Anda di halaman 1dari 23

PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA PADA ERA TEKNOLOGI

INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Oleh:

Muhamad Ilham
(1813024002)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

LAMPUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
kehendaknyalah tulisan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.

Penelitian makalah yang berjudul “Perkembangan Bahasa Indonesia Pada Era


Teknologi Informasi dan Komunikasi” yang diajukan untuk mengetahui bagaimana
penggunaan bahasa Indonesia dalam lingkungan masyarakat yang dipengaruhi
teknologi

Dalam penyelesaian makalah ini, penulis banyak mengalami kesulitan,


terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan dan bimbingan yang
terstruktur.

Penulis menyadari, bahwa tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar

tulisan ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.

Harapan penulis, mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat bagi pembaca, rekan

pelajar, dan yang membutuhkan tulisan ini. Amin.

Bandar Lampung, Juni 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 2

1.4 Metode Penelitian ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

..................................................................................................................... 3

BAB III PENUTUP

Kesimpulan .............................................................................................. 18

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 20

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A.1.1 Latar Belakang

Bahasa adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari


khususnya dalam berkomunikasi dengan orang lain. Bahasa juga merupakan media
untuk menyampaikan maksud ataupun keinginan kita untuk dimengerti oleh orang
lain.Menurut Gorys Keraf (1997 : 1), “Bahasa adalah alat komunikasi antara
anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia”.
Selain itu Menurut Felicia (2001 : 1), “Dalam berkomunikasi sehari-hari, salah satu
alat yang paling sering digunakan adalah bahasa, baik bahasa lisan maupun bahasa
tulis”. Sehingga bahasa merupakan hal yang penting bagi semua orang untuk
berkomunikasi dengan masyarakat lainnya.

Seperti halnya bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai media untuk


menyampaian suatu hal, ide, pendapat, maksud dan tujuan kita kepada orang
lain agar mereka bisa memahami apa yang kita inginkan atau yang kita terangkan.
Dalam penggunaan bahasa Indonesia tentu ada aturan-aturan dalam pengucapan dan
penulisannya yang sudah ada di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Sehingga kita dalam menggunakan bahasa Indonesia sepatutnya harus
memperhatikan aturan-aturan yang sudah ditentukan sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).

Di era mutakhir yang sedemikian pesat ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi
memegang kendali atas peradaban manusia. Dominasi IT pada setiap kehidupan
manusia tergambar dalam pola keseharian manusia dewasa ini, seperti penggunaan
telepon seluler canggih, sosial media, komputer, browsing, dan sebagainya.Dalam
menggunakan berbagai media informasi tersebut, tentu saja bahasa teks masih
menjadi fitur standar yang dipakai, meskipun saat ini perlahan fitur tersebut mulai
beralih ke bahasa audio. Untuk itulah maka para pengguna teknologi informasi
diharuskan menguasai bahasa yang dipakai pada suatu teknologi informasi tersebut,
sebab bahasa merupakan penghubung tunggal antara pengguna dengan teknologi
informasi yang digunakan.

Berdasarkan pada hal tersebut, bahasa dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
mengalami perkembangan yang seiring- sejalan. Kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi akan berpengaruh langsung pada perkembangan bahasa yang digunakan
dalam berinteraksi menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi
tersebut. Hal ini berlaku pula pada bahasa Indonesia. Kondisi

1
bahasa Indonesia, terutama di era mutakhir ini mengalami perubahan yang sangat
drastis. Terbentuknya masyarakat cyber, serta menjamurnya regulasi atau kebijakan
yang dibuat pemerintah untuk membuka ‘jendela global’ melalui Teknologi Informasi
dan Komunikasi, secara langsung mengakibatkan terjadinya perubahan- perubahan
dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu perkembangan teknologi dan komunikasi ?


2. Apa hubungan Bahasa dan TIK ?
3. Bagaimana Bahasa Indonesia pada era teknologi informasi dan komunikasi ?
4. Bagaimana dampak perkembangan TIK terhadap Bahasa Indonesia ?
5. Bagaimana perubahan Bahasa Indonesia di era TIK ?

1.3 Tujuan pembahasan

1. Untuk mengetahui perkembangan teknologi dan komunikasi


2. Untuk mengetahui hubungan Bahasa dan TIK
3. Untuk mengetahui Bahasa Indonesia pada era teknologi informasi dan
komunikasi
4. Untuk mengetahui dampak perkembangan TIK terhadap Bahasa Indonesia
5. Untuk mengetahui perubahan Bahasa Indonesia di era TIK

1.4 Metode Penelitian

Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, peneliti


mempergunakan metode kualitatif. Adapun teknik-teknik yang dipergunakan
pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Teknik Pengamatan Langsung atau Observasi
Pada teknik ini, penelitimengamati komunikasi yang terjadi di
lingkungan masyarakat diantaranya komunikasi antar remaja, komunikasi
orang tua dengan anak, dan komunikasi antar anak.
2. Studi Pustaka
Pada metode ini, peneliti membaca materi yang berhubungan tentang
penggunaan bahasa Indonesia dan bahasa daerah dari internet sehingga
dapat membantu peneliti untuk menyelesaikan makalah ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Kajian Teori

1. Pengertian Bahasa

Bahasa adalah ilmu yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari


khususnya dalam berkomunikasi dengan oranglain. Bahasa juga merupakan media
untuk menyampaikan maksud ataupun keinginan kita untuk dimengerti oleh orang
lain.Menurut Gorys Keraf(1997:1), “Bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia”. Selain itu
Menurut Felicia(2001:1),“Dalam berkomunikasi sehari-hari,salah satu alat yang
paling sering digunakan adalahbahasa,baik bahasa lisan maupun bahasa tulis”.
Sehingga bahasa merupakan hal yang penting bagi semua orang untuk berkomunikasi
dengan masyarakat lainnya.

Pengertian menurut bapak arief muhsin bahasa adalah karakter yang menjiwai suatu
bangsa.Bahasa menjadi alat pemersatu bangsa yang digunakan oleh masyarakatuntuk
saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Bahasa sangatlah dekat dengan
kita terutama bahasa daerah atau bahasa ibu yang merupakan lambing identitas
lokal.DiIndonesia terdapat berbagai macam bahasa daerah yang tersebar di berbagai
wilayah dan menjalin kontak social dengan bahasa yang lain,seperti bahasa asing dan
bahasa Indonesia itu sendiri.Dalam kontak social ini sudah tentu tidak terhindarkan
adanya saling memengaruhi diantara bahasa-bahasa yang terlibat kontak.Bahasa yang
kuat akan bertahan dan mempersempit ruang gerak bahasa-bahasa lainyang
berkeadaan lemah.Dalam kontak sosial,terjadi gejala kedwibahasaan.Salah satu
akibat yang ditimbulkan yaitu gejala kepunahan dari suatu bahasa.

Seperti halnya bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai media untuk menyampaian
suatu hal, ide, pendapat, maksud dan tujuan kita kepada orang lain agar mereka
bisa memahami apa yang kita inginkan atau yang kita terangkan.Dalam penggunaan
bahasa Indonesia tentu ada aturan-aturan dalam pengucapan dan penulisannya yang
sudah ada di dalam Kamus BesarBahasaIndonesia(KBBI).Sehingga kita dalam
menggunakan bahasa Indonesia sepatutnya harus memperhatikan aturan-aturan yang
sudah ditentukan sesuai dengan EjaanYangDisempurnakan(EYD).

3
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting,sepertiyang tercantum
pada bagian ketiga Sumpah Pemudayangberbunyi “Kami Putra dan Putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan,bahasaIndonesia”.Ini berarti bahwa bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional. Dengan kata lain kedudukannya berada diatas
Bahasa- bahasa daerah. Selainitu, didalamUndang-Undang Dasar(UUD) 1945
tercantum pasal khusus (BAB XV, pasal36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia
yang menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Pertama, bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda
1928. Kedua,bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Negara sesuai dengan
undang–undang dasar1945.

a. Deskripsi Teori

1. Perkembangan teknologi dan komunikasi

TeknologiInformasi dan Komunikasi(Information and


CommunicationTechnologies/ICT) adalah terminology yang mencakup seluruh
peralatan teknis untuk memproses dan menyampaikan informasi (Setiadi dkk, 2009).
Menurut Haag dan KeendalamRenol(2010:38) TeknologiInformasi adalah
seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan melaksanakan
tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi, ini berlaku juga untuk
alat komunikasi. Haag mengklasifikasikan ITC ke dalam dua pengertian dengan
aspek yangberbeda,yaitu:

a. Teknologi informasi meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses,


penggunaan sebagai alat bantu, manipulasi, dan pengelolaan informasi.

b. Sedangkan teknologi komunikasi adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan


penggunaan alat bantu untuk memproses dan mentransfer data dari perangkat yang
satu ke lainnya.

Teknologi Informasi dan Komunikasi secara jamak dapat diartikan sebagai


perangkat buatan manusia yang digunakan untuk memperoleh informasi dan
membangun komunikasi dengan memanfaatkan berbagai dimensi ruang dan
waktu.Teknologi Informasi dan Komunikasi mengalami perkembangan yang
pesat diera modern.Dapatdikatakan Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah
teknologi paling tua yang berhasil diciptakan oleh manusia yang kemudian
berkembang ketingkat yang paling kompleks dengan pemanfaatan perangkat
modern sebagaimana yang terdapat saat ini. Menurut William(2007), Di awal sejarah
manusia bertukar informasi melalui komunikasi, yaitu; bahasa. Dengan
demikian, bahasa adalah teknologi. Bahasa memungkinkan seseorang memahami

4
informasi yang disampaikan oleh oranglain tetapi itu tidak bertahan lama karena
setelah ucapan selesai,maka informasi yang berada di tangan sipenerima akan
dilupakan dan tidak bisa tersimpan lama. Selainitu,jangkauan suara juga terbatas.
Setelah itu teknologi penyampai informasi berkembang melalui gambar. Dengan
gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh.Gambar ini bias dibawa-bawa dan
disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih
lama.

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi memasuki babak baru


ketika ditemukannya huruf alfabet yang memudahkan cara penyampaian informasi
yang lebih efisien dari cara yang sebelumnya. Suatu gambar yang mewakili suatu
peristiwa dibuat dengan kombinasi alphabet yang secara lugas menceritakan peristiwa
secara lugas dan jelas. Teknologi dengan alfabet ini memudahkan dalam penulisan
informasi itu, juga dalam hal berkomunikasi,yakni melalui surat dan lain-
lain.Kemudian, teknologi percetakan memungkinkan pengiriman informasi lebih
cepat lagi.Teknologi elektronik seperti radio, televisi,komputer mengakibatkan
informasi menjadi lebih cepat tersebar diarea yang lebih luas dan lebih lama
tersimpan. Teknologi Informasi dan Komunikasi dewasa ini menembus dimensi
ruang dan waktu.

2. Hubungan Bahasa dan TIK

Bahasa adalah alat penghubung antar manusia.Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1),


memberikan pengertian bahasa sebagai alat komunikasi antara anggota masyarakat
berupa symbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.Menurut Oka dan
Suparno dalam Chair (2007:42) Bahasa adalah sistem lambang bunyi oral yang
arbitrer yang digunakan oleh sekelompok manusia (masyarakat) sebagai alat
komunikasi. Posisi penting bahasa sebagai alat penghubung menjadikan bahasa
sebagai suatu kebutuhan komunikasi, seperti pandangan Felicia(2001:1), yang
mengatakan bahwa dalam berkomunikasi sehari-hari,salah satu alat yang paling
sering digunakan adalah bahasa,baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Singkatnya,
bahasa adalah kunci pokok bagi kehidupan manusia,karena dengan bahasa orang bias
berinteraksi dengan sesamanya dan bahasa merupakan sumber daya bagi kehidupan
bermasyarakat(Soeparno, 2002). Bahasa juga bisa sebagai identitas yang menunjukan
seseorang atau kelompok tertentu.Bahasa dalam perspektif ini dapat diartikan sebagai
jati-diri.

Bahasa adalah alat penghubung dalam komunikasi baik verbal maupun non-verbal
yang dilakukan oleh manusia.Setiap negara/kelompok social masyarakat dipastikan
memiliki bahasanya masing-masing.Tanpa bahasa tentu manusia tidak dapat

5
membangun kehidupan sosialnya.Menurut George (1985:229) Bahasa adalah
teknologi sederhana yang dihasilkan oleh pergaulan manusia,ia senantiasa
berkembang dari waktu ke waktu,sebagaimana perkembangan peradaban manusia
yang dinamis.Perkembangan bahasa dan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
catatan sejarah cenderung menunjukan keterkaitan. Kecenderungan Teknologi
Informasi itu menunjukkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai
sebuah perangkat (benda) mati yang paling banyak mempengaruhi perkembangan
bahasa.

Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam perkembangannya berhasil


melahirkan kosakata-kosakata baru yang memperkaya khazanah kosakata dan istilah
bahasa Indonesia di zaman modern. Contohnya adalah kata/huruf E,
Chat,Mobile, Browse, Download, Upload,dan sebagainya yang belakangan muncul
dan berkembang menjadi tidak hanya sebatas nama perangkat, tetapi juga dalam
komunikasi sehari-hari dengan konteks yang lain.Hal ini kemudian berpengaruh lebih
jauh,sebab bahasa tersebut ketika masuk ke suatu negara dianggap sebagai
bahasa asing oleh Negara konsumen. Akibatnya,negara-negara tersebut membuat
terjemahan sendiri atas kosa kata dan istilah baru tersebut yang kebanyakan juga
adalah kosakata yang belum pernah didengar sebelumnya. Kecenderungan
perkembangan bahasa sebagai akibat dari perkembangan mutakhir Teknologi
Informasi danKomunikasi berbasis elektronika menjadikan bahasa semakin
kompleks dan transformative. Dampak sosial yang ditimbulkan sangat luas
terlebih di dalam kehidupan masyarakat modern yang saling terhubung antara yang
satu dengan yang lain diberbagai belahan dunia.

3. Bahasa Indonesia pada era TIK

Bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan
bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan
dengan mulai berlakunya konstitusi. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai
bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.Penggunaan
bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan dari Muhammad Yamin,
seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres
Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa
depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua
bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa. Dan
Melayu.Tapi dari dua bahasa itu,bahasa Melayulah yang lambat-laun akan menjadi
bahasa pergaulan atau bahasa persatuan (Kridalaksana, 1991).

6
Secara Sosiologis bisa dikatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi diakui
pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir
ketiga ikrar Sumpah Pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui
pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah Kemerdekaan Indonesia (Tasai, 2000).
Ini menandakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa resmi bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca lebih dari 200 juta rakyat diIndonesia.
Sebagian besar diantara nya juga telah menjadikan bahasaIndonesia sebagai bahasa
pertama. Bahasa Indonesia yang tadinya berkembang dari bahasa Melayu itu
telah“menggusur” sejumlah bahasa lokal(etnis) yang kecil.Oleh karena itu bahasa
Indonesia mempunyai peranan penting dalam membangun manusia Indonesia
seutuhnya.selain itu bahasa Indonesia juga merupakan jati diri bangsa Indonesia
terutama di era globalisasi yang berkembang dengan ritme yang sangat cepat dan
pesat.

Harus diakui bahwa bahasa Indonesia tidak kebal terhadap pengaruh globalisasi.Hal
ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang juga sangat cepat,sehingga
komunikasi antar manusia dinegara-negara yang terpisah jauh pun dapat dilakukan
dengan praktis tanpa perlu memakan waktu lama. Kemudahan ini membuat informasi
dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan waktu yang relatif singkat.
Percepatan perpindahan informasi ini kemudian juga mempercepat proses
keterkaitan dan ketergantungan antar manusia. Hubungan-hubungan langsung seperti
perdagangan pun dipererat dengan adanya berbagai metode untuk berinteraksi
,misalnya dengan menggunakan jaringan internet, telepon,atau surat elektronik.Hal-
hal tersebut berperan penting dalam menyebarkan informasi ke seluruh dunia dan
membentuk masyarakat berbasis internet (internet based society).

Sebagai bagian dari masyarakat global, masyarakat Indonesia juga tidak terlepas
dari pengaruh langsung perkembanganTeknologi Informasi dan Komunikasi ini. Dan
aspek yang berkaitan langsung adalah aspek kebahasaan, bahasa Indonesia
yang telah mengalami perkembangan yang pesat dewasa ini.

Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar kemungkinan nya terjadi pada
era Informasi dan Teknologi ini.Batas antar Negara yang sudah tidak jelas dan
tidak adalagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih perlahan telah
menciptakan pergeseran drastis dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari. Perubahan-perubahan itu tidak hanya terjadi di dalam bahasa
percakapan sehari-hari di dalam kehidupan nyata dan di duniamaya, tetapi juga
terjadi secara perlahan di dunia kesusasteraan Indonesia.Dewasa ini banyak
bermunculan karya-karya sastra modern yang bertema urban dan metropolis, sebut

7
saja misalnya Perahu Kertaskarya Dee, Maryamah Karpovkarya Andrea Hirata yang
tidak hanya menggambarkan alur cerita yang lebih modern tetapi dengan
menyajikan gaya bahasa yang lebih kontemporer dan cenderung terpengaruh oleh
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.

4. Dampak Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap


Bahasa Indonesia

1. Dampak Positif

a. Meningkatnya pengetahuan masyarakat dunia terhadap bahasa Indonesia


dimana menurut catatan Wall Street Journal bahwa jumlah pengguna media
sosial Facebook di Indonesia menyentuh angka 59 juta pengguna sedangkan
pengguna media sosial Twitter di Indonesia adalah50 juta pengguna. Ini tentu
berpengaruh secara signifikanpada meningkatnya pengetahuan masyarakatdunia
terhadap masyarakat dan bahasaIndonesia. Belum termasuk penyebaran massif
melalui media lain,seperti media televise dan aplikasi sosial media global yang lain.

b. Meningkatnya produksi buku-buku terjemahan kedalam bahasa Indonesia


Saat ini banyak buku dari luar negeri yang diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia, baik itu buku fisik maupun buku berbentuk ebook.Banyak nya buku
terjemahan ini selain sebagai pengayaan literature juga merupakan sebuah media
pembauran kesusasteraan antar bangsa.

c. Bertambahnya kosakata dalam Bahasa Indonesia Secara langsung pertambahan


jumlah kosakata bahasa Indonesia terjadi dengan sangatcepat. Hal ini terjadi dan
mayoritas dipengaruhi oleh bahasaInggris. Contoh: Information menjadiInformasi,
Communication menjadi Komunikasi, Technology menjadi Teknologi, dan lain- lain.

d. Bahasa Indonesia sebagai kandidat bahasa Internasional Berdasarkan jumlah


penutur dan penggunaan di viralsosial, bahasa Indonesia termasuk yang terbesar
diantara bahasa-bahasa yang memiliki penutur yang banyak. Ketertarikan dunia
terhadap bahasa Indonesia tercermin dari bermunculannya pusat studi bahasa
Indonesia dibeberapa universitas terkemuka di dunia.Selain itu, saat ini bahasa
Indonesia menjadi yang paling berpotensi untuk dijadikan sebagai bahasa
penghubung diantara komunitas negara- negara ASEAN.

2. DampakNegatif

8
a. Tidak lagi menggunakan BahasaIndonesia yang baik dan benar Pola hidup
masyarakat Indonesia yang konsumtif berakibat pada semakin mudahnya penerimaan
terhadap berbagai penetrasi budaya luar.Ini lebih mudah terjadi pada penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar,salah satu contoh adalah penggunaan media
social oleh remaja yang cenderung menggunakan bahasa gaul di media sosial dari
pada bahasa Indonesia yang baik dan benar.

b. Tergerusnya budaya asli Indonesia Masyarakat global yang lebih terbuka


menawarkan budaya baru yang lebih mudah dipilih oleh generasi muda.

c. Campur Kode Banyak masyarakat lebih bangga menggunakan istilah asing atau
mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing baik secara lisan maupun tulisan.
Kata-kata seperti Good Morning, I Love You, Ganbatte, Arigatto, Sayonara, serta
banyak kalimat populer lain lebih senang diucapkan dalam bahasa Inggris dari pada
bahasa Indonesia.

5. Perubahan BahasaIndonesia di EraTIK

Setiap bahasa di dunia pasti mengalami perubahan, baik itu secara intern
maupun ekstern. Sebut saja misalnya bahasa Inggris yang dalam satu milenium (1000
tahun) setidaknya telah mengalami tiga kali perubahan yang cukup ekstrem (yaitu
Early English, Middle English, dan Modern English).

Pergeseran atau perubahan bahasa sebenarnya telah ada sejak bahasa-bahasa itu mulai
mengadakan kontak dengan bahasa lainnya (Grosjean 1982).Kontak antar dua suku
atau suku bangsa yang masing-masing membawa bahasanya sendiri-sendiri lambat
laun mengakibtakan terjadinya persaingan kebahasaan. Pada umumnya, di dalam
persaingan kebahasaan terjadi fenomena- fenomena kebahasaan yang diawali dengan
kedwibahsaan, diglosia, alih kode/campur kode, interferensi, dan akhirnya
permertahanan dan pergeseran bahasa. Jika satu bahasa lebih dominan, lebih
berprestise, atau lebih modern atau bahkan mungkin lebih “superior” daripada bahasa
lain, bahasa tersebut dipastikan dapat bertahan, sedangkan lainnya dalam beberapa
generasi akan ditinggalkan oleh penuturnya. Bahasa yang ditelantarkan oleh
penuturnya itu lambat launmengakibatkan kematian bahasa (Dorian1982).

Perkembangan pesat Teknologi Informasi dan Komunikasi yang menyebabkan


pembauran budaya antar bangsa yang sangat masif membuka lebar celah perubahan
didalam penggunaan bahasaIndonesia. Bahasa asing sebagai bahasa pergaulanyang
mendominasi penuturan di dalam penggunaan perangkat Teknologi Informasi dan
Komunikasi adalah yang paling banyak menarik minat masyarakat Indonesia.
Dewasa ini bahasa asing lebih sering digunakan dari pada bahasa Indonesia hampir

9
disemua sector kehidupan. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia lebih sering
menempelungkapan“NoSmoking” daripada“Dilarang Merokok”, “Stop”untuk
“berhenti”,“Exit” untuk“keluar”,“Open House”untuk penerimaan tamu di rumah pada
saat lebaran, dan masih banyak contoh lain. Didalam pergaulan dimedia,baik itu
media sosial, layanan pesan, atau mailing, pengguna dari Indonesia lebih cenderung
menggunakan kata /kalimat gaul yang lebih mudah ditulis dan dicerna menurut
mereka, disamping itu juga menggunakan simbol-simbol yang secara frontal
menyebabkan berubahnya penggunaan bahasa Indonesia secara brutal. Contohnya
adalah mereka lebih suka menulis ; t4untuk Tempat, quntukAku, guntukNggak,
LwuntukKalau, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Selain itu penggunaan-penggunaan bentuk‘Inggris’ sudah banyak menggejala.Dalam


bidang internet dan computer kita banyak menggunakan kata mendownload,
mengupload,mengupdate, dienter,direlease, didiscoun, delcontt, dan sebagainya.
Tidak hanya dalam bidang computer saja,dibidang lain pun sering kita jumpai. Selain
bahasa Asing, penggunaan bahasa gaul sering dijumpai dalam pesan singkatatau sms,
chatting, dan sejenisnya. Misalnya dalam kalimat‘gue gituloh..pasichyggabs’dalam
kalimat tersebut penggunaan kata ganti aku tidak dipakai lagi.

Perubahan ini oleh Grosjean(1982:107) disebut sebagai persoalan yang diakibatkan


oleh lima faktor: sosial,sikap, pemakaian, bahasa, kebijakan pemerintah, dan faktor-
factor lain. Adanya pola-pola social dan budaya yang beragam dalam suatu
masyarakat ikut menentukan identitas social dan keanggotaan kelompok sosialnya,
faktor- faktor sosial itu meliputi status sosial, kedudukan sosial ekonomi, umur,
jenis kelamin,tingkat pendidikan, pekerjaan atau jabatan,serta keanggotaan seseorang
dalam suatu jaringan sosial. Dalam halini, perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (Informationand Communication Technology) adalah factor yang
termasukke dalam kelompok jaringansosial.

C. Pembahasan Penelitian

A. Menegakkan Bahasa Indonesia di Ruang Publik

Dengan melihat sifat UU No. 24 Tahun 2009, khususnya menyangkut

kewajiban menggunakan bahasa Indonesia di ruang publik dapat dibaca ke dalam

4 argumen sebagai berikut. Pertama, keinginan negara untuk mempertahankan

identitas nasional, dalam hal ini adalah bahasa Indonesia, yang bukan saja

tuntutan konstitusi, namun juga erat kaitannya dengan pemartabatan bahasa secara

10
fungsional. Kedua, undang-undang memberlakukan secara ketat dengan menutup

kemungkinan argument kemajemukan atau pola-pola dwibahasa tertentu. Ketiga,

pengaturan kewajiban dalam undang-undang memiliki makna hokum dan lebih

menekankan kepada fungsi direksi dari undang-undang. Keempat, implementasi

berujung kepada pertimbangan kemanfaatan (doelmatigheid), bukan kepastian

hokum (rechmatigheid), sehinga masih melahirkan kebijakan yang masih terbuka

(open legal policy), sebagai cara-cara kreatif negara untuk menjamin kehadiran

undang-undang. (Saddhono 2014)

Sehubungan dengan hal itu, negara perlu melakukan pengawasan terhadap

penggunaan bahasa Indonesia di ruang publik serta melakukan tindakan hukum

atau memberi sanksi bagi yang melanggarnya agar memiliki efek jera seperti yang

telah dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta yakni dengan menurunkan spanduk

yang menggunakan bahasa asing. Untuk pemerintah daerah agar lebih berperan

aktif dalam menertibkan penggunaan bahasa asing dan mengutamakan

penggunaan bahasa negara Indonesia sesuai amanat undang-undang. Ruang publik

yang dimaksud mulai dari nama jalan, bangunan, apartemen/hotel, permukiman,

perkantoran, informasi produk barang dan jasa, spanduk/reklame, hingga

informasi melalui media masa.

Pengutamaan penggunaan bahasa negara (bahasa Indonesia) pada forum

resmi di daerah, dan penerbitan petunjuk kepada seluruh aparatur pemerintah

dalam menerbitkan penggunaan bahasa daerah di ruang publik, termasuk papan

nama instansi/Lembaga/badan usaha/badan social, petunjuk jalan, dan iklan,

dengan pengutamaan penggunaan bahasa negara, telah diatur dalam peraturan

Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 40 Tahun 2007 tentang pedoman

11
bagi kepala daerah dalam pelestarian dan pengembangan bahasa negara dan

bahasa daerah.

B. Kontur Global dari Konteks Pluringual

Lanskap linguistik juga terkait erat dengan persoalan ruang berbahasa

antarbangsa. Dalam pembahasan ini tercatat bahwa bangsa Indonesia terlibat

dalam percaturan geopolitik global dan terbentuk di tingkat Kawasan ASEAN

menjadi satu masyarakat antarbangsa ASEAN (MEA, misalnya). Dalam hal itu,

bahasa negara Indonesia digunakan dalam konteks komunikasi yang lebih luas.

Bahasa Indonesia dalam konteks komunikasi pada era globalisasi, khususnya era

revolusi industri 4,0 yang ketika dilihat dari geopolitik bahasa memberikan

peluang dan sekaligus ancaman bagi bahasa negara dalam penggunaanya di ruang

publik (Ainun : 2017). Munculnya ancaman terhadap eksistensi bahasa Indonesia

di ruang publik merupakan fakta atas kehadiran bahasa inggris. Bahasa Indonesia

yang ketika ditempatkan pada posisi diatas bahasa asing akan menaikkan derajat

harga diri manusia Indonesia di mata dunia global. Pada era globalisasi ini,

melalui lanskap bahasa negara di ruang publik itu, derajat harga diri manusia

Indonesia ditinggikan hingga sejajar dengan manusia yang bermartabat di dunia

global.

C. Peran Bahasa dan Sastra dalam Pembangunan Bangsa

Kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara mampu memantapkan

perannya sebagai sarana pembangunan nasional, penyelenggaraan negara,

Pendidikan, kegiatan keagamaan, dan peningkatan partisipasi generasi muda serta

sebagai sarana pengembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi

yang pada gilirannya memperkuat ketahanan nasional. Dalam perjuangan bangsa

12
Indonesia menghadapi era lepas landas, peran bahasa dan sastra Indonesia perlu

dimantapkan dengan tujuan utama meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Kesadaran berbahasa merupakan modal penting dalam mewujudkan sikap

berbahasa yang positif yang selanjutnya akan memperkukuh fungsi bahasa

Indonesia sebagai lambang jati diri bangsa. Penggunaan bahasa Indonesia, baik

sebagai bahasa persatuan maupun sebagai bahasa negara, perlu pula dibina lebih

lanjut untuk menghadapi tantangan makin meluasnya penggunaan bahasa asing

terutama bahasa inggris, di Indonesia dan di dalam pergaulan internasional. Di

samping itu, pembinaan penutur bahasa Indonesia hendaknya diarahkan

sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia dapat berfungsi sebagai sarana untuk

memanifestasikan nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Peran bahasa Indonesia di dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa di

dunia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang dipandang

penting sehingga sekarang diajarkan di banyak negara di dunia antara lain,

Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Jerman. Dengan demikian pengajaran

bahasa Indonesia untuk penutur asing perlu dikembangkan secara terencana dan

terarah sehingga bahasa dan budaya bangsa Indonesia lebih dikenal di pentas

dunia internasional. Salah satu upaya yang perlu segera dilaksanakan untuk

mencapai tujuan tersebut ialah program penerjemahan dalam bentuk skala besar

dan diimplementasikan dengan sungguh-sungguh, terutama dalam kaitannya

dengan alih teknologi.

D. Perkembangan Bahasa Indonesia di Luar Negeri

Tujuan pengajaran bahasa Indonesia di luar negeri pada umumnya bersifat

instrumental, terutama bagi para sarjana yang ingin melaksanakan penelitian di

13
Indonesia dan para calon diplomat dan usahawan yang akan bertugas di Indonesia.

Setelah belajar di negara masing-masing, tidak sedikit diantara mereka yang

kemudian mengikuti pengajaran lanjutan di Indonesia.

Sudah saatnya kini bahasa Indonesia untuk pembelajar asing (BIPA)

ditangani dengan lebih serius, antara lain dengan menyusun kurikulum yang

luwes yang dapat dengan mudah disesuaikan dengan keperluan pembelajar;

menyusun materi pengajaran dengan format yang menarik dan memperhatikan

penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, lisan maupun tulis, yang

hidup di masyarakat, baik untuk interaksi formal maupun interaksi informal; dan

menggunakan metode pengajaran yang berdasarkan pendekatan komunikatif.

Oleh karena itu, guru dan dosen BIPA seyogianya memahami kaidah-kaidah

sosiolinguistik yang mendasari pendekatan komunikatif. (Saddhono : 2012)

E. Dampak Globalisasi Terhadap Perkembangan Bahasa Indonesia

Rasa bangga berbahasa Indonesia belum lagi tertanam pada setiap orang

Indonesia. Rasa menghargai bahasa asing (dahulu bahasa belanda sekarang bahasa

inggris) masih terus menampak pada sebagian besar bangsa Indonesia. Mereka

menganggap bahwa bahasa asing lebih tinggi derajatnya daripada bahasa

Indonesia. Bahkan, mereka seolah tidak mau tahu perkembangan bahasa

Indonesia. Sebagian pemakai bahasa Indonesia menjadi pesimis, menganggap

rendah, dan tidak percaya kemampuan bahasa Indonesia dalam mengungkapkan

pikiran dan perasaannya dengan lengkap, jelas, dan sempurna. Akibat lanjut yang

timbul dari kenyataan-kenyataan tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Banyak orang Indonesia lebih suka menggunakan kata-kata, istilah-istilah,

dan ungkapan-ungkapan asing, padahal kata-kata, istilah-istilah, dan

14
ungkapan-ungkapan itu sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.

Misalnya page, background, reality, alternative, airport, masing-masing

untuk “halaman”, “latar belakang”, “kenyataan”, “(kemungkinan) pilihan”,

dan “lapangan terbang” atau “bandara”

2. Banyak oang Indonesia menghargai bahasa asing secara berlebihan

sehingga ditemukan kata dan istilah asing yang “amat asing”, “terlalu

asing”, atau “hiper asing”. Hal ini terjadi karena salah pengertian dalam

menerapkan kata-kata asing tesebut, misalnya rokh, insyaf, fihak, fatsal,

syarat (muatan), dianggap (syah). Padahal kata-kata itu cukup diucapkan

dan ditulis roh, insaf, pihak, pasal, sarat (muatan), dan dianggap (sah).

3. Banyak orang Indonesia belajar dan menguasai bahasa asing dengan baik,

tetapi menguasai bahasa Indonesia apa adanya. Terkait dengan itu banyak

orang Indonesia yang mempunyai bermacam-macam kamus bahasa asing,

tetapi tidak mempunyai satu pun kamus bahasa Indonesia. Seolah-olah

seluruh kosakata bahasa Indonesia telah dikuasainya dengan baik.

Akibatnya kalua mereka kesulitan menjelaskan atau menerapkan kata-kata

yang sesuai dalam bahasa Indonesia, mereka akan mencari jalan pintas

dengan cara sederhana dan mudah misalnya, penggunaan kaya yang mana

yang kurang tepat, pencampuradukan penggunaan kata tidak dan bukan,

pemakaian kata ganti saya, kami, kita yang tidak jelas.

F. Kedudukan Bahasa dalam Era Globalisasi dan Milenial

Era ini ditandai, antara lain adanya kontak bahasa, dan budaya yang tidak

bias terelakan. Dalam hubungan itu, kedudukan bahasa yang hidup dan diperlukan

dalam kegiatan berbangsa dan bernegara perlu dikukuhkan. Bahasa Indonesia

15
ditempatkan sebagai alat pemersatu bangsa, pembentuk jati diri, dan kemandirian

bangsa, serta sebagai wahana bangsa menuju kehidupan yang lebih modern dan

beradab. (Putri 2017) Bahasa daerah merupakan bagian sarana pembinaan dan

pengembangan budaya, seni dan tradisi daerah yang dapat memperkuat jati diri

bangsa dalam berbagai kompetisi global. Bahasa asing merupakan sarana agar

bangsa kita mampu berkompetisi aktif dalam kontak antarbangsa. Untuk

memperkukuh kedudukan bahasa dalam era globalisasi itu, upaya-upaya yang

sungguh-sungguh perlu dipersiapkan dan dilakukan baik dalam berbagai aspek

substansial kebahasaan maupun aspek kelembagaan.

Untuk menghadapi tuntutan dan tantangan perkembangan sosial dan

budaya, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kehidupan berbangsa

dalam era globalisasi, dan teknologi informasi masa kni serta masa yang akan

datang dalam millennium ketiga, bahasa Indonesia perlu ditingkatkan mutunya

dan dikembangkan kemampuan daya ungkapnya sehingga buku tata bahasa dan

kamus serta berbagai pedoman pengunaan bahasa menjadi profesional untuk lebih

memberdayakan sumber daya manusia Indonesia. (Marsudi 2009) Di samping itu,

sesuai dengan tuntutan reformasi, penutur bahasa Indonesia, para pejabat, dan

tokoh panutan masyarakat perlu dibina sedemikian rupa sehingga perilaku

bahasanya lebih baik, benar, demokratis, dan lugas.

Pada saat ini bangsa Indonesia hidup dalam dua era sekaligus, yaitu era

globalisasi dan era otonomi daerah. Kedua era ini telah mempengaruhi peran

bahasa-bahasa di Indonesia. Peran bahasa Indonesia dan bahasa asing perlu

dirumuskan kembali seiring dengan otonomi daerah. Dalam kaitan dengan hal itu,

mutu bahasa, terutama bahasa Indonesia dan bahasa daerah, perlu ditingkatkan

16
agar kedua bahasa tersebut disamping dapat terus terpelihara dengan amanat

Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia 1945 juga dapat

menjalankan fungsinya untuk berbagai keperluan. Hal yang terakhir adalah

peningkatan mutu penggunaan bahasa. Peningkatan itu dapat dilakukan dengan

memperbaharui pengajaran bahasa sesuai dengan perkembangan teknologi

informasi dan rekayasa bahasa serta dengan meningkatkan permasayarakatan

bahasa agar dapat diperoleh sikap positif terhadap bahasa Indonesia, bahasa

daerah, dan bahasa asing.

17
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Secara sosiologis, teknologi merupakan salah satu aspek yang turut mempengaruhi
setiap aktivitas, tindakan, serta perilaku manusia. Teknologi mampu mengubah pola
hubungan dan pola interaksi antar manusia.Kehadiran teknologi merupakan sesuatu
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manu-sia. Aktivitas manusia sedikit
banyak akan dipengaruhi oleh kehadiran teknologi. Kemajuan teknologi dewasa ini
ditandai dengan semakin canggihnya alat-alat di bidang infor-masi dan komunikasi,
satelit, bioteknologi, pertanian, peralatan di bidang kesehatan, dan rekayasa
genetika.Munculnya masyarakat digi-tal dalam berbagai bidang kehidupan merupa-
kan bukti dari kemajuan teknologi.Masyarakat dan negara-negara di dunia berlomba-
lomba untuk dapat menguasai teknologi tinggi (high tech) sebagai simbol kemajuan,
keku-asaan, kekayaan dan prestise. Dalam masya-rakat Postmodern berlaku hukum
“barang siapa yang menguasai teknologi maka ia akan menguasai dunia”.

Dalam era globalisasi, kemajuan tekno-logi berlangsung sangat cepat sehingga


kadangkala manusia tidak sempat untuk ber-adaptasi dengan kemajuan
tersebut.Akibatnya terjadi anomi dalam masyarakat karena mereka tidak mempunyai
pegangan hidup yang jelas. Masyarakat yang tidak mampu menguasai teknologi akan
mengalami cultural lag dan akan terancam eksistensinya. Kemajuan teknologi ibarat
dua sisi mata uang, di mana di satu sisi kemajuan teknologi memberikan banyak
manfaat positif bagi manusia untuk mempermudah manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidupnya. Namun demikian disisi yang lain kemajuan teknologi
menimbulkan efek negatif yang kompleks melebihi manfaat dari teknologi itu sendiri
terutama terkait pola hidup manusia dalam dimensi sosial budaya. Teknologi me-
ngancam kematian melalui berbagai pe-nyakit, kerusakan lingkungan, pemanasan
global, menciptakan ketegangan, memberikan berbagai resiko, belenggu atas diri
manusia melalui sistem kontrol yang tersembunyi, dan dehumanisasi. Satu hal yang

18
perlu kita ingat, teknologi selalu berwajah ganda, di satu saat ia menjadi teman, di
saat yang lain, ia juga bisa menjadi lawan.

Upaya-upaya yang dapat kita lakukan sebagai solusi untuk menanggulangi dampak
negatif dari kemajuan teknologi adalah de-ngan menanamkan kesadaran kepada
setiap individu tentang pentingnya memahami dam-pak negatif kemajuan
teknologi.Dengan sederhana kita dapat menjadikan tantangan dan dampak negatif
dari teknologi menjadi peluang untuk me-majukan suatu masyarakat dan
negara.Untuk itulah diperlukan peran serta aktif dari keluarga, sekolah, masyarakat,
dan negara dalam mencegah, mengurangi, dan menang-gulangi dampak negatif dari
kemajuan teknologi. Sebagai manusia modern sangat tidak bijaksana serta tidak
mungkin jika kita mengatakan say no to technology, namun yang harus kita lakukan
yaitu mempertim-bangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan
baik-buruknya teknologi tersebut dan tetap menggunakan etika, serta tidak terlalu
berlebihan agar kita tidak kecan-duan dan menjadi budak teknologi. Kita harus
menyadari bahwa teknologi bukan merupakan aspek kehidupan umat manusia yang
tertinggi.Tidak juga merupakan puncak kebudayaan dan peradaban umat manusia di
dalam evolusinya mencapai kesempurnaan hidup (perfection of existence).Namun
teknologi merupakan suatu alat yang digunakan manusia untuk mempermudah dalam
melakukan sesuatu dalam aktivitas kehidupannya.

19
DAFTAR PUSTAKA
Marsudi. 2009. Jati Diri Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Teknologi
Informasi.Jurnal Sosial Humaniora, 2(2), 133-148.

Daimun.2013. Pembelajaran Bahasa Indonesia pada Era Globalisasi.JurnalBahasa


dan Seni. 14 (1) : 30-42.

Meinita, Hanna. (Diambil pada tanggal 1 Februari 2013).Mahasiswa tak bisa hidup
tanpasmartphone.http://kampus.okezone.com/read/2012/03/26/373/599857/mahasisw
a-tak-bisa-hidup-tanpa-smartphone.

Rini K. (Diambil pada tanggal 1 Februari 2013). Survei: tak bisa hidup tanpa internet.
http://www.tempo.co/read /news/ 2010/12/23/072301058/Survei-Tak-Bisa-Hidup-
Tanpa-Internet.

Sugono, Dendy. 2002. Bahasa Indonesia Urutan Keempat


diDunia.http://www.icmi.or . id/berita-091002.htm

Suwartono, 2007. Penggunaan Bahasa asing dalam Konteks Pendidikan Bahasadi


Indonesia: Beberapa Isu Sentral. INSANIA Jurnal Pemikiranalternatif Pendidikan 12
(3) 22-28

20

Anda mungkin juga menyukai