Anda di halaman 1dari 11

BAHASA INDONESIA

PARAGRAF DESKRIPTIF DAN PARAGRAF NARATIF

Dosen Pengampu: Uray Ferry Haryanto, M.pd

Disusun Oleh Kelompok 7 :


Ai Salsa Agustina (22622084)
Hendro Quatra (19622174)
Lusiana Waruwu (22622101)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PEMBANGUNAN


TANJUNGPINANG
Jl. R.H, Fisabilillah No. 34, Tanjungpinang
Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nya penulis bisa menyelesaikan makalah bahasa indonesia yang
berjudul “Paragraf Deskriptif dan Paragraf Naratif”. Makalah ini diajukan guna
memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Bapak Uray
Ferry Haryanto, M.Pd. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih
banyak kekurangannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini
memberikan informasi yang bermanfaat bagi penulis dan juga bagi semua pihak
untuk pengembangan wawasan dan ilmu pengetahuan.

Tanjungpinang, 12 Februari 2023

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...............................................................................................ii

Daftar Isi........................................................................................................iii

BAB I Pendahuluan.......................................................................................4

1.1 Latar Belakang.........................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah....................................................................................5
1.3 Tujuan Makalah.......................................................................................5

BAB II Pembahasan.......................................................................................6

2.1 Pengertian Paragraf Deskriptif..................................................................5


2.2 Pengertian Paragraf Naratif.......................................................................7

BAB III Penutup............................................................................................12

3.1 Kesimpulan..............................................................................................12
3.2 Saran.......................................................................................................12

Daftar Pustaka................................................................................................13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud dengan paragraph deskriptif dan paragraph naratif ?
2. Bagaimana cara membedakan paragraph deskriptif dan paragraph naratif ?
3. Apa contoh dari paragraph deskriptif dan paragraph naratif ?

1.3 TUJUAN
Penulisan makalah mengenai penggunaan bahasa indonesia di perguruan tinggi
ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai paragraph deskriptif dan
paragraph naratif serta memberikan informasi bagaimana cara membuat paragraph
deskriptif dan naratif yang baik dan benar.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PARAGRAF DESKRIPTIF


A. Pengertian Paragraf Deskriptif
Paragraf atau alinea adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat
yang saling berkaitan satu sama lain. Nama lain dari paragraf ialah wacana mini.
Kegunaan dari paragraf adalah untuk menjadi penanda dimulainya topik baru dan
memisahkan gagasan-gagasan utama yang berbeda. Penggunaan paragraf
memudahkan pembaca untuk memahami bacaan secara menyeluruh. Panjang dari
satu paragraf adalah beberapa kalimat. Jumlah kalimat dalam paragraf ditentukan
oleh cara pengembangan dan ketuntasan uraian gagasan yang disampaikan.
Jumlah kalimat di dalam paragraf dapat menentukan kualitas dari bacaan. Paragraf
tersusun dari gagasan utama yang terletak dalam kalimat topik. Selain itu, terdapat
kalimat penjelas yang memperjelas kalimat topik. Paragraf juga berfungsi untuk
mengungkapkan pemikiran penulis secara sistematis sehingga mudah untuk
dipahami oleh pembaca. Kriteria sekumpulan kalimat yang dapat menjadi
paragraf yaitu adanya kesatuan, kepaduan, ketuntasan, keruntutan, dan sudut
pandang yang tidak berubah-ubah.
Paragraf deskriptif adalah jenis karangan yang berisi penggambaran atau perincian
suatu objek yang sedang didiskusikan. Pada dasarnya paragraf jenis ini
mempunyai ciri-ciri berupa penggambaran atau pelukisan objek seperti (manusia,
benda, tempat, peristiwa) yang dilihat, didengar, dan dirasakan melalui indra
manusia. Paragraf deskriptif sendiri memiliki tujuan untuk menggambarkan suatu
objek sehingga pembaca bisa seolah-olah berada di peristiwa tersebut, melihat
secara langsung, mendengarkan, merasakan atau pun mengalaminya secara
langsung hanya dengan membaca apa yang sudah dideskripsikan oleh penulis.
B. Ciri-ciri Paragraf Deskriptif
 Menggambarkan atau melukiskan suatu objek atau peristiwa.
 Penggambaran tersebut dilakukan dengan cara yang sangat jelas dan
melibatkan kesan indera.

5
 Bertujuan membuat pembaca atau pun pendengar seolah merasakan sendiri
atau mengalami peristiwa yang digambarkan itu sendiri.
C. Bentuk Paragraf Deskriptif
a. Paragraf deskriptif spasial
Salah satu paragraf yang penggambaran objeknya khusus ruangan, benda atau
tempat.
b. Paragraf deskriptif subjektif
Paragraf ini mengambarkan atau melukiskan objek seperti kesan perasaan
penulis.
c. Paragraf deskriptif objektif
Paragraf ini mengambarkan objek dengan apa adanya atau sebenarnya.
D. Jenis-jenis Paragraf dan Contohnya
a. Pola spasial (tempat)
Pola spacial merupakan pola pengembangan paragraf yang didasarkan atas
area dan waktu. Dengan terjadwal, penulis menggambarkan suatu ruangan dari
kiri ke kanan, dari timur ke barat, dari bawah ke atas, dan dari depan ke
belakang. gambaran perihal keadaan rumah sakit sanggup ditemukan bersama
landasan alur geografis (jika lapisan ruang: dari barat ke timur/utara ke
selatan); gambaran perihal lapisan ruangan kamar, keadaan kurang lebih
rumah sakit sanggup anda gambarkan terasa dari siang, sore, dan malam hari.
Contoh :
Pada waktu matahari terbenam, panorama rumah terlihat eksentrik. Apalagi
bersama cahaya lampunya yang memantul dari seluruh sudut rumah. diamati
Dari luar rumah terlihat indah dan sanggup menyalurkan kehangatan bagi
orang-orang yang memandangnya. Lampu-lampu taman yang bersinar dapat
menambah kesan eksentrik yang sudah ada. Begitu hangat dan Begitu indah.
b. Pola gambaran dari sudut pandang (peristiwa)
Pola gambaran sudut pandang (peristiwa) merupakan pola pengembangan
paragraf yang didasari pada keadaan atau posisi seorang penulis di dalam
menyaksikan sesuatu. Pola sudut pandang tidak dapat mirip bersama pola
spacial. Dalam pola ini penggambaran berpacu pada posisi atau keberadaan

6
penulis pada objek yang digambarkannya. Untuk menggambarkan suatu posisi
atau keadaan, pertama-tama penulis menyita posisi tertentu.
Kemudian, secara perlahan-lahan dan berurutan, ia mengambarkan benda
demi benda yang terdapat di dalam daerah itu, yakni terasa dari yang paling
dekat kepada terjauh.
Contoh :
Samar-samar terdengar kumandang azan Ashar dari masjid di perkampungan
kumuh itu. Suara yang tidak mempunyai variasi terdengar setiap masuk waktu
sholat. Suara siapa lagi?, terkecuali bukan suara Pak Imam masjid itu, yang
seluruh giginya sudah tidak ada. tetapi tidak seorang pendengar pun tergugah
atas panggilan sholat itu. Kecuali, dua hingga tiga orang tua yang jadi jamaah
selamanya berada disana.
Memang sudah demikianlah keadaan penduduk di kampung itu dari waktu ke
waktu. hampir tidak tersedia perubahan. Kecuali, bangunannya yang jadi
mengkhawatirkan. tembok papannya sudah kropos dilahap rayap. Beberapa
papan sudah terlepas dari tiang. Atap dan sengnya pun sudah banyak yang
bocor, sehingga setiap kali turun hujan, air menggenangi lantai ruangan.
Tetapi tidak seorang pun peduli, kecuali, Pak Imam tua itu. Seketika orang-
orang terngangah sebuah jeritan misterius dari sebuah rumah gubuk yang tidak
sebagian jauh dari masjid tua. Jeritan itu adalah tangisan seorang perempuan
yang merintih histeris. Spontan, ibu-ibu tersentak oleh suara itu, lantas
meninggalkan kegiatannya dan langsung menghampirinya.
c. Pola gambaran objek (orang/benda/hewan)
Pola gambaran objek merupakan pola pengembangan berwujud gambaran
secara jelas dan detail dari suatu objek. Rincian tersebut dilaksanakan bersama
lukisan wujud fisik, atau yang sanggup ditrawang. Misalnya warna kulit,
wajah, rambut, bentuknya, sikap, pribadi, perilaku, dan yang lainnya.
Contoh :
Ketika saya singgah ke rumahnya pagi itu. saya rasankan kenyamanan di
setiap penjuru ruangan. terlihat bersih dan rapi oleh sentuhan seorang wanita.
Di keliru satu penjuru rumah saya menyaksikan bunga matahari mekar

7
sempurna. Kelopak bunga mekar bersama warna hijau dan kuning yang
memikat hati. Ia bergoyang menari ditiup silirnya angin pagi.
E. Langkah / Cara Menulis Paragraf Deskriptif
a. Mencari sebuah topic
Langkah pertama yang mesti diperhatikan di dalam pembuatan paragraf
deskriptif adalah bersama mencari sebuah topik, tak cuma mencari sebuah
topik tapi anda pun mesti mempelajari topik yang bakal anda angkat berikut
bersama baik supaya anda menyadari betul tentang topik yang dambakan anda
angkat.
 Carilah topik yang bagus untuk diangkat dan kebanyakan untuk beroleh
respon positif, lebih dari satu penulis lebih menentukan untuk mencari
topik yang tak biasa dan tidak umum.
 Jika telah mendapatkan topik yang cocok untuk diangkat, pelajarilah topik
berikut bersama baik untuk beri tambahan pengalaman yang nyata
terhadap pembaca.
b. Rancanglah sebuah paragraf deskriptif
Setelah anda menentukan sebuah topik dan telah mengoleksi lebih dari satu
detil topik berikut maka anda telah siap untuk menyusun paragraf uraian
bersama merancang paragraf uraian secara kasar. Tulis saja topik utamanya
dan semua detil yang telah anda ketahui.
c. Revisi paragraf deskriptif
Jika anda telah membuat paragraf uraian anda bisa merasa menulisnya dan
berkonsentrasi terhadap penyusuna penggambaran detil yang bakal anda buat.
Periksa kembali apakah postingan anda telah jelas, logis dan termasuk setiap
detailnya apa telah tersusun bersama baik.

2.2 PARAGRAF NARATIF


A. Pengertian Paragraf Naratif
Paragraf naratif merupakan jenis karangan yang mengungkapkan suatu kisah,
peristiwa, atau juga pengalaman pribadi dengan berdasarkan urutan-urutan

8
kajadian atau peristiwa. Paragraf naratif ini merupakan paragraf yang berisi
mengenai pemaparan suatu kejadian yang dirangkai didalam kesatuan waktu.
Biasanya dalam kejadian atau juga dalam peristiwa tersebut, tokohnya itu
mengalami kejadian penting. Sesuatu yang dialami tokoh atau juga konflik
antar tokoh akan menjadi bagian yang menarik di dalam sebuah naratif.
Pada paragraf naratif, kalimat satu serta juga kalimat yang lain mempunyai
hubungan yang berurutan. Dalam paragraf naratif, tiap-tiap peristiwa – yang
dituangkan didalam bentuk kalimat – memiliki sifat kronologis. Untuk dapat
menghubungkan kalimat-kalimat pada paragraf itu, digunakan juga
penghubung (konjungsi).
Jenis paragraf ini bertujuan untuk mengisahkan berbagai rangkaian peristiwa
yang terjadi atau dialami oleh penulis ataupun orang lain. Paragraf naratif
dapat dibedakan menjadi tiga berdasarkan tujuan penyampaiannya, di
antaranya ada narasi ekspositoris, narasi artistik, dan narasi sugestif.
B. Ciri-ciri Paragraf Naratif
a. Ada tokoh, tempat, waktu, serta suasana yang diceritakan
b. Mementingkan urutan waktu atau juga urutan peristiwa
c. Tidak hanya terdapat didalam karya fiksi (cerpen, novel, roman) namun
juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi, cerita nyata didalam surat
kabar, sejarah, riwayat perjalanan).
C. Macam-macam Paragraf Naratif
a. Paragraf naratif urutan waktu
Paragraf naratif urutan waktu meninjolkan sisi urutan waktu terjadinya
peristiwa. Hal tersebut sering disebut dengan istilah kronologi. Kata-kata
yang menunjukan penanda waktu, antara lain itu seperti mulai besok, dua
minggu yang lalu, beberapa hari yang lalu, pukul 10.00 WIB, kemarin,
serta juga nanti nanti.
Paragraf naratif ini dapat berupa fakta serta fiktif. Naratif fakta ini berupa
biografi atau autobiografi suatu tokoh. Naratif fiktif ini berupa karya sastra
yang membentuk prosa, seperti misalnya cerpen, novel, serta drama.

9
Contoh :
Siang ini suasana tampak lain dari hari-hari sebelumnya. Semua siswa dan
siswa tampak antusias dan juga bersemangat karena pukul 13.00 nanti
akan diadakan karnaval kebudayaan yang melibatkan semua siswa dan
siswa kelas X sampai kelas XII tanpa kecuali. Semua bentuk perlengkapan
kostum serta juga properti sudah disiapkan beberapa hari sebelum
karnaval kebudayaan ini dilaksanakan.
b. Paragraf naratif urutan tempat kejadian
Paragraf naratif urutan tempat ini menonjolkan tempat atau juga lokasi
terjadinya peristiwa/kejadian.
Contoh :
Di halaman depan gedung pengadilan yang besar itu berkerumun ratusan
orang. Kabarnya mereka akan menjadi suporter dari salah satu temannya
yang nanti akan diadili dalam kasus pencemaran nama baik. Setibanya
diruang sidang, hakim itu membuka persidangan. Gerombolan orang tadi
sebagian sudah memenuhi kursi didalam ruang yang sama. Tidak
terkendali sekali suasananya persidangan tersebut. Hakim berusaha untuk
menenangkan suasana. Sidang diskor. Jaksa, hakim, dan juga pengacara
meninggalkan tempat menuju ruang khusus di lantai dua. Di sana, saksi
serta juga terdakwa duduk gelisah.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Desmirasari, R., & Oktavia, Y. (2022). ALINEA: Jurnal Bahasa, Sastra, dan
Pengajaran |114 PENTINGNYA BAHASA INDONESIA DI PERGURUAN
TINGGI 1*. 02(01), 201–206. http://ejournal.baleliterasi.org/index.php/alinea
Fauziah, R., Syariah, P., Syariah, F., Bandung, U. I., Syariah, P., Syariah, F., &
Bandung, U. I. (2022). Analisis Penggunaan Bahasa Indonesia dalam
Pendidikan di Perguruan Tinggi. 30–37.

11

Anda mungkin juga menyukai