Anda di halaman 1dari 68

International Patient Safety

IPSG (IPSG)

RSUP dr. Kariadi


SEMARANG
2014

17/12/2018 TIM IPSG 1


IPSG 1 RS mengembangkan dan menerapkan proses untuk meningkatkan
ketepatan identifikasi pasien
IPSG 2 RS mengembangkan dan menerapkan proses untuk meningkatkan
fektivitas komunikasi verbal dan / atau melalui telepon antar
pemberi pelayanan
IPSG 2.1 .RS mengembangkan dan menerapkan proses pelaporan hasil
kritis pemeriksaan diagnostik
IPSG 2.2 RS mengembangkan dan menerapkan proses komunikasi pada
saat serah terima pasien
IPSG 3 RS mengembangkan dan menerapkan proses untuk meningkatkan
keamanan obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert medicine).
IPSG 3.1 RS mengembangkan dan menerapkan proses untuk mengelola
penggunaan elektrolit pekat yang aman
IPSG 4 RS mengembangkan dan menerapkan proses untuk memastikan
benar-lokasi, benar-prosedur, dan benar-pasien operasi
IPSG 5 RS mengadopsi dan menerapkan pedoman cuci tangan berbasis
bukti untuk mengurangi risiko infeksi terkait perawatan kesehatan
IPSG 6 RS mengembangkan dan menerapkan proses untuk mengurangi
PFE RSUP Dr. KARIADI 2
risiko yang membahayakan pasien akibat jatuh
Standart IPSG 1
RS mengembangkan dan menerapkan proses untuk
meningkatkan ketepatan identifikasi pasien

Regulasi yang terkait:


1. SPO Identifikasi Pasien
2. SPO Identifikasi Ibu Baru Melahirkan Dan
Bayi Baru Lahir
3. SPO Pengambilan Sampel Dan Identifikasi
Sampel Laboratorium

17/12/2018 TIM IPSG 3


1. SPO Identifikasi Pasien
Kebijakan
1. Identifikasi Pasien dilakukan pada saat:
a. Sebelum diberikan tindakan atau terapi. Misal:
pemberian obat-obatan, pemberian darah dan produk
darah, pemberian diit khusus, terapi radiasi.
b. Sebelum dilakukan prosedur. Misal: memasang
infus, hemodialisa, tindakan bedah.
c. Sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan
penunjang. Misal: pengambilan darah, pengambilan
material tes penunjang lain, tindakan kateterisasi
jantung, dan tindakan radiologi.

17/12/2018 TIM IPSG 4


2. Identitas Pasien terdiri dari :
a. Identitas utama pasien
• Nama Lengkap :
• Tanggal Lahir :
• Nomor Rekam Medis :
b. Identitas Pasien Tidak Dikenal terdiri dari :
• Nama Lengkap : Pria / Wanita tidak dikenal no
urut IGD
• Tanggal lahir : 01/01/1910
• Nomor Rekam Medik :

17/12/2018 TIM IPSG 5


3. Warna Gelang Identitas Pasien :
a. Biru untuk pasien laki-laki
b. Merah muda untuk pasien perempuan
4. Ukuran Gelang :
a. Besar untuk orang dewasa
b. Kecil untuk bayi dan anak - anak
5. Urutan konfirmasi secara verbal dilakukan
terhadap (secara berurutan apabila yang pertama
tidak bisa melakukan, maka dilakukan oleh yang
kedua, dst) :
a. Pasien
b. Keluarga / penunggu pasien
c. Staff RS dengan melakukan double check data identitas

17/12/2018 TIM IPSG 6


6. Urutan Konfirmasi secara visual adalah
dengan menggunakan :
a. Gelang Identitas
b. Kartu Identitas Berobat
c. KTP / SIM/ Identitas diri pasien lainnya
d. Foto diri pasien
7. Gelang Pasien :
a. Wajib dipakai oleh :
1) Pasien Rawat Inap
2) Pasien Rawat Jalan yang mendapat tindakan invasif,
Hemodialisis, Kemoterapi, dengan gangguan kognitif
3) Pasien Gawat darurat : di level kuning, merah dan
yang sudah diputuskan untuk dirawat inap

17/12/2018 TIM IPSG 7


8. Penanda tambahan pada gelang identitas
a. Merah untuk pasien dengan alergi
b. Kuning untuk pasien dengan resiko jatuh tinggi
dan sedang
c. Ungu untuk pasien DNR (Do Not Resusitate)
9. Pembuatan Gelang Identitas dilakukan oleh :
– Petugas Pendaftaran Pasien Rawat Inap dengan
melakukan pencetakan identitas
– Petugas Ruangan dengan penulisan tangan. Gelang
Identitas ini harus segera diganti, apabila Gelang
Identitas Cetakan sudah tersedia

17/12/2018 TIM IPSG 8


Prosedur
A. Pemasangan Gelang Identitas:
1. Petugas Pendaftaran
• Siapkan gelang dengan mencetak label
• Konfirmasi secara visual kebenaran identitas
2. Petugas TPPRI
• Jelaskan maksud & tujuan pemasangan gelang
• Konfirmasi secara verbal dan visual kebenaran
identitas pasien
• Pasangkan gelang

17/12/2018 TIM IPSG 9


B. Identifikasi Sebelum Terapi, Sebelum
Dilakukan Prosedur, & Sebelum Dilakukan
Pemeriksaan Penunjang
Tenaga Kesehatan terkait :
– Konfirmasikan secara verbal
– Konfirmasikan secara visual
C. Penglepasan Gelang Identitas
– Jelaskan maksud dan tujuan pelepasan Gelang
Identitas kepada pasien
– Lepaskan Gelang Identitas pasien dan potong
gelang tersebut kecil-kecil
– Buang Potongan Gelang pada tempat yang telah
disediakan
PFE RSUP Dr. KARIADI 10
BUKTI IMPLEMENTASI
Gelang
Identitas pasien

Penanda
tambahan

17/12/2018 TIM IPSG 11


2. SPO Identifikasi Ibu Dan Bayi Baru
Kebijakan
Lahir Hidup
1. Identitas Ibu dan Bayi Lahir Hidup :
a. Identitas Ibu Sebelum Melahirkan
• Nama Ibu.
• Tanggal Lahir Ibu
• Nomor Rekam Medis Ibu
b. Identitas Bayi Sebelum Bayi Didaftarkan sebagai Pasien RS :
• Nama bayi :…By. Ny ……..
• Tanggal lahir bayi
• Nomor Rekam Medik Ibu
c. Identitas Ibu & Bayi Setelah Bayi Didaftarkan sebagai Pasien RS
• Nama bayi :…By. Ny……...
• Tanggal lahir bayi
• Nomor Rekam Medik bayi

17/12/2018 TIM IPSG 12


2. Cek Silang Identitas Ibu dan Bayi
a. Setiap pergantian jaga
b. Bayi akan dipindahkan dari Kamar Bersalin / IBS
c. Transfer internal & eksternal
d. Prosedur yang memerlukan Pemisahan antara ibu
dan bayi
e. Pemberian Botol yang berisi ASI Ibu

17/12/2018 TIM IPSG 13


3. SPO Pengambilan Sampel Dan
Identifikasi Sampel Laboratorium
Kebijakan
1. Proses identifikasi pasien dimulai sebelum pasien di
lakukan pengambilan sampel pemerikasaan
laboratorium.
2. Tanggungjawab identifikasi pada saat pengambilan,
pengiriman, penerimaan, dan penyerahan sampel
merupakan tanggungjawab masing-masing petugas.
3. Masing-masing petugas di atas harus memastikan
kebenaran identitas pada setiap tahapan serah terima
sampel dan harus terdokumentasi.

17/12/2018 TIM IPSG 14


• Prosedur
– Petugas ruangan / analis menyiapkan
peralatan sesuai kebutuhan.
– Lakukan identifikasi terhadap sampel pasien,
dengan cara :
• Siapkan tempat spesimen dan tuliskan / beri label
identitas pasien pada tempat tersedia pada tempat
spesimen
• Konfirmasi secara verbal dan visual
• Tunjukkan kepada pasien kebenaran identitas
yang tertera pada botol / tempat spesimen pasien

PFE RSUP Dr. KARIADI 15


- Nama Pasien :
- Tanggal Lahir :
- No CM : Label untuk
- Nama Organ dan sisi : sampel jaringan

- Nama Pasien :
- Tanggal Lahir : Label untuk sampel
- No CM : cair
- Jenis Cairan :

17/12/2018 TIM IPSG 16


STANDAR IPSG 2
RS mengembangkan dan menerapkan proses untuk
meningkatkan efektivitas komunikasi verbal dan /
atau melalui telepon antar pemberi pelayanan.

Regulasi terkait :
1. SPO Komunikasi Lisan Dan Melalui Telpon Pada Pemberian
Resep, Medikasi, Prosedur (Read Back)
2. SPO komunikasi lisan dan melalui telpon pada pemberian
resep, medikasi, prosedur pada kondisi “gawat dan atau
darurat” (repeat back)

17/12/2018 TIM IPSG 17


1. SPO Komunikasi Lisan & Melalui Telpon
Peresepan, Medikasi, Prosedur (Read Back)
Kebijakan
1. Komunikasi pelayanan secara lisan dan atau melalui
telpon hanya diberikan pada kondisi yang mendesak
dimana komunikasi pelayanan secara tertulis tidak
bisa dilakukan.
2. Komunikasi secara lisan dan atau melalui telpon
tidak diperkenankan apabila Pemberi perintah
berada dalam ruangan yang sama dengan
Penerima Perintah dan terdapat dokumen rekam
medis, kecuali pada situasi emergensi
3. Komunikasi secara lisan dan atau melalui tepon
tidak diperkenankan untuk pemberian kemoterapi
17/12/2018 TIM IPSG 18
Prosedur
Pemberi Perintah
– Sampaikan identitas sebagai petugas yang mempunyai
kewenangan
– Berikan perintah peresepan, medikasi dan Prosedur dengan
jelas
– Eja nama obat untuk pemberian resep obat dengan nama sulit
Penerima Perintah
– Tulis / catat perintah peresepan, medikasi dan prosedur tersebut
kedalam Lembar Harian Pasien (
– Bacakan kembali tulisan / catatan tersebut kepada Pemberi
Perintah
– Konfirmasikan secara verbal kebenaran perintah yang telah
ditulis dan telah dibacakan kembali tersebut

PFE RSUP Dr. KARIADI 19


2. SPO Komunikasi Lisan Dan Melalui Telpon Pada Pemberian
Resep, Medikasi, Prosedur Pada Kondisi “Gawat Dan Atau
Darurat” (Repeat Back)

Prosedur :
1. Perintahkan pemberian terapi/obat / prosedur secara verbal
Misal : “Berikan dexamethason 1 ampul”
2. Ulang perintah tersebut dan usahakan ada saksi lebih dari 1 dari pihak
“Diberikan dexamethason 1 ampul, dok ?”
3. Konfirmasikan secara lisan kebenaran pemberian perintah secara
verbal tersebut (repeat back)
“ Ya benar, dexamethason 1 ampul”
4. Tulis semua informasi perintah pemberian obat dan prosedur secara
verbal tersebut di dalam rekam medis yang meliputi setelah kondisi
kegawat dan atau kedaruratan dapat diatasi
5. Catat Nama Pemberi Perintah, tanggal dan jam pemberian perintah
6. Berikan tanda tangan & nama terang sebelum meninggalkan ruangan
17/12/2018 TIM IPSG 20
Bukti Implementasi
(komunikasi per telpon)

17/12/2018 TIM IPSG 21


STANDAR IPSG 2.1
RS mengembangkan dan menerapkan proses
pelaporan hasil kritis pemeriksaan diagnostik.

Regulasi terkait:
1. SPO pelaporan hasil kritis pemeriksaan
laboratorium
2. SPO penanganan hasil kritispemeriksaan
radiologi

17/12/2018 TIM IPSG 22


1. SPO Pelaporan Hasil Kritis Pemeriksaan
Laboratorium
Kebijakan :
1. Hasil kritis harus segera disampaikan oleh
Petugas laboratorium kepada dokter peminta
pemeriksaan (DPJP atau Asisten DPJP) dalam
waktu 30 menit setelah hasil laboratorium
diketahui.
2. Bila Dokter tidak dapat dihubungi maka hasil
disampaikan kepada perawat penanggung jawab
/ perawat ruangan (Rawat Inap / Rawat Jalan /
IGD).
17/12/2018 TIM IPSG 23
Prosedur
• 15 menit pertama setelah hasil kritis selesai diverifikasi, Analis / dokter
laboratorium segera melaporkan hasil kritis kepada dokter peminta
pemeriksaan (DPJP / Asisten DPJP).
• 15 menit kedua, apabila Dokter Peminta tidak bisa dihubungi, laporkan hasil
kritis kepada ruangan rawat dimana pasien berada.
• Hubungi dokter jaga IGD apabila perawat ruangan tidak bisa menghubungi
dokter peminta pada 30 menit terakhir.
• Pelaporan dilakukan sesuai dengan SPO Komunikasi Pelayanan melalui
Telepon dengan penggunaan sistem TBK (Tulis – Baca – Konfirmasi).
• Penerima laporan menulis dan membacakan kembali hasil kritis yang
dilaporkan dan meminta konfirmasi.
• Pelaporan dicatat dalam buku register Pelaporan Hasil Kritis, yang terdiri
dari :
• Dokter Peminta Pemeriksaan memferifikasi secara tertulis kebenaran
Pelaporan Hasil kritis ini dengan memberikan Tanda Tangan dan Nama
Terang pada catatan di Lembar harian paling lambat 1 X 24 jam, setelah
hasil expertisi tertulis telah diterima di ruangan.
17/12/2018 TIM IPSG 24
Bukti implementasi

Buku pelaporan
hasil kritis lab

17/12/2018 TIM IPSG 25


2. SPO Penanganan Hasil Kritis Pemeriksaan
Radiologi
Kebijakan :
1. Tindakan pelaporan hasil kritis harus telah
dilaporkan kepada dokter yang meminta
pemeriksaan dan ruangan dalam waktu
maksimal 60 menit setelah dibaca oleh dokter
radiologi atau sebelum dtuliskan ekspertisi.
2. Pelaporan hasil kritis harus dilakukan dan
diterima oleh petugas kesehatan yang telah
memiliki surat ijin praktek di RSUP Dr. Kariadi.
17/12/2018 TIM IPSG 26
Bukti Implementasi

Buku pelaporan
hasil kritis radiologi

17/12/2018 TIM IPSG 27


STANDAR IPSG 2.2
RS mengembangkan dan menerapkan proses
komunikasi pada saat serah terima pasien.

Regulasi Terkait :
1. SPO komunikasi pada saat serah terima
antar shift jaga

17/12/2018 TIM IPSG 28


1. SPO Komunikasi Pada Saat Serah
Terima Antar Shift Jaga
Kebijakan :
• Proses serah terima pasien pada saat
pergantian shift jaga dilakukan melalui
komunikasi yang terstandard dengan
metode SBAR.
• Informasi yang dikomunikasikan pada saat
serah terima meliputi : kondisi pasien,
medikasi, rencana perawatan dan
perubahan situasi yang signifikan

17/12/2018 TIM IPSG 29


Petugas Pemberi Serah Terima
• Kaji masalah, kebutuhan dan semua tindakan yang telah
dilaksanakan serta hal-hal yang penting lainnya selama
masa Penugasan dengan format SOAP.
• Komunikasikan hasil kajian kepada Petugas shift
berikutnya dengan metode SBAR.
• Alokasikan waktu yang cukup dalam melakukan serah
terima tersebut.
• Beri kesempatan kepada Penerima Serah terima untuk
bertanya, apabila ada pertanyaan maka :
– Jawab pertanyaan tersebut.
– Konfirmasikan apakah jawaban dapat dipahami
dengan baik.
– Jangan lakukan interupsi pada saat tanya jawab
berlangsung PFE RSUP Dr. KARIADI 30
• Penerima Serah terima
– Catat hasil serah terima dalam Buku Searah
Terima
– Untuk pasien ruang intensive (ICU, HCU,
PICU, NICU) catat hasil serah terima di
Catatan Perawatan Intensive.

PFE RSUP Dr. KARIADI 31


Bukti Implementasi

Buku serah terima


antar shift jaga

17/12/2018 TIM IPSG 32


STANDAR IPSG 3
RS mengembangkan dan menerapkan proses untuk
meningkatkan keamanan obat-obat yang perlu
diwaspadai (high-alert medicine).

STANDAR IPSG 3.1


RS mengembangkan dan menerapkan proses untuk
mengelola penggunaan elektrolit pekat yang aman.

Regulasi Terkait :
1. SPO pengelolaan obat-obat yang harus diwaspadai (High
Alert Medication/HAM)
2. SPO pengelolaan obat-obat yang sama rupa dan ucapannya
(Looks Alike Sounds Alike / LASA)

17/12/2018 TIM IPSG 33


1. SPO Pengelolaan Obat-obat Yang Harus
Diwaspadai (High Alert Medication/HAM)
Prosedur :
1. Obat HAM disimpan dengan penandaan yang
jelas, dipisah dengan obat-obat lainnya (diberi
wadah tersendiri), dan diberi label HAM.
2. Elektrolit konsentrat (NaCl 3% dan KCl 7,46%)
hanya boleh tersedia di Instalasi Farmasi, IGD,
IBS, dan ICU.
3. Elektrolit konsentrat di bangsal selain IGD, IBS,
dan ICU akan dicampur oleh Instalasi Farmasi di
unit i.v. Admixture
17/12/2018 TIM IPSG 34
4. Pemeriksaan ulang/double check wajib
dilakukan sebelum obat HAM diberikan kepada
pasien, sebagai bukti double check maka
perawat yang akan memberikan obat HAM
memberi paraf pada lembar Asesmen Lanjut
dan Monitoring, kemudian perawat yang
berbeda memberi paraf dan nama terang
dengan tinta yang berbeda warna.

12/17/2018 Tim IPSG 35


KOTAK OBAT HAM PASIEN DI LOKER

12/17/2018 Tim IPSG 36


KOTAK OBAT HAM
EMERGENSI

12/17/2018 Tim IPSG 37


2. SPO PENGELOLAAN OBAT-OBAT YANG SAMA
RUPA DAN UCAPANNYA (LOOKS ALIKE SOUNDS
ALIKE / LASA)
Kebijakan :
1. RS memiliki Daftar obat LASA yang disusun
berdasarkan tingginya potensi efek samping bila terjadi
kesalahan pengambilan obat serta direvisi sesuai
kebutuhan.
2. Obat LASA diberi Label obat LASA sesuai dengan
lampiran. Label ditempel sedemikian rupa sehingga
tidak menutupi identitas obat dan tanggal
kadaluarsanya.
3. Penyimpanan antar pasangan obat LASA tidak
diletakkan secara berdampingan. (gudang farmasi,
depo farmasi rawat inap, depo farmasi rawat jalan,
bangsal rawat inap, dan penyimpanan obat emergensi)
17/12/2018 TIM IPSG 38
12/17/2018 Tim IPSG 39
MIRIP TULISAN

17/12/2018 TIM IPSG 40


MIRIP KEMASAN

17/12/2018 TIM IPSG 41


LABEL LASA
• LASA 1  DOSIS OBAT TERENDAH
LASA BIASA • LASA 2  DOSIS OBAT LEBIH TINGGI
• LASA 3  DOSIS OBAT TERTINGGI

12/17/2018 Tim IPSG 42


STANDAR IPSG 4
RS mengembangkan dan menerapkan proses
untuk memastikan benar-lokasi, benar-
prosedur, dan benar-pasien operasi.

Regulasi Terkait :
1. SPO Tepat Pasien – Tepat Sisi – Tepat
Tindakan Pada Tindakan Bedah Dan Tindakan
Invasif

17/12/2018 TIM IPSG 43


1. SPO Tepat Pasien – Tepat Sisi – Tepat
Tindakan Pada Tindakan Bedah Dan
Tindakan Invasif1

• Merupakan 3 (tiga) langkah untuk memastikan


pasien yang tepat akan mendapatkan tindakan
yang sesuai pada sisi yang tepat, yang terdiri
dari :
1. Marking
2. Verifikasi
3. Time Out

17/12/2018 TIM IPSG 44


Kebijakan :
• Marking :
– Dilakukan dalam kondisi pasien terjaga dan meibatkan pasien
secara aktif pada saat penandaan
– Dibuat dengan penanda yang jelas dan konsisten diseluruh RS,
yaitu berupa lingkaran (O) dan marking implant I
– Sisi yang diberikan marking meliputi : bila terdapat lebih dari
satu kemungkinan lokasi operasi yaitu kasus yang melibatkan
sisi (laterality), multipel struktur (jari tangan, jari kaki, lesi), atau
multipel level (tulang belakang) yang akan dilakukan.
– Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang akan melaksanakan
prosedur, yaitu :
• DPJP Operator
• Asisten DPJP yang terlibat dalam kegiatan
• DPJP / Asisten DPJP Anestesi yang terlibat dalam kegiatan

PFE RSUP Dr. KARIADI 45


2. Verifikasi praoperatif
a. Verifikasi lokasi prosedur, dan pasien secara
benar
b. Memastikan bahwa semua dokumen, foto,
hasil pemeriksaan yang relevan tersedia, diberi
label dan dipampang dg baik
c. Verifikasi ketersediaan peralatan khusus
dan/atau implant implant yg dibutuhkan

12/17/2018 Tim IPSG 46


3. Time out
a. merupakan peluang untuk menjawab
semua pertanyaan yang belum
terjawab atau utk meluruskan
kerancuan (confusion)
b. dilakukan di lokasi di mana prosedur
akan dilakukan, tepat sebelum
memulai prosedur, dan melibatkan
seluruh tim operasi

12/17/2018 Tim IPSG 47


LEMBAR VERIFIKASI DAN PENANDAAN LOKASI PROSEDUR INVASIF ATAU
OPERASI
RMI : 00165 ( RM 21.1 ) Revisi 1
Nomer RM Ruang Kelas
Nama.…………………………………………………. Umur……….. (L/P)
.......………… ...........……….. ….........
Alamat……………………………………………………………………………………………………….. Jaminan…………………….
Dokter Operator……………………………………………………....... Dokter Anestesi…………………………………….......
Asesmen Pra Operasi /Prosedur Invasif : Verifikasi PraOperasi / Prosedur Invasif :
Jam…………....…....WIB Tanggal ………...................……............. Dokumen Rekam Medis terkait
 Data subyektif ( anamnesis )  Informed Consent
………………………………………………………………………………………………………………
 …….…….……………………………………………………………….
………………………………………………………………………………………………………………
 ……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………… Hasil Pemeriksaan penunjang yang telah
……………………………………………………………………………………………………………… teridentifikasi secara benar
………………………………………………………………………………………………………………
 …….…….………..............  …….…………………………
 Data obyektif ( pemeriksaan fisik )
 ………………………………  …….…………………………
………………………………………………………………………………………………………………
 ………………………………  …….…………………………
………………………………………………………………………………………………………………
 ………………………………  …….…………………………
………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………… Darah / Alat khusus yang diperlukan
………………………………………………………………………………………………………………  …………………………………………………………………............
I ………………………………………………………………………………………………………………
 …………………………………………………………………............
R
N Diagnosis Pra Operasi / Prosedur Invasif : ASA :
A ……………………………………………........................................... ……………………………………………………………………………......
Rencana Operasi/ Prosedur Invasif : Rencana anestesi
………………………………………………........................................ …………………………………………………………………
Estimasi waktu yang dibutuhan………………jam Tanda Tangan Tanda Tangan
Dokter Operator Dokter Anestesi

………………………….. ……………………………..
Marking untuk Lokasi Operasi/ Prosedur Invasif

Gambar sesuai dengan rencana area tempat dilakukan tindakan Deskripsi singkat
Depan Belakang Sisi kanan Sisi kiri

Posisi pasien dalam operasi :


Persiapan dan Edukasi pasien
Preoperasi oleh perawat asal pasien dan timbang terima dengan perawat kamar operasi
I  Gelang identitas Pewarna Kuku Lavement Penyakit Kronis
R IC Bedah Perona pipi Bidai  DM
N IC Anestesi Eye shadow Puasa  TB Paru
A Gigi palsu Mandi Keramas jam……………  Hipertensi
& Soft lens Persiapan Kulit Infus  Hepatitis B-C-A
I Lipstik Oral Hygiene DC  HIV/AIDS
B Aksesoris Fiksasi Leher NGT Premedikasi …………………. ………..
S Latihan Nafas dalam Latihan Aktifitas WSD ………………...……………jam………..
Latihan Batuk efektif Latihan Relaxasi Drainage Antibiotik Profilaksis ..........................
 Catatan Alergi ………………...……………jam………..
TT Perawat Ruang TT Pasein/Keluarga TT Perawat IBS

……………………….. ……………………….. ………………………..

Keterangan:
Asesmen, Verifikasi Pra Operasi / Prosedur Invasif dan Penandaan Lokasi Operasi/Prosedur Invasif harus lengkap pada saat Pasien
12/17/2018 didaftarkan untuk dilakukan tindakan operasi/ Prosedur Invasif. Tim IPSG 48
Surgical / Invasive Procedure Safety Checklist – Sign In, Time Out dan Sign Out
Time Out Sign Out
Sign In

Tanggal : ......................... jam............... Tanggal : ........................ jam............... Tanggal : ............................ jam................


INDIKATOR Sudah Belum INDIKATOR Ya Tidak INDIKATOR Ya Tidak
2
1. Sebutkan nama dan peran masing 1. Konfirmasi secara verbal tentang nama tindakan
1. Pasien telah dikonfirmasi meliputi :
seluruh anggota tim operasi / prosedur invasif :
1) Identitas dan gelang pasien 2. Konfirmasi meliputi : 2. Jumlah instrument, kasa, jarum sesuai ?

2) Lokasi operasi / prosedur invasif 1) Nama pasien Item Pra Intra Total

3) Prosedur yang akan dilakukan 2) Prosedur yang akan dilakukan Instrument


4) Persetujuan operasi / prosedur
3) Lokasi operasi / prosedur invasif Kasa Besar
invasif
Kasa kecil
3. Profilaksis Antibiotik
Jarum
2. Lokasi operasi/ prosedur invasif sudah 1) Sudahkah diberikan 60 menit
diberi tanda sebelumnya?
Jumlah total
2) Diberikan oleh............................
3. Apakah Implan (jika diperlukan) sudah 4. Pencegahan Kejadian Tidak 3. Spesimen telah diberi label ( minimal nama,
disiapkan? Diharapkan ( KTD ) alamat, no RM dan asal jaringan spesimen )
4. Mesin dan obat-obat anestesi sudah 4. Adakah masalah dengan peralatan selama operasi
Bidang Bedah
di cek lengkap? /prosedur invasif?
1) Apakah kemungkinan timbul
kesulitan dalam operasi / 5. Oleh Ahli Bedah, Ahli Anesthesi dan Perawat :
INDIKATOR Ya Tidak prosedur invasif ? Pesan khusus dari dokter bedah, dokter anestesi dan
Adakah langkah antisipasi? perawatan untuk perawatan di RR :
Jelaskan......................................
5. Pulse oximeter sudah terpasang dan 2) Berapa estimasi lama prosedur = ........................................................................................
berfungsi ..............jam
6. Apakah pasien mempunyai riwayat 3) Perkiraan kehilangan darah
........................................................................................
alergi ............ cc ........................................................................................
Tanda Tangan
Dokter Operator Dokter Anestesi

7. Kesulitan bernafas/risiko aspirasi?


Bidang Anestesi
Tersediakah peralatan/bantuan
Perawat Kamar Operasi/ Perawat Sirkulasi
Tindakan

12/17/2018 Tim IPSG 49


STANDAR IPSG 5
RS mengadopsi dan menerapkan pedoman
cuci tangan berbasis bukti untuk mengurangi
risiko infeksi terkait perawatan kesehatan.

Regulasi terkait:
1. SPO Cuci Tangan Dengan Antiseptik
Berbahan Alkohol (Handrub)
2. SPO Cuci Tangan dengan Sabun (Handwash)

17/12/2018 TIM IPSG 50


1. SPO Cuci Tangan Dengan Antiseptik
Berbahan Alkohol (Handrub)
Kebijakan
1. Semua orang yang berada di RSUP Dr. Kariadi wajib menjaga dan
melaksanakan kebersihan tangan yang wajib dilakukan pada 5 keadaan (5
moment)
Prosedur
1. Gosok larutan anti septik berbasis alkohol dikedua telapak tangan.
2. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiridengan tangan kanan dan
sebaliknya.
3. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari tangan kanandan tangan kiri
bergantian.
4. Kunci jari – jari sisi dalam dari kedua tangan.
5. Gosok ibu jari kiri dengan cara berputar dalamgenggaman tangan kanan dan
lakukan sebaliknya
6. Gosok dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak tangan kiri
dan sebaliknya searah jarum jam, Biarkan sampai kering

Waktu : Selama 20 – 30 detik

17/12/2018 TIM IPSG 51


Hand Rub 20-30 detik

17/12/2018 TIM IPSG 52


2. SPO Cuci Tangandengan Sabun (Handwash)
Kebijakan
1. Semua orang yang berada di RSUP Dr. Kariadi wajib menjaga dan melaksanakan
kebersihan tangan yang wajib dilakukan pada 5 keadaan (5 moment)
Prosedur
1. Gosok sabun antiseptik kedua telapak tangan yang telah di basahi dengan air
2. Gosok punggung dan sela – sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan sebaliknya.
3. Gosok kedua telapak dan sela – sela jari tangan kanan dan tangan kiri bergantian.
4. Kunci Jari – jari sisi dalam dari kedua tangan.
5. Gosok ibu jari kiri dengan cara berputar dalam genggaman tangan kanan dan lakukan
sebaliknya
6. Gosok dengan memutar ujung jari – jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan
sebaliknya searah jarum jam lalu bilas kedua tangan dengan air mengalir, keringkan
dengan handuk sekali pakai/ kertas tissue tutup kran dengan menggunakan handuk sekali
pakai / kertas tissue tersebut.
Waktu : Selama 40 – 60 detik
Indikasi : -Tangan tampak kotor
- Setelah menggunakan sarung tangan
- Setelah 5 X hand rub

17/12/2018 TIM IPSG 53


Handwash 40-60 detik

17/12/2018 TIM IPSG 54


17/12/2018 TIM IPSG 55
STANDAR IPSG 6
RS mengembangkan dan menerapkan proses
untuk mengurangi risiko yang membahayakan
pasien akibat jatuh.

Regulasi Terkait
1. SPO Pencegahan Jatuh Pada Pasien Dewasa
2. SPO Pencegahan Jatuh Pada Pasien Rawat Jalan

17/12/2018 TIM IPSG 56


• Pencegahan Jatuh Pada Pasien adalah
proses yang dilakukan untuk mengurangi
resiko jatuh dan mengurangi resiko cedera
akibat jatuh yang dikaitkan dengan
kondisi pasien, situasi dan lokasi.
• Pengkajian jatuh
– Pasien dewasa : Morse Fall
– Pasien anak-anak : Humpty Dumpty
– Pasien psikiatri : Edmondson
– Pasien rawat jalan : modifikasi Time Up and
Go Test
12/17/2018 Tim IPSG 57
1. SPO Pencegahan Jatuh Pada
Pasien Dewasa
Kebijakan :
• Pengkajian resiko jatuh untuk pasien dilakukan
oleh perawat yang pertama kali menerima
pasien di ruangan.
• Seluruh petugas melakukan intervensi terhadap
pasien dewasa yang beresiko jatuh dan yang
melakukan aktifitas pada situasi dan tempat
yang meningkatkan resiko jatuh pasien.

17/12/2018 TIM IPSG 58


Prosedur
• Pengkajian Awal
– Kaji resiko jatuh pasien terhadap semua
pasien baru.
– Kategorikan pasien ke dalam salah satu dari
tiga kategori resiko pasien jatuh
– Jika berresiko jatuh pasien :
• pasangkan gelang pengenal berwarna kuning
pada pasien dan beri label warna kuning pada
map rekam medik pasien & pintu kamar pasien
• lakukan intervensi sesuai dengan tingkat resiko
jatuh pasien yang ada dalam Lembar Pencegahan
Pasien Jatuh
PFE RSUP Dr. KARIADI 59
• Pengkajian Ulang
– Lakukan skoring ulang tiap 2 (dua) hari.
• Pertolongan Pada Pasien Jatuh
– Jika menemukan / melihat pasien jatuh maka lakukan
hal-hal dibawah ini :
• Angkat pasien kembali ke tempat tidur.
• Lakukan pemeriksaan keadaan umum
• Lakukan penanganan segera untuk keadaan darurat.
• Amankan tempat kejadian
• Lapor ke DPJP atau Dokter Jaga dan ikuti tata laksana yang
diberikan oleh dokter.
• Pindahkan pasien ke kamar yang lebih dekat dengan pos
perawat (Nurse Station).
– Kaji ulang skor resiko pasien jatuh dan tentukan
intervensi dan pemilihan alat pengaman yang sesuai.
PFE RSUP Dr. KARIADI 60
2. SPO Pencegahan Jatuh Pada Pasien
Rawat Jalan
Kebijakan
1. Semua pasien rawat jalan dikaji resiko
jatuhnya dengan menggunakan “Modifikasi
Get Up & Go Test”, diberikan identifikasi dan
intervensi pada setiap pasien yang beresiko
jatuh
2. Seluruh petugas melakukan intervensi
terhadap pasien rawat jalan yang beresiko
jatuh dan yang melakukan aktifitas pada
situasi dan tempat yang meningkatkan
resiko jatuh

17/12/2018 TIM IPSG 61


Prosedur :
Satpam Rawat Jalan
• Kaji resiko jatuh pasien yang baru datang, dengan memperhatikan
cara berjalan pasien pada saat akan duduk dikursi :
– Apakah pasien tampak tidak seimbang (sempoyongan /
limbung)?
– Apakah pasien memegang pinggiran kursi atau benda lain
sebagai penopang saat akan duduk?
• Kategorikan pasien ke dalam salah satu dari dua kategori resiko
pasien jatuh :
– Tidak beresiko : apabila tidak ditemukan a & b.
– Beresiko jatuh : apabila ditemukan a dan atau b.
• Pasangkanpitaberwarna kuning pada pergelangan tangan kanan
pasienberesiko jatuh.
• Lakukan intervensi kepada pasien yang beresiko jatuh dengan :
– Berikan kursi roda atau tawarkan brankart bila pasien
membutuhkan.
– Berikan edukasi
– Berikan edukasi kepada pendampingnya
• Informasikan kepada pasien / keluarga untuk melepas pita resiko
jatuh setelah keluar dari RSUP
17/12/2018 TIMDr.
IPSGKariadi. 62
Seluruh Petugas
• Apabila pasien melakukan aktifitas pada situasi yang
meningkatkan resiko jatuh (misal : pasien pindah dari
ambulan, pasien naik ke tempat tidur periksa, pasien
pindah), maka :
– Bantu pasien yang melakukan aktifitas tersebut.
– Hati-hatilah dalam memindahkan pasien tersebut.
• Bantu pasien yang melakukan kegiatan di lokasi yang
meningkatkan resiko jatuh, misal pasien melakukan
latihan dengan menggunakan alat-alat yang
meningkatkan resiko jatuh di Instalasi Rehabilitasi
Medik.
• Dampingi pasien beresiko jatuh yang terlihat kesulitan
melakukan aktifitas (misal: Konsul ke Klinik lain).

17/12/2018 TIM IPSG 63


SIGNAGE JATUH
Signage kecil
pada Rekam
Medis pasien

Penanda
Signage besar pada
tambahan
kamar pasien di area
berwarna kuning
VIP/VVIP (satu kamar 1
pada gelang
pasien)/ pada bed
identitas pasien
pasien di area kelas 1,
2, dan 3

12/17/2018 Tim IPSG 64


Form pengkajian jatuh pasien dewasa
(Morse Falls)

17/12/2018 TIM IPSG 65


Pengkajian Jatuh Pasien Anak ( Humpty Dumpty)

17/12/2018 TIM IPSG 66


Pengkajian Jatuh Pasien Psikiatri ( Edmondson)

17/12/2018 TIM IPSG 67


Because the patient is in our hands
they trust us to do the best for them

Anda mungkin juga menyukai