Anda di halaman 1dari 14

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Daftar Isi ……………………………………………………………………………….. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ……………………………………………………………… 1
B. Definisi Identifikasi Pasien ………………………………………………….. 2
C. Tujuan Identifikasi Pasien …………………………………………………… 2
D. Manfaat Identifikasi Pasien …………………………………………………. 2
BAB II RUANG LINGKUP
A. Prinsip Identifikasi Pasien ………………………….………………………. 3
B. Kewajiban dan Tanggung Jawab Identifikasi Pasien ……………………… 3
BAB III TATA LAKSANA
A. Prosedur Identifikasi Pasien yang Tidak Menggunakan Gelang Pengenal … 5
B. Prosedur Identifikasi Pasien Dengan Gelang Pengenal …………………….. 5
C. Warna Pada Gelang Pengenal ………………………………………………. 6
D. Prosedur yang Membutuhkan Identifikasi Pasien Dengan Benar ……….... 7
E. Prosedur Pengambilan dan Pemberian Produk/ Komponen Darah ……….. 8
F. Prosedur Identifikasi Pada Bayi Baru Lahir atau Neonatus ……….………. 8
G. Prosedur Identifikasi Pada Pasien Rawat Jalan ……………………………… 8
H. Prosedur Identifikasi Pada Pasien Dengan Nama yang Sama Diruamg Rawat Inap 9
I. Prosedur Identifikasi Pasien yang Identitasnya Tidak Diketahui ………… 9
J. Prosedur Identifikasi Pasien Pada Unit Gangguan Jiwa …………………… 9
K. Prosedur Identifikasi Pasien yang Meninggal ……………………………… 9
L. Prosedur Melepas Gelang Pengenal Pasien ………………………………… 9
BAB IV DOKUMENTASI
A. Pelaporan Insiden/ Kejadian Kesalahan Identifikasi Pasien ………………... . 11
B. Revisi dan Audit……………………………………………………………….......11

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai i


Lampiran
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT MULIA AMUNTAI
Nomor :
Tertanggal :
Tentang : Peraturan Direktur Rumah Sakit Mulia Amuntai Tentang Panduan
Mengidentifikasi Passien Dengan Benar

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesalahan karena keliru dalam mengidentifikasi pasien dapat terjadi
dihampir semua aspek atau tahapan diagnosis dan pengobatan. Kesalahan
identifikasi pasien bisa terjadi pada pasien yang dalam keadaan terbius, mengalami
disorientasi, tidak sadar, bertukar tempat tidur/ kamar/ lokasi dirumah sakit, adanya
kelainan sensori, atau akibat situasi lain (Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, 2011).
Perawat memiliki peran dalam pemberian asuhan keperawatan diharapkan
mampu mengatasi masalah–masalah yang timbul akibat dari kesalahan dalam
proses identifikasi pasien. Kepatuhan perawat dalam mematuhi prosedur
identifikasi pasien berpengaruh dalam keselamatan pasien. Sasaran keselamatan
pasien (SKP) menjelaskan bahwa proses identifikasi bertujuan untuk melakukan
dua kali pengecekan yaitu untuk mengidentifikasi pasien sebagai individu yang
akan menerima pelayanan atau pengobatan dan penyesuaian antara pelayanan atau
pengobatan yang diberikan terhadap individu tersebut (World Health Organization,
2007)
Kesalahan melakukan identifikasi pasien berpotensi besar menimbulkan
masalah dan ancaman keselamatan pasien. Ancaman tersebut jika tidak diatasi akan
menimbulkan masalah kesehatan secara berkelanjutan seperti terjadinya adverse
events atau kejadian tidak diharapkan (KTD), kejadian nyaris cidera (KNC), dan
kejadian tidak cidera (KTC). (Depkes RI, 2011).
Tidak dapat dipungkiri bahwa identifkasi pasien merupakan salah satu
tahapan yang penting dalam proses medis yang dilakukan oleh Perawat, Dokter
ataupun Tenaga Pelayanan Kesehatan lainnya. Oleh sebab itu perlu diberikan
panduan yang jelas dan lengkap tentang bagaimana cara mengidentifikasi pasien
sehingga dapat menghindari terjadinya kesalahan dalam proses identifikasi.
Semakin baik Perawat, Dokter ataupun Tenaga Pelayanan Kesehatan lainnya

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 1


melakukan prosedur identifikasi pada pasien akan semakin meningkatkan sasaran
keselamatan pasien. Berdasarkan itu maka RS. Mulia Amuntai memiliki panduan
khusus bagaimana cara mengidentifikasi pasien pada RS. Mulia Amuntai.

B. Definisi Identifikasi Pasien


Identifikasi adalah proses pengumpulan
data dan pencatatan segala keterangan tentang
bukti-bukti dari seseorang sehingga kita dapat
menetapkan dan menyamakan keterangan
tersebut dengan individu seseorang.
Identifikasi Pasien adalah suatu system identifikasi kepada pasien untuk
membedakan antara pasien satu dengan yang lain sehingga memperlancar atau
mempermudah dalam pemberian pelayanan kepada pasien.

C. Tujuan Identifikasi Pasien


1. Mendeskripsikan prosedur untuk memastikan tidak terjadinya kesalahan dalam
identifikasi pasien selama perawatan di rumah sakit.Mengurangi kejadian
kesalahan yang berhubungan dengan salah identifikasi. Kesalahan ini dapat
berupa : salah pasien, kesalahan prosedur, kesalahan medikasi, kesalahan
transfusi dan kesalahan pemeriksaan diagnostik.
2. Mengidentifikasi dengan benar pasien tertentu yang akan diberi layanan atau
pengobatan tertentu.
3. Mencocokan layanan atau perawatan dengan individu / pasien tersebut

D. Manfaat Identifikasi Pasien


Manfaat Identifikasi Pasien untuk Pasien Rumah Sakit Mulia Amuntai, yaitu:
1. Pasien mendapatkan pelayanan dan pengobatan yang benar dan tepat sesuai
kebutuhan / instruksi medis.
2. Pasien terhindar dari kemungkinan terjadinya kesalahan dalam memberikan
pelayanan.
3. Pasien merasa aman dan nyaman serta dapat bekerjasama dalam menjalani
perawatan.
4. Prosedur identifikasi pasien dilaksanakan secara seragam, benar dan tepat di
seluruh unit pelayanan.
5. Mencegah terjadinya kesalahan / insiden keselamatan pasien
6. Menjamin keselamatan pasien Rumah Sakit.

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 2


BAB II

RUANG LINGKUP
Panduan ini diterapkan kepada semua
pasien rawat inap, pasien Instalasi Gawat
Darurat (IGD), dan pasien yang akan
menjalani suatu prosedur.
Pelaksana panduan ini adalah semua
tenaga kesehatan (medis, perawat, farmasi,
bidan, dan tenaga kesehatan lainnya); staf di
ruang rawat, staf administratif, dan staf
pendukung yang bekerja di rumah sakit.

A. Prinsip Identifikasi Pasien


1. Semua pasien rawat inap, IGD, dan yang akan menjalani suatu prosedur, harus
diidentifikasi dengan benar saat masuk rumah sakit dan selama masa
perawatannya.
2. Kapanpun dimungkinkan, pasien rawat inap harus menggunakan gelang
identifikasi dengan minimal 2 data (nama pasien, tanggal lahir).
3. Tujuan utama tanda identifikasi ini adalah untuk mengidentifikasi pemakainya.
4. Gelang Identifikasi ini digunakan pada proses untuk mengidentifikasi pasien
ketika pemberian obat, darah, atau produk darah; pengambilan darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau
tindakan lain.

B. Kewajiban dan Tanggung Jawab Identifikasi Pasien


Kewajiban dan Tanggung Jawab Identifikasi Pasien bagi seluruh staf Rumah
Sakit Rumah Sakit Mulia Amuntai yaitu:
1. Memahami dan menerapkan prosedur identifikasi pasien
2. Memastikan identifikasi pasien yang benar ketika pemberian obat, darah, atau
produk darah; pengambilan darah dan spesimen lain untuk pemeriksaan klinis;
atau pemberian pengobatan atau tindakan lain.
3. Melaporkan kejadian salah identifikasi pasien; termasuk hilangnya gelang
pengenal.
Kewajiban dan Tanggung Jawab Identifikasi Pasien bagi SDM yang bertugas
(Staf Admission/ Perawat Penanggung Jawab Pasien) pada Rumah Sakit. Mulia
Amuntai yaitu:

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 3


1. Bertanggung jawab memakaikan gelang identifikasi pasien dan memastikan
kebenaran data yang tercatat di gelang pengenal.
2. Memastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik. Jika terdapat kesalahan
data, gelang identifikasi harus diganti, dan bebas coretan.
Kewajiban dan Tanggung Jawab Identifikasi Pasien bagi Kepala Instalasi/
Kepala Ruangan pada Rumah Sakit Mulia Amuntai yaitu:
1. Memastikan seluruh staf di Instalasi memahami prosedur identifikasi pasien
dan menerapkannya.
2. Menyelidiki semua insiden salah identifikasi pasien dan memastikan
terlaksananya suatu tindakan untuk mencegah terulangnya kembali insiden
tersebut.
Kewajiban dan Tanggung Jawab Identifikasi Pasien bagi Manajer, Direktur
dan Penanggung Jawab pada Rumah Sakit Mulia Amuntai, yaitu:
1. Memantau dan memastikan panduan identifikasi pasien dikelola dengan baik
oleh Kepala Instalasi.
2. Menjaga standarisasi dalam menerapkan panduan identifikasi pasien.

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 4


BAB III
TATA LAKSANA

A. Prosedur Identifikasi Pasien yang Tidak Menggunakan Gelang Pengenal


Semua pasien Rumah Sakit Mulia Amuntai harus diidentifikasi dengan
benar sebelum pemberian obat, darah, atau produk darah, pengambilan darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis; atau pemberian pengobatan atau tindakan
lain.
Jika pasien menolak menggunakan gelang identifikasi, petugas harus lebih
waspada dan mencari cara lain untuk mengidentifikasi pasien dengan benar
sebelum dilakukan prosedur kepada pasien. Pada kasus pasien yang tidak
menggunakan gelang identifikasi. Hal ini dapat dikarenakan berbagai macam
sebab, seperti:
1. Menolak penggunaan gelang identifikasi
2. Gelang Identifikasi menyebabkan iritasi kulit
3. Gelang identifikasi terlalu besar
4. Pasien melepas gelang identifikasi

B. Prosedur Identifikasi Pasien Dengan Gelang Pengenal


Semua pasien rawat inap dirumah sakit Mulia Amuntai wajib menggunakan
gelang pengenal. Gelang pengenal pada pasien rawat inap pertama kali dipakaikan
oleh petugas IGD atau VK Bersalin. Gelang pengenal pada pasien rawat inap
ditulis dengan pena tinta oleh petugas yang bertanggung jawab.
Pakaikan gelang identifikasi di pergelangan tangan pasien yang dominan,
jelaskan dan pastikan gelang tepasang dengan baik dan nyaman untuk pasien. Jika
tidak dapat dipakaikan di pergelangan tangan, pakaikan di pergelangan kaki.
Pada situasi dimana tidak dapat dipasang di pergelangan kaki, gelang
identifikasi dapat dipakaikan di baju pasien di area yang jelas terlihat. Hal ini harus
dicatat di rekam medis pasien. Gelang identifikasi harus dipasang ulang jika baju
pasien diganti dan harus selalu menyertai pasien sepanjang waktu.
Pada kondisi tidak memakai baju, gelang identifikasi harus menempel pada
badan pasien dengan menggunakan perekat transparan / tembus pandang. Hal ini
harus dicatat di rekam medis pasien.
Gelang pengenal pasien pada Rumah Sakit Mulia Amuntai mencakup 3
detail wajib yang dapat mengidentifikasi pasien, yaitu:
1. Nama pasien dengan minimal 2 suku kata
2. Tanggal lahir pasien (tanggal/bulan/tahun)

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 5


3. Nomor rekam medis pasien
Gelang identifikasi Alergi pada Rumah Sakit Mulia Amuntai mencakup 4
detail wajib yang dapat mengidentifikasi pasien, yaitu:
1. Nama pasien
2. Umur Pasien
3. Nomor rekam medis pasien
4. Jenis Alergi
Gelang identifikasi Risiko Jatuh pada Rumah sakit Mulia Amuntai
mencakup 4 detail wajib yang dapat mengidentifikasi pasien, yaitu:
1. Nama pasien
2. Umur Pasien
3. Nomor rekam medis pasien
4. Tingkat Risiko Jatuh
Khusus pasien rawat jalan IGD yang di identifikasi Risiko Jatuh di Rumah Sakit
Mulia Amuntai menggunakan Pita berwarna kuning.
Gelang pengenal dan gelang alergi hanya boleh dilepas saat pasien keluar/
pulang dari rumah sakit. Gelang risiko jatuh hanya boleh dilepas apabila pasien
sudah tidak berisiko jatuh. Nama pada gelang pengenal tidak boleh disingkat.
Nama harus sesuai dengan yang tertulis di rekam medis.
Jangan pernah mencoret dan menulis ulang di gelang identifikasi. Ganti
gelang identifikasi jika terdapat kesalahan penulisan data. Jika gelang identifikasi
terlepas, segera berikan gelang identifikasi yang baru.
Gelang Identifikasi harus dipakai oleh semua pasien selama perawatan di
rumah sakit. Jelaskan prosedur identifikasi dan tujuannya kepada pasien. Periksa
ulang 3/ 4 detail data di gelang identifikasi sebelum dipakaikan ke pasien. Jika
pasien tidak mampu memberitahukan namanya (misalnya pada pasien tidak sadar,
bayi, disfasia, gangguan jiwa), verifikasi identitas pasien kepada keluarga/
pengantarnya. Jika mungkin, gelang pengenal jangan dijadikan satu-satunya bentuk
identifikasi sebelum dilakukan suatu intervensi.
Tanya ulang nama dan tanggal lahir pasien, kemudian bandingkan jawaban
pasien dengan data yang tertulis di gelang pengenalnya. Semua pasien rawat inap
dan yang akan menjalani prosedur menggunakan minimal 1 gelang identifikasi.
Pengecekan gelang identifikasi dilakukan tiap kali pergantian jaga perawat.
Sebelum pasien ditransfer ke unit lain, lakukan identifikasi dengan benar
dan pastikan gelang identifikasi terpasang dengan baik. Unit yang menerima
transfer pasien harus menanyakan ulang identitas pasien dan membandingkan data
yang diperoleh dengan yang tercantum di gelang identifikasi.

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 6


C. Warna Pada Gelang Pengenal
Warna pada gelang pengenal pasien yang berlaku pada Rumah Sakit Mulia
Amuntai yaitu:
1. Merah muda untuk pasien berjenis kelamin perempuan
2. Biru muda untuk pasien berjenis kelamin laki-laki.
3. Merah untuk pasien alergi obat-obatan
4. Kuning untuk pasien dengan risiko jatuh
5. Ungu untuk pasien DNR (Do Not Resusitation)
Seluruh staf Rumah Sakit Mulia Amuntai wajib memahami dan
menerapkan prosedur identifikasi pasien dan memastikan identifikasi pasien yang
benar ketika pemberian obat, darah, atau produk darah, pengambilan darah dan
spesimen lain untuk pemeriksaan klinis ; atau pemberian pengobatan serta
melaporkan kejadian salah identifikasi, termasuk hilangnya gelang identitas

D. Prosedur yang Membutuhkan Identifikasi Pasien Dengan Benar.


Para staf Rumah Sakit Mulia Amuntai harus mengkonfirmasi identifikasi
pasien dengan benar dengan menanyakan nama dan tanggal lahir pasien, kemudian
membandingkannya dengan yang tercantum di rekam medis dan gelang pengenal.
Jangan menyebutkan nama, tanggal lahir, dan alamat pasien dan meminta pasien
untuk mengkonfirmasi dengan jawaban ya/ tidak.
Jangan melakukan prosedur apapun jika pasien tidak memakai gelang
pengenal. Gelang pengenal harus dipakaikan ulang oleh perawat yang bertugas
menangani pasien secara personal sebelum pasien menjalani suatu prosedur.
Berikut ini beberapa prosedur yang membutuhkan Identifikasi dengan benar pada
Rumah Sakit Mulia Amuntai, yaitu:
1. Identifikasi Pasien Pada Pemberian Obat-Obatan.
Pada Pasien dengan riwayat pemberian obat-obatan maka Perawat harus
memastikan identitas pasien dengan benar sebelum melakukan prosedur,
dengan cara:
1) Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
2) Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam
medis. Jika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur/ berikan obat
Jika terdapat ≥ 2 pasien di ruangan rawat inap dangan nama yang sama,
periksa ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya dan nomor
RM.

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 7


3) Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh
sebelum pemberian obat dilakukan.
2. Identifikasi Pasien yang Menjalani Pemeriksaan Radiologi
Pada Pasien unit Radiologi maka Petugas Radiologi harus memastikan
identitas pasien dengan benar sebelum melakukan prosedur, dengan cara:
1) Meminta pasien untuk menyebutkan nama lengkap dan tanggal lahirnya.
2) Periksa dan bandingkan data pada gelang pengenal dengan rekam
medis. Jika data yang diperoleh sama, lakukan prosedur.
3) Jika terdapat ≥ 2 pasien di departemen radiologi dangan nama yang
sama, periksa ulang identitas dengan melihat alamat rumahnya.
4) Jika data pasien tidak lengkap, informasi lebih lanjut harus diperoleh
sebelum pajanan radiasi (exposure) dilakukan.
3. Identifikasi Pasien yang Menjalani Tindakan Operasi
Pada Pasien yang menjalani tindakan Operasi maka Petugas di kamar
operasi harus mengkonfirmasi identitas pasien. Jika diperlukan untuk melepas
gelang identifikasi selama dilakukan operasi, tugaskanlah seorang perawat di
kamar operasi untuk bertanggungjawab melepas dan memasang kembali
gelang identifikasi pasien. Gelang identifikasi yang dilepas harus ditempelkan
di depan rekam medis pasien

E. Prosedur Pengambilan dan Pemberian Produk/ Komponen Darah


Identifikasi, pengambilan, pengiriman, penerimaan, dan penyerahan
komponen darah (transfusi) merupakan tanggung jawab petugas yang mengambil
darah. Verifikasi dilakukan oleh dua orang perawat, menggunakan checklist
Pemberian Transfusi Darah. Sebelum memulai transfusi darah atau produk darah
maka Perawat yang bertugas wajib melakukan hal berikut, yaitu:
1. Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan instruksi dokter di rekam
medis pasien, Form permintaan transfusi darah dan Kartu label
2. Cocokkan kantong darah atau produk darah dengan Identitas Pasien
3. Jika memungkinkan, libatkan pasien dengan mengkonfirmasi Identitas dan
Golongan Darah.
4. Dokumentasikan tanggal dan jam transfusi akan dilakukan

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 8


F. Prosedur Identifikasi Pada Bayi Baru Lahir Atau Neonatus
Untuk bayi baru lahir yang
masih belum diberi nama, data di
gelang pengenal berisikan jenis
kelamin bayi, nama ibu, tanggal dan
jam lahir bayi, nomor rekam medis
bayi, dan modus kelahiran. Saat nama
bayi sudah didaftarkan, gelang
pengenal berisi data ibu dapat dilepas dan diganti dengan gelang pengenal yang
berisikan data bayi. Gunakan gelang pengenal berwarna merah muda (pink) untuk
bayi perempuan dan biru untuk bayi laki-laki.

G. Prosedur Identifikasi Pada Pasien Rawat Jalan


Pasien Rawat Jalan IGD tidak perlu menggunakan gelang pengenal.
Sebelum melakukan suatu prosedur/ terapi, tenaga medis/ Perawat harus
menanyakan identitas pasien berupa nama, tanggal lahir dan alamat. Data ini harus
dikonfirmasi dengan yang tercantum pada rekam medis.
Jika pasien adalah rujukan dari dokter umum/ puskesmas/ layanan
kesehatan lainnya, surat rujukan harus berisi identitas pasien berupa nama lengkap,
tanggal lahir, dan alamat. Jika data ini tidak ada, prosedur/ terapi tidak dapat
dilaksanakan. Jika pasien rawat jalan tidak dapat mengidentifikasi dirinya sendiri,
verifikasi data dengan menanyakan keluarga/ pengantar pasien.

H. Prosedur Identifikasi Pada Pasien Dengan Nama yang Sama


Jika terdapat pasien dengan nama yang sama, harus diinformasikan kepada
perawat yang bertugas setiap kali pergantian jaga. Berikan label / penanda berupa
‘pasien dengan nama yang sama’ di lembar pencatatan, lembar obat-obatan, dan
lembar tindakan. Kartu bertanda ‘pasien dengan nama yang sama’ harus dipasang
di papan nama pasien agar petugas dapat memverifikasi identitas pasien.

I. Prosedur Identifikasi Pasien yang Identitasnya Tidak Diketahui


Pasien akan dilabel menurut prosedur Rumah Sakit Mulia Amuntai sampai pasien
dapat diidentifikasi dengan benar. Contoh pelabelan yang diberikan berupa: Tn X/
Ny X, Pria/ Wanita Tidak dikenal. Saat pasien sudah dapat diidentifikasi, berikan
gelang pengenal baru dengan identitas yang benar.

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 9


J. Prosedur Identifikasi Pasien Pada Unit Gangguan Jiwa
Kapanpun dimungkinkan, pasien gangguan jiwa harus menggunakan gelang
pengenal. Akan tetapi terdapat hal-hal seperti kondisi pasien atau penanganan
pasien yang menyebabkan sulitnya mendapat identitas pasien dengan benar
sehingga perlu dipertimbangkan untuk menggunakan metode identifikasi lainnya.
Identifikasi pasien dilakukan oleh petugas yang dapat diandalkan untuk
mengidentifikasi pasien, dan lakukan pencatatan di rekam medis. Pada kondisi di
mana petugas tidak yakin / tidak pasti dengan identitas pasien (misalnya saat
pemberian obat), petugas dapat menanyakan nama dan tanggal lahir pasien (jika
memungkinkan) dan dapat dicek ulang pada rekam medis.

K. Prosedur Identifikasi Pada Pasien Yang Meninggal


Pasien yang meninggal di ruang rawat Rumah Sakit Mulia Amuntai harus
dilakukan konfirmasi terhadap identitasnya dengan gelang pengenal dan rekam
medis (sebagai bagian dari proses verifikasi kematian).
Satu salinan surat kematian harus ditempelkan di kain kafan/sarung dan
salinan yang kedua disimpan di rekam medis pasien.

L. Prosedur Melepas Gelang Pengenal


Gelang pengenal hanya dilepas saat pasien pulang atau keluar dari rumah
sakit. Yang bertugas melepas gelang pengenal adalah perawat yang
bertanggungjawab terhadap pasien selama masa perawatan di rumah sakit.
Gelang pengenal dilepas setelah semua proses selesai dilakukan. Proses ini
meliputi: pemberian obat-obatan kepada pasien dan pemberian penjelasan
mengenai rencana perawatan selanjutnya kepada pasien dan keluarga.
Gelang pengenal yang sudah tidak dipakai harus digunting menjadi
potongan-potongan kecil sebelum dibuang ke tempat sampah. Terdapat kondisi-
kondisi yang memerlukan pelepasan gelang pengenal sementara (saat masih
dirawat di rumah sakit), misalnya lokasi pemasangan gelang pengenal
mengganggu suatu prosedur. Segera setelah prosedur selesai dilakukan, gelang
pengenal dipasang kembali.
.

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 10


BAB IV
DOKUMENTASI

A. Pelaporan Insiden Kejadian Kesalahan Identifikasi Pasien


Setiap petugas yang menemukan adanya kesalahan dalam identifikasi
pasien harus segera melapor kepada petugas yang berwenang di ruang rawat/
departemen tersebut, kemudian melengkapi laporan insiden. Petugas harus
berdiskusi dengan Kepala Instalasi mengenai pemilihan cara terbaik dan siapa
yang memberitahukan kepada pasien/keluarga mengenai kesalahan yang terjadi
akibat kesalahan identifikasi. Contoh kesalahan yang dapat terjadi adalah:
1. Kesalahan penulisan alamat di rekam medis
2. Kesalahan informasi/ data di gelang pengenal
3. Tidak adanya gelang pengenal di pasien
4. Misidentifikasi data/ pencatatan di rekam medis
5. Misidentifikasi pemeriksaan radiologi (rontgen)
6. Misidentifikasi pemeriksaan Laboraturium
7. Misidentifikasi laporan investigasi
8. Registrasi ganda saat masuk rumah sakit
9. Salah memberikan obat ke pasien
10. Pasien menjalani prosedur yang salah
11. Salah pelabelan identitas pada sampel darah
Kesalahan juga termasuk insiden yang terjadi akibat adanya misidentifikasi,
dengan atau tanpa menimbulkan bahaya, dan juga insidens yang hampir terjadi di
mana misidentifikasi terdeteksi sebelum dilakukan suatu prosedur. Jika terjadi
insidens akibat kesalahan identifikasi pasien, lakukan hal berikut ini:
1. Pastikan keamanan dan keselamatan pasien
2. Pastikan bahwa tindakan pencegahan cedera telah dilakukan
3. Jika suatu prosedur telah dilakukan pada pasien yang salah atau dilakukan di
tempat yang salah, para staf klinis harus memastikan bahwa langkah-langkah
yang penting telah diambil untuk melakukan prosedur yang tepat pada pasien
yang tepat.

B. Revisi dan Audit


Kebijakan ini akan dikaji ulang dalam kurun waktu 2 tahun. Rencana audit
akan disusun dengan bantuan audit medik dan panitia keselamatan pasien serta
akan dilaksanakan dalam waktu 6 bulan setelah implementasi kebijakan. Audit
klinis ini meliputi:

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 11


1. Jumlah persentase pasien yang menggunakan gelang pengenal.
2. Akurasi dan reliabilitas informasi yang terdapat di gelang pengenal
3. Alasan mengapa pasien tidak menggunakan gelang pengenal
Setiap pelaporan insiden yang berhubungan dengan identifikasi pasien akan
dipantau dan ditindaklanjuti saat dilakukan revisi kebijakan.

Amuntai, …………………….
Direktur Rs. Mulia Amuntai

dr. Bachran Noor Bachtiar

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 12


REFERENSI

https://www.scribd.com/doc/313630679/identifikasi-pasien

https://www.scribd.com/document/268912572/IDENTIFIKASI-PASIEN

https://www.scribd.com/document/286730379/IDENTIFIKASI-PASIEN

https://www.scribd.com/document/380419307/Tujuan-Identifikasi-Pasien-docx

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/6418/BAB%201.pdf?sequence=5
&isAllowed=y

https://www.academia.edu/17985141/PANDUAN_IDENTIFIKASI_PASIEN

http://marlinaazwar.blogspot.com/2015/12/pedoman-identifikasi-pasien-rumah-sakit.html

Panduan Mengidentifikasi Pasien Dengan Benar RS. Mulia Amuntai 13

Anda mungkin juga menyukai