Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI DAN MEKANISASI PERTANIAN

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teknologi Dan Mekanisasi


Pertanian

Dosen Pengampu : Lutfi Aris Sasongko, STP., M.Si.

Disusun Oleh :

Dewi Laila Fitri

20104011060

A2

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS WAHID HASYIM

SEMARANG

2023
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI DAN MEKANISASI PERTANIAN

Laporan praktikum ini telah disetujui pada tanggal…………………………………

Oleh :

Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Wahid Hasyim Semarang

Dewi Laila Fitri

20104011060

Mengetahui, Asisten Praktikum


Dosen Mata Kuliah Teknologi
Pengolahan Hasil Pertanian

Lutfi Aris Sasongko, STP., M.Si. Muhammad Rizal Najib


NPP. 06.02.1.0074 NIM. 19104011124

ii
DAFTAR ISI

COVER ..........................................................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................................ii

DAFTAR ISI .................................................................................................................iii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................2
1.3 Tujuan .......................................................................................................................2
1.4 Manfaat ....................................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................................3

2.1 Teknologi Dan Mekanisasi Pertanian .....................................................................3


2.2 Motor Penggerak Alat Dan Mesin Pertanian .........................................................4

BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM ................................................................7


3.1 Waktu Dan Tempat ..................................................................................................7
3.2 Alat Dan Bahan ........................................................................................................7
3.3 Langkah Kerja ..........................................................................................................7

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................8


4.1 Hasil Praktikum ........................................................................................................8
4.2 Pembahasan .............................................................................................................14

BAB V PENUTUP ........................................................................................................16


5.1 Kesimpulan ..............................................................................................................16
5.2 Saran ........................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................17

LAMPIRAN ..................................................................................................................18

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Mesin Pencacah Kompos ..........................................................................8


Gambar 4.2 Mesin Pembuat Pelet .................................................................................9
Gambar 4.3 Mesin Penepung.........................................................................................10
Gambar 4.4 Mesin Pengekstrak .....................................................................................11
Gambar 4.5 Mesin Cultivator ........................................................................................12
Gambar 4.6 Mesin Traktor.............................................................................................13

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin berkembangnya zaman dengan semakin meningkatnya ilmu
pengetahuan dan teknologi sangat berpengaruh luar biasa terhadap kehidupan
manusia disegala bidang, termasuk di bidang pertanian. Semakin maju sektor
pertanian di suatu negara, maka suatu negara tersebut akan makmur dan sejahtera
yang pada akhirnya akan berdampak pada ketersediaan dan ketahanan pangan
yang mantap. Untuk itu proses perubahan dalam ilmu pertanian dari sistem
pertanian konvensional menuju sistem pertanian modern harus terus dijalankan,
terutama dalam bidang teknologi seperti mesin dan alat-alat pertanian yang mana
prinsip ilmu yang mendasarinya yaitu ilmu mekanisasi pertanian.
Teknologi tidak dapat dipisahkan di dalam kehidupan manusia. Kehadiran
teknologi dapat mempermudah seluruh bidang kehidupan manusia. Begitu halnya
dengan bidang bercocok tanam,(Ali, Hosir, & Nurlina, 2017). Sudah sejak
dahulu sektor pertanian sebagai penopang perekonomian negara. Sampai saat ini
pun sektor pertanian masih tetap menyumbang devisa yang cukup besar bagi
perekonomian negara.
Alat dan mesin pertanian masih sangat sederhana yang mana masih terbuat
dari batu atau kayu kemudian berkembang menjadi bahan logam. kemudian
susunan alat dan mesin pertanian yang masih sangat sederhana ini berkembang
menjadi alat dan mesin pertanian yang komplek. Dengan dikembangkannya
pemanfaatan sumber daya alam dengan motor secara langsung mempengaruhi
perkembangan dari peralatan dan mesin pertanian tersebut. Adapun tujuan dari
penggunaan alat dan mesin pertanian ini adalah untuk meningkatkan daya kerja
manusia dalam bidang pertanian terutama dalam proses produksi pertanian dan
dalam setiap tahap-tahap proses produksi tersebut selalu diikuti dengan
penggunaan alat dan mesin pertanian.

1
2

1.2 Rumusan Masalah


Berikut adalah rumusan masalah yang ada pada laporan :
1. Apa yang dimaksud dengan teknologi dan mekanisasi pertanian ?
2. Apa saja yang termasuk dalam motor penggerak alat dan mesin pertanian ?
3. Apa fungsi-fungsi dari komponen yang ada pada motor penggerak alat dan
mesin pertanian ?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teknologi dan mekanisasi
pertanian.
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk daalam motor penggerak alat dan
mesin pertanian.
3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari komponen yang ada pada motor
penggerak alat dan mesin pertanian.

1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
 Merupakan proses belajar secara nyata dalam mengaplikasikan suatu alat
yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.
 Membangkitkan minat dalam mengamati, mempelajari dan
mengembangkan alat dan mesin pertanian serta melatih untuk bekerja
dalam sebuah tim.
2. Bagi Masyarakat
 Terciptanya mesin ini, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk
mempermudah proses produksi dengan waktu yang lebih singkat dan
tenaga yang lebih efisien.
 Membantu dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teknologi Dan Mekanisasi Pertanian


Teknologi mekanisasi pertanian ditujukan untuk memudahkan pekerjaan
bagi petani. Hal ini sesuai dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan dan
mendorong produksi pangan nasional, dengan harapan petani lebih termotivasi
untuk bertani. Kebijakan subsidi oleh pemerintah untuk membantu petani dalam
menjalankan usahatani memiliki tujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi
serta untuk memajukan pertanian di Indonesia.
Menurut Olmstead dan Rhode (2014), mekanisasi adalah “involved the
replacement of simple hand tools and human power by more complicated
machinery powered by animals, fossil fuels, and electricity.” Secara konseptual,
mekanisasi pertanian adalah proses pengenalan dan penggunaan bantuan yang
bersifat mekanis untuk melangsungkan operasi pertanian.
Penggunaan mesin pertanian merupakan salah satu cara untuk
meningkatkan produktivitas dan efisiensi usaha tani, meningkatkan mutu dan
nilai tambah produk, serta pemberdayaan petani. Pada hakekatnya, penggunaan
mesin di pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses
produksi pertanian, di mana setiap tahapan dari proses produksi tersebut dapat
menggunakan alat dan mesin pertanian (Sukirno 1999, dalam Rizma Aldillah
2016). Dengan demikian, mekanisasi pertanian diharapkan dapat meningkatkan
efisiensi tenaga manusia, derajat dan taraf hidup petani, kuantitas dan kualitas
produksi pertanian, memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani dari tipe
subsisten (subsistence farming) menjadi tipe pertanian perusahaan (commercial
farming), serta mempercepat transisi bentuk ekonomi Indonesia dari sifat agraris
menjadi sifat industri (Wijanto 2002, dalam Rizma Aldillah 2016).

3
4

2.2 Motor Penggerak Alat Dan Mesin Pertanian


1. Mesin pencacah kompos
Mesin pencacah sampah organik merupakan bagian mesin pengolah
sampah organik yang sering digunakan untuk mencacah berbagai limbah atau
sampah organik menjadi sebuah produk yang bermanfaat seperti kompos.
Mesin pembuat kompos ini juga disebut mesin pencacah kompos karena dapat
mencacah berbagai bahan baku untuk pembuatan kompos. Komposter adalah
alat berupa tong plastik yang digunakan untuk proses dekomposer sampah
hingga menjadi pupuk organik.
Untuk konsep cara kerja alat/mesin ini memiliki persamaan dengan
pencacah atau penggiling danging system otomatis atau manual. Dengan
mempunyai motor sebagai penggerak poros yang sudah dipasang pisau di
bagian sisi mengikuti arah putaran poros untuk mempermudah proses
pencacahan ukuran pisau disesuaikan dengan bodi agar tidak terjadi benturan.
2. Mesin pembuat pellet
Mesin pencetak pelet adalah suatu alat untuk membuat pakan ikan atau
pelet dengan menggunakan bantuan tenaga mesin. Mesin pencetak pelet ini
bekerja dengan prinsip mengempa atau menekan bahan dengan menggunakan
screw tekan sehingga bahan bahan akan tertekan dan akan keluar melalui
saluran pengeluaran kemudian bahan akan terpotong dengan mata pisau yang
berada di depan saluran pengeluaran. Dengan menggunakan mesin pencetakan
pelet maka proses produksi menjadi lebih cepat dan juga mudah hasil yang
diperoleh juga jauh lebih banyak. Maka dari itu diupayakan suatu alat
pembuat pakan ikan dengan teknologi sederhana dengan daya listrik rendah
tetapi tidak mengurangi daya guna dari mesin tersebut. Tujuannya adalah
untuk menerapkan teknologi pembuatan pakan ikan produk sendiri (Sigit,
2019).
5

3. Mesin penepung
Mesin penepung adalah rangkaian mesin untuk menghancurkan
bahan-bahan makanan menjadi tepung kering (powder). Penepungan dapat
dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling, salah satunya yaitu alat
penggiling tipe disc mill. Kapasitas dan mutu gilingan sangat tergantung pada
bentuk dan putar gigi penggiling, laju pengumpanan dan kondisi komoditi
(jenis, kadar air bahan, kekerasan dan struktur mekanis). Pratomo Dkk (1982)
menyatakan bahwa pada proses penggilingan kering kadar air bahan sangat
mempengaruhi terhadap kapasitas giling, rendemen hasil, kenaikan temperatur
hasil gilingan serta mutu tepung yang dihasilkan terutama kehalusan tepung
dan kadar air tepung yang dihasilkan (Novianto. 2016).
4. Mesin pengekstrak
Penerapan teknologi mekanis dalam bentuk mesin dan peralatan tepat
guna (Appropriate Technology) di kalangan petani sangat tepat untuk
dikembangkan agar jumlah dan mutu produk dapat ditingkatkan sehingga bisa
mengantar corak pertanian yang subsistence ke pertanian transisi menuju ke
sistim pertanian moderen.
Sebelum dilakukan proses ekstraksi, terlebih dahulu empulur batang
sagu dihancurkan menggunakan mesin parut sagu tipe silinder (Darma et al.,
2013). Tujuan dari pemarutan (rasping/grating) adalah untuk menghancurkan
struktur seluler dan merobek dinding-dinding sel sehingga bitiran pati yang
terkandung di dalam sel dapat tersuspensi ke dalam air saat proses ekstraksi.
Tujuan dari proses ekstraksi adalah untuk memisahkan pati dari komponen
lainnya (ampas sagu). Sejauh ini proses pemisahan pati dari komponen
lainnya hanya dapat dilakukan dengan proses pencucian menggunakan air.
Mekanisme proses pemisahan pati diawali dengan mensuspensikan ela
(rasped pith) ke dalam air kemudian diaduk dan diperas untuk melepaskan
pati. Suspensi pati selanjutnya dipisahkan dari ampas menggunakan saringan
(screen).
6

5. Mesin cultivator
Cultivator adalah alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk
pengolahan tanah sekunder. Cultivator bekerja dengan menggunakan gigi
yang sedikit menancap ke dalam tanah sambil ditarik dengan sumber tenaga
penggerak, umumnya traktor. Cultivator jenis lain (rotary tiller) menggunakan
gerakan berputar cakram dan gigi untuk mencapai hasil yang sama. (Ananto
EE, T Alihamsyah. 2012).
Prinsip kerja mesin ini memang mengolah permukaan tanah. Tetapi
untuk mesin yang bentuk geriginya seperti bajak mampu mengerjakan hingga
kedalaman tertentu. Hal inilah yang sedikit membedakan kebutuhan dari
tenaga tarikan mesin Cultivator dibandingkan pembajakan lahan secara
tradisional. Tenaga mesin ini bisa dihasilkan selain menggunakan traktor juga
dari dalam mesin itu sendiri yang memakai Self-propelled. Masih dijumpai
pula dibeberapa kawasan pertanian penggunaan hewan pekerja untuk
menggerakan mesin yang lebih kecil (Zulias Mardinata dan Zulkifli. 2014).
6. Mesin traktor
Traktor adalah alat yang digunakan untuk mengolah tanah, biasanya
menggunakan motor bakar sebagai penggerak. Sebelum traktor dibuat petani
mengolah tanah menggunakan tenaga hewan seperti kerbau atau sapi yang
dipasangkan alat untuk mengolah tanah.
Traktor pertanian saat ini menjadi komponen yang tak terpisahkan dari
pembangunan pertanian dan pedesaan. Orang-orang menyaksikan
perkembangan yang pesat penggunaan traktor tangan di pedesaan. Orang-
orang mengetahui bahwa tidak jarang petani yang telah merasakan manfaat
penggunaan traktor. Sehingga banyak petani beralih dari menggunakan hewan
atau tenaga otot untuk pekerjaan yang sama dengan menggunakan traktor.
Karena melakukan pengolahan tanah dengan traktor lebih menguntungkan
dibanding cara lain.
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Waktu Dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari kamis, 08 Juni 2023, pukul 10.44
WIB. Praktikum ini dilaksanakan di Gedung peralatan pertanian, Kampus 2
Universitas Wahid Hasyim Semarang.

3.2 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan dalam praktikum adalah sebagai berikut:
Alat :
1. Alat tulis
2. Hp
3. Jas lab

Bahan :

1. Mesin pencacah kompos


2. Mesin pembuat pellet
3. Mesin penepung
4. Mesin pengekstrak
5. Mesin cultivaktor
6. Mesin traktor

3.3 Langkah Kerja


1. Mengamati alat dan mesin pertanian yang telah disiapkan.
2. Mencatat komponen-komponen utama dari alat dan mesin pertanian.
3. Mencatat fungsi-fungsi di setiap bagian alat dan mesin pertanian.
4. Mencatat semua hasil yang telah diamati pada lembar folio.
5. Mendokumentasi alat dan mesin pertanian pada saat praktikum.

7
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
1. Mesin Pencacah Kompos

Gambar 4.1 Mesin Pencacah Kompos


Berikut adalah komponen serta fungsi yang ada pada mesin pencacah
kompos:
1) Corong input, berfungsi untuk memasukkan bahan-bahan yang akan
dicacah.
2) Ruang pencacah, berfungsi sebagai tempat dimana pencacahan terjadi
yang di dalamnya terdapat pisau sebagai alat untuk mencacah.
3) Filter/saringan, yang berfungsi untuk menyaring hasil dari proses
pencacahan.
4) Diesel, berfungsi sebagai alat yang mengeluarkan energy agar mesin
dapat beroperasi.
5) Dudukan mesin, berfungsi sebagai tempat penyangga mesin.

8
9

2. Mesin Pembuat Pelet

Gambar 4.2 Mesin Pembuat Pelet

Berikut adalah komponen serta fungsi yang ada pada mesin pembuat pellet :
1) Mixer, berfungsi untuk mencampurkan atau mengaduk bahan-bahan
yang akan dibuat pellet.
2) Corong input, berfungsi untuk memasukkan bagian-bagian yang telah
dicampur untuk dicetak pada bagian pencetak.
3) Screw, berfungsi untuk memadatkan adonan.
4) Dies/pencetak, berfungsi untuk mencetak adonan yang telah
dipadatkan.
5) Diesel, berfungsi sebagai alat yang mengeluarkan energy agar mesin
dapat beroperasi.
6) Dudukan mesin, berfungsi sebagai tempat penyangga mesin.
10

3. Mesin Penepung

Gambar 4.3 Mesin Penepung


Berikut adalah komponen serta fungsi yang ada pada mesin penepung :
1) Corong input, berfungsi untuk memasukkan bagian-bagian yang akan
dibuat tepung.
2) Penutup corong/pintu corong, berfungsi sebagai tempat keluarnya
bagian-bagian yang telah digiling.
3) Piringan, berfungsi sebagai dudukan gigi pemukul untuk
menghancurkan/menggiling bahan menjadi butiran halus.
4) Saringan, berfungsi untuk menyaring tepung.
5) Corong output, berfungsi sebagai tempat keluarnya bagian yang telah
digiling.
6) Diesel, berfungsi sebagai alat yang mengeluarkan energy agar mesin
dapat beroperasi.
7) Dudukan mesin, berfungsi sebagai tempat penyangga mesin.
11

4. Mesin Pengekstrak

Gambar 4.4 Mesin Pengekstrak


Berikut adalah komponen serta fungsi yang ada pada mesin pengekstrak :
1) Corong input, berfungsi untuk memasukkan bahan-bahan yang akan
diekstrak.
2) Ruang ekstraksi, berfungsi sebagai tempat dimana ekstraksi diproses.
3) Saringan, berfungsi untuk menyaring bahan-bahan yang telah
diekstrak.
4) Corong output, berfungsi sebagai tempat keluarnya olahan ekstraksi.
5) Penyangga tampungan air, sebagai tempat menaruh wadah berisi air
yang digunakan untuk ekstraksi.
6) Diesel, berfungsi sebagai alat yang mengeluarkan energy agar mesin
dapat beroperasi.
7) Dudukan mesin, berfungsi sebagai tempat penyangga mesin.
8) Pengunci, berfungsi untuk mengunci.
12

5. Mesin Cultivator

Gambar 4.5 Mesin Cultivator


Berikut adalah komponen serta fungsi yang ada pada mesin cultivator :
1) Filter, berfungsi untuk menjaga kandungan bahan bakar yang masuk
ke dalam mesin.
2) Knalpot, berfungsi untuk membuang gas hasil pembakaran yang
terjadi di dalam mesin.
3) Roda penggerak gigi, berfungsi untuk mengatur gigi pada mesin
cultivator.
4) V-belt, berfungsi sebagai penggerak pada mesin cultivator.
5) Pulley, berfungsi sebagai penghubung putaran pada v-belt.
6) Roda pencecah, berfungsi untuk mencacah tanah.
7) Spakbor, berfungsi untuk melindungi roda pada mesin cultivator.
8) Setang utama, berfungsi untuk mengatur arah laju pada mesin.
9) Tuas gas, berfungsi untuk mengatur gas pada mesin cultivator.
10) Tuas penggerak, berfungsi untuk mengubah kecepatan putaran poros
motor penggerak yang sesuai dengan tenaga yang dibutuhkan.
11) Sakel, berfungsi untuk membuat gulungan tanah.
13

6. Mesin Traktor

Gambar 4.6 Mesin Traktor


Berikut adalah komponen serta fungsi yang ada pada mesin traktor :
1) Diesel, berfungsi untuk menghasilkan tenaga utama agar mesin dapat
berjalan.
2) V-belt, berfungsi sebagai penggerak pada mesin traktor.
3) Pulley, berfungsi sebagai penghubung putaran pada v-belt.
4) Roda, berfungsi agar traktor dapat berjalan.
5) Cassis,merupakan rangka utama sebagai dudukan diesel.
6) Setang utama, berfungsi untuk mengendalikan laju traktor.
7) Tuas belok, berfungsi untuk membelokkan traktor.
8) Tuas laju, berfungsi untuk menegangkan v-belt.
9) Pincok, berfungsi untuk pengunci gandengan.
10) Roda baja,
14

4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, terdapat 6 motor
penggerak alat dan mesin pertanian yaitu diantaranya mesin pencecah kompos,
mesin pembuat pellet, mesin penepung, mesin pengekstrak, mesin cultivator dan
mesin traktor. Dari masing-masing mesin memiliki fungsi dan manfaat yang
berbeda-beda.
Pada mesin pencecah kompos memiliki fungsi untuk mencecah bahan-
bahan yang akan dijadikan kompos. Mesin ini memiliki beberapa komponen
yang mendukung proses terjadinya pencacahan. Begitupun dengan mesin-mesin
lainnya memiliki beberapa komponen yang berbeda-beda dan memiliki fungsi
serta manfaat masing-masing untuk membantu proses berjalannya mesin.
Pada setiap mesin terdapat diesel untuk menghasilkan energi yang akan
menyalurkan tenaga utama ke komponen-komponen mesin dalam menjalankan
fungsi-fungsi dari komponen tersebut. Adapun komponen-komponen yang
terdapat pada diesel yaitu diantaranya :
1. Tabung bahan bakar
2. Tabung pendingin
3. Knalpot
4. Filter udara/penyaring udara
5. Tuas dekompresi
6. Poros engkol
7. Tuas gas

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, dalam pengoperasian


mesin cultivator dapat melalui tahapan-tahapan yaitu sebagai berikut :

1. Menghidupkan saklar terlebih dahulu.


2. Menggeser choke kea rah kiri.
3. Menarik starter dengan kuat hingga mesin menyala, kemudian choke
dikembalikan kea rah kanan.
15

4. Mengoperasikan gigi mesin untuk menentukan kecepatan mesin.


5. Menggerakkan tuas penggerak dengan perlahan kemudian stel sesuai
keinginan.
6. Menetralkan gigi supaya tidak jatuh saat digunakan.
7. Ketika selesai digunakan, msaklar supaya mesin langsung mati.
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :
1. penggunaan mesin di pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja
manusia dalam proses produksi pertanian, di mana setiap tahapan dari proses
produksi tersebut dapat menggunakan alat dan mesin pertanian
2. Pada setiap alat dan mesin pertanian umumnya ditenagai oleh mesin diesel.
Mesin ini umumnya membutuhkan bahan bakar solar/bensin.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih memahami penjelasan mengenai spesifikasi dan
mekanisme penggunaan alat, kemudian penulis berharap agar praktikum
mekanisasi pertanian dapat lebih baik dalam sistem pelaksanaan dan pengadaan
praktikum selanjutnya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ananto EE, T Alihamsyah. 2012. Pengembangan Mekanisasi Pertanian, Keberhasilan


Dan Permasalahan. Dalam: Kemandirian pangan Indonesia dalam perspektif
MP3EI. Jakarta (ID): IAARD Press. hlm. 212238.
https://media.neliti.com/media/publications/227891-kinerja-pemanfaatan
mekanisasi - pertanian-5c8b0e9b.pdf

Sukirno MS. 1999. Mekanisasi pertanian: pokok bahasan alat mesin pertanian dan
pengelolaannya, Diktat Kuliah UGM. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah
Mada.

Wijanto. 2002. Mesin dan peralatan usaha tani. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada
University Press.

Olmstead AL, Rhode PW. c2014. Agricultural mechanization. In: van Alken NK,
editor in chief. Encyclopedia of Agriculture and Food Systems. London (UK):
Elsevier Inc. p. 168-178

Sigit, P.H. (2019). Perencanaan mesin pencetak pelet ikan kapasitas 100kg jam
Teknik Mesin Universitas Islam Malang.

Novianto M.Y., 2016. Karakteristik mesin penepung tipe disk mill ffe 23. Skripsi,
Program Studi Diploma III Teknik Mesin, Fakultas Teknik Semarang,
Semarang.

Zulias Mardinata, Zulkifli. 2014. Analisis Kapasitas Kerja Dan Kebutuhan Bahan
BakarTraktor Tangan Berdasarkan Variasi Pola Pengolahan Tanah,
Kedalaman Pembajakan Dsn Kecepatan Kerja. Diakses
dari:https://media.neliti.com/media/public cations/93527-non72bd382e.pdf.

17
LAMPIRAN

18

Anda mungkin juga menyukai