Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

KEWIRAUSAHAAN

MARIA VANILA WANGGUNG


DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Profil Usaha
C. Visi Dan Misi
D. Tujuan Usaha

BAB II PEMBAHASAN
A. Teknik Budidaya Sri Rejeki
B. Sarana Dan Teknik Penanaman

BAB III ASPEK PEMASARAAN


A. Segmen Pasar
B. Strategi Pemasaran
C. Penetapan Harga Jual
D. Analisis Usaha
BAB IV PENUTUP
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sri rezeki, Aglaonema merupakan tanaman hias populer dari suku talas-talasan atau
Aracea e. Genus Aglaonema memiliki sekitar 30 spesies. Habitat asli tanaman ini adalah di
bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan intensitas penyinaran rendah dan
kelembaban tinggi.Tanaman ini memiliki akar serabut serta batang yang tidak berkambium
(Berkayu). Daun Menyirip serta memiliki pembuluh pengangkut berupa xilem dan floem
yang tersusun secara acak.
Kini berbagai macam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan
tanaman yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran daun
sehingga jauh berbeda dari spesies alami. Orang Indonesia menamakan tanaman ini dengan
nama Sri Rejeki karena tanaman ini setelah di tanam dan hidup dan mengluarkan tunas baru
maka orang yang menanam terserbut akan mendapat rejeki yang banyak ini mitos orang
indonesia. Yang jelas kalau kita berkerja maka akan mendapat rejeki dan sebaliknya.
Ini yang menakutkan teryata tanaman hias sri rejeki beracun yang lumayan
mematikan, karena getahnya mengandung kristal oksalat yang bentuknya seperti jarum tapi
harus mengunakan mikroskop untuk bisa melihatnya. Maka tanaman hias ini sangat
berbahaya apa lagi kalau sampai kena mulut, lidah, tengorokan bisa bengkak apa lagi yang
terkena daerah tengorokan yang luka bisa sesak napas dan berakhir dengan kematian bila
pertolongan telat. Tanaman sri rejeki atau aglaonema sangat berbaya untuk anak kecil apa
bila sampai tertelan, biasanya anak-anak kecil yang baru bisa berjalan yang dimana yang
namanya anak-anak tidak tahu apa- apa dan suka mencoba hal-hal baru dan pengawasan ibu
yang kurang, sebaiknya bila mempunyai anak-anak untuk tanaman jenis ini bisa di letakan
agak jauh dari tempat bermain anak-anak atau bisa diletakan yang dimana anak-anak tidak
bisa menjangkau.
Tanaman ini juga bahaya buat orang dewasa bukan hanya anak kecil saja maksutnya
untuk orang dewasa tingkat kekebalan kesehatan tubuh sudah kuat tapi tidak menutup
kemungkinan bisa berujung kematian bila tidak di tindak lanjuti secara cepat dan tepat. Sifat
dari tanaman aglaonema beragam, ada yang dapat terkena sinar matahari dan ada juga yang
harus ternaungi, sebagian aglaonema dapat hidup ditempat lembab dan sebagian lagi
ditempat sedikit kering, tanaman aglaonema tergolong bandel, mudah dirawat dan cocok
dijadikan tanaman indoor, apalagi Sri Rejeki terkenal dengan motif daunnya yang indah.
Profil Prusahaan
Nama perusahaan : Tanaman Hias
Pemilik perusahaan : Maria vanila wanggung
Bentuk perusahaan : Perseorangan.
Bidang usaha : Budidaya Tanaman Hias Sri Rejeki
Tempat / lokasi usaha : kupang

Visi Dan Misi


 Visi
Mengembangkam minat dan bakat untuk berbudidaya.
Mengembangkan daya jelajah dan kreatifitas setiap orang untuk intesitas dan konsentrasi
dalam berbudidaya
 Misi
Memberikan manfaat yang positif bagi kalayak umum khususnya dalam hal budidaya
tanam hias
Memberikan materi edukasi secara teori dan implementasi dari dasar berbudidaya
tanaman hias agar dapat lebih dikenal dekat semua ora

TUJUAN USAHA
a) Mendapatkan penghasilan sendiri.
b) Mengenbangkan potensi tanaman hias didaerah..
c) Supaya konsumen lebih banyak mengenal tentang tanaman hias.
d) Dapat melakukan usaha dengan baik, dengan menambahkan beberapa varian bunga baru.

e) Dapat menjadi sumber penghasilan bagi orang lain dilingkungan sekitar


BAB II

PEMBAHSAAN

A Teknik Budidaya Sri Rejeki

Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pertumbuhan Sri Rejeki yang optimal
adalah lokasi, cahaya, kelembaban dan suhu. Lokasi yang ideal untuk merawat sri rejeki
adalah daerah yang berketinggian 300-400 m diatas permukaan laut, namun tidak menutup
kemungkinan juga dapat tumbuh baik di dataran rendah, sesuai habitatnya aglaonema
menyukai lokasi yang teduh dengan pencahayaan terbatas, intensitas sinar matahari berkisar
antara 10-30%.
Kelembapan yang cocok untuk merawat aglaonema adalah 50-70%, di kisaran itu
tanaman tumbuh baik, lebih dari 75% dapat menyebabkan tumbuhnya cendawan pada media
tanam, selain itu juga sisa suhu menunjang pertumbuhan, lokasi sebaiknya bersuhu 28-30 C
pada siang hari dan 20-22 C malam hari dan dibantu juga dengan sirkulasi udara yang baik.
Untuk memiliki tanaman aglaonema yang tumbuh sehat dan baik diantaranya adalah
dengan menggunakan media dengan komposisi yang pas, media dengan tingkat
keasaman/pH dan porotisitas (Porous) yang ideal sangat baik untuk pertumbuahn aglaonema,
media tanam aglaonema juga harus steril, yaitu bebas dari penyakit, tidak mudah lapuk dan
hancur karen air, mudah diperoleh dan harganya terjangkau, aglaonema dapat tumbuh
dengan baik pada media denagn pH 7 atau disebut juga pH netral yang kaya akan zat hara,
angka pH dengan selisih 0,5-1 masih dianggap pH ideal.
Porous artinya mudah mengeluarkan kelebihan air, tingkat porotisitas yang
dibutuhkan pada media tanam sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan, yaitu ketinggian
dan hujan rendah, media tanam sebaiknya harus bisa menahan air sehingga media tidak
kekeringan, sebaliknya didataran tinggi yang umumny sering hujan sebaiknya menggunakan
media dengan porositas tinggi agar kelebihan air mudah dikeluarkan.

1. Media Tanam

Berikut macam jenis unsur yang digunakan untuk media tanam sri rejeki, yang
tentunya dengan tingkat porositas yang berbeda dengan kekurangan kelebihan masing-
masing, kombinasi beberapa unsur media dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan dan
faktor lingkungan :

 Pakis, sekam bakar, pasir malang, humus (1;1;1;1)


 Pakis, pasir malang, sekam bakar, cocopeat (2;1;1;1)
 Pakis, sekam bakar, pasir malang, cocopeat (2;1;1;1)
 Cocopeat, sekam bakar kompos organic (5;3;2)
 Pakis, pasir malang, kaliandra (3;2;1).
 Jenis unsur media tanam

1. Pakis

Pakis dapat menyimpan air dengan baik dan memiliki drainase yang bagus,
akar dapat menyerap air dengan mudah dan leluasa untuk berkembang, tidak
mudah lapuk dan memilki daya tahan cukup tinggi.

2. Sekam Bakar

Sekam bakar memiliki kelebihan unsure yang terletak pada sifatnya yang
steril dan daya tahannya mencapai 1 tahun, aerasinya cukup baik namun daya
serapnya terhadap air kurang baik, sehingga harus dicampur dengan unsure
yang dapat menyerap air.

3. Pasir Malang

Pasir malang unsure media yang tingkat porotisitasnya cukup baik, karena itu
penggunaannya digunakan untuk mencegah media yang terlalu basah dan air
yang menggenang.

4. Cocopeat

Cocopeat adalah sabut kelapa hasil olahan, unsure ini sangat cocok digunakan
bial menginginkan media ynag cukup lembab untuk aglaonem khususnya
didaerah yang kering dan panas, cocopeat dapat menahan air cukup lama
dalam jumlah yang banyak, namun sifatnya mudah lapuk.

5. Kaliandra

Kaliandra cocok digunakan sebagai media di daerah kering dan panas, media
ini cenderung cepat lembab sehingga rawan terjangkit cendawan pengganggu,
sifatnya mudah lapuk dan hanya bertahan 4-6 bulan.

2. Penyiraman

Sri rejeki termasuk tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah cukup, jadi
penyiraman hal penting yang mesti diperhatikan agar aglaonema tumbuh baik, tepi tidak
sampai mengegnagi medianya, frekuensi dan dosis penyiaraman perlu diatur sesuai
dengan kondisi media dan lingkungan setempat.

3. Pemupukan

Untuk menunjang pertumbuhan tanaman sri rejeki, kebutuhan nutrisi sangat


penting, beragam merek pupuk majemuk/anorganik mudah diperoleh, bahkan saat ini
sudah banyak beredar pupuk khusus aglaonema. Sebelum memilih, cermati dulu
komposisi nutrisi dan penggunaanya, barulah cara dan dosis pemberiannya, pemberian
pupuk dengan dosis rendah, tetapi sering diberikan akan menghasilkan tanaman kualitas
baik dibanding dengan pemberian sesekali dengan dosis tinggi.

4. Mengganti Memdia Tanam/Repotting

Untuk menjaga agar kulaitas aglaonema tetap baik perlu dilakukan penggantian
media tanam, media tanam yang baik akan membuat Sri Rejeki tumbuh dengan sehat,
penggantian media tanam/repotting aglaonema dilakukan setiap 6-12 bulan sekali,
repotting juga dibutuhkan oleh tanaman yang sudah terlalu besar sehingga tidak
sebanding lagi dengan ukuran pot.
Sri rejeki dapat dibudidayakan dengan menanam bonggolnya. Dari satu bonggol
bisa didapatkan 2-3 anakan baru.setelah 6 bulan, pisahkan anakan baru tersebut dari
induknya. Aglaonema bisa dikembangbiakkan dengan lebih cepat dengan cara
memotong pucuk. Dengan cara ini, tanaman induk akan terangsang untuk mengeluarkan
tunas baru. Dari satu potongan pucuk, bisa didapatkan 2-3 anakan baru lagi. Anakan dari
potongan pucuk ini dapat dijadikan bibit setelah memiliki 5-7 helai daun.
Jika anda menggunakan dua metode ini sekaligus, dari satu tanaman saja bisa
didapatkan 5-6 anakan sri rejeki baru. Metode memotong pucuk bisa lebih optimal hasil
jika metode ini dilakukan pada aglaonema dewasa yang memiliki 8-10 helai daun.
Namun, kondisi tanaman induk harus diperhatikan. Pilihlah induk yang sehat, daun
dewasa yang segar dan kokoh atau daun muda tidak mengecil. Akarnya juga harus kuat
dengan kriteria berwarna putih, gemuk, dan tidak busuk. Sebelum melakukan
pemotongan pucuk, sebaiknya benamkan bagian batang lebih dalam ke tanah hingga 8-10
cm.
Frekuensi pemberian pupuk pun boleh ditingkatkan 2-3 minggu sebelum
pemotongan pucuk. Jika biasanya pemberian pupuk dilakukan 1 x seminggu, sebelum
pemotongan digandakan menjadi 2 x seminggu.

Cara melakukan pemotongan pucuk adalah sebagai berikut:

 Siapkan pisau dan alat pengorek


 Korek media untuk melihat kondisi akar (ingat kriteria akar yang kuat)
 Potong batang aglaonema dan sisakan satu daun pada bonggol tanaman induk,
yang dimaksudkan agar tanaman induk dapat berfotosintesis menghasilkan
makanan, sehingga tunas baru yang muncul nanti akan besar-besar.
 Pada bagian yang dipotong, baik pada bonggol yang tersisa juga pada
potongan pucuk, olesi antiseptic (betadine atau campuran pinang + sirih)
untuk menutup luka.
 Tanam potongan pucuk dalam media berupa campuran tanah sekam, pasir
malang, humus andam, dan pakis (rasio berturut-turut 1:5:2:2).
 Siram secara teratur, dan letakkan ditempat yang teduh
 Tunas baru akan muncul dalam waktu 1 bulan.
Anakan yang anda dapatkan dari hasil pemotongan pucuk belum tentu memiliki
akar. Ketika anda memindahkan anakan aglaonema yang belum memiliki akar yang kuat
maka gunakan metode bungkus plastic. Tanam anakan baru tersebut dalam pot,
kemudian membuat sungkup dari plastic bening.
Dengan demikian, kelembaban dalam sungkup tinggi (mencapai 80%), suhu tetap
stabil. Hal tersebut emmungkinkan terjadinya peningkatan laju metabolism sehingga akar
lebih cepat tumbuh.a kar akan muncul setelah 3 minggu disungkup dan siap dipindahkan
ke luar. Sungkup plastik being dan dapat juga diganti denagn tabung transparan dari
bahan plastic jika memungkinkan. Tabung plastik lebih daripada plastik bening bisa
karena tidak akan sobek.

B. Sarana dan Teknik Penanaman

Untuk membudidayakan tanaman Sri Rejeki Kami Menggunakan cara pertunasan


yaitu menanam anakan Sri Rejeki yang tumbuh dari induknya. Anakan ini
ditumbuhkambangkan di Polybag sampai siap untuk ditanam dalam pot.

a. Aspek Produk

 Jenis Produk

Produk yang akan diproduksi dan dijual dalam usaha ini adalah Tanaman Sri Rejeki
dalam bentuk bibit siap tanam.

 Jumlah Produk

Jumlah tanaman yang akan dibudidayakan dalam usaha ini sebanyak 60 tanaman.

 Bahan dan Perlengakapan yang digunakan

Bahan :

 Bibit tanaman Sri Rejeki


 Perlengkapan :
 Ember
 Kos Tangan
 Sungkup
 Polybag
 Paku

b. Proses Produksi

1. Penyediaan Media Tanam


Sri rejeki memiliki preferensi terhadap jenis tanah yang lembab tapi tidak becek.
Aglaonema umumnya ditanam dalam pot dengan media tanah sekam bakar. Namun,
Anda juga boleh mencoba media tanam yang lazim dipakai para pecinta sri rejeki di
Thailand, yaitu tanah sekam dicampur sedikit kompos daun dan tambahan choco chips.
Umumnya media yang digunakan terdiri dari komposisi sekam, tanah lempung,
dan pasir malang dengan rasio perbandingan 2:2:1. Jika bibit Aglaonema yang Anda
miliki masih sangat muda, maka tanamlah bibit tersebut dalam media tanah campuran
sekam bakar, pasir malang, cocopeat, dan dolomite (rasio perbandingan 70:12,5:12,5:5).
Dolomite yang merupakan batuan pasir berfungsi sebagai penetralisir pH. Untuk siraman
pertama, cobalah campuran air dengan hormon, bakterisid, dan fungisid. Untuk siraman
selanjutnya, silahkan gunakan air biasa.

2. Teknik Penanaman

Alat yang Anda butuhkan dalam menanam sri rejeki adalah; sarung tangan karet,
gunting tanaman, pot, media tanah, dan pupuk. Sarung tangan karet dapat diganti dengan
plastik. Penggunaan sarung tangan cukup penting karena getah Aglaonema dapat saja
menyebabkan iritasi pada kulit sensitif. Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum
menanam Aglaonema tentu saja memilih bibit yang baik. Bibit sri rejeki yang baik
berupa tunas yang memiliki beberapa helai daun muda yang baru tumbuh. Pastikan
warna tunas daun tersebut hijau muda segar, bukan hijau muda yang layu. Jangan lupa
juga periksa kondisi perakaran bibit muda Anda.
Jika akar bibit terlalu berantakan, tidak apa untuk memotong/ merapikannya
dengan gunting tanaman. Langkah selanjutnya adalah membelah bibit menjadi empat
bagian agar Anda memiliki banyak Aglaonema. Langkah ini opsional, tidak wajib, tapi
jika Anda ingin melakukannya maka buat potongan membujur dari bagian batang ke arah
akar, membagi dua bibit Anda. Kemudian, belah lagi tiap potongan sebelumnya
sehingga Anda mendapatkan 4 belahan bibit.
Setiap belahan harus memiliki bagian batang dan bonggol yang seimbang. Isi pot
yang telah Anda sediakan dengan media dan pupuk dengan rasio 3:1, campur rata.
Benamkan bibit Anda hingga hanya sedikit pucuk yang terlihat mencuat di permukaan
tanah. Siram bibit dengan air, hingga air mengalir dari lubang-lubag di bawah pot Anda.
Pada minggu-minggu pertama, letakkan pot-pot tersebut di dalam rumah pada tempat
yang teduh, misalnya pada ambang jendela.

3. Teknik Pemeliharaan

Tanaman sri rejeki harus dirawat dengan baik dengan penyiraman teratur pagi dan
sore. Tanahnya tidak boleh dibiarkan terlalu lembap ataupun mengering.
4. Deskripsi Usaha
Jenis usaha yang akan kami lakukan bergerak dibidang budidaya. Dalam hal ini
yang kami budidayakan adalah tanaman sri rejeki, yang kami lakukan dengan beberapa
cara misalnya stek. Kami memilih membudidayakan tanaman karena lebih mudah dan
manfaat yang di hasilkannya pun besar. Serta di kalangan pelajar seperti kami, masih
terbilang cukup murah dan tidak membutuhkan biaya besar dalam proses budidaya
awalnya.
BAB III

ASPEK PEMASARAN

A. Segmen Pasar

Tanaman hias segmen pasarnya sangat luas, karena hampir semua rumah memerlukan
keindahan yang bisa didapat dari tanaman hias. Sedangkan jenis tanaman hias sri rejeki
cenderung banyak diminati masyarakat karena keindahannya disamping juga manfaatnya.

B. Strategi Pemasaran

Dalam menyukseskan usaha Tanaman hias ini, ada beberapa strategi yang kami
gunakan, yaitu :

 Menetapkan harga yang relatif murah


 Menyediakan tanaman yang subur dan sehat
 Tempat penjualan strategis
 Memberikan Potongan harga kepada konsumen yang membeli dengan jumlah
yang banyak.

C. Penetapan Harga Jual

Harga Jual tanaman sri rejeki di pasaran sekitar Rp 40.000,-/bibit, Namun untuk menarik
konsumen maka kami menetapkan harga jual sebesar Rp 30.000,-/bibit.

D. Analisis Usaha

Biaya merupakan sejumlah pengorbanan yang harus dikeluarkan untuk memperoleh tanaman
sri rejeki siap tanam. Biaya yang diperlukan oleh usaha ini yaitu biaya investasi, biaya tetap,
dan biaya tidak tetap.

1. Biaya Investasi

Paku Rp 5.000,-
Sekop tanah Rp 25.000,-
Ember Rp 15.000,-
Kos Tangan 5 pasang Rp 25.000,-
Total Rp 70.000,-
2. Biaya Tetap

Penyusutan pertahun +10% Rp 8.000,-


Transportasi Rp 10.000,-
Total Rp 18.000,-

3. Biaya Tidak Tetap

Anakan bunga 10.000,- x 60 Rp 600.000,-


Polybag 1 Pack Rp 10.000,-
Label Rp 5.000,-
Sekam Rp 10.000,-
Perangsang akar Rp 5.000,-
Tanah Subur Rp 10.000,-
Total Rp 640.000,-
Dengan demikian, total biaya produksi dengan cara anakan dapat dhitung sebagai
berikut :
Total biaya produksi = biaya tetap + biaya tidak tetap
= Rp 18.000,- + Rp 640.000,-
= Rp 658.000,-

4. Pendapatan dan Keuntungan

Pendapatan :
1 tanaman seharga Rp 30.000,-
60 x Rp 30.000,- = Rp 1.800.000,-
Total Keuntungan
Keuntungan = Pendapatan-Total biaya produksi
= Rp 1.800.00,00-Rp 658.000,00
= Rp 1.142.000,-
BAB IV
PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat, sebagai acuan dan kerangka dasar demi memperlancar usaha
tanaman hias Seri Rejeki dan lainnya untuk mendukung usaha tersebut. Atas perhatian dan
partisipasinya kami ucapkann terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai