Disusun Oleh :
20104011060
A2
FAKULTAS PERTANIAN
SEMARANG
2023
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh :
20104011060
ii
DAFTAR ISI
COVER ..........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................1
1.1 Latar Belakang .........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................2
1.3 Tujuan .......................................................................................................................2
1.4 Manfaat ....................................................................................................................2
LAMPIRAN ..................................................................................................................18
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan teknologi dan mekanisasi
pertanian.
2. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk daalam motor penggerak alat dan
mesin pertanian.
3. Untuk mengetahui fungsi-fungsi dari komponen yang ada pada motor
penggerak alat dan mesin pertanian.
1.4 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Merupakan proses belajar secara nyata dalam mengaplikasikan suatu alat
yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain.
Membangkitkan minat dalam mengamati, mempelajari dan
mengembangkan alat dan mesin pertanian serta melatih untuk bekerja
dalam sebuah tim.
2. Bagi Masyarakat
Terciptanya mesin ini, diharapkan dapat membantu masyarakat untuk
mempermudah proses produksi dengan waktu yang lebih singkat dan
tenaga yang lebih efisien.
Membantu dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi produksi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
3. Mesin penepung
Mesin penepung adalah rangkaian mesin untuk menghancurkan
bahan-bahan makanan menjadi tepung kering (powder). Penepungan dapat
dilakukan dengan menggunakan mesin penggiling, salah satunya yaitu alat
penggiling tipe disc mill. Kapasitas dan mutu gilingan sangat tergantung pada
bentuk dan putar gigi penggiling, laju pengumpanan dan kondisi komoditi
(jenis, kadar air bahan, kekerasan dan struktur mekanis). Pratomo Dkk (1982)
menyatakan bahwa pada proses penggilingan kering kadar air bahan sangat
mempengaruhi terhadap kapasitas giling, rendemen hasil, kenaikan temperatur
hasil gilingan serta mutu tepung yang dihasilkan terutama kehalusan tepung
dan kadar air tepung yang dihasilkan (Novianto. 2016).
4. Mesin pengekstrak
Penerapan teknologi mekanis dalam bentuk mesin dan peralatan tepat
guna (Appropriate Technology) di kalangan petani sangat tepat untuk
dikembangkan agar jumlah dan mutu produk dapat ditingkatkan sehingga bisa
mengantar corak pertanian yang subsistence ke pertanian transisi menuju ke
sistim pertanian moderen.
Sebelum dilakukan proses ekstraksi, terlebih dahulu empulur batang
sagu dihancurkan menggunakan mesin parut sagu tipe silinder (Darma et al.,
2013). Tujuan dari pemarutan (rasping/grating) adalah untuk menghancurkan
struktur seluler dan merobek dinding-dinding sel sehingga bitiran pati yang
terkandung di dalam sel dapat tersuspensi ke dalam air saat proses ekstraksi.
Tujuan dari proses ekstraksi adalah untuk memisahkan pati dari komponen
lainnya (ampas sagu). Sejauh ini proses pemisahan pati dari komponen
lainnya hanya dapat dilakukan dengan proses pencucian menggunakan air.
Mekanisme proses pemisahan pati diawali dengan mensuspensikan ela
(rasped pith) ke dalam air kemudian diaduk dan diperas untuk melepaskan
pati. Suspensi pati selanjutnya dipisahkan dari ampas menggunakan saringan
(screen).
6
5. Mesin cultivator
Cultivator adalah alat dan mesin pertanian yang digunakan untuk
pengolahan tanah sekunder. Cultivator bekerja dengan menggunakan gigi
yang sedikit menancap ke dalam tanah sambil ditarik dengan sumber tenaga
penggerak, umumnya traktor. Cultivator jenis lain (rotary tiller) menggunakan
gerakan berputar cakram dan gigi untuk mencapai hasil yang sama. (Ananto
EE, T Alihamsyah. 2012).
Prinsip kerja mesin ini memang mengolah permukaan tanah. Tetapi
untuk mesin yang bentuk geriginya seperti bajak mampu mengerjakan hingga
kedalaman tertentu. Hal inilah yang sedikit membedakan kebutuhan dari
tenaga tarikan mesin Cultivator dibandingkan pembajakan lahan secara
tradisional. Tenaga mesin ini bisa dihasilkan selain menggunakan traktor juga
dari dalam mesin itu sendiri yang memakai Self-propelled. Masih dijumpai
pula dibeberapa kawasan pertanian penggunaan hewan pekerja untuk
menggerakan mesin yang lebih kecil (Zulias Mardinata dan Zulkifli. 2014).
6. Mesin traktor
Traktor adalah alat yang digunakan untuk mengolah tanah, biasanya
menggunakan motor bakar sebagai penggerak. Sebelum traktor dibuat petani
mengolah tanah menggunakan tenaga hewan seperti kerbau atau sapi yang
dipasangkan alat untuk mengolah tanah.
Traktor pertanian saat ini menjadi komponen yang tak terpisahkan dari
pembangunan pertanian dan pedesaan. Orang-orang menyaksikan
perkembangan yang pesat penggunaan traktor tangan di pedesaan. Orang-
orang mengetahui bahwa tidak jarang petani yang telah merasakan manfaat
penggunaan traktor. Sehingga banyak petani beralih dari menggunakan hewan
atau tenaga otot untuk pekerjaan yang sama dengan menggunakan traktor.
Karena melakukan pengolahan tanah dengan traktor lebih menguntungkan
dibanding cara lain.
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Bahan :
7
BAB IV
4.1 Hasil
1. Mesin Pencacah Kompos
8
9
Berikut adalah komponen serta fungsi yang ada pada mesin pembuat pellet :
1) Mixer, berfungsi untuk mencampurkan atau mengaduk bahan-bahan
yang akan dibuat pellet.
2) Corong input, berfungsi untuk memasukkan bagian-bagian yang telah
dicampur untuk dicetak pada bagian pencetak.
3) Screw, berfungsi untuk memadatkan adonan.
4) Dies/pencetak, berfungsi untuk mencetak adonan yang telah
dipadatkan.
5) Diesel, berfungsi sebagai alat yang mengeluarkan energy agar mesin
dapat beroperasi.
6) Dudukan mesin, berfungsi sebagai tempat penyangga mesin.
10
3. Mesin Penepung
4. Mesin Pengekstrak
5. Mesin Cultivator
6. Mesin Traktor
4.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, terdapat 6 motor
penggerak alat dan mesin pertanian yaitu diantaranya mesin pencecah kompos,
mesin pembuat pellet, mesin penepung, mesin pengekstrak, mesin cultivator dan
mesin traktor. Dari masing-masing mesin memiliki fungsi dan manfaat yang
berbeda-beda.
Pada mesin pencecah kompos memiliki fungsi untuk mencecah bahan-
bahan yang akan dijadikan kompos. Mesin ini memiliki beberapa komponen
yang mendukung proses terjadinya pencacahan. Begitupun dengan mesin-mesin
lainnya memiliki beberapa komponen yang berbeda-beda dan memiliki fungsi
serta manfaat masing-masing untuk membantu proses berjalannya mesin.
Pada setiap mesin terdapat diesel untuk menghasilkan energi yang akan
menyalurkan tenaga utama ke komponen-komponen mesin dalam menjalankan
fungsi-fungsi dari komponen tersebut. Adapun komponen-komponen yang
terdapat pada diesel yaitu diantaranya :
1. Tabung bahan bakar
2. Tabung pendingin
3. Knalpot
4. Filter udara/penyaring udara
5. Tuas dekompresi
6. Poros engkol
7. Tuas gas
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa :
1. penggunaan mesin di pertanian adalah untuk meningkatkan daya kerja
manusia dalam proses produksi pertanian, di mana setiap tahapan dari proses
produksi tersebut dapat menggunakan alat dan mesin pertanian
2. Pada setiap alat dan mesin pertanian umumnya ditenagai oleh mesin diesel.
Mesin ini umumnya membutuhkan bahan bakar solar/bensin.
5.2 Saran
Sebaiknya praktikan lebih memahami penjelasan mengenai spesifikasi dan
mekanisme penggunaan alat, kemudian penulis berharap agar praktikum
mekanisasi pertanian dapat lebih baik dalam sistem pelaksanaan dan pengadaan
praktikum selanjutnya.
16
DAFTAR PUSTAKA
Sukirno MS. 1999. Mekanisasi pertanian: pokok bahasan alat mesin pertanian dan
pengelolaannya, Diktat Kuliah UGM. Yogyakarta (ID): Universitas Gadjah
Mada.
Wijanto. 2002. Mesin dan peralatan usaha tani. Yogyakarta (ID): Gadjah Mada
University Press.
Olmstead AL, Rhode PW. c2014. Agricultural mechanization. In: van Alken NK,
editor in chief. Encyclopedia of Agriculture and Food Systems. London (UK):
Elsevier Inc. p. 168-178
Sigit, P.H. (2019). Perencanaan mesin pencetak pelet ikan kapasitas 100kg jam
Teknik Mesin Universitas Islam Malang.
Novianto M.Y., 2016. Karakteristik mesin penepung tipe disk mill ffe 23. Skripsi,
Program Studi Diploma III Teknik Mesin, Fakultas Teknik Semarang,
Semarang.
Zulias Mardinata, Zulkifli. 2014. Analisis Kapasitas Kerja Dan Kebutuhan Bahan
BakarTraktor Tangan Berdasarkan Variasi Pola Pengolahan Tanah,
Kedalaman Pembajakan Dsn Kecepatan Kerja. Diakses
dari:https://media.neliti.com/media/public cations/93527-non72bd382e.pdf.
17
LAMPIRAN
18