Anda di halaman 1dari 8

MODUL 4

FAKTOR PENDUKUNG DALAM EKONOMI PERTANIAN

.
Faktor pendukung merupakan bagian dalam proses produksi yang memegang peranan
cukup penting. faktor pendukung dalam kelancaran usaha pertanian antara lain
kelembagaan, kemitraan dan kebijaksanaan.juga digolongkan faktor pendukung.
Kelembagaan dapat dibedakan atas kelembagaan pemerintah dan kelembagaan non
pemerintah. Disamping keberadaan kelembagaan, diperlukan faktor pendukung lain
infrastruktur atau kebijaksanaan pengadaan sarana dan prasarana, aturan, dan kemitraan
serta kebijaksanaan harga.

1 :KELEMBAGAAN PERTANIAN

1 .Pengertian Lembaga
Lembaga adalah organisasi atau kaidah-kaidah baik formal atau informal yang
mengatur perilaku dan tindakan anggota masyarakat tertentu baik dalam kegiatan sehari-hari
maupun dalam usahanya untuk mencapai tujuan tertentu (Mubyarto, 1994 : 51)
Koentjaraningrat (1958) membagi lembaga masyarakat menjadi delapan bagian
yaitu :
1. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan kehidupan kekerabatan (kindship) atau
domenstic institution. Contoh : pelamaran, perkawinan, keluarga, pengasuhan anak, dll.
2. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian
hidup (Economic Institutions). Misalnya : pertanian, peternakan, perburuan, industri,
dsbnya.
3. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia (educational institutions).
Contoh : TK, SD, SMP, SMA.
4. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (Scientific institution).
Contoh : metode ilmiah, pendidikan ilmiah, dll.
5. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah menyatakan rasa keindahan
rekreasi (aesthetic intitutions). Contoh : seni rupa, seni suara, seni drama, dll.
6. Pranata yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan Tuhan
atau alam gaib (religius intitutions). Contoh : masjid, gereja, doa, kenduri, dll.
7. Pranata yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan
berkelompok atau bernegara (political institutions). Contoh : pemerintahan, demokrasi,
kehakiman, kepertanian, kepolisian.
8. Pranata yang bertujuan untuk mengatur kebutuhan jasmaniah manusia (cosmetic
instituions). Contoh : pemeliharaan, kecantikan, kesehatan, kedokteran.
Menurut Soekartawi (1989 : 9) kelembagaan dapat berupa kelembagaan pemerintah dan
kelembagaan non pemerintah. oleh Mosher (1984) menyatakan bahwa aspek kelembagaan
merupakan syarat pokok dalam pembangunan pertanian. Syarat-syarat pokok yang harus ada
yaitu :
1. Pasar. Kelembagaan ekonomi seperti pasar penting bagi petani untuk membeli faktor
produksi dan sekaligus tempat petani menjual hasil pertanian dan membeli kebutuhan
konsumsi.
2. Pelayanan penyuluhan kelembagaan ini untuk memberi contoh dan motivasi kepada petani
untuk menerapkan teknologi baru sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian.
3. Kelembagaan pengkreditan lembaga ini berguna untuk menyediakan uang bagi petani
untuk membeli faktor produksi.

2.Macam dan Peranan Kelembagaan


Kelembagaan yang mempunyai peranan dalam pembangunan pertanian antara lain :
1. Administrasi pemerintah
2. Pendidikan dan penyuluhan
3. Gotong royong
4. Faktor Sosial Budaya
Peranan administrasi pemerintahan adalah untuk melancarkan program kebijaksanaan
pemerintah. Untuk mencapai hal tersebut maka setiap instruksi dan pedoman harus dibuat
dengan jelas, dengan struktur tertentu.
Penyuluhan merupakan suatu bentuk pendidikan non formal bagi petani dan
keluarganya. Tujuan utama penyuluhan adalah menambah kesanggupan petani dalam
berusahatani sehingga pada akhirnya dapat memperoleh pendapatan usaha tani yang
maksimal.
Gotong royong merupakan bentuk kerja sama yang umum dalam masyarakat desa.
Berkaitan dengan hal tersebut, gotong royong dapat sebagai salah satu bentuk lembaga yang
khas untuk mendapatkan keterpaduan masyarakat, penting artinya untuk mendukung
pembangunan di pedesaan. Gotong royong dapat dipandang sebagai pencitraan masyarakat
untuk saling bergantung antara individu satu dengan lainnya.

2 :KOPERASI DALAM PERTANIAN

Koperasi adalah suatu organisasi ekonomi rakyat yang bersifat sosial, beranggotakan
orang-orang atau badan hukum, yang merupakan tatanan susunan ekonomi sebagai suatu
usaha bersama berdasarkan kekeluargaan. Koperasi merupakan organisasi ekonomi yang
cocok untuk kondisi ekonomi Indonesia. Hal ini di perkuat dengan UUD 1945 pasal 33 ayat
3.
KUD sebagai salah satu jenis koperasi yang ada di daerah pedesaan dan merupakan
lembaga yang membantu petani dalam mengusahakan sawah. Dengan adanya lembaga ini
diharapkan usaha pertanian yang ada dapat mengalami peningkatan dalam kualitas dan
kuantitas.
● Macam-macam Koperasi
Ditinjau dari fungsinya dan bidang usaha maka koperasi dapat dibedakan atas :
1. Koperasi konsumsi yaitu koperasi yang anggotanya terdiri atas konsumen-konsumen dan
koperasi ini menyelenggarakan jual beli barang yang dibutuhkan para anggota
masyarakat.
2. Koperasi produksi adalah koperasi yang anggotanya adalah produsen.
3. Koperasi kredit adalah koperasi yang bergerak dibidang simpan pinjam.
Koperasi berperan penting untuk menunjukkan perekonomian nasional. Peranan-
peranan itu antara lain :
1. Peranan koperasi dalam memecahkan ketidak selarasan ekonomi masyarakat.
2. Menyediakan kredit sarana produksi dan alat pertanian
3. Menyediakan kredit bagi anggota untuk tujuan produktif
4. Menangani hasil-hasil pertanian
5. Mengusahakan pengolahan hasil-hasil pertanian
6. Mengusahakan perbaikan teknik pertanian
7. Menyediakan barang kebutuhan pokok sehari-hari dengan harga yang layak.

3:PENYULUHAN DAN PERANANNYA DALAM PERTANIAN


Penyuluhan pertanian ialah suatu cara atau usaha pendidikan yang bersifat
nonformal untuk para petani dan keluarganya di pedesaan.
Sifat pendidikan dalam penyuluhan pertanian ialah nonformal, artinya penyuluhan
pertanian dapat dilaksanaan atas dasar :
1. Tidak terbatas pada ruangan tertentu
2. Tidak mempunyai kurikulum
3. Isi yang disampaikan atas kebutuhan petani
4. Sasaran tidak terbatas pada keseragaman umur
5. Tidak bersifat paksaan
6. Tidak ada sanksi
7. Waktu dan lama pendidikan tidak ada ketentuan pasti

● Tujuan Penyuluhan Pertanian


Tujuan dasar penyuluhan pertanian ialah menumbuhkan perubahan yang lebih terarah
dalam kegiatan usahatani di pedesaan. Perubahan di maksud ialah dalam bentuk
pengetahuan kecakapan, sikap dan motiv tindakan petani.
Usaha mengubah pengetahuan, kecakapan, sikap, dan motif tindakan petani, pada
dasarnya diarahkan untuk meningkatkan produksi pertanian dan efisiensi usahatani.
meningkatnya produksi dan efisiensi usaha tani, merupakan tujuan kerja penyuluhan
pertanian.
Masyarakat tani sejahtera merupakan tujuan akhir yang ingin dicapai dalam
penyuluhan pertanian. Hal ini baru bisa dicapai apabila petani mau dan mampu mengubah
cara usahataninya. Dengan adanya kemauan menjadi lebih produktif (better farming), lebih
menguntungkan (better businness) dan akhirnya kehidupan menjadi lebih baik dan layak
(better living).
Melalui kegiatan penyuluhan diharapkan terjadi perubahan, dari keadaan petani
subsisten (pola ekonomi subsisten) ke arah pola ekonomi dinamis.

Ekonomi penyuluhan Ekonomi dinamis


Subsisten P = 1C P=K+T+I
P : Pendapatan - Better farming
K : Konsumsi - Better business
T : Tabungan - Better living
I : Investasi

● Peranan Penyuluhan Pertanian


Penyuluhan pertanian mempunyai peran antara lain :
1. Penyuluh, sebagai pembimbing dan guru. Harus mampu merubah perilaku (sikap,
pengetahuan, dan keterampilan) masyarakat sasarannya
2. Penganalisa, yang selalu melakukan pengamatan terhadap keadaan (sumber daya alam,
perilaku masyarakat, kemampuan dana, dan kelembagaan yang ada) dan masalah-
masalah serta kebutuhan-kebutuhan masyarakat sasaran. Melakukan analisis tentang
alternatif pemecahan masalah.
3. Penasehat, memilih alternatif perubahan yang paling tetap, yang secara teknis dapat
dilaksanakan, secara ekonomi menguntungkan dan dapat diterima oleh nilai-nilai sosial
budaya setempat.
4. Organisator, harus menjalin hubungan baik dengan segenap lapisan masyarakat
(terutama tokoh-tokohnya)

4 :KEBIJAKSANAAN HARGA

Kebijaksanaan mengenai harga merupakan wewenang pemerintah yang diturunkan


dalam bentuk peraturan dan keputusan pejabat berwenang, seperti surat keputusan menteri
atau pejabat yang diberi wewenang untuk itu.
Kebijaksanaan diambil dengan tujuan untuk melindungi petani dan menstabilkan
perekonomian. Dasar penetapan harga ialah hubungan antara input dengan output dalam
proses produksi suatu komoditas.
Harga-harga komoditas yang ditetapkan biasanya menyangkut barang-barang pokok,
atau kebutuhan utama masyarakat, komoditas pangan, komoditas industri, serta komoditas
yang mempunyai fungsi strategis.
Untuk komoditas strategi, pemerintah masih memberikan subsidi. Kebijakan ini
ditempuh untuk membantu masyarakat yang tidak mampu. Namun dewasa ini timbul
pendapat pro dan kontra mengenai kebijaksanaan harga, terutama yang menyangkut subsidi.
Berdasarkan pengamat ekonomi, ternyata rakyat kecil yang direncanakan sebagai
sasaran subsidi tidak menikmati gunanya atau bantuan subsidi. Keadaan ini membuat
pemerintah harus mengambil kebijakan atau menentukan pilihan, hapus atau kurangi
subsidi.
Konsekuensi pencabutan atau pengurangan subsidi harga komoditas atau barang yang
dicabut nilai subsidinya mengalami peningkatan harga. Menjadi suatu dilema bila
kebijaksanaan harga dilakukan : apakah sebaiknya subsidi dihapuskan semua atau apakah
kebijaksanaan harga tidak perlu dilakukan?
Kebijaksanaan lain adalah kebijaksanaan harga dalam bentuk peraturan yang diatur
pemerintah dalam hal ini adalah kebijaksanaan harga dasar (floor price) dan harga tertinggi
(ceiling price)
Harga dasar diperlukan untuk menjaga agar harga pasar pada saat panen, tidak turun.
Supaya produsen bisa menerima hasilnya sesuai dengan harga yang ditetapkan. Sebaliknya
harga maksimum tetap diperlukan pada musim paceklik, saat persediaan produksi terbatas.
Sehingga kebijaksanaan harga dikatakan sangat efektif apabila harga pasar berada diantara
harga dasar dan harga maksimum.
● Operasi Bufferstock dan Impor
Dalam mengatasi permasalahan harga terutama komoditas pangan seperti jagung, padi
kedelai, pemerintah harus menyediakan dana dan stok barang bila diperlukan suatu saat.
Kebijaksanaan harga yang diikuti penyediaan stok sehingga mekanisme pasar bisa
distabilkan. Di Indonesia fungsi tersebut disediakan oleh bulog. Maksud kebijaksanaan
import adalah untuk :
a. Memenuhi kebutuhan dalam negeri
b. Menjaga stabilitas harga
c. Menjaga ketahanan nasional dibidang pangan

E.PENUTUP
Tugas Akhir
Tes Esei

1. Jelaskan komponen-komponen yang tergolong dalam faktor-faktor pendukung ekonomi


pertanian ?

2. Mengapa kelembagaan merupakan bagian penting dalam proses produksi


3. Apa yang dimaksud kebijaksanaan harga, dan mengapa perlu adanya kebijaksanaan
harga
4. Apa tujuan penyuluhan, dan bagaimanakah hubungan antara penyuluh, peneliti dan
petani.

Tes Formatif Modul 4

1.Kelembagaan yang mempunyai peranan dalam pembangunan pertanian antara lain


a. Aministrasi Pemerintah
b. Pendidikan dan Penyuluhan
c. Gotong Royong
d. (a,b,c) benar.
2.Suatu bentuk pendidikan Non Formal bagi Petani dan Keluarganya
a. Pendidikan
b. Penyuluhan
c. a,b benar
d. a,b, salah
3. Peranan Penyuluh yang harus mampu merubah perilaku (sikap, pengetahuan, dan
keterampilan) masyarakat sasaran adalah
a. peranannya sebagai penyuluh
b. peranan sebagai penganalisa
c. peranannya sebagai penasehat
d.peranannya sebagai organisator
4.Sifat pendidikan dan penyuluhan pertanian non formal artinya:
a. Tidak terbatas pada ruangan tertentu
b. Tidak mempunyai kurikulum
c. Isi yang disampaikan atas kebutuhan petani
d.( a,b,c) benar.
5. Ditinjau dari fungsinya dan bidang usaha maka koperasi dapat dibedakan menjadi:
a. Koperasi konsumsi
b. Koperasi Produksi
c. Koperasi kredit
d. (a,b,c

Anda mungkin juga menyukai