Anda di halaman 1dari 6

TUGAS INDIVIDU

K3

DOSEN : Loriza Sativa Yan, Ners., MNS

Disusun Oleh :

Nelly Herawati

PO.71202220069

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

TAHUN 2022/2023
TOPIK 2 : Manajemen Risiko Keselamatan Pasien Dan K3 Perawat Pada
Setiap Asuhan Keperawatan

Artikel :

Resume Tugas

Topik 4

A. Risiko Keselamatan Paien dan K3 Perawata


1. Risiko Tahap Pengkajiam
Seluruh kegiatan yang dilakukan baik yang dilakukan baik perseorangan
ataupun organisasi atau bahkan perusahaan juga mengandung risiko. Semakin
besar risiko yang dihadapi pada umumnya dapat diperhitungkan bahwa
pengembalian yang diterima juga akan lebih besar (Qoriawaty, 2016). Pola
pengambilan risiko menunjukkan sikap yang berbeda terhadap pengambilan
risiko. Menurut Prayitno, dkk (2017) risiko melekat dari tindakan pelayanan
kesehatan dalam hal ini pada saat melakukan pengkajian asuhan keperawatan
adalah bahwa dalam kegiatan ini yang diukur adalah upaya yang dilakukan.
Pada proses pengkajian data, hal-hal yang dapat terjadi seperti :
a) Kurangnya informasi atau data yang diberikan keluarga pasien/ pasien
tersebut (menyembunyikan sesuatu hal) sehingga dalam proses
pengkajian kurang lengkap. Akibatnya perawat/dokter akan salah
dalam memberikan perawatan sehingga berbahaya terhadap pasien.
b) Tertularnya penyakit saat melakukan pengkajian dalam hal ini seperti
kontak fisik maupun udara. Pada saat perawat melakukan
perawatan/pengkajian pasien maka perawat mempunyai resiko tertular
penyakit dari pasien
c) Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan pengkajian
ataupun pada proses wawancara. Dalam hal ini seperti halnya ketika
perawat menanyakan data/informasi pasien namun, keluarga/pasien
menyembunyikannya namun demi keselamatan pasieen, perawat tetap
menanyakannya sehingga pasien/keluarga pasien kurang menyukainya
sehingga perawat mendapatkan cacian/perlakuan tidak baik
d) Mendapatkan kekerasan fisik dari pasien ataupun dari keluarga pasien
pada saat melakukan pengkajian/pemeriksaan. Misalnya,
Pasien/keluarga yang tidak menyukai proses perawatan/pengkajian
dapat melakukan kekerasan fisik terhadap perawatnya
2. Risiko Tahap Intervensi Asuhan Keperawatan
Menurut Prayitno, dkk (2017) kesalahan saat merencanakan
pengkajian. Misalnya jika perawat salah dalam mengkaji, maka perawat
akan salah dalam memberikan proses perawatan/pengobatan yang pada
akhirnya akan mengakibatnya kesehatan pasien malah semakin
terganggu. Hal lainnya yang dapat terjadi yaitu jika perawat salah dalam
merencanakan tindakan keperawatan maka perawatnya juga akan
mendapatkan bahaya seperti misalnya tertularnya penyakit dari pasien
karena kurangnya perlindungan diri terhadap perawatnya.

3. Risiko Tahap Implementasi Keperawatan

Menurut Putri, T. E. R, (2017) kesalahan saat melakukan implementasi


ataupun pelaksanaan tindakan keperawatan adalah salah satu yang
sangatlah fatal. Dan mengakibatkan kecelakaan pada pasien ataupun
perawat, contohnya misal kesalahan dalam pemberian obat kepada
pasien oleh perawat di karenakan perawat lupa membaca instruktur atau
catatan atau dokumen rekam medik pada pasien

4. Risiko Tahap Evaluasi Keperawatan

Menurut Putri, T. E. R, (2017) kesalahan pada saat melakukan evaluasi


dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan mengakibatkan
pendokumentasian dalam asuhan keperawatan kurang data yang sudah
di lakukan oleh perawat. Terkadang perawat lupa mengonfirmasikan ke
dalam catatan atau dokumentasi dalam asuhan keperawatan sehingga
dokumen yang tertulis atau yang tadi di laksanakan oleh perawat kepada
klien tidak ada di dokumentasi asuhan keperawatan
B. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Pada Asuhan Keperawatan
Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada pengkajian asuhan
keperawatan Upaya yang dapat dilakukan perawat dalam
1. Tahap pengkajian
a) Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien maupun
kepada keluarganya
b) Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian
dilakukan, Misalnya menggunakan masker yang sebenarnya tidak perlu
dipakai
c) Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien
d) Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap pasien
dengan sama
e) Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus menjadi
pendengar yang baik, perawat harus mampu menempatkan diri sebagai
tempat curhat pasien sebaik mungkin dan diharapkan menggunakan bahasa
serta tutur kata yang sopan
f) Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk
didekati, maka perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarganya
terlebih dahulu
g) Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan dari
klien terlebih dahulu
h) Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan fisik pada
klien
i) Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam
bentuk apapun kepada pihak rumah sakit
j) Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin telah
terkontaminasi
k) Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan.
2. Tahap perencanaan asuhan keperawatan
a) Identifikasi sumber bahaya yang mungkin dapat terjadi saat menyusun
rencana keperawatan
b) Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya
potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan kerja saat
menyusun perencanaan keperawatan
c) Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi saat menyusun rencana
tindakan keperawatan. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan
bahaya, mengganti sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yang lebih
memiliki tingkat risiko yang lebih rendah
d) Ketika menyusun rencana keperawatan perawat hendak berpedoman pada
pedoman rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang ada
e) Perawat juga diharapkan untuk mampu mempertimbangkan alokasi waktu
pencapaian dari rencana keperawatan yang disusun untuk menjadi indikator
evaluasi keperawatan.
3. Tahap implementasi asuhan keperawatan
a) Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik
aseptik seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap, menggunakan alat
kesehatan dalam keadaan steril
b) Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dan
tidak terburu-buru dalam melakukan tindakan
c) Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum suntik yang benar
susunan sel hidung kamu banyak diharapkan perawat dapat menghindari
kontak langsung dengan segala macam cairan klien, apabila dirasa sistem
imunitas tubuh sedang menurun atau tidak menggunakan APD
d) Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta
menerapkan pola hidup yang sehat pula
e) Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi,
dan ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan tindakan yang beresiko
kepada pasien
f) Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah
disediakan oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko cedera
baik bagi klien maupun bagi perawat sendiri.
4. Tahap evaluasi asuhan keperawatan
Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai sejauh mana intervensi dan
implementasi yang diberikan berhasil dalam perkembangan kesembuhan
pasien ada beberapa cara untuk mencegah dan mengurangi resiko hazard.
Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko dan hazard dalam evaluasi
asuhan keperawatan yaitu :
a) Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun evaluasi
keperawatan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan
kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya baik pada klien maupun
kepada diri perawat sendiri
b) Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau
ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan.

Anda mungkin juga menyukai