Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN

LUKA BAKAR

Luka bakar adalah luka yang disebabkan


pengalihan energi dari suatu sumber panas,
kepada tubuh. Panas dapat dipindahkan lewat
hantaran atau radiasi elektromagnetik (Bruner,
2002 : 1912)
Penyebab :

• Wet Heat
• Dry Heat
• Kimiawi
• Listrik
• Radiasi
Faktor – faktor yang mempengaruhi luka
bakar :
a. Kedalaman luka bakar
b. Keparahan luka bakar
c. Penyebab luka bakar
d. Lokasi luka bakar
e. Ukuran luka bakar
f. Usia korban luka bakar
Kedalaman luka bakar
• Setiap area luka bakar mempunyai kedalaman tidak
sama, dibagi menjadi :
a. Area yang paling dalam disebut zona koagulasi,
dimana terjadi kematian seluler
b. Area pertengahan disebut zona statis, tempat
terjadinya gangguan suplai darah, inflamasi,
dancedera jaringan
c. Area yang terluar disebut zona hyperemia, zona
ini biasanya berhubungan dengan luka bakar derajat
Iyang seharusnya sembuh dalam seminggu
Berdasarkan kedalamannya
luka bakar dibagi menjadi :
• LUKA BAKAR DERAJAT I
yang rusak hanya epidermis, kulit tampak kering, tidak
bergelembung, terasa sakit, ujung saraf tidak terganggu dan
akan sembuh dalam waktu 5 – 10 hari
• LUKA BAKAR DERAJAT II
yang rusak epidermis, dan sebagian dermis, tampak rusak,
gelembung, hiperemis bila kulit gelembung mengelupas
atau agak pucat bila jaringan dermis rusak lebih dalam,
terasa sakit, karena ujung saraf yang tidak mati terangsang.
Penyembuhan tergantung pada papiladermal yang tersisa,
bila superficial 10 – 14 hari dan yang lebih dalam satu bulan
lebih
Luka bakar derajat III
• Yang rusak seluruh epidermis dan dermis atau
dengan lapisan yang ada dibawahnya, tidak
tampak gelembung, epidermis yang ada bila
dilepas akan tampak pucat/berwarna putih, tidak
sakit. Beberapa hari kemudian kulit mati dan
mengering (eschar) dan mulai lepas dari
dasarnya pada hari ke 10 – 14 yang kemudian
meninggalkan jaringan granulasi
• Luas permukaan tubuh yang terbakar
dinyatakan dengan PERSEN
• Untuk memudahkan perhitungan pembagian
yang merupakan kelipatan sembilan (9), yaitu :
kepala dan leher, lengan dan tangan masing –
masing 9 %, badan sebelah atas depan
belakang, badan sebelah bawah depan
belakang, paha,betis, dan kaki masing – masing
18 %, sisanya 1 % untuk genetalia eksterna.
• Rumus ini dikenal dengan nama “RULE OF
NINES”
• Dalam menerangkan luka bakar harus
mencakup : derajat, luas luka bakar, daerah
yang terkena dan penyakit yang menyertainya
Pembagian luka bakar :
• 1. Luka Bakar Berat (kritis) :
a. Luka bakar derajat II lebih dari 25 %
b. Luka bakar derajat III pada muka,
tangan dan kaki atau lebih dari 10 %
di tempat lain
2. Luka bakar sedang :
a. Luka bakar derajat II, 15 – 25 %
b. Derajat III kurang dari 10 % kecuali lengan,
muka,dan kaki
3. Luka bakar ringan :
a. Derajat II kurang dari 15 %
b. Derajat III kurang dari 2 %
Penderita luka bakar perlu
dirawat bila :
• Derajat II lebih dari 15 %
• Pada muka,tangan, kaki dan perineum
• Derajat III lebih dari 2 %
• Disertai komplikasi lain
• Pada anak – anak derajat II 10 % atau
setiap derajat III
• Karena listrik tegangan tinggi
• Dengan trauma inhalasi
Komplikasi :
• Curling Ulcer
• Sepsis
• Pneumonia
• Gagal Ginjal Akut
• Deformitas
• Kontraktur
• Hipertrofi jaringan parut
• Dekubitus
Manifestasi Klinis :

• Keracunan karbon monoksida : sakit


kepala sampai koma hingga kematian
• Distres pernafasan : serak,
ketidakmampuan menangani sekresi
• Cedera Pulmonal :
Pengkajian Keperawatan

• Penanganan aseptik luka bakar dan pemberian


infus invasir
• Observasi tanda-tanda vital
• Selang infus berdiameter besar dan kateter urin
harus dipasang
• Aktivitas istirahat
• Sirkulasi
• Eliminasi
• Makanan dan cairan
• Neourosensori
• Nyeri, pernafasan dan keamanan
Dianonosa Keperawatan
1.Resiko tinggi tidak efeknya bersihan jalan
nafas berhubungan dengan obstruksi
tracheobronkial, edema mukosa dan
hilangnya karja silia, luka bakar seputar
leher, kompresi jalan nafas, keterbatasan
pengembangan dada
2. Resiko tinggi kurang volume cairan
berhubungan dengan ketidak cukupan
pemasukan, kahilangan perdarahan,
peningkatan status hipermetabolik
Lanjutan
3. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan
dengan pertahanan primer tidak adekuat,
kerusakan perlindungan kulit, jaringan traumatik
4. Nyeri berhubungan dengan kerusakan
kulit/jaringan, pembentukan edema, menipulasi
jaringan cedera
5. Resiko tinggi terhadap perfusi jaringan/disfungsi
neurovaskuler perifer berhubungan dengan
penurunan aliran darah arterial/vena, hipovolemia
6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan status hipermetabolik,
katametabolisme protein
Lanjutan
7. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan
gangguan neuromuskuler, penurunan kekuatan
dan tahanan, terapi pembatasan imobilisasi
tungkai, kontraktur
8. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan
trauma, kerusakan permukaan kulit
9. Cemas berhubungan dengan posedur isolasi,
ancaman kematian dan kecacatan
10. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
kejadia traumatik, kecacatan
11. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis,
kebutuhan pengobatan berhubungan dengan
salah interprestasi informasi, tidak mengenal
sumber informasi
Tindakan-tindakan Pada Saat
Permukalaan Luka Bakar:
1. Pastikan bahwa oksigenesasi dan
ventilasi mencukupi. Dilakukan
pemasangan pipa endotrakheal tube bila:
a. Obstrusi jalan nafas bagian atas
b. Sekresi yang berlebihan dan tak dapat
diatasi dengan cara biasa
c. Disertai trauma torak
Lanjutan
2. Pasang infus pada daerah yang tidak
terbakar. Cairan diberikan menurut salah
satu formula dan hanya merupakan
perkiraan, misalnya menurut formula
BAXTER: jumlah cairan yang diberikan
pada 24 jam pertama dan sesudah trauma
ialah …% luas luka dikali berat badan
dalam kg dikali 4cc. Pada 8 jam pertama
setelah kejadian diberikan setengahnya,
sisanya dalam 16 jam berikutnya
3. Pencegahan tetanus, pemberian toksoid
sudah mencukupi untuk mereka yang
sebelumnya memperoleh imunisasi
4. Analgetik, perlu diberikan. Hati – hati
pemberian narkotik intra muskuler pada
sirkulasi yang tidak baik
5. Perawatan luka dimulai dengan membuka
baju, membersihkan luka, debridement
jaringan yang lepas. Luka dicuci dengan
dengan antiseptik
6. Pada hari pertama diberikan
antibiotik
7. NGT dipasang untuk mencegah
muntah dan aspirasi
8. Pemeriksaan laboratorium dan
foto toraks
Akibat trauma akan terjadi edema jaringan
yang disebabkan :
1. Cairan keluar dari pembuluh darah
sebagai akibat dari permeabilitas kapiler
yang bertambah
2. Menurunnya tegangan listrik dinding sel
sehingga terjadi pengeluaran ion K dan
masuknya ion Na disertai air dan
kemudian terjadi edema sel
3. Saluran limfe tersumbat oleh gumpalan –
gumpalan protein
Keadaan – keadaan yang
memerlukan cairan dan elektrolit
lebih banyak :
• Trauma inhalasi
• Trauma listrik dan mekanik
• Terapi yang terlambat
• Anak – anak dibawah 5 tahun
Pada luka bakar terdapat keadaan yang
berbeda dengan luka lain karena :
• Ditempati oleh kuman dengan patogenesis
tinggi
• Mengandung banyak jaringan yang ati
• Mengeluarkan banyak air, serum dan
darah
• Terbuka untuk waktu lama sehingga lebih
memungkinkan terinfeksi dan memperoleh
trauma
• Memerlukan jaringan untuk menutupnya

Anda mungkin juga menyukai