Oleh :
NI MADE AYU KARTINI DEVI
NO ABSEN/KELAS : / 16/C
kewenangan mandiri untuk memutuskan tindakan terkait yang akan diberikan oleh pasien
berdasarkan kasus yang ada, tanpa pengawasan dalam setiap tindakan. Hal ini merupakan
langkah yang krusial dalam melakukan suatu tindakan dan membutuhkan kemampuan
yang luas agar keputusan yang diberikan kepada pasien tepat dan sesuai dan tentunya
kebidanan berbasis keselamatan, bidan diminta untuk memahami manajemen risiko yang
Sasaran keselamatan pasien merupakan salah satu syarat yang harus diperhatikan
oleh bidan dalam melakukan pelayanannya di rumah sakit, puskesmas, klinik bersalin,
atau praktik bidan mandiri karena keselamatan pasien merupakan komponen pelayanan
kesehatan yang paling krusial. Ada enam tujuan keselamatan pasien untuk pelayanan
Untuk menjaga keselamatan pasien dalam praktiknya, beberapa faktor ini harus
dipikirkan selengkap mungkin. Praktek Bidan Mandiri memiliki kasus kebidanan berikut
Tindakan ini adalah untuk mengidentifikasi pasien sebagai orang yang menerima
layanan atau perawatan dan untuk menentukan apakah layanan atau perawatan tersebut
sesuai untuk orang tersebut. Terlepas dari persepsi praktik skala kecil bidan independen,
kesalahan identifikasi pasien masih mungkin terjadi. Karena kesalahan identifikasi pasien
dapat terjadi pada bayi pasien, penting untuk memberi label unik pada setiap pasien.
memperhatikan dengan seksama apakah identitas pasien akurat. Selain itu, bidan bisa
Selain berkomunikasi dengan pasien, bidan juga harus berhasil berinteraksi dengan
tenaga medis lainnya. Jika bidan dan profesional medis lainnya tidak dapat
saat pelayanan diberikan, khususnya bagi bidan dan bidan pendamping. Untuk
bidan harus menjalin komunikasi yang baik dengan pasien dan/atau keluarga pasien.
pasien dapat dilakukan dengan meningkatkan komunikasi yang efisien antara bidan dan
riwayat kesehatan pasien dan keluarga pasien. Memperbaiki penatalaksanaan obat yang
perlu diwaspadai terutama pada pasien yang memiliki riwayat alergi obat dan riwayat
medis lain yang harus diketahui lebih awal oleh bidan, merupakan strategi yang paling
Bidan secara efisien merujuk pasien yang tidak dapat melahirkan secara alami di
praktiknya sendiri ke rumah sakit untuk menerima perawatan terbaik. Rumah sakit
diharuskan melakukan persalinan yang tidak dapat dilakukan secara normal. Bidan segera
rumah sakit.
Dalam melayani pasien di Tempat Praktik Mandiri Bidan dengan menganggap setiap
petugas, pasien dan pengunjung beresiko menularkan bakteri, virus, jamur kepada petugas
dan masyarakat. Berkaitan dengan hal tersebut maka bidan melaksanakan dan menerapkan
a. Menjaga kebersihan tangan dengan melakukan cuci tangan dengan air mengalir
dan sabun setiap kali akan melakukan tindakan maupun setelah selesai melakukan
tindakan dan menyiapkan hand sanitizer bila pada kondisi tertentu tidak memungkinkan
untuk mencuci tangan di air mengalir. Mengedukasi untuk setiap pengunjung maupun
pengantar pasien untuk melakukan prosedur cuci tangan dengan benar dan enempel SOP
cuci tangan pada fasilitas cuci tangan yang kami sediakan sebelum masuk keruang periksa.
b. Menggunakan alat pelindung diri (APD)
Kami mewajibkan semua pasien menggunakan masker, kecuali bayi, dan kami
sebagai petugas selalu menggunakan APD minimal masker pada saat melakukan
pelayanan dalam upaya pencegahan dari resiko paparan infeksi. Saat pertolongan
persalinan atau tindakan yang beresiko terciprat cairan tubuh pasien kami gunakan APD
level 1 plus scot berbagan karet, sepatu boot dan kaca mata google.
c. Pengendalian Lingkungan
Rutin Setiap seminggu sekali kami melakukan general cleaning di areal TPMB,
lingkungan agar bersih dengan cara mengedukasi setiap pengunjung untuk tidak muntah,
meludah atau kencing sembarangan di lokasi praktek, cuci tangan setelah keluar dari toilet.
Untuk mencegah kerumunan kami siapkan ruang tunggu yang terbuka, dengan seting
Menyiapkan tempat penampungan limbah sesuai dengan jenis limbah, yaitu limbah
infeksius dalam tempat sampah medis tertutup yang sudah diisi label limbah infeksius,
limbah bahan berbahaya di tempat sampah khusus dan limbah plastik di tempat sampah
terpisah. Kami menyiapkan septic tank khusus untuk tempat muntah pasien, atau darah,
Prosedur dekontaminasi peralatan bekas habis pakai yang kritical dengan melakukan
dekontaminasi tingkat tinggi dan sterilisasi dengan menggunakan sterilisator listrik, secara
rutin setiap 2 hari sekali baik alat terpakai ataupun tidak. Alat yang sudah disteril dikemas
dalam kemasan (cover khusus alat ) dan diisi label tanggal steril. dekontaminasi dan
pengemasan berdasarkan kategori kritikal, semi kritikal dan non kritikal. Alat non kritical
kami dekontaminasi dengan alcohol 95 %. Setiap malam hari saat pelayanan rutin tutup.
f. Pengelolaan Linen
Di ruang bersalin dilakukan penggantian linen pada saat pasien telah dipulangkan sesuai
Penyuntikan yang benar sejak saat persiapan, penyuntikan obat hingga penanganan
alat-alat bekas pakai, sehingga dengan prinsip satu spuit, satu jenis obat dan satu prosedur
penyuntikan.
Kami mengedukasi ke setiap pengunjung tata cara batuk atau bersin yang baik dan
benar sehingga bakteri tidak menyebar ke udara, tidak mengkontaminasi barang atau
Untuk mengurangi bahaya jatuh pada pasien yang dirawatnya, bidan harus
terhadap sarana dan prasarana. Selama bekerja mandiri, bidan harus menjaga keselamatan
pasien. Mereka harus mencegah pasien jatuh saat menerima perawatan karena hal itu akan
kesehatan dan keselamatan dari bidan jika mereka peduli dengan kondisi pasien, selalu
menemani pasien ke kamar kecil, dan selalu memantau keselamatan pasien selama di
tempat tidur.
Pelaporan Patient Safety di PMB Ida Ayu Putu Diah Jayadi, S.S.T.Keb
keselamatan pasien. Metode terbaik untuk melindungi diri sendiri, profesional kesehatan
lainnya, pasien, keluarga, dan masyarakat adalah dengan mengikuti semua praktik
pencegahan infeksi. Untuk memastikan bahwa bukti yang digunakan untuk memantau
Saat ini kami belum memiliki SOP khusus untuk pelaporan keselamatan pasien di
tempat layanan kami. Jika kejadian Sentinel, seperti pelayanan kebidanan yang
mengakibatkan kematian bayi baru lahir atau ibu, syok anafilaksis, tertusuk jarum suntik,
pisau (berantakan), gunting episiotomi, atau kejadian apa pun yang mengakibatkan
kematian atau cedera serius, kehilangan permanen fungsi tubuh utama, terjadi secara
kebetulan