Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TENTANG

PENGELOLAAN LAHAN PERTANIAN


DARI PEMBUKAAN LAHAN

Disusun Oleh

Kelompok V

Ketua : Gunawan Sibela 04372011003


Anggota : Anisa Buamona 04372011032
Anggota : Mastia Taha 04372011013
Anggota : Nurdiyanti Tidore 04372011018
Anggota : Nurlani Ningsih H. Salim 04372011029
Anggota : Shinta La Samiun 04372011019
Anggota : Lois Eunike Korowotjeng 04372011038
Anggota : Lestari La Ganti 04372011010
Anggota : Irmayanti Umasangaji 04372011042
Anggota : Harni Wally 04372011017
Anggota : Nurlela A Rajak 04372011020

PRODI AGRIBISNIS
FAKUKTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi kami sebagai penyusun merasa
bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Ternate, 24 Oktober 2021

i
Daftar Isi

Kata Pengantar .......................................................................................................................... i

Daftar Isi .....................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ...................................................................................................................... 1
B. Tujuan .................................................................................................................................... 2
C. Manfaat Yang diharapkan ................................................................................................... 2

BAB II PELAKSANAAN PENELITIAN


A. Waktu dan Tempat ............................................................................................................... 3
B. Bahan dan Alat ...................................................................................................................... 3
C. Cara Kerja ............................................................................................................................. 3

BAB III PEMBAHASAN


A. Hasil ........................................................................................................................................ 4
B. Pembahasan ........................................................................................................................... 4

PENUTUP
A. Kesimpulan ............................................................................................................................ 5
B. Saran ...................................................................................................................................... 5

Dokumentasi .............................................................................................................................. 6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pembukaan lahan perkebunan adalah kegiatan atau pekerjaan membersihkan lahan dari
vegetasi lainnya, baik berupa pepohonan, belukar, maupun rerumputan agar siap diolah untuk
persiapan penanaman komoditi tanaman perkebunan. Metode pembukaan Metode pembukaan
lahan tergantung kondisi lahan, khususnya vegetasi atau peruntukan lahan sebelumnya. Lahan
yang sesuai perkebuan dapat berupa hutan primer dan sekunder, semak belukar, bekas
perkebunan komoditas lain (cengkeh), padang alang alang, atau bahkan bekas kebun tanaman
pangan (jagung, singkong). Teknik pembukaan lahan dapat dilakukan secara manual, mekanis,
kimia atau kombinasi, tergantung keadaan vegetasinya (Kalshoven, L.G.E. 2008)

Pembukaan lahan hutan primer atau sekunder dilakukan penebangan secara bertahap. Pada
prinsipnya, tanaman lapis bawah berupa semak, belukar, dan anakan pepohonan yang masih
kecil ditebas lebih dulu dengan parang, dan kapak. Tergantung jenis dan kondisi hutannya, jika
diperlukan, dapat digunakan gergaji rantai (Chain saw) untuk pepehonan kecil yang sudah berat
ditebang dengan kapak atau parang. Hasil tebangan ditumpuk dalam jalur dengan jarak 4 – 5 m
antar tumpukan dan lebar tumpukan 4 – 5 m. Setelah bersih baru dilakukan penebangan
pepohonan yang lebih besar. Kayu yang berguna dapat dikumpulkan dan sisanya, termasuk
cabang-cabang dan ranting pepohonan diletakkan pada tumpukan tebangan lantai hutan
sebelumnya. Bagian-bagian cabang besar dan kecil dipotong pendek-pendek untuk memercepat
proses pelapukannya. Tidak diperbolehkan membakar hasil tebangan, tetapi dipotong sependek
mungkin lalu dibiarkan sampai habis melapuk. Di perkebunan-perkebunan besar, terutama jika
tenaga kerja sulit, dapat menggunakan mesin penghancur sehingga mempercepat proses
pelapukan dan mengurangi tebal timbunan hasil tebangan (Hasrun Hafid at al,2008).

1
Pembukaan belukar mirip dengan pembukaan lahan vegetasi hutan, dengan perbedaan pada
ukuran pepohonan. Di samping itu di lahan bersemak, biasanya diselingi padang rumput atau
alang-alang. Di bagian yang ditutupi semak belukar dengan vegetasi berkayu ukuran besar relatif
banyak, pembukaan lahan dimulai dengan menebas vegetasi yang lebih pendek dan kecil seperti
rerumputan, anakan semak baru disusul dengan tumbuhan lebih besar. Rerumputan dan alang-
alang sebaiknya disemprot saja dengan herbisida 2 – 3 kali hingga betul-betul bersih dari gulma.
Semak yang ditebang, langsung dicacah atau dipotong sependek mungkin dan ditumpuk bersama
rerumputan dalam lajur-lajur di antara rencana barisan tanaman. Tumpukan tersebut tidak boleh
dibakar, tetapi dibiarkan melapuk yang berguna untuk meningkatkan kadar bahan organik dan
unsur hara dalam tanah. Penggunaan formula mikrobia dapat memercepat proses pelapukannya
(Pahan, I.2010).

Pembukaan lahan biasanya dilakukan untuk kepentingan sendiri dan bersama, dan saling
menguntungkan, dan untuk tercapainya tujuan yang baik. Munculnya kerja sama karena adanya
kesadaran dari para warga untuk memanfaatkan lahan yang kosong untuk mendapatkan untuk
keuntungan bersama. Maka dari itu dibuatlah kelompok atau organisasi dalam pembukaan lahan
tersebut.

B. Tujuan

Memudahkan tindakan atau pekerjaan berikutnya karena lahan telah bersih dari rumput,
semak dan belukar untuk pengolahan.

C. Manfaat

Sebagai pengetahuan dan simulasi teknik membuka lahan yang baik dan benar dalam
pelaksanaan perkebunan tanaman industri yang luas.

2
BAB II
PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Waktu Dan Tempat

Penelitian dilaksanakan pada hari Selasa jam 04:00 WIT. Lokasi Kelurahan Sasa, lahan di
depan kampus Muhamadiyah Ternate, Lahan milik Pak Ahmad Kader.

B. Bahan Dan Alat

Bahan dan alat yang diperlukan untuk kegiatan ini meliputi : Mesin paras, parang, sabit,
cangkul, garu dan alat semprot. Serta Obat Pestisida dan roundup.

C. Cara Kerja

Pembersihan lahan dilakukan dengan cara menggukan mesin pangkas, cangkul dan parang
oleh warga, kemudian disemprot menggunakan obat. Pekerjaan penebasan semak belukar
dilakukan 2 minggu sebelum penyemprotan. Adapun luas lahan yaitu 1 hektar yang digunakan
untuk setiap kelompok adalah 0,5 hektar untuk satu kelompok. Biasanya warga musyawarah
terlebih dahulu untuk menentukan waktu kerja dan alat yang diperlukan.

3
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Hasil yang didapat pada praktikum ini adalah sebuah lahan yang bersih dari semak rumput
maupun kayu kayu penghalang pada lahan. Lahan yang disiapkan atau dibuka ini selanjutnya
akan mengalami pengolahan dan digunakan untuk pembuatan perkebunan kelompok yang
sekarang ditanam dengan jagung, pepaya, pisang, dan pohon kelapa. Pembukaan lahan
dikerjakan perkelompok dengan luasan yang sama tiap – tiap kelompok.

B. Pembahasan

Pembukaan lahan dilakukan untuk memudahkan tahapan pengolahan lahan. Poembukaan


lahan adalah tahap awal dari seluruh agenda persipan dalam perkebunan. Pelaksanaan
pembukaan lahan yang dilakukan warga meliputi pembersihan lahan dari rumput, semak, dan
kayu penghalang pada lahan tersebut. Hal ini dilakukan karena sebelumnya lahan yang akan
dibuka sudah digunakan pada tahun sebelumnya dengan menanam cengkah, sehingga pada
pembukaan lahan yang dilakukan warga termasuk pembukaan lahan semak saja.

Pembersihan rumput pada pembukaan lahan yang dilakukan warga menggunakan alat
cangkul dan parang. Pekerjaan pembersihan rumput pada lahan yang dilakukan oleh kelompok
warga secara bersama kemudian dibagi dua untuk dua kelompok warga tani tersebut. Peralatan
cangkul dan parang memakai alat pribadi masing-masing. Pekerjaan pembersihan lahan pada
areal yang didapatkan belum optimal sehingga pada hari lain kami lakukan pembersihan ulang.

Pekerjaan ini tergolong cepat karena banyak warga yang bekerja sama, warga yang meliputi
keluarga dan tentangga serta kerabat sekitar.

4
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pembukan lahan dalam suatau kegitan budidaya tanaman industri sangat penting. Kegiatan
ini merupakan awal dari budidaya dan masih ada kesadaran dan solidaritas dari para warga untuk
melakukan kerja sama dalam hal gotong royong pembukaan lahan untuk kepentingan bersama
dalam mencapai keuntungan bersama. Persiapan lahan yang baik akan memudahkan suatu
perkerjaan yang perlu dilakukan pada tahapan selanjutnya. Pengenalan teknik pembukaan lahan
yang telah dilaksanaakan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang teknik dan
pentingnya pembukaan lahan dalam suatu perkebunan.

B. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan sebaiknya dalam praktikum selanjutnya pembagian tugas
dalam pembawaan alat dilakuka perindividu dalam satu kelompok. Pembagian tugas
perkelompok dengan alat yang sama saat pelaksanaan praktikum kurang efektif. Hal ini dapat
dilihat saat pelaksanaan sebagian kelompok engan bertukaran alat yang mereka bawa.

5
DOKUMENTASI

Gambar. Lahan yang telah dibersihkan

Anda mungkin juga menyukai