Anda di halaman 1dari 46

IKP PHLEBITIS 2019

RUMIYATUN, SKM
BIDANG PELAYANAN KEPERAWATAN
RS. DR. ABDUL RADJAK SALEMBA
Background
• 1.545 rumah sakit di 48 negara bagian
Amerika terjadi Infeksi Aliran Darah, faktor
resiko : tipe penyakit, tingkat keparahan
penyakit, faktor catheter dll.
• Patogen tersering penyebab BSI :
staphylococci, Staphylococcus aureus,
enterococci, and Candida spp. Gram negative
bacilli yaitu 19%-21% of CLABSIs(CDC)
IKP Phlebitis RSAR

30 Agust 2019

22 April 2019

27 Des 2018 19 April 2019

11 Maret 2019
3 Sept 2018
19 Jan 2019
1 Sept 2018 14 Jan 2019

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Pathogenesis Phlebitis

Kontaminasi
langsung dari
Migrasi organisme
catheter/catheter Catheter menjadi Infus yang
dari kulit ke area
terkontaminasi sumber infeksi tekontaminasi
insersi
dengan tangan ,
cairan.
www.nursingtimes.net / Vol 107 No 36 / Nursing Times 13.09.11 19
Results

HASIL : total of 1,244 IV Catheter di obs, 317 di aff didapatkan


insiden phlebitis : 11.09%. Analisis multivariate faktor resiko
phlebitis  patients dengan KCI (OR: 2.112; CI: 1.124-3.969),
mendapat antibiotika (OR: 1.877; CI: 1.141-3.088) dan IV cath
diinsersi di ekstremitas bagian atas (OR: 0.31; CI: 0.111-0.938) 
resiko tinggi phlebitis.

KESIMPULAN : Faktor resiko phlebitis karena


medikasi & insersi di extremitas atas. Tidak
berhubungan dengan praktik perawat, tenaga
kompeten dapat menurunkan angka phlebitis,
pemilihan ukuran IV cath penting.
HASIL : Frekuensi trombophlebitis IV perifer tertinggi pada wanita (OR:1 ,91;CI:1 ,20–3,03;P <
0,006). Insiden tertinggi insersi IV cath di vena dorsal (punggung tangan ) dibandingkan
dengan IV Cath yang diinsersi di vena fossa cubiti. (OR:3,33;CI:1,37–8 ,07; P < 0,001).

KESIMPULAN : Penggunaan vena fossa cubital lebih diutamakan dibandingkan lengan atas
dianjurkan untuk mengurangi resiko thrombophlebitis pada pasien dengan IV Cath perifer.
Pedoman pencegahan infeksi berhubungan dengan penggunaan alat IV.

Pendidikan Nakes & Pasien Antisepsis Kulit

Tehnik Aseptik Hand Hygiene

Pemilihan tipe IV cath Perawatan IV Cath & Lokasi Insersi

Pemilihan lokasi insersi Strategi Penggantian IV Cath

Prinsip steril selama insersi IV Cath Managemen IV Cath Secara Umum


1. Education, Training and Staffing
1. Edukasi nakes : indikasi IV cath, insersi sesuai
prosedur, maintenance IV cath, PPI
mencegah infeksi karena IV Cath (IA).
2. Pengetahuan staf ditingkatkan secara berkala
: insersi & maintenan IV cath. (IA)
3. Hanya staf terlatih dan kompeten  insersi &
memaintenance infus perifer & sentral IV (IA)

Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011


2. Pemilihan IV Cath dan Lokasi Insersi
1. Pasien dewasa insersi catheter, gunakan ekstremitas atas. Ganti IV
cath yang diinsersi pada ekstremitas bawah sesegera mungkin. (II).
2. Pasien anak, ekstremitas atas atau bawah atau pada kepala dapat
digunakan untuk insersi IV cath. (II)
3. Pilih IV cath berdasarkan tujuan, lama penggunaan, kenali
komplikasi tanda-tanda infeksi dan non infeksi (phlebitis &
infiltrasi) & pengalaman melakukan insersi. (IB).
4. Gunakan midline cath / PICC, ketika lama IV terapi > 6 hari . (II)
5. Evaluasi daerah insersi setiap hari dengan meraba balutan infus
dg perlahan dan inspeksi jika menggunakan transparant dressing.
Kasa dan balutan transparan tidak harus diganti jika pasien tidak
ada tanda-tanda infeksi. Jika terdapat tanda infeksi segera balutan
diganti. (II).
6. Segera cabut IV cath jika pasien ada tanda-tanda plebitis (hangat,
nyeri, eritema atau vena teraba jelas), infeksi atau IV cath tidak
berfungsi. (II)

Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011


3. Hand Hygiene & Tehnik Aspetik
1. Lakukan hand hygiene setiap prosedur : sabun & air / handrub
alkohol. Hand hygiene sebelum dan setelah meraba area insersi,
mengganti, menggunakan, mempersiapkan atau mengganti
balutan IV cath. Palpasi setelah pemberian antiseptik tidak
diperbolehkan. (IB).
2. Maintain tehnik aseptik selama insersi dan perawatan IV Cath.
(IB).
3. Gunakan sarung tangan bersih, dianjurkan sarung tangan steril
untuk insersi IV perifer, jika area insersi tidak tersentuh setelah
memberikan antiseptik pada kulit. (IC).
4. Sarung tangan steril harus digunakan ketika insersi arteri, central
atau midline cath. (II)
5. Gunakan sarung tangan bersih / steril ketika mengganti dressing IV
Cath (IC)

Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011


4. Kewaspadaan (maksimal steril)
1. Gunakan kewaspadaan maksimal steril 
topi, masker, gaun steril, sarung tangan steril
dan draping full body untuk insersi CVC, PICC
atau penggantian guidewire. (IB).

Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011


5. PERSIAPAN KULIT
1. Bersihkan kulit dengan antiseptik (alkohol
70%, tincture iodine atau larutan
chlorhexidine glukonat) sebelum insersi PICC.
(IB).
2. Siapkan kebersihan kulit dengan > 0,5%
chlorhexidine dengan alkohol sebelum CVC &
PICC serta selama mengganti balutan. (IA)
3. Antiseptik dibiarkan mengering dulu sebelum
insersi dilakukan. (IB)

Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011


6. Dressing Area Insersi IV cath
1. Gunakan kasa steril / transparant dressing /
semipermeable dressing untuk balutan area insersi
cath. (IA).
2. Jika pasien berkeringat/perdarahan/bau tidak sedap,
gunakan balutan kasa sampai berkurang. (II).
3. Ganti dressing jika lembab, terlihat akan lepas atau
terlihat basah. (IB)
4. Jangan gunakan salep antibiotik topical pada area
insersi, kecuali cath dialisis, karena menyebabkan
infeksi jamur dan resistensi antimikroba. (IB)
5. Area insersi atau IV cath jangan sampai terkena air.
Gunakan balutan impermeable jika mandi. (IB)

Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011


6. Dressing Area Insersi IV cath
1. Ganti balutan kasa pada CVC jangka pendek setiap 2
hari sekali.
2. Ganti balutan transparant dressing pd CVC jangka
pendek setiap 7 hari, kecuali pasien anak dimana
terdapat resiko tercabutnya IV cath. (IB)
3. Ganti balutan area CVC tunnel / implant tidak lebih
dari 1 minggu keculai balutan basah / mau lepas. (II)
4. Monitor area cath dengan melihat kondisi insersi saat
ganti balutan. (IB)
5. Anjurkan pasien melaporkan perubahan area insersi
atau muncul rasa tidak nyaman pada dirinya. (II)
Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011
7. Pembersihan pasien
• Gunakan chlorhexidine 2% untuk mencuci dan
membersihkan kulit setiap hari untuk
menurunkan angka IADP. (II)

Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011


8. Alat pengaman IV Cath, Profilaksis
antibiotik sistemik, Antibiotik/Oitment
1. Gunakan IV cath dengan jahitan 
mengurangi infeksi IV cath. (II)
2. Jangan berikan profilaksis antibiotik sistemik
sebelum insersi atau selama penggunaan IV
cath untuk mencegah kolonisasi bakteri. (IB)
3. Gunakan antiseptik povidone iodine oitment
pada area insersi cath HD dan setiap insersi
cath dialisis. (IB)

Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011


9. Penggantian Area Insersi perifer &
Midline cath
1. Tidak perlu mengganti catheter perifer
terlalu sering, dianjurkan setiap 72-96 jam
untuk mengurangi resiko infeksi & phlebitis
pasien dewasa. (IB)
2. Ganti cath perifer pasien anak hanya ketika
ada indikasi klinis. (IB).

Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011


10. Ganti Set Administrasi (alkes)
pemberian terapi IV.
1. Pada pasien yang tidak mendapat darah, produk
darah atau emulsi lemak/lipid, ganti set infus,
extention tube, three way stopcock tidak lebih
dari 96 jam. (IA).
2. Ganti tubing/set infus pemberian darah, produk
darah atau lipid (kombinasi antara asam amino
& glukosa / infus terpisah) 24 jam setelah
pemakaian. (IB)
3. Ganti tubing pemberian propofol infus setiap 6-
12 jam, atau sesuai dengan petunjuk obat. (IA)
Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011
11. Sistem IV cath tanpa jarum
1. Set infus, three way, extention tube berkala, tidak ada
keuntungan mengganti lebih sering, dianjurkan tiap
72 jam. (II).
2. Pastikan saat mengganti tidak ada kebocoran atau
rusak. (II).
3. Minimalisasi resiko kontaminasi dengan desinfeksi
port (akses masuk) dengan antiseptik (Chlorhexidine,
povidone iodine atau alkohol 70%), lakukan prinsip
steril pada port (akses masuk). (IA)
4. Gunakan sistem tanpa jarum untuk mengakses IV
tubing. (IC).
Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC, 2011
Visual Infusion Phlebitis Score

Adapted with permission from Andrew Jackson Consultant Nurse, I.V. Therapy and Care, Rotherham General Hospital NHS
Tust, © Andrew Jackson 1999.
Phlebitis Scale (ISN, 2006)
Jenis Phlebitis

IV cath size besar


– vena kecil

Vena trauma
selama insersi

Pergerakan IV cath
tidak aman
2. Chemical Phlebitis
Iritasi Iritasi karena cairan
obat
IV
Cairan terlalu asam (pH < 5)
atau alkali > 9)

Larutan hipertonik
(osmolalitas > 500
mOsm/liter)

Kulit yang didesinfeksi tidak


dibiarkan mengering sendiri

Terlihat disepanjang vena


3. Bacterial Phlebitis

Kontaminasi sitem IV

Kontaminasi saat insersi atau saat


manipulasi

Antiseptik kulit minimal


Intervensi Keperawatan Pada Pasien Phlebitis
• Cabut IV cath sesegera mungkin
• Monitor vital sign pasien
• Monitor kondisi area insersi :
• Beri kompres hangatpada area insersi
• Lakukan kompres hangat lembab selama 72 jam
• Kolaborasi pemberian obat nonsteroid anti inflamasi
• Lakukan pelaporan insiden phlebitis
• Dokumentasikan phlebitis sesuai skala INS atau sesuai kebijakan RS
• Jika pasien akan diinfus lagi : pilih area insersi, pilih alat IV cath dan cara
fiksasi.
• Berikan cairan yang menyebabkan iritasi melalui vena sentral, bukan
melalui perifer.
• Cek obat IV atau koordinasi dengan farmasi terhadap pemberian obat
yang aman untuk pasien.
• Daerah yang phlebitis dielevasikan untuk mengurangi inflamasi.
• Gunakan antiinflamasi cream atau gel pada area phlebitis.
• Gunakan antiinflamasi analgetik untuk mengurangi nyeri phlebitis.
www.nursing2006.com
Kasus 1 : 14 Januari 2019

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Kasus 2 : 19 Januari 2019

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Kasus 3 : 19 April 2019

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Kasus 4 : 22 April 2019

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Kasus 5 : 11 Maret 2019

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Kasus 6 : 30 Agustus 2019

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Kasus 7 : 27 Des 2018

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Kasus 8 : 1 Sept 2018

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Kasus 9 : 3 Sept 2018

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Kasus 10 ??

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Dressing IV Cath ??

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Dressing IV Cath & Kondisi ??

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Dressing IV cath & Kondisi ??

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Diskusi
Dressing IV Cath & Kondisi ??

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Discussion …

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Elektrolit konsentrat

Sumber : Bidang Pelayanan Keperawatan RS. Dr. Abdul Radjak Salemba, 2019
Elektrolit konsentrat
Referensi
1. How to prevent, identify and treat phlebitis in patients with a venous cannula
Phlebitis: treatment, care and prevention Nursing Times 13.09.11 / Vol 107 No 36
/ www.nursingtimes.net.
2. Visual Infusion Phlebitis Score
3. Phlebitis in Intravenous Amiodarone Administration: Incidence and Contributing
Factors Carol Ann Oragano et al, 2019 American Association of Critical-Care
Nurses doi: https://doi.org/10.4037/ccn2019381
4. Catheter Securement Systems for Peripherally Inserted and Nontunneled Central
Vascular Access Devices Karen M.Krenik,BSN, CNOR, Infusion Nurses Society,
2016.
5. Peripheral Intravenous
Cannulation in Nursing Lerma Ung, RN, BSc(MedSc), MHSc, PhD, FRCNA et al,
Vol. 25, No. 3, May/June 2002
6. Position of peripheral venous cannulae and the incidence of thrombophlebitis: an
observational study , Giancarlo Cicolini et al, 2009 The Authors. Journal
compilation.
7. epic3: National Evidence-Based Guidelines for Preventing Healthcare-Associated
Infections in NHS Hospitals in England H.P. Lovedaya*, J.A. Wilsona, R.J. Pratta,
M. Golsorkhia, A. Tinglea, A. Baka, J. Brownea, J. Prietob, M. Wilcoxc H. P.
Loveday et al. / Journal of Hospital Infection 86S1 (2014) S1–S70.
8. Infusion phlebitis assessment measures: a systematic review, Gillian Ray-Barruel
RN BSN et al, 2014
9. Guidelines for the Prevention of Intravascular Catheter-Related Infections, CDC,
2011

Anda mungkin juga menyukai