Oleh :
Kelompok 5 / X MIPA 2
Vita Istiqomah
Yasmin Salimah
SMAN 91 JAKARTA
Jl. Lembah Lontar, RT.12/RW.4, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta
0
KISI KISI
BAB I
Pendahuluan …………………………………………………………. 2
a. Tujuan ….………………..……………………………………………………. 2
b. Dasar Teori …………..……………………………………………………… 2
c. Manfaat dan Kegunaaan …………………………………………….. 2
BAB II
membudidayakan tanaman melati
a. Cara Memperbanyak Tanaman Melati……………………… 3
Langkah-langkah ………………………………………………. 3
Pemeliharaan Bibit Stek ……………………………………….. 4
b. Pemeliharaan Melati Dewasa………………………………….. 4
Pemupukan
Pengairan
Penjarangan
Pembubuan
Penyulaman
Pembasmian hama dan penyakit
BAB III
Analisa Biaya Budidaya Melati
a. Tujuan …………………………………………………………………. 9
b. Identifikasi Sumber Daya …………………………………….. 9
c. Analisa Biaya Produksi ………………………………………… 10
d. Menentukan Harga
Harga Pokok ………………………………………………. 11
Harga Jual …………………………………………………… 11
BAB IV
Penutup …………………………………………………………………………... 12
BAB V
Daftar pustaka …………………………………………………………………. 13
1
BAB I
Pendahuluan
A. Tujuan
Mengetahui Cara Budidaya Tanaman Hias Melati
B. Dasar Teori
Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak
yang hidup menahun. Melati merupakan genus dari semak dan tanaman
merambat dalam keluarga zaitun (Oleaceae). Terdiri dari sekitar 200 spesies
tumbuhan asli daerah beriklim tropis dan hangat dari Eurasia, Australasia dan
Oseania, melati secara luas dibudidayakan untuk aroma khas bunganya yang
harum.
Di Indonesia, salah satu jenis melati telah dipilih menjadi "puspa bangsa"
atau bunga simbol nasionalyaitu melati putih (Jasminum sambac), karena bunga
ini melambangkan kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai
tradisi dari banyak suku di negara ini. Bunga ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari hiasan rambut pengantin perempuan dalam upacara
perkawinan berbagai suku di Indonesia, terutama suku Jawa dan Sunda.
Jenis lain yang juga populer adalah melati gambir (J. officinale).
Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara.
Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu atau Riwat (Aceh),
Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak), Manduru (Menado), dan masih
banyak lagi nama-nama daerah untuk Melati.
2
BAB II
Budidaya Tanaman Melati
b. Langkah-langkah
1. Carilah Tanaman Melati dewasa yang sudah pernah berbunga, sehat dan
cukup tua.
2. Siapkan media tanam dan masukan kedalam beberapa polybag kecil
setinggi dua hingga tiga centimeter, pastikan tanah dalam keadaan
lembab.
3. Pilih beberapa cabang dari tanaman tersebut yang cukup tua dan kuat.
(ciri-ciri ; berkayu, susah untuk ditekuk)
4. Potong cabang secara diagonal sekitar 12 hingga 15 cm dari ujung
tangkai.
5. Tancapkan potonga cabang melati, buang bunga, dan daun-daun
ditangkainya untuk mengurangi penguapan. Tetapi sisakan satu atau dua
helai daun untuk menghindari pembusukan.
6. Tinggikan ketinggian tanah disekitar hasil stek setinggi lima centimeter
tetapi jangan terlalu padat.
7. Tancapkan beberapa batang ranting kering disekitar hasil stek untuk
menyangga bakal tanaman tersebut.
8. Berikan cipratan-cipratan air pada tanah.
3
9. Daun-daun baru dan akar akan muncul dua hingga tiga minggu kemudian.
Dan dapat dipindahkan ke pot ukuran kecil.
PEMUPUKAN RUTIN
Memberikan nutrisi tambahan secara berkala untuk meningkatkan
kualitas pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Contoh pupuk yang digunakan
untuk memberi nutrisi kepada Bunga Melati adalah pupuk NPK yang seimbang
dengan takaran. Tidak dianjurkan menggunakan pupuk urea karena hanya
merangsang lebatnya daun, tetapi tidak merangsang pertumbuhan bunga.
4
PENGAIRAN
Melati menyukai air yang cukup, tetapi drainase yang baik. Siramlah
Melati setiap pagi dan sore secukupnya. Pastikan setelah penyiraman, Melati
dibiarkan terkena cahaya matahari langsung untuk fotosintesis dan
memperbanyak penguapan.
PENJARANGAN
Penjarangan adalah kegiatan mengurangi tumbuhan dalam satu tempat
agar dapat memberi ruang tumbuh bagi tanaman yang tersisa. Pada kegiatan
ini, dapat juga dilakukan penyetekan lanjutan untuk melati dewasa yang sudah
cukup tua.
PENYIANGAN
Penyiangan adalah kegiatan mencabuti gulma dan tanaman liar yang
tumbuh disekitar pohon mawar untuk memberi ruang untuk melati tumbuh
serta menjaga keasaman tanah di dalam pot.
PEMBUBUAN
Pembubuan merupakan kegiatan menambah media tanah pada pangkal
pohon agar akar dapat tumbuh lebih luas dam menegakkan tanaman.
Pembubuan harus dilakukan setiap akar tumbuhan terlihat, karena setiap
penyiraman, permukaan tanah uyang terletak di paling atas terkikis.
PENGGEMBURAN
Kegiatan penggemburan tanah berfungsi untuk menggemburkan,
melancarkan drainase dan memberi ruang untuk udara masuk kedalam tanah.
Penggemburan dilakukan setiap kali tanah terasa terlalu padat dan datar.
5
Memangkas atau memotong bagian terserang hama tersebut.
Melakukan penyemprotan dengan insektisida decis 2.5 ec, dan perfekthion 400
ec.
Penggerek Bunga ( Hendecasis duplifascials )
Gejala : menyerang bunga hingga berguguran, gagal bermerakan hingga bunga
terjadi perubahan warna dan mati.
Pengendalian :
Melakukan sanitasi dengan baik kebun atau lahan dengan maksimal.
Menyemprot tanaman terserang dengan insektisida decis 2.5 ec dan cascade
50 ec.
Thrips ( thrips sp )
Gejala : menyerang daun muda dan tua hingga menguning serta daun terdapat
bercak berwarna kehitaman.
Pengendalian :
Melakukan sanitasi kebun dengan maksimal.
Menyemprot tanaman terserang dengan insektisida mesurol 50 wp dan
pegasus 500 sc.
6
Hama lainnya
Hama lainnya berupa kutuh putih,kutu tempurung dan lainnya menyerang
pada daun, batang dan bunga hingga tanaman akan mengakibatkan penurunan
produksi secara drastis. Pengendalian melakukan penyemprotan insektisida
mangkus decis dan perfekshion sesuai dengan dosis.
7
Gejala : permukaan daun akan terdapat bercak berwarna kemerahan dan
berbulu, serta daun akan terjadi perubahan warna menjadi kekuningan dan
berkarat.
Antraknosa
Penyebab : jamur colletetrichum gloesporides
Gejala : permukaan daun akan terdapat bintik-bintik kecil berwarna kecokltan
hingga kehitaman. Serta tanaman akan mudah layu dan juga akan mengakibatkan
kematian pada tanaman.
Penyakit lainnya
Penyakit lainnya berupa busuk bunga, bintil akar, virus kerdil, belang daun dan
juga lainnya yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman
bunga melati.
Namun, untuk pengendalian penyakit tanaman bunga melati ini biasanya
melakukan pemupukan dengan teratur, sanitasi atau penyiangan tanaman liar di
sekitar dengan baik, menggunakan bibita tau benih tahan terhadap penyakit dan
juga bisa melakukan penyemprotan dengan fungisida atau bakterisida sesuai
petunjuk dan dosis yang telah di tentukan.
8
BAB III
Analisa Biaya Budidaya Bunga Melati
A. Tujuan
Untuk mengetahui biaya budidaya Bunga Melati, termasuk biaya
produksi, harga pokok dan harga jual.
9
C. Analisa Biaya Produksi
Tabel Biaya Sumber Daya
Sumber Daya Jenis Jumlah Harga satuan Total harga
10
Tabel Biaya Tetap/bulan
item biaya satuan Jumlah Total harga
Harga Jual
Melati terjual di pasaran seharga Rp 22.000
Harga pokok produksi melati seharga Rp 18.000.
Tetapkan harga diatas harga pokok produksi, namun dibawah harga pasaran,
agar ketika sampai ke tangan konsumen, diharapkan, harga melati sesuai
dengan harga pasaran.
Maka, harga jual = Rp 19.000 – Rp 21.000.
11
BAB IV
Penutup
12
BAB V
Daftar Pustaka
Werdhaningsih, Hendriana. Prakarya dan
Kewirausahawan. Pusat Kurikulum dan pembukuan,
Balitbang, Kemdikbud. 2016.
Catatan Yasmin Salimah, Siswi SMA 91 Jakarta, X MIPA 2
absen 35
13