Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PATIENT SAFETY

“PERAN BIDAN DALAM PATIENT SAFETY”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
1. Arini Rachmawati
2. Sintya Monica

DOSEN PEMBIMBING : Sri Yanniarti,SST, M.Keb

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
JURUSAN KEBIDANAN
PROFESI BIDAN
TAHUN 2023

i
ii
KATA PENGANTAR

Puji Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa Karena berkat limpahan karuniaNya kami
dapat menyelesaikan makalah Patient Safety tentang Peran Bidan dalam Patient
Safety. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai
pihak pengerjaan makalah ini untuk menemukan sumber-sumber dalam teori ini.
Karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada rekan-
rekan sekalian serta kepada ibu Sri Yanniarti,SST,M.Keb selaku dosen pengampu
mata kuliah yang selalu memotivasi kami dalam mengerjakan makalah ini.
Dalam Penyusunan makalah ini tidak menutup kemungkinan terdapatnya
kekurangan dalam pengerjaannnya. Untuk itu penulis mengharapakan kritik serta
saran yang membangun demi perbaikan kedepannya.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini dapat menjadi berkat dan
bermanfaat bagi kita semuanya

Bengkulu, Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL................................................................................................. i
KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii

BAB I PENDAHALUAN
A. Latar Belakang........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Patient Safety.......................................................................... 3
B. Peran Bidan dalam Patient Safety............................................................. 3
C. Contoh Kasus Patient Safety dalam Kebidanan di Rumah Sakit ............. 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................ 7
B. Saran.......................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................... 8

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gerakan "Patient safety" atau Keselamatan Pasien telah menjadi spirit


dalam pelayanan rumah sakit di seluruh dunia. Tidak hanya rumah sakit di negara
maju yang menerapkan Keselamatan Pasien untuk menjamin mutu pelayanan,
tetapi juga rumah sakit di negara berkembang, seperti Indonesia.

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan


Menteri Kesehatan no 1691/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit.
Peraturan ini menjadi tonggak utama operasionalisasi Keselamatan Pasien di
rumah sakit seluruh Indonesia. Banyak rumah sakit di Indonesia yang telah
berupaya membangun dan mengembangkan Keselamatan Pasien, namun upaya
tersebut dilaksanakan berdasarkan pemahaman manajemen terhadap
Keselamatan Pasien. Peraturan Menteri ini memberikan panduan bagi
manajemen rumah sakit agar dapat menjalankan spirit Keselamatan Pasien
secara utuh.

Menurut PMK 1691/2011, Keselamatan Pasien adalah suatu sistem di


rumah sakit yang menjadikan pelayanan kepada pasien menjadi lebih aman, oleh
karena dilaksanakannya: asesmen resiko, identifikasi dan analisis insiden,
kemampuan belajar dari insiden dan tindaklanjutnya, serta implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya resiko dan mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat tindakan medis atau tidak dilakukannya
tindakan medis yang seharusnya diambil. Sistem tersebut merupakan sistem
yang seharusnya dilaksanakan secara normatif.

Melihat lengkapnya urutan mekanisme Keselamatan Pasien dalam PMK


tersebut, maka, jika diterapkan oleh manajemen rumah sakit, diharapkan kinerja
pelayanan klinis rumah sakit dapat meningkat serta hal-hal yang merugikan
pasien (medical error, nursing error, dan lainnya) dapat dikurangi semaksimal
mungkin.

1
B. Rumusan Masalah 
1. Apa yang di maksud dengan patient safety ?
2. Bagaimana peran bidan dalam patient safety?
3. Bagaimana kasus patient safety kebidanan di Rumah Sakit ?

C. Tujuan Penulisan 

1. Mengetahui definisi patient safety


2. Memahami peran bidan dalam patient safety
3. Memahami kasus patient safety kebidanan di Rumah Sakit

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Patient Safety


Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dari cidera
aksidental atau menghindarkan cidera pada pasien akibat bidanan medis dan
kesalahan pengobatan.
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem
dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk :
assesment resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insident
dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya
resiko. Sistem ini mencegah terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya dilakukan (DepKes RI, 2006).
Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000, patient safety adalah
tidak adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan. Keselamatan
pasien (patient safety) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan
pasien lebih aman, mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan
akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil. Sistem tersebut meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan
pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak lanjut dan implementasi solusi
untuk meminimalkan resiko. Meliputi: assessment risiko, identifikasi dan
pengelolaan hal berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi solusi
untuk meminimalkan timbulnya risiko

B. Peran Bidan dalam Patient Safety


Penerapan patient safety di rumah sakit sangat dipengaruhi oleh peran
bidan. Hal ini karena bidan merupakan salah satu kbagian dari tenaga kesehatan
di rumah sakit dan bidan adalah orang yang paling dekat dengan pasien. Adapun
hal-hal yang harus diperhatikan adalah :

3
1. Sebagai pemberi pelayanan kebidanan, bidan mematuhi standart pelayanan
dan SOP yang ditetapkan.
2. Menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan kebidanan.
3. Memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang
diberikan.
4. Menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam pemberian
pelayanan kesehatan.
5. Menerapkan komunikasi yang baik terhadap pasien dan keluarganya. Peka,
proaktif dan melakukan penyelesaian masalah terhadap kejadian tidak
diharapkan.
6. Mendokumentasikan dengan benar semua asuhan kebidanan yang diberikan
kepada pasien dan keluarga.
Manfaat penerapan sistim keselamatan pasien antara lain:
1. Budaya safety meningkat dan berkembang
2. Komunikasi dengan pasienberkembang
3. Kejadian tidak diharapkan menurun. Peta KTD selalu ada dan terkini,
4. Resiko klinis menurun,
5. Keluhan dan litigasi berkurang,
6. Mutu pelayananmeningkat,
7. Citra rumah sakit dan kepercayaan masyarakat meningkat.
Kewajiban bidan secara umum terhadap keselamatan pasien adalah :
1. Mencegah malpraktek dan kelalaian dengan mematuhi standart yang telah
ditetapkan
2. Melakukan pelayanan kebidanan berdasarkan kompetensi. Menjalin
hubungan empati dengan pasien.
3. Mendokumentasikan secara lengkap asuhan. Teliti, obyektif dalam
kegiatan.
4. Mengikuti peraturan dan kebijakan institusi. Peka terhadap terjadinya
cedera

C. Contoh Kasus Patient Safety Kebidanan di Rumah Sakit


1. Kasus
Kasus An. Az. di Rumah Sakit S (padang) umur 3 tahun pada tanggal
14 februari 2021, pasien di rawat di ruangan melati Rs. S padang dengan
4
diagnosa kejang demam . Sesuai order dokter infus pasien harus diganti
dengan didrip obat penitoin namun bidan yang tidak mengikuti operan jaga
langsung mengganti infuse pasien tanpa melihat bahwa terapi pasien
tersebut infusnya harus didrip obat penitoin. Beberapa menit kemudian
pasien mengalami kejang-kejang, untung keluarga pasien cepat melaporkan
kejadian ini sehingga tidak menjadi tambah parah dan infusnya langsung
diganti dan ditambah penitoin.

2. Analisis
Dalam kasus ini terlihat jelas bahwa kelalaian bidan dapat
membahayakan keselamatan pasien. Seharusnya saat pergantian jam dinas
semua bidan memiliki tanggung jawab untuk mengikuti operan yang
bertujuan untuk mengetahui keadaan pasien dan tindakan yang akan
dilakukan maupun dihentikan. Supaya tidak terjadi kesalahan pemberian
tindakan sesuai dengan kondisi pasien.
Pada kasus ini bidan juga tidak menjalankan prinsip 6 benar dalam
pemberian obat. Seharusnya bidan melihat terapi yang akan diberikan
kepada pasien sesuai order, namun dalam hal ini bidan tidak menjalankan
prinsip benar obat.
Disamping itu juga, terkait dengan hal ini bidan tidak mengaplikasikan
konsep patient safety dengan benar, terbukti dari kesalahan akibat tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan yang menyebabkan
ancaman keselamatan pasien.

3. Pengembangan dan Penerapan Solusi Serta Monitoring atau Evaluasi


Berdasarkan kasus diatas solusi untuk pemecahan masalah mengenai bidan
yang tidak mengikuti operan pergantian jam dinas. Bidan harus mengetahui
standar keselamatan pasien sesuai dengan uraian DepKes, sebagai
berikut :
Standar Keselamatan Pasien RS (KARS – DepKes)
a. Hak pasien
b. Mendidik pasien dan keluarga
c. Keselamatan pasien dan asuhan berkesinambungan

5
d. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja, untuk melakukan
evaluasi dan meningkatkan keselamatan pasien
e. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
f. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
g. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan
pasien.

6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Keselamatan pasien merupakan upaya untuk melindungi hak setiap orang


terutama dalam pelayanan kesehatan agar memperoleh pelayanan kesehatan
yang bermutu dan aman. Peran-peran bidan dalam mewujudkan patient safety
di rumah sakit dapat dirumuskan antara lain sebagai pemberi pelayanan
kebidanan, bidan mematuhi standar pelayanan dan SOP yang telah ditetapkan;
menerapkan prinsip-prinsip etik dalam pemberian pelayanan kebidanan;
memberikan pendidikan kepada pasien dan keluarga tentang asuhan yang
diberikan; menerapkan kerjasama tim kesehatan yang handal dalam
pemberian pelayanan kesehatan; menerapkan komunikasi yang baik terhadap
pasien dan keluarganya, peka, proaktif dan melakukan penyelesaian masalah
terhadap kejadian tidak diharapkan; serta mendokumentasikan dengan benar
semua asuhan kebidanan yang diberikan kepada pasien dan keluarga.

B. Saran

Adapun saran untuk para bidan yang mengaplikasikannya di lingkungan


rumah sakit agar selalu mengutamakan keselamatan pasien berdasarkan
procedure yang telah di tentukan.

7
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan R.I. 2006. PANDUAN NASIONAL KESELAMATAN PASIEN


RUMAH SAKIT (Patient Safety).
Dr. Erwin Santosa, Sp.A. 2015. Kuliah Manajemen Risiko.S2 Kebidanan Stikes
‘Aisyiyah
Yogyakarta.
Hasan, A. B. P. (2006). Psikologi Perkembangan Islam. jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR
1691/MENKES/PER/VIII/2011 TENTANG KESELAMATAN PASIEN RUMAH
SAKIT
Unningham Gary F. Gangguan Hipertensi dalam Kehamilan. Dalam: Cunningham
Gary F,
Gant Norman F, dkk, editor. Williams Obstetri. Ed 21. Jakarta: EGC; 2005. hal
624-73.

Anda mungkin juga menyukai