Anda di halaman 1dari 5

D.

Upaya Mencegah dan Meminimalkan Risiko dan Hazard pada Asuhan


Keperawatan
Perawat merupakan salah satu tenaga medis yang memberikan pelayanan kesehatan,
kesehatan dan keselamatan perawat perlu mendapat perhatian lebih dibanding dengan
komponen pelayanan kesehatan lainnya. Karena tiap harinya mereka bertemu langsung
dengan pasien dan bahaya-bahaya yang ada di rumah sakit. Setiap hari perawat tidak
pernah jauh dan selalu berinteraksi dengan pasien. Hal tersebut yang membuat perawat
selalu berhadapan langsung dengan bahaya dan dapat mengancam kesehatan dan
keselamatan kerja perawat itu sendiri, maupun orang-orang yang berada di sekitarnya
seperti keluarga saudara maupun teman terlepas dari keberadaan pasiennya. Maka dari
itu, dilakukan beberapa upaya untuk mencegah dan meminimalkan risiko hazard pada
Asuhan Keperawatan, yaitu :
 Upaya yang dapat dilakukan perawat dalam tahap pengkajian, yaitu:
a) Perawat harus memperkenalkan identitas diri baik kepada pasien maupun kepada
keluarganya.
b) Perawat hendak tidak menyinggung perasaan klien saat pengkajian dilakukan,
Misalnya menggunakan masker yang sebenarnya tidak perlu dipakai.
c) Perawat juga dapat membangun kepercayaan kepada pasien.
d) Dalam merawat pasien, perawat harus memperlakukan setiap pasien dengan sama.
e) Pada saat melakukan wawancara dengan pasien, perawat harus menjadi pendengar
yang baik, perawat harus mampu menempatkan diri sebagai tempat curhat pasien
sebaik mungkin dan diharapkan menggunakan bahasa serta tutur kata yang sopan.
f) Ketika pasien terlihat dalam keadaan tidak terkontrol dan susah untuk didekati,
maka perawat dapat melakukan pengkajian kepada keluarganya terlebih dahulu.
g) Saat melakukan pemeriksaan fisik, perawat harus meminta persetujuan dari klien
terlebih dahulu.
h) Perawat harus menggunakan APD saat melakukan pemeriksaan fisik pada klien.
i) Perawat juga harus melaporkan setiap adanya tindakan kekerasan dalam bentuk
apapun kepada pihak rumah sakit.
j) Perawat juga harus menghindari memegang benda yang mungkin telah
terkontaminasi.
k) Sebelum menuju klien hendaknya perawat mencuci tangan.

 Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard dalam tahap perencanaan
asuhan keperawatan, yaitu
a) Identifikasi sumber bahaya yang mungkin dapat terjadi saat menyusun rencana
keperawatan.
b) Lakukan penilaian faktor risiko dengan jalan melakukan penilaian bahaya
potensial yang menimbulkan risiko kesehatan dan keselamatan kerja saat
menyusun perencanaan keperawatan.
c) Kendalikan faktor risiko yang mungkin terjadi saat menyusun rencana tindakan
keperawatan. Hal ini dapat dilakukan dengan menghilangkan bahaya, mengganti
sumber risiko dengan sarana atau peralatan lain yang lebih memiliki tingkat risiko
yang lebih rendah.
d) Ketika menyusun rencana keperawatan perawat hendak berpedoman pada
pedoman rencana asuhan keperawatan yang sesuai dengan diagnosis keperawatan
yang ada.
e) Perawat juga diharapkan untuk mampu mempertimbangkan alokasi waktu
pencapaian dari rencana keperawatan yang disusun untuk menjadi indikator
evaluasi keperawatan.
 Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada tahap implementasi
asuhan keperawatan, yaitu
a) Perawat harus menjaga diri dari infeksi dengan mempertahankan teknik aseptik
seperti mencuci tangan, memakai APD lengkap, menggunakan alat kesehatan
dalam keadaan steril.
b) Perawat harus mematuhi SOP yang telah ditetapkan oleh rumah sakit dan tidak
terburu-buru dalam melakukan tindakan.
c) Perawat hendak memperhatikan cara menutup jarum suntik yang benar susunan
sel hidung kamu banyak diharapkan perawat dapat menghindari kontak langsung
dengan segala macam cairan klien, apabila dirasa sistem imunitas tubuh sedang
menurun atau tidak menggunakan APD.
d) Perawat sebaiknya menerapkan perilaku hidup bersih dan juga sehat serta
menerapkan pola hidup yang sehat pula.
e) Perawat harus menanamkan sifat kehati-hatian, konsentrasi yang tinggi, dan
ketenangan saat bekerja terutama saat melakukan tindakan yang beresiko kepada
pasien.
f) Perawat dituntut untuk belajar mengoperasikan alat-alat yang sudah disediakan
oleh pihak rumah sakit dengan tujuan mengurangi risiko cedera baik bagi klien
maupun bagi perawat sendiri.
 Upaya mencegah dan meminimalkan risiko dan hazard pada evaluasi asuhan
keperawatan evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai sejauh mana intervensi
dan implementasi yang diberikan berhasil dalam perkembangan kesembuhan pasien
ada beberapa cara untuk mencegah dan mengurangi resiko hazard. Cara yang dapat
dilakukan untuk mencegah risiko dan hazard dalam evaluasi asuhan keperawatan,
yaitu
a) Identifikasi sumber bahaya yang mungkin terjadi saat menyusun evaluasi
keperawatan, dapat dilakukan dengan mempertimbangkan kondisi dan kejadian
yang dapat menimbulkan potensi bahaya baik pada klien maupun kepada diri
perawat sendiri.
b) Memperhatikan setiap perkembangan atau respon yang ditampakkan atau
ditimbulkan oleh klien setelah selesai melakukan tindakan keperawatan.

E. Contoh Analisa Kasus dan Upaya Pencegahan


 Contoh Kasus
Tenaga Kesehatan yang bekerja di ruang HIV/AIDS terus menghadapi masalah
komunikasi, keletihan, depresi, duka yang tidak terselesaikan, banyaknya pergantian
staf, dan frustasi dalam menangani pasien HIV/AIDS. Selain itu, tenaga kesehatan
tersebut sering kali mengalami ketakutan ketika bekerja di ruang HIV/AIDS. Mereka
takut bila tertular virus HIV.
 Upaya Pencegahan
1. Rumah sakit khususnya ruangan perawatan pasien HIV/AIDS lebih
meperhatikan fasilitas alat pelindung diri untuk tenaga kesehatan dan
mefasilitasinya.
Alasan: Karena dengan adanya alat pelindungi diri itu para petugas khususnya
perawat yang 24 jam mendampingi pasien bisa bekerja dengan aman, sehingga
tidak beresiko tertular.
2. Kebijakan rumah sakit seharusnya memfasilitasi pemeriksaan kesehatan untuk
tenaga kesehatan yang mengalami kecelakaan saat melakukan tindakan seperti
tertusuk jarum bekas pasien HIV/AIDS.
Alasan: Dengan adanya pemeriksaan para perawat bisa terjamin kesehatannnya
dan adanya pemantauan setiap kala.
3. Tersedianya asupan sehat untuk tenaga kesehatan untuk mempertahankan
kondisi imun supaya tidak sampai mengalami penurunan.
Alasan: Untuk menjaga kesehatan para petugas kesehatan khususnya para
perawat.
4. Mempertahankan teknik aseptik, menggunakan alat kesehatan dalam keadaan
steril.
Alasan: Meskipun beresiko tertular petugas kesehatan harus tetap menjaga
keselamatan pasien karena keselamatan pasien merupakan tujuan perawat dalam
merawat pasien.
5. Jika perawat dalam kondisi syok, perawat tarik nafas lalu mengeluarkan secara
perlahan beberapa kali.
Alasan: Perawat bisa mengurangi kondisi syok.
6. Membangun iklim kerja yang menyenangkan, yaitu dengan bersikap terbuka dan
berkomunikasi dengan sesama rekan kerja.
Alasan: Dengan ukut serta membangun iklim kerja yang menyenangkan
perawat bisa mengurangi beban kerjanya dengan saling bertukar pikiran ke
sesama rekan kerja.

Refrensi :
https://stikesypib.ac.id/blog/upaya-mencegah-dan-meminimalkan-risiko-dan-hazard/
http://repository.ump.ac.id/9327/3/Wulan%20Fatwa%20Hidayah%20BAB%20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai