Budi daya tanaman adalah kegiatan untuk memproduksi tanaman atau bagian tanaman
yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia melalui pengelolaan tanaman dan
lingkungan tumbuhnya, seperti tanah, air, udara, dan cahaya matahari. Hasil budi daya tanaman
dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sendiri atau sebagian dipasarkan sehingga usaha
budi daya tanaman dapat menjadi mata pencaharian masyarakat.
Permintaan masyarakat terhadap produk budi daya tanaman pangan lebih stabil karena
pangan adalah kebutuhan pokok bagi manusia. Tidak demikian halnya dengan permintaan
masyarakat terhadap tanaman hias yang sangat fluktuatif karena dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan dan selera konsumen. Selain itu, sifat tanaman hias merupakan kebutuhan tersier bagi
masyarakat.
Karena peningkatan pendapatan perubahan gaya hidup masyarakat menyebabkan
peningkatan permintaan terhadap tanaman hias. Secara umum, di Indonesia permintaan akan
tanaman hias lebih tinggi pada bulan Juli-Desember. Namun, di luar bulan-bulan tersebut,
permintaan tanaman hias tetap ada.
Tanaman hias adalah yang sengaja di tanam berdasarkan pengelompokkan-
pengelompokkan dari bermacam-macam jenis tanaman yang berbentuk unik dan berfungsi
sebagai hiasan untuk mempercantik dan memperindah baik di dalam maupun di luar ruangan.
Dalam memilih jenis tanaman hias yang akan dibudidayakan, perlu dipertimbangkan
selera konsumen karena konsumen akan menyenangi tanaman hias yang saat itu menjadi
primadona. Perencanaan waktu panen yang tepat berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan
konsumen. Permintaan tanaman hias akan meningkat pada waktu-waktu tertentu, misal pada
perayaan hari keagamaan.
Wirausaha budi daya tanaman dapat dimulai dari skala rumahan dengan modal kecil.
Wirausaha di bidang budi daya tanaman hias dapat juga dikombinasikan dengan usaha
penyewaan dan pemeliharaan tanaman hias.
Berikut adalah bahan untuk budi daya tanaman hias :
1. Benih atau bibit
2. Media tanam
3. Pupuk
4. Zat pengatur tumbuh
5. Pestisida
6. Mulsa plastik (plastik penutup media tanam)
7. Sungkup (plastik penutup tanaman hias)
8. Polybag atau pot
Ordo : Caryophyllales
Family : Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
: Bougainvillea buttiana, Bougainvillea glabra,
Species
Bougainvillea peruviana, Bougainvillea spectabilis,
Bougainvillea spinosa
Daerah asal : Amerika Selatan
Penempatan : Pagar, balkon
Perbanyakan : Biji, stek batang
Media tanam : Campuran tanah kebun, pasir, dan pupuk kandang
Tanaman bougenville dapat tumbuh mencapai ketinggian 5 hingga 15 meter, terutama jika
ditanam di daerah khatulistiwa dengan wilayah beriklim tropis. Namun demikian,
tanaman ini sulit untuk tumbuh secara tegak dan cenderung menjalar. Batang tanaman
bougenville berstruktur keras dan memiliki banyak percabangan. Tanaman bougenvill
juga ditumbuhi duri tajam pada area batangnya, ujung durinya yang berwarna hitam akan
tinggal di bawah kulit jika tertusuk. Bunga bougenville berukuran kecil dan bentuknya
menyerupai terompet. Terdiri dari 3 kelopak dan dilapisi dengan seludang bunga, banyak
yang mengira seludang bunga adalah kelopak bunga bougenville, tetapi sebenarnya
seludang bunga adalah daun yang berukuran agak besar dan berfungsi untuk melindungi
bunga. Warna seludang bunga pada tanaman bougenville beragam, yaitu berwarna merah,
kuning, jingga, putih, dan ungu. Bunga bougenville juga disebut sebagai bunga kertas
karena tekstur seludang bunganya yang sangat tipis. Teksturnya hampir menyerupai
kertas. Daun tanaman bougenville berukuran lebar dengan bentuk bulat telur, namun ada
juga yang berbentuk elips atau bujur tirus, bagian ujungnya meruncing. Daun bougenville
merupakan jenis daun tunggal, panjangnya dapat mencapai 4 sampai 10 cm, sedangkan
Gambar 2.17 Tanaman Hias dalam Pot dan Tanaman Hias Potong