TAHUN 2022/2023 TOPIK 2 : Manajemen Risiko Keselamatan Pasien Dan K3 Perawat Pada Setiap Asuhan Keperawatan
Artikel :
Resume Tugas
Topik 4
A. Risiko Keselamatan Paien dan K3 Perawata
1. Risiko Tahap Pengkajiam Seluruh kegiatan yang dilakukan baik yang dilakukan baik perseorangan ataupun organisasi atau bahkan perusahaan juga mengandung risiko. Semakin besar risiko yang dihadapi pada umumnya dapat diperhitungkan bahwa pengembalian yang diterima juga akan lebih besar (Qoriawaty, 2016). Pola pengambilan risiko menunjukkan sikap yang berbeda terhadap pengambilan risiko. Menurut Prayitno, dkk (2017) risiko melekat dari tindakan pelayanan kesehatan dalam hal ini pada saat melakukan pengkajian asuhan keperawatan adalah bahwa dalam kegiatan ini yang diukur adalah upaya yang dilakukan. Pada proses pengkajian data, hal-hal yang dapat terjadi seperti : a) Kurangnya informasi atau data yang diberikan keluarga pasien/ pasien tersebut (menyembunyikan sesuatu hal) sehingga dalam proses pengkajian kurang lengkap. Akibatnya perawat/dokter akan salah dalam memberikan perawatan sehingga berbahaya terhadap pasien. b) Tertularnya penyakit saat melakukan pengkajian dalam hal ini seperti kontak fisik maupun udara. Pada saat perawat melakukan perawatan/pengkajian pasien maka perawat mempunyai resiko tertular penyakit dari pasien c) Mendapatkan cacian atau pelecehan verbal saat melakukan pengkajian ataupun pada proses wawancara. Dalam hal ini seperti halnya ketika perawat menanyakan data/informasi pasien namun, keluarga/pasien menyembunyikannya namun demi keselamatan pasieen, perawat tetap menanyakannya sehingga pasien/keluarga pasien kurang menyukainya sehingga perawat mendapatkan cacian/perlakuan tidak baik d) Mendapatkan kekerasan fisik dari pasien ataupun dari keluarga pasien pada saat melakukan pengkajian/pemeriksaan. Misalnya, Pasien/keluarga yang tidak menyukai proses perawatan/pengkajian dapat melakukan kekerasan fisik terhadap perawatnya 2. Risiko Tahap Intervensi Asuhan Keperawatan Menurut Prayitno, dkk (2017) kesalahan saat merencanakan pengkajian. Misalnya jika perawat salah dalam mengkaji, maka perawat akan salah dalam memberikan proses perawatan/pengobatan yang pada akhirnya akan mengakibatnya kesehatan pasien malah semakin terganggu. Hal lainnya yang dapat terjadi yaitu jika perawat salah dalam merencanakan tindakan keperawatan maka perawatnya juga akan mendapatkan bahaya seperti misalnya tertularnya penyakit dari pasien karena kurangnya perlindungan diri terhadap perawatnya.
3. Risiko Tahap Implementasi Keperawatan
Menurut Putri, T. E. R, (2017) kesalahan saat melakukan implementasi
ataupun pelaksanaan tindakan keperawatan adalah salah satu yang sangatlah fatal. Dan mengakibatkan kecelakaan pada pasien ataupun perawat, contohnya misal kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien oleh perawat di karenakan perawat lupa membaca instruktur atau catatan atau dokumen rekam medik pada pasien
4. Risiko Tahap Evaluasi Keperawatan
Menurut Putri, T. E. R, (2017) kesalahan pada saat melakukan evaluasi
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan akan mengakibatkan pendokumentasian dalam asuhan keperawatan kurang data yang sudah di lakukan oleh perawat. Terkadang perawat lupa mengonfirmasikan ke dalam catatan atau dokumentasi dalam asuhan keperawatan sehingga dokumen yang tertulis atau yang tadi di laksanakan oleh perawat kepada klien tidak ada di dokumentasi asuhan keperawatan B. Upaya Mencegah Dan Meminimalkan Risiko Pada Asuhan Keperawatan Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada pengkajian asuhan keperawatan Upaya yang dapat dilakukan perawat dalam 1. Tahap pengkajian a) Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien maupun kepada keluarganya b) Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian dilakukan, Misalnya menggunakan masker yang sebenarnya tidak perlu dipakai c) Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien d) Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap pasien dengan sama e) Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus menjadi pendengar yang baik, perawat harus mampu menempatkan diri sebagai tempat curhat pasien sebaik mungkin dan diharapkan menggunakan bahasa serta tutur kata yang sopan f) Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk didekati, maka perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarganya terlebih dahulu g) Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan dari klien terlebih dahulu h) Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan fisik pada klien i) Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk apapun kepada pihak rumah sakit j) Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin telah terkontaminasi k) Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan. 2. Tahap perencanaan asuhan keperawatan a) Identifikasi sumber bahaya yang mungkin dapat terjadi saat menyusun rencana keperawatan b) Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan kerja saat menyusun perencanaan keperawatan c) Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi saat menyusun rencana tindakan keperawatan. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan bahaya, mengganti sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yang lebih memiliki tingkat risiko yang lebih rendah d) Ketika menyusun rencana keperawatan perawat hendak berpedoman pada pedoman rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan yang ada e) Perawat juga diharapkan untuk mampu mempertimbangkan alokasi waktu pencapaian dari rencana keperawatan yang disusun untuk menjadi indikator evaluasi keperawatan. 3. Tahap implementasi asuhan keperawatan a) Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap, menggunakan alat kesehatan dalam keadaan steril b) Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dan tidak terburu-buru dalam melakukan tindakan c) Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum suntik yang benar susunan sel hidung kamu banyak diharapkan perawat dapat menghindari kontak langsung dengan segala macam cairan klien, apabila dirasa sistem imunitas tubuh sedang menurun atau tidak menggunakan APD d) Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta menerapkan pola hidup yang sehat pula e) Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi, dan ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan tindakan yang beresiko kepada pasien f) Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah disediakan oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko cedera baik bagi klien maupun bagi perawat sendiri. 4. Tahap evaluasi asuhan keperawatan Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai sejauh mana intervensi dan implementasi yang diberikan berhasil dalam perkembangan kesembuhan pasien ada beberapa cara untuk mencegah dan mengurangi resiko hazard. Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah risiko dan hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan yaitu : a) Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun evaluasi keperawatan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan kejadian yang dapat menimbulkan potensi bahaya baik pada klien maupun kepada diri perawat sendiri b) Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan.