Anda di halaman 1dari 7

BAB II

PERBANYAKAN CANGKOK TANAMAN HIAS AGLAONEMA

A. Pendahuluan
1. Latar belakang
Tanaman hias mencakup semua tumbuhan, baik berbentuk
terna, merambat, semak, perdu, ataupun pohon, yang sengaja ditanam
orang sebagai komponen taman, kebun rumah, penghias ruangan, upacara,
komponen riasan/busana, atau sebagai komponenkarangan bunga. Bunga
potong pun dapat dimasukkan sebagai tanaman hias. Dalam konteks
umum, tanaman hias adalah salah satu dari pengelompokan berdasarkan
fungsi dari tanaman hortikultura. Bagian yang dimanfaatkan orang tidak
semata bunga, tetapi kesan keindahan yang dimunculkan oleh tanaman ini.
Tanaman hias aglaonema merupakan jenis tanaman yang memiliki
nlai jual yang sangat tinggi pada waktu musim nya. Daun tanaman yang
bervariasi membuat tanaman semakin indah bila di pandang. Tanaman
jenis ini berasal dari luar negeri, yaitu bertempat di Taiwan. Di tempat
asal nya tersebut, tanaman ini banyak memiliki warna dan bentuk yang
bermacam-macam.
Cara tanam aglaonema adalah sebagai berikut. Pertama, langkah
budidaya tanaman ini bisa dilakukan dengan cara menanam bonggolnya.
Ambil saja satu bonggol yang bisa anda peroleh dari anakan baru tanaman
aglaonema ini sebanyak dua sampai tiga anakan saja. Setelah 6 bulan
berlalu, anda bisa langsung memisahkan anakan baru tersebut dari
induknya.
Cara menanam yang lainnya bisa dilakukan dengan teknik
merangsang tanaman induk. Teknik ini dilakukan dengan mengeluarkan
tunas baru. Antara satu pucuknya nanti, anda akan bisa mendapatakn dua
hingga tiga anakan yang baru. Anakan yang berasal dari potongan pucuk
ini tentunya akan bisa menjadi bibit yang baik setelah memiliki 5 sampai
dengan 7 daun.

10
11

Di Indonesia Aglaonema dapat menarik perhatian para hobis dan


harga tiap daunnya dapat mencapai ratusan ribu rupiah bahkan jutaan
rupiah. Manfaat Aglaonma Sebagai Elemen di Taman, Sebagai pemikat di
Sudut Ruangan, Sebagai Peluang Bisnis, Sebagai Peserta Lomba Tanaman
Hias.
Perbanyakan aglaonema juga dapat dilakukan dengan cara vegetatif.
Perbanyakan secara vegetatif dapat melalui setek, pemisahan anakan, dan
kultur jaringan (cloning). Perbanyakan secara vegetatif mempunyai
keuntungan, antara lain lebih cepat berbuah, sifat turunan sesuai dengan
induk, dapat digabung sifat-sifat yang diinginkan (Sudarmono, 2011).
2. Tujuan Praktikum
a. Mengetahui perbanyakan tanaman secara vegetatif
b. Mengetahui media pertumbuhan yang paling baik bagi pertumbuhan
cangkok aglaonema
c. Mengetahui pengaruh pemberian ZPT terhadap pertumbuhan akar
cangkok aglaonema
3. Waktu dan Tempat Praktikum
Hari : Kamis
Tanggal : 3 Maret 2016
Tempat : Kebun Percobaan Wedomartani, Ngemplak, Sleman,
Yogyakarta

B. Tinjauan Pustaka
Aglaonema atau yang lebih dikenal dengan nama Sri Rejeki adalah
tanaman hias daun yang juga sering disebut sebagai ratu tanaman. Bentuknya
anggun dan cantik. Nilai bisnis tanaman hias ini sangat tinggi. Harga tanaman
hias Aglaonema bisa sangat mahal bila 'sudah jadi'.
Aglaonema merupakan tanaman dari family Araceae. Genus
Aglaonema terdiri dari sekitar 30 spesies. Habitat asli tanaman ini adalah di
bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas
penyinaran rendah dan kelembaban tinggi. Kini berbagai macam aglaonema
12

hybrida telah dikembangkan, memiliki penampilan tanaman yang sangat


menarik. Hybrida dari bermacam warna, bentuk, ukuran daun sehingga jauh
berbeda dari spesies alami (Rukmana, 1994).
Aglaonema merupakan tanaman hias khas Asia Tenggara. Aglaonema
berasal dari bahasa Yunani, aglos yang berarti sinar dan nema yang berarti
benang. Secara harfiah Aglaonema berarti benang yang bersinar.
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Base monocots
Ordo : Alismatales
Famili : Araceae
Subfamili : Aroideae
Suku/Genus : Aglaonemateae
Root up adalah hormon pertumbuhan akar, untuk merangsang
pertumbuhan akar pada perbanyakan vegetative (cangkok,stek). Root up
mengandung fungsida untuk mencegah jamur, cendawan, infeksi dan
berbagai penyakit di bagian yang terluka atau terkena sayatan (Prajnanta,
2003).
Berikut macam jenis unsur yang digunakan untuk media tanam
aglaonema, yang tentunya dengan tingkat porositas yang berbeda dengan
kekurangan kelebihan masing-masing, kombinasi beberapa unsur media dapat
digunakan sesuai dengan kebutuhan dan faktor lingkungan :
Pakis, sekam bakar, Pasir malang, humus (1;1;1;1)
Pakis, pasir malang, sekam bakar, cocopeat (2;1;1;1)
Pakis, sekam bakar, pasir malang, cocopeat (2;1;1;1)
Cocopeat, sekam bakar kompos organik (5;3;2)
Pakis, pasir malang, kaliandra (3;2;1)
Pakis dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki drainase dan
aerasi yang bagus, akar dapat menyerap air dengan mudah dan leluasa untuk
berkembang, tidak mudah lapuk dan memiliki daya tahan cukup tinggi.
Sekam Bakar memiliki kelebihan unsur yang terletak pada sifatnya yang steril
13

dan daya tahanya mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya
serapnya terhadap air kurang baik, sehingga harus dicampur dengan unsur
yang dapat menyerap air. Pasir malang unsur media yang tingkat porositasnya
cukup baik, karena itu penggunaanya digunakan untuk mencegah media yang
terlalu basah dan air yang menggenang. Cocopeat adalah sabut kelapa hasil
olahan, unsur ini sangat cocok digunakan bila menginginkan media yang
cukup lembab untuk aglaonema khususnya di daerah yang kering dan panas,
cocopeat dapat menahan air cukup lama dalam jumlah yang banyak, namun
sifatnya mudah lapuk. Kaliandra cocok digunakan sebagai media di daerah
kering dan panas, media ini cenderung cepat lembab sehingga rawan
terjangkit cendewan pengganggu, sifatnya mudah lapuk dan hanya bertahan 4
– 6 bulan.

C. Alat, Bahan dan Cara Kerja


1. Alat
a. Gelas plastik
b. Cethok
c. Cutter
d. Stapler
2. Bahan
a. Tanaman aglaonema yang sudah muncul batangnya
b. Sekam bakar
c. Cocopeat
d. Mos
e. Kompos
f. ZPT
3. Cara Kerja
a. Menyiapkan tanaman aglaonema yang sudah muncul batangnya di
permukaan tanah
b. Menyiapkan peralatan cangkok steril dan gelas cangkok
14

c. Menggunting saalah satu penampang gelas plastik secara vertikal


dengan pisau tajam sampai ke dasar pot. Gunting pula dasar gelas
melingkar.
d. Batang aglaonema ditoreh sekitar 2 mm diolesi dengan ZPT.
e. Memasang gelas plastik di batang Aglaonema. Penampang pot yang
semula digunting disatukan dengan stapler atau ikat dengan tali, agar
media tanam dalam wadah tidak tumpah.
f. Memasukkan media tanam di gelas plastik yang sudah terpasang.
Menyiram media cangkok, menjaga agar selalu lembab (tidak kering).
g. Setelah kurang lebih satu bulan, akar aglaonema sudah mulai tumbuh
banyak dan keliatan dari sisi gelas
h. Memisahkan Aglaonema cangkokan dengan batang induknya.
D. Hasil Pengamatan
Tabel 2. Pengamatan Cangkok Aglaonema
Media Jumlah Akar Panjang Akar Presentase Hidup
Cocopeat - -
Sekam - -
Pakis - - 0%
Jumlah 0 0
Rata-rata 0 0

E. Pembahasan
Pada praktikum perbanyakan cangkok tanaman aglaonema terdapat tiga
media yang digunakan yaitu cocopeat, sekam, dan pakis dengan parameter
berupa jumlah akar dan panjang akar. Hasilnya semua tanaman aglaonema
yang dicangkok tidak ada yang hidup. Hal ini dikarenakan kurang sterilnya
alat yang digunakan, media tanam yang kurang baik kelembabannya, serta
perawatan pada tanaman yang tidak maksimal yaitu penyiraman, karena akar
butuh tempat yang lembab agar dapat tumbuh. Seharusnya cangkok dapat
tumbuh dengan baik pada media pakis, karena pakis dapat menyimpan air
dengan baik dan memiliki drainase dan aerasi yang bagus, akar dapat
menyerap air dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidak mudah
lapuk dan memiliki daya tahan cukup tinggi. Sedangkan sekam daya serapnya
15

terhadap air kurang baik dan cocopeat sifatnya mudah lapuk. Selain itu
pemberian ZPT pada sayatan cangkok aglaonema kurang tepat, sehingga
tidak dapat merangsang pertumbuhan akar aglaonema.

F. Kesimpulan
a. Perbanyakan tanaman secara vegetatif, salah satunya adalah dengan
cangkok.
b. Media pertumbuhan yang paling baik bagi pertumbuhan cangkok
aglaonema adalah pakis.
c. ZPT pada cangkok aglaonema berperan sebagai perangsang pertumbuhan
akar.
16

Daftar Pustaka

Prajnanta, 2003. Budiaya Aglaonema. http://pesonatanamanhias.blogspot.co.id.


Diakses pada tanggal 1 April 2016 pukul 20:00 WIB

Rukmana, 1994. Budiaya Aglaonema. http://pesonatanamanhias.blogspot.co.id.


Diakses pada tanggal 1 April 2016 pukul 20:00 WIB

Sudarmono. 2011. Tanaman Hias Aglaonema. http://adiyasayogi.blogspot.co.id.


Diakses pada tanggal 12 April 2016 pukul 20:00 WIB

Anda mungkin juga menyukai