Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TERSTRUKTUR

BUDIDAYA TANAMAN HIAS DAN OBAT

MAKALAH BUDIDAYA TANAMAN TAPAK DARA

Oleh :
Aldi Mutoriq (A1D017123)
Widiyanto (A1D017127)
Malik Priambada (A1D017

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2019
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bunga Tapak dara merupakan tanaman hias yang berasal dari madagaskar,
tetapi tanaman ini sudah menyebar ke banyak daerah tropis lainnya.
Entah kenapa bunga yang satu ini dinamakan tapak dara. Bunganya yang indah ini
dikenal juga mengandung banyak khasiat bagi kesehatan. Pada akar, batang, daun dan
biji bunga tapak dara mempunyai kandungan alkaloid yang bersifat antikanker.Nama
ilmiah tanaman hias bunga ini yaitu Catharanthus roseus (L.) Don. Di Indonesia
tumbuhan hias pekarangan ini dikenal dengan beragam nama, seperti pada disebut
sindapor (Sulawesi), kembang tembaga (bahasa Sunda), dan kembang tapak dårå
(bahasa Jawa). Orang Malaysia mengenalnya pula sebagai kemunting cina, pokok
rumput jalang, pokok kembang sari cina, atau pokok ros pantai.Di Filipina bunga
ini diketahui sebagai tsitsirika, di Vietnam sebagai hoa hai dang, di Cina diketahui
sebagai chang chun hua, di Inggris sebagai rose periwinkle, dan di Belanda sebagai
soldaten bloem.
Tapak Dara dapat tumbuh di dataran rendah sampai dataran tinggi dengan
ketinggian 800 mdpl, menyukai tempat yang terbuka namun juga dapat tumbuh pada
tempat yang ternaungi. Tanaman ini memiliki banyak cabang, dengan tinggi berkisar
antara 0,2 – 1 m, sehingga tanaman ini cocok digunakan sebagai tanaman hias sekaligus
tanaman obat.
Bunga tapak dara menyukai tempat tumbuh yang terbuka, tetapi tak tutup
kemungkinan bisa tumbuh di tempat yang agak terlindung juga. Habitus perdu tumbuh
menyamping. Tinggi tanaman hias bunga tapak dara bisa mencapai ketinggian 0, 2
meter. Daunnya berbentuk bulat telur, berwarna hijau, tersusun menyirip berselingan.
Panjang daun sekitar 2-6 cm, lebar 1-3 cm, dan tangkai daunnya sangat pendek. Batang
dan daunnya mempunyai kandungan lateks berwarna putih. Bunganya aksial (terlihat
dari ketiak daun). Kelopak bunga kecil, berbentuk paku. Mahkota bunga berbentuk
terompet, ujungnya melebar, berwarna putih, biru, merah jambu atau ungu tergantung
kultivarnya. Buahnya berbentuk gilig (silinder), ujung lancip, mempunyai rambut,
panjang sekitar 1, 5 – 2, 5 cm, dan memiliki banyak biji.
Di Indonesia tanaman ini belum banyak dibudidayakan, walaupun telah lama
diketahui dapat digunakan sebagai obat herbal. Kandungan vincristine dan vinblastine
yang akhir-akhir ini telah diketahui sebagai obat kanker sangatlah membuka puluang
bagi petani untuk membudidayakan tanaman tapak dara ini. Tanaman yang hanya dapat
menghasilkan jumlah bahan kimia ini dalam jumlah yang kecil (0.001– 0.0003%,
Uniyal et al., 2001) dengan harganya sangat mahal, mengisyaratkan bahwa untuk
menghasilkan jumlah vincristine dan vinblastine yang banyak maka diperlukan jumlah
tanaman yang banyak pula. Oleh karena itu, membuka peluang yang sangat luas bagi
petani untuk membudidayakan tanaman ini.
Bali yang telah banyak dikenal dengan pariwisaanya, juga berpeluang besar
untuk mengembangkan tanaman tapak dara ini. Disamping dapat digunakan sebagai
tanaman hias, produksi masal untuk bahan baku obat herbal juga masih
memungkinkan. Untuk mendapatkan hasil yang baik penelitian telah dilakukan untuk
mengetahui pengaruh air dan nutrisi dalam tanah terhadap pertumbuhan tanaman tapak
dara pada ketinggian tempat yang berbeda. Pengetahuan tentang pertumbuhan tanaman
menjadi penting karena, seperti yang telah dipaparkan di atas bahwa dengan
pertumbuhan tanaman yang optimal diharapkan dapat menghasilkan daun yang
maximal sehingga kadar bahan kimia aktif yang dihasilkan oleh tanaman yang
diekstrak dari daunnya dapat ditingkatkan.

B. Tujuan

Mengetahui proses budidaya tanaman tapak dara


II. ISI

I. PEMBIBITAN TANAMAN TAPAK DARA (PERIWINKLE)

Pembibitan yang baik satu tanaman yang akan dibudidayakan sangatlah


menentukan kualitas bibit yang digunakan, dan selanjutnya akan menentukan kualitas
tanaman yang akan dihasilkan. Untuk mendapatkan bibit tanaman tapak dara yang baik
ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan seperti yang dijabarkan di bawah ini.
1.1. Persiapan bibit/biji Tanaman Tapak Dara
Pada tahapan ini beberapa alat dan bahan perlu dipersiapkan. Alat-alat dan bahan-
bahan
yang diperlukan pada tahap persiapan ini adalah:
1. Biji tanaman tapak dara
2. Air untuk menyeleksi biji
3. Ember kecil untuk menyeleksi biji
4. Bambu untuk pembatas
5. Gelas plastik untuk menanam
6. Tempat/lahan pembibitan
1.2. Pembibitan Tanaman Tapak Dara
Bahan dan alat yang diperlukan pada tahap pembibitan ini adalah:
1. Kompos dan pupuk kandang
2. Kantong plastik/polybag
3. Bibit tanaman periwinkle
4. Sekam untuk media pembibitan
5. Selang untuk menyiram
6. Lahan tempat pembibitan

1.3. Cara Pemilihan Biji Tanaman Tapak Dara


Buah yang mengandung biji yang baik untuk dijadikan bibit adalah buah yang
sudah tua berwarna kekuningan. Buah ini dapat dipanen langsung dari tanaman tapak
dara. Namun, buah yang dihasilkan oleh tanaman tapak dara sangat mudah luruh,
sehingga untuk pemilihan biji yang baik juga dapat dilakukan dengan mengambil buah
yang telah luruh dari tanaman yang jatuh disekitar tanaman tersebut. Buah tanaman
tapak dara ini relatif mudah untuk dikenali dengan bentuk buah yang lonjong
memanjang dan tumbuh berpasangan pada batangnya (Gambar. 2). Biji yang baik yang
didapat dari buah tanaman ini dapat dipilih dengan memasukkan buah yang sudah
terkumpul pada satu wadah/ember kecil yang telah diisi air. Biji yang baik adalah biji
yang tenggelam. Setelah pemilihan biji, biji tersebut haruslah dikering-udarakan,
kemudian ditanam atau disemaikan. Jika tidak dilakukan pembibitan langsung, biji
dapat disimpan pada tempat yang teduh dan lembab. Bentuk buah dan biji yang telah
dipanen dari tananam tapak dara dapat dilihat pada.

1.4. Cara Persemaian Tanaman Tapak Dara:


1. Pilihlah biji baik yang telah terpilih
2. Pada satu gelas plastik, masukkanlah kompos lebih kurang 2/5 dari volume gelas
3. Taruhlah 2-3 biji yang telah terpilih dalam gelas yang telah diisi kompos
4. Taburilah biji tersebut dengan seditkit kompos, cukup untuk menunuti biji yang
disemaikan
5. Siramlah dengan sedikit air, sehingga cukup lembab
6. Kumpulkan gelas-gelas tesebut pada satu lahan penyemaian
7. Batasilah kumpulan bibit tersebut dengan bambu atau bahan lain
8. Lahan penyemaian hendaknya cukup mendapat sinar matahari di pagi hari namun
mendapat daungan di siang hari
9. Biji yang telah disemaikan disiram setiap hari untuk mencegah dari kekeringan
10. Setelah lebih kurang 4 minggu bibit akan mulai tumbuh
11. Setelah berumur 2 bulan tanaman tersebut sudah siap untuk dipindahkan dalam
media pembibitan
12. Jika dalam satu gelas biji yang tumbuh lebih dari satu, maka pilihlah 1 bibit yang
paling baik pertumbuhannya, seperti tumbuh tegak dan subur

1.5. Cara Pembibitan Tanaman Tapak Dara


1. Sediakanlah kantong plastik hitam/polybags berukuran 1kg sebagai media
pembibitan
2. Kantong-kantong tersebut diisi sekam
3. Bibit yang telah tumbuh dan berumur lebih kurang 2 bulan dipindahkan pada
kantong plastik yang diisi dengan sekam
4. Bibit disiram setiap hari untuk menghindari kekeringan
5. Bibit dibiarkan tumbuh selama 4 minggu sebelum dipindahkan/ditanam di lapangan
6. Bibit yang telah tumbuh pada gelas plastik dapat juga diteruskan pemeliharaannya
sampai berumur lebih kurang 12 minggu sebelum ditanam dilapangan .Namun,
kemungkinan untuk tumbuh dilapangan lebih kecil dibandingkan dengan bibit yang
terlebihdahulu ditanam dengan media sekam.

II. PENANAMAN DAN PEMANENAN TANAMAN TAPAK DARA

(PERIWINKLE) DI LAPANGAN

Bibit tanaman tapak dara (periwinkle) yang telah berumur lebih kurang 12
minggu
telah siap untuk ditanam di lapangan. Sebelum penanaman lahan perlu dipersiapkan
terlebih dahulu sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik. Tanaman tapak dara akan
tumbuh baik pada lahan yang mendapatkan sinar matahari cukup/langsung, namun
tanaman ini juga dapat tumbuh dibawah naungan. Tanaman ini akan tumbuh baik jika
mendapat sinar matahari pagi yang cukup, namun mendapat naungan di siang hari.
Apabila tanaman ini kena langsung terik sinar matahari di siang hari, maka daunnya
akan menggulung atau layu.

2.1. Persiapan Penanaman Bibit Tapak Dara


Pada persiapan penanaman diperlukan beberapa peralatan dan bahan yang
harus dipersiapkan. Alat dan bahan tersebut adalah:
1. Cangkul untuk menggemburkan tanah
2. Sekop kecil untuk membuat lubang
3. Selang untuk menyiram
4. Pita ukur untuk mengukur luas lahan
3.2. Pembuatan Guludan untuk Penanaman Bibit Tapak Dara
Gulukan dipersiapkan terlebih dahulu sebelum bibit ditanam. Guludan dibuat dengan
cara sebagai berikut:
1. Tanah dengan ukuran 1m x 3 meter digemburkan dengan menggunakan cangkul
untuk membuat guludan
2. Guludan dibuat beberapa buah sesuai dengan keperluan
3. Guludan dibatasi dengan parit dengan kedalaman sekitar 40 cm untuk
menghindarkantanaman dari genangan air
4. Sebelum ditanami bibit guludan disiram secukupnya untuk menjaga kelembaban
tanah

2.2. Penanaman dan Pemeliharaan Bibit Tapak Dara

1. Dengan menggunakan sekop kecil, lubang untuk menanam bibit di buat dengan
kedalaman sekitar 20cm di dalam guludan
2. Guludan dengan ukuran tersebut diatas dipersiapkan untuk ditanami dengan 12 bibit
tanaman

3. Jarak antar tanaman/lubang adalah 50cm x 50cm


4. Pada setiap lubang ditanami dengan 1 bibit tanaman
5. Plastik polybag atau gelas pembibitan digunting untuk mendapatkan bibit yang
masih utuh dengan media pembibitannya
6. Bibit bersamaan dengan media langsung ditanam pada lubang yang telah disiapkan
7. Dengan bantuan sekop kecil tanaman ditimbun dengan tanah sampai menutupi
seluruh akar tanaman
8. Setelah seluruh tanaman di tanam, kemudian disiram dengan menggunakan selang.
9. Pada permulaan penanaman ini tanaman disiram setiap hari, dan jika hari terlalu
panas maka tanaman dapat disiram 2 kali sehari sehingga tanaman tetap segar
10. Setelah tanaman tumbuh dan membesar tanaman disiram sesuai dengan kebutuhan,
jangan sampai tanaman menjadi layu dan mati
11. Jika diperlukan, pemupukan dengan pupuk organik atau pupuk kimia dapat
dilakukan setelah tanaman berumur 1 bulan
12. Tanaman ini dipelihara selama 3 bulan kemudian siap untuk di panen
2.3. Panen Tanaman Tapak Dara (Periwinkle)

Tanaman yang telah berumur 3 bulan telah tumbuh dengan baik dan siap untuk
dipanen. Untuk memanen bunga dan daun serta cabang tanaman, panen dapat
dilakukan dengan memotong seluruh cabang tanaman. Pemilahan dapat dilakukan di
rumah di tempat lain yang teduh
Pada saat panen, beberapa peralatan yang diperlukan adalah:
1. Sabit untuk menyabit cabang tanaman tapak dara
2. Tas plastik besar ukuran 10 kg untuk tempat tanaman yang baru di panen
3. Tisu dengan air digunakan untuk mempertahankan kelembaban tanaman yang
dipanen
4. Air untuk mempertahankan kelembaban tanaman yang telah dipanen
5. Keranjang untuk mengumpulkan dan mengangkut hasil tanaman yang dipanen
6. Kantung plastik 2 kg untuk tempat daun, bunga, buah, dan batang hasil panen
7. Nampan untuk mengeringkan daun, bunga, buah dan cabang
2.3.1. Cara Panen Tanaman Tapak Dara

2.3.1.1. Cara Panen Bunga Tanaman Tapak Dara

1. Bunga dipanen dengan mengambil kuntum bunga langsung sesaat sebelum tanaman
dipanen
2. Bunga dikumpulkan dan diletakkan dalam kantung plastik 2 kg
3. Di dalam kantung plastik yang berisi bunga ditambahkan tisu yang telah dibasahi
dengan air untuk menjaga kesegaran bunga
4. Bunga, kemudian diletakkan di dalam nampan untuk dikering-udarakan
5. Tanaman yang telah siap untuk dipanen di sabit pada pangkal cabang

2.3.1.2. Cara Panen Daun Tanaman Tapak Dara

1. Cabang tanaman di sabit dengan menggunakan sabit


2. Cabang dari masing-masing tanaman bersamaan dengan daunnya di letakkan di
dalam tas palstik besar (10 kg)
3. Didalamnya juga diletakkan tisu yang telah dibasahi dengan air untuk menjaga
kesegaran daun
4. Setelah sampai di rumah/tempat yang teduh daun-daun dipanen dari batangya
5. Daun dari satu tanaman di letakkan di dalam nampan untuk dikeringudarakan
6. Setelah kering daun disimpan di dalam kantung plastik berukuran 2 kg sebelum
dianalisa kandungan bahan kimianya
7. Batang dari cabang yang dipanen juga dikeringkan untuk diambil kandungan bahan
kimia aktifnya juga
III. KESIMPULAN

banyaknya kandungan bahan kimia aktif yang dihasilkan oleh tanaman tapak
dara, dan beberapa telah dibuktikan dapat digunakan sebagai obat terutama penyakit
yang Pengobatannya masih dianggap susah saat ini, maka budidaya tanaman tapak dara
ini masih sangat diperlukan. Dengan semakin banyaknya penyakit seperti penyakit
kanker dan hipertensi yang terjadi saat ini maka produksi masal tanaman dengan
budidaya yang baik akan dapat membantu menghasilkan bahan obat yang lebih banyak.
DAFTAR PUSTAKA

Safira, A, E.E, Nurlaelih, dan Sitawati. 2018. Aplikasi Plant Growth Promoting
Rhizobacteria (PGPR) dan Frekuensi Pemangkasan Pucuk Terhadap Pertumbuhan
dan Jumlah Bunga Tapak Dara(Catharanthus roseus). Jurnal Produksi Tanaman.
6(6):951-957.
Sukarman, I.Darwati, dan D. Rusmin. 2000. Karakter Morfologi dan Fisiologi Tapak
Dara(Catharanthus roseus) pada Beberapa Cekaman Air. Jurnal Littri. 6(2).
Watiniasih, N.L., P.Sudiarta, dan Nyoman Semadi Antara. 2012. Praktek Baik
Budidaya Tanaman Tapak Dara(Catharanthus roseus). Universitas Udayana, Bali.

Anda mungkin juga menyukai