Pekarangan Rumah:
Ketahanan Pangan, Kesehatan Dan Agrowisata. Malang: Penerbit
Selaras.
Hakim, R dan Utomo. 2003. Komponen Perencanaan Arsitektur Lanskap. Jakarta:
Bumi Aksara.
Lauren. 1994. Pengantar Kepada Arsitektur Pertamanan. Bandung: PT. Intermata
Poerwanto, Roedhy dan Anas D. Susila. 2021. Seri 1 Hortikultura Tropika
Teknologi Hortikultura. Bogor: PT. IPB Press.
Santoso, Bambang B. 2014. Estetika Dalam Hortikultura. Fakultas Pertanian
UNRAM.
Wahyudi, L. 2013. Panduan Merangkai Bunga. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Zulkarnain, Z. 2009. Dasar-Dasar Hortikultura. Jakarta: PT Bumi Aksara.
20