PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengaruh teman sebaya (peer group), pola perilaku sosial yang lebih matang,
pembuatan kelompok sosial yang baru, dan munculnya nilai-nilai baru dalam
memilih teman dan pemimpin serta nilai dalam penerimaan social (Herlina,
2018).
Masa remaja memiliki rasa ingin tahu terhadap masalah seksual sangat
penting dalam pembentukan hubungan baru yang lebih matang dengan lawan
jenis. Pada masa remaja informasi tentang masalah seksual sudah seharusnya
mulai diberikan, agar remaja tidak mencari informasi dari orang lain atau dari
sumber-sumber yang tidak jelas atau bahkan keliru sama sekali. Pemberian
berada dalam potensi seksual yang aktif, karena berkaitan dengan dorongan
seksual yang dipengaruhi hormon dan sering tidak memiliki informasi yang
1
2
Wanita meninggal setiap hari lebih dari 200 jiwa disebabkan komplikasi
dilakukan oleh tenaga tidak profesional (unsafe abortion). Secara fisik tindakan
2018).
Rata-rata terdapat 17% kehamilan di luar nikah yang terjadi tiap tahun. Sebagian
tinggi, dengan jumlah rata-rata per tahun mencapai 2,4 juta jiwa (Kemenkes RI,
2020). Hasil survei prilaku seks bebas di Indonesia yang sungguh mengejutkan,
dimana pada tahun 2021 berdasarkan survei, 63% remaja SMP dan SMA di
Berdasarkan data yang didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS). Proyeksi
jumlah remaja dipropinsi Sulawesi Tengah tahun 2020 menurut usia dan jenis
kelamin yaitu untuk remaja laki-laki usia 10-14 tahun berjumlah 22.489 jiwa,
usia 15-19 tahun berjumlah 27.149 jiwa dan usia 20-24 tahun berjumlah 29.068
jiwa. Sedangkan remaja perempuan usia 10-14 tahun berjumlah 22.210 jiwa, usia
8
3
15-19 tahun berjumlah 29.520 jiwa, dan usia 20-24 tahun berjumlah 27.502 jiwa,
dan melakukan hubungan seks pranikah. Bahkan, tidak sedikit yang hamil di luar
nikah. Rentang usia remaja yang pernah melakukan hubungan seks di luar nikah
formal maupun informal. Upaya ini perlu dilakukan untuk mencegah hal-hal
yang tidak diinginkan. Mengingat selama ini banyak remaja yang memperoleh
“pengetahuan” seksnya dari teman sebaya, membaca buku porno, menonton film
Bahkan usia saat berhubungan seks pertama kali ternyata selalu lebih muda
daripada usia ideal untuk menikah. Menurut data yang ada, sekitar 60% kelahiran
anak di kalangan remaja di dunia adalah kehamilan yang tidak diharapkan (Click,
2019).
indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang
8
4
seks bebas masih sangat rendah. Yang paling menonjol dari kegiatan seks bebas
2017).
dalam pelajaran biologi atau ilmu sosial. Cara lain mengekspresikan pendidikan
seks harus mendidik dan pendidikan adalah kreatifitas yang sarat dengan nilai.
Jika kita berpendapat bahwa pendidikan sebagai pengenalan anak ke dalam suatu
program aktifitas yang bernilai, maka sesuai dengan yang kita lihat, nilai
memberikan kriteria, yang dapat kita gunakan untuk menilai suatu menjadi
metode, dan kesuksesan sebuah pendidikan seks dapat ditentukan melalui nilai
(Reiss, 2019).
seks bagi anak dan remaja secara intensif terutama di rumah dan di sekolah
ketimbang tidak tahu sama sekali. Ini berlaku bagi para remaja tentang
pengetahuan seks kendati dalam hal ini ketidaktahuan bukan berarti lebih tidak
berbahaya. Dari sisi kesehatan, perilaku seks bebas bisa menimbulkan berbagai
untuk aborsi, juga menjadi salah satu penyebab munculnya anak-anak yang tidak
di inginkan. Keadaan ini juga bisa dijadikan bahan pertanyaan tentang kualitas
8
5
anak tersebut, apabila ibunya sudah tidak menghendaki. Seks pranikah dapat
meningkatkan resiko terjadinya kanker mulut rahim. Jika hubungan seks tersebut
dilakukan sebelum usia 17 tahun, risiko terkena penyakit tersebut bisa mencapai
pranikah secara baik dan benar. Fenomena free seks dikalangan remaja, tidak
hanya menyasar pada kalangan pelajar saja, tetapi juga didapati di kelompok
masalah seks pranikah, remaja dihadapkan pada masalah besar lainnya yang
terkait dengan penularan HIV/AIDS. Masalah itu adalah tingkat aborsi yang
kategori baik yaitu 39%, sikap remaja positif sebesar 69.5% dan sikap negatif
30.5%. Remaja memiliki pengetahuan yang baik cenderung memiliki sikap yang
memiliki pengetahuan yang kurang lebih banyak memiliki sikap negatif yang
mengarah pada seks pranikah sebesar 81%. Ada hubungan antara pengetahuan
8
6
Jumlah semua siswa SMP Negeri 7 Palu yang berjumlah 485 orang (Kelas
7 terdiri dari 156 orang, kelas 8 terdiri dari 164 orang dan kelas 9 terdiri dari 165
orang). Siswa yang menikah saat sekolah tahun 2017 saat duduk di kelas 1 = 1
orang, tahun 2018 saat duduk di kelas 2 = 1 orang, tahun 2019 saat duduk di
kelas 1 = 1 orang, tahun 2021 saat duduk di kelas 1 = 1 orang, tahun 2022 saat
Hasil studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 9 Juli 2022,
seks tidak dan sebelumnya tidak pernah diberikan materi di SMP Negeri 7 Palu.
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah bagaimana gambaran pengetahuan dan sikap remaja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
8
7
2. Tujuan Khusus
Negeri 7 Palu
D. Manfaat Penelitian
2. Bagi Masyarakat
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
perilaku yang didasarkan oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari perilaku
juga dapat dikatakan sebagai jawaban dari berbagai pertanyaan yang muncul
2. Tingkat Pengetahuan
a. Tahu (know)
kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari
atau rangsangan yang telah diterima. Oleh karena itu, tahu ini merupakan
8
9
tingkat pengetahuan yang paling rendah. Kata kerja untuk mengukur bahwa
b. Memahami (comprehension)
materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau
c. Aplikasi (aplication)
yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi
d. Analisis (analysis)
struktur organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan
analisis ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat
mengelompokan.
e. Sintesis (synthesis)
10
baru. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun
f. Evaluasi (evaluation)
isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau responden.
Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita
masa lalu.
Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih populer disebut
pengetahuan adalah:
a. Faktor internal
1) Pendidikan
informasi.
2) Pekerjaan
3) Umur
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari
orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari
b. Faktor eksternal
1) Lingkungan
2) Sosial budaya
angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek
atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan-tingkatan di atas. Hasil
berikut:
a. Baik jika diperoleh skor 76 % sampai 100% dari total skor kuesioner
b. Cukup jika diperoleh skor 56% sampai 75% dari total skor kuesioner
c. Kurang jika diperoleh skor < 56% dari total skor kuesioner (Notoatmodjo,
2018).
menjadi dua kelompok jika yang diteliti masyarakat umum, yaitu sebagai
1. Pengertian
seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap belum merupakan suatu
merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan
pokok.
3. Ciri-Ciri Sikap
berbeda dengan faktor pendorong yang lain. Ciri-ciri tersebut adalah sebagai
berikut:
a. Memiliki objek.
maupun konsep abstrak seperti produk, kelompok atau individu. Sikap itu
selain bertujuan pada suatu objek juga dapat pada sekumpulan objek.
objek sikap yang dinyatakan dengan menyetujui atau tidak, suka atau tidak
keyakinannya.
c. Memiliki struktur
melalui pengalaman nyata seperti informasi dari teman, media massa, dan
penjual. Sikap sebagai hasil belajar cenderung bertambah kuat dan semakin
a. Menerima (Receiving)
stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap orang terhadap gizi dapat
tentang gizi.
b. Merespon (Responding)
menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi dari sikap karena
yang diberikan, terlepas dari pekerjaan itu benar atau salah, adalah berarti
c. Menghargai (Valuing)
masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga. Misalnya: seorang ibu
17
adalah suatu bukti bahwa si ibu tersebut telah mempunyai sikap positif
sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung. Secara langsung
sikap yaitu:
a. Pengalaman pribadi
Apa yang telah dan sedang dialami kita alami akan membentuk dan
b. Kebudayaan
d. Media massa
pertahanan ego.
mungkin berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai objek sikap,
sikap mungkin pula berisi mengenai hal-hal negatif mengenai objek sikap
yang bersifat tidak mendukung maupun yang kontra terhadap objek sikap.
Pernyataan seperti ini disebut pernyataan tidak favourable. Suatu sekala sikap
sedapat mungkin diusahakan agar terdiri atas pernyataan favourable dan tidak
disajikan tidak semua positif dan tidak semua negatif yang seolah-olah isi
a. Baik jika diperoleh skor 76 % sampai 100% dari total skor kuesioner
b. Cukup jika diperoleh skor 56% sampai 75% dari total skor kuesioner
c. Kurang jika diperoleh skor < 56% dari total skor kuesioner (Wawan dan
Dewi, 2016).
jika nilanya > 50% dan negatif jika nilainya ≤ 50% (Budiman dan Riyanto,
2016).
20
1. Pengertian
dan pola identifikasi dari kanak-kanak menjadi dewasa, Terjadi peralihan dari
manusia, karena pada masa tersebut terjadi proses awal kematangan organ
merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Pada masa
ini banyak terjadi perubahan baik dalam hal fisik maupun psikis. Kondisi ini
Masa remaja dibedakan dalam 3 tahap yaitu masa remaja awal 10-13
tahun, masa remaja tengah 14-16 tahun, masa remaja akhir 17-19 tahun
(Kemenkes RI, 2018). Dalam proses penyesuaian diri menuju kedewasaan ada
mudah terangsang secara erotis. Dengan dipegang bahunya saja oleh lawan
yaitu mencintai diri sendiri dan menyukai teman-teman yang punya sifat-
sifat yang sama dengan dirinya. Selain itu, ia berada dalam kondisi
kebingungan karena ia tidak tahu harus memilih yang mana peka atau tidak
Oedipoes complex (perasaan cinta pada ibu sendiri pada masa kanak-
fisik yang terjadi itulah yang merupakan gejala primer dalam pertumbuhan
haid pada wanita dan mimpi basah pada laki-laki) dan tanda-tanda seksual
a. Pinggul melebar
c. Menstruasi awal
e. Payudara membesar
4. Permasalahan Remaja
remaja didesa bila sudah balik kemungkinan akan dinikahkan oleh orang
tuanya, keadaan ini menjadi masalah kesehatan bila mempunyai masalah gizi
dengan para remaja yang hidup dikota, kehidupan dan kebutuhan remaja
1) Emosi
2) Perubahan pribadi
dengan orang yang asing, malu tampil dimuka umum dan lain-lain.
3) Kesehatan
kwantitasnya
masalah jerawat
4) Kebutuhan keuangan
a) Makanan/jajan
b) Pakaian/perlengkapan
c) Hiburan
5) Perilaku seks
kesiapan fisik yang sehat dan sosial ekonomi belum bisa memenuhi
25
jawab tidak didapatkan. Padahal remaja memiliki rasa ingin tahu yang
besar terhadap:
b) Masturbasi/onani
c) Mimpi basah
d) Menstruasi
6) Persiapan keluarga
yang tepat, apa fungsi suami atau isteri, dan lain-lain, umumnya mereka
sesuai dengan logis pikirannya. Lebih ekstrim lagi bisa terjadi bahwa
1) Keluarga
2) Sekolah
1) Mitos
kehidupan remaja.
2) Kehidupan sosial
remaja. Remaja sering suka terhadap hal yang baru dan terutama berbau
asing.
27
3) Politik
1. Pengertian
Pendidikan seks adalah salah satu bentuk pengenalan fungsi seks dan
organ-organ seksual untuk menjamin kesehatan dan fungsi seks yang normal.
Pemahaman yang berbeda terhadap arti pendidikan seks membuat orang salah
mengartikan kata pendidikan seks sebagai sesuatu yang jorok dan hanya
pada umumnya. Pengertian pendidikan seks dapat diperhatikan dari kata yang
seks sangat penting diberikan sejak dini agar anak mengetahui fungsi organ
seks, tanggungjawabnya, hal al haram yang berkaitan dengan organ seks, dan
28
wawasan anak seputar masalah seks secara benar dan jelas. Pemberian
pendidikan seks yang benar berarti menghindarkan anak dari berbagai risiko
dilakukan tanpa mematuhi aturan hukum, agama, dan adat istiadat, serta
kesiapan mental dan material seseorang. Maka perlu kiranya adanya sebuah
seks ini. Terlebih pendidikan seks merupakan salah satu bentuk pendidikan
yang cukup lama. Berikut adalah beberapa tujuan pendidikan seks (Rasyid,
2018):
ajaran Islam
generasi atau keturunan dan dilakukan pada musim tertentu dan berdasarkan
psikologis, sosial dan norma yang berlaku. Pendidikan seks juga tidak hanya
mempersoalkan pada aspek hubungan badan saja, namun lebih luas dari itu
kesehatan reproduksi secara umum. Pada intinya pendidikan seks ini seperti
seks juga memiliki muatan yang menjadi topik pembahasan yang jelas. Hal itu
sebagai materi yang menjadi acuan dalam konsep pendidikan seks yang
dibahas dalam penelitian ini. Materi yang tersaji dalam pendidikan seks ini
a. Organ reproduksi
b. Identifikasi baligh
d. Haid
g. Kehamilan
h. Persalinan
i. Nifas
j. Bersuci .
k. Yang merangsang
m. Pernikahan
merupakah suatu hal yang sudah pasti, maka pendidik harus mempersiapkan
seksual pada anak harusnya diberikan secara tepat sesuai dengan masa
a. Sesaat setelah lahir hingga anak menginjak pra remaja (sebelum menstruasi
(Andarmoyo, 2018):
jenis seks yang berbeda, kecenderungan untuk berteman dengan jenis seks
yang sama, keingintahuan tentang seks dan berbagi rasa takut dan
batasan perilaku.
dalam diri peserta didik. Etika maupun secara bilogis itulah yang dibutuhkan
Masa ini merupakan masa peralihan atau transisi dari anak menuju masa
dewasa. Yaitu masa yang menentukan terhadap masa depan anak. Pada masa
ini mungkin orang tua akan selalu dipusingkan dengan perubahan perilaku
anak-anaknya. Maka dari itu tidak ada alasan bagi orang tua untuk tidak
Pada masa ini akan terjadi perkembangan fisik dan mental yang berbeda pada
pendidikan seks akan sangat penting untuk diajarkan pada masa ini (Sobur,
2019).
seksualitas. Oleh karena itu perlua bagi remaja muslim untuk mengetahui
permasalahan seputar seks secara benar dan penuh tanggung jawab sesuai
dengan pandangan Islam. Dalam konteks pendidikan seks pada usia remaja
33
tidak lagi seputar identifikasi laki-laki dan perempuan atau identifikasi balig
saja, namu lebih luas lagi bahkan sampai pada masalah moral. Contohnya
perubahan yang akan dilaminya, baik fisik ataupun non fisik. Perlu diketahui,
bahwa pada dasarnya perkembangan seks yang terjadi pada masa ini dan
Perbedaan yang mencolok pada masa ini adalah perhatian laki-laki lebih
pada terjalinnya hubungan emosional, seperti perasaan cinta dan kasih saying
(Rasyid, 2018).
dan membentuk sebuah keluarga. Maka dalam fikih fase ini menjadi sangat
biologis dan kesehatan saja, namun juga untuk sarana ibadah. Dengan adanya
34
pendidikan seks sesuai dengan umurnya, maka diharapkan akan lebih efektif
berbeda. Maka materi dan metode pendidikan seks yang tepat mampu
membawa anak menjadi insan yang memahami tentang seks dengan benar.
seks dengan beretika dan bermoral, sehingga akan lebih berhati-hati dalam
menjadi sangat penting di dapat oleh anak-anak. Hai ini dikarenakan keluarga
Masa remaja merupakan masa transisi yang unik dan ditandai oleh
berbagai perubahan fisik, emosi dan psikis. Masa remaja yaitu 10-19 tahun,
Remaja yang sedang mencari identitas diri sangat mudah menerima informasi
berisi tentang pemberian informasi alat kelamin dan berbagai macam posisi
35
dalam berhubungan seks. Hal ini membuat para orang tua merasa khawatir.
kehidupan mereka. Bagi remaja yang belum aktif seksual, pendidikan seks
justru akan menunda umur pertama kali melakukan hubungan seks. Remaja
2017).
terjadi dalam diri mereka yang secara nyata mereka hadapi. Sementara itu
jawab dengan para remaja. Namun satu hal yang senantiasa di angkat oleh
lagi keengganan dan kecanggungan remaja untuk bertanya pada orang yang
tepat semakin menguatkan alasan kenapa remaja sering bersikap tidak tepat
36
tahun, 16% mendapat informasi seputar seks dari teman, 35% dari film
Jika orang tua tidak mengambil peran tersebut maka dunia luar
berupa film, majalah, buku cerita atau komik porno, atau cerita dari teman-
teman sebaya. Oleh karena itu, orang tua mutlak untuk perlu meningkatkan
perhatian, cinta dan rasa persahabatan yang diberikan oleh orang tua
(BKKBN, 2017).
c. Masih adanya budaya tabuh untuk membahas masalah seksual antara orang
masalah seks adalah suatu yang tabuh, sehingga mereka malu untuk
bahwa masalah seks adalah suatu yang tabuh dan seru. Orang tua merasa
Disamping itu, untuk orang tua yang berpendidikan rendah merasa lebih
rendah diri dan menganggap anak-anak mereka sudah jelas lebih tahu dari
E. Kerangka Konsep
Variabel Penelitian
Pengetahuan Pendidiakan
Seks Sikap Pendidikan Seks
Keterangan:
: Variabel Penelitian
38