Anda di halaman 1dari 7

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa

yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki

masa dewasa (Batubara, 2016). Menurut American Psychological Association

(2003) remaja adalah suatu fase tumbuh kembang yang dinamis dalam

kehidupan,merupakan periode transisi dari masakanak-kanak ke masa dewasa

yang ditandai percepatan perkembangan fisik, mental, emosional dan social .

Menurut WHO, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10-19 tahun, menurut

Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014 remaja adalah penduduk

dalam rentang usia 10-18 tahun (Permenkes, 2014). Menurut Badan

Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) rentang usia adalah 10-24

tahun dan belum menikah (Kemenkes RI, 2021)

Remaja merupakan bagian dari penduduk dunia berskala kecil namun

berdampak besar pada masa depan dunia. Dilihat dari kacamata demografi

Indonesia, penduduk usia remaja mencapai angka 30% (UNICEF, 2021). Hal ini

membuktikan bahwa jumlah remaja di Indonesia cukup besar. Pada masa ini

remaja mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga mengakibatkan mereka

memiliki rasa keingintahuan yang besar dalam berbagai hal tanpa mencerna

terlebih dahulu informasi yang mereka dapat. Salah satu hal negatif yang

menjadi permasalahan remaja adalah perilaku seksual remaja (Kemenkes RI,

2015).
Sikap seksual pranikah remaja dapat dipengaruhi oleh banyak hal, selain

dari factor pengetahuan juga dipengaruhi oleh faktor kebudayaan, media

masa,pengalaman pribadi, lembaga pendidikan, lembaga agama dan emosi dari

dalam diri individu (Kemenkes RI, 2021). Kenakalan remaja yang sering

dilakukan pada remaja yang masih sekolah yaitu seks bebas (Andriani et al., 2022)

Hal ini terbukti dari beberapa hasil penelitian bahwa yang menunjukkan usia

remaja ketika pertama kali mengadakan hubungan seksual aktif bervariasi antara

usia 14 –23 tahun dan usia terbanyak adalah antara 17 –18 tahun (Murniati et al.,

2021). Di Indonesia ada sekitar 20% hingga 30% hasil penelitian dr Boyke Dian

Nugraha mengungkapkan bahwasanya yang banyak melakukan hubungan seks

pranikah mereka kebanyakan dari siswa tingkat SMP dan SMA .

Dinas Pendidikan Kota Bandung melakukan survei terkait seks bebas yang

dilakukan oleh remaja dibawah umur 14 pada tahun 2022. Dari survei tersebut

yang dilakukan kepada 60 remaja di bawah umur 14 tahun, menemukan 56 persen

dari 60 responden mengakui sudah pernah melakukan seks atau berhubungan

badan. menunjukkan 54% remaja di Kota Bandung mengaku sudah pernah

melakukan hubungan seksual dan pergaulan bebas bahkan seks bebas itu kerap

diiringi dengan perilaku kekerasan (Ningsih, 2022).

Perilaku seksual pada remaja dapat diwujudkan dalam tingkah laku yang

bermacam macam, mulai dari perasaan tertarik, berkencan, berpegangan

tangan,mencium pipi, berpelukan, mencium bibir, memegang buah dada di atas

baju, memegang buah dada di balik baju, memegang alat kelamin di atas baju,
memegang alat kelamin di bawah baju, dan melakukan senggama (Kolin et

al., 2021)

Penelitian dari Mariani menggunakan uji korelasi antara pengetahuan

tentang kesehatan reproduksi dan perilaku seksual menunjukkan hubungan

yang bermakna (0,000). Begitupun dengan variabel lain seperti media

informasi (0,000) dan self-esteem (= 0,000). Semakin tinggi pengetahuan

tentang kesehatan reproduksi maka semakin baik perilaku seksualnya. Media

informasi dan self-esteem juga merupakan variabel yang mempengaruhi perilaku

seksual (Mariani & Arsy, 2017).

Hubungan seksual pranikah yang masih banyak terjadi di kalangan remaja

di Indonesia disebabkan kurangnya perhatian dari orang tua, ekonomi,

pergaulan bebas, kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, dan

lingkungan (Yenni Fitri Wahyuni et al., 2023). Dampak dari perilaku seksual

pranikah remaja dapat mengalami perasaan cemas, depresi, rendah diri,

kehamilan diluar nikah, merasa di kucilkan masyarakat, tekanan dari

keluarga, dan dapat berkembangnya penyakit menular seksual seperti HIV/AIDS,

sifilis, ghonorhea dll (Salsabilah, 2020).

Pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi ternyata tidak berpengaruh

terhadap remaja dalam melakukan hubungan seksual pranikah (Nastiti, 2022).

Remaja yang tahu maupun yang tidak tahu tentang kesehatan reproduksi tidak

berpengaruh terhadap sikap mereka melakukan hubungan seksual pranikah

(Mareti & Nurasa, 2022). Berdasakan fenomena di atas peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai hubungan tingkat pengetahuan kesehatan

reproduksi dengan sikap seksual pranikah di SMA BPPI Baleendah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka peneliti dapat

mengidentifikasi permasalahan dalam penelitian ini dengan rumusan

masalah sebagai berikut “Apakah Ada Hubungan Antara Pengetahuan

Remaja tentang Seks dengan Perilaku Seksual Pranikah di SMA BPPI

Baleendah?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk diketahuinya hubungan

pengetahuan kesehatan reproduksi remaja dengan sikap seksual

pranikah di SMA BPPI Baleendah, Kabupaten Bandung

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi perilaku seksual pranikah pada remaja SMA

BPPI Baleendah, Kabupaten Bandung

b. Mengidentifikasi pernikahan usia dini pada remaja SMA BPPI

Baleendah, Kabupaten Bandung

c. Menganalisis hubungan perilaku seksual pranikah dengan

pernikahan usia dini pada remaja SMA BPPI Baleendah,

Kabupaten Bandung

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan pengembangan ilmu

keperawatan dengan mengetahui bahaya dari perilaku seksual

pranikah yang akan mengakibatkan pernikahan usia dini pada

remaja

2. Praktis

i. Bagi responden, hasil penelitian ini dapat memberikan

pengetahuan bahaya perilaku seksual pranikah yang

mengakibatkan pernikahan usia dini.

ii. Bagi masyarakat, hasil penelitian diharapkan dapat

digunakan sebagai sumber informasi guna meningkatkan

pengetahuan, kesadaran, serta strategi penanggulangan

pernikahan dini.

iii. Bagi perawat, hasil penelitian ini dapat menjadi media

pembelajaran yang berhubungan dengan perilaku seksual

pranikah dan pernikahan usia dini.


DAFTAR PUSTAKA

American Psychological Association. (2003). Developing Adolescents (Vol. 40,


Issue 12). https://doi.org/10.5860/choice.40sup-0578
Andriani, R., Suhrawardi, & Hapisah. (2022). Hubungan tingkat pengetahuan dan
sikap remaja dengan perilaku seksual pranikah. Jurnal Inovasi Penelitian,
2(10), 3441–3446. https://stp-mataram.e-journal.id/JIP/article/view/1341
Batubara, J. R. (2016). Adolescent Development (Perkembangan Remaja). Sari
Pediatri, 12(1), 21. https://doi.org/10.14238/sp12.1.2010.21-9
Kemenkes RI. (2015). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2021). Modul Kesehatan Reproduksi
Remaja Luar Sekolah.
Kolin, P. A. L., Keraf, M. K. P. A., Wijaya, R. P. C., & Kiling, I. Y. (2021).
Sexual Knowledge and Sexual Attitudes towards Premarital Sexual
Intentions of High School Adolescents. Journal of Health and Behavioral
Science, 3(1), 69–82. https://doi.org/10.35508/jhbs.v3i1.3480
Mareti, S., & Nurasa, I. (2022). Tingkat Pengetahuan Remaja Tentang Kesehatan
Reproduksi Di Kota Pangkalpinang. Jurnal Keperawatan Sriwijaya, 9(2),
25–32. https://doi.org/10.32539/jks.v9i2.154
Murniati, C., Puspitasari, M. D., & Nasution, S. L. (2021). Determinan
Perencanaan Pendewasaan Usia Perkawinan Pada Remaja 10-19 Tahun Di
Indonesia: Analisis Skap Kkbpk Tahun 2019. Jurnal Keluarga Berencana,
6(2), 21–34. https://doi.org/10.37306/kkb.v6i2.82
NASTITI, E. D. (2022). Pengetahuan Remaja Kota Surabaya Tentang Seks
Pranikah. Media Gizi Kesmas, 11(1), 121–129.
https://doi.org/10.20473/mgk.v11i1.2022.121-129
Ningsih. (2022). Seks Bebas Dan Pernikahan Dini Masalah Utama Remaja.
Seminar Dan Call For Paper, 36–51.
Permenkes. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 25
tahun 2014. 3(2), 1–46.
http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/equilibrium/article/view/1268/1127
Salsabilah, R. (2020). Perilaku Seks Pranikah Di Kalangan Remaja. In
Suparyanto dan Rosad (2015 (Vol. 5, Issue 3).
UNICEF. (2021). Adolescent Profil 2021. Unicef, 1(1), 1.
https://www.unicef.org/indonesia/media/9541/file/Adolescent Profile.pdf
Yenni Fitri Wahyuni, Aida Fitriani, Fatiyani, & Serlis Mawarni. (2023).
Hubungan Pengetahuan dan Sikap Remaja dengan Perilaku Seks Pranikah di
Desa Kampung Jawa Lama Kota Lhokseumawe. Media Informasi, 19(1),
90–96. https://doi.org/10.37160/bmi.v19i1.57

Anda mungkin juga menyukai