Anda di halaman 1dari 11

MATERI DAN SOAL KASUS KEPERAWATAN LUKA

DI SUSUN OLEH
WELLY SAFIRA
PO7120318056

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


PRODI DIV KEPERAWATAN PALU
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
A. Materi Luka bakar
Luka bakar adalah kerusakan lapisan kulit yang disebabkan oleh benda panas,
termasuk api, air panas, dan uap panas. Rusaknya kulit akibat luka bakar membuat
penderitanya rentan mengalami infeksi, karena kulit merupakan lapisan pertahanan
awal tubuh untuk melawan infeksi. Oleh karena itu penanganan perlu dilakukan
secepatnya.
Luka penanganan luka bakar berbeda-beda tergantung lokasi dan tingkat
keparahan luka. Luka bakar yang ringan bias ditangani secara mandiri di rumah
namun pada luka bakar yang dalam atau luas, diperlukan penanganan khusus.
a. Tingkat keparahan luka bakar
1. Luka bakar derajat 1 luka bakar ini hanya menyebabkan kerusakan
dilapisan luar kulit (epidermis0
2. Luka bakar derajat 2 luka baka derajat ini hingga menyebabkan kerusakan
dilapisan kulit yang lebih dalam (dermis)
3. Luka bakar derajat 3 kerusakan hingga mencapai dan pembuluh darah

Selain kedalaman kerusakan kulit tingkt keparahan luka bakar juga bias diukur
dari luas area yang terbakar. Perhitungan area permukaan kulit yang terbakar
pada orang dewasa terdiri dari

1. Area kepala 9%
2. Dada 9%
3. Perut 9%
4. Punggung dan bokong 18%
5. Setiap lengan 9%
6. Setiap tungkai 18%
7. Daerah kelamin 1%
b. Komplikasi luka bakar
Luka bakar dapat menimbilkan berbagai komplikasi jika tidak di obati dengan
benar. Di bawah ini adalah beberapa komplikasi akibat luka bakar
1. Bekas luka
2. Hipotermia
3. Gangguan bergerak
4. Infeksi
5. Gangguan pernapasan
6. Kehilangan banyak cairan tubuh
 Soal kasus luka bakar
1. Seorang perempuan 23 tahun ditemukan tim ambulance dengan luka bakar
diseluruh tubuh. Hasil pengkajian tampak sputum karbonat, rambut hidung
gosong, frekuensi napas 32x/menit dan terdengar bunyi stridor serta GCS 10
Apakah tindakan yang tepat dilakukan pada pasien?
a. Memberikan terapi oksigen dengam face mask 12L/menit
b. Meninggikan kepala pasien untuk mencegah terjadinya peningkatan
tekanan intracnial
c. Melakukan intubasi endokrakeal
d. Melakukan suction
e. Membebaskan jalan napas dengan teknik jaw thrust
2. Ny. B dating dibawah oleh suaminya ke IGD dengan kulit berwarna hitam
kering di seluruh tangan kanan, serta kedua kaki. Suaminya mengatakan
rumahnya mengalami kebakaran dan istrinya tersebut terjebak di dalam
rumah. Setelah dilakukan pengkajian didapatkan hasil:
E4V5M6, bullae (-), nyeri (-), TD:130/90 mmHg R:28x/menit T:37,6 C,
n:98x/menit BB: 45kg
Dari pernyataan diatas Ny.B mengalami luka bakar derajat
1. I
2. II
3. II dan III
4. III
5. I dan II

A. Materi Luka Operasi


a. Pengertian luka operasi
Infeksi luka operasi adalah infeksi yang muncul pada luka bekas sayatan
operasi. Dalam prosedur operasi, dokter bedah akan membuat sayatan pada kulit
dengan menggunakan pisai bedah, sehingga menimbulkan luka operasi. Sebagian
besar infeksi luka operasi muncul dalam 30 hari pertama setelah operasi.
b. Gejala infeksi luka operasi
Infeksi luka operasi bias menimbulkan beberapa gejala, meliputi:
1. Ruam kemerahan
2. Demam
3. Rasa sakit
4. Perih
5. Luka terasa panas
6. Pembengkakan
7. Proses penyemuhan yang lama
8. Terbentuknya nanah
9. Luka operasi mengeluarkan bau
c. Penyebab infeksi luka operasi
Infeksi luka operasi umumnya disebabkan oleh bakteri contohnya staplococcus,
streptococcus, dan pseudomanas. Luka operasi dapat terinfeksi oleh bakteri-
bakteri tersebut melalui berbagai bentuk iteraksi, antara lain:
1. Interaksi antara luka operasi dengan luka kuman yang ada di kulit
2. Interaksi dengan kuman yang tersebar di udara
3. Interaksi dengan kuman yang telah ada di dalam tubuh atau organ yang
diperasi
4. Interaksi dengan tangan dokter dan perawat
5. Interaksi dengan alat-alat operasi
d. Factor resiko infeksi luka operasi
Resiko mendapatkan infeksi ini terkait dengan jenis dan lokasi dimana operasi
pada tubuh, beberapa lama berlangsung, keterampilan dokyer bedah dan beberapa
baik system kekebalan tubuh seseorang dapat melawan infeksi. Operasi yang
melibatkan bagian-bagian tubuh yang rusak akibat trauma sebelumnya atau
daerah infeksi yang ada sebelumnya operasi dilakukan akan meningkatkan risiko
Opersi melibatkan pemasangan perangkat medis (pingguo dan lutut buatan, shunt,
stent, katup jantung, dan lain-lain) juga berisiko lebih tinggi untuk terjadinya
infeksi. Usia lanjut, diabetes militus, gula tinggi (glukosa), obesitas malnutrisi dan
merokok meningkatkan resiko terhadap infeksi. Suhu tubuh yang rendah selama
operasi, kehilangan darah, transfuse, dan adanya infeksi lain dalam tubuh
merupakan factor resiko tambahan.
 Soal kasus luka operasi
1. Tn. A berumur 53 tahun di rawat di RS setelah opersi dengan keluhan pada kaki
kanan diagnose DM nyeri takan pada pangkal ibu jari skala nueri 3 (1-10). Luka
dengan diameter 1x1 cm dengan luka berwarna hitam dan berbau. Tekanan darah
10/90
Apakah masalah keperawatan pada klien tersebut?
a. Nyeri akut
b. Hipertensi
c. Resiko infeksi
d. Kerusakan integritas jaringan
e. Gangguan perfusi jaringan perifer

2. Ny.T dating dari UGD mengatakan nyeri pada perut kanan bawah, nyeri dirasakan
seperti dituduk-tusuk dan menyebar sampai keseluruh perut. Setelah dilakukan USG
klien mengalami appendicitis dan harus dilakukan operasi laparotomy. Saat ini luka
klien tampak bersih dan terdapat drainase
Luka pada pasien ini termasuk ke dalam klafikasi luka apa?
a. Luka bersih
b. Luka bersih terkontaminasi
c. Luka terkontaminasi
d. Luka kotor
e. Luka terinfeksi
B. Materi Perawatan Luka Modern
a. Pengertian luka
Luka adalah terputusnya kontinitas jaringan karena cedera atau pembedahan.
Luka bias diklafikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses
penyembuhan dan lama penyembuhan. Berdasarkan sifat, yaitu: abrasi, kontusio,
insisi, laserasi, terbuka penetrai, puncture, sepsis, dan lain-lain
Klafikasi berdasarkan struktur lapisan kulit, meliputi: superfisial yang melibatkan
lapisan epidermis, parial thickness dan full thickness yang melibatkan epidermis,
dermis, lapisan lemak, fascia dan bahkan sampai ke tulang.
b. Cara perawatan luka dengan modrn dressing
Metode perawatan luka yang berkembang saat ini adlah menggunakan prinsip
moisture balance, yang disebutkan lebih efektif dibandingkan metode
konvesional. Perawatan luka menggunakan prinsip moisture balance ini dikenal
sebagai metode modrn dressing. Selama ini,, ada anggapan bahwa suatu luka akan
cepat sembuh jika luka tersebut telah mongering. Namun, faktnya lingkungan
luka yang kelembabanya seimbang memfasilitasi pertumbuhan sel dan proliferasi
kolagen dalam matriks nonseluler yang sehat. Pada luka akut moisture belance
memfasilitasi aksi factor pertumbuhan, cytokines, dan chemokines yang
mempromosi perumbuhan, sel dan menstablikan matriks jaringan luka. Jadi, luka
harus dijaga kelembabanya lingkungan yang terlalu lembab dapat menyebabkan
meserasi tepi luka, sedangkan kondisi kurang lembab menyebabkan maserasi tepi
luka, sedangkan kondisi kurang lembab menyebabkan kematian sel, tidak terjadi
perpindahan epitel dan jaringan matriks. Perawatan luka modern harus tetap
memperhatikan tiga taha[ yakni mencuci luka, membuang jaringan mati, dan
memilih balutan. Mencuci luka bertujuan menurunkan jumlah bakeri dan
membersikan sisa balutan lama, debridement jaringan nekrotik atau membuang
jaringan dan sel mati dari permukaan luk. Sedangkan perawatan luka modern
memlih prisip menjaga kelembabn lyka dengan menggunakan bahan seperti
hydroge.
Hydrogel berfungsi menciptakan lingkugan luka tetap lembab, melunakkan serta
menghancurkan jaringan nekrotik tanpa nerusak jaringan sehat, yang kemudian
terserap ke dalam struktur gel dan terbuang bersama pembalut( debridemen
autolintik alami) balutan dapat diaplikasikan selama 3-5 hari, sehingga tidak
sering menimbulkan trauma dan nyeri pada saat pergantian balutan

 Soal kasus oerawatan luka modern


1. Ny.M berusia 45 tahun mengalami luka gengren sejak 2 yahun lalu dating ke klinik
keperawatan luka untuk berobat , klien mengatakan selama ini sudah melakukan
perawatan di rumah dengan memberikan obat slep untuk luka. Setelah perawat
melakukan pengkajian ditemukan adanya nekrotik, bau yang khas, jumlah pus
banyak.
Tindakan apa yang pertama kali dilakukan oleh perawat?
a. Memakai handschoon
b. Melepas plaster
c. Melakukan neurotomi pada jaringan nekrosis
d. Membersikan luka
e. Membalut luka dengan rapi

2. Seorrang laki-laki berusia 50 tahun dirawat dengan keluhan luka pada kaki kanan
diagnose diabetes melitud nyeri tekan pada pangkal jari skala nyer 3, diameter luka
1x1 cm dengan luka berwarna hitam, berbau.
Apakah masalah keperawatan pada klien tersebut?
a. Nyeri akut
b. Resiko infeksi
c. Kerusakan integritas jaringan kulit
d. Gangguan perfusi jaringan perifer

C. Pemeliharaan Balutan Luka


a. Apa itu perawatan luka
Kulit adalah bagian tubuh terluas yang membntuk skitar 16 persen dari berat
badan. Kulit pun memiliki beberapa fungsi vital, meliputi fungsi kekebalan tubuh,
pengaturan suhu, sensasi dan produksi vitamin. Kulit juga merupakan organ
dinamis dalam kondisi perubahan ysng konstan. Letaknya yang melingkupi tubuh
membuat kulit mudah terluka.
Luka pada kulit, terutaama luka terbuka perlu mendapatkan perawatan yang
intensif. Hal ini karena luka terbuka dapat dengan mudah terinfeksi oleh virus dan
bakteri penyebab penyakit. Perawatan merupakan hal yang mungkin terengar
sepeleh tetapi ternyata memliki peran dan fungsi besar bagi kesehatan tubuh.
1. Luka akut
Luka akut terjadi akbat adanya jaringan yang rusak karena trauma. Luka jenis
ini bias didapatkan secara disengaja, seperti dalam luka prosedur bedah, atau
karena kecelakaan yang disebabkan oleh benda tumpul, proyektil panas,
listrik, bahan kimia, atau gesekan. Luka akut biasanya bias sembuh dengan
sendirinya, tanpa memerluka perawatan yang khusus dan intensif.
2. Luka kronis adalah luka yang tidak bias diatasi dengan pengobatan selama
jangka waktu tertentu (biasanya 4 minggu) dan menjadi mendek pada fase
inflamasi luka kronis juga kerap dikaitkan dengan adanya factor intrinsic dan
ekstrinsik, seperti obat-obatan, gizi buruk komorbiditas atau pemilihan ganti
yang tidak tepat.
b. Bagaimana melakukan perawatan luka
Luka tergolong ringan biasanya tidak membutuhkan pertolongan dari dokter, atau
tidak harus segera dilarikam ke rumah sakit. Melainkan luka bias diatasi sendiri
dengan melakukan pertolongan pertama yang sederhana di rumah. Hal ini
terpenting yang perlu diingat adalag selalu menjaga kebersihan dengan cara
mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan luka, untuk
menhindari infeksi.

 Soal kasus pemeliharaan balutan luka


1. Tn. B berusia 43 tahun di rawat di rs mengalami luka genren sejak 2 tahun lalu dtang
ke klinik keperawatan luka untuk berobat klien mengatakan selama ini sudah
melakukan perawatan pengkajian ditemukan adanya nektotik, bau yang khas jumlah
pas banyak
Tindakan apa yang dilakukan oleh perawat ?
a. Mencuci luka dengan Nacl
b. Melakukan nekrotik pada jaringan neukrotis
c. Membalut luka
d. Memberi obat topical

2. Tn. D berusia 55 tahun dengan penyakit DM type 2 dengan ulkus pada tumit kanan
saat ini pasien akan dilakukan penggantian dan perawatan luka. Sebelum di buka
didapatkan data balutan kondisi basah, kotor dan bermanah. Stelah balutan di buka
kondisi luka terdapat banyak eskudat, sedikit gramulasi kemerahan disekeliling area
luka dan sedikit jaringan mati
Apakah tindakan keperawatan pertama kali yang dilakukan pada kauss di atas?
a. Lakukan tindakan debriment pada jaringan mati
b. Bersihkan eksudat menggunakan kasa steril
c. Tekan area sekitar luka untuk mengeluarkan eskudat
d. Irigasi area luka dengan normal salin
e. Bersihkan area sekitar

D. Materi Luka Tembak


Luka tembak adalah jenis luka yang terjadi ketika seseorang tertembak oleh peluru
atau proyek lain dari senjata api kejadian ini sering terjadi saat insiden penembakan
baik bagi pelaku criminal maupun penegak hokum, percobaan bunuh dirihingga
akibat kecelakaan saat kerusakan atau aksi demotrasi
a. Langkah menolong korban luka tembak
Tembakan peluru dari senjata api bias membahayakan nyawa korban yang
tertembak oleh karena itu penting untuk melakukan pertologan pertama luka
tembak segera mungkin. Berikut ini adalah car penanganan yang tepat untuk
menolong korban luk tembak
1. Pastikn keadaan sekitar aman
Jika nada buka korban luka tembak tetap selalu utamakan kewaspadaan
umum, segala situasi yang melibatkan senjata api berpotensi menimbulkan
korban.
2. Cari bantuan medis darurat
3. Memriksa luka tembak
4. Menghentikan pendarahan
5. Berikan tekanan pada luka terbuka
6. Angakat bagian tubuh yang terluka lebih tinggi dari jantung
7. Menekan pembuluh darah yang Nampak pada kilit
8. Tengkan korban

 Soal kasus luka tembak


1. Tn, A berusia 50 tahun dirawat di rs mutiara tn. A mengalami luka tembak dan
mengakibatkan terjadinya vasodiotasi pembuluh darah pada area luka. Proses infeksi
apakah yang terjadi pada Tn.a
a. Rubor
b. Dolor
c. Kalor
d. Tumor
e. Fungsiolesa
2. Seorang laki-laki dating ke IGD dengan luka tembak di bagian perutnya, klien
mengalami pendarahan dan penurunan kesadaran. Pengkajian tanda-tanda vital
didapatkan TD: 90/70 mmHg nadi 55x/menit dan pernapsan 20x/menit akral dingin
dan pucat pengisian kapiler > 3 detik
Apakah masalah keperawatan utama pada kasusu di atas :
a. Nyeri akut
b. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer
c. Gangguan rasa nyaman
d. Perdarahan
e. Gangguan integritas kulit

Anda mungkin juga menyukai