Anda di halaman 1dari 11

BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK

DI LAB GREEN HOUSE SMA TARUNA NUSANTARA

MAALIKAL MULK RIDWAN


X-10/15
188831

I. JUDUL
BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK

II. TUJUAN
1. UNTUK MENGETAHUI CARA BUDIDAYA TANAMAN ANGGREK
2. UNTUK MELAKSANAKAN TUGAS
3. MEMPEROLEH PENGALAMAN

III. ALAT DAN BAHAN


A. BAHAN
1. MEDIA TANAM ANGGREK
-Pecahan Genteng / Batu Bata

Pecahan Batu Bata kelebihannya adalah baik untuk melekatnya akar anggrek,
pengatur kelembapan sekitar akar, dan tempat menyimpan air serta larutan unsur
hara.Kelebihan lain media ini tidak mudah melapuk serta mempunyai drainase dan
aerasi yang cukup baik

-Sabut Kelapa
Media tanam anggrek dari sabut kelapa kelebihannya mempunyai daya
penyimpanan air yang baik dan mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman
anggrek. Penggunaan sabut kelapa pilihlah yang sudah berusia tua, kemudian
dipotong-potong menyesuaikan ukuran pot bunga

-Arang

Kelebihannya adalah memiliki kemampuan mengikat air yang cukup baik, namun
masih lebik baik sabut kelapa. Kelebihan dari media arang yaitu tidak mudah lapuk,
tidak mudak ditumbuhi cendawan dan bakteri.

-Kayu Pakis

Kayu pakis memang sukar melapuk, namun baik dalam pengikatan air pada kayu
serta memiliki kemampuan drainasi dan aerosi yang baik.kayu pakis yang digunakan
didalam poy dipotong dalam bentuk cincanangan yang tidak terlalu halus. Potongan
yang halus menyebabkan kelembapan tinggi yang bisa menibulkan penyakit busuk
akar.

2. ZAT PENGATUR TUMBUH


Hormon, vitamin dan asam amino . Untuk memacu pertumbuhan, tanaman
anggrek juga membutuhkan suplemen vitamin. Hormon dan asam amino.
Pemberian hormon dapat dilakukan bersamaan dengan pemupukan.

Vitamin B1 atau minyak ikan dapat diganti dengan air bekas cucian beras yang
diendapkan (diambil bagian atasnya saja). Bisa disiramkan atau disemprot pada
tanaman anggrek. Vit B1 dari IPPI (tablet 25 mg) juga bisa dipakai dengan dosis
¼ tablet / liter air.

3. PUPUK TANAMAN ANGGREK


Mengontrol kondisi media penanaman. Hal penting lainnya yang harus
diperhatikan adalah mengetahui unsur hara tanaman anggrek. Sebelum
pemberian pupuk, Anda harus mengertahui tiga unsur kandungan pupuk NPK,
nitrogen (N), fosfor ℗, dan Kalium (K). Unsur N berfungsi merangsang
pertumbuhan vegetatif, P untuk pertumbuhan tunas, dan K untuk memperkuat
akar.
Masing-masing pupuk NPK bisa memiliki komposisi berbeda. Setiap jenis
anggrek pun bisa memiliki kebutuhan komposisi pupuk berbeda. Contohnya,
pupuk NPK dengan perbandingan N,P, dan K-nya 1:1:1, seperti pupuk Yara Mila
dengan perbandingan 16:16:16 cocok sesuai untuk anggrek yang ditanam dalam
pot tanpa campuran.
Perbandingan ketiga unsur pun pada umumnya berbeda pada usia anggrek.
Pada anggrek yang masih kategori bibit, baru keluar dari botol sampai usia 9
bulan, dibutuhkan pupuk dengan kandungan N lebih banyak, contohnya
perbandingan 60:30:10. Pada tahap ukuran sedang, dari 9 bulan hingga 18 bulan
(sekitar masa berbunga pertama), butuh pupuk dengan rasio N, P, dan K sama,
seperti 30:30:30. Sedangkan pada tahap berbunga, perlu kadar P lebih tinggi,
seperti perbandingan 10:60:10.

Ada 3 macam pupuk majemuk (N-P-K) sbb:

 “N” tinggi, contoh: 32 – 10 – 10 . Digunakan untuk penyubur anggrek


ukuran seedling/ bibit sampai umur 6 bulan (dari buka botol).
 Pupuk seimbang, contoh: 18 – 18 – 18. Digunakan untuk penyubur
anggrek dewasa umur 7 sampai 12 bulan.

“P dan K” tinggi, contoh: 6 – 30 – 30 Digunakan untuk merangsang pembungaan


Pestisida
4. Pestisida adalah zat atau bahan yang digunakan untuk membunuh,
mencegah atau mengendalikan hama pengganggu.
Berdasarkan tujuannya, pestisida dibagi menjadi beberapa jenis :
 Insektisida : untuk serangga.
 Fungisida : untuk cendawan (fungus).
 Herbisida : untuk tanaman pengganggu.
 Bakterisida : untuk bakteri.
Berdasarkan bahan aktifnya, pestisida dibagi menjadi 3 jenis yaitu:
 Pestisida organik (Organic pesticide) : pestisida yang bahan
aktifnya adalah bahan organik yang berasal dari bagian tanaman
atau binatang, misal : neem oil yang berasal dari pohon mimba
(neem).
 Pestisida elemen (Elemental pesticide) : pestisida yang bahan
aktifnya berasal dari alam seperti: sulfur.
 Pestisida kimia/sintetis (Syntetic pesticide) : pestisida yang
berasal dari campuran bahan-bahan kimia.
Berdasarkan cara kerjanya, pestisida dibagi menjadi 2 jenis yaitu :
 Pestisida sistemik (Systemic Pesticide) :
adalah pestisida yang diserap dan dialirkan keseluruh
bagian tanaman sehingga akan menjadi racun bagi hama yang
memakannya. Kelebihannya tidak hilang karena disiram.
Kelemahannya, ada bagian tanaman yang dimakan hama agar
pestisida ini bekerja. Pestisida ini untuk mencegah tanaman dari
serangan hama.
Contoh : Neem oil.
 Pestisida kontak langsung (Contact pesticide) :
adalah pestisida yang reaksinya akan bekerja bila
bersentuhan langsung dengan hama, baik ketika makan ataupun
sedang berjalan. Jika hama sudah menyerang lebih baik
menggunakan jenis pestisida ini.
Contoh : Sebagian besar pestisida kimia.

5. Sungkup Plastik
Naungan sungkup yakni sarana sederhana yang dibuat dari plastik
transparan bersama bingkai berupa kayu, bambu atau kawat, yang
berfungsi buat menjaga kelembaban bibit di bedengan tabur/bibit stek &
cabutan yang baru disapih. Naungan berfungsi juga sebagai : Pengganti
hunian kaca tapi bersama ukuran yang lebih mungil maka cuma sanggup
menaungi jumlah bibit tertentu atau ukuran bedengan tertentu. Tapi
naungan kategori ini enteng buat dipindah-pindah pula pembuatanya
relatif enteng.

6. Mulsa Plastik

Mulsa plastik adalah lembaran plastik


penutup lahan tanaman budi daya yang
bertujuan untuk melindungi permukaan
tanah dari erosi, menjaga kelembaban
dan struktur tanah, serta menghambat
pertumbuhan gulma. Mulsa plastik
termasuk jenis mulsa anorganik karena
terbuat dari bahan polietilena berdensitas
rendah yang dihasilkan melalui poses
polimerisasi etilen dibawah tekanan tinggi. Penggunaan mulsa plastik
banyak digunakan pada budi daya tanaman dengan sistem intensifikasi
produksi, seperti tanaman hortikultura jenis sayur-sayuran.
B. Alat Yang Diperlukan :

1. Sarung tangan
2. Gunting
3. Pot bunga
4. Polybag
5. Tali rafia
6. Gunting tanaman
7. Kawat
8. Tangkai pohon
9. Gelas takaran untuk vitamin dan pestisida
10. Semprotan tanaman

C. Penanaman Anggrek
1. Jenis Tanaman Anggrek
Tanaman Anggrek Dendrobium

2. Klasifikasi Tanaman Anggrek Dendrobium

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Orchidales
Famili : Orchidaceae
Sub famili : Epidendroideae
Suku : Epidendreae
Sub suku : Dendrobiinae
Genus : Dendrobium
3. Cara Budidaya Tanaman Anggrek
1. Syarat Tumbuh Tanaman Anggrek
 Iklim
1)Angin tidak dan curah hujan terlalu berpengaruh terhadap pertumbuhan
tanaman anggrek.
2) Sinar matahari sangat dibutuhkan sekali bagi tanaman ini. Kebutuhan cahaya
berbeda-beda tergantung pada jenis tanaman anggrek.
3) Suhu minimum untuk pertumbuhan anggrek adalah 12,7 derajat C. Jika suhu
udara malam berada di bawah 12,7 derajat C, maka daerah tersebut tidak dianjurkan
untuk ditanam anggrek (di dataran tinggi Dieng).
4)Tanaman anggrek tidak cocok dalam suasana basah terus menerus, akan
tetapi menyukai kelembaban udara di siang hari 65-70 %.
 Media Tanam
Terdapat 3 jenis media untuk tanaman anggrek, yaitu:
1) Untuk anggrek Semi Epirit yang akarnya menempel pada media untuk mencari
makanan, perlu diberi makanan tambahan seperti kompos, pupuk kandang/daun-
daunan.
2)Media untuk anggrek Terrestria. Jenis anggrek ini hidup di tanah maka perlu
ditambah pupuk kompos, sekam, pupuk kandang, darah binatang, serat pakis dan
lainnya.
3) Media untuk anggrek semi Terrestria.
Bahan untuk media anggrek ini perlu pecahan genteng yang agak besar,
ditambah pupuk kandang sekam/serutan kayu. Dipakai media pecahan genting,
serabut kayu, serat pakis dan lainnya. Derajat keasaman air tanah yang dipakai
adalah 5,2.
 Ketinggian Tempat
Ketinggian tempat yang cocok bagi budidaya tanaman ini dapat dibedakan
menjadi 3 macam yaitu:
1) Anggrek panas (ketinggian 0-650 m dpl)
2) Anggrek sedang (ketinggian 150-1500 m dpl)
3) Anggrek dingin (lebih dari 1500 m dpl)

2. Pembibitan
1) Persyaratan Bibit : Bibit anggrek yg baik, sehat & unggul mempunyai beberapa
ciri, yaitu: bentuk batang kuat, pertumbuhan pesat, daun subur, bunga lebat & indah.
2) Penyebaran Biji : Bibit anggrek b’asal dr biji yg disemaikan. Adapun
penyebaran biji anggrek sbg berikut:
A. Peralatan yg digunakan utk penyebaran biji harus b’sih.
B. Mensterilkan biji : Sebelum biji disebar harus disterilkan dulu dengan 10 gram
kaporit dilarutkan dlm 100 cc air kemudian saring kertas filter, dimasukkan ke dlm
botol. Biji dimasukan dlm botol & digojog 10 menit. (biji anggrek yg semula kuning
kecoklatan b’ubah warna menjadi kehijauan). Kemudian air dibuang & diganti dengan
aquades, digojog b’ulang kali (2–3 kali).
C. Penyebaran biji anggrek : Botol-botol yg tlah disterilkan dpt digunakan utk
menyebaran biji anggrek. Sebelum botol dibuka, leher botol dipanaskan di atas lampu
spritus utk menghilangkan kuman. utk memasukan biji anggrek ke dlm botol
digunakan pipet yg dibersihkan dulu dengan cara pemanasan di atas lampu spritus
sampai merah kemudian dicelup kedalam spritus. Botol yg tlah t’buka kemudian diisi
biji anggrek & diratakan keseluruh permukaan alas makanan yg tlah disediakan.
Sebelum botol ditutup kita panaskan lagi di atas spritus kemudian ditutup kembali.

3. Pemeliharaan Tanaman
1)Penjarangan dan Penyulaman : Penjarangan dan penyulaman dilakukan pada
tempat yang disesuaikan dengan jenis anggrek, yang sifatnya epphytis atau anggrek
tanah.
2)Penyiangan : Untuk tanaman anggrek pada penyiangan pada waktu pada
kondisi di dalam botol kemudian dipisahkan ke dalam pot-pot yang sudah disediakan
sesuai jenis anggrek.
3)Pemupukan : Unsur makro yaitu unsur yang diperlukan dalam jumlah besar
yang meliputi: C, H, O, N, S, P, K, Ca, Mg. Untuk unsur mikro yaitu unsur yang
dibutuhkan dalam jumlah yang sedikit, antara lain: Cu, Zn, Mo, Mn, V, Sc, B, Si, dst.
Unsur makro dan unsur mikro dapat diambil dari udara atau dari tanah, berupa gas
atau air dan garam-garam yang terlarut di dalamnya. Pemupukan pada tanaman
anggrek dibagi dalam 3 tahapan, yaitu:
4)Pengairan dan Penyiraman : Sumber air untuk penyiraman tanaman anggrek
dapat berasal dari:
a.Air Ledeng, baik untuk menyiram karena jernih dan steril, tetapi pHnya tinggi
maka perlu diturunkan dengan menambah suatu asam misalnya HCl. PH yang baik
sekitar 5,6-6.
b.Air sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral dari
tanah yang sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur di daerah kapur harus
diperhatikan pHnya.
c.Air hujan, yang ditampung didalam tong-tong/bak sangat baik untuk
menyiraman.
d.Air kali/air selokan, tetapi kita tidak tahu pasti apakah air itu mengandung jamur,
bakteri/lumut yang bisa mengganggu anggrek/tidak. Kalau dilihat dari sudut isi
makanan mungkin cukup baik. Hal perlu diperhatikan bagi petani anggrek adalah
mengetahui sifat-sifat dari isian pot supaya bisa mengatur banyaknya air untuk
menyiram.

5) Waktu Penyemprotan Pestisida : Obat-obatan sebaiknya disemprotkan pada


waktu pagi hari, lebih baik pada sore hari sekitar jam 5.00. Penyemprotan bagi
tanaman anggrek sehat, dilakukan rutin kurang lebih 3 bulan sekali. Penyemprotan
bagi tanaman anggrek terserang hama perlu dilakukan berulang-ulang 3 kali dengan
jangka waktu tertentu (untuk kutu) daun seminggu sekali.

IV. Perhitungan Biaya Budidaya Tanaman Anggrek


A. Modal keseluruhan
a. Peralatan Harga
Pembukaan lahan tanaman anggrek Rp. 2.114.000
Bibit tanaman anggrek Rp. 3.285.000
Golok dan sabit Rp. 72.500
Hand sprayer Rp. 228.000
Cangkul Rp. 137.000
Pompa air Rp. 222.500
Gerobak dorong Rp. 220.500
Gunting Rp. 32.500
Timba dan selang Rp. 215.000
Peralatan tambahan yang lainnya Rp. 34.800
Jumlah Investasi Rp. 6.561.800
b. Biaya Operasional per Bulan
Penyusutan pembukaan lahan tanaman anggrek
1/12 x Rp. 2.114.000 Rp. 176.167
Penyusutan bibit tanaman anggrek
1/62 x Rp. 3.285.000 Rp. 52.984
Penyusutan golok dan sabit
1/62 x Rp. 72.500 Rp. 1.169
Penyusutan hand sprayer
1/62 x Rp 228.000 Rp. 3.677
Penyusutan cangkul
1/44 x Rp. 137.000 Rp. 3.114
Penyusutan pompa air
1/62 x Rp 222.500 Rp. 5.057
Penyusutan gerobak dorong
1/62 x Rp 220.500 Rp. 3.556
Penyusutan gunting
1/44 x Rp. 32.500 Rp. 739
Penyusutan timba dan selang
1/44 x Rp. 215.000 Rp. 4.886
Penyusutan peralatan tambahan
1/44 x Rp. 34.800 Rp. 8.700
Upah pekerja Rp. 1.400.000
Total Biaya Tetap Rp. 1.660.049

c. Biaya Variabel
Pupuk kompos Rp. 21.500 x 30 = Rp. 645.00
Pupuk kimia Rp. 38.500 x 30 = Rp. 1.155.000
Pestisida Rp. 28.000 x 30 = Rp. 840.000
Media dan pot Rp. 23.500 x 30 = Rp. 705.000
Vitamin Rp. 22.000 x 30 = Rp. 660.000
Biaya lainnya Rp. 20.500 x 30 = Rp. 615.000
Biaya transportasi Rp. 22.000 x 30 = Rp. 660.000
Pengemas Rp. 10.000 x 30 = Rp. 300.000
BBM Rp. 14.000 x 30 = Rp. 420.000
Total Biaya Variabel Rp.6.000.000

d. Total Biaya Operasional


Biaya tetap + biaya variabel = Rp. 7.660.049

e. Pendapatan per panen


6 pot x Rp.60.000 = Rp. 360.000
Rp. 360.000 x 30 hr = Rp.10.800.000
f. Keuntungan per Bulan
Laba = Total Pendapatan – Total Biaya Operasional
Rp. 10.800.000 – 7.660.049 = Rp. 3.139.951

V. Pembahasan
A. Saran
Dalam membudidayakan tanaman anggrek petani anggrek hendaknya lebih
memperhatikan cara perawatan tanaman agar anggrek bias tumbuh dengan baik.
B. Kesimpulan

Nama tanaman anggrek Dendrobium berasal dari Bahasa


Yunani dendron artinya pohon dan bios artinya hidup: ‘yang hidup di
pohon.’ Dendrobium pertama ditemukan oleh Olof Swartz pada tahun1799. Sekarang
sudah dikenal sekitar 1.200 spesies anggrek Dendrobium. Namun, angka ini masih
akan terus berubah karena ada saja spesis baru yang didaftarkan, serta ada pula
yang dipindahkan ke dalam genus lain. Ada yang tumbuh di atas pegunungan di
Himalaya, ada pula yg hidup di pesisir pulau-pulau kecil; banyak yang tumbuh subur
di hutan-hutan lembab di tepi sungai, namun tak sedikit pula yang di padang pasir
kering di Ausralia. Tidak cuma menempel di atas pohon kayu, tapi bahkan pada
tebing dan batu maupun pasir.Tapi, yang terbanyak di antaranya terdapat di
Indonesia. Dendrobium adalah salah satu marga anggrekepifityang biasa digunakan
sebagai tanaman hias ruang atau taman. Bunganya sangat bervariasi dan
indah. Dendrobium relatif mudah dipelihara dan berbunga.
Pola pertumbuhan anggrek Dendrobium bertipe simpodial, artinya memiliki
pertumbuhan ujung batang terbatas. Batang ini tumbuh terus dan akan berhenti
setelah mencapai batas maksimum. Pertumbuhan ini akan dilanjutkan oleh anakan
baru yang tumbuh di sampingnya. Anggrek Dendrobium membutuhkan sinar
matahari dengan sedang sampai tinggi, tergantung dari jenis Dendrobium. Apabila
suhu terlalu tinggi dapat dibantu dengan pengkabutan dengan penggunaan
semprotan untuk menghindari penguapan yang lebih besar.

Sumber
 https://serbaserbikomplit.blogspot.com/2016/03/makalah-budidaya-tanaman-ang
grek.html

 http://pesonataman.com/bisnis-tanaman/prospek-bisnis-tanaman-hias-bunga-an
ggrek-yang-menjanjikan/

Anda mungkin juga menyukai