Anda di halaman 1dari 28

Penanaman, Pertumbuhan, dan Perawatan Anggrek Bulan

Anggrek bulan (Phalaenopsis amabilis). Bunga yang dikenal sebagai puspa pesona ini
pertama kali ditemukan oleh seorang ahli botani dari Belanda, Dr. C.L. Blume.
Seperti tanaman anggrek lainnya, anggrek bulan bersifat epifit, yaitu memerlukan cabang
pohon lain sebagai tempat "menumpang" untuk tumbuh. Anggrek bulan termasuk dalam
tanaman anggrek monopodial yang menyukai sedikit cahaya matahari.

Berikut ini adalah informasi mengenai anggrek bulan,  mulai dari pembibitan, perawatan,
sampai penjualannya. Informasi ini diperoleh dari hasil observasi langsung yang saya lakukan
ke Taman Indonesia Permai (TAIP), TMII Jakarta Timur. 

2.1              Bibit Anggrek Bulan


Bibit anggrek bulan diperoleh dengan meregenerasikan tanaman anggrek bulan secara
generatif. Dari biji yang diperoleh dari hasil perkawinan atau persilangan yang dilakukan di
laboratorium, kemudian disemai ke dalam botol kaca bening hingga tumbuh menjadi
bibit anggrek bulan berupa tanaman anggrek bulan muda. Bibit kemudian ada yang
ditumbuhkan, dan ada yang dijual. Bibit dijual seharga Rp 15.000 - Rp 20.000 per botol.

Bibit anggrek bulan

2.2              Tahapan Pertumbuhan Anggrek Bulan


Pertumbuhan anggrek bulan mulai dari bibit sampai berbunga memerlukan waktu sekitar 1
tahun 5 bulan.
Mula-mula, bibit dipindahkan dari botol ke pot yang berukuran besar. Satu buah pot dapat
menampung hingga 10 bibit.

Tanaman anggrek bulan muda

Pada tahapan selanjutnya, tanaman anggrek bulan berusia beberapa bulan akan di pisahkan


ke dalam pot kecil terbuat dari plastik. Setiap tanaman menempati satu pot.

Tanaman anggrek bulan usia 3 bulan


Tanaman anggrek bulan usia 6 bulan

Pada tahap terakhir, tanaman anggrek bulan akan berbunga dengan tangkai cukup panjang.
Tanaman anggrek bulan pun siap untuk dijual.

Anggrek bulan usia 1,5 tahun

2.3              Perawatan Anggrek Bulan


Dalam perawatan tanaman anggrek bulan, diperlukan perlakuan-perlakuan khusus. Adapun
perlakuan tersebut yaitu:
     1.        Shading Paranet
Pembudidayaan anggrek bulan dan jenis anggrek lain dilakukan di dalam shading paranet
untuk menjaga suhu, intensitas cahaya matahari yang teduh, dan kelembapan udara.

Shading paranet

     2.        Tempat Menanam


Anggrek bulan dapat ditanam di pot atau ditempelkan di media tanam pakis. Untuk anggrek
bulan yang ditanam di pot, bila tanaman masih muda menggunakan pot kecil dari plastik,
sedangkan untuk tanaman Phalaenopsis dewasa dapat menggunakan pot besar dari tanah liat
atau plastik.

                            Pot kecil                                                               Pot besar

Anggrek yang digantung di media pakis

     3.        Media Tanam


Media tanam terbaik untuk anggrek bulan adalah mos. Media tanam ini terbuat dari
campuran ganggang laut dan akar kadaka. Selain mos, dapat juga digunakan arang atau pakis.

                             Mos                                                                         Arang
     4.        Penyiraman
Penyiraman dilakukan sehari dua kali atau bila hari panas, sehari tiga kali pada pagi dan sore
hari.

Penyiraman

     5.        Pemupukan
Pupuk ditambahkan dengan maksud untuk memperkaya nutrisi yang dikonsumsi oleh
tanaman anggrek bulan agar menjadi lebih subur. Adapun pupuk yang digunakan adalah
pupuk organik cair. Pemupukan dilakukan sekali dalam seminggu.

Pupuk organik cair

     6.        Intensitas Cahaya Matahari


Dibanding jenis anggrek lain, anggrek bulan membutuhkan intensitas cahaya matahari yang
sedikit, yaitu sekitar 20%. Oleh karena itu, sebaiknya anggrek bulan ditumbuhkan di dalam
shading paranet.

Perbedaan intensita cahaya untuk anggrek bulan

     7.        Kelembapan Udara


Tingkat kelembapan udara ideal untuk pertumbuhan anggrek bulan adalah 60%.
Kelembapan udara dijaga dengan membuat kolam-kolam berisi air di bawah pot-pot anggrek.

Kolam air

     8.        Temperatur
Anggrek bulan menyukai tempat dengan temperatur yang sejuk, berkisar antara 18o-24o C.
Untuk menjaga temperatur di dalam shading paranet tetap sejuk, ditambahkan kipas-kipas
angin di sudut bagian atas sebagai pembantu sirkulasi dan penyejuk udara. Bila anggrek
ditempatkan di tempat bertemperatur tinggi, maka kualitas bunganya akan buruk. Selain itu,
anggrek juga dapat mengalami dehidrasi karena terlalu tingginya tingkat penguapan.

Kipas angin

     9.        Pencegahan Hama


Pertumbuhan anggrek bulan dapat terganggu oleh lalat, hama, dan jamur. Untuk mengatasi
lalat, dibuat lem anti lalat yang ditempelkan pada sedotan plastik dan digantungkan di atas
tanaman. Cara kerjanya yaitu lem lalat akan memikat lalat hingga lalat hinggap di sedotan.
Kemudian lalat akan melekat di sedotan dan mati.
Selain lem lalat, diperlukan juga insektisida dan fungisida. Insektisida digunakan untuk
mengatasi serangga yang mengganggu pertumbuhan anggrek bulan  sedangkan fungisida
digunakan untuk mengatasi jamur.
Lalat yang terperangkap di lem lalat

                    Insektisida                                                                     Fungisida
Insektisida dan fungisida digunakan seminggu sekali. Adapun cara menggunakan insektisida
yaitu melarutkannya dengan air, kemudian disemprotkan ke daun. Sedangkan fungisida
digunakan dengan mengoleskannya ke bagian bawah daun. Apabila tanaman anggrek bulan
tidak dioles dengan fungisida, maka akan tumbuh jamur di bagian bawah daunnya.

Tanaman anggrek bulan yang terserang jamur

     10.    Suplemen Vitamin


Untuk menghasilkan bunga yang cantik, tanaman anggrek bulan dapat diberikan suplemen
vitamin B1.
Suplemen vitamin B1

  Pengembangbiakan Anggrek Bulan


Perkawinan generatif sejenis maupun perkawinan silang dilakukan oleh pengurus tanaman
(tukang kebun).
Pembibitan anggrek dilakukan di laboratorium. Biji ditumbuhkan menjadi bibit yang
kemudian disemai dalam
botol kaca bening.

Laboratorium TAIP

Penjualan Anggrek Bulan

Taman Anggrek Indonesia Permai memiliki 20 kavling. Setiap kavling menghasilkan rata-
rata Rp 30 juta
setiap bulannya untuk semua jenis anggrek. Untuk anggrek bulan  kira-kira menghasilkan
omset sebesar
Rp 10 juta sampai Rp 12,5 juta.
ENGELUARKAN BIBIT ANGGREK BOTOLAN DAN
MENANAM DALAM KOMPOT
Bibit anggrek botolan biasanya adalah hasil hibridisasi dari induk-induk anggrek
yang berkualitas baik dan mahal harganya. Keuntungan terbesar dari
pembudidayaan anggrek sebenarnya ada di sini, yaitu pada usaha meneluarkan
bibit botolan. Karena dari bibit botolan kita akan memperoleh bibit dalam jumlah
yang cukup banyak dengan harga yan tidak terlalu mahal. Jika pemeliharaannya
berhasil sampai mencapai ukuran yang siap berbunga (flowering size), kita tinggal
menghitung-hitung keuntungan yang akan diperoleh. Jadi sesungguhnya investasi
yang paling baik adalah di sini.
Permasalahan yang timbul adalah dalam hal pemilihan bibit angrek botolan tersebut,
agar jerih payah kita mengeluarkan dan memelihara bibit anggrek tidaklah sia-sia.
Banyak pemula yang kecewa setelah sekian lama memanjakan anggreknya dengan
perawatan yang khusus ternyata bunganya kurang baik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih bibit anggrek botolan adalah
sebagai berikut :
1. Bibit berasal dari induk silangan yang sudah dikenal baik dan memberi gambaran
hasil silangannya akan mempunyai prospek yang baik. Selain itu juga anggrek yang
dipilih merupakan anggrek yang sesuai dengan selera masyarakat umum.
Bagi orang-orang yang sudah cukup lama berkecimpung dalam peranggrekan hal
tersebut mungkin tidak ada masalah, karena dari nama induknya atau dari
kombinasi warna induknya akan diperoleh bibit silangan yang cukup baik nantinya.
Bagi para pemula sebaiknya konsultasi terlebih dahulu dengan rekan-rekannya yang
telah lama berkecimpung dalam peranggrekan.
Perlu diperhatikan pula apakah bibit anggrek botolannya tersebut untuk bunga
potong atau termasuk anggrek yang eksotik.
2. Bibit ukurannya seragam dan sudah cukup besar untuk dipindahkan dalam
kompot.
Dalam memilih bibit anggrek botolan jangan dilihat jumlah isinya saja. Isi yang
banyak memberikan kecenderungan bibit ukurannya keci-kecil. Disarankan untuk
memilih bibit anggrek botolan yang dalam botol yang botolnya besar (jangan yang
botol saus tomat) seperti bibit anggrek botolan yng dalam botol bekas whyski atau
yang lebih bagus lagi bibit import dari Taiwan.
Bibit yang tidak seragam ukurannya akan menyulitkan dalam pemeliharaannya
karena bibit yang kecil biasanya kalah berkompetisi dengan bibit yang ukurannya
lebih besar. Bibit yang kecil akan kalah berkompetisi dengan bibit yang ukurannya
besar oleh karena bibit yang ukurannya kecil selain rentan juga lambat dalam
pertumbuhannya.
Bibit yang akar-akarnya cukup kuat dan banyak lebih disukai daripada bibit yang
daun dan batangnya besar-besar. Harus diingat bahwa bibit yang baru dikeluarkan
dari botol akan menghadapi cekaman terhadap lingkungannya. Bibit yang baru
dikeluarkan dari botol belum cukup baik pengendalian transpirasinya, karena
stomata belum berfungsi dengan sempurna, demikian juga dengan organ
fotosintetiknya, belum berfungsi dengan sempurna. Sehingga bibit anggrek botolan
yang daun dan batangnya besar-besar daya adaptasinya juga kurang baik
dibandingkan bibit botolan yang akarnya banyak, bibit yang demikian ini lebih baik
adaptasinya, sehingga keberhasilannya juga lebih besar.
Akan tetapi dalam memilih bibit anggrek botolan jangan memilih bibit anggrek
botolan yang terlalu berdesakan karena akan menyulitkan pemindahan atau
pengeluaran bibit anggrek dari dalam botol. Akar yang saling bertautan
menyebabkan bibit sulit untuk dipisahkan tanpa menimbulkan kerusakan. Sementara
akar yang rusak akan cepat mengundang kontaminasi.
3. Biit anggrek botolan tidak ditumbuhi jamur / bakteri, sehat dan subur.
Bibit botolan yang sudah terkontaminasi oleh jamur dan bakteri sebaiknya jangan
dibeli, dapat menulari bibit-bibit yang sehat, makanya pilihlah bibit anggrek botolan
yang tampak sehat dan subur.

Bibit anggrek botolan di


dalam botol saus

Bibit anggrek botolan dalam botol whyski

Tata cara mengeluarkan bibit anggrek botolan.


Pengeluaran bibit anggrek dari dalam botol untuk kemudian dipindahkan dalam pot
serin menyebabkan kegagalan perbanyakan. Sewaktu masih di dalam botol bibit
anggrek sudah terbiasa manja dengan makanan yang sudah tersedia. Pada saat
dikeluarkan, bibit-bibit anggrek ini harus berjuang sendiri membuat makanan, kadan-
kadang inilah yan membuat shock bai tanaman anggrek yang mulai beranjak
dewasa. Banyak persiapan yang harus dilakukan sebelum kita memindahkan bibit
angrek ke dalam pot, agar bibit anggrek ini bisa melanjutkan kehidupannya, sehat
dan subur seperti waktu masih ada dalam botol.
I. Penanaman Bibit dalam Kompot
Pemindahan bibit anggrek dari dalam botol ke dalam pot komuniti atau pot kelompok
bertujuan untuk bibit dapat hidup bersama dan bibit anggrek menjadi kuat dalam
menghadapi suasana lingkungan yang baru.
Adapun langkah-langkah penanaman bibit anggrek dalam kompot ini adalah sebagai
berikut :
A. Mempersiapkan bibit .
1. Botol dibuka dan diisi dengan air ledeng, dalam keadaan botol yang penuh air
tersebut, dengan menggunakan kawat yang ujungnya dibengkokkan bibit anggrek
dikait dan dikeluarkan akarnya terlebih dahulu.

Bibit anggrek botolan dan peralatan yang dibutuhkan untuk meneluarkan bibit
anggrek botolan
Mengeluarkan bibit anggrek
dari botol kultur

2. Bibit anggrek yang telah keluar dari botol langsung di dalam baskom atau ember
yang berisi air ledeng, bibit kemudian dicuci bersih terutama disekitar perakarannya
supaya sisa-sisa medium yang menempel bersih semua. Jika masih ada sisa-sisa
media akan mudah terserang jamur. Bibit angrek yang sudah bersih direndam di
dalam air yan bercampur fungisida kuran lebih selama 10 menit. Sebagai fungisida
dapat diunakan larutan Dipthane M-45 antara 1 - 1,5 gram per liter, untuk mencegah
pertumbuhan jamur. Atau selain dengan Dipthane M-45 bibit anggrek bisa juga
dengan cara lain yaitu bibit anggrek direndam dalam larutan bayclean 0,1 % selama
15 menit. Bayclean berfungsi sebagai pengganti bakterisida dan fungisida. Akar-akar
dan daun yang mati juga dipotong dengan cutter atau gunting yang tajam.

Bibit anggrek dibersihkan


dari sisa-sisa agar yang menempel pada akar
Bibit anggrek direndam dalam larutan
bayclean 0,01 %
Larutan bayclean 0,01 %
dibuang dari tempat bibit anggrek

3. Bibit anggrek kemudian dikumpulkan di atas kertas Koran dan dikelompokkan


menurut besar kecilnya bibit. Bibit dikeringkan selama 1 hari, tidak boleh terkena
sinar matahari langsung dan dijaga jangan sampai terkena air hujan.
Tujuan mengangin-anginkan adalah untuk menghilangkan air yang berlebihan
menempel pada bibit, sehingga dapat mencegah berkembang biaknya jamur dan
bakteri. Permukaan bibit yang sudah kering juga memungkinkan menutupnya luka
akibat pencucian. Dari segi fisiologis proses pengangin-anginan ini juga bermanfaat
sebagai adaptasi terhadap lingkungan baru yang kelembabannya relatif lebih rendah
dibandingkan di dalam botol.
Bibit anggrek ditiriskan di
kertas agar kering
Isian pot.

B. Mempersiapkan isian pot.


Isian pot untuk bibit dapat bermacam-macam, misalnya : akar pakis, lumut (moss
chile), sabut kelapa dan lain-lain. Bahan isian pot dicuci bersih dan selanjutnya
direndam dalam larutan bayclean 0,1 % selama ½ jam. Kemudian setelah itu
disterilkan dengan jalan mengukus dalam dandang selama 1 - 1,5 jam. Isian pot
yang telah steril ini selanjutnya dicincang dan direndam dalam larutan pupuk NPK 2
gram per liter. Untuk yang menggunakan sabut kelapa, dipilih yang sudah cukup tua,
dikuliti hingga tinggal dabutnya saja. Sabut dipukul-pukul dengan pemukul dari kayu
sehingga agak terpisah-pisah, kemudian dipotong-potong sepanjang 5 cm dan diikat
dengan tali raffia.
Isian pot yang lain (diletakkan pada dasar pot) adalah pecahan batu bata, arang
kayu atau potongan gabus kira-kira 1/3 tinggi pot. Bahan-bahan pecahan batu bata,
arang kayu atau potongan gabus berguna untuk menarik air yang berlebihan di
dalam pakis atau sabut kelapa pada waktu disiram.
Memasukkan bibit anggrek
dalam pot
Bibit anggrek dalam kompot
Bibit anggrek dalam pot
Beberapa bulan setelah
dikeluarkan dari botol dan siap dipindah ke single pot

C. Cara menanam bibit.


1. Ambil satu bibit anggrek dan seikat sabut kelapa. Sabut disingkap jadi 2 dan akar
dari bibit diletakkan ditengahnya kemudian sabut kelapa ditutup kembali, sehingga
akarnya akan terjepit. Sabut kemudian diikat kembali. Harap diperhatikan yang
dijepit adalah akarnya saja jangan sampai batangnya ikut terjepit, karena kalau ini
sampai terjadi maka akan menyebabkan busuknya bibit anggrek.
2. Siapkan pot anggrek, pot diisi dengan pecahan batu merah, atau arang kayu, atau
potongan gabus kuran lebih 1/3 bagian pot. Bibit yang telah ditanam dalam sabut
kelapa disusun sebaik-baiknya di dalam pot dan disusun supaya ukurannya sama
besar. Cara lain adalah tidak menggunakan pot anggrek akan tetapi menggunakan
baki plastic. Bibit anggrek yang sudah ditanam dalam sabut kelapa disusun sebaik-
baiknya dalam baki plastic yang berlubang-lubang.
Kompot yang penuh berisi bibit anggrek siap ditempatkan di tempat bibit untuk
pemeliharaan selanjutnya.
Perawatan bibit selanjutnya.
Perawatan bibit selanjutnya dalam kompot perlu mendapat perhatian yang khusus.
Petunjuk-petunjuk yang perlu mendapat perhatian adalah :
1. Penempatan
Tempat yang dipilih untuk menempatkan bibit anggrek dalam kompot harus cukup
cerah, tetapi bukan sinar matahari langsung. Sinar matahari yang baik adalah pagi
hari jam 06.00 sampai jam 10.00. Tempat ini tidak boleh terkena siraman air hujan.
Bila bibit anggrek ditempatkan di daerah yang tidak terkena sinar matahari, tanaman
tidak dapat berfotosintesis dan hanya menggunakan persediaan makanan dalam
tubuhnya yang hanya sedikit. Pada saat persediaan tersebut habis maka bibit
anggrek akan mati secara serentak. Dan hal ini dapat terjadi antara 7 - 10 hari
pertama. Dan sebaliknya bila ditempatkan di tempat yang terlalu banyak cahaya
sinar matahari maka akan menghanguskan bibit anggrek.
2. Kelembaban
Bibit anggrek dalam kompot masih suka kelembaban yang tinggi, jadi harus
diusahakan untuk menciptakan lingkungan yang berkelembaban tinggi, misalnya
dengan penyiraman. Penyiraman pada bibit anggrek dilakukan secara rutin
dilakukan setiap 2 hari sekali dan penyiraman harus menggunakan sprayer.
Sedangkan lingkungan disekitarnya (bukan pada potnya) bisa disiram dengan
selang. Penyiraman ini sangat tergantung pada musim, jika musin hujan penyiraman
cukup pada bibit anggreknya saja dengan spayer. Ada kontradiksi mengenai hal ini,
yaitu siraman banyak berarti memberi kesempatan bakteri dan jamur untuk tumbuh
subur.
3. Pemupukan
Bibit anggrek membutuhkan pupuk majemuk NPK yang kadar N nya terbesar,
misalkan saja NPK 60:30:10. Pupuk lain yang dianjurkan adalah fish emultion, pupuk
yang sekarang banyak dijual misalnya saja Gandasil, Hyponex, Gaviota, Peters,
Trimogen, Dekastar, Grinsilt, dan lain sebagainya. Pemupukan dilakukan setelah
bibit berumur kurang lebih 7 hari dengan dosis setengah dari yang dianjurkan, satu
minggu dua kali. Setelah bibit cukup besar pemupukan dapat dilakukan dengan
dosis penuh sesuai anjuran.

4. Pengendalian hama penyakit.

Dilakukan bilamana diperlukan. Salah satunya dengan cara memberikan fungisida


sekitar 1 minggu atau 2 minggu sekali.
Compot ini sebaiknya diletakkan di dalam rumah kaca atau green house terlebih
dahulu sampai keadaannya menjadi lebih stabil dan tanaman sudah dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru.
Penempatan kompot dan pot yang berisi bibit anggrek yang baru saja keluar dari
botol

Apabila tidak tersedia green house maka dapat dibuatkan para-para dari bambu dan
platik transparan yang dipasang mengelilingi para-para tersebut, dan diatur
sedemikian rupa sehingga sinar matahari dan air hujan tidak langsung mengenai
tanaman serta hama tidak mudah menyerang.

II. Penanaman Bibit dalam Pot Individu

Seperti halnya tujuan pemindahan bibit anggrek dari botol ke dalam kompot yang
bertujuan agar bibit anggrek dapat hidup bersama dan bibit anggrek menjadi kuat
dalam menghadapi suasana lingkungan yang baru, maka sama halnya tujuan
pemindahan bibit anggrek pada pot individu ini.
Bila pot individu memakai pot berdiameter lebih besar (10 cm), ada kemungkinan
bibit belum mampu tumbuh dengan baik. Baru pada pemindahan berikutnya
digunakan pot yang lebih besar.
Bibit anggrek dalam kompot siap pindah ke pot indivudu

Pada saat pemindahan bibit anggrek ke dalam pot individu, bibit anggrek telah
mempunyai akar yang cukup panjang dan kuat serta bulbus telah mulai membesar
(kurang lebih 4-5 bulan dari saat pemindahan ke kompot). Bibit yang siap
dipindahkan ke pot individu ini kira-kira telah mencapai tinggi 5 cm atau lebih. Dan
pot yang digunakan untuk pot individu mempunyai diameter 4 - 6 cm. Keadaan yang
demikian ini memungkinkan bibit anggrek untuk tumbuh pada media yang lebih
keras hingga nantinya kuat menopang tubuh bibit anggrek. Apabila bibit anggrek
sudah mulai besar, sedangkan medianya masih tetap sabut kelapa atau moss, maka
bibit anggrek tidak akan dapat tumbuh dengan kuat dan tegak karena akar-akarnya
tidak dapat berpegangan (melekat) dengan kuat. Oleh karena itu para pengusaha
anggrek menggunakan berbagai macam media yang sesuai dengan sifat anggrek
serta keadaan lingkungan tempat tinggal, misalnya daerah lembab atau panas,
banyak hujan atau tidak, banyak angin atau tidak dan lain sebagainya.
Dari kompot bibit anggrek diambil satu persatu kemudian dipindahkan ke dalam pot
individu satu persatu pula. Bulb atau tunas bagian atas bibit anggrek tidak boleh
sampai terbenam dalam media dan media isian pot diberikan sampai 1 cm dibawah
bibir pot. Media perlu diberi alas pecahan batu bata atau pecahan genting press atau
bias juga potongan gabus terlebih dahulu agar aerasi dapat berlangsung lancar dan
pemberian isian pot dari bahan ini setinggi 1/3 dari tinggi pot. Kekuatan bibit anggrek
dalam menghadapi factor lingkungan pada pot individu sudah lebih tinggi, sehingga
bibit anggrek dapat dikeluarkan dari rumah kaca, namun tetap belum dapat
menerima sinar matahari secara langsung. Dosis pemberian pupuk daun dapat
ditambah sedikit, dan apabila pada saat pemindahan terlihat ada gejala serangan
jamur, maka sebelum dipindahkan sebaiknya bibit anggrek direndam dalam larutan
fungisida terlebih dahulu.
Bibit anggrek dalam pot individu

Pot-pot individu ini sebaiknya diletakkan di atas para-para yang cukup terlindung.
Pada beberapa jenis Dendrobium memerlukan waktu 1 - 1,5 tahun untuk berbunga.
Sedangkan untuk jenis Vanda memerlukan waktu sampai 2,5 tahun untuk berbunga.
Bibit anggrek yang sudah berbunga

Anda mungkin juga menyukai