Oleh:
Muhamad Ilham
(1813024002)
UNIVERSITAS LAMPUNG
LAMPUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas
kehendaknyalah tulisan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari, bahwa tulisan ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif agar
tulisan ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
..................................................................................................................... 3
Kesimpulan .............................................................................................. 18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A.1.1 Latar Belakang
Di era mutakhir yang sedemikian pesat ini, Teknologi Informasi dan Komunikasi
memegang kendali atas peradaban manusia. Dominasi IT pada setiap kehidupan
manusia tergambar dalam pola keseharian manusia dewasa ini, seperti penggunaan
telepon seluler canggih, sosial media, komputer, browsing, dan sebagainya.Dalam
menggunakan berbagai media informasi tersebut, tentu saja bahasa teks masih
menjadi fitur standar yang dipakai, meskipun saat ini perlahan fitur tersebut mulai
beralih ke bahasa audio. Untuk itulah maka para pengguna teknologi informasi
diharuskan menguasai bahasa yang dipakai pada suatu teknologi informasi tersebut,
sebab bahasa merupakan penghubung tunggal antara pengguna dengan teknologi
informasi yang digunakan.
Berdasarkan pada hal tersebut, bahasa dan Teknologi Informasi dan Komunikasi
mengalami perkembangan yang seiring- sejalan. Kemajuan Teknologi Informasi dan
Komunikasi akan berpengaruh langsung pada perkembangan bahasa yang digunakan
dalam berinteraksi menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi
tersebut. Hal ini berlaku pula pada bahasa Indonesia. Kondisi
1
bahasa Indonesia, terutama di era mutakhir ini mengalami perubahan yang sangat
drastis. Terbentuknya masyarakat cyber, serta menjamurnya regulasi atau kebijakan
yang dibuat pemerintah untuk membuka ‘jendela global’ melalui Teknologi Informasi
dan Komunikasi, secara langsung mengakibatkan terjadinya perubahan- perubahan
dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kajian Teori
1. Pengertian Bahasa
Pengertian menurut bapak arief muhsin bahasa adalah karakter yang menjiwai suatu
bangsa.Bahasa menjadi alat pemersatu bangsa yang digunakan oleh masyarakatuntuk
saling berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Bahasa sangatlah dekat dengan
kita terutama bahasa daerah atau bahasa ibu yang merupakan lambing identitas
lokal.DiIndonesia terdapat berbagai macam bahasa daerah yang tersebar di berbagai
wilayah dan menjalin kontak social dengan bahasa yang lain,seperti bahasa asing dan
bahasa Indonesia itu sendiri.Dalam kontak social ini sudah tentu tidak terhindarkan
adanya saling memengaruhi diantara bahasa-bahasa yang terlibat kontak.Bahasa yang
kuat akan bertahan dan mempersempit ruang gerak bahasa-bahasa lainyang
berkeadaan lemah.Dalam kontak sosial,terjadi gejala kedwibahasaan.Salah satu
akibat yang ditimbulkan yaitu gejala kepunahan dari suatu bahasa.
Seperti halnya bahasa Indonesia yang berfungsi sebagai media untuk menyampaian
suatu hal, ide, pendapat, maksud dan tujuan kita kepada orang lain agar mereka
bisa memahami apa yang kita inginkan atau yang kita terangkan.Dalam penggunaan
bahasa Indonesia tentu ada aturan-aturan dalam pengucapan dan penulisannya yang
sudah ada di dalam Kamus BesarBahasaIndonesia(KBBI).Sehingga kita dalam
menggunakan bahasa Indonesia sepatutnya harus memperhatikan aturan-aturan yang
sudah ditentukan sesuai dengan EjaanYangDisempurnakan(EYD).
3
Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting,sepertiyang tercantum
pada bagian ketiga Sumpah Pemudayangberbunyi “Kami Putra dan Putri Indonesia
menjunjung bahasa persatuan,bahasaIndonesia”.Ini berarti bahwa bahasa Indonesia
berkedudukan sebagai bahasa nasional. Dengan kata lain kedudukannya berada diatas
Bahasa- bahasa daerah. Selainitu, didalamUndang-Undang Dasar(UUD) 1945
tercantum pasal khusus (BAB XV, pasal36) mengenai kedudukan bahasa Indonesia
yang menyatakan bahwa bahasa Negara ialah bahasa Indonesia. Pertama, bahasa
Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan sumpah pemuda
1928. Kedua,bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa Negara sesuai dengan
undang–undang dasar1945.
a. Deskripsi Teori
4
informasi yang disampaikan oleh oranglain tetapi itu tidak bertahan lama karena
setelah ucapan selesai,maka informasi yang berada di tangan sipenerima akan
dilupakan dan tidak bisa tersimpan lama. Selainitu,jangkauan suara juga terbatas.
Setelah itu teknologi penyampai informasi berkembang melalui gambar. Dengan
gambar jangkauan informasi bisa lebih jauh.Gambar ini bias dibawa-bawa dan
disampaikan kepada orang lain. Selain itu informasi yang ada akan bertahan lebih
lama.
Bahasa adalah alat penghubung dalam komunikasi baik verbal maupun non-verbal
yang dilakukan oleh manusia.Setiap negara/kelompok social masyarakat dipastikan
memiliki bahasanya masing-masing.Tanpa bahasa tentu manusia tidak dapat
5
membangun kehidupan sosialnya.Menurut George (1985:229) Bahasa adalah
teknologi sederhana yang dihasilkan oleh pergaulan manusia,ia senantiasa
berkembang dari waktu ke waktu,sebagaimana perkembangan peradaban manusia
yang dinamis.Perkembangan bahasa dan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam
catatan sejarah cenderung menunjukan keterkaitan. Kecenderungan Teknologi
Informasi itu menunjukkan bahwa Teknologi Informasi dan Komunikasi sebagai
sebuah perangkat (benda) mati yang paling banyak mempengaruhi perkembangan
bahasa.
Bahasa Indonesia yang dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia dan
bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya
setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan
dengan mulai berlakunya konstitusi. Bahasa Indonesia secara resmi diakui sebagai
bahasa nasional pada saat Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928.Penggunaan
bahasa Melayu sebagai bahasa nasional merupakan usulan dari Muhammad Yamin,
seorang politikus, sastrawan, dan ahli sejarah. Dalam pidatonya pada Kongres
Nasional kedua di Jakarta, Yamin mengatakan bahwa : “Jika mengacu pada masa
depan bahasa-bahasa yang ada di Indonesia dan kesusastraannya, hanya ada dua
bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa. Dan
Melayu.Tapi dari dua bahasa itu,bahasa Melayulah yang lambat-laun akan menjadi
bahasa pergaulan atau bahasa persatuan (Kridalaksana, 1991).
6
Secara Sosiologis bisa dikatakan bahwa Bahasa Indonesia resmi diakui
pada Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. Hal ini juga sesuai dengan butir
ketiga ikrar Sumpah Pemuda yaitu “Kami putra dan putri Indonesia menjunjung
bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”Namun secara Yuridis Bahasa Indonesia diakui
pada tanggal 18 Agustus 1945 atau setelah Kemerdekaan Indonesia (Tasai, 2000).
Ini menandakan bahwa bahasa Indonesia adalah bahasa resmi bangsa Indonesia.
Bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca lebih dari 200 juta rakyat diIndonesia.
Sebagian besar diantara nya juga telah menjadikan bahasaIndonesia sebagai bahasa
pertama. Bahasa Indonesia yang tadinya berkembang dari bahasa Melayu itu
telah“menggusur” sejumlah bahasa lokal(etnis) yang kecil.Oleh karena itu bahasa
Indonesia mempunyai peranan penting dalam membangun manusia Indonesia
seutuhnya.selain itu bahasa Indonesia juga merupakan jati diri bangsa Indonesia
terutama di era globalisasi yang berkembang dengan ritme yang sangat cepat dan
pesat.
Harus diakui bahwa bahasa Indonesia tidak kebal terhadap pengaruh globalisasi.Hal
ini disebabkan oleh perkembangan teknologi yang juga sangat cepat,sehingga
komunikasi antar manusia dinegara-negara yang terpisah jauh pun dapat dilakukan
dengan praktis tanpa perlu memakan waktu lama. Kemudahan ini membuat informasi
dapat bergerak dari satu tempat ke tempat lain dengan waktu yang relatif singkat.
Percepatan perpindahan informasi ini kemudian juga mempercepat proses
keterkaitan dan ketergantungan antar manusia. Hubungan-hubungan langsung seperti
perdagangan pun dipererat dengan adanya berbagai metode untuk berinteraksi
,misalnya dengan menggunakan jaringan internet, telepon,atau surat elektronik.Hal-
hal tersebut berperan penting dalam menyebarkan informasi ke seluruh dunia dan
membentuk masyarakat berbasis internet (internet based society).
Sebagai bagian dari masyarakat global, masyarakat Indonesia juga tidak terlepas
dari pengaruh langsung perkembanganTeknologi Informasi dan Komunikasi ini. Dan
aspek yang berkaitan langsung adalah aspek kebahasaan, bahasa Indonesia
yang telah mengalami perkembangan yang pesat dewasa ini.
Pengaruh dari luar atau pengaruh asing ini sangat besar kemungkinan nya terjadi pada
era Informasi dan Teknologi ini.Batas antar Negara yang sudah tidak jelas dan
tidak adalagi, serta pengaruh alat komunikasi yang begitu canggih perlahan telah
menciptakan pergeseran drastis dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari. Perubahan-perubahan itu tidak hanya terjadi di dalam bahasa
percakapan sehari-hari di dalam kehidupan nyata dan di duniamaya, tetapi juga
terjadi secara perlahan di dunia kesusasteraan Indonesia.Dewasa ini banyak
bermunculan karya-karya sastra modern yang bertema urban dan metropolis, sebut
7
saja misalnya Perahu Kertaskarya Dee, Maryamah Karpovkarya Andrea Hirata yang
tidak hanya menggambarkan alur cerita yang lebih modern tetapi dengan
menyajikan gaya bahasa yang lebih kontemporer dan cenderung terpengaruh oleh
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi.
1. Dampak Positif
2. DampakNegatif
8
a. Tidak lagi menggunakan BahasaIndonesia yang baik dan benar Pola hidup
masyarakat Indonesia yang konsumtif berakibat pada semakin mudahnya penerimaan
terhadap berbagai penetrasi budaya luar.Ini lebih mudah terjadi pada penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dan benar,salah satu contoh adalah penggunaan media
social oleh remaja yang cenderung menggunakan bahasa gaul di media sosial dari
pada bahasa Indonesia yang baik dan benar.
c. Campur Kode Banyak masyarakat lebih bangga menggunakan istilah asing atau
mencampur bahasa Indonesia dengan bahasa asing baik secara lisan maupun tulisan.
Kata-kata seperti Good Morning, I Love You, Ganbatte, Arigatto, Sayonara, serta
banyak kalimat populer lain lebih senang diucapkan dalam bahasa Inggris dari pada
bahasa Indonesia.
Setiap bahasa di dunia pasti mengalami perubahan, baik itu secara intern
maupun ekstern. Sebut saja misalnya bahasa Inggris yang dalam satu milenium (1000
tahun) setidaknya telah mengalami tiga kali perubahan yang cukup ekstrem (yaitu
Early English, Middle English, dan Modern English).
Pergeseran atau perubahan bahasa sebenarnya telah ada sejak bahasa-bahasa itu mulai
mengadakan kontak dengan bahasa lainnya (Grosjean 1982).Kontak antar dua suku
atau suku bangsa yang masing-masing membawa bahasanya sendiri-sendiri lambat
laun mengakibtakan terjadinya persaingan kebahasaan. Pada umumnya, di dalam
persaingan kebahasaan terjadi fenomena- fenomena kebahasaan yang diawali dengan
kedwibahsaan, diglosia, alih kode/campur kode, interferensi, dan akhirnya
permertahanan dan pergeseran bahasa. Jika satu bahasa lebih dominan, lebih
berprestise, atau lebih modern atau bahkan mungkin lebih “superior” daripada bahasa
lain, bahasa tersebut dipastikan dapat bertahan, sedangkan lainnya dalam beberapa
generasi akan ditinggalkan oleh penuturnya. Bahasa yang ditelantarkan oleh
penuturnya itu lambat launmengakibatkan kematian bahasa (Dorian1982).
9
disemua sector kehidupan. Sebagai contoh, masyarakat Indonesia lebih sering
menempelungkapan“NoSmoking” daripada“Dilarang Merokok”, “Stop”untuk
“berhenti”,“Exit” untuk“keluar”,“Open House”untuk penerimaan tamu di rumah pada
saat lebaran, dan masih banyak contoh lain. Didalam pergaulan dimedia,baik itu
media sosial, layanan pesan, atau mailing, pengguna dari Indonesia lebih cenderung
menggunakan kata /kalimat gaul yang lebih mudah ditulis dan dicerna menurut
mereka, disamping itu juga menggunakan simbol-simbol yang secara frontal
menyebabkan berubahnya penggunaan bahasa Indonesia secara brutal. Contohnya
adalah mereka lebih suka menulis ; t4untuk Tempat, quntukAku, guntukNggak,
LwuntukKalau, dan masih banyak lagi yang lainnya.
C. Pembahasan Penelitian
identitas nasional, dalam hal ini adalah bahasa Indonesia, yang bukan saja
tuntutan konstitusi, namun juga erat kaitannya dengan pemartabatan bahasa secara
10
fungsional. Kedua, undang-undang memberlakukan secara ketat dengan menutup
(open legal policy), sebagai cara-cara kreatif negara untuk menjamin kehadiran
atau memberi sanksi bagi yang melanggarnya agar memiliki efek jera seperti yang
telah dilakukan oleh pemprov DKI Jakarta yakni dengan menurunkan spanduk
yang menggunakan bahasa asing. Untuk pemerintah daerah agar lebih berperan
11
bagi kepala daerah dalam pelestarian dan pengembangan bahasa negara dan
bahasa daerah.
menjadi satu masyarakat antarbangsa ASEAN (MEA, misalnya). Dalam hal itu,
bahasa negara Indonesia digunakan dalam konteks komunikasi yang lebih luas.
Bahasa Indonesia dalam konteks komunikasi pada era globalisasi, khususnya era
revolusi industri 4,0 yang ketika dilihat dari geopolitik bahasa memberikan
peluang dan sekaligus ancaman bagi bahasa negara dalam penggunaanya di ruang
di ruang publik merupakan fakta atas kehadiran bahasa inggris. Bahasa Indonesia
yang ketika ditempatkan pada posisi diatas bahasa asing akan menaikkan derajat
harga diri manusia Indonesia di mata dunia global. Pada era globalisasi ini,
melalui lanskap bahasa negara di ruang publik itu, derajat harga diri manusia
global.
12
Indonesia menghadapi era lepas landas, peran bahasa dan sastra Indonesia perlu
Indonesia sebagai lambang jati diri bangsa. Penggunaan bahasa Indonesia, baik
sebagai bahasa persatuan maupun sebagai bahasa negara, perlu pula dibina lebih
sedemikian rupa sehingga bahasa Indonesia dapat berfungsi sebagai sarana untuk
dunia menempatkan bahasa Indonesia sebagai salah satu bahasa yang dipandang
bahasa Indonesia untuk penutur asing perlu dikembangkan secara terencana dan
terarah sehingga bahasa dan budaya bangsa Indonesia lebih dikenal di pentas
dunia internasional. Salah satu upaya yang perlu segera dilaksanakan untuk
mencapai tujuan tersebut ialah program penerjemahan dalam bentuk skala besar
13
Indonesia dan para calon diplomat dan usahawan yang akan bertugas di Indonesia.
ditangani dengan lebih serius, antara lain dengan menyusun kurikulum yang
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, lisan maupun tulis, yang
hidup di masyarakat, baik untuk interaksi formal maupun interaksi informal; dan
Oleh karena itu, guru dan dosen BIPA seyogianya memahami kaidah-kaidah
Rasa bangga berbahasa Indonesia belum lagi tertanam pada setiap orang
Indonesia. Rasa menghargai bahasa asing (dahulu bahasa belanda sekarang bahasa
inggris) masih terus menampak pada sebagian besar bangsa Indonesia. Mereka
pikiran dan perasaannya dengan lengkap, jelas, dan sempurna. Akibat lanjut yang
14
ungkapan-ungkapan itu sudah ada padanannya dalam bahasa Indonesia.
sehingga ditemukan kata dan istilah asing yang “amat asing”, “terlalu
asing”, atau “hiper asing”. Hal ini terjadi karena salah pengertian dalam
dan ditulis roh, insaf, pihak, pasal, sarat (muatan), dan dianggap (sah).
3. Banyak orang Indonesia belajar dan menguasai bahasa asing dengan baik,
tetapi menguasai bahasa Indonesia apa adanya. Terkait dengan itu banyak
yang sesuai dalam bahasa Indonesia, mereka akan mencari jalan pintas
dengan cara sederhana dan mudah misalnya, penggunaan kaya yang mana
Era ini ditandai, antara lain adanya kontak bahasa, dan budaya yang tidak
bias terelakan. Dalam hubungan itu, kedudukan bahasa yang hidup dan diperlukan
15
ditempatkan sebagai alat pemersatu bangsa, pembentuk jati diri, dan kemandirian
bangsa, serta sebagai wahana bangsa menuju kehidupan yang lebih modern dan
beradab. (Putri 2017) Bahasa daerah merupakan bagian sarana pembinaan dan
pengembangan budaya, seni dan tradisi daerah yang dapat memperkuat jati diri
bangsa dalam berbagai kompetisi global. Bahasa asing merupakan sarana agar
dalam era globalisasi, dan teknologi informasi masa kni serta masa yang akan
dan dikembangkan kemampuan daya ungkapnya sehingga buku tata bahasa dan
kamus serta berbagai pedoman pengunaan bahasa menjadi profesional untuk lebih
sesuai dengan tuntutan reformasi, penutur bahasa Indonesia, para pejabat, dan
Pada saat ini bangsa Indonesia hidup dalam dua era sekaligus, yaitu era
globalisasi dan era otonomi daerah. Kedua era ini telah mempengaruhi peran
dirumuskan kembali seiring dengan otonomi daerah. Dalam kaitan dengan hal itu,
mutu bahasa, terutama bahasa Indonesia dan bahasa daerah, perlu ditingkatkan
16
agar kedua bahasa tersebut disamping dapat terus terpelihara dengan amanat
bahasa agar dapat diperoleh sikap positif terhadap bahasa Indonesia, bahasa
17
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Secara sosiologis, teknologi merupakan salah satu aspek yang turut mempengaruhi
setiap aktivitas, tindakan, serta perilaku manusia. Teknologi mampu mengubah pola
hubungan dan pola interaksi antar manusia.Kehadiran teknologi merupakan sesuatu
yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manu-sia. Aktivitas manusia sedikit
banyak akan dipengaruhi oleh kehadiran teknologi. Kemajuan teknologi dewasa ini
ditandai dengan semakin canggihnya alat-alat di bidang infor-masi dan komunikasi,
satelit, bioteknologi, pertanian, peralatan di bidang kesehatan, dan rekayasa
genetika.Munculnya masyarakat digi-tal dalam berbagai bidang kehidupan merupa-
kan bukti dari kemajuan teknologi.Masyarakat dan negara-negara di dunia berlomba-
lomba untuk dapat menguasai teknologi tinggi (high tech) sebagai simbol kemajuan,
keku-asaan, kekayaan dan prestise. Dalam masya-rakat Postmodern berlaku hukum
“barang siapa yang menguasai teknologi maka ia akan menguasai dunia”.
18
perlu kita ingat, teknologi selalu berwajah ganda, di satu saat ia menjadi teman, di
saat yang lain, ia juga bisa menjadi lawan.
Upaya-upaya yang dapat kita lakukan sebagai solusi untuk menanggulangi dampak
negatif dari kemajuan teknologi adalah de-ngan menanamkan kesadaran kepada
setiap individu tentang pentingnya memahami dam-pak negatif kemajuan
teknologi.Dengan sederhana kita dapat menjadikan tantangan dan dampak negatif
dari teknologi menjadi peluang untuk me-majukan suatu masyarakat dan
negara.Untuk itulah diperlukan peran serta aktif dari keluarga, sekolah, masyarakat,
dan negara dalam mencegah, mengurangi, dan menang-gulangi dampak negatif dari
kemajuan teknologi. Sebagai manusia modern sangat tidak bijaksana serta tidak
mungkin jika kita mengatakan say no to technology, namun yang harus kita lakukan
yaitu mempertim-bangkan kebutuhan kita terhadap teknologi, mempertimbangkan
baik-buruknya teknologi tersebut dan tetap menggunakan etika, serta tidak terlalu
berlebihan agar kita tidak kecan-duan dan menjadi budak teknologi. Kita harus
menyadari bahwa teknologi bukan merupakan aspek kehidupan umat manusia yang
tertinggi.Tidak juga merupakan puncak kebudayaan dan peradaban umat manusia di
dalam evolusinya mencapai kesempurnaan hidup (perfection of existence).Namun
teknologi merupakan suatu alat yang digunakan manusia untuk mempermudah dalam
melakukan sesuatu dalam aktivitas kehidupannya.
19
DAFTAR PUSTAKA
Marsudi. 2009. Jati Diri Bahasa Indonesia di Era Globalisasi Teknologi
Informasi.Jurnal Sosial Humaniora, 2(2), 133-148.
Meinita, Hanna. (Diambil pada tanggal 1 Februari 2013).Mahasiswa tak bisa hidup
tanpasmartphone.http://kampus.okezone.com/read/2012/03/26/373/599857/mahasisw
a-tak-bisa-hidup-tanpa-smartphone.
Rini K. (Diambil pada tanggal 1 Februari 2013). Survei: tak bisa hidup tanpa internet.
http://www.tempo.co/read /news/ 2010/12/23/072301058/Survei-Tak-Bisa-Hidup-
Tanpa-Internet.
20