Disusun Oleh :
Nama : Yunrifa sihombing
Nim : 230304111
Kelas : Agribisnis 4
MEDAN
2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Penulis mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Penulis berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Yurifa Sihombing
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................3
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang.................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................6
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................6
2.1 Teknik Perbanyakan Tanaman......................................................................................................6
2.2 Teknik Perbanyakan Tanaman konvensional...............................................................................6
2.3 Teknik Perbanyakan Tanaman Modern........................................................................................6
BAB III.......................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................7
3.1 Teknik Perbanyakan Tanaman................................................................................................7
3.1.1 Teknik perbanyakan tanaman konvensional...................................................................7
3.1.2 Teknik perbanyakan tanaman modern............................................................................8
3.2 Keuntungan dan Kerugian Perbanyakan Tanaman...............................................................8
3.3 Tantangan Dan Hambatan Perbanyakan Tanaman...............................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
1. Penanaman Bibit dan Benih:Salah satu teknik konvensional yang paling umum adalah dengan
menanam bibit atau benih. Bibit atau benih ditanam langsung ke dalam tanah, di mana mereka
akan tumbuh dan berkembang menjadi tanaman dewasa. Proses ini seringkali melibatkan
penanaman langsung di lapangan atau dalam pot/polybag tergantung pada skala dan jenis
tanaman yang ditanam.
2. Pemisahan Tunas atau Rimpang: Beberapa tanaman dapat diperbanyak dengan memisahkan
tunas atau rimpangnya. Tunas atau rimpang yang telah tumbuh dapat dipisahkan dari tanaman
induknya dan ditanam kembali untuk tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya adalah pisang
dan jahe.
3. Stek: Teknik stek merupakan proses perbanyakan tanaman dengan cara memotong bagian
tanaman yang telah matang dan menanamnya kembali. Potongan tersebut kemudian akan
menghasilkan akar dan tumbuh menjadi tanaman baru. Ada beberapa jenis stek, termasuk stek
daun, stek batang, dan stek akar.
4. Cangkok: Metode cangkok melibatkan penggabungan bagian tanaman yang masih hidup dengan
tanaman lainnya. Bagian tanaman yang ingin diperbanyak dipotong dan ditempatkan di dalam
lubang pada tanaman lain yang telah dihilangkan kulitnya, sehingga bagian tersebut dapat
mengembangkan akar dan tumbuh menjadi tanaman baru.
5. Pembagian Rumpun: Beberapa tanaman dapat diperbanyak dengan cara membagi rumpunnya
menjadi bagian-bagian yang lebih kecil. Bagian-bagian tersebut kemudian ditanam kembali
untuk tumbuh menjadi tanaman baru. Contohnya adalah tanaman berumpun seperti bambu
dan talas.
Teknik perbanyakan tanaman konvensional sering kali lebih mudah dilakukan dan memerlukan
peralatan yang relatif sederhana. Meskipun demikian, keberhasilan teknik ini sering tergantung pada
pengetahuan dan keterampilan petani dalam mengaplikasikan metode-metode tersebut. Selain itu,
faktor-faktor lingkungan seperti kondisi tanah dan cuaca juga dapat memengaruhi keberhasilan
proses perbanyakan tanaman konvensional.
3.1.2 Teknik perbanyakan tanaman modern
Teknik perbanyakan tanaman modern mencakup metode-metode yang menggunakan teknologi
tinggi atau inovasi baru untuk meningkatkan efisiensi, hasil, dan kualitas tanaman. Berikut adalah
beberapa penjelasan tentang teknik perbanyakan tanaman modern:
1. Kultur Jaringan: Salah satu teknik perbanyakan tanaman modern yang paling maju adalah kultur
jaringan. Metode ini melibatkan pertumbuhan jaringan tanaman di lingkungan laboratorium
yang dikontrol secara ketat. Bagian tanaman seperti ujung tunas, daun, atau bahkan sel-sel
individu dapat dipelihara dan diperbanyak secara in vitro dalam media nutrisi yang tepat. Hal ini
memungkinkan reproduksi tanaman dengan kecepatan yang jauh lebih tinggi dan tanaman yang
dihasilkan memiliki karakteristik yang seragam.
2. Mikropropagasi: Mikropropagasi adalah salah satu aplikasi dari kultur jaringan yang umum
digunakan dalam perbanyakan tanaman modern. Dalam mikropropagasi, tunas-tunas kecil yang
tumbuh dari jaringan tanaman induk dipindahkan ke media pertumbuhan yang khusus untuk
memperbanyak jumlah tanaman dengan cepat. Teknik ini memungkinkan produksi massa
tanaman dengan kualitas genetik yang unggul dalam waktu yang relatif singkat.
3. Bioteknologi: Penggunaan teknik bioteknologi seperti rekayasa genetika memungkinkan
perbanyakan tanaman dengan cara-cara yang tidak mungkin dilakukan dengan metode
konvensional. Misalnya, tanaman transgenik dapat dikembangkan dengan mengintroduksi gen
spesifik yang memberikan sifat-sifat baru seperti ketahanan terhadap hama, penyakit, atau
kondisi lingkungan tertentu.
4. Hidroponik: Teknik hidroponik adalah metode perbanyakan tanaman di mana tanaman tumbuh
tanpa menggunakan tanah, tetapi dalam larutan nutrisi yang disuplai langsung ke akar tanaman.
Sistem hidroponik dapat dikendalikan dengan cermat untuk memberikan nutrisi yang tepat
sesuai dengan kebutuhan tanaman, serta mengoptimalkan penggunaan air dan ruang.
5. Aeroponik: Aeroponik adalah varian dari hidroponik di mana akar tanaman tergantung di udara
dan disemprot dengan larutan nutrisi secara periodik. Teknik ini dapat meningkatkan
penyerapan nutrisi dan oksigen oleh tanaman, sehingga meningkatkan pertumbuhan dan
produktivitas tanaman.
6. Pembibitan Terkontrol: Penggunaan ruang tumbuh terkontrol dengan kondisi lingkungan yang
diatur secara tepat seperti suhu, kelembaban, cahaya, dan ventilasi dapat meningkatkan
keberhasilan pembibitan tanaman. Teknologi sensor dan otomatisasi juga dapat digunakan
untuk memantau dan mengontrol kondisi lingkungan dengan lebih efisien.
Teknik perbanyakan tanaman modern sering kali memerlukan investasi awal yang lebih tinggi dalam
infrastruktur dan peralatan, serta memerlukan pengetahuan dan keterampilan khusus dalam
aplikasinya. Namun, teknologi ini dapat memberikan hasil yang lebih cepat, lebih konsisten, dan
seringkali lebih efisien dibandingkan dengan teknik konvensional.
Ibrahim, M. S. D. (2019). Perbanyakan Iles-Iles (Amorphophallus Spp.) secara Konvensional dan Kultur In
Ubaidillah, M., Purnamasari, I., Wardhono, A., Qori’ah, C. G., Puspito, A. N., Tigara, M. R. N., & Suud, H.
Widyastuti, N., & Deviyanti, J. (2024). Kultur Jaringan–Teori dan Praktik Perbanyakan
Tanaman Secara In-Vitro. Penerbit Andi.
Ziraluo, Y. P. B. (2021). Metode perbanyakan tanaman ubi jalar ungu (Ipomea batatas poiret)
dengan teknik kultur jaringan atau stek planlet. Jurnal inovasi penelitian, 2(3), 1037-
1046.