OLEH :
LENI MARLINA
NIM. 19101202201544
Infeksi nosokomial adalah infeksi yang didapat oleh seorang penderita saat
dirawat di rumah sakit atau di tempat pelayanan kesehatan lain. Infeksi
nosokomial merupakan salah satu penyebab utama dari meningkatnya angka
morbiditas dan mortalitas, yang dapat menghambat proses penyembuhan.
Kasus infeksi nosokomial pada beberapa rumah sakit dapat memperparah
kondisi kesehatan pasien, bahkan pada beberapa kasus dapat menimbulkan
kematian. Dampak lain yang sering terjadi antara lain infeksi saluran kemih,
infeksi aliran darah, pneomonia dan infeksi luka operasi
Berdasarkan Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 1 - 3 Februari 2021 di RSI Yarsi
Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat diketahui bahwa rumah sakit telah menjalankan
program pencegahan infeksi nosokomial, dengan adanya kebijakan tertulis berupa standar
operasional prosedur di setiap ruangan perawatan, dapat diasumsikan bahwa semua pihak yang
terlibat dalam kegiatan rumah sakit mengetahui pencegahan infeksi nosokomial. Namun
berdasarkan hasil pengamatan peneliti, diketahui 5 perawat mencuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan tindakan kepada pasien telah diterapkan dengan baik dan hasil wawancara dengan 4
perawat mengaku kurang memahami tentang infeksi nosokomial, selama ini mereka hanya tahu
bahwa penyakit yang diperoleh pasien selama dirawat di rumah sakit dikatakan infeksi nosokomial,
6 perawat telah menggunaan APD dalam melayani pasien. Perawat saat melakukan tindakan atau
asuhan keperawatan menggunakan sarung tangan tapi lalai untuk mengganti saat pindah ke pasien
yang lain, kurangnya kontrol dari kepala ruang ataupun katim sehingga hal tersebut masih dilakukan
oleh perawat, untuk alat medikasipun masih digunakan lebih dari satu pasien.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti telah melakukan penelitian tentang Hubungan Pengetahuan
dan Sikap Dengan Perilaku Perawat Dalam Pencegahan Infeksi Nasokomial Di RS Yarsi
Simpang Empat
B. RUMUSAN MASALAH
1. Tujuan Umum
2. Bagi Pendidikan
Untuk menambah referensi bacaan serta meningkatkan pengetahuan dan
wawasan bagi mahasiswa, pembaca pada umumnya tentang ilmu keperawatan
khususnya mengenai infeksi nosokomial.
3. Bagi peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
baru tentang infeksi nosokomial serta cara pencegahan dan pengendalian
infeksi nosokomial di rumah sakit dan menjadikan penelitian ini sebagai
pengalaman serta dapat menjadi referensi bagi penelitian selanjutnya.
4. Bagi Perawat
Sebagai bahan masukan bagi perawat dalam memberikan pelayanan
kesehatan yang lebih optimal pada pasien.
E. Ruang Lingkup Penelitian
A. TINJAUAN PUSTAKA
B. KERANGKA TEORI
Faktor
Predisposisi :
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Tradisi
5. Nilai
Faktor
Pemungkin :
1. Ketersediaan
Perilaku Kesehatan
Sumber daya
2. Fasilitas
kesehatan
Faktor Penguat
1.Keluarga
2.Media
3.Guru
1. Ketersediaan
Sumber daya Perilaku Kesehatan
B . Variabel dan Definisi Operasional
2. Fasilitas
1. Variabel Penelitian
kesehatan
a. Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah perilaku perawat.
Faktor Penguat
b.1.Keluarga
Variabel Independen
2.Media
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengetahuan dan
3.Guru
sikap
2. Definisi Operasional
Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan
Variabel Defenisi Operasional Alat Ukur
Cara
Hasil Ukur Skala
2. Sikap Ukur
Pengetahuan Suatu pemikiran Kuesionerwawanc a. Baik bila Ordinal
3. Kepercayaan
yang diketahui ara skor> 75%
4. Tradisi
perawat tentang b. Kurang bila
infeksi nasokomial
5. Nilai skor< 75%
di rumah sakit (Notoatmodjo,
2014)
Sikap Suatu pernyataan Kuesioner Wawanc a. Positif bila Ordinal
seorang
Faktor perawat :
Pemungkin ara skor > 75%
terhadap apa yang b. Negatif bila
1. Ketersediaan
diketahuinya < 75%
Sumber daya
tentang pencegahan Perilaku Kesehatan
(Notoadmodjo,
2. Fasilitas
infeksi nasokomial 2014)
di rumah sakit
kesehatan
Perilaku Suatu tindakan Kuesioner wawanc a. Baik bila Ordinal
perawat yang dilakukan ara skor> 75%
dalam perawat terkait b. Kurang bila
Faktor
pencegahan Penguat
dengan pencegahan skor< 75%(
infeksi 1.Keluarga
infeksi nasokomial Notoatmodjo,
nasokomial di rumah sakit
2.Media 2014)
3.Guru
Faktor Predisposisi :
1. Pengetahuan
C. Hipotesis
2. Sikap
3. Kepercayaan
4. Tradisi
1. Ada5.Hubungan
Nilai Pengetahuan dengan perilaku perawat dalam
pencegahan infeksi nasokomial di RS Yarsi Simpang Empat Tahun 2021
2. Ada Hubungan sikap dengan perilaku perawat dalam pencegahan
Faktor Pemungkin :
infeksi nasokomial di RS Yarsi Simpang Empat Tahun 2021
1. Ketersediaan
Sumber daya Perilaku Kesehatan
2. Fasilitas
kesehatan
Faktor Penguat
1.Keluarga
2.Media
3.Guru
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A Desain Penelitian
Desain penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan studi Cross Sectional yaitu
untuk melihat hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku perawat dalam
pencegahan infeksi nasokomial di RS Yarsi Simpang Empat.
1. Populasi = seluruh perawat di ruang Rawat Inap RS Yarsi Simpang Empat Tahun
2021. Berdasarkan Laporan profil RS Yarsi Simpang Empat Tahun 2020, diketahui
jumlah perawat di ruang Rawat Inap sebanyak 61 orang.
2. Sampel = Penarikan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik simple
random sampling. Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan hasil
perhitungan sampel adalah 53 orang.
Kriteria inklusi :
1)Perawat dengan jabatan perawat pelaksana
2)Sudah bekerja di RS Yarsi Simpang Empat Minimal 1 tahun
3)Bersedia menjadi responden
Kriteria eksklusi :
1)Perawat yang sedang menajalankan cuti tahunan/melahirkan/alasan penting
selama masa penelitian lebih dari 2 minggu.
D. Tekhnik Pengumpulan Data
1. Data Primer :
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung oleh
peneliti dari hasil pengamatan dan wawancara terhadap responden
dengan menggunakan kuesioner.
a) Variabel pengetahuan dan sikap dapat diperoleh dengan
metode wawancara menggunakan kuesioner.
b) Variabel perilaku perawat dapat diperoleh dengan metode
wawancara menggunakan kuesioner.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak melalui
pengambilan secara langsung oleh peneliti. Data responden diperoleh
dari laporan RS Yarsi Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat.
E. Pengolahan Dan Analisa Data
b. Analisa Bivariat :
Analisis bivariat dilakukan dengan menggunakan uji
statistik “Chi-square” untuk melihat adanya hubungan
antara variabel independen dan variabel dependen
dengan tingkat kepercayaan 95%.
Untuk melihat kemaknaan perhitungan statistik
digunakan batas kemaknaan 0,05 sehingga jika nilai
P≤0,05 maka secara statistik ada hubungan bermakna,
jika P > 0,05 maka hasil hitung tidak ada hubungan yang
bermakna.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki pengetahuan yang
kurang dalam pencegahan infeksi nasokomial yaitu sebanyak 28 responden (52,8%).
Sikap f %
Negatif 20 37,7
Positif 33 62,3
Jumlah 53 100,0
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki sikap yang positif
dalam pencegahan infeksi nasokomial yaitu sebanyak 33 responden (62,3%).
c. Distribusi Frekuensi Perilaku Perawat Dalam Pencegahan Infeksi Nasokomial Di
RS Yarsi Simpang Empat Tahun 2021
Perilaku Perawat f %
Kurang 25 47,2
Baik 28 52,8
Jumlah 53 100,0
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa sebagian besar responden memiliki perilaku yang baik
dalam pencegahan infeksi nasokomial yaitu sebanyak 28 responden (52,8%).
C. Analisis Bivariat
a. Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Perawat Dalam Pencegahan Infeksi
Nasokomial Di RS Yarsi Simpang Empat Tahun 2021
Perilaku Perawat
Total
Kurang Baik P
Pengetahuan
f % f % f % Value
Berdasarkan tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 25 responden yang berperilaku kurang
dalam pencegahan infeksi nasokomial lebih banyak ditemui pada responden dengan
pengetahuan yang kurang yaitu sebanyak 21 orang (84%) dibandingkan dengan yang
berpengetahuan baik sebanyak 4 orang (16%).
Berdasarkan uji statistik Chi Square didapatkan nilai p=0,000 yang berarti ada hubungan
pengetahuan dengan perilaku perawat dalam pencegahan infeksi nasokomial di RS Yarsi
Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat Tahun 2021.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai OR = 15,750 dengan CI 95% 4,0 - 9,9,
dapat disimpulkan bahwa responden yang berpengetahuan kurang dalam pencegahan
infeksi nasokomial berpeluang sebesar 15,75 kali berperilaku kurang baik dibandingkan
dengan responden yang berpengetahuan kurang.
b. Hubungan Sikap Dengan Perilaku Perawat Dalam Pencegahan Infeksi
Nasokomial Di RS Yarsi Simpang Empat Tahun 2021
Perilaku Perawat
Total
Kurang Baik P
Sikap
f % f % f % Value
Berdasarkan hasil uji statistik Chi Square didapatkan nilai p=0,0002 dimana p<0,05 yaitu
0,000<0,05, yang berarti ada hubungan sikap dengan perilaku perawat dalam
pencegahan infeksi nasokomial di RS Yarsi Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat
Tahun 2021.
Berdasarkan tabel diatas diketahui bahwa nilai OR = 6,9 dengan CI 95% 1,9 - 7,2, dapat
disimpulkan bahwa responden yang bersikap negatif dalam pencegahan infeksi
nasokomial berpeluang sebesar 6,9 kali berperilaku kurang baik dibandingkan dengan
responden yang bersikap positif.
BAB VI
PENUTUP
A. KESIMPULAN
2. Bagi Pendidikan
Untuk menambah referensi bacaan serta meningkatkan pengetahuan dan
wawasan bagi mahasiswa, pembaca pada umumnya tentang ilmu keperawatan
khususnya mengenai infeksi nosokomial.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
baru tentang infeksi nosokomial serta cara pencegahan dan pengendalian infeksi
nosokomial di rumah sakit sehingga meningkatkan pelayanan kesehatan bagi
pasien dan menjadikan penelitian ini sebagai pengalaman serta dapat menjadi
referensi bagi penelitian selanjutnya.