Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

MEKANISASI PERTANIAN

Tentang

“ UPAYA KEPUASAN DALAM HUBUNGAN KERJA “

Dosen Pengampuh:
Dr. Natal Basuki S.Pt.,M.Si

Disusun Oleh

Nama : Indra Usia


NPM : 03472011041

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar
makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai
penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena
keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ternate, 18 April 2022

Penulis
Indra usia

i
Daftar Isi
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i
DAFTAR ISI ...................................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. Pengertian Alat dan Mesin Pertanian ................................................................... 3
B. Contoh-contoh Alat dan Mesin Pertanian ............................................................. 3
C. Kendala Pengunaan Alat dan Mesin Pertanian di Desa Waiboga ........................ 6
BAB III. PENUTUP ........................................................................................................... 8
A. Kesimpulan ........................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia adalah negara agraris yang sebagian besar penduduknya memiliki


matapencaharian sebagai seorang petani. Begitu banyaknya pulau dan daratan membuat
bidang pertanian berkembang dengan sangat pesat. Dukungan iklim dan cuaca yang baik
jugamenjadi faktor pendorong kemajuan sektor pertanian.Upayameningkatkan hasil
pertanian,menggunakan alat dan mesin pertanian merupakan solusiyang tepat.Teknologi tidak
dapat dipisahkan di dalam kehidupan manusia. Kehadiran teknologidapat mempermudah
seluruh bidang kehidupan manusia. Begitu halnya dengan bidangbercocok tanam,(Ali, Hosir,
& Nurlina, 2017). Sudah sejak dahulu sektor pertanian sebagai penopang perekonomian
negara. Sampai saat ini pun sektor pertanian masih tetap menyumbang devisa yang cukup
besar bagi perekonomian negara. Bahkan pada saat Indonesia dilanda krisis ekonomi yang
menghancurkan perekonomian negara, sektorpertanian melalui agribisnis dan agroindustri
justru dapat terus berkembang menjadi penyelamat perekonomian negara. Namun, dengan
sumber daya yang melimpah, proses perkembangan dan modernisasi sektor pertanian
Indonesia berjalan sangat lambat. Salah satu indikatornya yaitu produktivitas pertanian yang
cenderung menurun danpetani sebagai ujung tombaknya sebagian besar berada di bawah
garis kecukupan. Penyebabnya antara lain penerapan teknologi disektor pertanian yang masih
rendah. Teknologi dalam pertanian adalah segala sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan
dan menghasilkan output yang lebih baik. Pembangunan pertanian tanpa teknologi ialah hal
yang mustahil. Keduanya berjalan secara beriringan saling mengikat. Dalam pembangunan
pertanian tentu akan sangat berbeda dalam segi kepraktisan maupun hasil tani apabila
petanitersebut mengadopsi teknologi dibandingkan memakai cara tradisional. Teknik
pertanian meliputi usaha tani (teknik penanaman, pemupukan, pengairanperlindungan
tanaman secara terpadu,(Ali, 2015). Pasca panen (pengolahan hasil pengenalan alat perontol
yang dapat menekan kehilangan hasil, penyimpanan hasil pertanian yang dapat meningkatkan
kualitas produk pertanian ) dan teknologiyang digunakan dalam pertanian.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Alat dan Mesin Pertanian?
2. Apa saja Alat dan Mesin Pertanian?
3. Apa saja Kendala Penggunaan Alat dan Mesin Pertanian di Desa Waisepa

1
C. Tujuan
1. Mengetahui Pengertian Alat dan Mesin Pertanian
2. Mengetahui Apa Saja Alat dan Mesin Pertanian
3. Mengetahui Apa Saja Kendala Penguunaan Alat dan Mesin Pertanian Di Desa
Waisepa

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Alat dan Mesin Pertanian

Alat dan mesin pertanian adalah berbagai alat dan mesin yang digunakan dalam usaha
pertanian. Pengelompokan penggunaan istilah alat dan mesin pertanian tidak lepas dari
definisi dari alat dan mesin itu sendiri. Perbedaan mendasar antara alat dan mesin adalah,
mesin memiliki poros yang berputar, sedangkan alat tidak.

Penggunaan alat dan mesin pertanian merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
produktivitas dan efisiensi usaha tani, meningkatkan mutu dan nilai tambah produk, serta
pemberdayaan petani. Pada hakikatnya, penggunaan alat dan mesin di bidang pertanian
adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam proses produksi pertanian, dimana
setiap tahapan dari proses produksi tersebut dapat menggunakan alat dan mesin pertanian.
Dengan demikian, mekanisasi pertanian diharapkan dapat meningkatkan efisiensi tenaga
manusia, derajat, dan taraf hidup petani, kuantitas dan kualitas produksi pertanian,
memungkinkan pertumbuhan tipe usaha tani dari tipe subsistem (subsistence farming)
menjadi tipe pertanian perusahaan (commercial farming), serta mempercepat transisi bentuk
ekonomi Indonesia dari sifat agraris menjadi sifat industri.

Berbagai pendekatan telah dilakukan untuk menggambarkan kondisi mekanisasi pertanian


di Indonesia, khususnya pada penggunaan alat dan mesin pertanian. Rendahnya penguasaan
tentang mekanisasi pertanian di Indonesia sangat berpengaruh terhadap kemampuan petani
dan pelaku usaha tani dalam memilih teknologi alat dan mesin pertanian yang tepat guna.
Pemilihan teknologi alat dan mesin pertanian yang tepat guna menjadi sangat penting karena
hal ini juga akan menjadi penentu apakah proses produksi menjadi semakin efektif dan
efisien, sehingga dapat meningkatkan mutu dan produktivitas.

B. Contoh-contoh Alat dan Mesin Pertanian

Sebagai negara agraris, para petani Indonesia tentu mengenal alat pertanian seperti halnya
negara-negara agraris lainnya. Ada yang masih menggunakan alat tradisional, ada yang sudah
menggunakan alat pertanian modern.

3
Secara garis besar, alat-alat pertanian modern terbagi menjadi tiga kategori. Pertama, alat
pertanian yang digunakan sebelum bibit ditanam. Kedua, alat pertanian yang digunakan saat
merawat bibit sedang tumbuh dan berkembang. Ketiga, alat pertanian yang digunakan saat
memanen.

1. Alat yang digunakan menggemburkan tanah


a) Traktor

Traktor adalah alat pertanian yang paling sering digunakan untuk melakukan
pengolahan tanah bagi pertanian Indonesia. Mesin traktor ini memiliki dua ukuran,
yaitu kecil dan besar. Berdasarkan rodanya, traktor memiliki 2 jenis, yaitu traktor
dengan roda rantai yang biasa digunakan pada kondisi tanah berlumpur dan traktor
dengan roda dua yang biasa digunakan pada kondisi tanah kering.

b) Rotavator

Rotavator adalah salah satu alat yang digunakan untuk melakuakan pengolahan
tanah pertama dan kedua. Untuk pengolahan tanah pertama berguna untuk memotong,
mencacah, dan membolak-balikan tanah. Sementara itu, untuk pengolahan tanah
kedua, alat ini digunakan untuk merapikan tanah, menghilangkan tanaman
pengganggu, dan memperbaiki tata air.

c) Bajak singkal

Bajak singkal merupakan alat pengolah tanah yang berfungsi untuk membolak-
balikkan tanah. Terdapat 2 jenis bajak singkal, yaitu bajak singkal 1 arah dan bajak
singkal 2 arah.

d) Garu sisir

Garu sisir digunakan untuk pengolahan tanah setelah pengolahan menggunakan


bajak singkal. Biasanya alat ini digunakan pada sawah saat dalam keadaan basah agar
tanah yang dalam bentuk bongkahan dapat gembur.

e) Garu piring

Garu piring biasanya digunakan untuk pengolahan tanah sebelum tanam, yaitu
untuk membersihkan rumput pada lahan tanam. Selain itu, digunakan juga saat

4
pengolahan sesudah tanam, yaitu untuk menutupi benih yang telah disebar dengan
tanah.

f) Bajak subsoil

Bajak subsoil biasanya digunakan untuk memecahkan tanah hingga kedalaman 20


hingga 36 inci untuk parit pada lahan tanam.

Alat yang digunakan untuk menanam dan perawatan:

Secara tradisional, untuk lahan kecil para petani menanam dengan menggunakan tenaga
manusia. Namun, untuk lahan yang luas, diperlukan sebuah mesin pertanian yang fungsinya
untuk memasukkan benih ke tanah yang sudah digemburkan. Berikut beberapa mesin tanam
yang telah dikenal.

- Mesin tanam padi


- Mesin tanam jagung
- Mesin tanam kentang

Setelah menanam, langkah selanjutnya yakni merawat tanaman hingga siap panen, serta
proses pemupukan dan pengairan. Untuk proses ini pun, terdapat beberapa mesin yang
digunakan seperti:

- Mesin penebar pupuk


- Mesin penutup tanah
- Mesin penyemprot air
- Mesin irigasi

Alat yang digunakan untuk memanen

Bayangkan jika kita harus memanen lahan gandum yang luasnya berhektar-hektar dan
harus selesai hari ini juga. Mustahil jika dilakukan dengan memakai tenaga manusia. Nah,
berikut ini beberapa mesin panen yang lumrah digunakan.

- Mesin pemanen padi


- Mesin pemanen jagung
- Mesin pemanen gandum
- Mesin pemanen tebu
- Mesin pemanen kentang

5
- Mesin pemetik kapas

C. Kendala Penggunaan Alat dan Mesin di Desa Waisepa

Desa Waiboga adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sulabesi Tengah,
Kabupaten Kepualauan Sula, Provinsi Maluku Utara. Desa wisata adalah desa asal sendiri
yang di mana pertanian nya tidak menggunakan mesin modern di karenakan beberapa faktor:

1. Kondisi Geografis

Dilihat dari kondisi alam didaerah kami posisi daratan yang tidak datar sehingga tidak
bisa untuk membuat lahan yang cukup besar untuk membuat sawah atau perkebunan yang
luas. Dan juga ketersediaan air yang berkurang. Dilihat dari cuaca yang terdapat di era
kami itu panas untuk curah hujan itu tidak terlalu tinggi seperti di daerah jawa yang
membuat tanah itu berakhir dan subur. Untuk Proses perubahan lahan membutuhkan alat
berat dengan harga yang besar membutuhkan waktu yang lama untuk membeli ke modal
atau bahkan gagal dalam mengembalikan model.

2. Kurangnya Ketersediaan Alat dan Mesin Pertanian

Untuk penggunaan alat-alat modern seperti traktor itu biasanya dilakukan di sawah
namun untuk daerah kami sendiri itu kondisi lahan tidak bisa digunakan untuk pembuatan
sawah. Penyediaan alat juga sangat terbatas, karena di kota sendiri tidak banyak
menyediakan alat pertanian.

3. Kondisi Lahan

Kalau dilihat dari segi kondisi lahan untuk daerah kamu itu apa saja masih bisa
tumbuh untuk tanaman sayuran dan lain sebagainya, namun untuk tanaman padi itu
sendiri sudah tidak bisa karena tanahnya terlalu gersang tahu tidak berair. Tanahnya
gersang dan tidak cocok untuk menanam padi namun ada komoditi lain yang masih bisa
ditanamkan. Ini memungkinkan untuk menggunakan alat dan mesin pertanian.

4. Minimnya Ilmu Pengetahuan dan Jasa Penyuluh

Minimnya juga pendidikan masyarakat di daerah kami sehingga tidak ada yang
berinisiatif untuk melakukan perkebunan dengan menggunakan alat-alat modern seperti
traktor bajak alat semprot lainnya. Karena tidak tahunya Masyarakat dan pola pikir

6
kesedaran akan SDM yang melipah namun kurangnya kesedaran dari masyarakat. Jasa
penyuluh juga kurang yang memyebabkan masyarakat ketertinggalan pendidikan.

5. Kurangnya Perhatian Pemerintah Kota

Dilihat juga dari perhatian dari pemerintah yang jarang sekali melihat kondisi
pertanian di daerah kami itu sendiri dan juga peran pemerintah tidak maksimal dalam
pemberian fasilitas pertanian, dan hasil yang diberikan pemerintah tidak menghasilkan
pengembalian modal atau keuntungan bagi masyarakat itu sendiri.

7
BAB III
PENUTUP

Penggunaan alat mesin traktor dimaksud sekarang itu sangat membantu petani modern
dalam menjalankan usaha perkebunan nya hal ini tentu sangat banyak mendatangkan
keuntungan bagi para petani jika dapat memanfaatkan alat tersebut dengan baik dan benar
dan juga semua itu butuh pemahaman ada beberapa masalah sehingga di daerah kami tidak
menggunakan alat pertanian modern seperti banyak sawah bajak bajak sana alat semprot dan
lain sebagainya alat modern.

Ketersediaan dan akses alsintan panen dan pascapanen secara umum sangat membantu
para petani dalam proses berkebun di zaman yang moderen ini. Peningkatan akses alsintan
oleh petani secara umum akan juga mengurangi pengeluaran ongkos dari para petani, dan
juga dapat menghemat waktu. ketersediaan alsintan, sangat di harapakan karena juga sangat
berpengaruh besar terhadap ekonomi masyarakat hal ini tentu saja meningkat kesejahteraan
bagi masyarakat.

8
DAFTAR PUSTAKA

 Jamaluddin P Husain Syam Nunik Lestari Muhammad Rizal. Cara Penggunaan Alat
dan Mesin Pertania. 2019 http://eprints.unm.ac.id/17661/2/Buku%20Monograf%20-
%20Alat%20dan%20Mesin%20Pertanian.pdf
 Dinas Pertanian Dan Perkebunan Provinsi Nusa Tenggara Barat. Alat dan Mesin
Pertanian. 2019.https://distanbun.ntbprov.go.id/artikel3.php?id=53
 A. Mahrus. Makalah Alat dan Mesin Pertanian. 2017.
https://www.academia.edu/35637215/Makalah_Alat_dan_Mesin_Pertanian_pdf

Anda mungkin juga menyukai