Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH HOLTIKULTUR DAN

PEMULIAAN TANAMAN
MEDIA TANAM ANGGREK

Nama Kelompok :

Dwi Setyaningrum (1651600008)

Talila Rimadani (1651600014)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO
2018
BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG

Tanaman anggrek banyak digunakan oleh orang-orang sebagai tanaman hias untuk

memperindah taman ataupun pekarangan rumah dan jika dijual harganyapun cukup tinggi. Akan

tetapi dewasa ini sering ditemukan hama dan penyakit yang menyerang anggrek sehingga

merusak keindahannya. Hakl ini memotivasi penulis untuk mencari cara untuk mengatasi

gangguan hama penyakit tersebut. Anggrek merupakan tanaman hias berbunga yang berasumsi

mewah yang selalu digemari oleh seluruh lapisan masyarakat baik itu golongan

bawah, menengah ataupun golongan atas dan jenis anggrek cukup banyak.

·         Dalam bidang ekonomi

Tanaman hias anggrek Dendrobium memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Apabila bunga

anggrek Dendrobim berkembang menjadi bunga yang lebat maka akan lebih menaikkan nilai

ekonomisnya.

·         Dalam bidang keindahan

Anggrek Dendrobium memiliki penampilan yang begitu mempesona bila kita merawat Anggrek

Dendobium itu dengan baik dan benar.

·         Dalam bidang perawatan

Perawatan Anggrek Dendrobium termasuk relatif mudah dan cepat tumbuh. Habitatnyapun

mudah karena relatif mudah dijumpai.

Saat ini banyak orang yang membudidayakan tanaman hias. Biasanya tabaman hias yang

dibudidayakan adalah tanaman hias yang langka dan memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Agar

tanaman tersebut dapat tumbuh maka digunakanlah media tanam yang cocok dengan tanaman

tersebut. Media tanam bukan hanya tanah semata melainkan masih banyak lagi jenis media

tanam yang dapat digunakan untuk tempat tumbuhnya tanaman


B. RUMUSAN MASALAH

1. Apakah pengertian media tanam?

2. Apa sajakah syarat-syarat media tanam?

3. Apakah perbedaan antara arang kayu dan arang tempurung serta mana yang lebih

baik dijadikan sebagai media tanam?

4. Apakah perbedaan sekam bakar dan sekam mentah?

5. Apakah kelebihan dan kekurangan media tanam cocopeat?

6. Bagaimanakah proses pembuatan media tanam arang, sekam bakar, dan cocopeat?

C. TUJUAN

1. Untuk mengetahui lebih jelas apa itu media tanam serta fungsi dari media tanam,

baik untuk manusia maupun tanaman itu sendiri.

2. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berpengaruh pada media tanam, baik

itu faktor eksternal ataupun internal.

3. Untuk mengetahui brbagai jenis media tanam yang ada saat ini.

4. Untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara pengolahan berbagai macam media

tanam.

5. Untuk mengetahui cara penggunaan berbagai macam media tanam dengan baik dan

benar.

6. .Untuk mengetahui apa saja keuntungan ataupun kerugian yang ditimbulkan dari

media tanam yang kita gunakan.


BAB II
PEMBAHASAN

Media Tanam Media tanam adalah media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan
tanaman dan tempat berpegangnya akar untuk mengokohkan tanaman. Media tanam merupakan
komponen utama ketika akan bercocok tanam. Media tanam yang akan digunakan harus
disesuaikan dengan jenis tanaman yang akan ditanam.
Bahan yang digunakan untuk media tanam harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :
1. Dapat dijadikan tempat berpijak tanaman dan mampu menopang tanaman.
2. Mampu mengikat air dan unsur hara yang dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan.
3. Mempunyai drainase dan aerasi yang baik.
4. Dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar tanaman.
5. Sudah disterilisasi dengan cara melakukan pengolahan.
6. Tidak mengandung bibit hama penyakit dan bebas gulma.
7. Derajat keasaman (pH) antara 6,0 sampai 6,5.
Adapun fungsi media tanam yaitu :
1. Tempat berkembang dan tumbuhnya akar tanaman secara sehat
2. Penopang tanaman agar tumbuh secara baik.
3. Pengendali dan penyedia air dan pupuk secara merata. Berdasarkan jenis bahan
penyusunnya media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan bahan anorganik.
Bahan organik berasal dari komponen organisme hidup. Contohnya arang, sekam bakar,
cocopeat, batang pakis, kompos, moss, pupuk kandang, humus, dll. Bahan anorganik
adalah bahan dengan kandungan unsur mineral tinggi yang berasal dari proses pelapukan
batuan induk di dalam bumi baik secara fisik, biologi-mekanik, dan kimiawi. Contohnya
gel, pasir, kerikil, pecahan batu bata, spons (flooralfoam), tanah liat, vermikulit dan
perlit, gabus (styrofoam), dll.
Jenis-jenis Media Tanam Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa media tanam
berdasarkan jenis bahan penyusunnya terbagi atas bahan organik dan bahan anorganik. Namun
pada makalah ini khusus menjelaskan mengenai contoh media tanam dari bahan organik, yaitu
arang, sekam bakar dan cocopeat. • Arang Arang dapat berasal dari kayu atau batok kelapa.
Cocok digunakan untuk tanaman anggrek di daerah kelembaban tinggi, karena arang kurang
mampu menyerap air. Selain itu media arang ini tidak mudah lapuk sehingga sulit ditumbuhi
jamur yang dapat merugikan tanaman. Kekurangan media tanam ini adalah miskin unsur hara
sehingga perlu tambahan melalui proses pemupukan.
Adapun perbedaan antara arang kayu dan arang tempurung terletak pada teksturnya.
Untuk arang kayu memiliki tekstur yang kurang padat dibandingkan dengan arang tempurung.
Oleh karena itu dibandingkan dengan arang tempurung, arang kayu lebih baik dijadikan
sebagai media tanam karena teksturnya yang kurang padat untuk memudahkan dalam proses
penyerapan air.
Cara membuat cocopeat : Sediakan sabut kelapa yang sudah tua. Ambil gabus pada serat
yang ada pada sabut tersebut. Untuk menghilangkan tanin rendam gabus tersebut selama 2 – 3
hari dengan air. Air yang bagus digunakan adalah air ledeng yang telah diendapkan kaporitnya.
Cara lain yaitu dengan direbus atau direndam dengan air panas. Jemur hingga benar-benar
kering agar tidak berjamur atau bercendawan. Siap digunakan. Cocopeat sering digabungkan
dengan sekam bakar, fungsinya untuk memperbaiki struktur tanah / menggemburkan.
Cara membuat sekam bakar : Sediakan sekam/gabah padi. Sangrai sampai menjadi hitam
tapi bentu Sebelum digunakan, sebaiknya arang dipecah menjadi potongan-potongan
memudahkan dalam penempatan di dalam pot. Ukuran pecahan arang ini sangat bergantung
pada wadah yang digunakan untuk menanam serta jenis tanaman yang akan ditanam. Untuk
mengisi wadah yang memiliki diameter 15 cm atau lebih, umumnya digunakan pecahan arang
yang berukuran panjang 3 cm, lebar 2-3 cm, dengan ketebalan 2-3 cm. Untuk wadah (pot) yang
lebih kecil, ukuran pecahan arang juga harus lebih kecil. • Sekam Bakar Sekam padi adalah
kulit biji padi yang sudah digiling. Sekam padi yang biasa digunakan sebagai media tanam
berupa sekam bakar dan sekam mentah. Sekam bakar dan sekam mentah memiliki tingkat
porositas+ yang sama. Sebagai media tanam keduanya berperan penting dalam perbaikan
struktur tanah sehingga sistem aerasi dan drainase di media tanam menjadi lebih baik. + :
adalah kemampuan suatu media tanam untuk mengontrol kelebihan air dan udara (drainase dan
aerasi). Sekam bakar adalah sekam yang telah melalui proses pembakaran sedangkan sekam
mentah tidak melalui proses pembakaran. Kelebihan dan kekurangan sekam bakar dan sekam
mentah : Sekam bakar tidak perlu Karbon disterlisasi (C) yang karena tinggi mikroba sehingga
patogen telah mati selama proses pembakaran. Sekam bakar mengandung unsur membuat
media tanam gembur. Namun sekam bakar cenderung mudah lapuk. Sekam mentah sebagai
media tanam yang mudah mengikat air, tidak mudah lapuk dan merupakan sumber kalium (K)
yang dibutuhkan tanaman, tidak mudah menggumpal atau memadat sehingga akar tanaman
dapat tumbuh dengan baik. Namun sekam mentah cenderung miskin unsur hara. Dijadikan
padat. Buatlah lubang dangkal pada tanah, untuk diameter dan kedalamannya kayu ke
disesuaikan lubang, dengan panjang dan jumlah kayu. Susun kemudian bakar. Setelah kayu
yang dibakar terlihat berpijar, tutup rapat lubang dengan bahan berupa seng atau sebagainya
sehingga udara tidak masuk kelubang dan api menjadi padam. Diamkan beberapa hari sampai
benarbenar dingin. dalam
Cara membuat Arang Kayu Sediakan arang. kayu kering kayu yang yang akan mudah
Usahakan terbakar, tahan lama dan teksturnya tidak terlalu Siap digunakan. • Arang
Tempurung Sediakan tempurung kelapa kering yang akan dijadikan arang. Buatlah lubang
dangkal pada tanah, untuk diameter dan kedalamannya tempurung tempurung disesuaikan
tersebut yang ke dengan jumlah tempurung yang akan diolah. Masukkan Setelah abu. Jemur
arang tempurung tersebut hingga benar-benar kering. Arang tempurung siap digunakan. Cara
penggunaan media tanam arang : kecil terlebih dahulu sehingga dalam lubang, kemudian
bakar. dibakar terlihat berpijar, siram dengan air agar tidak menjadi abu.

Media Tanam
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
A. Media untuk anggrek Ephyfit dan Semi Ephyfit terdiri dari:

1. Serat Pakis yang telah digodok.


2. Kulit kayu yang dibuang getahnya.
3. Serabut kelapa yang telah direndam air selama 2 minggu.
4. Ijuk
5. Potongan batang pohon enau.
6. Arang kayu .
7. Pecahan genting/batu bata.
8. Bahan-bahan dipotong menurut ukuran besar tanaman dan akarnya.
Untuk anggrek Semi Ephyfit yang akarnya menempel pada media untuk mencari
makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang atau daun-
daun.

B. Media untuk anggrek Terrestrial


Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang,
serat pakis dan lainnya.

C. Media untuk anggrek semi Terrestrial


Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar, ditambah pupuk
kandang, sekam atau serutan kayu. Dipakai media pecahan genting, serabut kayu, serat pakis
dan lainnya.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Media tanam adalah media yang dapat digunakan untuk menumbuhkan tanaman dan
tempat berpegangnya akar untuk mengokohkan tanaman.
2. Bahan yang digunakan untuk media tanam harus memenuhi persyaratan sebagai tempat
berpijak tanaman, mampu mengikat air dan unsur hara, mempunyai drainase dan aerasi
yang baik, dapat mempertahankan kelembaban di sekitar akar, sudah disterilisasi, tidak
mengandung bibit hama penyakit, pH antara 6,0 sampai 6,5.
3. Fungsi media tanam sebagai tempat berkembang dan tumbuhnya akar tanaman, sebagai
penopang tanaman, sebagai pengendali dan penyedia air dan pupuk secara merata.
4. Berdasarkan jenis bahan penyusunnya media tanam dibedakan menjadi bahan organik dan
bahan anorganik. e. Arang, sekam bakar dan cocopeat merupakan salah satu contoh media
tanam bahan organik.

SARAN

1. Pilihlah media tanam yang sesuai dengan tanaman yang akan ditanam. Sebab setiap media
tanam memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
2. Lakukanlah pemupukan jika menggunakan media tanam arang dan cocopeat, sebab arang
dan cocopeat miskin akan unsur hara. Dengan disangrai, sekam menjadi arang sekaligus
disterilkan dari benih penyakit yang merugikan tanaman. Setelah hitam matikan api.
Diamkan sampai benar-benar dingin. Siap digunakan. Boleh dicampur dengan media tanam
lain seperti cocopeat. • Coco Peat Coco peat adalah media tanam yang terbuat dari sabut
kelapa. Tanaman yang cocok ditanami pada media tanam ini adalah aglonema. .

 Kelebihan coco peat:


1. Dapat digunakan bersama tanah atau media tanam lain seperti sekam bakar.
2. Coco peat memiliki sifat mudah menyerap dan menyimpan air.
3. Memiliki pori-pori yang memudahkan pertukaran udara dan masuknya sinar
matahari.
4. Dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat
menetralkankeasaman tanah.
5. Mengandung Trichoderma molds (sejenis enzim dari jamur) yang dapat mengurangi
penyakit dalam tanah sehingga tanah tetap gembur dan subur.
6. Coco peat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat
menetralkan keasaman tanah. Karena sifat tersebut, sehingga coco peat dapat
digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman hortikultura dan
media tanaman rumah kaca.
 Kekurangan cocopeat:
1. Miskin unsur hara sehingga membutuhkan tambahan pupuk sebagai penyubur.
2. Mengendung pertumbuhan zat tanin yang Namun dapat zat menghambat tanin dapat
tanaman. dihilangkan dengan cara merendam coco peat dengan air bersih selama
beberapa jam, lalu diaduk sampai berbusa. Buang airnya dan ganti dengan air bersih.
Demikian selanjutnya sampai busa tidak keluar lagi.
Media tanam dengan serabut kelapa

Media tanam dengan arang

Medi tanam dengan sekam

Anda mungkin juga menyukai