Pasien di Rumah
Sakit
Disusun Oleh:
SITI NUR FATIMAH (151702034)
D III KEPERAWATAN
KELOMPOK 3
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat,
hidayah serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan tugas makalah
Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit dengan pokok bahasan pengertian pasien
safety, sasaran, tujuan, ruang lingkup, tahapan proses, tanggung jawab keselamatan
pasien di rumah sakit dan implementasi pasient safety.
Saya menyadari bahwa makalah yang saya selesaikan ini masih jauh dari kesempurnaan.
Seperti kata pepatah tak ada gading yang tak retak, oleh karena itu saya mengharapkan
kritik dan saran dari semua kalangan yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah
saya selanjutnya.
Ucapkan terima kasih saya kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan
makalah ini dari awal sampai akhir. Serta saya berharap agar makalah ini dapat bermanfaat
bagi semua kalangan.
Penyusun
2
Daftar Isi
Kata pengantar.................................................................................................................... 2
Daftar Isi............................................................................................................................. 3
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah....................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah................................................................................................. 4
1.3 Tujuan................................................................................................................... 5
1.4 Manfaat................................................................................................................ 5
Bab II
Pembahasan
2.1 Pengertian pasient safety..................................................................................... 6
2.2 Sasaran keselamatan pasient ..............................................................................6
2.3 Tujuan keselamatan pasient.................................................................................9
2.4Ruang lingkup keselamatan pasien.......................................................................10
2.5 Tahapan proses keselawatan pasien............................................................. 10
2.6 Tanggung jawab keselamatan pasien............................................................ 14
2.7 Implementasi pasient safety.......................................................................... 16
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan............................................................................................................... 17
3.2 Saran......................................................................................................................... 17
Daftar Pustaka...................................................................................................................... 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
5. Apa saja tahapan proses keselamatan pasien di rumah sakit?
6. Tanggung jawab apa saja yang terdapat dalam keseslamatan pasien di rumah sakit?
7. apa implementasi dari pasient safety?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari pasien safety
2. Mengetahui sasaran keselamatan pasien di rumah sakit
3. Mengetahui tujuan keselamatan pasien di rumah sakit
4. Mengetahui ruang lingkup yang terdapat dalam keselamatan pasien di rumah sakit
5. Mengetahui tahapan proses keselamatan pasien di rumah sakit
6. Mengetahui Tanggung jawab yang terdapat dalam keseslamatan pasien di rumah sakit
7. Menegetahui implementasi pasient safety
1.4 Manfaat
1.Bagi penulis
Penulis bisa meningkatkan pengetahuannya tentang pasien safety sehingga penulis
nanti jika dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan SOP.
2.Bagi Pembaca
Pembaca bisa mengetahui tentang pasien safety sehingga tidak ada tinakan yang tidak
sesuai dngan SOP misalnya malpraktek.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pasien Safety
Menurut Supari tahun 2005, patient safety adalah bebas dair cidera aksidental atau
menghindarkan cidera pada pasien akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan.
Patient safety (keselamatan pasien) rumah sakit adalah suatu sistem dimana rumah
sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Hal ini termasuk : assesment resiko,
identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insident dan tindak lanjutnya serta
implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko. Sistem ini mencegah
5
terjadinya cedera yang di sebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan
atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya dilakukan (DepKes RI, 2006).
Menurut Kohn, Corrigan & Donaldson tahun 2000, patient safety adalah tidak
adanya kesalahan atau bebas dari cedera karena kecelakaan. Keselamatan pasien (patient
safety;;) adalah suatu sistem dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman,
mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil. Sistem tersebut
meliputi pengenalan resiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan
resiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden, tindak
lanjut dan implementasi solusi untuk meminimalkan resiko. Meliputi: assessment risiko,
identifikasi dan pengelolaan hal berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan
analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya, implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
6
Standar SKP II Rumah sakit mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan
efektifitas komunikasi antar para pemberi pelayanan
1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan
dituliskan secara lengkap oleh penerima perintah.
2. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan
dibacakan secara lengkap oleh penerima perintah.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau yang
menyampaikan hasil pemeriksaan.
7
Standar SKP IV Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan
tepat-lokasi, tepat-prosedur dan tepat-pasien.
1. Rumah sakit menggunakan suatu tanda yang jelas dan dimengerti untuk
identifikasi lokasi operasi dan melibatkan pasien didalam proses penandaan.
2. Rumah sakit menggunakan suatu cheklist atau proses lain untuk memverifikasi
saat pre operasi tepat-lokasi, tepat-prosedur, dan tepat-pasien dan semua dokumen
serta peralatan yang diperlukan tersedia, tepat dan fungsional.
1. Rumah sakit mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang
diterbitkan dan sudah diterima secara umum (a.l dari WHO Guidelines on Patient
Safety.
8
Standar SKP VI Rumah sakit mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi
resiko pasien dari cidera karena jatuh.
1. Rumah sakit menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap resiko jatuh
dan melakukan asesmen ulang bila pasien diindikasikan terjadi perubahan kondisi
atau pengobatan dan lain-lain.
9
2.4 Ruang lingkup keselamatan pasien di rumah sakit
Berdasarkan surat keputusan direktur rumah sakit ruang lingkup keselamatan pasien
dirumah sakit adalah:
10
4. Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar.
Verifikasi pada tahap pre-prosedur untuk pasien yang dimaksud, prosedur, sisi dan
jika ada implant atau protesis. Tugas petugas dalam memberikan tanda agar tidak
terjadi salah persepsi serta harus melibatkan pasien. Melakukan time out pada semua
petugas sebelum memulai prosedur.
B. Tujuh langkah menuju keselamatan pasien RS sebagai panduan bagi staf Rumah
Sakit (DepKes RI, 2006):
11
a. Bangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien, ciptakan kepemimpinan dan
budaya yang terbuka dan adil.
1. Bagi Rumah sakit:
o Kebijakan: tindakan staf segera setelah insiden, langkah kumpul fakta,
dukungan kepada staf, pasien, keluarga
o Kebijakan: peran & akuntabilitas individual pada insiden
o Tumbuhkan budaya pelaporan & belajar dari insiden
o Lakukan asesmen dengan menggunakan survei penilaian KP
2. Bagi Tim:
o Anggota mampu berbicara, peduli & berani lapor bila ada insiden
o Laporan terbuka & terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan
tindakan/solusi yang tepat
b. Pimpin dan dukung staf RS, bangunlah komitmen dan fokus yang kuat dan jelas
tentang keselamatan pasien di RS.
1. Bagi Rumah Sakit:
o Ada anggota Direksi yang bertanggung jawab atas KP
o Di bagian-bagian ada orang yang dapat menjadi Penggerak (champion)
KP
o Prioritaskan KP dalam agenda rapat Direksi/Manajemen
o Masukkan KP dalam semua program latihan staf
2. Bagi Tim:
o Ada penggerak dalam tim untuk memimpin Gerakan KP
o Jelaskan relevansi & pentingnya, serta manfaat gerakan KP
o Tumbuhkan sikap ksatria yang menghargai pelaporan insiden
12
d. Kembangkan sistem pelaporan, pastikan staf dapat dengan mudah melaporkan
kejadian/insiden, serta RS mengatur pelaporan kepada KKP-RS.
1. Bagi Rumah Sakit:
o Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden, ke dalam
maupun ke luar yang harus dilaporkan ke KKPRS PERSI
2. Bagi Tim:
o Dorong anggota untuk melaporkan setiap insiden & insiden yang telah
dicegah tetapi tetap terjadi juga, sebagai bahan pelajaran yang penting
f. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien, dorong staf untuk
melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian itu
timbul.
1. Bagi Rumah Sakit:
o Staf terlatih mengkaji insiden secara tepat, mengidentifikasi sebab
o Kebijakan: kriteria pelaksanaan Analisis Akar Masalah (Root Cause
Analysis/RCA) atau Failure Modes & Effects Analysis (FMEA) atau
metoda analisis lain, mencakup semua insiden & minimum 1 x per tahun
untuk proses risiko tinggi
2. Bagi Tim:
o Diskusikan dalam tim pengalaman dari hasil analisis insiden
o Identifikasi bagian lain yang mungkin terkena dampak & bagi pengalaman
tersebut
g. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien, gunakan informasi
yang ada tentang kejadian/ masalah untuk melakukan perubahan pada sistem
pelayanan.
1. Bagi Rumah Sakit:
13
o Tentukan solusi dengan informasi dari sistem pelaporan, asesmen risiko,
kajian insiden, audit serta analisis
o Solusi mencakup penjabaran ulang sistem, penyesuaian pelatihan staf &
kegiatan klinis, penggunaan instrumen yang menjamin KP
o Asesmen risiko untuk setiap perubahan
o Sosialisasikan solusi yang dikembangkan oleh KKPRS-PERSI
o Umpan balik kepada staf tentang setiap tindakan yang diambil atas insiden
2. Bagi Tim:
o Kembangkan asuhan pasien menjadi lebih baik & lebih aman
o Telaah perubahan yang dibuat tim & pastikan pelaksanaannya
o Umpan balik atas setiap tindak lanjut tentang insiden yang dilaporkan
Hak pasien
a. Pasal 32d UU No.44/2009; Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan
kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional.
14
b. Pasal 32e UU No.44/2009; Setiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan
yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi.
c. Pasal 32j UU No.44/2009; Setiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan
medis, alternatif tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan
prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan.
d. Pasal 32q UU No.44/2009; Setiap pasien mempunyai hak menggugat dan/atau
menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga memberikan pelayanan yang
tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
patient safety adalah bebas dair cidera aksidental atau menghindarkan cidera pada
pasien akibat perawatan medis dan kesalahan pengobatan.
Sasaran Keselamatan Pasien di Rumah Sakit menurut peraturan menteri kesehatan
Republik Indonesia nomor 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang keselamatan
pasien rumah sakit ada 6
Tujuan pasient safety secara umum salah satunya adalah terciptanya budaya
keselamatan di rumah sakit sedangkan secara Intrnasinal salah satunya adalah Identify
patients correctly (mengidentifikasi pasien secara benar)
Sistem Keselamatan Pasien Rumah Sakit (KPRS) terdiri dari sistem pelaporan
insiden, analisis, belajar dan riset dari insiden yang timbul, pengembangan dan
penerapan solusi untuk menekan kesalahan, penetapan berbagai pedoman, standar,
indikator keselamatan pasien berdasarkan pengetahuan dan riset, keterlibatan dan
pemberdayaan pasien, pengembangan toksonomi: konsep, klasifikasi, norma, istilah
dan sebagainya. Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanankan suatu tindakan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
3.2 Saran
Program patient safety tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang
disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan
16
tindakan yang seharusnya dilakukan dan meningkatkan pertanggungjawaban rumah sakit
terhadap pelayanan yang diberikan kepada pasien.
DAFTAR PUSTAKA
http://alvamustamu.blogspot.co.id/2014/03/pasien-safety.html
http://purnomoakreditasirs.blogspot.co.id/2012/03/rancangan-sk-kprs.html
http://sheringtipshidupsehat.blogspot.co.id/2015/02/pengertian-dan-langkah-langkah-
patient.html
DepKes RI. 2006. Panduan nasional keselamatan pasien rumah sakit. Jakarta
17