Anda di halaman 1dari 14

BUDIDAYA TANAMAN HIAS MELATI

Oleh :
Kelompok 5 / X MIPA 2
Vita Istiqomah
Yasmin Salimah

Jakarta, 9 Desember 2018

SMAN 91 JAKARTA
Jl. Lembah Lontar, RT.12/RW.4, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Kota Jakarta Timur,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta

0
KISI KISI

BAB I
Pendahuluan …………………………………………………………. 2
a. Tujuan ….………………..……………………………………………………. 2
b. Dasar Teori …………..……………………………………………………… 2
c. Manfaat dan Kegunaaan …………………………………………….. 2

BAB II
membudidayakan tanaman melati
a. Cara Memperbanyak Tanaman Melati……………………… 3
 Langkah-langkah ………………………………………………. 3
 Pemeliharaan Bibit Stek ……………………………………….. 4
b. Pemeliharaan Melati Dewasa………………………………….. 4
 Pemupukan
 Pengairan
 Penjarangan
 Pembubuan
 Penyulaman
 Pembasmian hama dan penyakit
BAB III
Analisa Biaya Budidaya Melati
a. Tujuan …………………………………………………………………. 9
b. Identifikasi Sumber Daya …………………………………….. 9
c. Analisa Biaya Produksi ………………………………………… 10
d. Menentukan Harga
 Harga Pokok ………………………………………………. 11
 Harga Jual …………………………………………………… 11

BAB IV
Penutup …………………………………………………………………………... 12

BAB V
Daftar pustaka …………………………………………………………………. 13

1
BAB I
Pendahuluan

A. Tujuan
Mengetahui Cara Budidaya Tanaman Hias Melati

B. Dasar Teori
Melati merupakan tanaman bunga hias berupa perdu berbatang tegak
yang hidup menahun. Melati merupakan genus dari semak dan tanaman
merambat dalam keluarga zaitun (Oleaceae). Terdiri dari sekitar 200 spesies
tumbuhan asli daerah beriklim tropis dan hangat dari Eurasia, Australasia dan
Oseania, melati secara luas dibudidayakan untuk aroma khas bunganya yang
harum.
Di Indonesia, salah satu jenis melati telah dipilih menjadi "puspa bangsa"
atau bunga simbol nasionalyaitu melati putih (Jasminum sambac), karena bunga
ini melambangkan kesucian dan kemurnian, serta dikaitkan dengan berbagai
tradisi dari banyak suku di negara ini. Bunga ini merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari hiasan rambut pengantin perempuan dalam upacara
perkawinan berbagai suku di Indonesia, terutama suku Jawa dan Sunda.
Jenis lain yang juga populer adalah melati gambir (J. officinale).
Di Indonesia nama melati dikenal oleh masyarakat di seluruh wilayah Nusantara.
Nama-nama daerah untuk melati adalah Menuh (Bali), Meulu atau Riwat (Aceh),
Menyuru (Banda), Melur (Gayo dan Batak), Manduru (Menado), dan masih
banyak lagi nama-nama daerah untuk Melati.

C. Manfaat dan Kegunaan


Bunga melati bermanfaat untuk bunga tabur, bahan industri minyak
wangi, kosmetika, parfum, farmasi, penghias rangkaian bunga dan bahan
campuran atau pengharum teh, seperti teh melati yang populer di Indonesia.
Tapal daun-daun dari beberapa jenis melati dipakai untuk mengobati bisul dan
sakit kulit. Daun-daun ini juga digunakan sebagai obat kumur untuk
mengobati seriawan dan pembengkakan gusi. Air rendaman bunga yang telah
bermalam digunakan sebagai penyegar untuk mencuci muka.
Ekstrak akar beberapa jenis melati dimanfaatkan sebagai penurun demam.
Rebusan akar melati atau rendaman bunganya dipakai untuk mengatasi radang
tenggorokan juga asthma. Beberapa jenis melati juga ditanam sebagai penghias
taman.

2
BAB II
Budidaya Tanaman Melati

A. Perbanyakan Tanaman Melati


Perbanyakan merupakan salah satu aspek vital dalam pengembangan
tanaman melati, karena produksi dan kualitas produk yang baik dan optimal
ditentukan oleh kualitas bibit.Tanaman melati pada umumnya dapat
diperbanyak melalui biji, setek, cangkok dan rundukan. Namun, secara
komersial melati diperbanyak dengan setek karena paling mudah dan praktis.

B. Langkah-langkah Stek Melati


a. Alat dan bahan
 Tanaman Melati Dewasa (sudah berbunga dan sehat)
 Media Tanam (campuran tanah, arang sekam, dan pupuk kompos)
 Polybag Kecil
 Ranting-ranting kecil yang kuat
 Pisau bersih

b. Langkah-langkah
1. Carilah Tanaman Melati dewasa yang sudah pernah berbunga, sehat dan
cukup tua.
2. Siapkan media tanam dan masukan kedalam beberapa polybag kecil
setinggi dua hingga tiga centimeter, pastikan tanah dalam keadaan
lembab.
3. Pilih beberapa cabang dari tanaman tersebut yang cukup tua dan kuat.
(ciri-ciri ; berkayu, susah untuk ditekuk)
4. Potong cabang secara diagonal sekitar 12 hingga 15 cm dari ujung
tangkai.
5. Tancapkan potonga cabang melati, buang bunga, dan daun-daun
ditangkainya untuk mengurangi penguapan. Tetapi sisakan satu atau dua
helai daun untuk menghindari pembusukan.
6. Tinggikan ketinggian tanah disekitar hasil stek setinggi lima centimeter
tetapi jangan terlalu padat.
7. Tancapkan beberapa batang ranting kering disekitar hasil stek untuk
menyangga bakal tanaman tersebut.
8. Berikan cipratan-cipratan air pada tanah.

3
9. Daun-daun baru dan akar akan muncul dua hingga tiga minggu kemudian.
Dan dapat dipindahkan ke pot ukuran kecil.

c. Pemeliharaan hasil Stek


Dikarenakan hasil stek melati baru berupa cabang yang ditanam kembali,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan :
 Jangan siram hasil stek terlalu banyak, karena dapat menyebabkan
kebusukan.
 Berilah pengairan dengan cara menyiprati tanah atau dengan disemprot
air bertekanan rendah.
 Jangan terus hasil stek dibawah sinar matahari langsung karena dapat
menyebabkan kekeringan. Jangan sampai terkena hujan.
 Taruhlah hasil stek di tempat teduh, tetapi cukup cahaya matahari.
 Karena tanaman masih kecil, pemberian pestisida dan pupuk belum
dianjurkan.
 Banyak tumbuhan lain yang membutuhkan perangsang akar untuk
tumbuh lebih cepat seperti mawar yang menggunakan bawang merah.
Tetapi, melati dapat dengan cepat menumbuhkan akarnya kembali meski
tidak memakai perangsang.

C. Pemeliharaan Melati Dewasa


Walaupu melati dewasa merupakan tanaman yang kuat, kita juga perlu
memelihara tanamannya agar tetap hidup dan kualitasnya meningkat.
Pemeliharaan meliputi :
 Pemupukan rutin
 Pengairan
 Penjarangan
 Pembubuan
 Penggemburan
 Pembasmian hama dan penyakit

PEMUPUKAN RUTIN
Memberikan nutrisi tambahan secara berkala untuk meningkatkan
kualitas pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Contoh pupuk yang digunakan
untuk memberi nutrisi kepada Bunga Melati adalah pupuk NPK yang seimbang
dengan takaran. Tidak dianjurkan menggunakan pupuk urea karena hanya
merangsang lebatnya daun, tetapi tidak merangsang pertumbuhan bunga.

4
PENGAIRAN
Melati menyukai air yang cukup, tetapi drainase yang baik. Siramlah
Melati setiap pagi dan sore secukupnya. Pastikan setelah penyiraman, Melati
dibiarkan terkena cahaya matahari langsung untuk fotosintesis dan
memperbanyak penguapan.

PENJARANGAN
Penjarangan adalah kegiatan mengurangi tumbuhan dalam satu tempat
agar dapat memberi ruang tumbuh bagi tanaman yang tersisa. Pada kegiatan
ini, dapat juga dilakukan penyetekan lanjutan untuk melati dewasa yang sudah
cukup tua.

PENYIANGAN
Penyiangan adalah kegiatan mencabuti gulma dan tanaman liar yang
tumbuh disekitar pohon mawar untuk memberi ruang untuk melati tumbuh
serta menjaga keasaman tanah di dalam pot.

PEMBUBUAN
Pembubuan merupakan kegiatan menambah media tanah pada pangkal
pohon agar akar dapat tumbuh lebih luas dam menegakkan tanaman.
Pembubuan harus dilakukan setiap akar tumbuhan terlihat, karena setiap
penyiraman, permukaan tanah uyang terletak di paling atas terkikis.

PENGGEMBURAN
Kegiatan penggemburan tanah berfungsi untuk menggemburkan,
melancarkan drainase dan memberi ruang untuk udara masuk kedalam tanah.
Penggemburan dilakukan setiap kali tanah terasa terlalu padat dan datar.

PENCEGAHAN DARI HAMA DAN PENYAKIT


Hama dan penyakit pada bunga melati dapat sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan kesehatan melati. Bahkan, produktivitas dapat sangat
menurun dan dapat menyebabkan tanaman mati bila tidak dicegah dan diobati.

HAMA PADA MELATI


Ulat Palpita ( Palpita unionalis Hubn )
Gejala : menyerang daun muda dan tua hinga abnormal atau berlubang- lubang
tidak beraturan.
Pengendalian :

5
 Memangkas atau memotong bagian terserang hama tersebut.
 Melakukan penyemprotan dengan insektisida decis 2.5 ec, dan perfekthion 400
ec.
Penggerek Bunga ( Hendecasis duplifascials )
Gejala : menyerang bunga hingga berguguran, gagal bermerakan hingga bunga
terjadi perubahan warna dan mati.
Pengendalian :
 Melakukan sanitasi dengan baik kebun atau lahan dengan maksimal.
 Menyemprot tanaman terserang dengan insektisida decis 2.5 ec dan cascade
50 ec.

Thrips ( thrips sp )
Gejala : menyerang daun muda dan tua hingga menguning serta daun terdapat
bercak berwarna kehitaman.
Pengendalian :
 Melakukan sanitasi kebun dengan maksimal.
 Menyemprot tanaman terserang dengan insektisida mesurol 50 wp dan
pegasus 500 sc.

Sisik Peudocuccus ( Psuedococcus longispinus )


Gejala : mennghisap cairan tanaman hingga mengeluarkan getah atau cairan
madu terdapat pada batang dan cabang tanaman.
Pengendalian :
 Memotong atau memangkas bagian terserang hama.
 Menyemprot dengan insekstida bassa 500 ec atau nogos 50 ec.

Ulat Nausinoe ( nausinoe geometralis )


Gejala : menyerang daun muda dan tua hingga dun tidak beraturan, serta akan
terdapat lubang – lubang pada daun.
Pengendalian :
 Memotong atau memangkas bagian terserang hama.
 Menyemprot dengan insekstida bassa 500 ec atau nogos 50 ec.

6
Hama lainnya
Hama lainnya berupa kutuh putih,kutu tempurung dan lainnya menyerang
pada daun, batang dan bunga hingga tanaman akan mengakibatkan penurunan
produksi secara drastis. Pengendalian melakukan penyemprotan insektisida
mangkus decis dan perfekshion sesuai dengan dosis.

PENYAKIT PADA BUNGA MELATI


Hawar Daun
Penyebab : Jamur Rhizcotanua solani Khun
Gejala : menyerang pada daun muda dan tua hingga mengguning dan juga kering.
Hawar Benang ( Therad blight )
Penyebab : jamur Marasmiellus scandens Mass
Gejala : menyerang pada bagian batang, dan cabang hingga batang tersebut akan
memiliki bercak kecoklatan hingga kehitaman. Sehingga tanaman akan layu dan
mati.
Hawar Bunga ( Flower blight )
Penyebab : jamur Curvularia sp, Fusarium sp, dan Phoma sp.
Gejala : bunga akan mudah membusuk, dan terjadi perubahan warna coklat
mudah hingga kehitaman serta bunga akan mudah berguguran.
Jamur Kupas
Penyebab : jamur Capnodium salmonicolor.
Gejala : menyerang pada batang dan cabang tanaman bunga, batang akan
mengeluarkan jamur berwarna keputihan hingga kecoklatan. Serta tanaman akan
layu dan juga akan cepat mati.
Bercak Daun
Penyebab : jamur pestaloita sp.
Gejala : permukaan daun muda dan tua akan terdapat bercak berwarna
kecoklatan hingga kehitaman.
Karat Daun
Penyebab : hewan parasite Cephaleuros virescens kunze

7
Gejala : permukaan daun akan terdapat bercak berwarna kemerahan dan
berbulu, serta daun akan terjadi perubahan warna menjadi kekuningan dan
berkarat.
Antraknosa
Penyebab : jamur colletetrichum gloesporides
Gejala : permukaan daun akan terdapat bintik-bintik kecil berwarna kecokltan
hingga kehitaman. Serta tanaman akan mudah layu dan juga akan mengakibatkan
kematian pada tanaman.
Penyakit lainnya
Penyakit lainnya berupa busuk bunga, bintil akar, virus kerdil, belang daun dan
juga lainnya yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman
bunga melati.
Namun, untuk pengendalian penyakit tanaman bunga melati ini biasanya
melakukan pemupukan dengan teratur, sanitasi atau penyiangan tanaman liar di
sekitar dengan baik, menggunakan bibita tau benih tahan terhadap penyakit dan
juga bisa melakukan penyemprotan dengan fungisida atau bakterisida sesuai
petunjuk dan dosis yang telah di tentukan.

8
BAB III
Analisa Biaya Budidaya Bunga Melati
A. Tujuan
Untuk mengetahui biaya budidaya Bunga Melati, termasuk biaya
produksi, harga pokok dan harga jual.

B. Indentifikasi Sumber Daya


Pada budidaya Tumbuhan Melati dengan cara pembibitan, sumber daya
yang dibutuhkan antara lain :
 Bibit
Nama varietas : Jasminum sambac
Isi bibit : 50 tanaman
Harga : Rp 150.000,-
Ukuran tumbuhan dewasa : 40 cm
 Media Tanam
Dibutuhkan tepat 10 kg media tanam yang terdiri dari satu bagian tanah,
satu bagian humus dan 3 bagian arang sekam.
 Pupuk
Jenis NPK untuk menutrisi
 Pot
Ukuran kecil diameter 10 cm

9
C. Analisa Biaya Produksi
Tabel Biaya Sumber Daya
Sumber Daya Jenis Jumlah Harga satuan Total harga

Bibit Bunga Melati 50 bibit Rp 3.000 Rp 150.000

Media Tanam Tanah 2 kg Rp 2.500 Rp 5.000

Humus 2 kg Rp 2.500 Rp 5.000

Arang Sekam 6 kg Rp 2.500 Rp 15.000

Pupuk NPK 1 botol Rp 25.000 Rp 25.000

Wadah Pot diameter 10 50 pot Rp 1.000 Rp 50.000


cm

Total biaya Rp 250.000

Tabel Biaya Investasi


item Harga satuan Jumlah Total harga

Penyiram Rp 25.000 2 buah Rp 50.000


tanaman

Penyemprot Rp 100.000 1 alat Rp 100.000


pupuk

Atap peneduh Rp 50.000 2 Rp 100.000


2x2 meter

Total biaya investasi Rp 250.000

10
Tabel Biaya Tetap/bulan
item biaya satuan Jumlah Total harga

Tenaga kerja Rp 50.000 1 orang Rp 50.000

Listrik dan pompa Rp 100.000 Rp 100.000


air

Penyusutan alat Rp 50.000 Rp 50.000

Total biaya tetap Rp 200.000

Total biaya produksi selama 2 bulan


Biaya sumber daya : Rp 250.000
Biaya Investasi : Rp 250.000
Biaya Tetap x2 bulan : Rp 400.000
_______________________________ +
Biaya Produksi 3 bulan : Rp 900.000

Harga Pokok Produksi


Total biaya produksi / jumlah hasil produksi
Rp 900.000 / 50 = 18.000 setiap produk

Harga Jual
Melati terjual di pasaran seharga Rp 22.000
Harga pokok produksi melati seharga Rp 18.000.
Tetapkan harga diatas harga pokok produksi, namun dibawah harga pasaran,
agar ketika sampai ke tangan konsumen, diharapkan, harga melati sesuai
dengan harga pasaran.
Maka, harga jual = Rp 19.000 – Rp 21.000.

11
BAB IV
Penutup

Materi di dalam Makalah Budidaya Bunga Melati ini saya susun


dengan bersumber kepada sumber materi lainnya, seperti berbagai
websites dalam internet maupun berbagai buku. Tujuan utama
pembuatan makalah ini adalah untuk menjalankan amanah dari Ibu
Imelda Siregar, sebagai Guru Prakarya dan Kewirausahaan di kelas X
MIPA 2.
Menyadari banyak sekali kekurangan yang terdapat pada
makalah ini, saya ucapkan mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian yang bisa saya sampaikan, wassalamu’alaikum wr. wb.

12
BAB V
Daftar Pustaka
 Werdhaningsih, Hendriana. Prakarya dan
Kewirausahawan. Pusat Kurikulum dan pembukuan,
Balitbang, Kemdikbud. 2016.
 Catatan Yasmin Salimah, Siswi SMA 91 Jakarta, X MIPA 2
absen 35

13

Anda mungkin juga menyukai