Anda di halaman 1dari 8

Cara Mudah Memperbanyak Bunga Aglaonema

Cara Mudah Memperbanyak Bunga Aglaonema.Tanaman jenis Aglaonema ini termasuk


tanaman yang mudah berkembang biak. Perbanyakan aglaonema secara  generatif melalui
biji. Perbanyakan secara vegetatif dapat melalui setek, pemisahan anakan, dan kultur
jaringan (cloning).

PERBANYAKAN DARI BIJI

Aglaonema mulai berbunga setelah dewasa. Bunga tersebut berbentuk spadiks dengan
bunga berwarna putih. Bunga tersebut akan berkembang menjadi buah bila telah terjadi
penyerbukan dan pembuahan. Buah yang terbentuk mulanya berwarna hijau, sedangkan
bijinya berwarna putih.

Kulit buah muda ini agak sulit dipisahkan dari bijinya. Setelah matang, warna kulit buah akan
berubah menjadi merah dan bijinya akan berwarna kecokelatan. Kulit buah matang ini akan
mudah dikupas dari bijinya.

Sebelum disemai rendam biji aglonema selama 2-3 jam agar merangsang pertumbuhan biji
tersebut. Biji yang telah tua dapat disemai di media yang steril. Media yang digunakan
berupa campuran sekam bakar, coco peat, dan pasir. Lalu tutup wadah pot menggunakan
plastik transparan dan tempatkan di area teduh (suhu 25-35oC). Sekitar 4-6 bulan
kemudian, akan tumbuh tanaman-tanaman kecil. Bila telah mempunyai 3-5 daun, tanaman
muda tersebut dapat dipindahkan ke dalam pot tunggal.

SETEK BATANG

Aglaonema dapat diperbanyak melalui setek batang. Batang aglaonema dipotong dengan
menyertakan 2-3 mata tunas. Batang tersebut dapat berupa
 batang tanpa akar dan tanpa daun,
 batang tanpa akar dengan daun,
 batang dengan akar dan tanpa daun, atau
 batang dengan akar dan daun bagian bawah.
Pisau yang digunakan sebaiknya tajam dan steril untuk mencegah tanaman terinfeksi
penyakit. Usahakan permukaan potongan halus agar luka dapat menutup dengan cepat atau
kalus cepat terbentuk.

Setelah dipotong, bagian bawah batang, kecuali batang yang berakar, sebaiknya dicelupkan
dalam zat perangsang akar dan fungisida. Hal ini bertujuan agar batang tidak terinfeksi
jamur dan akar cepat terbentuk. Tunggu beberapa saat agar zat perangsang kering.

Setek batang kemudian ditanam di media steril yang telah disediakan. Media yang
digunakan dapat berupa sekam bakar atau pasir. Bila menggunakan setek batang tanpa
akar dan tanpa daun, dapat ditanam dengan posisi vertikal maupun horisontal.

Teknik lainnya adalah dengan menggunakan stek pucuk. Caranya


yaitu menanam pucuk dari aglonema yang sudah berumur.
Setidaknya tanaman indukan yang akan distek tetap memiliki 5 sisa
daun setelah pucuknya di ambil dan haruslah memiliki batang yang
kokoh. Potonglah pucuk indukan yang sebelumnya telah dipilih
tersebut.letakkan ditempat sejuk dan terhindar gangguan. .

PEMISAHAN RUMPUN/ANAKAN

Aglaonema akan menghasilkan anakan yang tumbuh di samping. Anakan ini tumbuh
dengan cepat sehingga tampak tanaman dalam rumpun. Apabila di tanam di dalam pot,
sosok tanaman tampak tidak seimbang dengan ukuran pot dan akarnya akan memenuhi pot.

Dalam keadaan ini, perbanyakan tanaman sangat baik dilakukan dengan pemisahan
anakan. Anakan yang dapat dipisahkan minimal mempunyai tiga daun. Usahakan tidak
memotong anakan yang sedang muncul daun muda karena pertumbuhan daun tersebut
dapat mengecil.

Pemisahan anakan dapat dilakuakan dengan dua cara, yaitu tanaman dikeluarkan dari pot
dan tanaman tetap di dalam pot. Tahap-tahap pemisahan  tanaman yang dikeluarkan dari
pot sebagai berikut.
1. Keluarkan tanaman beserta medianya dari pot.
2. Kurangi sedikit medianya agar batang yang menghubungkan induk dan anakan
terlihat.
3. Potong batang yang menghubungkan induk dan anakan dengan pisau yang tajam.
4. Tanaman induk dan anakan dalam pot tersendiri. Media yang digunakan sebaiknya
berupa media baru dengan keasaman (pH) 5,5-6.

Pemisahan tanaman dapat pula dilakukan tanpa mengeluarkan tanaman dari dalam pot.
Media tanam dikurangi sedikit hingga pangkal tanaman kelihatan. Setelah itu, batang yang
menghubungkan induk dan anakannya dipotong. Cara ini lebih sulit, tetapi keuntungannya,
stres tanaman dapat dikurangi.

KULTUR JARINGAN ATAU CLONING


Secara teknis, kultur jaringan (tissue  culture) atau cloning terhadap aglaonema dapat
dilakukan, tetapi secara ekonomis dan praktis tidaklah efisien. Biaya yang dikeluarkan relatif
mahal, sedangkan tanaman tersebut relatif membutuhkan waktu pertumbuhan yang lebih
lama.

Perbanyakan dengan kultur jaringan biasanya dilakukan untuk menghasilkan tanaman


berjumlah banyak dan seragam pertumbuhannya. Tanaman hias yang sering diperbanyak
dengan kultur jaringan , yaitu anggrek, spathiphyllum, dan anthurium.

Ada Metode pencangkokan, sedikit agak rumit sehingga perlu


ketelitian dalam memperbanyak bunga aglonema menggunakan
metode pencangkokan. Jika tidak teliti, batang yang dilakukan
pencangkokan akan mengalami pembusukan. Pilihlah tanaman
indukan yang warna batangnya coklat dan kokoh. Biasanya akan di
tandai dengan daun yang mudah gugur atau telah gugur dengan
sendirinya. Kupas sedikit batang yang telah dipilih untuk menjadi
indukan pembibitan cangkok tersebut. Lalu lapisi dengan campuran
tanah sekam, humus, pakis dan pasir malang menggunakan plastik.
Berilah lubang kecil untuk sirkulasi udara untuk lubang pengakaran,
lakukan penyemprotan pada plastik 2 kali sehari dan biasanya akan
tumbuh dalam 3 atau 4 minggu.

Perkembangbiakan aglaonema dengan kultur jaringan

Kultur jaringan digunakan untuk memproduksi aglaonema


dengan jumlah yang besar dan dalam waktu yang cepat. Metode
ini hanya membutuhkan beberapa bagian dari tanaman asli,
seperti akar, batang, dan juga daun. Bibit kultur jaringan akan
disimpan di lingkungan lab dan perlahan-lahan akan beradaptasi
dengan kondisi tersebut. Meskipun cukup efisien, namun tidak
semua bibit akan hidup dan cenderung tumbuh dalam waktu
lama.

Transplantasi aglaonema

Aglaonema termasuk tanaman yang tumbuh dengan lambat


hingga sedang, jadi Anda bisa mentransplantasikan tanaman ini
setiap 2-3 tahun sekali. Namun jika Anda merasa tanaman
tersebut terlalu lebat dan butuh dipindahkan ke tempat yang
lebih besar maka segera lakukan. Beberapa aglaonema bisa
tumbuh secara cepat di bulan-bulan yang hangat, namun ia akan
tumbuh lebih lambat di dalam ruangan dengan sedikit cahaya.

Pemangkasan daun atau batang yang mengganggu

sumber: pixabay

Aglaonema termasuk jenis tanaman yang mudah dirawat,


bahkan ia juga tidak banyak membutuhkan pemangkasan.
Alasan utama untuk memangkas aglaonema yaitu untuk
perbanyakan tanaman atau menghilangkan daun kuning pada
bagian bawah yang sudah menua. Pastikan Anda menggunakan
pemotong yang bersih dan tajam. Selain itu jika Anda
menemukan batang aglaonema di tanah atau air maka potong
bagian tersebut agar tidak menjadi busuk.

Beberapa tanaman aglaonema tumbuh dengan kaki yang cukup


panjang dari waktu ke waktu. Untuk itu cukup potong batang
yang panjang tersebut hingga beberapa inci dari atas tanah.
Langkah ini akan meremajakan dan merangsang kembali
pertumbuhan baru. Potong batang tersebut untuk menghasilkan
dedaunan yang baru. Lalu tempatkan aglaonema di ruangan
yang cukup terkena cahaya untuk mengurangi batang daun yang
berkaki panjang.

Membatasi kebutuhan air dan makanan aglaonema

sumber: pixabay
Sama seperti tanaman hias lainnya, aglaonema juga
membutuhkan air untuk bertahan hidup. Namun tanaman ini
bisa mentolerir lebih sedikit air daripada kebanyakan tanaman
hias lainnya. Bahkan jika Anda membiarkan tanah tempat
tumbuh aglaonema mengering atau lupa menyiramnya selama
beberapa minggu, maka tanaman ini masih tetap hidup dan
tidak layu. Untuk itu, pastikan Anda membiarkan tanah sedikit
kering ketika menyiram aglaonema.

Selain itu, pastikan tanah tempat tumbuh aglaonema tidak


terlalu lembab atau tergenang air. Jika Anda menempatkannya
dalam wadah pot maka buatlah sistem drainase yang lancar.
Aglaonema juga tidak membutuhkan banyak nutrisi atau
makanan. Untuk itu Anda tidak perlu memberikan pupuk setiap
minggu, namun cukup memberi makanan sekali atau dua kali
setahun. Gunakan pupuk cair encer untuk memberikan nutrisi
pada aglaonema.

Baca Juga : Teknik dan Cara Budidaya Bunga Krisan

Memberikan suhu dan kelembaban yang tepat

Meskipun aglaonema bukan jenis tanaman yang rewel akan


nutrisi makanan, cahaya, atau air. Namun tanaman ini cukup
menuntut tingkat suhu dan kelembaban udara di sekitarnya.
Tanaman aglaonema berasal dari daerah tropis, sehingga ia lebih
menyukai suhu yang relatif hangat (di atas 20 derajat celsius) dan
udara yang lembab. Untuk menciptakan suasana hujan tropis
tersebut maka hindarkan aglaonema dari daerah berangin.
Jika Anda berada di daerah pabrik yang terlalu kering, maka Anda
bisa mengaburkan daun aglaonema dari waktu ke waktu untuk
membersihkan aglaonema dari debu atau kotoran. Cara lainnya
yaitu bilas aglaonema di kamar mandi, namun tetap jaga agar
tanah aglaonema tidak becek. Selain membantu menghilangkan
debu yang mungkin terkumpul pada daun tanaman, metode ini
juga memungkinkan daun aglaonema tetap lembab.
Mencegah penyakit dan hama pada aglaonema

Meskipun cara menanam aglaonema cukup mudah namun


tanaman ini juga rentan terkena penyakit dan hama. Penyakit
yang paling serius meliputi pembusukan batang Fusarium yang
terjadi di dasar tanaman atau hasil pemotongan. Adapun jalan
keluarnya yaitu dengan menghilangkan bagian yang terinfeksi.
Selanjutnya yaitu Pythium yang sering menyerang akar. Masalah
ini terjadi ketika kondisi tanah terlalu basah atau memiliki
drainase yang buruk.

Selama proses perkembangbiakan dengan kultur jaringan dan


sebagainya, aglaonema rentan terkena bercak daun atau
penyakit Myrothecium dan Colletotrichum. Sementara itu,
aglaonema juga sering terserang hama seperti kutu daun, kutu
putih pada akar, sisik, dan tungau. Untuk itu lakukan perawatan
dengan baik agar tanaman ini bisa melewati proses tersebut. Jika
aglaonema mampu bertahan, maka ia akan tumbuh lebih sehat
dan menarik.

Anda mungkin juga menyukai