Anda di halaman 1dari 29

Cara Budidaya Tanaman Anggrek Mudah dan

Menguntungkan
BUDIDAYA, PELUANG BISNIS BY GUSHAIRON FADLI ON SEPTEMBER 11, 2016

Bunga anggrek hijau. Image via pixabay.com

Budidaya tanaman anggrek – Saat ini banyak sekali orang yang sengaja menanam bunga
anggrek untuk dijadikan tanaman hias. Tidak cuma sekedar tanaman hias, budidaya tanaman
anggrek juga bisa kamu jadikan peluang bisnis lho. Buat kamu para pecinta anggrek pastinya
tidak mau ketinggalan juga kan?
Tanaman anggrek (famili orchidaceae) adalah tanaman yang secara alami hidup pada ranting
tanaman lain, tanaman anggrek tumbuh liar pada hutam diwilayah tropika yang memiliki
cuah hujan tinggi. Namun dalam pertumbuhannya anggrek dapat ditumbuhkan dalam pot
yang diisi dengan media tertentu.
Tanaman anggrek dapat hidup pada media tanam seperti pot ada beberapa faktor yang
mempengaruhi, seperti faktor lingkungan, sinar matahari, suhu dan kelembaban serta
pemeliharaan meliputi pemupukan, penyiraman serta pengendalian.

Contents [show]
Tanaman Anggrek dan Pola Pertumbuhan

Image via captainkimo.com

Pada perkembangannya, budidaya tanaman anggrek dibagi menjadi 2 jenis untuk


dikembangbiakkan, yaitu anggrek epiphyt dan anggrek terrestris atau anggrek tanah.
Anggrek epiphyt adalah tanaman anggrek yang hidup pada menempel pada tanaman lain
namun tidak menggangu tanaman tersebut, sedangkan anggrek terrestris adalah tanaman
anggrek yang hidup pada tanah humus yang subur.
Sedangkan pola pertumbuhan tanaman anggrek terbagi menjadi 2 tipe
yaitu simpodial dan monopodial. Anggrek tipe simpodial adalah tanaman anggrek yang tidak
memiliki batang utama, bunga anggrek ke luar dari ujung batang dan berbunga kembali dari
anak tanaman yang tumbuh.
Kecuali pada tanaman anggrek jenis Dendrobium sp. dapat mengeluarkan tangkai bunga baru
di sisi-sisi batangnya. Contoh dari anggrek tipe simpodial antara lain dendrobium sp.,
oncidium sp., cattleya sp. dan cymbidium sp. Anggrek tipe simpodial pada umumnya bersifat
epifit.
Anggrek tipe monopodial merupakan tanaman anggrek yang bercirikan titik tumbuh terdapat
di ujung batang. Pertumbuhannnya lurus ke atas pada satu batang dan tangkai bunga muncul
dari sisi batang di antara dua ketiak daun. Tanaman anggrek tipe monopodial antara
lain arachnis sp., vanda sp., renanthera sp., phalaenopsis sp., dan aranthera sp.
Image via danglingmouse.com

Budidaya Tanaman Anggrek


Dalam budidaya anggrek kamu perlu mengetahui media yang tepat untuk menanam bunga
anggrek yang baik sesuai dengan jenis tanaman anggrek yang akan kamu tanam. Budidaya
tanaman anggrek sebenarnya tidaklah rumit, tanaman anggrek bisa hidup menempel pada
tanaman lain.

Agar lebih maksimal untuk mengembangbiakkan tanaman anggrek, kamu perlu menyiapkan
media tanam yang baik dan perlakuan khusus untuk perawatannya. Berikut teknis
budidayanya.

Persiapan Awal Sebelum Penanaman


Persiapan awal yang perlu kamu lakukan adalah mempersiapkan tempat / lingkungan untuk
membudidayakan anggrek, mempersiapkan media tanam untuk tanaman anggrek, dan
penyiapan bibit tanaman anggrek.

1. Lingkungan Budidaya Anggrek


Image via www.orchidsasia.com

Lokasi yang bagus untuk pengembangbiakan tanaman anggrek yaitu lokasi


yang mempunyai intensitas sinar matahari yang cukup baik, kualitas pertumbuhan tanaman
anggrek sangat terpengaruh dengan intensitas sinar matahari yang didapat.

Kadar kebutuhan cahaya matahari dari setiap jenis tanaman anggrek berbeda-beda, intensitas
cahaya yang dibutuhkan tanaman anggrek terbagi menjadi 3 jenis kebutuhan.

1. Kebutuhan pertama tanaman anggrek yang harus terkena sinar matahari secara
langsung. Jenis tanaman anggrek yang cocok untuk dibudidayakan pada tempat
terbuka adalah tanaman anggrek vanda, anggrek arachnis dan anggrek renanthera.
2. Kebutuhan jenis kedua adalah jenis anggrek yang bisa tumbuh baik di tempat yang
tidak terkena sinar matahari secara langsung. Jenis tanaman anggrek yang cocok untuk
kondisi ini adalah anggrek ancedium, anggrek dendrobium atau anggrek cattleya.
3. Kebutuhan cahaya jenis ketiga adalah tanaman anggrek yang tidak suka terkena sinar
matahari, sehingga kamu perlu menyiapkan tempat teduh untuk membudidadayakn
tanaman anggrek jenis ini. Tanaman anggrek tipe ketiga ini diantaranya jenis
anggrek paphiopedilum dan anggrek phalaenopsis.
Untuk membudidayakan tanaman anggrek pada kebutuhan jenis kedua dan ketiga kamu
harus memiliki tempat yang khusus yang sudah dirancang sedemikian rupa agar bisa
memaksimalkan pertumbuhan anggrek yang Anda tanam. Desain tempat bisa dibuat taman
yang pada atapnya tertutupi jaring peneduh (paranet).
2. Menyiapakan Media Tanam yang Baik
Untuk menanam tanaman anggrek ada 2 cara yang bisa kamu lakukan. Kamu bisa menaman
anggrek pada media pot atau ditempelkan pada pohon, kedua opsi ini bisa kamu jadikan
pilihan untuk membudidayakannya. Baiknya media tanam yang kamu pilih menyesuaikan
jenis dari tipe anggrek itu sendiri.

a). Media Tanam Anggrek Pada Pot


Persiapkan wadah / pot yang sesuai dengan karakteristik tanaman anggrek. Pemilihan pot
yang biasa digunakan berukuran kecil dan transparan seperti pot plastik, bisa juga
menggunakan pot tanah dan pot dari kayu.

Rekomendasi dari aku sebaiknya menggunakan pot tanah liat yang dipinngirnya terdapat
lubang-lubang kecil dengan diameter sekitar 2 cm, dengan begitu kamu lebih bisa memantau
perkembangan akar dan lebih menyehatkan untuk tanaman anggrek.

Kelemahan dari pot tanah liat lebih cepat berlumut pada dinding potnya, kamu harus sering
memberiskannya, opsi lain kamu pergunakan pot transparan bisa dari platik, pot plastik tidak
mudah ditumbuhi lumut dan kamu bisa memantau perkembangan akar tanaman.

Untuk media tanam pertumbuhan akar tanaman anggrek yang bisa kamu gunakan
diantaranya pecahan genteng atau batu bata merah, sabut kelapa, batu bara, arang dan bisa
menggunakan serutan kayu dan kayu pakis.

– Media tanam anggrek dari pecahan genteng / batu bata


Image via 100gambarbunga.blogspot.com

Pecahan genteng / batu bata kelebihannya adalah baik untuk melekatnya akar anggrek,
pengatur kelembapan sekitar akar, dan tempat menyimpan air serta larutan unsur hara.
Kelebihan lain media ini tidak mudah melapuk serta mempunyai drainase dan aerasi yang
cukup baik.

Penempatan kedua media ini diletakkan didasar pot dengan mengisi 1/3 bagian dari volume
pot. Pecahan batu bata mempunyai daya serap lebih besar dari pecahan genteng.
Namun pecahan batu bata lebih cepat ditumbuhi lumut jika dibandungkan dengan pecahan
genteng. Jika media tanam sudah ditumbuhi lumut sebaiknya segera diganti dengan media
tanam baru.

– Media tanam anggrek dari sabut kelapa


Image via santosogreen.blogspot.com

Media tanam anggrek dari sabut kelapa kelebihannya mempunyai daya penyimpanan air
yang sangat baik dan mengandung unsur hara yang diperlukan tanaman anggrek.
Penggunaan sabut kelapa pilihlah yang sudah berusia tua, kemudia dipotong-potong
menyesuaikan ukuran pot bunga.

Kelemahan sabut kelapa lebih cepat membusuk dari pada bahan media tanam lainnya.
Teknik penggunaannya sebelum dimasukkan kedalam pot direndam dulu ke dalam larutan
fungisida.

Media tanam ini jika belum digunakan sebaiknnya disimpan ditempat yang sejuk dan kering
karena jika dipergunakan bisa membusuk dan menjadi sumber penyakit tanaman anggrek.

– Media tanam anggrek dari arang


Image via icnursery.wordpress.com

Kelebihan dari media tanam anggrek dari arang yaitu memiliki kemampuan mengikat air
yang cukup baik, namun masih lebih baik sabut kelapa. Kelebihan dari media arang yaitu
tidak mudah lapuk, tidak mudah ditumbuhi cendawan dan bakteri.

Arang memiliki sifat buffer yang maksudnya jika terjadi kesalahan pemupukan (kelebihan
dosis pupuk) masih bisa ditolerir. Penggunaan media arang untuk budidaya anggrek
sebaikanya direndam ke dalam larutan pupuk NPK terlebih dahulu. Selain pupuk NPK,
perendaman dicampur dengan larutan fungsida untuk meminimalisir tumbuhnya jamur pada
arang.

– Media tanam anggrek dengan serutan kayu


Image via amabilisorchids.wordpress.com

Media tanaman dengan serutan / serpihan kayu lebih banyak digunakan untuk jenis anggrek
tanah (terestrial). Kelebihan dari serutan kayu mempunyai drainase dan aerasi yang baik.
Namun lemah dalam daya simpan air.
Kelemahan yang terdapat untuk serpihan kayu yaitun minim unsur hara yang baik terutama
nitrogen. Serutan kayu cukup lambat pada proses pelapukan karena kayu banyak
mengandung senyawa yang sulit terdekomposisi, seperti hemiselulosa, selulosa, dan lignin.

Penggunaan media ini yaitu dengan cara direndam dulu didalam larutan pupuk urea dan TSP.
Pencegahan hama dan penyakit pada media tanam jenis ini, saat perendaman dengan pupuk
bisa ditambahkan larutan pestisida.

– Media tanam anggrek dengan kayu pakis


Image via amabilisorchids.wordpress.com

Media tanam anggrek mengguankan kayu pakis, pakis termasuk kedalam tumbuhan paku-
pakuan namun tumbuh cukup besar dan memiliki kayu pada batangnya. Tekstur kayu pakis
berbeda dengan kayu pohon pada umunya.

Kayu pakis memang sukar melapuk, namun baik dalam pengikatan air pada kayu serta
memiliki kemampuan drainase dan aerosi yang baik.
Kayu pakis yang digunakan di dalam pot dipotong dalam bentuk cincangan yang tidak terlalu
halus. Potongan yang halus menyebabkan kelembapan tinggi yang bisa menimbulkan
penyakit busuk akar.

Untuk menghindari hama dan penyakit yang membuat akar tanaman anggrek menjadi busuk,
kayu pakis perlu dicelup ke larutan fungisida, bisa dicampuk dengan insektisida agar tidak
menjadi sarang serangga seperti semut. Sebelum digunakan potongan kayu pakis direndam
ke dalam larutan pupuk NPK.

b). Media Tanam Anggrek Cara Di Tempel


Tanaman anggrek yang bisa tumbuh dengan cara menempelkan diri pada tanaman lain
disebut epifit. Media tanamnya cukup menggunakan pohon saja, ada juga sebagian orang
menanam anggrek pada tiang beton atau pada dinding rumahnya.

Dengan perawatan sederhana yaitu dengan penyiraman rutin dan diberi tambahan media
seperti potongan kayu pakis dan sabut kelapa anggrek bisa hidup pada tiang beton dan
akarnya bisa menjalar menempel pada dinding tiang tersebut.

Namun jika untuk di budidayakan, cara ini tidak disarankan karena lingkungan perkotaan
dan jauh dari lingkungan hutan sangat tidak sesuai dengan habitat asli tanaman anggrek.
Dengan begitu hasil pertumbuhan anggrek menajadi tidak maksimal dan bunga yang
dihasilkan juga tidak selebat dan seindah dengan cara penanaman pada media pot.

3). Menyiap Bibit Tanaman Anggrek


Pembibitan tanaman anggrek bisa menggunakan 2 cara, yaitu dengan cara konvensional dan
dengan cara kultur jaringan (kultur in vitro).

a). Pembiakan Anggrek Cara Konsensional


Pembiakan dengan cara lama dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu cara vegetatif dan generatif.

– Cara vegetatif
Image via jurustani.com

Cara vegetatif yaitu dengan cara pemisahan atau pemecahan dari rumpun tanaman anggrek
kemudian dipindahkan ke media tanam yang lain.

Bibit yang diambil adalah tunas dari tanaman induk yang sudah memiliki akar, tunas tadi
menjadi bibit baru untuk di tanam di media tanam yang baru.

– Cara generatif
Cara Generatif yaitu penumpuhan bibit anggrek dari biji anggrek, biji anggrek sangat kecil
dan tidak mempunyai endosperm (cadangan makanan). Perkecambahan biji anggrek di alam
bebas sangat sulit tanpa bantuan jamur yang bersimbiosis dengan biji tersebut.
Jika kamu melakukan pembibitan dari biji anggrek untuk di budidayakan juga memerlukan
waktu cukup lama. Dari biji sampai tumbut bibit kecil memerlukan waktu sekitar 3 bulan.
Setelah masuk usia 3 bulan belum langsung dipindahkan ke pot utama tanaman anggrek.
Image via anissaputriblog.wordpress.com

Bibit anggrek perlu dipindahkan ke pot yang agak besar berdiameter 6 cm – 12 cm. Pada
masa ini bibit perlu perawatan rutin seperti pemupukan, penyiraman dan penjagaan dari
hama dan serangga karena sangat rentan terhadap gangguan hama dan penyakit.

Setelah bibit anggrek tumbuh lebih besar ditandai munculnya daun-daun dan muncul akar
yang mulai menjalar. Kira-kira setelah 3 bulan dari pemindahan pertama, pada usia ini bibit
anggrek siap ditanam di pot utama berdiameter sekitar 12 cm – 20 cm.

Pada masa ini tanaman anggrek bisa dijual dan siap dipasarkan.

b). Pembiakan Anggrek Kultur Jaringan (kultur in vitro)


Secara umum, kultur jaringan didefinisikan sebagai cara untuk memperbanyak jenis tanaman
dengan mengisolasi bagian tertentu yakni bagian jaringan meristem. Misalnya mata tunas
atau daun, dapat menumbuhkan bagian tersebut pada media buatan yang aseptik , dibantu
dengan zat-zat pengatur tumbuh.
Image via bapeluh.blogspot.com

Keunggulan utama dari kultur jaringan adalah untuk mendapatkan tanaman baru dalam
jumlah banyak dalam waktu yang relatif singkat. Dengan metode kultur jaringan bibit yang
dihasilkan mempunyai sifat fisiologi dan morfologi sama persis dengan tanaman induknya.
Selain itu bibit yang dihasilkan juga bisa sifat unggulan.

4). Perawatan Tanaman Anggrek


Pemindahan Tanaman ke Media Tanam
Sebelum melakukan pemindahan tanaman anggrek, kamu harus menyiapkan media tanam
terlebih dahulu. Budidaya tanaman anggrek umunya menggunakan media tanam dengan pot
dari tanah liat. Pot media tanam ditaruh diatas rak-rak lokasi budidaya. Selain itu jika kamu
ingin menghias tempat budidaya kamu, penenpatan pot bisa kamu gantung dengan media
kawat yang dibuat seperti tempat jemuran.

Pot tanaman anggrek sebaiknya memang ditaruh dirak atau menggantung, karena jika pot
menempel langsung pada permukaan tanah tanamaman anggrek lebih mudah diganggu hama
seperti bekicot dan keong, selain itu drainase aerosi ketika dilakukan penyiraman juga tidak
berfungsi maksimal.
Keuntungan lain dari menempatkan tanaman dirak atau digantung yaitu sinar matahari bisa
menembus sela-sela tanaman, sirkulasi udara bisa berjalan lancar. Selain itu pertumbuhan
lumut di badan pot bisa dihambat.

Perawatan tanaman anggrek memang banyak memperhatikan kualitas media tanam yang
digunakan, kamu perlu runting mengganti media tanam maupun pot jika memang sudah
tidak layak. Jika media tanam semisal kayu pakis banyak ditumbuhi lumut, kamu perlu
mengganti kayu pakis yang baru.

Tujuannya agar akar anggrek tetap sehat. Jika pertumbuhan akar anggrek juga sudah lebat,
kamu perlu memindahkan tanaman anggrek ke pot yang baru (repotting) dan ditambah
dengan media tanam yang lebih banyak. Hal ini dimaksudkan agar pertumbuhan tanaman
anggrek tidak terhambat dan bisa berbunga lebat.

Repotting tanaman anggrek yang sudah mulai besar. Image via syekhfanismd.lecture.ub.ac.id

Pemupukan Masa Tanam


Pemupukan yang baik dilakukan dengan penyemprotan, pemupukan sebaiknya juga
dilakukan pada daun tanaman anggrek. Karena pembuluh daun pada tanaman anggrek bisa
menerima 90% asupan nutrisi sedangkan akar hanyak menerima 10%.
Bagi pecinta tanaman anggrek, pupuk yang biasa digunakan bernama dekastar.
Dekastar mampu mempercepat tumbuhnya tunas, melebatkan daun, merangsang munculnya
bunga dan menyburkan tanaman. Selain dekastar untuk pemupukan anggrek bisa
menggunakan NPK.
Pemupukan menggunakan NPK memiliki dosis yang berbeda-beda dari setiap masa
pertumbuhan tanaman. Kuantitas pupuk dapat mengatur keseimbangan pertumbuhan
vegetatif dan generatif tanaman.

Pada masa fase pertumbuhan vegetatif tanaman anggrek yang masih kecil, perbandingan
pemberian pupuk NPK adalah 30:10:10. Fase pertumbuhan vegetatif tanaman angrek yang
berukuran sedang, perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 10:10:10.

Sedangkan pada fase pertumbuhan generatif yaitu untuk merangsang tnaman untuk
berbunga, perbandingan pemberian pupuk NPK adalah 10:30:30.

Image via www.got-bonsai.co.uk

Pemupukan baiknya dilakukan pada pagi hari dan sore hari setiap 3 hari sekali menggunakan
penyeprot tanaman (bisa memakai sprayer / nosel), semprotkan pada bagian daun dan akar
tanaman anggrek.
Penyiraman
Penyiraman anggrek juga menggunakan teknik menyemprot (spraying), sebenarnya tanaman
anggrek tidak suka dengan asupan air yang berlebihan karena akan menjadikan media tanam
menjadi becek rentan merusak pertumbuhan akar.

Image via id.wikihow.com

Penyemprotan yang baik adalah pada bunga daun dan batang untuk meminimalisir serangan
hama dan tumbuhnya penyakit. Bunga anggrek jika rutin disemprot akan mekar dengan segar
dan cantik, Penyemprotan bisa dilakukan 2 kali sehari pagi dan siang hari sebelum
pemupukan.

Pada musim kemarau, penyiraman bisa dilakukan sampai 3 kali sehari, satunya pada saat
malam hari.

Peluang Bisnis
Image via www.infoagribisnis.com

Hal istimewa yang dimiliki tanaman anggrek terletak pada penampilannya, kamu perlu
menjaga kualitas dan keindahan tanaman anggrek agar mempunyai nilai jual yang tinggi.
Ada beberapa hal untuk menjaga kualitas penampilan yaitu waktu pasca panen dan pasca
produksi.

Faktor yang mempengaruhi mutu pasca panen anggrek adalah tingkat ketuaan bunga, suhu,
pasokan air, perawatan media tanam dan pot serta penanggulangan hama. hal lainnya
yang mempengaruhi produksi anggrek pot antara lain kultivar, stadia pertumbuhan, cahaya,
medium, pemupukan, temperatur dan lama pengangkutan.

Sebagai hobi yang menyenangkan, bunga anggrek selain untuk menghias pekarangan rumah
kamu bisa kamu biakkan dan kamu eksplorasi dengan melakukan perkawinan silang.

Jika pertumbuhan anggrek kamu banyak, sebagian bisa untuk kamu jual. Anda bisa
menjualnya dengan range harga mulai dari Rp. 25.000 – Rp. 400.000.
Cara Menanam Anggrek Untuk
Memperoleh Hasil yang Baik
March 3, 2014jualanggrekmurah

Pada dasarnya dihabitat aslinya, hanya ada dua tempat


tumbuh tanaman anggrek. Pertama tanaman anggrek yang hidup menempel pada
tanaman lain dan tidak mengganggu tanaman yang ditempeli. Jenis ini disebut
anggrek Epiphyt. Yang termasuk jenis ini: Cattleya, Dendrobium,
Cymbidium, phalaenopsis, Vanda, Oncidium. Kedua tanaman anggrek yang hidup
ditanah. Biasanya hidup pada tanah berhumus yang subur. Jenis ini disebut
anggrek Terrestris atau anggrek tanah.
Posting kali ini akan menjelaskan bagaimana cara menanam anggrek epiphyt, yang
telah dilakukan oleh wawaorchid selama ini. Ada dua cara, yaitu ditanam pada pot
dan ditempel pada pohon atau papan pakis.

Sebenarnya menanam anggrek itu sangat mudah dan sederhana, namun diperlukan
kesabaran, ketelatenan dan fokus. Point terpenting pada penanaman anggrek adalah
perakarannya tidak rusak, tanaman tidak goyang dan draenase lancar. Penanaman
yang benar ditunjang dengan pemeliharaan dan perawatan yang baik serta penempatan
pada daerah yang benar dipastikan akan memberikan pertumbuhan tanaman yang
bagus dan bunga yang indah.

Banyak kasus yang memaksakan penanaman anggrek pada daerah yang kurang sesuai
sehingga pertumbuhan dan bunga yang dihasilkan juga tidak maksimal. Sebagai
penanam maupun penikmat bunga anggrek, seharusnya bisa menyesuaikan dengan
habitat tanaman anggrek jenis apa yang akan ditanam. Harus tahu apa yang
dibutuhkan tanaman anggrek tersebut. Menyesuaikan bagaimana
lingkungannya,kebutuhan air semaksimal mungkin mendekati habitat aslinya.

Penanaman dengan pot.


Untuk jenis anggrek yang berbatang monopodial (Vanda, phalaenopsis) cara
menanam batang diletakkan ditengah-tengah pot. Karena anggrek ini akan tumbuh
terus lurus keatas. Sedangkan anggrek berbatang sympodial (cattleya, dendrobium,
cymbidium, oncidium) cara menanamnya bagian batang yang tua diletakkan
menempel pada pinggir pot. Dan bagian tunas diletakkan pada bagian tengah pot.
Sehingga tanaman akan tumbuh makin ketengah.

Adapun bahan-bahan yang dibutuhkan untuk menanam dipot adalah :

1. Pot (Pot plastik atau tanah)

Pot yang akan dipakai sebaiknya pot baru. Bisa digunakan pot bekas namun harus
dengan perlakuan terlebih dahulu. Pot bekas biasanya ditumbuhi lumut, jamur bahkan
mungkin bakteri. Dan mungkin pot telah asam. Untuk itu harus dibersihkan sampai
betul-betul bersih.pemilihan pot adalah penting. Pot yang akan digunakan juga harus
disesuaikan dengan besarnya tanaman dan jenis anggrek yang akan ditanam. Misalnya
untuk vanda potnya beda dengan phalaenopsis. Vanda butuh pot yang dalam dan
berongga banyak, sedangkan phalaenopsis memerlukan pot yang tidak terlalu dalam
dengan lobang draenase yang cukup. Untuk yang menggunakan pot plastik sebaiknya
lubang dibagian bawah pot diperbesar, dan tambah lobang dibagian samping atau sisi
pot agar draenase lebih lancar.

2. Tiang penahan batang tanaman.

Lebih baik dibuat dari kawat dengan diameter 2~4 mm. Disamping kokoh juga tahan
lama. Fungsi dari tiang ini adalah untuk menyangga tanaman agar tidak goyang saat
penyiraman atau perlakuan lainnya. Sehingga pertumbuhan akar tidak terganggu.
Tiang penyangga dapat dilepas bila tanaman sudah menempel kuat pada pot.

3. Media tanam.

Untuk menanam anggrek dipot diperlukan media tanam. Ada beberapa jenis media
tanam Seperti, potongan pakis, arang kayu, potongan sabut kelapa, pecahan batu bata
atau genteng. Media ini diperlukan untuk mengikat air dan tempat menempel akar
tanaman.

Adapun cara penanamannya yang pertama pasang tiang penahan sampai menyentuh
dasar pot. Isi pot dengan pecahan batu bata atau genteng secukupnya, bisa sampai 1/3
tinggi pot. Ini difungsikan untuk pemberat pada pot plastik dan penahan air.
Kemudian masukkan media arang kayu atau potongan pakis 1/3 tinggi pot. Setelah itu
tanaman anggrek diletakkan diatas media dan akar diatur supaya menyebar rata.
Jangan lupa batang tanaman diikat pada tiang penyangga. Yang terakhir diatas akar
ditambah media lagi secukupnya. Perlu diingat, jangan sampai batang
tanaman pseudo-bulb tertimbun oleh media (cattleya, dendrobium). Hal ini untuk
menghindari luka yang bisa menyebabkan busuk dan tanaman mati. Yang ditimbun
oleh media adalah akar-akarnya saja.
Penanaman dengan ditempel

Penanaman dengan cara ini lebih simple dan tidak


membutuhkan media. Pilihlah tanaman anggrek yang tidak terlalu panjang batangnya,
untuk menghindari patah. Tempelkan tanaman anggrek pada pohon atau papan pakis.
Pohon atau papan pakis inilah sebagai media tanamnya yang berfungsi untuk
menempel akar-akar tanaman anggrek. Agar menempel kuat dan tidak goyang ikat
batang anggrek tersebut pada pohon atau papan pakis dengan tali plastik atau tali ijuk
atau yang lainnya yang tidak berkarat. Setelah perakarannya menempel kuat, tali bisa
dilepas. Lebih praktis tali pengikat bisa diganti kawat dengan panjang 5 – 6 cm,
dibentuk huruf U. Kawat ini untuk menjepit batang anggrek yang ditempelkan pada
papan pakis atau pohon.
Biasanya kita tidak menyadari hal-hal sederhana, namun penting dalam penanaman
anggrek. Baru menyadari ketika tanaman kurang bagus pertumbuhannya bahkan
sampai mati. Mungkin posting diatas dapat membantu anda para pecinta anggrek.
Setidaknya menambah pengalaman dan sebagai pembanding apa bila anda
mempunyai cara penanaman lainnya.

Home » Flora » 7 Langkah Mudah Cara Menanam Anggrek dengan Media Arang

7 Langkah Mudah Cara Menanam


Anggrek dengan Media Arang
September 20, 2016 by Teko Neko 1 Comment

Cara Menanam Anggrek dengan Media Arang – Anggrek memang terkenal sebagai salah
satu tanaman hias yang populer dengan bunganya yang sangat indah. Variasi dari bunga anggrek
sendiri hampir tidak terbatas.

Karena warna serta bentuk bunganya yang indah dan bervariatif itulah kemudian bunga anggrek
dijadikan sebagai koleksi oleh sebagian orang. Cara menanam anggrek pun memiliki teknik
tersendiri yang bisa dikatakan lebih rumit dibanding dengan menanam tanaman bunga jenis lain.

Ada banyak pertimbangan yang harus diperhatikan agar bunga anggrek tumbuh subur dan sehat
hingga mampu berbunga terus-menerus di pekarangan rumah kita. Salah satunya yakni
pemilihan media tanam anggrek yang tepat dan sesuai dengan jenis anggrek.

Pada artikel kali ini akan dibahas tentang cara menanam anggrek dengan media arang. Selain itu,
juga akan dibahas tipe-tipe anggrek serta jenis-jenis media tanam anggrek lain yang mungkin
bisa diaplikasikan nantinya. Selamat membaca.

Apa Itu Media Tanam?


pupukorganik.co
Media tanam adalah bahan atau media yang digunakan sebagai tempat atau perantara tumbuh
dan berkembangnya akar suatu tanaman. Media tanam bisa saja berupa tanah ataupun non-tanah.

Fungsi utama dari sebuah media tanam yaitu sebagai penyangga atau penopang tanaman yang
dipelihara di dalam pot atau drum, sebagai penyedia nutrisi dan unsur hara, serta sebagai
penyedia air untuk tanaman. Ada begitu banyak media tanam yang dijual di pasaran.

Baik tidaknya sebuah media tanam paling tidak harus memenuhi beberapa syarat yakni
mengandung unsur mikro dan makro yang sangat penting untuk tumbuh kembang tanaman.
Tanda-tanda bahwa media tanam itu baik dan cocok adalah mampu menghasilkan tanaman yang
sehat, berdaun lebat, sering berbuah (jika tanaman buah), daun berwarna cerah, serta tahan dari
serangan penyakit.
Media tanam merupakan hal yang paling penting ketika ingin menanam tanaman anggrek.
Tingkat kelembaban serta kecepatan angin yang berbeda di tiap wilayah membuat susah untuk
menentukan media tanam yang tepat dan sesuai standar bagi tanaman anggrek.

pixabay.com
Secara umum, media tanam paling tidak memenuhi kriteria mampu menjaga kelembaban akar,
kemampuan mengikat udara yang bagus, serta kemampuan menahan ketersediaan unsur hara
yang mumpuni. Jenis media tanam yang dipakai di setiap daerah bahkan nyaris tidak selalu
sama.

Negara di Asia Tenggara sendiri sejak tahun 1940 yang lalu menggunakan media berupa arang,
sabut kelapa, batang pakis, serta pecahan batu bata/genteng. Terkadang bahan-bahan tersebut
tidak hanya digunakan murni satu jenis saja, namun juga dikombinasikan dengan perbandingan
tertentu antara satu bahan dengan bahan yang lain.

Untuk mendapatkan anggrek yang tumbuh sehat dan indah, media tanam yang sesuai dengan tipe
tanaman anggrek perlu disiapkan terlebih dahulu. Oleh karenanya, kita wajib mengetahui
karakteristik media tanam tersebut beserta kelebihan dan kekurangannya.
Jenis-jenis Bunga Anggrek Berdasar Tipe Pertumbuhan
Setidaknya ada empat jenis anggrek jika dilihat berdasarkan tipe pertumbuhan, yakni sebagai
berikut:

1. Anggrek Saprofit

www.orchidsforum.com
Jenis anggrek yang tidak memiliki daun serta klorofil. Anggrek ini hidup dan tumbuh di media
yang banyak mengandung humus atau daun-daun kering dan tidak perlu banyak sinar matahari.
Contoh: Goodyera sp.

2. Anggrek Epifit

www.flickr.com
Anggrek jenis ini menempel dan tumbuh menumpang di pohon lain, tanpa merugikan inangnya.
Akar anggrek jenis ini menyerap zat makanan dari air hujan, kabut atau udara yang ada di
sekitarnya. Contoh: Cattleya sp, Dendrobium sp, Phalaenopsis sp, Vanda sp.

3. Anggrek Terestrial

www.youtube.com
Anggrek jenis ini adalah anggrek yang hidup dan tumbuh di tanah serta akarnya mengambil
unsur hara langsung dari tanah. Media tanam anggrek ini berupa pecahan genteng/batu bata yang
berukuran agak besar, serat pakis yang sudah digodok, serabut kelapa yang sebelumnya
direndam air selama kurang lebih 2 minggu, arang kayu, dan pecahan batu bata/genting.
Contoh: Phailus sp.

4. Anggrek Litofit

orchidkarma.com
Anggrek jenis ini tumbuh di bebatuan ataupun tanah yang berbatu serta tahan terhadap sinar
matahari yang penuh. Makanan anggrek ini diambil dari air hujan, udara, serta humus pada
tanah. Contoh: Paphiopedilum sp.

Jenis-jenis Media Tanam Anggrek


Ada banyak bahan yang bisa dijadikan sebagai media tanam bunga anggrek, di bawah ini
terdapat 5 jenis bahan yang umum digunakan para pecinta anggrek untuk media tanam, yakni
arang, pecahan batu, batang pakis, coco peat, dan moss. Sebenarnya masih ada satu jenis media
tanam yang saat ini populer digunakan oleh para pecinta tanaman, yaitu hidrogel. Akan tetapi,
hidrogel tidak cocok untuk digunakan sebagai media tanam anggrek.

1. Arang

foodbakingstory.blogspot.com
Media ini memiliki kemampuan mengikat air yang cukup bagus. Tidak mudah lapuk dan juga
tidak mudah ditumbuhi cendawan serta bakteri menjadi kelebihan media ini. Namun, sayangnya
media ini memiliki unsur hara yang sangat sedikit serta harga yang relatif tidak murah dibanding
media yang lain.

2. Pecahan Batu Bata/Genteng

serilaman.sekolah4u.com
Kedua media ini sangat cocok digunakan untuk menanam anggrek karena tidak mudah lapuk dan
memiliki drainase serta aerasi yang lumayan bagus. Akar anggrek pun dapat melekat dengan
baik di media dan mampu menyimpan air serta unsur hara.

3. Batang Pakis

buwinaatikw.blogspot.com
Media ini merupakan yang paling populer digunakan para penggemar bunga anggrek. Tidak
mudah lapuk, daya ikat air yang bagus serta kemampuan aerasi dan drainase yang baik menjadi
kelebihan batang pakis. Usahakan pakis yang digunakan sebagai media tanam berbentuk
potongan-potongan kecil tapi tidak sampai halus karena berpotensi menimbulkan busuk akar.

Sebelum menggunakan media ini ada baiknya pakis direndam dahulu di larutan fungisida dan
insektisida untuk menghindari pakis menjadi sumber inokulum dan menjadi sarang serangga.
Jangan menumpuk pakis ketika ingin disimpan, melainkan digantung.

4. Sabut Kelapa/Coco Peat

kebonbojong.blogspot.com
Media satu ini mudah diperoleh dengan harga yang cukup murah di pasaran. Kelebihan sabut
kelapa sebagai media tanam ialah memiliki daya simpan air yang sangat bagus dan mengandung
unsur hara yang diperlukan anggrek. Namun, media ini mudah lapuk dan membusuk sehingga
berpotensi menimbulkan penyakit.

Jika ingin memakai media tanam ini, usahakan pilih sabut kelapa yang sudah lumayan tua dan
potong sesuai ukuran pot anggrek. Rendam di larutan fungisida untuk mencegah serangan jamur
dan simpan sabut kelapa yang tak terpakai di tempat sejuk dan kering.

5. Lumut/Moss

amabilisorchids.wordpress.com
Sifat media tanam ini yakni mampu mengatur kelembaban, sehingga tidak mudah menimbulkan
busuk akar pada anggrek. Media ini juga termasuk yang paling awet karena bisa dipakai selama
1 tahun, oleh karena itu harganya relatif mahal. Untuk menangkal serangan penyakit, media ini
bisa direndam terlebih dahulu di larutan fungisida.

Kelebihan dan Kekurangan Arang Sebagai Media Tanam


Anggrek

7rin.blog.jp
Media tanam untuk anggrek yang sudah dijabarkan di atas tentu memiliki kelebihan dan
kekurangannya masing-masing. Media arang sendiri memiliki salah satu kelebihan di daerah
dengan kelembaban tinggi yakni sangat cocok untuk jenis anggrek Dendrobium dan Cattleya.

Kelebihan

 Arang tidak mudah lapuk.


 Bagus sebagai buffer atau penyangga.
 Menyimpan cairan relatif lebih lama.
 Mudah menyerap kelembaban sehingga cocok untuk jenis anggrek dengan perlu kadar
kelembaban yang tinggi.
 Memiliki kemampuan menetralisir racun.
 Tidak mudah ditumbuhi bakteri dan jamur karena arang sudah melalui proses pembakaran
bersuhu tinggi sehingga bersifat steril
 Kebusukan akar dapat dihindari karena kondisi media yang kering.

Kekurangan

 Harga relatif mahal.


 Akar anggrek sulit mengikat air karena keterbatasan ruang gerak.
 Miskin unsur hara yang dibutuhkan anggrek untuk tumbuh.

Cara Menanam Anggrek dengan Media Arang


Kelebihan serta kekurangan arang sebagai media tanam untuk anggrek sudah kita ketahui,
sekarang saatnya untuk tahu bagaimana cara menanam anggrek dengan media arang yang baik
dan benar.

Sebelum menanam anggrek dengan media arang, kita perlu menyiapkan sebuah tempat berupa
pot atau drum yang digunakan untuk menambahkan media tanam serta anggrek yang akan
ditanam bersamanya. Pot untuk menanam anggrek biasanya terbuat dari tanah liat.

Sekilas pot tersebut hampir mirip dengan pot tanah liat tanaman hias pada umumnya.
Perbedaannya, pot tanah liat untuk bunga anggrek memiliki lubang-lubang berukuran kecil
dengan diameter sekitar 2 cm. Fungsi dari lubang tersebut adalah untuk memperlancar sirkulasi
udara dan mempermudah drainase dan aerasi.

Selain itu, pot tanah liat mudah menyerap air dan kelebihan air pun dapat disimpan, sehingga
penyakit busuk akar dapat dihindari. Kondisi akar anggrek pun juga terjaga meski di kondisi
yang lembab sekalipun.

Akan tetapi, pot tanah liat memiliki kekurangan berupa lumut yang tumbuh di badan atau
dinding luar pot setelah digunakan dalam waktu yang lama. Pertumbuhan lumut semakin
menjadi-jadi di musim hujan.

kebonbojong.blogspot.com
Usahakan untuk tidak menempatkan pot langsung menyentuh permukaan tanah. Hal tersebut
dapat mengganggu sistem aerasi dan drainase tanaman setelah disiram. Lubang di dasar pot pun
bisa tertutup dan berpotensi menimbulkan busuk akar karena air yang mengendap.
Berikut adalah langkah-langkah cara menanam anggrek dengan media arang.
1. Potong arang menjadi potongan kecil terlebih dahulu sebelum digunakan. Sifat arang yang
keras mampu menghambat pergerakan akar anggrek untuk mengikat air, dengan memotongnya
menjadi kecil hambatan tersebut dapat diminimalisir.

Sebagai panduan, untuk pot berdiameter 15 cm atau lebih, potongan arang yang digunakan
biasanya memiliki panjang 2 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 2-3 cm. Jika pot lebih kecil, gunakan
juga potongan arang yang lebih kecil.

2. Buatlah tiang penyangga di hingga menyentuh dasar pot bunga. Akan lebih baik jika
menggunakan kawat dengan diameter 2-4 mm karena lebih kokoh dan tahan lama. Fungsi
penyangga ini untuk membuat anggrek tidak bergoyang ketika disiram ataupun karena sebab
yang lain. Jika akar sudah menempel kuat pada pot, penyangga bisa dilepas.

3. Tambahkan pecahan batu bata/genteng sebanyak sepertiga dari tinggi pot tersebut.

4. Tambahkan media arang sebanyak sepertiganya lagi.

5. Baru kemudian letakkan anggrek di atasnya dengan mengatur letaknya agar menyebar rata.

6. Ikatlah batang anggrek di tiang penyangga yang sudah dibuat tadi agar berdiri kokoh. Jangan
mengikat terlalu kencang karena dapat melukai bunga anggrek.

7. Terakhir, taruh isi sisa ruangan pada pot dengan media arang secukupnya. Jangan terlalu
banyak menggunakan media tanam apalagi sampai membuat batang tertutup seluruhnya.

Demikian langkah-langkah bagaimana cara menanam anggrek dengan media arang. Usahakan
menempatkan bunga anggrek dalam pot di tempat dengan atap yang tertutup. Tujuannya agar
anggrek ternaungi dan terlindungi dari sinar matahari. Bisa juga dengan menggantungnya dengan
menggunakan kawat.

Semoga bermanfaat dan bagikan artikel ini ke teman-teman sesama pecinta anggrek.

Anda mungkin juga menyukai