Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aglaonema? Tanaman apa itu? Begitu selalu pertanyaan orang, tiap
kali nama tanaman ini disebutkan. Padahal Aglaonema bukan tanaman baru
di Indonesia. Dulu kita mengenalnya sebagai Sri Rezeki, karena tanaman ini
dianggap (paling tidak diharapkan) bias mendatangkan rezeki berlimpah bagi
pemiliknya.
Awalnya Aglaonema hanya dihargai beberapa puluh ribu per pot
.Seiring dengan perkembangan zaman penyuka tanaman Aglaonema ini pun
bertambah dan harganya pun melonjak tajam menjadi beberapa puluh juta
hingga ratusan juta rupiah per pot. Ada pun sebagai contoh dari tanaman
Aglaonema yang memiliki harga yang sangat tinggi di antara tanaman
Aglaonema yang lain yaitu Harlequin , Aglaonema hibrida lokal yang terjual
dengan nilai 660 juta rupiah per pot dengan jumlah 66 helai daun, atau sekitar
10 juta perdaun pada sebuah lelang terbuka.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Aglaonema
2. Jenis-jenis Aglaonema
3. Sifat Tanaman
4. Media Tanam Aglaonema
5. Penanaman Bibit
6. Budidaya Aglaonema

C. Tujuan
1. Mengetahui Tanaman Aglaonema
2. Sebagai Tugas Prakarya

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Apa itu aglaonema


Aglaonema (Chinese ever green)merupakan tanaman hias daun yang
berasal dari daerah tropis basah. Aglaonema berasal dari bahasa Yunani yang
terdiri dari kata Aglos yang berarti terang dan Nema yang berarti benang
(benang sari). Dengan demikian aglaonema dapat diartikan sebagai energi
terang. Di Indonesia, tanaman ini dikenal dengan nama sri rejeki, dan di
China tanaman ini dikenal dengan nama wan neienching. Tanaman
Aglaonema diperkirakan berasal dari China hingga Asia Tenggara, meliputi
Thailand, Birma, Malaysia, Indonesia. “Bangsa China yang pertama kali
membudidayakan tanaman ini.
Ciri - Ciri Aglaonema Tanaman ini dapat menyesuaikan diri dengan
berbagai intensitas cahaya, tidak membutuhkan perhatian ekstra keras dalam
perawatannya, dan relatif memiliki daya tahan tinggi terhadap hama.
Aglaonema Memiliki daun yang indah Aglaonema sangat menyukai tempat
yang teduh dan tidak terkena sinar matahari langsung

B. Jenis-jenis Aglaonema
Secara umum, aglaonema yang beredar saat ini terbagi dalam dua
kelompok, yaitu aglaonema alam/spesies dan aglaonema silangan/hibrida.
Aglaonema alam/spesies, adalah jenis aglaonema asli (bukan hasil
silangan), ciri-cirinya adalah daun berwarna hijau dominan serta kombinasi
hijau domonan serta kombinasi hijau dan putih. Kecuali jenis aglaonema
rotundum yang berwarna agak kemerahan dan daunnya berbentuk bulat telur.
Menurut beberapa kolektor jenis aglaonema rotundum yang berkualitas
berasal dari daerah Sumatera, terutama daerah Aceh. Beberapa jenis spesies
anatara lain aglaonema costatum, aglaonema commutatum, aglaonema
nitidum, dan lain-lain.
Agalaonema silangan/hibrida, merupakan hasil persilangan antara
beberapa jenis aglaonema. Aglaonema jenis ini umumnya memiliki tampilan

2
yang sangat menakjubkan, misalnya berwarna merah cerah, kuning, dan
oranye. Aglaonema hibrida ada yang merupakan hasil penyilangan Indonesia
(disebut aglaonema hibrida lokal), dan hasil silangan luar negeri (disebut
aglaonema hibrida impor). Beberapa contoh aglaonema hibrida lokal adalah
pride of Sumatra, Donna Carmen, Adelia, Tiara dan lain-lain. Sedangkan
contoh jenis hibrida impor adalah Butterfly, Legacy, Super Red, Lady
Valentine dan lain-lain.

C. Sifat Tanaman
Sifat tanaman aglaonema beragam berdasarkan jenisnya. Ada
aglaonema yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga yang harus
ternaungi. Sebagian aglaonema dapat hidup di tempat lembab, dan sebagian
lagi di tempat sedikit kering. Sifat tanaman ini tergolong bandel. Aglaonema
mudah dirawat dan cocok untuk dijadikan tanaman indoor, apalagi dengan
motif daunnya yang indah. Beberapa jenis tanaman ini tahan disimpan di
dalam ruang sampai satu minggu tanpa dikeluarkan.
Syarat-syarat tumbuh yang harus dipenuhi untuk mendapatkan
pertumbuhan aglaonema yang optimal adalah :
1. Faktor ketinggian, berpengaruh pada kecepatan pembentukan daun.
Ketinggian cocok adalah sekitar 300-400 m di atas permukaan laut.
2. Suhu, aglaonema dapat tumbuh ideal pada kondisi suhu di daerah dataran
sedang, ataupun pada kondisi suhu dataran rendah.
3. Kelembaban, aglaonema dapat tetap terlihat segar dan tumbuh dengan
baik pada kelembaban 50-75%.
4. Cahaya, umumnya aglaonema tidak membutuhkan terlalu banyak cahaya
matahari. Jika lokasi penanaman berada di dataran sedang, gunakan
shading net 75% agar cahaya masuk hanya 25%. Di dataran rendah,
dianjurkan untuk menggunakan shading net 80-85% agar cahaya yang
masuk hanya sekitar 20-15%.

3
D. Media Tanam Aglaonema
Komposisi yang pas. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan
media tanam untuk aglaonema. Media dengan tingkat keasaman/pH dan
porositas (porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuhan aglaonema.
Tingkat keasaman dapat mempengaruhi daya serap akar terhadap hara,
sedangkan porositas mempengaruhi kelembaban media tanam. Selain itu,
media tanam aglaonema juga harus steril, yaitu bebas dari penyakit, tidak
mudah lapuk dan hancur karena air, mudah diperoleh, dan harganya
terjangkau. Jenis-jenis unsur media tanam yang biasa dipakai adalah pakis,
cocopeat, sekam bakar, pasir malang, kaliandra, dan styrofoam.

E. Penanaman Bibit
Penanaman bibit aglaonema dapat dilakukan dengan mengikuti tahap-
tahap berikut :
1. Siapkan pot yang bersih, styrofoam, dan media tanam. Lalu masukkan
styrofoam ke dalam dasar pot yang baru agar drainase dan aerasi menjadi
lancar. Lebih baik lagi bila anda menambahkan sedikit pasir malang
setelah memasukkan styrofoam.
2. Campurkan media yang telah disiapkan sesuai dengan komposisi (telah
disesuaikan dengan lingkungan setempat).
3. Tambahkan sebagian media tersebut ke dalam pot sampai kira-kira
sepertiga tinggi pot.
4. Masukkan bibit ke dalam pot yang telah terisi media.
5. Pegang terus bibit tersebut agar dapat tertanam dengan tegak sambil
memasukkan sisa media sampai pot penuh. Kemudian tambahkan pupuk
slow release sebanyak ½ sendok teh.

Memperbanyak Aglaonema bisa dilakukan dengan dua cara, yaitu


generatif (kawin) dan vegetatif (tidak kawin). Perbanyakan generatif
dilakukan dengan cara menanam biji, sedangkan vegetatif dilakukan melalui
setek, pemisahan anakan, dan cangkok.

4
Meningkatkan Nilai Tambah Aglaonema :
1. Pemilihan tanaman (saat membeli bibit), meliputi : bentuk tanaman yang
kokoh,daun-daunnya rapat dan kokoh, permukaan daun mulus/mengkilap,
ukuran daun di bagian atas lebih besar dari bagian bawah.
2. Pemeliharaan yang rutin, meliputi : penyiraman, pemupukan, pengaturan
intensitas cahaya, dan penggantian pot dan media tanam secara berkala.
3. Menghasilkan daun yang mulus, setiap satu minggu sekali dilap dengan
kain lembut yang dibasahi air, susu cair atau leaf shine (produk khusus
untuk mengkilapkan daun), atau menggunakan ampas kelapa.
4. Pot yang baik adalah yang mempunyai drainase yang benar. Proporsi pot
yang direkomendasikan adalah 3:1 untuk tinggi tanaman dan diameter pot

F. Budidaya Aglaonema
Untuk memperbanyak tanaman sri rejeki atau Aglaonema bisa dengan
cara menanam bonggol. Dengan metode penanaman bonggol bisa
mendapatkan 2-3 bibit. Proses dengan menanam bonggol setidaknya
membutuhkan waktu 6 bulan.
Cara kedua untuk memperbanyak anakan bisa menggunakan metode
memotong pucuk. Dengan cara ini lebih cepat dan bisa menghasilkan bibit sri
rejeki lebih banyak. Berikut ini tutorial cara melakukan pemotongan pucuk
pada tanaman sri rejeki.
Alat yang perlu disiapkan hanya pisau untuk memotong dan alat untuk
mengorek tanah.
- Cek kondisi akar yang akan dijadikan induk
- Potong batang sri rejeki dan sisakan 1 daun pada 1 induk tanaman
- Tanam potongan pucuk di media tanam yang sudah disiapkan
- Lakukan penyiraman yang teratur dan bibit diletakan di tempat yang
teduh
- Setelah kurang lebih 1 bulan akan muncul tunas baru.
- Pada bagian yang dipotong, baik pada bonggol yang tersisa juga pada
potongan pucuk, olesi antiseptic (betadine atau campuran pinang + sirih)
untuk menutup luka.

5
Untuk melakukan budidaya tanaman hias sri rejeki agar tumbuh subur
harus menggunakan media tanam yang pas sesuai dengan pH dan porositas
(Porous) yang ideal untuk tanaman hias ini. Tanaman hias aglaonema ini
paling baik ditanam di media tanam dengan pH 7 (pH netral).
Berikut ini komposisi untuk membuat media tanam tanaman hias
aglaonema (Sri Rejeki) :
- Pakis, sekam bakar, Pasir malang, humus (1;1;1;1)
- Pakis, pasir malang, sekam bakar, cocopeat (2;1;1;1)
- Pakis, sekam bakar, pasir malang, cocopeat (2;1;1;1)
- Cocopeat, sekam bakar kompos organik (5;3;2)
- Pakis, pasir malang, kaliandra (3;2;1)

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Aglaonema atau Sri Rejeki merupakan salah satu jenis tanaman hias daun,
karena keindahan tanaman ini terletak pada bentuk, corak, dan warna daunnya.
Aglaonema termasuk tanaman yang sangat mudah perawatanya
Aglaonema memiliki banyak manfaat. Beberapa Spesies aglaonema memiliki
nilai jual tinggi.

B. Saran
Demikian tulisan ini kami buat. Kami sadar banyaknya kekurangan dan
jauh dari hal sempurna. Masih banyak kesalahan dari makalah ini. Kami juga
membutuhkan kritik dan saran agar bisa menjadikan motivasi bagi kami agar
kedepan bisa lebih baik lagi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-
teman yang telah membantu hingga makalah ini dapat kami selesaikan.

7
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul Cara Membudidayakan Tanaman
Aglonema ini tepat waktu.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Kami berharap dengan adanya makalah ini nama Aglonema tidak lagi
menjadi sesuatu yang asing sehingga makin banyak orang memahami, bahkan
mencintai tanaman Aglonema. Terimakasih.

Bengkulu, 28 Mei
2018

Penyusun

8ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................... 2


A. Apa itu Aglomena ...................................................................................... 2
B. Jenis-jenis Aglaonema ............................................................................... 2
C. Sifat Tanaman ............................................................................................ 3
D. Media Tanam Aglaonema .......................................................................... 4
E. Penanaman Bibit ........................................................................................ 4
F. Budidaya Aglaonema ................................................................................. 5

BAB III PENUTUP ............................................................................................. 7


A. Kesimpulan ................................................................................................ 7
B. Saran ........................................................................................................... 7

9
iii
MAKALAH
CARA MEMBUDIDAYAKAN AGLONEMA

DISUSUN OLEH :
Cristin Vera
Nining Sardiantari
Resti Maharani

KELAS X.IIS 2

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2


KOTA BENGKULU

10

Anda mungkin juga menyukai