Disusun Oleh :
Nama : Yunrifa sihombing
Nim : 230304111
Kelas : Agribisnis 4
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Penulis mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Yurifa Sihombing
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................2
DAFTAR ISI...............................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................5
1.2 Tujuan penelitian...........................................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................................6
2.1 Landasan Teori.......................................................................................................................6
2.2 Tinjauan Pustaka....................................................................................................................6
2.2.1 Pengertian agronomi........................................................................................................6
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................................8
3.1 Lapang Produksi.................................................................................................................8
3.2 Sasaran dan Peran...............................................................................................................9
3.3 Sarana produksi..................................................................................................................9
3.4 Tindakan Agronomi.........................................................................................................10
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................................................12
4.1 Kesimpulan.....................................................................................................................12
4.2 Saran................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Arti pertanian secara luas yaitu pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan oleh manusia
dengan cara menanam tanaman produktif yang dapat menghasilkan dan dipergunakan untuk
kehidupan atau seluruh kegiatan yang mencakup pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan,
dan perikanan yang hasilnya dapat digunakan untuk kehidupan manusia. Pertanian modern telah
mengalami perkembangan pesat dengan munculnya teknologi baru, perubahan iklim, dan
tantangan lingkungan. Untuk mengoptimalkan produksi dan menjaga keberlanjutan lingkungan,
pemahaman yang mendalam tentang agronomi sangatlah penting.
Agronomi adalah ilmu yang mempelajari praktik-praktik budidaya tanaman dan pengelolaan
sumber daya pertanian. Melalui penerapan pengetahuan agronomi, petani dapat meningkatkan
produktivitas tanaman, mengurangi kerugian hasil, dan meningkatkan kualitas produk pertanian.
Teknologi modern telah memberikan kemampuan baru dalam bidang agronomi, mulai dari
penggunaan varietas tanaman unggul, pemupukan yang efisien, pengendalian hama dan
penyakit, hingga teknik pengolahan tanah yang tepat. Di tengah perubahan iklim global dan
pertumbuhan populasi yang cepat, pertanian dihadapkan pada tantangan besar untuk
memproduksi hasil yang cukup dalam kondisi yang berkelanjutan. Memahami agronomi menjadi
krusial dalam menghadapi tantangan-tantangan ini. Dengan meningkatnya permintaan akan
pangan di seluruh dunia, agronomi memiliki peran penting dalam memastikan ketersediaan
pangan yang cukup dan berkualitas bagi populasi global.
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan Agronomi?
3. Apa saja sarana produksi yang dibutuhkan dalam praktik agronomi?
4. Bagaimana sejarah dan perkembangan agronomi memengaruhi praktik dan penelitian di
bidang ini?
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
2.2 Tinjauan Pustaka
2.2.1 Pengertian agronomi
Agronomi merupakan istilah bahasa Yunani yang dibentuk ole dua kata yaitu agross yang
berarti lahan atau lapangan produksi (field) dan nomos yang berarti pengelolaan atau manajemen
(manage) (Carleton, 1908). Dengan demikian, argonomi dapat diartikan sebagai ilmu yang
mempelajari cara pengelolaan tanaman pertanian tau manajemen produksi lahan/ lapangan
produksi dan lingkungan dengan tujuan memperolen produksi yang maksimal. Dalam arti luas,
argonomi dapat diartikan sebagai upaya menyempurnakan budidaya tanaman yang berkaitan
dengan aspek biofisik. Agronomi adalah ilmu dan teknologi dalam memproduksi dan
memanfaatkan tumbuhan untuk bahan pagan, bahan bakar serat, dan aplikasi lingkungan seperti
reklamasi. Agronomi merupakan ilmu yang mempelajari budidaya tanaman dengan produksi
yang optimum dan kelestarian yang berkelanjutan. Agronomi merupakan salah satu ilmu terapan
yang berbasis biologi tumbuhan yang mempelajari pengaruh dan manipulasi berbagai komponen
biotik (hidup) dan abiotik (tidak hidup) terhadap suatu individu atau sekumpulan individu
tanaman untuk dimanfaatkan bagi kepentingan manusia.
Tujuan utama agronomi adalah untuk meningkatkan produktivitas, kualitas, dan keberlanjutan
produksi pertanian. Agronomi tidak hanya fokus pada peningkatan hasil tanaman, tetapi juga
memperhatikan keberlanjutan lingkungan dan ekonomi pertanian. Ini berarti agronomi
mengintegrasikan pengetahuan ilmiah dengan praktik lapangan untuk mengoptimalkan produksi
tanaman secara berkelanjutan, meminimalkan dampak lingkungan, dan meningkatkan
kesejahteraan petani serta masyarakat.
Kata agronomi tercatat mulai dikenal dalam bahasa Inggris pada tahun 1805-1815
sementara kata pertanian (agriculture) telah mulai digunakan pada tahun 1425 – 1475. (Rai, N.
2018) Pada awal perkembangan peradaban manusia dibumi hanya hidup dengan apa yang ada
disekelilingnya dengan mencari biji-bijian dan buah-buahan. Dengan bertambahnya jumlah
manusia, lama kelamaan apa yang ada dihutan tersebut tidak mencukupi bagi kebutuhan pangan
sehari-hari. Pada keadaan inilah orang mulai berpikir dan mencoba untuk bercocok tanam dan
beternak meski dengan teknologi asal tanam. Karena jumlah manusia terus bertambah dan
pengetahuan kian maju, petani mulai berpikir bagaimana cara mengusahakan lahan tersebut agar
tidak cepat menurun kesuburannya terutama dalam jangka panjang, karena ada bahan organik
yang diangkut dari lahan untuk dimakan, maka untuk menggantinya harus dengan bahan organik
pula. Perkembangan selanjutnya karena ”pertumbuhan penduduk mengikuti deret ukur
sedangkan peningkatan hasil mengikuti deret hitung” sebagai akibatnya kekurangan pangan dan
bahkan terjadi bencana kelaparan. Keadaan ini tidak berlangsung lama, yaitu berkat
ditemukannya varitas unggul baru yang mempunyai potensi tinggi yang selanjutnya dikenal
dengan istilah gerakan “revolusi hijau”. Namun varitas unggul tersebut memerlukan input
produksi yang tinggi untuk memperoleh hasil yang setinggi tingginya, berupa pupuk kimia,
irigasi, pestisida dan herbisida. Penggunaan bahan kimia dalam jangka panjang dapat merusak
lingkungan dan lahan pertanian itu sendiri. Sejak saat inilah sistem pertanian organik mulai
dirasa penting bagi ahli ahli pertanian, terutama yang peduli terhadap kelestarian lahan dan
lingkungan. Pada sistem pertanian organik dari segi produktivitas lahan tidak setinggi sistem
pertanian kimiawi karena memang berbeda tujuan.
Tahapan perkembangan pertanian berdasarkan tingkat kemajuan dan tujuan pengelolaan sektor
pertanian terdiri atas 3 tahapan, yaitu:
PEMBAHASAN
3.1 Lapang Produksi
Tujuan dari pembangunan adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, serta menciptakan inovasi di dalam masyarakat tersebut. Menurut Baudron dan
Giller, (2014) Secara sederhana, ada dua cara untuk memenuhi permintaan pangan di masa
depan. Yang pertama adalah meningkatkan produksi dari luas lahan pertanian yang ada: di sini
yang biasa disebut dengan strategi 'land sparing' adalah menutup kesenjangan hasil dengan
meningkatkan produktivitas lahan. Kedua, menambah luas lahan garapan. Namun konversi
penggunaan lahan menjadi pertanian mempunyai dampak langsung berupa hilangnya habitat,
serta berbagai dampak tidak langsung melalui perubahan siklus biogeokimia dan hidrologi.
Penyuluh Pertanian adalah proses pendidikan nonformal bagi petani nelayan beserta
keluarganya agar berkemampuan meningkatkan produksi dan produktivitas usaha tani,
produktivitas kerja serta kemandirian dalam usaha tani yang berkelanjutan sehingga akan
meningkatkan kesejahteraan petani nelayan beserta keluarganya yang pada akhirnya akan
meningkatkan kualitas hidupnya. Penyuluh Pertanian bertujan untuk merubah perilaku para
petani menjadi petani yang berperilaku profesional dalam berusaha tani sehingga dapat
meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga dalam masyarakatnya.
Pupuk, merupakan sarana produksi penting dalam meningkatkan produksi tanaman dan
mempertahankan produktivitas tanah. Pupuk dapat berupa anorganik (buatan) dan pupuk organik
(kompos, pupuk kandang, pupuk hijau).
Benih/bibit, merupakan sarana pokok didalam budidaya tanaman. Benih/bibit yang baik akan
memberikan pertumbuhan yang baik dan produksi yang tinggi.
Bahan kimia, mendukung kegiatan produksi pertanian terutama dalam mengendalikan HPG
yang disebut pestisida, dan ZPT untuk merangsang pertumbuhan tanaman.
Alat-alat pertanian, untuk memberikan kondisi optimum pada perakaran diperlukan peralatan
yang memadai seperti, cangkul, bajak, garu. Petani modern menggunakan traktor. Selain itu
diperlukan juga alat untuk pemupukan dan alat penyemprotan serta alat panen.
dia tidak melakukan pengolahan tanah. Kegiatan yang dilakukan Hanya membakar hutan
kemudian menanaminya, tidak berarti mengolah Tanah; (b) dia tidak memelihara tanaman,
sesudah menanam dia hanya Diam menunggu dan memetik hasilnya tapa melakukan
pemeliharaan Atau pengawasan hama dan penyakit, maka belum tergolong tindakan Agronomi;
(c) dia berpindah-pindah tempat, sesudah kesuburan tanahnya.
3.5 Aspek dan Ruang Lingkup
Aspek dan ruang lingkup agronomi meliputi 3 aspek pokok yaitu: 1)Aspek pemuliaan tanaman,
2) Aspek fisiologi tanaman, dan 3) Aspek ekologi tanaman. Aspek ruang lingkup agronomi
mencakup berbagai bidang penelitian dan praktik yang berkaitan dengan pertanian dan produksi
tanaman.
1. Pemuliaan tanaman adalah upaya memperbaiki sitat genetis tanaman agar mendapatkan
tanaman dengan jenis yang unggul. Tanaman jenis unggul memiliki sitat-sitat seperti
sensitif terhadap pemupukan, tahan hama dan penyakit, dapat lebih unggul dari gulma,
daya produksi tinggi, dapat panen lebih cepat, dan lain-lain. Hasil dan pemuliaan
tanaman misalnya berupa suatu vanetas yang memiliki berbagai sitat unggul, namun
Keunggulan Sifat varietas itu sangat tergantung kepada tindakan-tindakan agronomi yang
dilakukan pada tahap itu. Keunggulan varietas dapat terus dikembangkan bila subjek
agronomi dapat menguasai berbagai sitat fisiologi objeknya.
2. Aspek fisiologi dalam bidang agronomi mencakup segenap kelakuan metabolisme
tanaman dari tarat benih sampai dengan taraf panen dan pasca panen. Sebagai contoh,
suatu varietas tanaman yang memiliki masa dormansi tidak cocok untuk meningkatkan
produksi, lalu melalui pemuliaan tanaman diusahakan mendapat varietas dengan
kelakuan dormansi yang lebih menguntungkan. Dormansi benih merupakan kelakuan
fisiologis yang pada saat tertentu menguntungkan bagi usaha memperpanjang periode
3. Aspek ekologi yang berperan sangat penting pada pertumbuhan tanaman adalah tanah
dan iklim. Karena mempelajari organisme dalam tempat hidupnya atau dengan kata lain
mempelajari hubungan timbal-balik antara organisme dengan lingkungannya
BAB IV
4.2 Saran
1. Penting bagi para pembaca dan praktisi agronomi untuk memahami secara mendalam
konsep dasar agronomi serta mengikuti perkembangan terbaru dalam bidang ini melalui
literatur ilmiah, seminar, dan konferensi.
2. Praktisi agronomi perlu terus mengembangkan keterampilan dan pengetahuan mereka
dalam menggunakan sarana produksi modern dan menerapkan praktik-praktik pertanian
yang berkelanjutan.
3. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami dampak perkembangan agronomi
terhadap produktivitas pertanian, keberlanjutan lingkungan, dan kesejahteraan petani.
DAFTAR PUSTAKA